3311
.id
go
s.
bp
b.
ka
jo
ar
oh
uk
//s
s:
tp
ht
id
Ukuran Buku: 14,8 cm x 21 cm
go.
Jumlah Halaman: x + 73 Halaman
s.
bp
Naskah:
b.
ka
Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukoharjo
jo
ar
Gambar Kulit:
oh
Diterbitkan Oleh:
s:
Penanggung Jawab:
Drs. Ahmad Isbani MA
Penyunting:
id
o.
Heru Prasetyo Susilo SE, MSi
g
s.
bp
Penulis:
b.
ka
Fuad Rahadi SST, MSi
jo
ar
oh
Desain Cover:
uk
Infografis:
tp
ht
id
Informasi Geospasial (BIG), serta Lembaga Penerbangan dan
o.
g
Antariksa Nasional (LAPAN), berupaya memperbaiki
s.
metodologi perhitungan luas panen padi melalui penerapan
bp
objective measurement dengan memanfaatkan kemajuan
b.
ka
teknologi informasi dan komunikasi serta ketersediaan citra
jo
id
mendapatkan metode pengumpulan data luas panen padi
o.
g
yang objektif, ilmiah, dan melibatkan peranan teknologi, terkini,
s.
sehingga data pertanian, khususnya data produksi padi yang
bp
dikumpulkan menjadi lebih akurat, cepat, dan tepat waktu.
b.
ka
Laporan Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten
jo
TIMPENYUSUN iv
ABSTRAKSI v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GAMBAR ix
PENDAHULUAN 1
id
LUAS PANEN DAN PRODUKSI PADI 4
o.
Luas Panen Padi di Kabupaten Sukoharjo 4
g
s.
Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 4
bp
Produksi Beras di Kabupaten Sukoharjo 6
LUAS FASE AMAT LAINNYAHASIL KSA
b. 7
ka
Luas Tanaman Berdiri(Standing Crop) 7
jo
Luas Puso 13
ar
LuasPersiapan Lahan 14
oh
CATATAN TEKNIS 18
//s
(KSA)
ht
MetodeEstimasi 32
Penghitungan Luas Panen dan FaseAmatKSA 38
Tahapan PelaksanaanSurveiLapangan 44
Fase yang Diamati dalam Survei KSA 48
LAMPIRAN 50
id
dalam Survei KSA
go.
s.
bp
b.
ka
jo
ar
oh
uk
//s
s:
tp
ht
id
Gambar 3.1 Ilustrasi Fase Pertumbuhan Padi 7
o.
Gambar 3.2 Perkembangan Luas Fase Vegetatif 8
g
s.
Awal, 2019-2020
bp
Gambar 3.3 Perkembangan Luas Fase Vegetatif 10
Akhir, 2019-2020
b.
ka
Gambar 3.4 Perkembangan Luas Fase Generatif, 11
jo
2019-2020
ar
Lahan, 2019-2020
tp
Diberakan, 2019-2020
Gambar 3.9 Perkembangan Luas Sawah yang 17
Sedang Tidak Ditanami Padi,2019-2020
Gambar 4.1 Realisasi Sampel Segmen Survei KSA 18
Padi, 2020
Gambar 4.2 Tahap Penyusunan Kerangka Sampel 19
Gambar 4.3 Contoh Peta Stratifikasi Sawah Provinsi 24
Jawa Barat
Gambar 4.4 Ilustrasi Pembagian Wilayah dalam Blok 25
dan Segmen
Gambar 4.5 Ekstraksi dan Penomoran Sampel 26
Segmen
Gambar 4.6 Model Random Sampling dan Blok 27
dengan Grid 6 km x 6 km
id
go.
s.
bp
b.
ka
jo
ar
oh
uk
//s
s:
tp
ht
id
o.
nutrisi, serta mendorong budidaya pertanian yang
g
s.
berkelanjutan. Berdasarkan data BPS, sektor pertanian,
bp
kehutanan, dan perikanan memberikan kontribusi sebesar
b.
ka
13,70 persen terhadap perekonomian Indonesia pada tahun
jo
id
Pertanian (SP). Dalam prakteknya, pengumpulan data luas
o.
panen masih didasarkan pada pengukuran subjektif, seperti
g
s.
penggunaan benih, penggunaan air untuk irigasi (blok
bp
b.
pengairan), informasi dari petani dan aparat desa, serta
ka
utamanya pengamatan dengan pandangan mata (eye
jo
ar
id
Kementerian ATR/BPN sebagai dasar pembentukan kerangka
o.
sampel.
g
s.
bp
Pelaksanaan survei KSA untuk
b. komoditas padi mulai
ka
diimplementasikan secara nasional pada tahun 2018.
jo
ar
id
tahun 2019. Puncak panen padi pada tahun 2019 dan 2020
o.
terjadi pada bulan Mei, sementara luas panen terendah pada
g
s.
bp
tahun 2020 terjadi pada bulan Pebruari. Total luas panen padi
b.
pada 2020 seluas 45.23 ribu hektar dengan luas panen tertinggi
ka
terjadi pada bulan Mei, yaitu sebesar 10.54 ribu hektar dan luas
jo
ar
12,000
10,000
8,000
6,000
4,000
2,000
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
id
o.
terjadi pada bulan September, yaitu sekitar 23,17 ribu ton
g
s.
dibandingkan produksi pada September 2019 (Gambar 2.2).
bp
Produksi tertinggi pada 2020 terjadi pada Mei, yaitu mencapai
b.
ka
62,94 ribu ton dan produksi terendah terjadi pada Pebruari,
jo
yaitu sebesar 1,35 ribu ton. Lain halnya dengan produksi pada
ar
oh
2020, produksi padi tertinggi pada 2019 terjadi pada bulan Mei,
uk
70,000
60,000
50,000
40,000
30,000
20,000
10,000
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
id
o.
tahun 2019. Sejalan dengan produksi padi, produksi beras
g
s.
bp
terbesar pada tahun 2020 terjadi pada bulan Mei dengan
b.
ka
estimasi produksi sekitar 36,01 ribu ton beras (Gambar 2.3).
jo
ar
40,000
oh
35,000
uk
30,000
//s
25,000
s:
20,000
tp
15,000
ht
10,000
5,000
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
id
o.
pertumbuhan padi yang dipotret melalui pengamatan Survei
g
s.
KSA secara umum dapat dilihat pada gambar3.1.
bp
b.
ka
jo
ar
oh
uk
//s
s:
tp
ht
id
diKabupaten Sukoharjo pada 2020 sebesar 67.617,38 hektar,
o.
dengan luasan tertinggi terjadi pada Februari seluas
g
s.
12.592,51 hektar dan luasan terendah terjadi pada September
bp
b.
seluas 1.846,47 hektar. Kondisi ini cukup berbeda dengan
ka
kondisi 2019 yang memiliki luas fase vegetatif awal terbesar
jo
ar
14,000
tp
ht
12,000
10,000
8,000
6,000
4,000
2,000
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Luas Fase Vegetatif Awal 2019 Luas Fase Vegetatif Awal 2020
id
mengakibatkan puso. Setelah bulan Februari terjadi
o.
penurunan drastis sebesar 8,42 ribu hektar. Pada Mei dan
g
s.
Juni luasan tanaman padi pada fase vegetatif awal mulai naik
bp
kembali.
b.
ka
Luas Fase Vegetatif Akhir
jo
ar
padi yang daunnya mulai rimbun dan tidak terlihat lagi jarak
//s
10,000
8,000
6,000
4,000
id
2,000
g o.
0
s.
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
bp
Luas Fase Vegetatif Akhir 2019
b.
Luas Fase Vegetatif Akhir 2020
ka
jo
ar
2020
uk
//s
1,57 ribu hektar. Pola ini konsisten dengan luas panen yang
id
Perkembangan luas fase generatif per bulannya ditunjukkan
o.
g
pada Gambar 3.4. Luas fase generatif di Kabupaten Sukoharjo
s.
bp
cenderung tinggi pada akhirSubround Iyaitu pada bulan April
b.
dan Agustusdikisaran 10 ribuanHektar. Kondisi ini sejalan
ka
jo
bulan Mei. Pada 2020, luas fase generatif tertinggi terjadi pada
oh
uk
12,000
10,000
8,000
6,000
4,000
2,000
0 Luas Fase Generatif 2019 Luas Fase Generatif 2020
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
id
o.
25,000
g
s.
20,000
bp
15,000 b.
ka
jo
10,000
ar
oh
5,000
uk
//s
0
s:
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
tp
ht
Luas Puso
id
Luas puso dalam pengamatan Survei KSA diperoleh dari luas
g o.
tanaman padi yang mengalami puso pada bulan pengamatan.
s.
bp
Biasanya ditandai dengan lahan rusak dan tidak layak panen
b.
(panen kurang dari 11 persen). Penyebab puso biasanya
ka
akibat bencana alam seperti banjir dan kekeringan, serta
jo
ar
(OPT).
uk
//s
900
s:
800
tp
700
ht
600
500
400
300
200
100
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
id
jauhlebih rendah dibandingkan luas puso pada2018.
g o.
s.
bp
Luas Persiapan Lahan
b.
Luas persiapan lahan adalah luas lahan yang sedang diolah
ka
dan direncanakan akan ditanami tanaman tertentu. Ciri-cirinya
jo
ar
12,000
tp
ht
10,000
8,000
6,000
4,000
2,000
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
id
sekitar 5.268,36 hektar atau 89,14 persen dibandingkan luas
g o.
persiapan lahan pada Desember 2019.
s.
bp
Luas Sawah yang Diberakan
b.
ka
jo
sebelumnya.
s:
tp
ht
14,000
12,000
10,000
8,000
6,000
id
o.
4,000
g
s.
2,000
bp
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun b.
Jul Ags Sep Okt Nov Des
ka
jo
2019-2020
//s
s:
300
250
200
id
o.
150
g
s.
100
bp
50
b.
ka
0
jo
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
ar
id
kecamatan di Kabupaten Sukoharjo setiap bulannya. Realisasi
o.
sampel segmen yang berhasil diamati pada Januari sampai
g
s.
dengan Desember 2020 selalu 100 persen (Gambar 4.1).
bp
b.
ka
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
jo
ar
oh
uk
//s
s:
41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
tp
654141
ht
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Gambar 4.1. Realisasi Sampel Segmen Survei KSA Padi di
Kabupaten Sukoharjo, 2020
id
go.
s.
bp
b.
ka
jo
ar
oh
uk
//s
s:
tp
1. Pengumpulan datapendukung
id
2. Pembuatan kerangka sampelsawah
go.
s.
Pembuatan kerangka sampel sawah dilakukan dengan
bp
b.
stratifikasi lahan sawah. Stratifikasi lahan sawah tersebut telah
ka
dilakukan oleh Kementerian Pertanian pada tahun 2015.
jo
ar
id
dapat memberikan hasil yang lebih baik walaupun hal tersebut
o.
lebih sulit untuk dikelola. Namun, dalam kegiatan ini stratifikasi
g
s.
dibatasi pada satu jenis tanaman saja, yaitu tanamanpadi.
bp
b.
ka
Alat stratifikasi yang umum digunakan adalah peta topografi
jo
ar
id
o.
“Untuk mendapatkan informasi strata seluruh kabupaten,
g
s.
bp
masing-masing peta kelompok penggunaan lahan (strata)
b.
ditumpangsusunkan dengan peta batas administrasi
ka
kabupaten.”
jo
ar
oh
22
Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo
2020
• Strata-0 (S-0) adalah poligon-poligon bukan
persawahan (perkebunan, hutan, tambak,
pemukiman, tubuh air, dan sebagainya). Strata 0 tidak
akan dialokasikan sampel segmen, karena selain
untuk mengurangi jumlah sampel, strata ini dianggap
tidak ada unsur penggunaan lahan untuk
persawahan.
id
• Strata-1 (S-1) adalah poligon-poligon persawahan
g o.
irigasi, baik persawahan yang dibudidayakan sekali
s.
bp
maupun dua kali atau lebih musim tanam dalam satu
b.
tahun. Sampel segmen akan dialokasikan dalam
ka
jo
strata-1.
ar
23
Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo
2020
yang meliputi seluruh kabupaten, masing-masing peta
kelompok penggunaan lahan (strata) ditumpangsusunkan
dengan peta batas administrasikabupaten.
Gambar 4.3 merupakan hasil stratifikasi lahan sawah di
Provinsi Jawa Barat, dengan S-1 adalah wilayah persawahan
irigasi, S-2 adalah strata sawah nonirigasi, dan S-3 adalah
kemungkinan sawah, terdapat poligon-poligon tegalan dan
id
semak-semak dicakup dalam strata ini, dan S-0 adalah
go.
nonsawah.
s.
bp
b.
ka
jo
ar
oh
uk
//s
s:
tp
ht
3. Pembuatan grid
24
Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo
2020
disebut segmen. Batas segmen ditentukan berdasarkan
koordinat geografis dengan lokasi tetap. Pembagian area studi
menjadi blok dan segmen ditunjukkan dalam Gambar 4.4.
Untuk memperoleh keterwakilan titik pengamatan pada setiap
unit statistik (segmen), dalam satu segmen dibuat grid
berukuran 100 m x 100 m yang selanjutnya disebut
subsegmen. Setiap titik pusat subsegmen dijadikan titik-titik
id
pengamatan yang kemudian secara regular diamati fase-fase
go.
pertumbuhan padinya. Total titik pengamatan dalam satu
s.
bp
segmen adalah sembilan buah yang dapat mewakili informasi
b.
satu segmen secara utuh. Gambar 8 mengilustrasikan
ka
jo
id
diterima dalam estimasi pada level kecamatan. Pertimbangan
go.
dalam penentuan dimensi sampel terutama merujuk pada
s.
bp
kesulitan pelaksanaan survei serta berhubungan dengan
b.
kendalamanajemen kegiatan(koordinasi, jumlahMantri
ka
tani/PPL), biaya dan kesulitan dalam transfer „know-how’
jo
ar
segmen, danjumlahsampelsegmenuntukstrata
ladang/tegalan (S-3) sebanyak 0,4 persen dari populasi
segmen.
26
Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo
2020
menjadi sampel segmen. Ambang jarak yang dikenakan
dalam penelitian ini adalah minimal 1 km jarak antara satu
sampel segmen dengan segmen yang lainya. Hasil pemilihan
sampel ini ditetapkan paling sedikit 20 segmen per blok.
Selanjutnya, masing-masing sampel segmen terpilih diberi
nomor urut secara acak. Tujuan penomoran ini untuk
menghindari adanya segmen yang berdekatan mempunyai
id
nomor urut yang berurutan, sehingga ambang jarak dapat
go.
dicapai (lihat Gambar4.5).
s.
bp
b.
ka
jo
ar
oh
uk
//s
s:
tp
ht
27
Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo
2020
id
go.
s.
bp
Gambar 4.6. Model Random Sampling dan Blok dengan Grid 6
km x 6 kmb.
ka
jo
ar
oh
uk
//s
s:
tp
ht
7. Seleksi SampelSegmen
id
go.
s.
bp
Jumlah sampel segmen untuk setiap strata ditentukan 1
b.
persen populasi segmen dalam satu blok,yaitu:
ka
jo
ar
oh
dengan:
uk
//s
29
Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo
2020
id
g o.
Gambar 4.8. Contoh Segmen Terpilih Hasil Seleksi di Jawa Barat
s.
bp
8. Pemberian atribut
b.
ka
jo
ar
30
Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo
2020
id
go.
s.
bp
Gambar 4.9. Foto Segmen dan 9 (Sembilan) Titik Pengamatan
b.
ka
9. Pembuatan peta-peta yang menunjukkan lokasi
jo
ar
segmen
oh
uk
31
Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo
2020
Metode Estimasi
Estimasi Karakteristik
id
o.
penghitungan luasan dan pengukuran presisinya
g
s.
juga didasarkan atas strata ini. Estimasi data hasil
bp
pengamatan dihitung untuk setiap jenis fase pertumbuhan padi
b.
ka
(j) disajikan pada tingkat kecamatan. Formulasi penduga
jo
dengan:
dengan:
id
o.
Aj: luas tanaman fase pertumbuhan j,
g
s.
Ahj: luas tanaman fase pertumbuhan j pada strata h,
bp
Dh: luas wilayah pada strata h,
b.
ka
jo
dengan:
s:
tp
ht
(8)
33
Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo
2020
Fase pertumbuhan padi yang dicakup dalam penghitungan
estimasi total luas tanaman padi adalah mulai fase vegetatif
hingga fase generatif.
id
Luas panen bersih diperoleh dari luas panen kotor
o.
dikali dengan konversi galengan (untuk padisawah).
g
s.
bp
Data konversi galengan yang digunakan merupakan
b.
data konversi galengan hasil survei sosial ekonomi
ka
dan pertanian tahun1969/1970.
jo
ar
oh
id
o.
(10)
g
s.
bp
Selain standar deviasi, kita juga mengenal istilah standard
b.
error (SE) atau kesalahan baku. SE merupakan nilai yang
ka
jo
perhitungan sederhanaberikut:
tp
ht
35
Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo
2020
2. Estimasi sampling error rata-rata proporsi pada
seluruhstrata
id
g o.
Sedangkan SE dan CV dihitung memakai rumus sebagai
s.
bp
berikut:
b.
ka
jo
ar
oh
uk
//s
s:
tp
ht
36
Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo
2020
Eurostat di dalam buku yang berjudul Handbook on
precision requirements and variance estimation for ESS
household surveys memberikan penjelasan batasan
koefisien variasi (CV) yang digunakan dalam survei yang
dilakukan oleh beberapa institusi yang berbeda.
At The Italian National Institute of Statistics (ISTAT),
id
coefficients of variation should not exceed 15 % for
o.
domains and 18 % for small domains; when they do,
g
s.
this serves as an indication to use small area
bp
b.
estimators. Note that this is just a rule of thumb and
ka
that not all domains are equivalent because they are
jo
ar
Canada,2010):
- if the coefficient of variation (CV) ≤ 16.5 % , then
there are no releaserestrictions;
- if 16.5 % < CV ≤ 33.3 %, then the data should be
accompanied by a warning(release withcaveats);
- If CV > 33.3 %, then the data are not
recommended for release.
Tahap Persiapan
id
o.
Strata S1 dan S2, dan StrataS3.
g
s.
• Jika S1 + S2 ≤ 1, maka tidak ada kelompok
bp
stratifikasi. S1, S2, dan S3 digabung menjadi1.
b.
ka
jo
2. Menghitung luaspopulasi.
ar
oh
Estimasi Karakteristik
uk
//s
Fase Amatan
ht
id
• Rule 3: Jika nilai amat di satu subsegmen adalah P dan
o.
nilai amat di subsegmen tsb pada survei sebelumnya
g
s.
adalah BUKAN P, makaPanen.
bp
•
b.
Rule 4: Jika nilai amat di satu subsegmen adalah Puso
ka
(PS) dan nilai amat di subsegmen tsb pada survei
jo
ar
Kode Subsegmen
Amatan
Segmen A1 A2 A3 B1 B2 B3 C1 C2 C3
360203003 BS BS BS BS BS BS BS BS BS 1
360203004 PL P BS P P BS P PS P 1
360203005 BS BS BS BS BS BS BS BS BS 1
360203006 PS PS PS V2 PS PS V2 PS PS 1
360203003 BS BS BS BS BS BS BS BS BS 2
360203004 PL PL BS PL PL BS PL PL P 2
360203005 BS BS BS BS BS BS BS BS BS 2
360203006 PS PS PS P PS PS P PS PS 2
id
o.
nilai amat sebelumnya adalah P, maka nilai subsegmen
g
s.
C3 adalah B +1
bp
3. Segmen 360203005 bukansawah
b.
ka
4. Segmen 360203006, subsegmen A1, A2, A3, B2, B3,
jo
5. Standing Crop = V1 + V2 +G
//s
Penghitungan Proporsi
id
dalam kelompok strata), lihat persamaan nomor(3)
go.
4. Hasil penghitungan proporsi dapat dilihat pada Tabel4.4.
s.
bp
Tabel 4.4. Contoh Penghitungan Proporsi
b.
ka
jo
ar
oh
uk
//s
s:
tp
ht
id
go.
Tabel 4.6. Contoh Luas Fase Tumbuh Sesuai Strata
s.
bp
b.
ka
jo
ar
oh
uk
//s
id
pada level provinsi digunakan dalam perhitungan produksi
o.
g
padi (GKG) dan produksi beras. Angka tersebut bervariasi
s.
bp
antar provinsi. Selain itu, perhitungan produksi beras juga
b.
memperhitungkan proporsi gabah dan beras yang susut atau
ka
jo
id
o.
dalam pelaksanaan survei adalah:
g
s.
1. Kegiatan pengamatan fase tumbuh padi dengan metode
bp
Kerangka Sampel Area (KSA) dimulai dengan melakukan
b.
ka
persiapan sebelum menuju lokasipengamatan.
jo
pengamatan.
//s
satu kali hapus data dan login ulang. Hal ini untuk
ht
id
7. Melakukan observasi pada 9 titik pengamatan di setiap
o.
segmen (dapat dilihat pada menu Survei-PetaSurvei).
g
s.
• Jika titik pengamatan berupa lahan sawah, maka
bp
b.
pengamatan harus dilakukan pada titik amatan,dan
ka
konsisten berada di titik amatan yang sama pada
jo
ar
•
ht
id
menjadi tanggung jawabnya kemudian pengiriman data
o.
dapat dilakukan setelah PCS berada di wilayah dengan
g
s.
akses internet. Data yang sudah terekam dan belum
bp
b.
terkirim dapat dilihat di menu Survei-Data History.
ka
(Perhatikan legenda warna yang menunjukkan status data,
jo
ar
id
o.
Kode Kenampakan Visual Fase Amatan KSA
g
s.
Vegetatif Awal (V1)
bp
Fase tumbuh mulai dari awal
tanam sampai anakan maksimum
b.
(biasanya berumur 1-35 hari
ka
1 setelah tanam). Ciri-cirinya antara
jo
Generatif (G)
Fase tumbuh mulai dari keluar
3 malai, pematangan, sampai
sebelum panen (biasanya sekitar
55-105 hari setelah tanam).
Panen
4 Fase pada saat padi sedang atau
sudah dipanen.
id
go.
s.
bp
b.
Persiapan Lahan
ka
5 Fase dimana lahan sawah mulai
jo
Puso
Apabila terjadi serangan OPT
s:
(organisme pengganggu
tp
Bukan Sawah
Apabila titik pengamatan jatuh
pada areal bukan persawahan,
8
misalnya hutan, perkebunan,
semak, pemukiman, badan air,
jalan, dan lain-lain.
id
go.
s.
bp
b.
ka
jo
ar
oh
uk
//s
s:
tp
ht
id
(1) (2) (3) (4) (5)
g o.
Januari 2.611,90 742,18 -1.869,72 -71,58
s.
bp
Februari 809,97 190,79 -619,18 -76,44
b.
ka
Maret 3.550,48 1.279,40 -2.271,08 -63,97
jo
ar
id
(1) (2) (3) (4) (5)
g o.
Januari 16.049,77 5.266,41 -10.783,36 -67,19
s.
bp
Februari 4.977,16 1.353,82 -3.623,34 -72,80
id
o.
Januari 9.182,02 3.012,90 -6.169,12 -67,19
g
s.
Februari 2.847,42 774,52 -2.072,90 -72,80
bp
Maret 12.481,56 5.193,76
b. -7.287,80 -58,39
ka
April 28.053,49 32.001,36 3.947,87 14,07
jo
ar
id
o.
Februari 7.799,79 12.592,51
g
s.
Maret 3.155,02 4.164,90
bp
April
b.
3.906,24 3.588,91
ka
jo
Keterangan:
Tanaman padi dapat mengalami fase vegetatif awal lebih dari satu bulan
sehingga baris jumlah tidak menggambarkan luasan dalam satu tahun.
Bulan
2019 2020
id
Januari 3.322,19 1.148,56
o.
g
Februari
s.
7.043,23 5.211,49
bp
Maret 3.926,60 10.166,39
b.
ka
April 1.164,76 1.566,46
jo
ar
Juni
uk
3.038,39 2.484,93
//s
Agustus
3.751,79 4.625,37
ht
Keterangan:
Tanaman padi dapat mengalami fase vegetatif akhir lebih dari satu bulan
sehingga baris jumlah tidak menggambarkan luasan dalam satu tahun.
Bulan
2019 2020
id
o.
Januari 572,61 169,05
g
s.
Februari 4.387,24 1.755,06
bp
Maret
b.
9.954,27 5.388,81
ka
jo
Keterangan:
Tanaman padi dapat mengalami fase generatif lebih dari satu bulan
sehingga baris jumlah tidak menggambarkan luasan dalam satutahun.
Bulan
2019 2020
id
o.
Januari 14.033,10 9.320,26
g
s.
19.230,26 19.559,06
bp
Februari
Maret b.
17.035,89 19.720,10
ka
jo
Keterangan:
Tanaman padi dapat mengalami fase vegetatif awal, vegetatif akhir, dan
fase generatif lebih dari satu bulan sehingga baris jumlah tidak
menggambarkan luasan dalam satutahun.
Bulan
2019 2020
id
o.
Januari 5.909,69 11.178,05
g
s.
Februari 1.053,94 613,53
bp
Maret
b.
1.795,83 0,00
ka
jo
Bulan
2019 2020
id
o.
Januari 450,53 487,79
g
s.
Februari 444,75 170,80
bp
Maret
b.
402,93 34,89
ka
jo
Bulan
2019 2020
id
o.
Januari 550,12 0,00
g
s.
Februari 175,35 0,00
bp
Maret
b.
0,00 0,00
ka
jo
Bulan
2019 2020
id
(1) (2) (3)
o.
g
Januari 104,67 115,60
s.
bp
Februari 104,67 112,52
b.
ka
Maret 34,89 115,60
jo
id
go.
s.
bp
b.
ka
jo
ar
oh
uk
//s
s:
tp
ht
id
go.
s.
bp
b.
ka
jo
ar
oh
uk
//s
s:
tp
ht
id
go.
s.
bp
b.
ka
jo
ar
oh
uk
//s
s:
tp
ht
id
go.
s.
bp
b.
ka
jo
ar
oh
uk
//s
s:
tp
ht
id
go.
s.
bp
b.
ka
jo
ar
oh
uk
//s
s:
tp
ht
id
go.
s.
bp
b.
ka
jo
ar
oh
uk
//s
s:
tp
ht
id
go.
s.
bp
b.
ka
jo
ar
oh
uk
//s
s:
tp
ht
id
go.
s.
bp
b.
ka
jo
ar
oh
uk
//s
s:
tp
ht
id
go.
s.
bp
b.
ka
jo
ar
oh
uk
//s
s:
tp
ht
id
go.
s.
bp
b.
ka
jo
ar
oh
uk
//s
s:
tp
ht
id
go.
s.
bp
b.
ka
jo
ar
oh
uk
//s
s:
tp
ht
id
go.
s.
bp
b.
ka
jo
ar
oh
uk
//s
s:
tp
ht