ISSN : 1907-1507
Penasehat :
Dr. Ir. I Ketut Kariyasa, M.Si
Penyunting :
Dr. Ir. Anna A. Susanti, M.Si
Drh. Akbar, MP
Naskah :
Rhendy Kencana Putra W, S.Si., M.AppStat
Desain Sampul :
Suyati, S.Kom
Diterbitkan oleh :
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Sekretariat Jenderal - Kementerian Pertanian
2019
KATA PENGANTAR
Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi
Pertanian mempublikasikan data sektor pertanian serta hasil análisis datanya.
Salah satu hasil análisis yang telah dipublikasikan secara reguler adalah Outlook
Komoditi Perkebunan.
Publikasi Outlook Kelapa Sawit Tahun 2019 sebagai bagian dari Outlook
Komoditi Perkebunan menyajikan keragaan data series komoditi kelapa sawit
secara nasional dan internasional selama 10-30 tahun terakhir serta dilengkapi
dengan hasil analisis proyeksi penawaran dan permintaan dari tahun 2019 sampai
dengan tahun 2023.
Publikasi ini disajikan dalam bentuk buku dan dapat dengan mudah
diperoleh atau diakses melalui portal e-Publikasi Kementerian Pertanian yaitu
http://epublikasi.setjen.pertanian.go.id/.
Kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan publikasi ini,
kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Kritik dan
saran dari segenap pembaca sangat diharapkan guna dijadikan dasar
penyempurnaan dan perbaikan untuk penerbitan publikasi berikutnya.
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Sumber Data yang Digunakan .............................................. 5
Tabel 5.1. Hasil Proyeksi Produksi Berdasarkan Pemodelan Deret Waktu....... 42
Tabel 5.2. Hasil Proyeksi Ketersediaan Berdasarkan Pemodelan
Deret Waktu.................................................................. 44
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Sumber-sumber Ketidakstasioneran Data Deret Waktu dan
Keragaannya ................................................................ 8
Gambar 2.2. Contoh ACF dan PACF untuk Data Deret Waktu ....................... 9
Gambar 3.1. Perkembangan Luas Areal Kelapa Sawit Indonesia Menurut
Status Pengusahaan di Indonesia, 2010–2019 ......................... 12
Gambar 3.2. Perkembangan Produksi Crude Palm Oil Indonesia Menurut
Status Pengusahaan, 2010-2019 ........................................ 13
Gambar 3.3. Perkembangan Produksi Kernel Palm Oil Indonesia Menurut
Status Pengusahaan, 2010-2019 ........................................ 14
Gambar 3.4. Perkembangan Produktivitas CPO dan KPO Indonesia pada
Periode 2010-2019 ........................................................ 15
Gambar 3.5. Provinsi Sentra Produksi CPO Indonesia,
Rata-rata 2015-2019 ...................................................... 16
Gambar 3.6. Kabupaten Sentra Produksi CPO di Provinsi Riau, Tahun 2017 .... 17
Gambar 3.7. Kabupaten Sentra Produksi CPO di Provinsi Kalimantan
Tengah, Tahun 2017 ...................................................... 18
Gambar 3.8. Kabupaten Sentra Produksi CPO di Provinsi Sumatera Utara,
Tahun 2017................................................................. 19
Gambar 3.9. Perkembangan Harga CPO di Pasar Dalam Negeri, 2013–2017 ..... 20
Gambar 3.10. Perkembangan Konsumsi Minyak Goreng Setara CPO,
Tahun 2010–2018 .......................................................... 21
Gambar 3.11. Perkembangan Produksi Biodiesel Setara CPO,
Tahun 2010–2018 .......................................................... 22
Gambar 3.12. Perkembangan Volume Ekspor Minyak Sawit (CPO dan KPO)
Indonesia, 2010–2017 ..................................................... 23
Gambar 3.13. Perkembangan Volume Impor Minyak Sawit (CPO dan KPO)
Indonesia, 2010–2017 ..................................................... 24
Gambar 3.14. Negara-negara Tujuan Ekspor Minyak Sawit (CPO dan KPO)
Indonesia, Rata-rata Tahun 2014–2018 ................................ 25
Gambar 3.15. Negara-negara Asal Impor Minyak Sawit (CPO dan KPO)
Indonesia, Rata-rata Tahun 2014–2018 ................................ 26
Gambar 4.1. Perkembangan Luas Tanaman Menghasilkan Kelapa Sawit
Dunia, 2010-2017 ......................................................... 27
Gambar 4.2. Sentra Luas Tanaman Menghasilkan Kelapa Sawit Dunia,
Rata-rata 2013-2017...................................................... 28
Gambar 4.3. Perkembangan Produksi Kelapa Sawit Dunia, 2010–2017 ........... 29
Gambar 4.4. Sentra Produksi Tandan Buah Kelapa Sawit Dunia,
Rata-rata 2013-2017...................................................... 30
Gambar 4.5. Perkembangan Produktivitas Kelapa Sawit Dunia, 2010-2017 ..... 31
Gambar 4.6. Negara-negara dengan Produktivitas Kelapa Sawit Terbesar
Dunia, Rata-rata Tahun 2013-2017 .................................... 32
Gambar 4.7. Perkembangan Volume Ekspor dan Impor Minyak Sawit
Mentah (CPO) Dunia, 2010-2016........................................ 33
Gambar 4.8. Negara-negara Eksportir CPO Terbesar Dunia,
Rata-rata 2012-2016...................................................... 34
Gambar 4.9. Negara-negara Importir CPO Terbesar Dunia,
Rata-rata 2012-2017...................................................... 35
Gambar 4.10. Perkembangan Volume Ekspor dan Impor Minyak Inti Sawit
(KPO) Dunia, 2010-2016 ................................................. 36
Gambar 4.11. Negara-negara Eksportir KPO Terbesar Dunia,
Rata-rata 2012-2016...................................................... 37
Gambar 4.12. Negara-negara Importir KPO Terbesar Dunia,
Rata-rata 2012-2017...................................................... 38
Gambar 5.1. Plot Produksi Kelapa Sawit dan Estimasi Hasil Pemodelan
ARIMA(0,2,2)............................................................... 40
Gambar 5.2. Plot Ketersediaan Kelapa Sawit dan Estimasi Hasil
Pemodelan ARIMA(2,3,2) ................................................ 43
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Perkembangan Luas Areal Kelapa Sawit Indonesia Menurut
Status Pengusahaan, 1980-2019 ...................................... 51
Lampiran 2. Perkembangan Produksi Minyak Sawit Mentah (CPO)
Indonesia Menurut Status Pengusahaan, 1980-2019............... 52
Lampiran 3. Perkembangan Produksi Minyak Inti Sawit (KPO) Indonesia
Menurut Status Pengusahaan, 1980-2019 ........................... 53
Lampiran 4. Perkembangan Produktivitas Minyak Kelapa Sawit (CPO dan
KPO) Indonesia, 1995-2019 ............................................ 54
Lampiran 5. Provinsi Sentra Produksi Minyak Sawit Mentah (CPO)
Terbesar Indonesia, 2015-2019 ....................................... 55
Lampiran 6. Kabupaten Sentra Produksi Minyak Sawit Mentah (CPO)
di Riau, 2017 ............................................................ 55
Lampiran 7. Kabupaten Sentra Produksi Minyak Sawit Mentah (CPO) di
Kalimantan Tengah, 2017 ............................................. 56
Lampiran 8. Kabupaten Sentra Produksi Minyak Sawit Mentah (CPO) di
Sumatera Utara, 2017 ................................................. 57
Lampiran 9. Perkembangan Harga Minyak Sawit Mentah (CPO)
di Pasar Domestik, 2013 - 2017....................................... 58
Lampiran 10. Perkembangan Konsumsi Minyak Goreng Sawit Setara
CPO Indonesia, 2002-2018 ............................................ 59
Lampiran 11. Perkembangan Produksi Biodiesel Indonesia, 2009 - 2018 ....... 60
Lampiran 12. Perkembangan Ekspor dan Impor Minyak Sawit (CPO dan
KPO) Indonesia, 1981 - 2017 .......................................... 61
Lampiran 13. Negara-negara Tujuan Ekspor Minyak Sawit (CPO dan KPO)
Indonesia, 2014 – 2018 ................................................. 62
Lampiran 14. Negara-negara Asal Impor Minyak Sawit (CPO dan KPO)
Indonesia, 2014 – 2018 ................................................. 62
Lampiran 15. Perkembangan Luas Tanaman Menghasilkan, Produksi dan
Produktivitas Tandan Buah Sawit Dunia, 1980 – 2017 ............ 63
RINGKASAN EKSEKUTIF
BAB I. PENDAHULUAN
Minyak sawit adalah salah satu komoditas penting pertanian yang paling
banyak penggunaannya di dunia. Saat ini, setidaknya setengah produk yang
dijual di banyak supermarket diperkirakan menggunakan minyak dari kelapa
sawit (Asian Agri, 2018). Pemanfaatan minyak sawit diantaranya adalah
sebagai salah satu bahan pembuatan makanan ringan, coklat, es krim,
permen, beberapa jenis susu nabati (non dairy milk), dan hampir seluruh
produk makanan olahan lainnya termasuk kue dan pastri. Selain untuk
makanan, minyak sawit juga digunakan untuk bahan kosmetik, minyak wangi,
sabun, odol, deterjen, lilin, minyak pelumas, dan bahan bakar nabati
(Malaysian Palm Oil Council [MPOC], 2019). Selain itu, minyak kelapa sawit
juga dapat digunakan sebagai campuran pakan anak sapi menggantikan air
susu induknya (Deutsche Welle [DW], 2017). Sebagai tambahan, sebagian
besar minyak goreng yang digunakan di dunia berasal dari kelapa sawit
(Collins, 2019).
renyah (crispy) karena minyak sawit tidak akan terserap oleh masakan
tersebut (MPOC, 2019). Buah kelapa sawit yang diolah menjadi virgin red
palm oil (VRPO) juga diketahui mengandung vitamin E yang baik sebagai anti-
oksidan pencegah serangan jantung, menurunkan tekanan darah tinggi, dan
baik untuk kesehatan jaringan otak (Wylde, 2019).
1.2. TUJUAN
Tujuan disusunnya buku Outlook Kelapa Sawit ini adalah sbb.:
a. Mengkaji keragaan dan prospek kelapa sawit di Indonesia
b. Mengkaji keragaan kelapa sawit di dunia.
c. Melakukan analisis produksi dan penggunaan minyak sawit di
Indonesia lima tahun ke depan.
• Cakupan variabel
Cakupan variabel yang digunakan dalam penyusunan outlook
komoditas kelapa sawit adalah: luas areal, luas tanaman
menghasilkan, produksi, harga, konsumsi, dan ekspor-impor.
• Cakupan analisis
Analisis yang dilakukan dalam penyusunan outlook komoditas kelapa
sawit meliputi analisis deskriptif dan analisis inferensia. Analisis
deskriptif dilakukan guna mengkaji keragaan komoditas kelapa sawit
Gambar 2.2. Contoh ACF dan PACF untuk Data Deret Waktu
waktu untuk galat di masa lalu. Adapun dan adalah ordo deret
waktu masing-masing untuk kondisi di masa lalu dan galat di masa
lalu.
Dari buah kelapa sawit, saat ini dapat dihasilkan dua macam
minyak yaitu, minyak sawit mentah (crude palm oil / CPO) dan minyak
inti sawit (kernel palm oil / KPO). Untuk CPO, sejalan dengan pola
perkembangan luas areal kelapa sawit di Indonesia, produksi CPO
Indonesia juga mengalami peningkatan produksi yang cukup tinggi pada
periode 2010–2019 (Gambar 3.2) dengan rata-rata pertumbuhan
produksi mencapai 8,41%. Pertumbuhan CPO tertinggi pada periode
tersebut terjadi pada tahun 2006. Di tahun tersebut, Indonesia
mengalami lonjakan produksi CPO hingga mencapai 46,28% dibandingkan
produksi kelapa sawit pada tahun sebelumnya. Adapun di tahun 2019,
meskipun tidak ada lonjakan produksi dibandingkan tahun sebelumnya,
produksi CPO Indonesia diperkirakan akan tetap meningkat menjadi
sebesar 42,87 juta ton atau 5,68% dibandingkan dengan Angka
Sementara tahun ini. Secara lengkap, perkembangan produksi CPO
menurut status pengusahaan dapat dilihat pada Lampiran 2.
juta ton CPO. Tingkat konsumsi ini kemudian meningkat hingga di tahun 2018.
Pada tahun ini konsumsi CPO untuk minyak goreng mencapai setara 3,36 juta
ton atau meningkat hampir 50% dibandingkan dengan tahun 2010.
Selain penggunaan CPO untuk minyak goreng sawit, dalam outlook ini
juga membahas penggunaan CPO sebagai bahan produksi biodiesel dengan
data produksi biodiesel berasal dari Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral (2019). Satuan standar produksi biodiesel adalah kilo liter, adapun
satuan untuk CPO adalah ton. Dalam hal ini perlu dilakukan konversi dimana
outlook ini menggunakan asumsi konversi sebesar 90% dari biodiesel ke CPO.
Data produksi biodiesel, secara lengkap disajikan pada Lampiran 11 dan
Gambar 3.11. Jika melihat perkembangan produksi biodiesel (Gambar 3.11),
terlihat bahwa produksi biodiesel Indonesia mengalami pertumbuhan sejak
tahun 2010. Meskipun pada tahun 2015, produksi biodiesel tercatat menurun
tajam, namun secara rata-rata produksi biodiesel bertumbuh sebesar 96,99%
pertahun. Pada tahun 2010, produksi biodiesel Indonesia sebesar 243 juta liter
atau setara dengan 0,18 juta ton CPO. Produksi ini kemudian menjadi 6,17
juta liter pada tahun 2018, atau setara dengan 4,68 juta ton CPO.
Gambar 3.13. Perkembangan Volume Impor Minyak Sawit (CPO dan KPO)
Indonesia, 2010–2017
Gambar 3.14. Negara-negara Tujuan Ekspor Minyak Sawit (CPO dan KPO)
Indonesia, Rata-rata Tahun 2014–2018
Gambar 3.15. Negara-negara Asal Impor Minyak Sawit (CPO dan KPO)
Indonesia, Rata-rata Tahun 2014–2018
Gambar 4.10. Perkembangan Volume Ekspor dan Impor Minyak Inti Sawit
(KPO) Dunia, 2010-2016
Dari hasil pemodelan deret waktu, diketahui bahwa model deret waktu
yang sesuai dengan data produksi kelapa sawit adalah model ARIMA(0,2,2).
Hasil estimasi produksi kelapa sawit kemudian disajikan pada Gambar 5.1 dan
Tabel 5.1. Gambar 5.1 menunjukkan plot data tahunan produksi minyak sawit
(garis biru) dan estimasi produksi minyak sawit menggunakan analisis deret
waktu (garis jingga).
Gambar 5.1. Plot Produksi Kelapa Sawit dan Estimasi Hasil Pemodelan
ARIMA(0,2,2)
kering yang lebih panjang daripada biasanya. Dampak dari kondisi ini adalah
berkurangnya jumlah buah sawit yang diproduksi dan kandungan minyak sawit
yang dapat diekstraksi (Chow & Christina, 2019). Dengan kondisi pasar global
yang juga tidak terlalu menggembirakan bagi komoditi kelapa sawit, kondisi
cuaca tersebut adalah pukulan yang cukup keras bagi komoditas ini.
Sebagaimana diketahui, fundamental pasar kelapa sawit terdapat di pasar
internasional karena lebih dari setengah produksi kelapa sawit di Indonesia
terserap di pasar global. Kondisi pasar internasional kelapa sawit pada tahun
2018, terlihat masih mengalami tekanan. Harga minyak sawit sebagaimana
terpantau dari data di Bank Dunia, mengalami penurunan cukup tajam dari
tahun sebelumnya. Hal ini diperparah dengan semakin nyatanya perang
dagang antara Amerika Serikat dan China, yang mulai teraktualisasikan pada
akhir tahun 2017. Disisi lain, harga minyak kedelai yang mengalami penurunan
di periode yang sama disinyalir juga menjadi faktor pendukung penurunan
produksi kelapa sawit. Minyak kedelai adalah salah satu komoditas pengganti
minyak kelapa sawit yang kerap digunakan karena merupakan hasil sampingan
dari industri pakan. Saat ini, dengan dampak musim kering dan tanpa insentif
keuntungan dari perdagangan global, petani akan terpaksa mengurangi
pemberian pupuk pada tanaman sawitnya. Hal ini akan berakibat pada
menurunnya produksi kelapa sawit karena kelapa sawit adalah salah satu
tanaman perkebunan yang membutuhkan air dan pemupukan dengan biaya
produksi yang besar.
dan lain sebagainya. Dalam tulisan ini, sisaan produksi setelah dikurangi net
ekspor kemudian disebut dengan ketersediaan dalam negeri.
Gambar 5.2. Plot Konsumsi Domestik Kelapa Sawit dan Estimasi Hasil
Pemodelan ARIMA(2,3,2)
Sejalan dengan hasil estimasi produksi minyak kelapa sawit (CPO) yang
mengalami penurunan di tahun 2018, penggunaan dalam negeri minyak kelapa
sawit diperkirakan juga akan mengalami penurunan di tahun yang sama. Hasil
estimasi memperkirakan penggunaan dalam negeri minyak kelapa sawit yang
DAFTAR PUSTAKA
Chow, E., & Christina, B. (2019, 20 Agustus). Indonesian planters see drought
hitting palm oil output. Reuters. https://www.reuters.com/article/us-
indonesia-palmoil-drought/indonesian-planters-see-drought-hitting-
palm-oil-output-idUSKCN1VA07Z [terhubung berkala]
Collins, L.R. (2019). Palm Oil is the Most-Used Oil in the World.
https://naturallysavvy.com/eat/palm-oil-is-the-most-used-oil-in-the-
world/ [terhubung berkala]
Deutsche Welle. (2017, Maret 25). Too much milk in Europe (Interview with
Sprayfo) [dokumentasi multimedia]. https://youtu.be/1a2sJz8G3fE
[terhubung berkala]
European Palm Oil Alliance. (2019). Facts on Palm Oil: Highest Yield.
https://palmoilalliance.eu/facts-on-palm-oil/ [terhubung berkala]
Hyndman, R., Athanasopoulos, G., Bergmeir, C., Caceres, G., Chhay, L.,
O'Hara-Wild, M., Petropoulos, F., Razbash, S., Wang, E., Yasmeen, F.
(2019). forecast: Forecasting functions for time series and linear
models. R package version 8.9. <URL:
http://pkg.robjhyndman.com/forecast>
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 47
2019 OUTLOOK KELAPA SAWIT
Shumway, R.H., & Stoffer, D.S. (2017). Time Series Analysis and Its
Applications: With R Examples. Springer International Publishing
Trapletti, A., & Hornik, K. (2019). tseries: Time Series Analysis and
Computational Finance. R package version 0.10-47.
Wylde, Bryce. (2019). Why You Should Give Red Palm Oil a Try.
https://www.doctoroz.com/article/why-you-should-give-red-palm-oil-
try [terhubung berkala]
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Produksi Biodiesel
Setara CPO Pertumbuhan
Tahun
(Ton) (%)
Dalam Kilo
Dalam Ton
Liter
Lampiran 13. Negara-negara Tujuan Ekspor Minyak Sawit (CPO dan KPO)
Indonesia, 2014 – 2018
Negara Tujuan Volume Ekspor CPO dan KPO, Segar dan Olahan (Kg) Share
No Rata-rata Share (%)
Ekspor 2014 2015 2016 2017 2018 Kumulatif (%)
Lampiran 14. Negara-negara Asal Impor Minyak Sawit (CPO dan KPO)
Indonesia, 2014 – 2018
Negara Asal Volume Impor CPO dan KPO, Segar dan Olahan (Kg) Share
No Rata-rata Share (%)
Impor 2014 2015 2016 2017 2018 Kumulatif (%)
Ekspor Impor
Tahun
(Ton) Pertumb. (%) (Ton) Pertumb. (%)
1980 3.616.636 3.411.586
1981 3.228.445 -10,73 3.223.574 -5,51
1982 3.776.075 16,96 3.688.055 14,41
1983 4.016.523 6,37 3.918.362 6,24
1984 4.317.579 7,50 3.902.161 -0,41
1985 5.221.475 20,94 4.874.999 24,93
1986 6.242.040 19,55 6.004.806 23,18
1987 5.780.610 -7,39 5.804.379 -3,34
1988 5.989.056 3,61 5.739.452 -1,12
1989 7.048.160 17,68 6.647.650 15,82
1990 8.071.864 14,52 7.847.017 18,04
1991 8.212.863 1,75 7.730.471 -1,49
1992 8.182.294 -0,37 7.722.587 -0,10
1993 9.071.773 10,87 8.338.060 7,97
1994 10.807.265 19,13 9.713.230 16,49
1995 10.216.665 -5,46 9.619.174 -0,97
1996 11.411.185 11,69 9.699.994 0,84
1997 12.373.697 8,43 9.906.528 2,13
1998 10.454.729 -15,51 10.356.906 4,55
1999 13.733.479 31,36 11.935.890 15,25
2000 14.161.933 3,12 13.357.780 11,91
2001 17.063.269 20,49 15.347.143 14,89
2002 18.816.989 10,28 17.432.800 13,59
2003 21.087.519 12,07 20.468.237 17,41
2004 23.559.446 11,72 23.396.365 14,31
2005 26.768.219 13,62 25.203.784 7,73
2006 29.956.190 11,91 28.856.544 14,49
2007 26.210.559 -12,50 27.118.117 -6,02
2008 33.379.262 27,35 32.748.988 20,76
2009 35.175.978 5,38 34.905.595 6,59
2010 35.270.692 0,27 34.391.338 -1,47
2011 37.042.893 5,02 36.599.149 6,42
2012 39.303.581 6,10 40.022.334 9,35
2013 41.654.482 5,98 43.862.830 9,60
2014 43.108.377 3,49 42.918.463 -2,15
2015 47.279.089 9,67 46.984.707 9,47
2016 42.139.776 -10,87 42.184.520 -10,22
Rata-rata pertumbuhan (%)
1980 - 2016 7,61 7,60
Sumber : FAO, diolah Pusdatin
Lampiran 21. Negara Importir Minyak Sawit Mentah (CPO) Terbesar Dunia,
2012 - 2016
Volume Impor CPO (Ton) Share
No Negara Rata-rata Share (%)
2012 2013 2014 2015 2016 Kumulatif (%)
Ekspor Impor
Tahun
(Ton) Pertumb. (%) (Ton) Pertumb. (%)
1980 379.155 398.990
1981 385.818 1,76 384.603 -3,61
1982 455.046 17,94 457.809 19,03
1983 514.126 12,98 556.757 21,61
1984 541.067 5,24 511.852 -8,07
1985 628.602 16,18 592.338 15,72
1986 667.893 6,25 703.694 18,80
1987 681.739 2,07 710.049 0,90
1988 773.898 13,52 783.161 10,30
1989 883.104 14,11 815.741 4,16
1990 917.878 3,94 839.267 2,88
1991 852.824 -7,09 814.337 -2,97
1992 755.888 -11,37 826.856 1,54
1993 921.670 21,93 830.369 0,42
1994 900.863 -2,26 862.642 3,89
1995 833.811 -7,44 762.031 -11,66
1996 995.329 19,37 897.282 17,75
1997 1.030.353 3,52 963.123 7,34
1998 984.526 -4,45 905.988 -5,93
1999 1.570.620 59,53 1.075.873 18,75
2000 1.198.517 -23,69 1.140.755 6,03
2001 1.366.214 13,99 1.365.568 19,71
2002 1.570.895 14,98 1.540.252 12,79
2003 1.650.026 5,04 1.816.770 17,95
2004 2.030.575 23,06 1.981.291 9,06
2005 2.013.758 -0,83 2.050.363 3,49
2006 2.236.664 11,07 2.264.865 10,46
2007 2.699.985 20,71 2.473.028 9,19
2008 2.745.115 1,67 2.544.482 2,89
2009 3.098.469 12,87 2.792.374 9,74
2010 3.060.124 -1,24 2.898.084 3,79
2011 2.977.792 -2,69 2.838.661 -2,05
2012 2.639.374 -11,36 2.830.813 -0,28
2013 3.233.266 22,50 3.162.995 11,73
2014 2.632.346 -18,59 2.893.945 -8,51
2015 3.035.842 15,33 3.176.622 9,77
2016 2.694.211 -11,25 2.924.886 -7,92
Rata-rata pertumbuhan (%)
1980 - 2016 6,59 6,08
Sumber : FAO, diolah Pusdatin
Lampiran 24. Negara Importir Minyak Inti Sawit (KPO) Terbesar Dunia,
2012 - 2016
Volume Impor KPO (Ton) Share
No Negara Rata-rata Share (%)
2012 2013 2014 2015 2016 Kumulatif (%)
TS-analisis.R
rhend
2019-07-26
requiredPackages = c('tseries', 'forecast')
for(p in requiredPackages){
if(!require(p,character.only = TRUE)) install.packages(p)
library(p,character.only = TRUE)
}
getwd()
## [1] "C:/Users/rhend/Dropbox/Kerja/2019/Outlook/Kelapa
Sawit"
setwd("C:/Users/rhend/Dropbox/Kerja/2019/Outlook/Kelapa
Sawit")
mydata <- read.csv("raw_data.csv", header = TRUE,
stringsAsFactors = FALSE)
str(mydata)
## Explore data ##
### Plot data ###
plot.ts(produksi)
abline(reg=lm(produksi~time(produksi)))
##
## Augmented Dickey-Fuller Test
##
## data: (produksi)
## Dickey-Fuller = 1.006, Lag order = 3, p-value = 0.99
## alternative hypothesis: stationary
kpss.test((produksi)) #Kwiatkowski-Phillips-Schmidt-Shin
Test, H0: Data are stationary
##
## KPSS Test for Level Stationarity
##
## data: (produksi)
## KPSS Level = 0.92556, Truncation lag parameter = 3, p-
value = 0.01
## [1] 2
kpss.test(dif_produksi) #Kwiatkowski-Phillips-Schmidt-Shin
Test, H0: Data are stationary
##
## KPSS Test for Level Stationarity
##
## data: dif_produksi
## KPSS Level = 0.20906, Truncation lag parameter = 3, p-
value = 0.1
#ACF#
acf(dif_produksi, type = "correlation", plot = T)
#PACF#
acf(dif_produksi, type = "partial", plot = T)
## Series: produksi
## ARIMA(0,2,2)
##
## Coefficients:
## ma1 ma2
## -1.5126 0.7234
## s.e. 0.1274 0.1297
##
## sigma^2 estimated as 1.367e+12: log likelihood=-523.73
## AIC=1053.45 AICc=1054.25 BIC=1058.03
## Point Forecast Lo 80 Hi 80 Lo 95 Hi 95
## 2018 37714259 36216135 39212382 35423076 40005441
## 2019 40093644 38427066 41760222 37544833 42642455
76 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
OUTLOOK KELAPA SAWIT 2019
## Explore data ##
### Plot data ###
plot.ts(konsumsi)
abline(reg=lm(konsumsi~time(konsumsi)))
##
## Augmented Dickey-Fuller Test
##
## data: (konsumsi)
## Dickey-Fuller = -1.8836, Lag order = 3, p-value = 0.6184
## alternative hypothesis: stationary
kpss.test((konsumsi)) #Kwiatkowski-Phillips-Schmidt-Shin
Test, H0: Data are stationary
##
## KPSS Test for Level Stationarity
##
78 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
OUTLOOK KELAPA SAWIT 2019
## data: (konsumsi)
## KPSS Level = 0.94507, Truncation lag parameter = 3, p-
value = 0.01
##
## Augmented Dickey-Fuller Test
##
## data: dif_konsumsi_3
## Dickey-Fuller = -5.8536, Lag order = 3, p-value = 0.01
## alternative hypothesis: stationary
kpss.test(dif_konsumsi_3) #Kwiatkowski-Phillips-Schmidt-Shin
Test, H0: Data are stationary
##
## KPSS Test for Level Stationarity
##
## data: dif_konsumsi_3
## KPSS Level = 0.087872, Truncation lag parameter = 3, p-
value = 0.1
#ACF#
acf(dif_konsumsi_3, type = "correlation", plot = T)
#PACF#
acf(dif_konsumsi_3, type = "partial", plot = T)
##
## Call:
## arima(x = konsumsi, order = c(2, 3, 2))
##
## Coefficients:
## ar1 ar2 ma1 ma2
## -0.198 -0.5469 -1.9716 1.0000
## s.e. 0.150 0.1583 0.1564 0.1546
##
## sigma^2 estimated as 1.811e+12: log likelihood = -518.59,
aic = 1047.17
## Point Forecast Lo 80 Hi 80 Lo 95 Hi 95
## 2018 8775139 6994595 10555684 6052031 11498247
## 2019 9218423 6834762 11602084 5572928 12863918
## 2020 11216530 8688927 13744132 7350896 15082164
## 2021 11762628 8897032 14628225 7380076 16145180
## 2022 11849937 8382407 15317466 6546807 17153066
## 2023 12926114 8974585 16877644 6882771 18969458
## 2024 14161428 9749502 18573353 7413970 20908886
## 2025 14928485 9897125 19959846 7233683 22623287
## 2026 15805232 10059060 21551404 7017220 24593244
## 2027 17020341 10543838 23496844 7115385 26925297