Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

RANGE OF MOTION (ROM) PADA PASIEN CVA


DI Ruang Marwah RSI MASYITHOH

Oleh:

Nur aziiz

14901.07.20011

PROGRAM PROFESI KEPERAWATAN

STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN

PROBOLINGGO

2020-2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Keperawatan Medikal Bedah


Sub Pokok Bahasan : Range of Motion (ROM) aktif
Hari / tanggal : 30 desember 2020
Waktu : 20 menit
Tempat : Di ruang Marwah
Sasaran : klien dengan CVA

A. Tujuan Umum Penyuluhan


Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit, keluarga
klien diharapkan mampu memahami dan melakukan teknik ROM
Aktif yang tepat untuk anggota keluarga yang sakit.
B. Tujuan Khusus Penyuluhan
Setelah diberikan penyuluhan tentang ROM Aktif pada
keluarga klien diharapkan keluarga mampu :
1. Menjelaskan pengertian ROM Aktif.
2. Menyebutkan macam-macam gerakan ROM Aktif.
3. Menyebutkan Indikasi dan Kontraindikasi ROM Aktif.

C. Materi Penyuluhan
1. Pengertian ROM Aktif.
2. Macam-macam gerakan ROM Aktif
3. Indikasi
No Kegiatan penyuluhan Metode Media Fase
waktu
1. Pembukaan Ceramah Laptop 5 menit
a. Memberi salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menyampaikan
tujuan pembelajaran
d. Kontrak waktu
e. Mengajukan
pertanyaan persepsi

2.  Ceramah  laptop 10 menit


Kegiatan inti:  Diskusi  leaflet
a. Menjelaskan
pengertian ROM
Pasif.
b. Menyebutkan
macam-macam
gerakan ROM Pasif.
c. Menyebutkan
Indikasi dan
Kontraindikasi ROM
Pasif
3.  ceramah  ceramah 5 menit
Kegiatan inti:  diskusi
a. Menjelaskan
pengertian ROM
Pasif.
b. Menyebutkan
macam-macam
gerakan ROM Pasif.
c. Menyebutkan
Indikasi dan
Kontraindikasi ROM
Pasif
TINJAUAN TEORI

A. Definisi ROM
Latihan range of motion (ROM) adalah latihan yang
dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki tingkat
kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara
normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus
ototdan sebagai dasar untuk menetapkan adanya kelainan ataupun
untuk menyatakan batas gerakan sendi yang abnormal.

B. Jenis ROM
1. ROM Pasif
Latihan ROM pasif adalah latihan ROM yang di lakukan
penerima manfaat dengan bantuan perawat setiap-setiap
gerakan. Indikasi latihan pasif adalah penerima manfaat
semikoma dan tidak sadar, penerima manfaat dengan
keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa
atau semua latihan rentang gerak dengan mandiri, penerima
manfaat tirah baring total atau penerima manfaat dengan
paralisis ekstermitas total (suratun, dkk, 2008). Rentang
gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot
dan persendian dengan menggerakkan otot orang lain
secara pasif misalnya perawat mengangkat
dan menggerakkan kaki penerima manfaat.
2. ROM Aktif
Latihan ROM aktif adalah perawat memberikan motivasi, dan
membimbing klien dalam melaksanakan pergerakan sendi
secara mandiri sesuai dengan rentang gerak sendi normal.
Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta
sendi dengan cara menggunakan otot-ototnya secara aktif.
C. Tujuan ROM
1. Mempertahankan atau memelihara kekuatan otot
2. Memelihara mobilitas persendian
3. Merangsang sirkulasi darah
4. Mencegah ke lainan bentuk

D. Prinsip Dasar Latihan ROM


1. ROM harus diulang sekitar 8 kali dan dikerjakan minimal 2
kali sehari
2. ROM di lakukan berlahan dan hati-hati sehingga tidak
melelahkan penerima manfaat
3. Dalam merencanakan program latihan ROM, perhatikan
umur penerima manfaat, diagnosa, tanda-tanda vital dan
lamanya tirah baring.
4. Bagian-bagian tubuh yang dapat di lakukan latihan ROM
adalah leher, jari, lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan
pergelangan kaki.
5. ROM dapat di lakukan pada semua persendian atau hanya
pada bagian-bagian yang di curigai mengalami proses
penyakit.
6. Melakukan ROM harus sesuai waktunya. Misalnya setelah
mandi atau perawatan rutin telah di lakukan.

E. Manfaat ROM
1. Meningkatkan mobilisasi sendi
2. Memperbaiki toleransi otot untuk latihan
3. Meningkatkan massa otot
4. Mengurangi kehilangan tulang
5. Menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot dalam
melakukan pergerakan
6. Mengkaji tulang sendi, otot
7. Mencegah terjadinya kekakuan sendi
8. Memperlancar sirkulasi darah
9. Memperbaiki tonus otot

F. Latihan Pasif Anggota Gerak Atas


1. Gerakan menekuk dan meluruskan sendi bahu :
a. Tangan satu penolong memegang siku, tangan
lainnya memengang lengan.
b. Luruskan siku naikan dan turunkan legan dengan siku
tetap lurus
2. Gerakan menekuk dan meluruskan siku :
Pegang lengan atas dengan tangan satu, tangan lainnya
menekuk dan meluruskan siku
3. Gerakan memutar pergelangan tangan :
a. Pegang lengan bawah dengan tangan satu, tangan
yang lainnya menggenggam telapak tangan penerima
manfaat
b. Putar pergelangan tangan penerima manfaat ke arah
luar (terlentang) dan ke arah dalam (telungkup)
4. Gerakan menekuk dan meluruskan pergelangan tangan:
a. Pegang lengan bawah dengan tangan satu, tangan
lainnya memegang pergelangan tangan penerima
manfaat
b. Tekuk pergelangan tangan ke atas dan ke bawah
5. Gerakan memutar ibu jari:
Pengang telapak tangan dan keempat jari dengan tangan
satu, tangan lainnya memutar ibu jari tangan
6. Gerakan menekuk dan meluruskan jari-jari tangan
Pegang pergelangan tangan dengan tangan satu, tangan
yang lainnya menekuk dan meluruskan jari-jari tangan
G. Latihan pasif anggota gerak bawah
1. Gerakan menekuk dan meluruskan pangkal paha
a. Pegang lutut dengan tangan satu, tangan lainnya
memegang tungkai
b. Naikkan dan turunkan kaki dengan lutut yang lurus
2. Latihan aktif anggota gerak atas dan bawah
a. Latihan I
 Angkat tangan yang lumpuh menggunakan
tangan yang sehat ketas
 Letakan kedua tangan diatas kepala
 Kembalikan tangan ke posisi semula
b. Latihan II
 Angkat tangan yang lumpuh melewati dada ke
arah tangan yang sehat
 Kembalikan ke posisi semula
c. Latihan III
 Angkat tangan yang lemah menggunakan
tangan yang sehat ke atas
 Kembalikan ke posisi semula
d. Latihan IV
 Tekuk siku yang lumpuh mengunakan tangan
yang sehat
 Luruskan siku kemudian angkat ketas
 Letakan kembali tangan yang lumpuh ditempat
tidur.
e. Latihan V
 Pegang pergelangan tangan yang lumpuh
mengunakan tangan yang sehat angkat keatas
dada
 Putar pengelangan tangan ke arah dalam dan
ke arah luar
f. Latihan VI
 Tekuk jari-jari yang lumpuh dengan tangan
yang sehat kemudian luruskan
 Putar ibu jari yang lemah mengunakan tangan
yang sehat
f. Latihan VII
 Letakan kaki yang seht dibawah yang lumpuh
 Turunkan kaki yang sehat sehingga punggung
kaki yang sehat dibawah pergelangan kaki
yang lumpuh
 Angkat kedua kaki ketas dengan bantuan kaki
yang sehat, kemudian turunkan pelan-pelan.
g. Latihan VIII
 Angkat kaki yang lumpuh mengunakan kaki
yang sehat ke atas sekitar 3 cm
 Ayunkan kedua kaki sejauh mungkin kearah
satu sisi kemudian ke sisi yang satunya lagi
 Kembali ke posisi semula dan ulang sekali lagi
h. Latihan IX
 Anjurkan penerima manfaat untuk menekuk
lututnya, bantu pengang pada lutut yang
lumpuh dengan tangan Satu
 Dengan tangan lainnya penolong memegang
pingang penerima manfaat
 Anjurkan penerima manfaat untuk memegang
bokongnya
 Kembali keposisi semula dan ulangi sekal
DAFTAR PUSTAKA

Potter, Patricia A. & Perry, Anne Griffin (2006). Buku Ajar Fundamental
Keperawatan, Edisi 4. Jakarta: EGC
Warfield, Carol . 1996 . Segala Sesuatu yang Perlu Anda Ketahui Terapi
Medis . Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia.
Depkes RI, 1995. Penerapan Proses Keperawatan Pada Klien Dengan
Gangguan Sistem Muskuloskeletal. Jakarta. Bakti Husada.

Anda mungkin juga menyukai