Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL SKRIPSI

ANALISIS PENGGUNAAN INTEGRATED PROPELLER AND


RUDDER (IPR) TERHADAP PERFORMA PROPULSOR PADA
SISTEM PROPULSI KAPAL OFFSHORE SUPPLY VESSEL

Disusun Oleh :

DIMAS FIKTON MEYLA PUTRA


05.2022.1.90426

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL DAN KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kapal offshore supply vessel memegang peran penting dalam
produksi minyak bumi dan gas yang kegiatan ekplorasi dan eksploitasinya
dilakukan di laut lepas (offshore). Kapal yang beroperasi dari dan menuju
anjungan lepas pantai ini mengangkut orang dan atau barang dalam proses
produksi migas. Menurut Erdina & Ghofur (2019), data SKK MIGAS
hingga 2019 mencatat Indonesia memiliki 613 anjungan lepas pantai
terpancang, 54,65% berusia lebih dari 20 tahun, kemudian 24,63% berada
di antara 16 hingga 20 tahun. Seiring dengan tumbuhnya jumlah anjungan,
permintaan kapal offshore supply vessel juga turut meningkat. Menurut
Bussiness Wire dan DPP Indonesian National Ship Owners’ Association
(INSA), permintaan kapal ini meningkat hampir 10% tiap tahunnya, dan
diperkirakan akan terus naik melihat bertambahnya jumlah anjungan lepas
pantai dan potensi produksi serta bisnis migas yang terus berkembang
(Ramadhani, 2017).
Melihat kegiatan operasional kapal offshore supply vessel yang
padat dalam memasok kebutuhan orang dan atau barang di anjungan lepas
pantai, maka diperlukan performa kapal yang baik. Salah satunya terkait
dengan performa sistem propulsi kapal yang cukup vital dan harus
diperhatikan. Menurut Budi dan Samuel (2019), performa kecepatan dinas
kapal menjadi hal yang sangat diprioritaskan dalam perencanaan sistem
propulsi kapal. Aspek dari sistem propulsi itu sendiri ialah perencanaan
desain propeller . Propeller merupakan salah satu aspek yang harus
dirancang dengan baik untuk mencapai tujuan fungsi kapal dalam hal
kecepatan. Seiring dengan berkembangnya industri kemaritiman,
propulsor sebagai alat gerak kapal juga mengalami optimalisasi guna
memperoleh performa kapal yang baik untuk bersaing dalam industri.
(Herbet, dkk, 2015)
Inovasi dalam bentuk modifikasi propulsor guna optimalisasi
performa kapal telah banyak dilakukan dan dibuktikan dalam beberapa
penelitian. Menurut Buyung, dkk (2020), penambahan tip winglet 50 mm
dan variasi sudut rake 15° mampu meningkatkan nilai thrust dengan nilai
tertinggi yaitu 39930 N dengan persentase 15% dari nilai thrust propeller
B4-70 konvensional. Selain itu penambahan tip winglet dan variasi sudut
rake ini juga dapat meningkatkan pada nilai torque propeller sebesar 45%
dan nilai efisiensi propeller sebesar 5% dari model propeller
konvensional sebelumnya.
Pribadyo, dkk (2020) mensimulasikan variasi sudut – sudut turbin
propeller 180 , 230, dan 280 pada kecepatan aliran 0,08 m/s sampai dengan
0,5 m/s. Hasil simulasi menunjukkan turbin dengan sudut 18 0 memiliki
performansi terbaik dibandingkan dengan sudut turbin 230 dan 280.
Sedangkan untuk sudut sudut turbin 230 cenderung memiliki performa
yang lebih tinggi dibandingkan dengan sudut 280 meskipun keduanya
memiliki puncak nilai koefisen daya (Cp) yang berkesesuaian.
Didik, dkk (2018) membandingkan baling - baling B-5 series
berdiameter 2,01 m, dengan membedakan beberapa aspek yaitu Blade
Area Ratio (Ae/Ao) dengan variasi 0.45, 0.6, 0.75, dan Pitch Ratio (P/D)
dengan variasi 0.6, 0.8, 1. Dari kesembilan model yang telah dibandingkan
didapat model baling – baling yang optimum yaitu B – 5 Series model 5
dengan blade area ratio 0,6 dan pitch ratio 0,8 dengan nilai thrust sebesar
52589 N, nilai torque 62877,3 Nm, rata-rata tekanan 59845,05 Pa,
kecepatan rata - rata 18,55 m/s, bentuk aliran teratur, serta nilai effisiensi
sebesar 0,756
Optimalisasi performa propullsor juga dapat dilakukan dengan
penambahan propeller boss cap fin. Namun penambahan propeller boss
cap fin ini justru bisa mengurangi performa propulsor, sehingga harus
lebih teliti dalam pemilihan dan penggunaannya. Menurut Renanda dan
Erifive (2022), melalui uji CFD melalui software ANSYS menunjukkan
adanya penambahan dan penurunan performa dalam hal gaya dorong
propeller dengan penambahan gaya dorong tertinggi dihasilkan oleh
PBCF dengan sudut 45° yaitu 0.46% dan penurunan terbesar dialami saat
penambahan PBCF dengan sudut 30° yaitu sebesar -0.61%.
Pemakaian propeller dengan daun kemudi yang terpadu
menggunakan hub berbentuk tropedo, menyebabkan efisiensi power motor
induk antara 4% hingga 9%. Peningkatan ini akan menghasilkan
penghematan pemakaian bahan bakar rata-rata 73.221 US$/tahun atau
pengurangan biaya bahan bakar 4,52% hingga 10,77%, tergantung jenis
dan ukuran kapal. (Ridwan, 2009).
Perancangan alat gerak (propulsor) dengan menambahkan
konstruksi berupa torpedo antara rudder dan propeller atau jenis
integrated propeller and rudder akan mengakibatkan aliran turbulen air
yang melewati propeller menjadi lebih strimline. Hal ini dapat
meningkatkan efisiensi propeller dengan menghambat laju aliran fluida
yang masuk ke propeller . Aliran yang lebih seragam di belakang
propeller akan mengurangi kerugian energi kinematis. Tahanan gesek
daun kemudi juga akan berkurang karena ukurannya yang lebih tipis.
Pada penelitian penulis sebelumnya terkait perancangan integrated
propeller and rudder pada kapal offshore supply vessel 48 m
menghasilkan sebuah rancangan propeller dengan jenis integrated
propeller and rudder menggunakan propeller B4-40 berdiameter 1,298
meter yang mempunyai efisiensi sebesar 51,8% dan rudder jenis balansir
dengan luas daun kemudi sebesar 3 m, luas balansir sebesar 0,6 m 2 , tinggi
kemudi sebesar 2 m, lebar kemudi bagian atas sebesar 1,8 m, dan lebar
kemudi bagian bawah sebesar 1,2 m dengan hub IPR berdiameter depan
0,26 m. diameter tengah 0,325 m, diameter belakang 0,098 m, dan panjang
hub 1,080 m (Dimas F.M.P, 2021). Pada penelitian ini, penulis akan
melakukan analisis terhadap rancangan integrated propeller and rudder
tersebut dengan varisi sudut hub 0o, 10o, 15o, 20o, 25o, 30o, 35o
menggunakan metode Computational Fluid Dynamics (CFD) melalui
software ANSYS.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah yang dibahas
pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh penggunaan Integrated Propeller and Rudder
terhadap nilai thrust propulsor dengan variasi kemiringan hub 0o,
10o, 15o, 20o, 25o, 30o, 35o?
2. Bagaimana pengaruh penggunaan Integrated Propeller and Rudder
terhadap nilai torque propulsor dengan variasi kemiringan hub 0o,
10o, 15o, 20o, 25o, 30o, 35o?
3. Bagaimana pengaruh penggunaan Integrated Propeller and Rudder
terhadap nilai efisiensi propulsor dengan variasi kemiringan hub 0o,
10o, 15o, 20o, 25o, 30o, 35o?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Menganalisis pengaruh penggunaan Integrated Propeller and
Rudder terhadap nilai thrust propulsor dengan variasi kemiringan
hub 0o, 10o, 15o, 20o, 25o, 30o, 35o.
2. Menganalisis pengaruh penggunaan Integrated Propeller and
Rudder terhadap nilai torque propulsor dengan variasi kemiringan
hub 0o, 10o, 15o, 20o, 25o, 30o, 35o.
3. Menganalisis pengaruh penggunaan Integrated Propeller and
Rudder terhadap nilai efisiensi propulsor dengan variasi kemiringan
hub 0o, 10o, 15o, 20o, 25o, 30o, 35o.
1.4 Manfaat Penelitian
Dari penulisan penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan
manfaat sebagai berikut:
1. Bagi penulis
Sebagai sarana untuk menambah pengetahuan dan pengaplikasian
ilmu yang diperoleh terkait pengaruh penggunaan integrated
propeller and rudder pada performa propulsi kapal.
2. Bagi instansi
Sebagai tambahan literatur dan refrensi dalam proses pembelajaran
serta penunjang penelitian selanjutnya.
3. Bagi industri
Sebagai bahan refrensi dan pertimbangan dalam menentukan
jenis propulsor.
4. Bagi pembaca
Sebagai bahan untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam
pengembangan keilmuan.

1.5 Batasan Masalah


Untuk memfokuskan permasalahan yang dibahas pada penelitian
ini, maka dilakukan pembatasan masalah diantaranya sebagai berikut:
1. Analisis dilakukan pada hasil rancangan pada tugas akhir penulis
sebelumnya dengan judul “Perancangan Integrated Propeller and
Rudder pada Kapal Offshore Supply Vessel 48 M guna Efisiensi Alat
Gerak Kapal (Propulsor)”.
2. Simulasi dilakukan dengan modifikasi sudut kemiringan hub pada
0o, 10o, 15o, 20o, 25o, 30o, 35o.
3. Simulasi dilakukan menggunakan metode Computational Fluid
Dynamics (CFD) melalui software ANSYS.
4. Performa kapal mengacu pada nilai thrust, torque, dan efisiensi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Relevan


Beberapa penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian
ini adalah sebagai berikut :
2.1 Penelitian yang dilakukan oleh Dimas Fikton Meyla Putra dengan
judul “Perancangan Integrated Propeller and Rudder (IPR) pada
Sistem Propulsi Kapal Offshore Supply Vessel 48 M guna Efisiensi
Alat Gerak Kapal (Propulsor)”. Penelitian tersebut menghasilkan
rancangan integrated propeller and rudder dengan rancangan
propeller dipilih propeller type B4-40 berdiameter 1,298 meter
yang mempunyai efisiensi sebesar 51,8% dengan matching point saat
kondisi trial terjadi pada 94,23% RPM menghasilkan 99,78% daya
dan saat kondisi service terjadi pada 93,68% RPM menghasilkan
99,76% daya. Rancangan rudder direncanakan kemudi jenis balansir
dengan luas daun kemudi sebesar 3 m2, luas balansir sebesar 0,6 m2,
tinggi kemudi sebesar 2 m, panjang kemudi bagian atas sebesar 1,8
m, dan panjang kemudi bagian bawah sebesar 1,2 m. Rancangan
integrated propeller and rudder menggunakan propeller dan
rudder dengan hub berdiameter depan 0,26 m. diameter tengah 0,325
m, diameter belakang 0,098 m, dan panjang hub 1,080 m.
Peneletian Dimas F.M.P. tersebut berfokus pada rancangan
integrated propeller and rudder. Sesuai saran penulis untuk
dilakukan analisis terhadap hasil rancangan, dalam penelitian Hasil
rancangan integrated propeller and rudder dari penelitian tersebut
yang akan digunakan dalam analisis di penelitian ini.
2.2 Penelitian yang dilakukan oleh Mohd Ridwan dengan judul
“Perpaduan antara Propeller dan Daun Kemudi guna
Mengoptimalkan Propulsi dan Manuver Kapal serta Efisiensi Bahan
Bakar”. Penelitian tersebut membuktikan bahwa pemakaian
propeller dengan Daun Kemudi (rudder) yang terpadu
menggunakan hub berbentuk tropedo, menyebabkan aliran di rudder
akan stremline. Hal ini mnyebabkan radius putar kapal lebih kecil
dan zig-zag lebih pendek, sehingga terdapat peningkatan efisiensi
power motor induk antara 4% s/d 9% tergantung jenis kapal dan
ukurannya. Peningkatan effisiensi power motor induk ini akan
menghasilkan penghematan pemakaian bahan bakar rata-rata 73.221
US$/tahun atau pengurangan biaya bahan bakar 4,52% s/d 10,77 %,
tergantung jenis dan ukuran kapal. Penelitian ini memiliki memiliki
konsep yang sama dengan penelitian penulis saat ini yaitu terkait
analisis integrated propeller and rudder. Namun penelitian ini
berfokus kepada manuver dan efisiensi bahan bakar, sementara pada
penelitian kali ini fokus penulis terletak pada thrust propulsor,
torque propulsor, dan efisiensi propulsor.

2.2 Definisi Propeller


Propeller merupakan salah satu bagian dari kapal yang berfungsi
sebagai penggerak kapal secara mekanik. Bentuk dari propeller
menyerupai kipas yang digerakkan dengan daya yang dihasilkan oleh
mesin. Daya penggerak tersebut akan menghasilkan gaya dorong sesuai
dengan prinsip hukum Bernoulli dan hukum ketiga Newton. Terdapat
beberapa jenis propeller yang sering ditemui diantaranya sebagai berikut :
- Fixed Pitch Propeller (FPP)
- Adjustable Bolted Propeller
- Controllable Pitch Propeller
- Solid Propeller
- Skewed Propeller
- Contra-rotating Propeller
- Overlaping Propeller
- Ducted Propeller
- Cyclodial Propeller
2.3 Integrated Propeller and Rudder
Integrated propeller and rudder (IPR) adalah salah satu sitem
propulsi kapal yang telah melalui proses pengembangan. Pada tipe
propeller ini, hub pada propeller terintegrasi serta berpadu dengan kemudi
dimana menyebabkan terdapat penambahan konstrusi berupa torpedo
diantara propeller dan kemudi. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar
berikut:

Gambar 2.3.1 Integrated Propeller & Rudder (Ridwan, 2009)

2.4 Karakteristik Kinerja Propeller


Propeller memiliki banyak jenis yang menyebabkan terdapat
berbagai karakteristik yang berbeda. Karakteristik kinerja pada propeller
saat open water test diilustrasikan pada diagram KT-KQ-J. Berikut
merupakan persamaan untuk karakteristik kinerja propeller :

Thrust Coefficient (KT)


T
KT =
ρ n2 D4
Torque Coefficient
Q
KQ=
ρ n2 D 5
Advance Ratio (J)
Va
J=
nD

Efisiensi Open Water (η)


J KT
η=
2π KQ

Dimana :
KT = Koefisien gaya dorong baling-baling
KQ = Koefisien torsi baling-baling
J =Koefisien Advanced baling-baling
Va = Kecepatan Advanced dari fluida yang melintasi
η = Efisiensi baling-baling saat open water
n = Putaran baling-baling
D = Diameter baling-baling
Tprop = Gaya dorong baling-baling
Qprop = Torsi baling-baling
ρ = Massa jenis fluida
setelah diperoleh nilai KT, selanjutnya adalah memplotkan nilai J
pada diagram KT-KQ-J.

2.5 Variasi Sudut Hub


Kemiringan sudut hub pada integrated propeller and rudder seperti
pada gambar, dirancangan untuk menghubungkan antara propeller dan
rudder. Tidak ada rules yang mengatur terkait kemiringan sudut ini dan
hanya di dasarkan rancangan drafter.
2.6 ANSYS
Ansys adalah sebuah software yang berbasis Finite Element
Analysis dimana digunakan untuk simulasi struktur, panas, dinamika
fluida, akustik, maupun elektromagnetik. Software Ansys memberikan
kemudahan kepada para teknisi untuk melakukan pemodelan hingga
simulasi. Ansys juga dapat mengimpor data dari CAD. Ansys merupakan
salah satu software untuk metode Computational Fluid Dynamics, dimana
pada prosesnya terbagi menjadi 3 bagian yaitu :
1. Pre processor
Pada tahap pertama dalam menggunakan Ansys yaitu
mendefinisikan domain dan kondisi batas suatu benda maupun
ruangan yang akan dianalisis dimana benda tersebut telah terbagi
dalam jumlah grid tertentu.
2. Solver
Pada tahap solver dilakukan proses perhitungan dari data yang
telah diinput dimana diharapkan akan diperoleh hasil yang memiliki
kesalahan terkecil dan nilai yang konvergen serta dilakukan secara
menyeluruh pada volume kontrol dengan menggunakan proses
intergrasi persamaan diskrit.
3. Post Processor
Selanjutnya merupakan tahap post processor dimana nilai yang
telah diperoleh digunakan sebagai output dan pada benda juga muncul
beberapa warna yang menyatakan kondisi yang dihasilkan.
Gambar 2.2 Simulasi Program CFD (Kurniawan, Chrismianto, & Rindo, 2017)

Beberapa hal yang mempengaruhi keakurasian dari analisis yang


telah dilakukan diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Grid Independence
Menurut ITTC, terdapat tiga variasi mesh diantaranya adalah
coarse, medium, hingga fine mesh. Perhitungan domain dibatasi
dengan menggunakan structured dan unstructured mesh dimana
unstructured mesh digunakan untuk mengurangi elemen dengan grid
yang terdistribusi. Pada perhitungan dengan menggunakan fine mesh,
hasil yang diperoleh merupakan hasil yang paling akurat namun
membutuhkan waktu dan menambah biaya. Oleh karena itu grid
independence study perlu dilakukan untuk memperoleh ukuran mesh
yang sesuai dengan keakurasian numerik.

b. Konvergensi
Pada faktor konvergensi hal yang dilakukan adalah
menganalisis kebenaran internal dengan acuan tingkat kesalahan yang
terjadi pada model yang telah dirancang dipenuhi dengan model yang
dikembangkan.
c. Verifikasi
Pada faktor verifikasi dilakukan perbandingan model yang
dibuat secara numerikal antara bentuk model dengan hasil analisis
yang telah dilakukan.

2.7 Computational Fluid Dynamics


Sistem yang berdasarkan perhitungan numerik untuk mendapatkan
nilai aliran fluida, heat transfer, serta beberapa fenomena yang termasuk
didalam reaksi kimia yang terjadi dengan bantuan komputer sering disebut
dengan Computational Fluid Dynamic (CFD). Selain itu pada buku Fluid
Mechanic (FifthEdition) 2012, dijabarkan bahwa CFD merupakan salah
satu ilmu yang menghasilkan suatu prediksi kuantitatif mengenai
fenomena aliran fluida yang menggunakan dasar hukum kekekalan yang
dibantu dengan penggunaan komputer digital. Hukum kekekalan yang
digunakan sebagai dasar yang mempengaruhi perhitungan diantaranya
adalah hukum kekekalan massa, hukum kekekalan momentum, serta
energi yang mengatur gerakan gerakan fluida.
Computational Fluid Dynamics (CFD) juga digunakan sebagai
pendekatan ketiga pada studi dan pengembangan dibidang dinamika fluida
disamping pendekatan secara teori atau eksperimen murni. Berikut
merupakan keuntungan dalam menggunakan CFD:
a. Secara substansi, penggunaan metode CFD dinilai mampu mengurangi
waktu pengerjaan dan biaya dalam proses desain,
b. CFD juga dinilai mampu mempermudah dan mempercepat dalam hal
proses optimasi desain,
c. CFD dinilai memiliki kemampuan perihal studi sistem yang sulit untuk
direalisasikan,
d. CFD mampu menyelesaikan suatu studi sistem dengan rancangan yang
berbahaya dengan kondisi performa maksimal,
e. Tingkat detail pada metode CFD dinilai tidak terbatas.
Pada perhitungan CFD terdapat persamaan umum yang sering
digunakan karena dianggap lebih murah dan efisien namun memiliki hasil
akhir yang cukup akurat, persamaan tersebut disebut dengan persamaan
Navier-Stokes. Persamaan ini umumnya digunakan untuk menjelaskan
perpindahan suatu fluida dimana fluida dianggap tidak dapat
termampatkan dan mengarah ke persamaan lainnya seperti kekekalan
volume dan massa. Berikut persamaan dari Navier-Stokes:
2
∂u ∂u ∂ −1 ∂ p ∂u
i
+u j + ( u ' i +u ' j )=
i
+v .............................................(1)
i

∂t ∂ x ∂x
j j
ρ ∂x ∂x ∂x
i j i

Pada persamaan tersebut ui dan uj merupakan simbol rata-rata


waktu dari komponen kecepatan. Sedangkan untuk u’i dan u’j adalah
simbol untuk fluktuasi komponen kecepatan. Simbol p pada persamaan
menyatakan rata-rata waktu tekanan, simbol ρ sebagai koefisien viskositas
dinamis, dan simbol t merupakan simbol waktu.
Pada proses pemodelan dengan metode CFD, secara umum proses
tersebut terbagi menjadi tiga bagian diantaranya adalah:
Boundary Domain
Boundary domain merupakan tahap pada proses pemodelan CFD
dimana ditentukan data dan kondisi batas pada model yang akan dibuat.
Selanjutnya setelah model dibuat maka ditentukan jumlah grid yang adakn
diproses.

Meshing Generation
Tahap kedua setelah ditentukan kondisi batas beserta domain
sebuah benda adalah melakukan proses running dari sesuai dengan jumlah
grid yang ditentukan.

Solver
Tahap terakhir dari metode CFD adalah melakukan proses
perhitungan dari data-data yang telah diinput dalam persamaan. Pada
tahap ini diharapkan hasil yang diperoleh memiliki tingkat kesalahan
paling kecil dan nilai yang diperoleh merupakan nilai yang konvergen.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Diagram Alir

NO

Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian


3.2 Studi Literatur
Studi literatur dilakukan untuk menunjang pengerjaan dengan
mengumpulkan dan mempelajari setiap informasi dan teori yang berkaitan
dengan judul baik dari penelitian terdahulu maupun jurnal dengan tema yang
sama.

3.3 Pengumpulan Data


Pengumpulan data merupakan kegiatan dimana beberapa data yang
digunakan untuk menunjang perhitungan dan analisis yang diperlukan.
Data yang diperlukan seperti geometri propeller.

3.4 Pemodelan Propeller


Pada tahap ini dilakukan pemodelan propeller menggunakan
software CAD sesuai dengan geometri yang telah dirancang.

3.5 Simulasi dengan Ansys


Model yang telah dirancang dikonversikan dalam software Ansys
dan dilakukan serangkaian proses mulai dari preprocessor hingga post
processor untuk memperoleh nilai konvergen dari benda.

3.6 Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan adalah menganalisis dan membuat
pembahasan mengenai simulasi serta hasil yang diperoleh dari software
Ansys. Hasil yang telah diolah dapat berupa tabel maupun grafik.

3.7 Laporan Akhir


Pada laporan akhir diperoleh kesimpulan yang disertai saran yang
dapat digunakan sebagai penunjang untuk penelitian lain yang sejenis.

3.8 Jadwal Pelaksanaan Penelitian


DAFTAR PUSTAKA

A.T. Kurniawan, D. Chrismianto, G. Rindo, (2017). Analisa Perbandingan


Penggunaan Energy Saving Device (ESD) Propeller Boss Cap Fin pada
Propeller Tipe B-Series dengan Variasi Diameter Fin Menggunakan Metode
CFD. Teknik Perkapalan, 88-96.
Arianti, Erdina & Ghofur, Abd. (2019). Teknologi Decommisioning
Anjungan Lepas Pantai Terpancang Pasca-Operasi. Jurnal Inovtek
Polbeng, Vol. 9, No. 2, November 2019. Balai Teknologi Hidrodinamika
BPPT, Surabaya.
B.H. Renanda & Pranatal, Erifive (2022). Analisa Pengaruh Penambahan
Energy Saving Device (Esd) Propeller Boss Cap Fin (PBCF) Terhadap
Performa Propeller B-Series Pada Kapal Ro-Ro 600 GT. Jurnal
Sumberdaya Bumi Berkelanjutan (SEMITAN), Vol. 1, No. 1, 2022. Institut
Adhi Tama Surabaya, Surabaya.
D.Z. Ramadhani, (2017). Model Penjadwalan Operasi Supply Vessel untuk
Anjungan Lepas Pantai di Wilayah dengan Multi Origin, Multi Block, Multi
Operator: Studi Kasus Wilayah Operasi Balikpapan. Tugas Akhir, No :
MS141501. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
F.M.P. Dimas, (2021). Perancangan Integrated Propeller and Rudder pada
Kapal Offshore Supply Vessel 48 M Guna Efisiensi Alat Gerak Kapal
(Propulsor). Repository PPNS, No. Inventaris : 5449/DC-18/2021 Lokasi
TA : 529. Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya.
H.S. Didik, A. Berlian, R. Good, (2018). Analisa Performance Propeller
Tipe B-5 Series Pada Kapal Rumah Sakit Tipe Katamaran Dengan Variasi
Nilai Blade Area Ratio (AE/AO) Dan Pitch Ratio (P/D) Menggunakan
Metode Computational Fluid Dynamic (CFD). Jurnal Teknik Perkapalan -
Vol. 6, No. 1, Januari 2018. Universitas Diponegoro, Semarang.
ITTC. (2022). Recommended Procedures and Guidlines.
P. Kundu, I. Cohen, D. Dowling, (2012). Fluid Mechanics (Fifth Edition).
Pribadyo, H. Hadiyanto, J. Jamari, (2020). Simulasi Turbin Propeller
Dengan Sudut Pitch Yang Divariasikan. Jurnal Mekanova, Vol. 6, No. 1,
April 2020. Universitas Diponegoro, Semarang.
Ridwan, Mohd (2009). Perpaduan antara Propeller dan Daun Kemudi
guna Mengoptimalkan Propulsi dan Manuver Kapal serta Efisiensi Bahan
Bakar. Kapal, Vol.6, No.2, pp.126-129, Universitas Diponegoro, Semarang.
S. Herbet, T. Andi, R. Good, (2015). Analisa Nilai Maximum Thrust
Propeller B-Series dan Kaplan Series Pada Kapal Tugboat Ari 400 Hp
dengan Variasi Diameter, Jumlah Daun, Sudut Rake Menggunakan CFD.
Jurnal Teknik Perkapalan - Vol. 3, No.4, Oktober 2015. Universitas
Diponegoro, Semarang.
Utomo, Budi & F.K. Samuel, (2019). Studi Perancangan Propulsi Kapal
Peti Kemas 100 Teus. GEMA TEKNOLOGI Vol. 20 No. 2 Periode Oktober
2018 - April 2019. Universitas Diponegoro, Semarang.
V. Buyung, F.Z. Ahmad, S.H. Eko, (2020). Analisa Pengaruh Penambahan
Tip Winglet dan Variasi Sudut Rake Terhadap Performa Propeller Tipe B4-
70. Jurnal Teknik Perkapalan, Vol. 8, No. 1, Januari 2020. Universitas
Diponegoro, Semarang.

Anda mungkin juga menyukai