Anda di halaman 1dari 85

KATALOG: 5203031.

3311

.id
go
s.
bp
b.
ka
jo
ar
oh
uk
//s
s:
tp
ht

Luas Panen dan Produksi Padi di KabupatenKendal2019 i


ht
tp
s:
//s
uk
oh
ar
jo
ka
b.
bp
s.
go.
id
LUAS PANEN DAN PRODUKSI PADI
KABUPATEN SUKOHARJO 2020
(Hasil Kegiatan Pendataan Statistik Pertanian Tanaman
Pangan Terintegrasi dengan Metode Kerangka Sampel Area)

No. Publikasi: 33110.2130


Katalog: 5203031.3311

id
Ukuran Buku: 14,8 cm x 21 cm

go.
Jumlah Halaman: x + 73 Halaman

s.
bp
Naskah:
b.
ka
Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukoharjo
jo
ar

Gambar Kulit:
oh

Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukoharjo


uk
//s

Diterbitkan Oleh:
s:

Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukoharjo


tp
ht

Dilarang mengumumkan, mendistribusikan,


mengomunikasikan, dan/ atau menggandakan sebagian
atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersial tanpa izin
tertulis dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukoharjo

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 2020 iii


TIM PENYUSUN

Penanggung Jawab:
Drs. Ahmad Isbani MA

Penyunting:

id
o.
Heru Prasetyo Susilo SE, MSi

g
s.
bp
Penulis:
b.
ka
Fuad Rahadi SST, MSi
jo
ar
oh

Desain Cover:
uk

Fuad Rahadi SST, MSi


//s
s:

Infografis:
tp
ht

Fuad Rahadi SST, MSi

Desain dan Tata Letak:


Fuad Rahadi SST, MSi

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 2020 iv


ABSTRAKSI

Tersedianya data pertanian yang tepat waktu dan


akurat merupakan pondasi untuk dapat mewujudkan kebijakan
pertanian yang tepat sasaran. Sejak 2018, BPS bekerjasama
dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT),
didukung oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan
Pertanahan Nasional (Kemneterian ATR/BPN), Badan

id
Informasi Geospasial (BIG), serta Lembaga Penerbangan dan

o.
g
Antariksa Nasional (LAPAN), berupaya memperbaiki

s.
metodologi perhitungan luas panen padi melalui penerapan

bp
objective measurement dengan memanfaatkan kemajuan
b.
ka
teknologi informasi dan komunikasi serta ketersediaan citra
jo

satelit resolusi tinggi. Kerjasama tersebut diwujudkan dalam


ar

suatu kegiatan yang bertajuk “Pendataan Statistik Pertanian


oh

Tanaman Pangan Terintegrasi dengan Metode Kerangka


uk

Sampel Area (KSA)” atau lebih dikenal dengan Survei KSA.


//s

Pelaksanaan Survei KSA untuk komoditas padi mulai


s:

diimplementasikan secara nasional pada tahun 2018.


tp

Pengamatan segmen dilakukan pada 7 (tujuh) hari terakhir


ht

setiap bulan. Berdasarkan hasil Survei KSA, pada 2020, luas


panen padi di Kabupaten Sukoharjo diperkirakan sebesar
45.227,76 hektar atau mengalami penurunan sebanyak
3.833,80 hektar (7,81 persen) dibandingkan tahun 2019.
Sementara itu, produksi padi pada 2020 diperkirakan sebesar
339.445,37 ton GKG. Jika dikonversikan menjadi beras,
produksi beras pada 2020 mencapai sekitar 194.195,61 ton,
atau mengalami penurunan sebesar 16.400,41 ton (8.45
persen) dibandingkan dengan produksi beras tahun 2019.
Selain menghasilkan estimasi luas panen, Survei KSA juga
memberikan gambaran terkait fase amat padi lainnya, seperti
luas fase vegetatif awal, vegetatif akhir, generatif, puso, serta
luas sawah dan ladang yang sedang tidak ditanami padi.

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 2020 v


KATA PENGANTAR

Pendataan Statistik Pertanian Tanaman Pangan


Terintegrasi dengan Metode Kerangka Sampel Area (KSA)
merupakan kegiatan yang termasuk dalam proyek nasional
untuk mendukung pencapaian salah satu prioritas nasional,
yaitu ketahanan pangan, dalam rangka perbaikan data statistik
pangan yang mulai diimplementasikan secara nasional pada
tahun 2018. Tujuan utama dari kegiatan ini untuk

id
mendapatkan metode pengumpulan data luas panen padi

o.
g
yang objektif, ilmiah, dan melibatkan peranan teknologi, terkini,

s.
sehingga data pertanian, khususnya data produksi padi yang

bp
dikumpulkan menjadi lebih akurat, cepat, dan tepat waktu.
b.
ka
Laporan Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten
jo

Sukoharjo Tahun 2020 menjelaskan semua informasi


ar

mengenai hasil pelaksanaan pendataan KSA selama tahun


oh

2020 di Kabupaten Sukoharjo. Laporan ini diharapkan dapat


uk

memberikan gambaran mengenai potensi pertanaman padi


//s

yang diperoleh dari hasil pengamatan lapangan.


s:
tp
ht

Sukoharjo, Desember 2021


Kepala Badan Pusat Statistik
Kabupaten Sukoharjo,

Drs. Ahmad Isbani MA

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 2020 vi


DAFTAR ISI

TIMPENYUSUN iv
ABSTRAKSI v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GAMBAR ix
PENDAHULUAN 1

id
LUAS PANEN DAN PRODUKSI PADI 4

o.
Luas Panen Padi di Kabupaten Sukoharjo 4

g
s.
Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 4

bp
Produksi Beras di Kabupaten Sukoharjo 6
LUAS FASE AMAT LAINNYAHASIL KSA
b. 7
ka
Luas Tanaman Berdiri(Standing Crop) 7
jo

Luas Puso 13
ar

LuasPersiapan Lahan 14
oh

Luas Sawahyang Diberakan 15


Luas Sawah yang Sedang Tidak Ditanami Padi 16
uk

CATATAN TEKNIS 18
//s

Realisasi Sampel Segmen 2020 18


s:

Tahapan Pembangunan Kerangka Sampel Area 18


tp

(KSA)
ht

MetodeEstimasi 32
Penghitungan Luas Panen dan FaseAmatKSA 38
Tahapan PelaksanaanSurveiLapangan 44
Fase yang Diamati dalam Survei KSA 48
LAMPIRAN 50

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 2020 vii


DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Rule Penjumlahan Nilai Amatan 38


Tabel 4.2. Contoh Hasil Amatan 39
Tabel 4.3. Contoh Penjumlahan dari Hasil Amatan 40
Tabel 4.4. Contoh Penghitungan Proporsi 41
Tabel 4.5. Contoh Luas Strata 42
Tabel 4.6. Contoh Luas Fase Tumbuh Sesuai Strata 42
Tabel 4.7. Kenampakan Visual dan Fase Amatan 48

id
dalam Survei KSA

go.
s.
bp
b.
ka
jo
ar
oh
uk
//s
s:
tp
ht

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 2020 viii


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Perkembangan Luas Panen Padidi 4


Kabupaten Sukoharjo, 2019-2020
Gambar 2.2 Perkembangan Produksi Padi (GKG) di 5
Kabupaten Sukoharjo, 2019-2020
Gambar 2.3 Perkembangan Produksi Beras di 6
Kabupaten Sukoharjo, 2019-2020

id
Gambar 3.1 Ilustrasi Fase Pertumbuhan Padi 7

o.
Gambar 3.2 Perkembangan Luas Fase Vegetatif 8

g
s.
Awal, 2019-2020

bp
Gambar 3.3 Perkembangan Luas Fase Vegetatif 10
Akhir, 2019-2020
b.
ka
Gambar 3.4 Perkembangan Luas Fase Generatif, 11
jo

2019-2020
ar

Gambar 3.5 Perkembangan Luas Tanaman Berdiri 12


oh

(Standing Crop) di Kabupaten Sukoharjo,


2019-2020
uk

Gambar 3.6 Perkembangan Luas Puso, 2019-2020 13


//s

Gambar 3.7 Perkembangan Luas Fase Persiapan 14


s:

Lahan, 2019-2020
tp

Gambar 3.8 Perkembangan Luas Sawah yang 16


ht

Diberakan, 2019-2020
Gambar 3.9 Perkembangan Luas Sawah yang 17
Sedang Tidak Ditanami Padi,2019-2020
Gambar 4.1 Realisasi Sampel Segmen Survei KSA 18
Padi, 2020
Gambar 4.2 Tahap Penyusunan Kerangka Sampel 19
Gambar 4.3 Contoh Peta Stratifikasi Sawah Provinsi 24
Jawa Barat
Gambar 4.4 Ilustrasi Pembagian Wilayah dalam Blok 25
dan Segmen
Gambar 4.5 Ekstraksi dan Penomoran Sampel 26
Segmen
Gambar 4.6 Model Random Sampling dan Blok 27
dengan Grid 6 km x 6 km

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 2020 ix


Gambar4.7 Contoh Overlay Stratified Random 27
Sampling dan Kerangka Sawah di Jawa
Barat
Gambar 4.8 Contoh Segmen Terpilih Hasil Seleksi di 30
Jawa Barat
Gambar 4.9 Foto Segmen dan 9 (Sembilan) Titik 31
Pengamatan
Gambar 4.10 Alur Konversi Gabah menjadi Beras 43

id
go.
s.
bp
b.
ka
jo
ar
oh
uk
//s
s:
tp
ht

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 2020 x


ht
tp
s:
//s
uk
oh
ar
jo
ka
b.
bp
s.
go.
id
PENDAHULUAN

Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang vital di


kehidupan umat manusia. Sektor pertanian memiliki kontribusi
yang sangat signifikan terhadap pencapaian tujuan program
SustainableDevelopment Goals (SDG‟s) yang kedua yaitu
tidak ada kelaparan, mencapai ketahanan pangan, perbaikan

id
o.
nutrisi, serta mendorong budidaya pertanian yang

g
s.
berkelanjutan. Berdasarkan data BPS, sektor pertanian,

bp
kehutanan, dan perikanan memberikan kontribusi sebesar
b.
ka
13,70 persen terhadap perekonomian Indonesia pada tahun
jo

2020. Pada kondisi pandemi Covid-19 yang berdampak cukup


ar
oh

besar terhadap perekonomian nasional, sektor pertanian justru


uk

menunjukkan kinerja yang cukup baik. Hal ini dibuktikan


//s

dengan perkembangan sektor pertanian yang tumbuh positif


s:
tp

sebesar 1,75 persen di tengah kontraksi perekonomian


ht

Indonesia sebesar 2,07 persen (BPS, 2021). Di samping itu,


peran strategis sektor pertanian juga ditunjukkan dari
kontribusinya terhadap penyerapan tenaga kerja yang
terbesardibandingkan dengan sektor lainnya, yaitu sekitar
29,76 persen berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja
Nasional pada Agustus 2020 (BPS, 2020).
Saat ini, pemerintah sedang gencar menjalankan sejumlah
program untuk peningkatan kapasitas produksi komoditas
pertanian. Sehubungan dengan hal tersebut, tersedianya data
pertanian yang tepat waktu dan akurat merupakan pondasi

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 1


2020
untuk dapat mewujudkan kebijakan pertanian yang tepat
sasaran.

Sebelum penerapan metode Kerangka Sampel Area (KSA),


pengumpulan data luas panen padi masih menggunakan
metode konvensional melalui pelaporan daftar Statistik

id
Pertanian (SP). Dalam prakteknya, pengumpulan data luas

o.
panen masih didasarkan pada pengukuran subjektif, seperti

g
s.
penggunaan benih, penggunaan air untuk irigasi (blok

bp
b.
pengairan), informasi dari petani dan aparat desa, serta
ka
utamanya pengamatan dengan pandangan mata (eye
jo
ar

estimate). Meskipun secara praktikal, metode tersebut mudah


oh

untuk diterapkan, penggunaan metode tersebut masih


uk

memiliki kekurangan, seperti rendahnya akurasi dan waktu


//s
s:

pengumpulan data yang cukuplama.


tp
ht

Sejak 2018, BPS bekerjasama dengan Badan Pengkajian dan


Penerapan Teknologi (BPPT), didukung oleh Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
(Kementerian ATR/BPN), Badan Informasi Geospasial (BIG),
serta Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
(LAPAN), berupaya memperbaiki metodologi perhitungan luas
panen padi melalui penerapan objective measurement dengan
memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi
serta ketersediaan citra satelit resolusi tinggi. Dengan
demikian, data yang dikumpulkan menjadi lebih akurat dan

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 2


2020
tepat waktu (timely). Kerjasama tersebut diwujudkan dalam
suatu kegiatan yang bertajuk “Pendataan Statistik Pertanian
Tanaman Pangan Terintegrasi dengan Metode Kerangka
Sampel Area (KSA)” atau lebih dikenal dengan sebutan Survei
KSA. Survei KSA memanfaatkan teknologi citra satelit yang
berasal dari BIG dan peta lahan baku sawah yang berasal dari

id
Kementerian ATR/BPN sebagai dasar pembentukan kerangka

o.
sampel.

g
s.
bp
Pelaksanaan survei KSA untuk
b. komoditas padi mulai
ka
diimplementasikan secara nasional pada tahun 2018.
jo
ar

Pengamatan segmen dilakukan pada 7 (tujuh) hari terakhir


oh

setiap bulan. Agar dapat memperoleh gambaran luas panen


uk

dan produksi padi kondisi terkini di Indonesia, publikasi ini


//s
s:

secara khusus membahas hasil kegiatan Survei KSA 2019.


tp
ht

Termasuk di dalamnya luas panen padi, produksi padi dan


beras, serta luas fase amat lainnya yang dihasilkan dari Survei
KSA. Disamping itu, publikasi ini juga menyajikan gambaran
perbandingan kondisi luas panen dan produksi padi di
Indonesia pada tahun 2020 terhadap tahun 2019. Dengan
menggunakan informasi luas lahan baku sawah 2020,
perhitungan ulang dilakukan juga untuk estimasi luas panen
dan produksi padi 2019.

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 3


2020
LUAS PANEN DAN PRODUKSI PADI

Luas Panen Padi di Kabupaten Sukoharjo

Berdasarkan hasil Survei KSA, pola panen padi di Kabupaten


Sukoharjo pada periode Januari sampai dengan Desember
tahun 2020 tidak terdapat pergeseran dengan pola panen pada

id
tahun 2019. Puncak panen padi pada tahun 2019 dan 2020

o.
terjadi pada bulan Mei, sementara luas panen terendah pada

g
s.
bp
tahun 2020 terjadi pada bulan Pebruari. Total luas panen padi

b.
pada 2020 seluas 45.23 ribu hektar dengan luas panen tertinggi
ka
terjadi pada bulan Mei, yaitu sebesar 10.54 ribu hektar dan luas
jo
ar

panen terendah terjadi pada bulan Pebruari, yaitu sebesar 0,19


oh

ribu hektar. Jika dibandingkan dengan total luas panen padi


uk
//s

pada 2019, luas panen padi pada 2020 mengalami penurunan


s:

sebesar 3.83 ribu hektar (8.48 persen).


tp
ht

12,000

10,000

8,000

6,000

4,000

2,000

0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Luas Panen Padi 2019 Luas Panen Padi 2020

Gambar 2.1. Perkembangan Luas Panen Padi di Kabupaten


Sukoharjo (Ton), 2019-2020

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 4


2020
Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo

Total produksi padi di Kabupaten Sukoharjo pada 2020 sekitar


310,78 ribu ton GKG, mengalami penurunan produksi sebanyak
28,67 ribu ton (8.45 persen) dibandingkan tahun 2019. Jika
dilihat perbandingan produksi antar bulan yang sama di tahun
yang berbeda, peningkatan produksi terbesar pada 2020

id
o.
terjadi pada bulan September, yaitu sekitar 23,17 ribu ton

g
s.
dibandingkan produksi pada September 2019 (Gambar 2.2).

bp
Produksi tertinggi pada 2020 terjadi pada Mei, yaitu mencapai
b.
ka
62,94 ribu ton dan produksi terendah terjadi pada Pebruari,
jo

yaitu sebesar 1,35 ribu ton. Lain halnya dengan produksi pada
ar
oh

2020, produksi padi tertinggi pada 2019 terjadi pada bulan Mei,
uk

yaitu sebesar 56,58ribu ton, sementara produksi terendah


//s

terjadi pada bulan Pebruari, yaitu sebesar 4,98 ribu ton.


s:
tp
ht

70,000
60,000
50,000
40,000
30,000
20,000
10,000
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Produksi Padi 2019 Produksi Padi 2020

Gambar 2.2. Perkembangan Produksi Padi (GKG) di Kabupaten


Sukoharjo, 2019-2020

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 5


2020
Produksi Beras di Kabupaten Sukoharjo

Jika produksi padi dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi

pangan penduduk, produksi padi pada 2020 setara dengan

177,79 ribu ton beras, mengalami penurunan sebesar 16,40

ribu ton (8.45 persen) dibandingkan dengan produksi beras

id
o.
tahun 2019. Sejalan dengan produksi padi, produksi beras

g
s.
bp
terbesar pada tahun 2020 terjadi pada bulan Mei dengan
b.
ka
estimasi produksi sekitar 36,01 ribu ton beras (Gambar 2.3).
jo
ar

40,000
oh

35,000
uk

30,000
//s

25,000
s:

20,000
tp

15,000
ht

10,000
5,000
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Produksi Beras 2019 Produksi Beras 2020

Gambar 2.3. Perkembangan Produksi Beras di Kabupaten


Sukoharjo, 2019-2020

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 6


2020
LUAS FASE AMAT LAINNYA HASIL KSA

Selain menghasilkan estimasi luas panen, hasil Survei KSA


juga dapat memberikan gambaran terkait fase amat padi
lainnya, seperti estimasi luas fase vegetatif awal, fase
vegetatif akhir, fase generatif, puso, dan estimasi luas sawah
dan ladang yang sedang tidak ditanami padi. Ilustrasi fase

id
o.
pertumbuhan padi yang dipotret melalui pengamatan Survei

g
s.
KSA secara umum dapat dilihat pada gambar3.1.

bp
b.
ka
jo
ar
oh
uk
//s
s:
tp
ht

Gambar 3.1. Ilustrasi Fase Pertumbuhan Padi

Luas Tanaman Berdiri (Standing Crop)

Luas Fase Vegetatif Awal

Tanaman padi dikategorikan berada pada fase vegetatif awal


ketika tanaman padi mulai ditanam sampai dengan anakan
maksimum. Fase ini ditandai dengan daun tanaman padi
yang belum rimbun dan masih terlihat jelas jarak antar

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 7


2020
tanaman. Fase ini biasanya terjadi pada tanaman padi yang
berumur antara 1-35 hari setelah tanam (Gambar 3.1).

Berdasarkan Gambar 3.2, luas fase vegetatif awal di


Kabupaten Sukoharjo pada 2020 cenderung sama dengan
pola luas vegetatif awal pada 2019. Total luas vegetatif awal

id
diKabupaten Sukoharjo pada 2020 sebesar 67.617,38 hektar,

o.
dengan luasan tertinggi terjadi pada Februari seluas

g
s.
12.592,51 hektar dan luasan terendah terjadi pada September

bp
b.
seluas 1.846,47 hektar. Kondisi ini cukup berbeda dengan
ka
kondisi 2019 yang memiliki luas fase vegetatif awal terbesar
jo
ar

pada Januari. Hal ini mengindikasikan adanya geser tanam


oh

untukkomoditas padi di Kabupaten Sukoharjo ketika


uk
//s

memasuki awal tahun 2020.


s:

14,000
tp
ht

12,000
10,000
8,000
6,000
4,000
2,000
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Luas Fase Vegetatif Awal 2019 Luas Fase Vegetatif Awal 2020

Gambar 3.2. Perkembangan Luas Fase Vegetatif Awal, 2019-2020

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 8


2020
Pada awal tahun 2020, Puncak tanam pada vase awal atau
vegetatif awal terjadi pada bulan Februari karena ketersediaan
air yang masih mencukupi untuk penanaman padi pada awal
tanam, selain itu pada bulan Februari juga ada beberapa
wilayah yang dilakukan replanting karena tanaman yang
ditanam pada bulan Januari terkena serangan hama yang

id
mengakibatkan puso. Setelah bulan Februari terjadi

o.
penurunan drastis sebesar 8,42 ribu hektar. Pada Mei dan

g
s.
Juni luasan tanaman padi pada fase vegetatif awal mulai naik

bp
kembali.
b.
ka
Luas Fase Vegetatif Akhir
jo
ar

Fase vegetatif akhir tanaman padi dicirikan dengan tanaman


oh
uk

padi yang daunnya mulai rimbun dan tidak terlihat lagi jarak
//s

antar tanaman (mulai dari anakan maksimum sampai


s:

sebelum keluar malai). Fase ini biasanya pada saat tanaman


tp
ht

padi berumur antara 35-55 hari setelah tanam.

Berdasarkan Gambar 3.3 luas fase vegetatif akhir di


Kabupaten Sukoharjo baik pada 2020 maupun 2019
cenderung memiliki pola yang menurun setiap akhir tahunnya,
kecuali pada Juni, Juli, dan Desember. Pada 2020, luas
vegetatif akhir tertinggi terjadi pada bulan Maret, yaitu seluas
10.17 ribu hektar dan luasan terendah terjadi pada Oktober ,
yaitu sekitar 0.97 ribu hektar. Luas vegetatif akhir terbesar
disumbangkan pada Subround I (periode Januari-April).

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 9


2020
12,000

10,000

8,000

6,000

4,000

id
2,000

g o.
0

s.
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

bp
Luas Fase Vegetatif Akhir 2019
b.
Luas Fase Vegetatif Akhir 2020
ka
jo
ar

Gambar 3.3. Perkembangan Luas Fase Vegetatif Akhir, 2019-


oh

2020
uk
//s

Meskipun luas vegetatif akhir terbesar pada 2020 terjadi


s:
tp

pada Subround I, luasan tersebut terus menurun dari 10.17


ht

ribu hektar pada Maret hingga pada April menjadi sebesar

1,57 ribu hektar. Pola ini konsisten dengan luas panen yang

menunjukkan pada bulan Maret sampai dengan April sudah

memasuki musim panen, ditandai dengan luas panen yang

cukup tinggi (lihat Gambar 2.1).

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 10


2020
Luas Fase Generatif

Tanaman padi dikategorikan masuk fase generatif ketika


tanaman padi mulai keluar malai sampai sebelum panen. Fase
ini umumnya terjadi pada tanaman padi yang berumur antara
55-105 hari setelah tanam. Luasan fase generatif dapat
digunakan untuk melihat potensi panen satu bulan ke depan.

id
Perkembangan luas fase generatif per bulannya ditunjukkan

o.
g
pada Gambar 3.4. Luas fase generatif di Kabupaten Sukoharjo

s.
bp
cenderung tinggi pada akhirSubround Iyaitu pada bulan April
b.
dan Agustusdikisaran 10 ribuanHektar. Kondisi ini sejalan
ka
jo

dengan pola luas panen yang memiliki puncak panen pada


ar

bulan Mei. Pada 2020, luas fase generatif tertinggi terjadi pada
oh
uk

bulan Agustus, yaitu mencapai 10.1919,99 hektar, lebih tinggi


//s

dibandingkan luas fase generatif pada Februari 2019.


s:
tp
ht

12,000
10,000
8,000
6,000
4,000
2,000
0 Luas Fase Generatif 2019 Luas Fase Generatif 2020
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Gambar 3.4. Perkembangan Luas Fase Generatif, 2019-2020

Perbedaan yang cukup besar terjadi pada bulan Maret, yaitu


dengan selisih sekitar 4.565,46 hektar.

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 11


2020
Luas Tanaman Berdiri (Standing Crop)
Luas tanaman berdiri (standing crop) merupakan banyaknya
tanaman padi yang sudah tertanam pada saat pengamatan.
Estimasi luas standing crop diperoleh dengan menjumlahkan
luas fase vegetatif awal, luas fase vegetatif akhir, dan luas
fasegeneratif.

id
o.
25,000

g
s.
20,000

bp
15,000 b.
ka
jo

10,000
ar
oh

5,000
uk
//s

0
s:

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
tp
ht

Standing Crops 2019 Standing Crops 2020

Gambar 3.5. Perkembangan Luas Tanaman Berdiri (Standing


Crop) di Kabupaten Sukoharjo, 2019-2020

Pola perkembangan luas standing crop setiap bulannya pada


tahun 2020hampirserupa dengan pola pada 2019. Luas
standing crop tertinggi pada 2020 terjadi di bulan Februari,
dengan luasan mencapai 19.720,1 hektar (Gambar 3.5).
Luasan tersebut cenderung menurun. Standing crop
mencapaititik terendahnya pada Oktober, yaitu sekitar
6.269,38 hektar. Luas standing crop kemudian kembali
Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 12
2020
meningkat hingga pada Desember memiliki luasan sekitar
12.686,66hektar, lebih tinggi sekitar 10.374,98 hektar
dibandingkan dengan luas standing crop pada Desember
2019.

Luas Puso

id
Luas puso dalam pengamatan Survei KSA diperoleh dari luas

g o.
tanaman padi yang mengalami puso pada bulan pengamatan.

s.
bp
Biasanya ditandai dengan lahan rusak dan tidak layak panen

b.
(panen kurang dari 11 persen). Penyebab puso biasanya
ka
akibat bencana alam seperti banjir dan kekeringan, serta
jo
ar

akibat serangan hama/organisme pengganggu tanaman


oh

(OPT).
uk
//s

900
s:

800
tp

700
ht

600
500
400
300
200
100
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Puso 2019 Puso 2020

Gambar 3.6. Perkembangan Luas Puso, 2019-2020

Dapat dilihat pada Gambar 3.6, luas puso pada 2020

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 13


2020
memilikipola yang cukup berbeda dengan luas puso pada
2019.
Perbedaan luas puso yang signifikan terjadi pada bulan
Januaridan Oktober. Terjadi lonjakan luasan puso pada tahun
2020 pada bulanJuniseluas 177,32 hektar. Total luas puso di
Kabupaten Sukoharjo pada 2020 sebesar 372,26 hektar,

id
jauhlebih rendah dibandingkan luas puso pada2018.

g o.
s.
bp
Luas Persiapan Lahan

b.
Luas persiapan lahan adalah luas lahan yang sedang diolah
ka
dan direncanakan akan ditanami tanaman tertentu. Ciri-cirinya
jo
ar

sudah ada aktivitas pengolahan lahan, seperti tanah


oh

digemburkan, dibajak, atau diairi. Persiapan lahan biasanya


uk
//s

dilakukan setelah fase panen.


s:

12,000
tp
ht

10,000

8,000

6,000

4,000

2,000

0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Persiapan Lahan 2019 Persiapan Lahan 2020

Gambar 3.7. Perkembangan Luas Fase Persiapan Lahan,


2019-2020

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 14


2020
Gambar 3.7 menunjukkan perkembangan fase persiapan
lahan setiap bulannya pada 2019 dan 2020. Pola yang sama
ditunjukkan oleh dua grafik tersebut, fase persiapan lahan
cenderung meningkat pada akhir tahun. Hal ini
mengindikasikan musim tanam terbesar dimulaisekitarJanuari
2020 dengan luasan sekitar 11.178,05 hektar, lebih tinggi

id
sekitar 5.268,36 hektar atau 89,14 persen dibandingkan luas

g o.
persiapan lahan pada Desember 2019.

s.
bp
Luas Sawah yang Diberakan
b.
ka
jo

Luas sawah yang diberakan adalah luas sawah yang sedang


ar

dibiarkan tidak diolah atau ditanami. Dalam mengestimasi luas


oh

sawah yang diberakan diperlukan luasan panen pada bulan


uk
//s

sebelumnya.
s:
tp
ht

Berdasarkan Gambar 3.8, pola luas sawah yang diberakan


pada tahun 2020 mirip dengan 2019. Luas sawah diberakan
cenderung meningkat hingga bulan November. Pada 2020,
luas sawah yang diberakan berkisar antara 177,46 hektar
hingga 9.908,51 hektar dengan luas terkecil terjadi pada bulan
Februari dan luasan terbesar terjadi pada bulan November.
Pada Desember luasan sawah yang diberakan mulai
berkurang, hal ini sejalan dengan luas persiapan lahan yang
semakin meningkat pada November sampai dengan
Desember.Luasan yang diberakan pada akhirtahunSebagian
berkaitandengankegiatan maintenance pada Dam Colo di
Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 15
2020
bulan September setiaptahunnya.

14,000

12,000

10,000

8,000

6,000

id
o.
4,000

g
s.
2,000

bp
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun b.
Jul Ags Sep Okt Nov Des
ka
jo

Bera 2019 Bera 2020


ar
oh

Gambar 3.8. Perkembangan Luas Sawah yang Diberakan,


uk

2019-2020
//s
s:

Luas Sawah yang Sedang Tidak Ditanami Padi


tp
ht

Luas sawah yang tidak ditanami padi merupakan luas sawah


(termasuk lahan sawah dan kemungkinan sawah/ladang) yang
pada saat pengamatan ditanami tanaman lain, seperti jagung,
kedelai, bawah merah, dan lainnya. Gambar 3.9 menunjukkan
perkembangan luas sawah yang tidak ditanami padi setiap
bulannya pada 2019 dan 2020. Dari grafik tersebut dapat
dilihat petani cenderung menanam komoditas lain ketika
memasuki bulan Agustus. Pada Januari 2020, luas sawah
yang tidak ditanami padi hanya sebesar 115,60 hektar, posisi
ini terus berlanjut hingga bulan Mei. Sejak Juli 2020,
perkembangan luas sawah yang sedang tidak ditanami padi
Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 16
2020
cenderung meningkat hingga pada Agustus2020 mencapai
275,52 hektar. Memasuki bulan Desember 2019, luas sawah
yang tidak ditanami padi kembali turun.

300

250

200

id
o.
150

g
s.
100

bp
50
b.
ka
0
jo

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
ar

Sawah Bukan Padi 2019 Sawah Bukan Padi 2020


oh
uk

Gambar 3.9. Perkembangan Luas Sawah yang Sedang Tidak


//s

Ditanami Padi, 2019-2020


s:
tp
ht

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 17


2020
CATATAN TEKNIS

Realisasi Sampel Segmen 2019

Survei KSA dilaksanakan di seluruh kecamatan di Kabupaten


Sukoharjo. Total target sampel segmen KSA pada tahun 2019
sebesar 65 sampel segmen yang tersebar di seluruh

id
kecamatan di Kabupaten Sukoharjo setiap bulannya. Realisasi

o.
sampel segmen yang berhasil diamati pada Januari sampai

g
s.
dengan Desember 2020 selalu 100 persen (Gambar 4.1).

bp
b.
ka
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
jo
ar
oh
uk
//s
s:

41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
tp

654141
ht

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Gambar 4.1. Realisasi Sampel Segmen Survei KSA Padi di
Kabupaten Sukoharjo, 2020

Tahapan Pembangunan Kerangka Sampel Area (KSA)

Pembangunan kerangka sampel area (KSA) untuk statistik


pertanian tanaman pangan ini dilakukan menggunakan
pendekatan kerangka sampel area dengan pengamatan titik.
Tahapan pembangunan kerangka sampel area dapat dilihat
Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 18
2020
pada Gambar 4.2.

id
go.
s.
bp
b.
ka
jo
ar
oh
uk
//s
s:
tp

Gambar 4.2. Tahap Penyusunan KerangkaSampel


ht

Gambar 4.2. Tahap Penyusunan Kerangka Sampel

Secara lengkap, tahapan yang akan dilakukan dalam


pembangunan KSA adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan datapendukung

Data pendukung yang digunakan dalam KSA berupa peta


Rupa Bumi Indonesia (RBI), peta administrasi, peta baku
sawah, dan peta tutupan lahan. Data batas wilayah
administrasi yang diperoleh dari peta administrasi berisi batas

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 19


2020
administrasi sampai level kecamatan. Data administrasi ini
sangat penting untuk mengetahui sebaran dan pembagian
segmen tiap kabupaten sampai level kecamatan. Peta Lahan
Baku Sawah berasal dari Pusdatin Kementan Tahun 2015
dengan skala 1 : 10.000, sementara peta RBI berasal dari BIG
dengan skala 1 : 25.000.

id
2. Pembuatan kerangka sampelsawah

go.
s.
Pembuatan kerangka sampel sawah dilakukan dengan

bp
b.
stratifikasi lahan sawah. Stratifikasi lahan sawah tersebut telah
ka
dilakukan oleh Kementerian Pertanian pada tahun 2015.
jo
ar

Stratifikasi bertujuan untuk membagi populasi (Ω) berukuran N


oh

ke dalam H subpopulasi (kelompok) yang tidak tumpang tindih


uk

(overlay) –disebut Ωh-strata– berukuran Nh. Dengan stratifikasi


//s
s:

tersebut diharapkan akan menghasilkan efisiensi baik yang


tp

berhubungan dengan keakuratan hasil pengumpulan data


ht

maupun biaya. Stratifikasi akan efisien apabila karakteristik


elemen-elemen dalam setiap strata mempunyai sifat yang
berdekatan dan sangat berbeda antarstrata. Kesamaan dan
ketidaksamaan tersebut berhubungan dengan objek yang
akan diestimasikan. Sebagai contoh, stratifikasi berdasar jenis
tanah tidak akan cocok untuk estimasi luasan tanaman biji-
bijian, jika petani memutuskan untuk berbudidaya biji-bijian
walaupun tanahnya tidak optimal untukberbudidaya.

Secara klasik, strata ditentukan agar setiap segmen dari

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 20


2020
populasi jatuh dalam satu strata, sehingga tidak ada satu
elemen yang dimiliki oleh dua atau lebih strata. Dalam kasus
kerangka area, tidak ada segmen yang melangkahi batas
antarstrata. Pada umumnya, stratifikasi yang sama digunakan
untuk semua tanaman yang diinginkan, tetapi penstrataan
yang berbeda untuk setiap tanaman atau kelompok tanaman

id
dapat memberikan hasil yang lebih baik walaupun hal tersebut

o.
lebih sulit untuk dikelola. Namun, dalam kegiatan ini stratifikasi

g
s.
dibatasi pada satu jenis tanaman saja, yaitu tanamanpadi.

bp
b.
ka
Alat stratifikasi yang umum digunakan adalah peta topografi
jo
ar

atau peta tematik, meliputi: penggunaan tanah, geologi, dan


oh

peta tanah. Setiap strata yang diperoleh biasanya berbentuk


uk

satu atau beberapa poligon yang mempunyai ukuran relatif


//s
s:

luas. Jika data statistik tersedia untuk satuan geografi yang


tp

kecil, misalnya kabupaten, prosedur pengelompokan strata


ht

dapat dilakukan dengan sejumlah poligon dengan ukuran


kecil.

Sistem Informasi Geografis (GIS) merupakan alat untuk


mengembangkan pengelolaan dari berbagai layer informasi
yang berbeda. Ketika menganalisis antar-layer, hal yang perlu
diperhatikan adalah menghindari jumlah terlalu besar bagi
poligon-poligon kecil berisi informasi yang salah. Visual
interpretation photo satelit beresolusi tinggi dibantu oleh peta
topografi atau peta penggunaan lahan adalah sistem yang
paling banyak digunakan untuk stratifikasi.
Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 21
2020
Kriteria lahan dan pola penggunaan lahan dapat
diinterpretasikan dari peta tersebut. Setiap poligon dalam peta
digolongkan dalam tiga penggunaan utama, yaitu (1) budidaya
lahan kering (dry land arable), (2) budidaya lahan basah
(wetland arable), dan (3) budidaya lahan dataran tinggi
(highland arable) untuk mengklasifikasi daerah padi dan non-
padi.

id
o.
“Untuk mendapatkan informasi strata seluruh kabupaten,

g
s.
bp
masing-masing peta kelompok penggunaan lahan (strata)

b.
ditumpangsusunkan dengan peta batas administrasi
ka
kabupaten.”
jo
ar
oh

Tahap akhir adalah re-stratifikasi daerah studi berdasarkan


uk
//s

kriteria kesesuaian lahan. Dasar stratifikasi ini adalah


s:

presentasi area sawah, kondisi geomorfologi, dan


tp
ht

homogenitas fase pertumbuhan padi setiap poligon yang ada.


Pengecekan lapangan juga dilakukan dalam proses stratifikasi
untuk memverifikasi hasil. Dalam peta tersebut terdapat
berbagai poligon penggunaan lahan, tetapi dalam keperluan
stratifikasi, poligon-poligon tersebut dikelompokkan menjadi
empat penggunaan lahan, yaitu (1) poligon bukan
persawahan,(2) poligon persawahan irigasi, (3) poligon sawah
non irigasi dan, (3) poligon lahan kering untuk tanaman
pangan (tegalan). Berdasar empat kelompok besar
penggunaan lahan tersebut, diperoleh strata lahan sawah
dengan definisi sebagaiberikut:

22
Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo
2020
• Strata-0 (S-0) adalah poligon-poligon bukan
persawahan (perkebunan, hutan, tambak,
pemukiman, tubuh air, dan sebagainya). Strata 0 tidak
akan dialokasikan sampel segmen, karena selain
untuk mengurangi jumlah sampel, strata ini dianggap
tidak ada unsur penggunaan lahan untuk
persawahan.

id
• Strata-1 (S-1) adalah poligon-poligon persawahan

g o.
irigasi, baik persawahan yang dibudidayakan sekali

s.
bp
maupun dua kali atau lebih musim tanam dalam satu
b.
tahun. Sampel segmen akan dialokasikan dalam
ka
jo

strata-1.
ar

• Strata-2 (S-2) adalah persawahan non irigasi, yaitu


oh

sawah ini tidak diairi dengan jaringan irigasi. Sampel


uk
//s

segmen akan dialokasikan dalamstrata-2.


s:

• Strata-3 (S-3) adalah poligon-poligon kemungkinan


tp
ht

sawah, dimana dalam praktek adalah poligon tegalan.


Asumsi yang dipakai adalah: (1) petani ada
kemungkinan menanam padi di tegalan dengan
sistem gogo, (2) tegalan pada umumnya berdekatan
dengan persawahan sehingga ada kemungkinan
terdapat konversi penggunaan, dan (3) persawahan
sempit yang bercampur dengan tegalan ada
kemungkinan tidak terpetakan dalampeta.

Dalam peta baku persawahan juga terdapat batas


administrasi, sehingga untuk mendapatkan informasi strata

23
Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo
2020
yang meliputi seluruh kabupaten, masing-masing peta
kelompok penggunaan lahan (strata) ditumpangsusunkan
dengan peta batas administrasikabupaten.
Gambar 4.3 merupakan hasil stratifikasi lahan sawah di
Provinsi Jawa Barat, dengan S-1 adalah wilayah persawahan
irigasi, S-2 adalah strata sawah nonirigasi, dan S-3 adalah
kemungkinan sawah, terdapat poligon-poligon tegalan dan

id
semak-semak dicakup dalam strata ini, dan S-0 adalah

go.
nonsawah.

s.
bp
b.
ka
jo
ar
oh
uk
//s
s:
tp
ht

Gambar 4.3. Contoh Peta Stratifikasi Sawah Provinsi Jawa Barat

3. Pembuatan grid

Area studi dibagi ke dalam kotak-kotak besar berbentuk


bujursangkar berukuran 6 km x 6 km yang selanjutnya disebut
blok. Setiap blok tersebut kemudian dibagi menjadi 400 bujur
sangkar yang berukuran lebih kecil yaitu 300 m X 300 m yang

24
Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo
2020
disebut segmen. Batas segmen ditentukan berdasarkan
koordinat geografis dengan lokasi tetap. Pembagian area studi
menjadi blok dan segmen ditunjukkan dalam Gambar 4.4.
Untuk memperoleh keterwakilan titik pengamatan pada setiap
unit statistik (segmen), dalam satu segmen dibuat grid
berukuran 100 m x 100 m yang selanjutnya disebut
subsegmen. Setiap titik pusat subsegmen dijadikan titik-titik

id
pengamatan yang kemudian secara regular diamati fase-fase

go.
pertumbuhan padinya. Total titik pengamatan dalam satu

s.
bp
segmen adalah sembilan buah yang dapat mewakili informasi
b.
satu segmen secara utuh. Gambar 8 mengilustrasikan
ka
jo

penyebaran titik-titik pengamatan pada sampel segmen terpilih


ar

yang berukuran 300 m x 300 m. Sedangkan jarak antartitik


oh

pengamatan adalah 100 m.


uk
//s

“Setiap blok (6km x 6km) dibagi menjadi 400 bujur


s:

sangkar yang berukuran lebih kecil yaitu 300m x 300m


tp
ht

yang disebut segmen.”

Gambar 4.4. Ilustrasi Pembagian Wilayah dalam Blok dan


Segmen
25
Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo
2020
4. Pembuatan model sampling

Pemilihan sampel segmen dilakukan dengan metode aligned


systematic random sampling dengan memperhatikan ambang
jarak (threshold). Jumlah sampel ditentukan dengan mengikuti
sampel dimensi minimum yang masih dimungkinkan
dalamhubungannya dengan keakuratan data yang dapat

id
diterima dalam estimasi pada level kecamatan. Pertimbangan

go.
dalam penentuan dimensi sampel terutama merujuk pada

s.
bp
kesulitan pelaksanaan survei serta berhubungan dengan

b.
kendalamanajemen kegiatan(koordinasi, jumlahMantri
ka
tani/PPL), biaya dan kesulitan dalam transfer „know-how’
jo
ar

teknik survei. Dalam desain operasional ini, jumlah sampel


oh

segmen untuk strata sawah irigasi (S-1) sebanyak 1,4 persen


uk
//s

dari populasi segmen, jumlah sampel segmen untuk strata


s:

sawah non irigasi (S-2) sebanyak 1,4 persen dari populasi


tp
ht

segmen, danjumlahsampelsegmenuntukstrata
ladang/tegalan (S-3) sebanyak 0,4 persen dari populasi
segmen.

5. Ekstraksi sampel segmen

Sebaran sampel terpilih ini diaplikasikan untuk mengekstraksi


sampel segmen agar tidak terjadi penumpukan sampel dalam
daerah tertentu saja. Apabila dalam pengacakan terdapat 2
segmen atau lebih yang bergandengan (berdekatan) satu
dengan yang lain, maka hanya satu saja yang diputuskan

26
Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo
2020
menjadi sampel segmen. Ambang jarak yang dikenakan
dalam penelitian ini adalah minimal 1 km jarak antara satu
sampel segmen dengan segmen yang lainya. Hasil pemilihan
sampel ini ditetapkan paling sedikit 20 segmen per blok.
Selanjutnya, masing-masing sampel segmen terpilih diberi
nomor urut secara acak. Tujuan penomoran ini untuk
menghindari adanya segmen yang berdekatan mempunyai

id
nomor urut yang berurutan, sehingga ambang jarak dapat

go.
dicapai (lihat Gambar4.5).

s.
bp
b.
ka
jo
ar
oh
uk
//s
s:
tp
ht

Gambar 4.5. Ekstraksi dan Penomoran Sampel Segmen

6. Overlay kerangka sampel sawah dengan hasil


ekstraksi sampelsegmen

Setelah diperoleh model random sampling pada blok


berukuran 6 km x 6 km, selanjutnya dilakukan ulangan
(replikasi) 20 sampel segmen tersebut pada setiap blok 6 km x
6 km lainnya (lihat Gambar 4.6 dan Gambar4.7).

27
Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo
2020
id
go.
s.
bp
Gambar 4.6. Model Random Sampling dan Blok dengan Grid 6
km x 6 kmb.
ka
jo
ar
oh
uk
//s
s:
tp
ht

Gambar 4.7. Contoh Overlay Stratified Random Sampling dan


Kerangka Sawah di Jawa Barat

7. Seleksi SampelSegmen

Untuk penyajian estimasi luas panen pada tingkat kecamatan,


maka area setiap kecamatan harus diwakili oleh sejumlah
sampel segmen yang representatif terhadap populasi. Untuk
28
Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo
2020
itu harus dilakukan penghitungan keterwakilan segmen pada

setiap kecamatan. Populasi (banyaknya) segmen suatu


poligon masing-masing strata adalah luas lahan menurut
strata pada kecamatan (dalam satuan kilometer) dibagi 9 Ha,
yang merupakan ukuran segmen 300 m × 300 m, dan dapat
ditulis sebagaiberikut:

id
go.
s.
bp
Jumlah sampel segmen untuk setiap strata ditentukan 1

b.
persen populasi segmen dalam satu blok,yaitu:
ka
jo
ar
oh

dengan:
uk
//s

Nh : populasi segmen pada strata h,


s:

nh : banyaknya sampel segmen pada strata h.


tp
ht

Dengan ketentuan di atas, maka setiap blok bermuatan 400


segmen akan diwakili oleh 4 segmen terpilih. Apabila sampel
segmen dalam suatu strata di kecamatan tertentu jumlahnya
sedikit, sebagai akibat dari luas strata yang sempit, maka
kerangka area dalam kecamatan tersebut tidak dilakukan
pembedaan antara strata-1, strata-2, dan strata-3.

29
Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo
2020
id
g o.
Gambar 4.8. Contoh Segmen Terpilih Hasil Seleksi di Jawa Barat

s.
bp
8. Pemberian atribut
b.
ka
jo
ar

Untuk memudahkan manajemen data, identifikasi setiap


oh

segmen terpilih dilakukan dengan penomoran. Penomoran


uk
//s

segmen disesuaikan dengan kode provinsi, kode kabupaten,


s:

kode kecamatan, dan nomor urut segmen hasil seleksi per


tp
ht

kecamatan.Kode provinsi, kode kabupaten, dan kode


kecamatan mengacu pada kode yang selama ini dipakai oleh
Badan Pusat Statistik (BPS). Misal dilakukan pengacakan
pemilihan sampel untuk daerah Provinsi Jawa Barat (kode 32),
dan jatuh pada Kabupaten Bogor (kode 01), dan
KecamatanCiawi (kode 100), dan nomor urut segmen kode 02
maka penomoran sampel segmen adalah 320110002.

30
Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo
2020
id
go.
s.
bp
Gambar 4.9. Foto Segmen dan 9 (Sembilan) Titik Pengamatan

b.
ka
9. Pembuatan peta-peta yang menunjukkan lokasi
jo
ar

segmen
oh
uk

Untuk memudahkan petugas menuju lokasi sampel segmen


//s
s:

maka batas-batas fisik di lapangan ini dapat ditentukan


tp

dengan menggunakan fasilitas yang diberikan kepada para


ht

petugas lapangan seperti peta lingkungan sekitar, peta


segmen, dan foto segmen. Pada foto segmen, batas fisik di
lapangan dapat dilihat dengan mudah, dan jika diperlukan
perangkat Global Positioning System (GPS) digunakan dalam
penentuan batas-batas koordinat segmen tersebut.

31
Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo
2020
Metode Estimasi

Estimasi Karakteristik

Pembangunan kerangka sampel didasarkan atas strata dan


pemilihan sampel segmen dilakukan per strata, yaitu strata-1
(S1) persawahan irigasi, strata-2 (S2) persawahan tadah
hujan, dan strata-3 (S3) tegalan. Dengan demikian,

id
o.
penghitungan luasan dan pengukuran presisinya

g
s.
juga didasarkan atas strata ini. Estimasi data hasil

bp
pengamatan dihitung untuk setiap jenis fase pertumbuhan padi
b.
ka
(j) disajikan pada tingkat kecamatan. Formulasi penduga
jo

(estimator) untuk keperluan estimasi luasan adalah:


ar
oh
uk

1. Rata-rata proporsi luas tanaman fase pertumbuhan j


//s

untuk setiap strataadalah


s:
tp
ht

dengan:

: rata-rata proporsi luas tanaman fase pertumbuhan j


terhadap total luas segmen pada strata h,
phij: proporsi luas tanaman fase pertumbuhan j terhadap total
luas segmen ke-i pada strata h,
nh: jumlah sampel segmen pada strata h,
lhij: luas tanaman fase pertumbuhan j pada segmen ke-i strata
h
32
Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo
2020
2. Estimasi total luas tanaman fase pertumbuhan j
adalah:

dengan:

id
o.
Aj: luas tanaman fase pertumbuhan j,

g
s.
Ahj: luas tanaman fase pertumbuhan j pada strata h,

bp
Dh: luas wilayah pada strata h,
b.
ka
jo

3. Estimasi rata-rata proporsi luas tanamanjenis


ar
oh
uk
//s

dengan:
s:
tp
ht

: rata-rata proporsi luas tanaman padi jenis fase


pertumbuhan j terhadap total luas segmen pada stratah,

4. Estimasi total luas tanaman padi (A) di suatu


kecamatan dihitung dari seluruh strata lahan sawah h
dan seluruh jenis fase pertumbuhan padi jadalah:

(8)

33
Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo
2020
Fase pertumbuhan padi yang dicakup dalam penghitungan
estimasi total luas tanaman padi adalah mulai fase vegetatif
hingga fase generatif.

 Data luas panen padi hasil KSA yang disajikan di alam


laporan ini merupakan luas panenbersih.

id
Luas panen bersih diperoleh dari luas panen kotor

o.
dikali dengan konversi galengan (untuk padisawah).

g
s.

bp
Data konversi galengan yang digunakan merupakan

b.
data konversi galengan hasil survei sosial ekonomi
ka
dan pertanian tahun1969/1970.
jo
ar
oh

Estimasi Sampling Error


uk

Tingkat presisi hasil estimasi luas tanaman perlu diukur


//s
s:

melalui estimasi sampling error yaitu standard error dan


tp

koefisien variasi. Sampling error dihitung untuk setiap statistik


ht

yang disajikan. Prosedur penghitungan kedua ukuran tersebut


sebagaiberikut:
1. Estimasi sampling error rata-rata proporsi strata h
fase pertumbuhanj

Tingkat keragaman data statistik (dalam hal ini statistik yang


dihitung adalah rata-rata proporsi) diukur dengan varian dan
standar deviasi yang dirumuskan sebagai berikut:

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 34


2020
Dengan:

̅ : varians rata-rata proporsi pada stratah.

Sedangkan untuk mengukur simpangan baku atau standar


deviasi rata-rata proporsi terhadap nilai tengah pengukuran
dilakukan dengan akar kuadrat nilai varian adalah:

id
o.
(10)

g
s.
bp
Selain standar deviasi, kita juga mengenal istilah standard
b.
error (SE) atau kesalahan baku. SE merupakan nilai yang
ka
jo

mengukur seberapa tepat nilai rata-rata yang kita peroleh.


ar

Dengan kata lain, SE menjawab pertanyaan seberapa


oh
uk

dekatkah nilai rata-rata sampel segmen dibandingkan dengan


//s

rata-rata populasi sawah. Nilai SE dapat diketahui dengan


s:

perhitungan sederhanaberikut:
tp
ht

Selanjutnya koefisien variasi (CV) diukur untuk mengetahui


sejauh mana variasi kesalahan baku terhadap nilai tengah
yang dinyatakan dalam persen, dengan rumus sebagai
berikut:

35
Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo
2020
2. Estimasi sampling error rata-rata proporsi pada
seluruhstrata

Varian sampel segmen pada seluruh strata dihitung


berdasarkan rumus sebagaiberikut:

id
g o.
Sedangkan SE dan CV dihitung memakai rumus sebagai

s.
bp
berikut:

b.
ka
jo
ar
oh
uk
//s
s:
tp
ht

36
Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo
2020
Eurostat di dalam buku yang berjudul Handbook on
precision requirements and variance estimation for ESS
household surveys memberikan penjelasan batasan
koefisien variasi (CV) yang digunakan dalam survei yang
dilakukan oleh beberapa institusi yang berbeda.
 At The Italian National Institute of Statistics (ISTAT),

id
coefficients of variation should not exceed 15 % for

o.
domains and 18 % for small domains; when they do,

g
s.
this serves as an indication to use small area

bp
b.
estimators. Note that this is just a rule of thumb and
ka
that not all domains are equivalent because they are
jo
ar

associated with the percentage of the population they


oh

represent, and this population canvary.


uk

 Statistics Canada applies the following guidelines on


//s
s:

Labour Force Survey (LFS) data reliability (Statistics


tp
ht

Canada,2010):
- if the coefficient of variation (CV) ≤ 16.5 % , then
there are no releaserestrictions;
- if 16.5 % < CV ≤ 33.3 %, then the data should be
accompanied by a warning(release withcaveats);
- If CV > 33.3 %, then the data are not
recommended for release.

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 37


2020
Penghitungan Luas Panen dan Fase Amat KSA

Tahap Persiapan

1. Menghitung jumlah segmen dikecamatan:


• Jika S1 > 1, maka ada tiga kelompok stratifikasi:
Strata S1, Strata S2, dan StrataS3.
• Jika S1 ≤ 1, maka ada dua kelompok stratifikasi:

id
o.
Strata S1 dan S2, dan StrataS3.

g
s.
• Jika S1 + S2 ≤ 1, maka tidak ada kelompok

bp
stratifikasi. S1, S2, dan S3 digabung menjadi1.
b.
ka
jo

2. Menghitung luaspopulasi.
ar
oh

Estimasi Karakteristik
uk
//s

Tabel 4.1. Rule Penjumlahan NilaiAmatan


s:
tp

Fase Amatan
ht

No Bulan Bulan Amatan Nilai Amatan


Sebelumnya Berjalan
1 V2, G V1, PL, LL P-2
2 P P B
3 BUKAN P P P
4 PS PS B
5 BUKAN PS PS PS

Rule dalam tabulasi dan rekapitulasi data amatan dapat dilihat


pada Tabel 4.1, dengan penjelasan sebagaiberikut:

• Rule 1: Jika nilai amat di satu subsegmen adalah Vegetatif


Awal (V1), Persiapan Lahan (PL) atau Sawah Bukan Padi

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 38


2020
(LL) dan nilai amat subsegmen tersebut pada survei
sebelumnya adalah V2 atau Generatif (G), maka Panen
Antara Dua Survei(P-2).
• Rule 2: Jika nilai amat di satu subsegmen adalahPanen
(P) dan nilai amat di subsegmen tsb pada survei
sebelumnya adalah P, maka Bera (B).

id
• Rule 3: Jika nilai amat di satu subsegmen adalah P dan

o.
nilai amat di subsegmen tsb pada survei sebelumnya

g
s.
adalah BUKAN P, makaPanen.

bp

b.
Rule 4: Jika nilai amat di satu subsegmen adalah Puso
ka
(PS) dan nilai amat di subsegmen tsb pada survei
jo
ar

sebelumnya adalah PS, makaBera.


oh

• Rule 5: Jika nilai amat di satu subsegmen adalah PS dan


uk

nilai amat di subsegmen tsb pada survei sebelumnya


//s
s:

adalah BUKAN PS, makaPuso.


tp

Jika nilai amatan tidak memenuhi kondisi pada rule 1 s.d. 5,


ht

maka nilai adalah hasil amatan itu sendiri.

Tabel 4.2. Contoh Hasil Amatan

Kode Subsegmen
Amatan
Segmen A1 A2 A3 B1 B2 B3 C1 C2 C3
360203003 BS BS BS BS BS BS BS BS BS 1
360203004 PL P BS P P BS P PS P 1
360203005 BS BS BS BS BS BS BS BS BS 1
360203006 PS PS PS V2 PS PS V2 PS PS 1
360203003 BS BS BS BS BS BS BS BS BS 2
360203004 PL PL BS PL PL BS PL PL P 2
360203005 BS BS BS BS BS BS BS BS BS 2
360203006 PS PS PS P PS PS P PS PS 2

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 39


2020
Tabel 4.2 menggambarkan contoh hasil amatan selama dua
periode di segmen 360203003, 360203004, 360203005, dan
360203006. Hasil penghitungan dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Penghitungannya adalah sebagai berikut:

1. Segmen 360203003 bukan sawah


2. Segmen 360203004, subsegmen C3=P, tetapi karena

id
o.
nilai amat sebelumnya adalah P, maka nilai subsegmen

g
s.
C3 adalah B +1

bp
3. Segmen 360203005 bukansawah
b.
ka
4. Segmen 360203006, subsegmen A1, A2, A3, B2, B3,
jo

C2, C3=PS, tetapi karena nilai amat sebelumnya juga


ar
oh

PS, maka nilai masing-masing subsegmen adalah B +1


uk

5. Standing Crop = V1 + V2 +G
//s

6. Panen Antar 2 Survei (P-2) = Jumlah dariaturan


s:
tp

7. Total Panen = P +(P-2)


ht

Tabel 4.3. Contoh Penjumlahan dari Hasil Amatan

Penghitungan Proporsi

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 40


2020
Penghitungan proporsi hasil amatan adalah sebagai berikut:
1. Proporsi masing-masing nilai yaitu nilai dibagi dengan 9
(jumlah subsegmen), lihat persamaan nomor(4)
2. Dihitung berdasarkanstrata
3. Proporsi rata-rata yaitu (jumlah nilai proporsi masing-
masing strata)/ (jumlah segmen yang datanya masuk

id
dalam kelompok strata), lihat persamaan nomor(3)

go.
4. Hasil penghitungan proporsi dapat dilihat pada Tabel4.4.

s.
bp
Tabel 4.4. Contoh Penghitungan Proporsi
b.
ka
jo
ar
oh
uk
//s
s:
tp
ht

Penghitungan Luas Panen dan Fase Amat Lainnya

Penghitungan luasan sesuai strata dan fase tumbuh adalah


dengan mengalikan rata-rata proporsi dengan luasan pada
masing-masing strata. Penghitungan luas dapat dilihat kembali
pada persamaan (6). Tabel 4.5 merupakan luasan sesuai
strata dan Tabel 4.6 menunjukkan hasil luas fase tumbuh
Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 41
2020
sesuai strata.
Tabel 4.5. Contoh Luas Strata

id
go.
Tabel 4.6. Contoh Luas Fase Tumbuh Sesuai Strata

s.
bp
b.
ka
jo
ar
oh
uk
//s

Estimasi luas panen total merupakan hasil penjumlahan luas


s:

panen pada saat periode pengamatan dan luas panen di


tp
ht

antara dua survei dengan survei sebelumnya. Luas panen


pada saat survei diperoleh dari luas tanaman padi yang sudah
dipanen pada bulan pengamatan, dihitung berdasarkan nilai
amatan berkode 4 (panen) dengan syarat nilai amatan pada
periode sebelumnya tidak berkode 4. Sementara itu, luas
panen di antara dua survei adalah perkiraan dari luas
tanaman padi yang dipanen di antara dua bulan pengamatan
dengan syarat jika nilai amat pada bulan
pengamatanberkode1 (vegetatif awal), 5 (persiapan lahan),
atau 7 (lahan sawah/ladang yang ditanami bukan padi), dan
nilai amat pada periode survei sebelumnya berkode 2

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 42


2020
(vegetatif akhir) atau 3 (generatif).

Angka Konversi dari Gabah Kering Panen (GKP) ke


Gabah Kering Giling (GKG) dan Angka Konversi GKG
ke Beras

Angka konversi GKP ke GKG serta GKG ke beras hasil survei

id
pada level provinsi digunakan dalam perhitungan produksi

o.
g
padi (GKG) dan produksi beras. Angka tersebut bervariasi

s.
bp
antar provinsi. Selain itu, perhitungan produksi beras juga
b.
memperhitungkan proporsi gabah dan beras yang susut atau
ka
jo

tercecer, rusak, dan digunakan untuk penggunaan non


ar

pangan. Gambar 4.10 menyajikan alur konversi gabah hingga


oh

menjadi beras untuk pangan penduduk pada levelnasional.


uk
//s
s:
tp
ht

Gambar 4.10. Alur Konversi Gabah menjadi Beras

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 43


2020
Tahapan Pelaksanaan Survei Lapangan

Dalam pelaksanaan KSA, survei lapangan merupakan bagian


yang paling penting karena akan menentukan tingkat
keakuratan estimasi dan peramalan produksi padi.
Pengamatan segmen dilakukan pada 7 (tujuh) hari terakhir di
bulan pengamatan. Tahapan yang harus dilalui oleh PCS

id
o.
dalam pelaksanaan survei adalah:

g
s.
1. Kegiatan pengamatan fase tumbuh padi dengan metode

bp
Kerangka Sampel Area (KSA) dimulai dengan melakukan
b.
ka
persiapan sebelum menuju lokasipengamatan.
jo

2. Pada tahap persiapan petugas pencacah berkoordinasi


ar
oh

dengan pengawas terkait jumlah beban tugas dan lokasi


uk

pengamatan.
//s

3. Pada hari pertama rentang waktu pengamatan, lakukan


s:
tp

satu kali hapus data dan login ulang. Hal ini untuk
ht

memastikan segmen yang akan dikunjungi petugas adalah


segmen yang ditugaskan untuk periode pengamatan
tersebut.
4. Petugas pengawas memberikan arahan kepada pencacah
terkait letak geografis dari lokasi pengamatan fase tumbuh
padi berdasarkan daftar sampelsegmen.
5. Lihat posisi segmen pada aplikasi Survei KSA yang
menjadi tanggung jawabnya (dapat dilihat pada menu
Survei-Data Segmen). Perhatikan lokasi sampel segmen
yang akan dituju, nama desa dan letaknya, serta tampilan-

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 44


2020
tampilan yang ada dalam peta (misalnya jalan,
pemukiman, persawahan, sungai, danlain-lain).
6. Tentukan jalan terbaik menuju ke lokasi segmen tersebut
dan kemudian melakukan kunjungan ke lokasi sampel
segmen dengan membawa perangkat Android yang sudah
ter-login pada aplikasi SurveiKSA.

id
7. Melakukan observasi pada 9 titik pengamatan di setiap

o.
segmen (dapat dilihat pada menu Survei-PetaSurvei).

g
s.
• Jika titik pengamatan berupa lahan sawah, maka

bp
b.
pengamatan harus dilakukan pada titik amatan,dan
ka
konsisten berada di titik amatan yang sama pada
jo
ar

pengamatan periode selanjutnya.


oh

• Jika titik pengamatan berupa lahan sawah tetapi tidak


uk

dapat diakses, PCS harus melapor ke PMS dengan


//s
s:

melampirkan foto titikpengamatan.


tp


ht

Jika titik pengamatan bukan berupa lahan sawah dan


tidak dapat diakses, PCS dapat melakukan
pengamatan diluar radius titik amat tetapi masih
didalamsubsegmen.
• Jika subsegmen tidak dapat diakses atau
membahayakan, PCS harus melapor ke PMS dengan
melampirkan foto dan keterangan subsegmentersebut.
8. Melakukan perekaman data di setiap segmen (memilih
fase tumbuh padi pada titik pengamatan dan mengambil
foto pertumbuhan padi pada titik pengamatan). Jika PCS
telah menyelesaikan perekaman data di setiap segmen,

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 45


2020
maka legenda warna dari setiap titik pengamatan akan
berwarna biru. Tombol kirim akan aktif (dapat dilihat di
menu Survei-EntriData).
9. Melakukan pengiriman data dengan menekan tombol
kirim. Jika tidak tersedia akses internet, maka PCS dapat
tetap melanjutkan perekaman data pada segmen lain yang

id
menjadi tanggung jawabnya kemudian pengiriman data

o.
dapat dilakukan setelah PCS berada di wilayah dengan

g
s.
akses internet. Data yang sudah terekam dan belum

bp
b.
terkirim dapat dilihat di menu Survei-Data History.
ka
(Perhatikan legenda warna yang menunjukkan status data,
jo
ar

data yang sudah lengkap dan siap kirim akan berwarna


oh

biru sedangkan data yang sudah terkirim akan berwarna


uk

hijau). Setelah dilakukan pengiriman data maka tugas


//s
s:

pencacah pada segmen tersebut selesai dan petugas


tp
ht

dapat melakukan pengamatan pada segmenberikutnya.

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 46


2020
Fase yang Diamati dalam Survei KSA

Dalam pelaksanaan survei lapangan, petugas memotret fase


amatan, dan kemudian mengidentifkasi fase tersebut. Fase
amatan dalam Survei KSA dikelompokkan menjadi 8 yang
dapat dilihat pada tabel 4.7.

Tabel 4.7. Kenampakan Visual dan Fase Amatan dalam Survei


KSA

id
o.
Kode Kenampakan Visual Fase Amatan KSA

g
s.
Vegetatif Awal (V1)

bp
Fase tumbuh mulai dari awal
tanam sampai anakan maksimum
b.
(biasanya berumur 1-35 hari
ka
1 setelah tanam). Ciri-cirinya antara
jo

lain terlihat jarak tanam yang


ar

jelas, tanaman belum terlalu


oh

rimbun, dan masih terlihattubuh


uk

air pada jarak tanam normal.


Vegetatif Akhir (V2)
//s

Fase tumbuh mulai dari anakan


s:

maksimum sampai sebelum


tp

keluar malai (35-55 hari setelah


ht

2 tanam). Ciri-cirinya antara lain


jarak antar tanaman sudah rapat
atau tertutup, tanaman sudah
tinggi dan rimbun, sertabelum
terlihat malai (bulir padi).

Generatif (G)
Fase tumbuh mulai dari keluar
3 malai, pematangan, sampai
sebelum panen (biasanya sekitar
55-105 hari setelah tanam).

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 47


2020
Tabel 4.7. Kenampakan Visual dan Fase Amatan dalam Survei
KSA (Lanjutan)

Kode Kenampakan Visual Fase Amatan KSA

Panen
4 Fase pada saat padi sedang atau
sudah dipanen.

id
go.
s.
bp
b.
Persiapan Lahan
ka
5 Fase dimana lahan sawah mulai
jo

diolah untuk persiapan tanam.


ar
oh
uk
//s

Puso
Apabila terjadi serangan OPT
s:

(organisme pengganggu
tp

tumbuhan) atau bencana,


ht

sehingga produksi padi kurang 11


persen dari normal. Biasanya
6
terlihat dari lahan yang rusak
(pecah-pecah, tergenang air,
banjir), tanaman rusak terkena
hama atau layu (mati), ataulahan
secara keseluruhan tidak layak
panen.

Sawah Bukan Padi


Areal persawahan yang tidak
7
dibudidayakan untuk tanaman
padi.

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 48


2020
Kode Kenampakan Visual Fase Amatan KSA

Bukan Sawah
Apabila titik pengamatan jatuh
pada areal bukan persawahan,
8
misalnya hutan, perkebunan,
semak, pemukiman, badan air,
jalan, dan lain-lain.

id
go.
s.
bp
b.
ka
jo
ar
oh
uk
//s
s:
tp
ht

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 49


2020
id
go.
s.
LAMPIRAN
bp
b.
ka
jo
ar
oh
uk
//s
s:
tp
ht

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 50


2020
Tabel 1. Perbandingan Luas Panen Padi 2020 terhadap Luas
Panen 2019 menurut Bulan di Kabupaten Sukoharjo

Luas Panen Padi (Hektar)


Perkembangan
Bulan
2019 2020 Absolut Relatif (%)
(Kol. [3] - Kol. [2]) (Kol. [4] x 100/ Kol. [2])

id
(1) (2) (3) (4) (5)

g o.
Januari 2.611,90 742,18 -1.869,72 -71,58

s.
bp
Februari 809,97 190,79 -619,18 -76,44
b.
ka
Maret 3.550,48 1.279,40 -2.271,08 -63,97
jo
ar

April 7.980,04 7.883,03 -97,01 -1,22


oh
uk

Mei 8.063,07 10.541,81 2.478,74 30,74


//s
s:

Juni 1.497,90 1.057,98 -439,92 -29,37


tp
ht

Juli 3.368,80 2.690,76 -678,04 -20,13

Agustus 4.815,88 3.007,85 -1.808,03 -37,54

September 4.373,71 7.358,84 2.985,13 68,25

Oktober 7.644,13 7.650,12 5,99 0,08

November 3.423,14 1.791,88 -1.631,26 -47,65

Desember 922,54 1.033,12 110,58 11,99

Jumlah 49.061,56 45.227,76 -3.833,80 -7,81

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 51


2020
Tabel 2. Perbandingan Produksi Padi 2020 terhadap Produksi
Padi 2019 menurut Bulan di Kabupaten Sukoharjo

Produksi Padi (Ton-GKG)


Perkembangan
Bulan
2019 2020 Absolut Relatif (%)
(Kol. [3] - Kol. [2]) (Kol. [4] x 100/ Kol. [2])

id
(1) (2) (3) (4) (5)

g o.
Januari 16.049,77 5.266,41 -10.783,36 -67,19

s.
bp
Februari 4.977,16 1.353,82 -3.623,34 -72,80

Maret 21.817,22 9.078,46 b. -12.738,76 -58,39


ka
jo

April 49.036,27 55.936,97 6.900,70 14,07


ar

Mei 56.583,56 62.943,62 6.360,06 11,24


oh
uk

Juni 10.511,69 6.317,05 -4.194,64 -39,90


//s

Juli 23.640,96 16.066,14 -7.574,82 -32,04


s:
tp

Agustus 33.796,01 17.959,44 -15.836,57 -46,86


ht

September 32.884,70 56.058,46 23.173,76 70,47

Oktober 57.474,08 58.277,39 803,31 1,40

November 25.737,63 13.650,25 -12.087,38 -46,96

Desember 6.936,32 7.870,14 933,82 13,46

Jumlah 339.445,37 310.778,15 -28.667,22 -8,45

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 52


2020
Tabel 3. Perbandingan Produksi Beras 2019 terhadap Produksi
Beras 2018 menurut Bulan di Kabupaten Sukoharjo

Produksi Padi (Ton-Beras)


Perkembangan
Bulan
2019 2020 Absolut Relatif (%)
(Kol. [3] - Kol. [2]) (Kol. [4] x 100/ Kol. [2])

(1) (2) (3) (4) (5)

id
o.
Januari 9.182,02 3.012,90 -6.169,12 -67,19

g
s.
Februari 2.847,42 774,52 -2.072,90 -72,80

bp
Maret 12.481,56 5.193,76
b. -7.287,80 -58,39
ka
April 28.053,49 32.001,36 3.947,87 14,07
jo
ar

Mei 32.371,27 36.009,85 3.638,58 11,24


oh
uk

Juni 6.013,70 3.613,96 -2.399,74 -39,90


//s

Juli 13.524,92 9.191,39 -4.333,53 -32,04


s:
tp

Agustus 19.334,59 10.274,54 -9.060,05 -46,86


ht

September 18.813,23 32.070,87 13.257,64 70,47

Oktober 32.880,74 33.340,31 459,57 1,40

November 14.724,42 7.809,26 -6.915,16 -46,96

Desember 3.968,25 4.502,48 534,23 13,46

Jumlah 194.195,61 177.795,20 -16.400,41 -8,45

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 53


2020
Tabel 4. Luas Fase Vegetatif Awal Hasil Pendataan KSA
menurut Bulan di Kabupaten Sukoharjo, 2019-2020(Hektar)

Luas Fase Vegetatif Awal (Hektar)


Bulan
2019 2020

(1) (2) (3)

Januari 10.138,30 8.002,65

id
o.
Februari 7.799,79 12.592,51

g
s.
Maret 3.155,02 4.164,90

bp
April
b.
3.906,24 3.588,91
ka
jo

Mei 6.390,88 3.515,39


ar
oh

Juni 7.745,14 9.313,49


uk

Juli 6.702,55 8.291,73


//s
s:

Agustus 4.461,21 2.186,36


tp
ht

September 2.691,81 1.846,47

Oktober 1.082,38 3.287,08

November 305,45 2.585,93

Desember 1.400,45 8.241,96

Jumlah 55.779,22 67.617,38

Keterangan:
Tanaman padi dapat mengalami fase vegetatif awal lebih dari satu bulan
sehingga baris jumlah tidak menggambarkan luasan dalam satu tahun.

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 54


2020
Tabel 5. Luas Fase Vegetatif Akhir Hasil Pendataan KSA
menurut Bulan di Kabupaten Sukoharjo, 2019-2020(Hektar)

Luas Fase Vegetatif Akhir (Hektar)

Bulan
2019 2020

(1) (2) (3)

id
Januari 3.322,19 1.148,56

o.
g
Februari

s.
7.043,23 5.211,49

bp
Maret 3.926,60 10.166,39
b.
ka
April 1.164,76 1.566,46
jo
ar

Mei 2.746,42 3.179,80


oh

Juni
uk

3.038,39 2.484,93
//s

Juli 4.895,06 6.359,88


s:
tp

Agustus
3.751,79 4.625,37
ht

September 2.677,55 1.126,78


Oktober 1.132,91 972,21
November 293,68 2.481,70
Desember 169,05 1.710,38
Jumlah
3.322,19 1.148,56

Keterangan:
Tanaman padi dapat mengalami fase vegetatif akhir lebih dari satu bulan
sehingga baris jumlah tidak menggambarkan luasan dalam satu tahun.

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 55


2020
Tabel 6. Luas Fase Generatif Akhir Hasil Pendataan KSA
menurut Bulan di Kabupaten Sukoharjo, 2019-2020(Hektar)

Luas Fase Generatif (Hektar)

Bulan
2019 2020

(1) (2) (3)

id
o.
Januari 572,61 169,05

g
s.
Februari 4.387,24 1.755,06

bp
Maret
b.
9.954,27 5.388,81
ka
jo

April 7.683,01 10.050,76


ar
oh

Mei 843,74 1.135,43


uk

Juni 4.491,10 3.348,04


//s
s:

Juli 4.960,13 3.746,07


tp
ht

Agustus 7.301,46 10.191,99


September 7.667,11 8.297,47
Oktober 3.461,26 2.010,09
November 1.444,76 1.577,17
Desember 742,18 2.734,32
Jumlah 53.508,87 50.404,26

Keterangan:
Tanaman padi dapat mengalami fase generatif lebih dari satu bulan
sehingga baris jumlah tidak menggambarkan luasan dalam satutahun.

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 56


2020
Tabel 7. Luas Tanaman Berdiri (Standing Crop) Hasil Pendataan
KSA menurut Bulan di Kabupaten Sukoharjo, 2019-2020(Hektar)

Luas Tanaman Berdiri (Hektar)

Bulan
2019 2020

(1) (2) (3)

id
o.
Januari 14.033,10 9.320,26

g
s.
19.230,26 19.559,06

bp
Februari

Maret b.
17.035,89 19.720,10
ka
jo

April 12.754,01 15.206,13


ar
oh

Mei 9.981,04 7.830,62


uk

Juni 15.274,63 15.146,46


//s
s:

Juli 16.557,74 18.397,68


tp
ht

Agustus 15.514,46 17.003,72


September 13.036,47 11.270,72
Oktober 5.676,55 6.269,38
November 2.043,89 6.644,80
Desember 2.311,68 12.686,66
Jumlah 143.449,72 159.055,59

Keterangan:
Tanaman padi dapat mengalami fase vegetatif awal, vegetatif akhir, dan
fase generatif lebih dari satu bulan sehingga baris jumlah tidak
menggambarkan luasan dalam satutahun.

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 57


2020
Tabel 8. Luas Persiapan Lahan Hasil Pendataan KSA menurut
Bulan di Kabupaten Sukoharjo, 2019-2020(Hektar)

Luas Persiapan Lahan (Hektar)

Bulan
2019 2020

(1) (2) (3)

id
o.
Januari 5.909,69 11.178,05

g
s.
Februari 1.053,94 613,53

bp
Maret
b.
1.795,83 0,00
ka
jo

April 3.945,64 2.298,13


ar
oh

Mei 4.642,41 5.434,90


uk

Juni 3.651,76 4.554,44


//s
s:

Juli 642,19 193,05


tp
ht

Agustus 1.013,40 620,17

September 404,27 1.475,59

Oktober 1.190,82 1.220,33

November 3.470,52 6.299,35

Desember 7.018,61 6.887,69

Jumlah 34.739,08 40.775,23

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 58


2020
Tabel 9. Luas Sawah Diberakan Hasil Pendataan KSA menurut
Bulan di Kabupaten Sukoharjo, 2019-2020(Hektar)

Luas Sawah Diberakan (Hektar)

Bulan
2019 2020

(1) (2) (3)

id
o.
Januari 450,53 487,79

g
s.
Februari 444,75 170,80

bp
Maret
b.
402,93 34,89
ka
jo

April 144,75 34,89


ar
oh

Mei 1.568,54 1.581,29


uk

Juni 1.000,92 1.029,65


//s
s:

Juli 1.392,65 809,24


tp
ht

Agustus 1.701,01 1.447,84


September 3.311,96 2.487,32
Oktober 6.272,13 6.453,62
November 11.718,23 7.010,29
Desember 11.166,51 1.050,87

Jumlah 39.574,91 22.598,49

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 59


2020
Tabel 10. Luas Puso Hasil Pendataan KSA menurut Bulan di
Kabupaten Sukoharjo, 2019-2020(Ha)

Luas Puso (Hektar)

Bulan
2019 2020

(1) (2) (3)

id
o.
Januari 550,12 0,00

g
s.
Februari 175,35 0,00

bp
Maret
b.
0,00 0,00
ka
jo

April 91,96 42,52


ar
oh

Mei 0,00 0,00


uk

Juni 106,59 177,32


//s
s:

Juli 186,11 24,15


tp
ht

Agustus 24,15 0,00


September 191,63 0,00
Oktober 779,29 0,00
November 330,26 0,00
Desember 146,80 128,27
Jumlah 2.582,26 372,26

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 60


2020
Tabel 11. Luas Sawah yang Tidak Ditanami Padi Hasil
Pendataan KSA menurut Bulan di Kabupaten Sukoharjo,
2019-2020(Ha)

Luas Sawah Tidak Ditanami Padi (Ha)

Bulan
2019 2020

id
(1) (2) (3)

o.
g
Januari 104,67 115,60

s.
bp
Februari 104,67 112,52

b.
ka
Maret 34,89 115,60
jo

April 34,89 115,60


ar
oh

Mei 42,52 97,23


uk
//s

Juni 139,12 121,38


s:

Juli 187,42 121,38


tp
ht

Agustus 187,42 275,52

September 236,35 226,59

Oktober 188,05 163,27

November 212,84 72,45

Desember 188,69 24,15

Jumlah 1.661,53 1.561,29

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 61


2020
Gambar 1. Peta Hasil Survei KSA Kabupaten Sukoharjo,
Januari 2020

id
go.
s.
bp
b.
ka
jo
ar
oh
uk
//s
s:
tp
ht

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 62


2020
Gambar 2. Peta Hasil Survei KSA Kabupaten Sukoharjo,
Februari 2020

id
go.
s.
bp
b.
ka
jo
ar
oh
uk
//s
s:
tp
ht

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 63


2020
Gambar 3. Peta Hasil Survei KSA Kabupaten Sukoharjo, Maret 2020

id
go.
s.
bp
b.
ka
jo
ar
oh
uk
//s
s:
tp
ht

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 64


2020
Gambar 4. Peta Hasil Survei KSA Kabupaten Sukoharjo, April 2020

id
go.
s.
bp
b.
ka
jo
ar
oh
uk
//s
s:
tp
ht

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 65


2020
Gambar 5. Peta Hasil Survei KSA Kabupaten Sukoharjo, Mei 2020

id
go.
s.
bp
b.
ka
jo
ar
oh
uk
//s
s:
tp
ht

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 66


2020
Gambar 6. Peta Hasil Survei KSA Kabupaten Sukoharjo, Juni 2020

id
go.
s.
bp
b.
ka
jo
ar
oh
uk
//s
s:
tp
ht

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 67


2020
Gambar 7. Peta Hasil Survei KSA Kabupaten Sukoharjo, Juli 2020

id
go.
s.
bp
b.
ka
jo
ar
oh
uk
//s
s:
tp
ht

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 68


2020
Gambar 8. Peta Hasil Survei KSA Kabupaten Sukoharjo,
Agustus 2020

id
go.
s.
bp
b.
ka
jo
ar
oh
uk
//s
s:
tp
ht

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 69


2020
Gambar 9. Peta Hasil Survei KSA Kabupaten Sukoharjo,
September 2020

id
go.
s.
bp
b.
ka
jo
ar
oh
uk
//s
s:
tp
ht

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 70


2020
Gambar 10. Peta Hasil Survei KSA Kabupaten Sukoharjo,
Oktober 2020

id
go.
s.
bp
b.
ka
jo
ar
oh
uk
//s
s:
tp
ht

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 71


2020
Gambar 11. Peta Hasil Survei KSA Kabupaten
Sukoharjo, November2020

id
go.
s.
bp
b.
ka
jo
ar
oh
uk
//s
s:
tp
ht

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 72


2020
Gambar 12. Peta Hasil Survei KSA Kabupaten
Sukoharjo, Desember2020

id
go.
s.
bp
b.
ka
jo
ar
oh
uk
//s
s:
tp
ht

Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Sukoharjo 73


2020
ht
tp
s:
//s
uk
oh
ar
jo
ka
b.
bp
s.
go.
id

Anda mungkin juga menyukai