Disusun Oleh:
Nama : Puteri
Npm : 19620046
Program Studi : Teknik Mesin
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN (UNISKA)
MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI
BANJARMASIN
2021
PERSETUJUAN
Menyetujui :
sangat penting. Ada dua jenis sumber energi listrik sekarang ini yaitu pertama
berasal dari energi posil dan yang kedua berasal dari energi baru dan terbarukan.
Sumber energi baru dan tebarukan bisa berasal dari energi angin, energi air, energi
panas bumi dan energi surya. (Chen, Liao, and Cheng 2012).
Energi air adalah energi yang diperoleh dari tenaga air (berupa energi
energi air adalah turbin air. Turbin air di klasifikasikan menjadi dua jenis yaitu
pertama turbin air yang memanfaatkan energi potensial contohnya turbin Pelton,
turbin Kaplan, dan turbin Bangki. Kedua turbin air yang memanfaatkan energi
kinetik contohnya turbin air Savonius, Turbin air Darius dan turbin air Gorlof.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, turbin jenis rotor Savonius yang paling
banyak di kembangkan, hal ini tidak terlepas dari keunikan turbin ini. Beberapa
keunikannya adalah memiliki konstruksi yang sederhana, Star awal baik, mampu
permukaan air. (Behrouzi et al. 2016). Dalam prinsif kerjanya Turbin Savonius
memanfaatkan Gaya drag (Ostos et al. 2019) dan (T. Ogawa, Yoshida, and
lingkaran, menyerupai hurup “S”, sehingga pada bagian sudu akan bekerja dua
buah Gaya, yaitu sudu yang memberikan Gaya positif dan Gaya negatif (Roy and
Saha 2013) dan (Al-Ghriybah et al. 2019). Selisih kedua Gaya positif dan negatif
akan menghasilkan tenaga yang digunakan untuk memutar turbin (Sarkar and
Bhattacharyya 2012) dan (Tian, Mao, and Ding 2019). Fakta ini lah yang
membuat turbin air rotor savonius hanya memiliki koefesien daya tidak lebih dari
0.2
dilakukan, baik secara numberik maupun secara eksperimen, salah satunya adalah
Kedare, and Prabhu 2009), overlap ratio (Khan and Energy 2009) , end plate ratio
(Jeon et al. 2015), propil sudu (Ostos et al. 2019), dan jumlah sudu (Saha, Thotla,
plat pengarah aliran (Alom and Saha 2019), menambahkan pengarah baling-
baling (Manganhar et al. 2019) dan menambahkan kotak pemandu arah aliran.
sangat signifikan sampai 150% Artinya dengan kata lain teknik augmentasi ini
mampu mengurangi Gaya negatif pada turbin (Grönman, Tiainen, and Jaatinen-
Värri 2019).
penambahan plat pengarah aliran, pengujian dilakukan pada turbin angin model
koefesien tenaga (Alexander and Holownia 1978). Kemudian Ogawa dan Yoshida
mencoba mengkaji pengaruh kemiringan sudut plat pengarah aliran hasil kajian
Ogawa 1986). Kemudian hal yang sama dilakukan oleh Muhammed.et al menguji
turbin dengan plat pengarah aliran dengan mengubah jumlah sudu hasil pengujian
pengaturan sudut plat pengarah aliran dari 30o sampai 160o. Hasil penelitian sudut
plat pengarah aliran 101o memberikan peningkatan koefesien tenaga sebesar 50%
plat pengarah aliran di bagian atas sudu terjadi hasilnya dengan penambahan plat
pengarah aliran diatas sudu dapat peningkatan koefesien tenaga (Cp) sebesar
150%. (Kailash, Eldho, and Prabhu 2012). Berdasarkan beberapa penelitian yang
aliran, geometri pengarah aliran dan posisi penempatan pengarah aliran, padahal
dilakukan. Penelitian hanya berfokus pada faktor panjang pengarah aliran dan
dua variabel panjang pengarah aliran dan posisi logitudinal pengarah aliran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
aliran Curtains (dua plat datar pengarah aliran) dengan variabel penelitian ( ):
pengarah aliran 45o dan 15o pada panjang pengarah aliran 45 dan 52 cm
dengan variabel penelitian Sudut ( ): 30o-90o dan Posisi pengarah aliran :0.123R,
Gambar 2.3 Desain pengarah aliran (Golecha, Eldho, and Prabhu 2011)
Kailash, Eldho, and Prabhu 2012) meneliti pemanbahan dua pengarah
aliran dengan variabel penelitian Sudut ( ): 101o Sudut pengarah aliran ( ): 15o-
60o. hasil penelitian Cp meningkat sebesar 150% pada sudut pengarah aliran 101o
dan 50o
Gambar 2.4 Desain pengarah aliran Kailash, Eldho, and Prabhu 2012)
(Salleh, Kamaruddin, and Mohamed-Kassim 2020) meneliti
Sudut pengarah aliran ( ): 30 Posisi Pengarah aliran XA/R =0.00 – 0.500 XR/R =-
1.204 sampai -1.704). hasil penelitian Cp meningkat sebersar 100% pada X A/R -
bakar fosil, sedangkan bahan bakar fosil diperkirakan akan terus berkurang hingga
60 tahun kedepan berdasarkan jumlah penggunaannya saat ini. Tidak hanya itu,
bahan bakar fosil memiliki dampak yang buruk terhadap lingkungan seperti emisi
CO2, pemanasan global, serta pencemaran lingkungan. Maka dari itu dibutuhkan
adanya energi alternatif yang ramah lingkungan. Beberapa energi alternatif yang
dikembangkat saat ini meliputi energi hidro, energi angin, photovoltaic (PV),
biomassa dan geothermal (Gurney & Kaygusuz, 2010). Perlu diketahui bahwa
satu pertiga populasi di dunia tidak memimiliki akses energi listrik tetapi memiliki
akses terhadap air mengalir. Diantara beberapa energi alternatif yang ada,
hidropower merupakan pilihan utama yang digunakan oleh sebagain besar negara
tenaga paling besar, dapat diprediksi, tidak bergantung terhadap kondisi cuaca,
serta memiliki dampak yang kecil terhadap lingkungan. Energi hidro dapat
dihasilkan melalui ombak, pasangsurut air laut, arus laut dan aliran pada sungai.
atau air terjun, atau dengan memanfaatkan energi kinetik yang diperoleh dari
kecepatan arus laut atau sungai. Yang banyak dikembangkan saat ini adalah
energi hidrokinetik karena tidak membutuhkan biaya yang banyak dan proses
konstruksi yang lumayan mudah jika dibandingkan dengan energi hidro yang
Gambar 2.6 Jumlah energi terbarukan yang telah dan diprediksi akan
digunakan di dunia (International Energy Agency)
arus laut yang besar. Daerah yang memiliki potensi besar hidrokinetik untuk
pembangkit listrik adalah Selat Sunda, Selat Bali dan Selat Lombok. Gaya kinetik
pada daerah tersebut memang tinggi karena menghimpun tekanan arus dari laut
lepas. Selat Sunda mendapatkan pasokan arus dari Laut China Selatan. Sedangkan
Selat Bali dan Lombok mendapatkan aliran arus laut Samudera Pasifik yang
melalui Selat Makasar. Terdapat dua cara untuk mengekstrak energi hidrokinetik
yakni dengan menggunakan turbin dan tanpa menggunakan turbin, seperti float
pada sungai dengan kedalaman 2 meter dan lebar 2,75 meter serta memiliki
daya hidrokinetik sebesar 3,371 Watt. Prinsip utama energi hidrokinetik yakni
mengubah energi kinetik yang dimiliki arus air menjadi energi kinetik yang
memutar poros turbin. Besarnya energi yang dapat ditransfer pada sudu turbin
bergantung oleh massa jenis air, luas area sudu dan kecepatan arus air. Energi
kinetik untuk suatu massa air (m) yang bergerak dengan kecepatan (v) yang
nantinya akan diubah menjadi energi poros dapat dituliskan dengan persamaan
sebagai berikut :
…………………………………………..(Persamaan 1)
dengan kecepatan (v) mengalami perpindahan volume tiap satuan waktu, yang
disebut sebagai aliran volume atau debit (Q) yang dapat dirumuskan sebagai
berikut :
…………………………………………..(Persamaan 2)
sebagai berikut :
………………………………………(Persamaan 3)
massa yang melewati suatu penampang melintang (A) sebagai energi (P) yang
ditunjukkan dengan mensubtitusi persamaan (2) ke persamaan (1) sehingga
……………………………………….(Persamaan 4)
bergantung terhadap gaya air yang mendorong turbin (F) dan kecepatan arus air
………………………………………...(Persamaan 5)
Untuk kecepatan arus air (v) dapat dikonversi menjadi kecepatan angular
turbin (ω) yang memiliki jari – jari (R) dengan rumusan sebagai berikut :
……………………………………………..(Persamaan 6)
akan diperoleh daya yang dapat diekstrak oleh turbin sebagai berikut :
Turbin Savonius merupakan turbin simpel dengan sumbu vertikal yang memiliki
bentuk setengah lingkaran yang menempel pada sisi yang berlawanan dari poros
vertikal dan beroprasi karena adanya gaya tarik, sehingga turbin tersebut tidak
mengindikasikan bahwa rasio kecepatan ujung (tip speed ratio) sama dengan satu
dengan kecepatan aktual air. Prinsip kerja dasar dari Turbin Air Savonius adalah
menggunakan perbedaan antara gaya tarik pada bagian cekung dan cembung pada
sudu turbin saat mereka berputar mengelilingi poros vertikal. Dengan demikian,
gaya tarik adalah gaya utama yang akan menggerakan turbin pada Savonius.
kecepatan tangensial maksimum dari turbin dengan kecepatan free stream yang
Dimana:
V = kecepatan fluida
Dengan mengetahui tip speed ratio, maka dapat diketahui performa dari
turbin. Performa tersebut menunjukkan seberapa besar torsi hasilan dari turbin
dapat bekerja pada kecepatan fluida tertentu. Suatu jenis turbin, tidak dapat serta
merta dapat bekerja secara maksimal pada setiap tip speed ratio. Pada TSR
tertentu, suatu turbin dapat memanfaatkan energi secara maksimal dan ada saat
Gambar 2.8 Grafik koefisien daya terhadap tip speed ratio dari berbagai
macam turbin.
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April – juni 2021 yang bertempat di
3.2.1 Alat
Gergaji besi
Bor listrik
Penggaris besi
Kunci inggris
3.2.2 Bahan
Pipa paralon
Kaca mika
Mur
Baut
Bearing
Dimana hasil kajiannya, model turbin savonius yang paling optimal memiliki
parameter aspek, rasio, AR = 0.4 dan parameter overlap rasio OR = 0.1 seperti
Dimana hasil kajiannya, model turbin savonius yang paling optimal memiliki
parameter aspek, rasio, AR = 0.4 dan parameter overlap rasio OR = 0.1 seperti
z z z z
β β β β
a a a a
y y y y
α x α x α x α x
z z z z
β β β β
a a a a
y α x y α x y α x y α x
turbin.
tenaga (Cp) dan koefesien torsi (Ct). Koefsien tenaga (Cp) adalah rasio daya
mekanik yang dihasilkan oleh turbin terhadap luas area turbin pada saat aliran air
Po = Daya mekanik.
Dimana:
persamaan
persamaan yang tidak berdimensi. koefesien tenaga (Cp) dan koefesien torsi (Ct)
Mulai
Study literatur
Pengujian
Pengambilan data
berupa torsi, daya
dan kecepatan.
Analisa data
Kesimpulan
Penyusunan laporan
Selesai
DAFTAR PUSTAKA