Anda di halaman 1dari 33

MODUL

PELAKSANAAN BELAJAR DARI RUMAH


MATEMATIKA WAJIB KELAS XI
SEMESTER 1
TAHUN AJARAN 2020/2021

Di susun oleh :
ALFARIDA AGRIANY, S.Pd

SMAN 1 CEMPAGA
Jl. Tjilik Riwut KM. 28 Kec. Cempaga Kab. Kotawaringin Timur
Provinsi Kalimantan Tengah
Kode pos 74354
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, dan karunia-Nya,
sehingga Modul Mata Pelajaran Matematika Wajib Kelas XI untuk SMA Negeri 1 Cempaga dapat terselesaikan.
Modul ini disusun berdasarkan kurikulum 2013.

Modul ini ditujukan kepada para guru, para peserta didik, agar dapat melaksanakan tugas dan belajar
dengan lebih baik dan maksimal khususnya dalam Mata Pelajaran Matematika Wajib Kelas XI di SMA Negeri 1
Cempaga.

Dengan melihat banyaknya buku sumber belajar dari berbagai penerbit, maka saya berinisiatif untuk
menghimpunnya dalam satu media belajar yang simpel, lengkap, praktis dan mudah digunakan baik untuk guru,
peserta didik maupun calon guru Matematika khususnya, maka saya buat Modul Matematika Wajib ini. Semoga
modul ini dapat bermanfaat dan memenuhi fungsinya.

Sungai Paring, 6 Juli 2020


Penyusun,

Alfarida Agriany, S.Pd


Pertemuan 1
SK/KD
3.1 Menjelaskan metode pembuktian pernyataan matematis berupa barisan, ketidaksamaan, keterbagiaan dengan
induksi matematika
4.1 Menggunakan metode pembuktian induksi matematika untuk menguji pernyataan matematis berupa barisan,
ketidaksamaan, keterbagiaan dengan induksi matematika

MATERI
1. Notasi Sigma
Notasi sigma (Σ) adalah cara singkat atau pelambangan dalam menuliskan penjumlahan beruntun
suku-suku barisan bilangan yang mempunyai pola tertentu.
a. Menyatakan Notasi Sigma dalam Bentuk Deret
Contoh :
6
1) ∑ ai=a1+ a2 +a3 + a4 +a 5+ a6
i=1

6
2) ∑ (3 b+ 2) = (3x4+2) + (3x5+2) + (3x6+2)
b=4

b. Menyatakan Deret dalam Bentuk Notasi Sigma


Langkah-langkah menyatakan penjumlahan beruntun menjadi notasi sigma sebagai berikut.
1) Mencari rumus suku umum (suku ke-n) dari suatu penjumlahan
2) Mencari batas bawah dan batas atas
Contoh :
Nyatakan deret berikut dalam notasi sigma 3 + 5 + 7 + ....+ 35
Jawaban :
1) Menentukan rumus suku umum
Deret 3 + 5 + 7 + 9 + .....+ 35 merupakan deret aritmetika yang memiliki suku pertama
U 1=a=3 , suku kedua U 2=5 dan suku terakhir U n =35.
Beda deret :
b = U 2−U 1=5−3=2
Rumus suku ke-n deret :
U n = a + (n – 1) b
= 3 + (n – 1) 2
= 3 + 2n – 2
= 2n + 1
2) Mencari batas bawah dan batas atas
Batas bawah notasi sigma adalah k = 1 karena 3 merupakan suku pertama deret tersebut.
Menentukan batas atas sigma :
U n =35 ↔ 2n + 1 = 35
↔ 2n = 35 - 1
34
↔ n= = 17
2
17
Bentuk notasi sigma dari deret 3 + 5 + 7 + .....+ 35 adalah ∑ (2 k +1)
k =1

2. Nilai Suatu Notasi Sigma


Contoh :
5
1. ∑ (2 k )=¿ ¿ (2x2) + (2x3) + (2x4) + (2x5) = 4+6+8+10 = 28
k =2

3
2. ∑ (k 2 +2 k −5) = ( 12 +2 ( 1 )−5 ) +( 22+ 2 ( 2 )−5 ) +(3 2+ 2 ( 3 ) −5)
k =1

= ( 1+2-5) + ( 4+4-5) + ( 9+6-5)


= -2 + 3 + 10 = 11

3. Mengubah Batas Bawah atau Batas Atas


Untuk mengubah batas bawah atau batas atas suatu notasi sigma dapat menggunakan sifat notasi
sigma berikut.
n n+ p n− p

∑ k= ∑ ( k − p )= ∑ ( k + p ) ; dengan p bilanganbulat ¿
k=m k=m + p k=m− p ¿
Contoh :
Ubah notasi sigma berikut menjadi notasi sigma dengan batas bawah 1.
12

∑ (3 k −4)
k =5

Jawaban :
12 12−4 8 8

∑ (3 k−4 )= ∑ 3 ( k + 4 )−4=∑ 3 k+ 12−4=∑ 3 k +8


k =5 k=5−4 k =1 k=1

Nama :
Kelas/semester :
Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik mampu menjelaskan konsep notasi sigma dengan tepat.
2. Peserta didik mampu menyatakan notasi sigma dalam bentuk deret dan sebaliknya dengan tepat.

Petunjuk
Pikirkan penyelesaian soal dibawah ini terlebih dahulu. Setelah itu kamu dapat mengerjakan soal yang sudah
ditentukan oleh guru. Jika mengalami kesulitan ketika mengerjakannya, tanyakan pada gurumu, tetapi berusahalah
semaksimal mungkin terlebih dahulu.

1. Tentukan nilai dari notasi sigma berikut.


∑( ) ( )
9 11
4 4
a. −∑
k =5 k−1 k=7 k−2

2. Ubahlah notasi sigma berikut menjadi notasi sigma dengan batas atas 12.
3

∑ (5−2k )
k =1

3. Nyatakan deret berikut -2 + 1 + 6 + 13 + 22 + .....+ 397 ke dalam bentuk notasi sigma.

EVALUASI
12 6
1. Nilai ∑ ( a2 +4 ) −∑ ( a2+ 4 a−5)= .....
a=7 a=1

a. 318 d. 438
b. 380 e. 481
c. 408
2. Notasi sigma yang menyatakan – 1 + 2 + 9 + 20 + .....+ 1.337 adalah....
27 27
a. ∑ (2 k 2−3 k −3) d. ∑ (k ( 2 k−3 k ))
k =2 k =1
27 27
b. ∑ (k 2 −3 k−1) e. ∑ (2 k 2−3 k )
k =3 k =1
27
c. ∑ (2 k ( k−3 ))
k =1

3. Notasi sigma dengan batas bawah 5 untuk menyatakan – 3 – 1 + 1 + 3 + 5 + 7 + ....+25 adalah .....
15 19
a. ∑ (2 i−13) d. ∑ (i−8)
i=5 i=5
19 19
b. ∑ (2 i−13) e. ∑ (2−i)
i=5 i=5
15
c. ∑ (i−8)
1=5

Pertemuan 2
SK/KD
3.2 Menjelaskan program linear dua variabel dan metode penyelesaiannya dengan menggunakan masalah
kontekstual
4.2 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan program linear dua variabel

MATERI
SISTEM PERTIDAKSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
1. Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (PtLDV)
Bentuk Umum pertidaksamaan linear dengan dua variabel x dan y dapat ditulis sebagai berikut :
ax + by ≤ c ax + by ˂ c
ax + by ≥ c ax + by ˃ c
dengan a, b, c  bilangan real
2. Menentukan Penyelesaian PtLDV
Penyelesaian pertidaksamaan dua variabel merupakan himpunan pasangan bilangan (x,y) yang
memenuhi pertidaksamaan linear tersebut. Jika digambarkan pada bidang koordinat kartesius, himpunan
pasangan bilangan (x,y) tersebut berada dalam suatu daerah yang disebut daerah penyelesaian (DP).

Contoh soal :
3. Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (SPtLDV)
Sistem pertidaksamaan linear dua variabel adalah suatu sistem yang terdiri atas dua atau lebih
pertidaksamaan dan setiap pertidaksamaan tersebut mempunyai variabel.
Contoh soal :
Contoh Soal :
Tentukan persamaan garis dari gambar berikut.
a.

b.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Nama :
Kelas/semester :
Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik mampu mendeskripsikan konsep SPtLDV
2. Peserta didik mampu menentukan daerah penyelesaian (DP) SPtLDV
Petunjuk
Pikirkan penyelesaian soal dibawah ini terlebih dahulu. Setelah itu kamu dapat mengerjakan soal yang sudah
ditentukan oleh guru. Jika mengalami kesulitan ketika mengerjakannya, tanyakan pada gurumu, tetapi berusahalah
semaksimal mungkin terlebih dahulu.

1. Tentukan daerah penyelesaian dari 6 x−5 y <30


2. Tentukan daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dari
2x + y ≤ 6, x + 3y ≥ 9, x ≥ 0, y ≥ 0
3. Tentukan sistem pertidaksamaan linear untuk daerah yang diarsir berikut.

EVALUASI
1. Sistem pertidaksamaan yang menunjukkan himpunan penyelesaian dari daerah yang diarsir pada gambar
tersebut adalah....

a. 4x + 3y ≤ 12, x ≥ 0, y ≥ 0 d. 3x + 4y ≥ 12, x ≤ 0, y ≤ 0
b. 4x + 3y ≥ 12, x ≥ 0, y ≥ 0 e. 3x + 4y ≤ 12, x ≥ 0, y ≥ 0
c. 3x + 4y ≤ 12, x ≥ 0, y ≥ 0
2. Daerah penyelesaian dari gambar di bawah ini yang memenuhi pertidaksamaan adalah....
2x + 3y ≤ 6, 3x + 2y ≥ 6, x ≥ 0, y ≥ 0

a. I d. IV
b. II e. V
c. III
3. Sistem pertidaksamaan yang memenuhi daerah himpunan penyelesaian seperti yang ditunjukkan pada
gambar tersebut adalah....

a. x + y ≤ 4, x + 2y ≤ 6, x ≥ 0, y ≥ 0 d. x + y ≥ 4, 2x + y ≥ 6, x ≤ 0, y ≤ 0
b. x + y ≥ 4, x + 2y ≥ 6, x ≥ 0, y ≥ 0 e. 2x + y ≤ 4, 2x + y ≤ 6, x ≥ 0, y ≥ 0
c. x + y ≤ 4, 2x + y ≤ 6, x ≥ 0, y ≥ 0

Pertemuan 3
SK/KD
3.3 Menjelaskan program linear dua variabel dan metode penyelesaiannya dengan menggunakan masalah
kontekstual
4.2 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan program linear dua variabel

MATERI

PROGRAM LINEAR DUA VARIABEL


Program linear merupakan suatu cara untuk memecahkan masalah pengoptimalan yaitu berupa
memaksimumkan atau meminimumkan suatu tujuan.
A. Model Matematika
Model matematika pada permasalahan program linear berupa SPtdLDV. SPtdLDV tersebut
dinamakan pembatas atau kendala.
Contoh Soal:

B. Menentukan Nilai Optimum Fungsi Tujuan


Untuk menentukan nilai optimum dengan menggunakan metode uji titik pojok, lakukan langkah-
langkah berikut.
1. Tentukan kendala-kendala dari permasalahan program linear yang dimaksud.
2. Gambarlah daerah penyelesaian dari kendala-kendala dalam masalah program linear tersebut.
3. Tentukan titik-titik pojok dari daerah penyelesaian itu.
4. Substitusikan koordinat setiap titik pojok itu ke dalam fungsi objektif.
5. Bandingkan nilai-nilai fungsi objektif tersebut. Nilai terbesar berarti menunjukkan nilai maksimum
dari fungsi f(x, y), sedangkan nilai terkecil berarti menunjukkan nilai minimum dari fungsi f(x, y).
Untuk lebih memahami dalam menentukan nilai optimum suatu fungsi objektif dengan menggunakan
metode uji pojok, perhatikan contoh soal berikut.

Contoh Soal

1. Ling ling membeli 240 ton beras untuk dijual lagi. Ia menyewa dua jenis truk untuk mengangkut beras
tersebut. Truk jenis A memiliki kapasitas 6 ton dan truk jenis B memiliki kapasitas 4 ton. Sewa tiap truk
jenis A adalah Rp 100.000,00 sekali jalan dan truk jenis B adalah Rp 50.000,00 sekali jalan. Maka Ling
ling menyewa truk itu sekurang-kurangnya 48 buah. Berapa banyak jenis truk A dan B yang harus disewa
agar biaya yang
dikeluarkan minimum?
Pembahasan Contoh Soal

Langkah pertama. Tentukan kendala-kendala dari permasalahan program linear yang dimaksud oleh soal. Untuk
mengetahui kendala-kendalanya, sebaiknya kita ubah soal tersebut ke dalam tabel sebagai berikut.

Sehingga, kendala-kendalanya dapat dituliskan sebagai berikut.


x + y ≥ 48,
6x + 4y ≥ 240,
x ≥ 0, y ≥ 0, x, y anggota bilangan cacah
Dengan fungsi objektifnya adalah f(x, y) = 100.000x + 50.000y

Langkah kedua. Gambarkan daerah penyelesaian dari kendala-kendala di atas. Gambar dari daerah penyelesaian
sistem pertidaksamaan di atas adalah sebagai berikut (baca: “Program Linear: Menggambar Daerah Penyelesaian
Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel”).

Langkah ketiga. Tentukan titik-titik pojok dari daerah penyelesaian itu. Titik pojok dari daerah penyelesaian di atas
adalah titik potong garis 6x + 4y = 240 dengan sumbu-y, titik potong garis x + y = 48 dengan sumbu-x, dan titik
potong garis-garis x + y = 48 dan 6x + 4y = 240.

Titik potong garis 6x + 4y = 240 dengan sumbu-y adalah titik (0, 60). Titik potong garis x + y = 48 dengan sumbu-x
adalah titik (48, 0). Sedangkan titik potong garis-garis x + y = 48 dan 6x + 4y = 240 dapat dicari dengan
menggunakan cara eliminasi berikut ini.
Diperoleh, titik potong garis-garis x + y = 48 dan 6x + 4y = 240 adalah pada titik (24, 24).

Langkah keempat. Substitusikan koordinat setiap titik pojok itu ke dalam fungsi objektif.

Langkah kelima. Bandingkan nilai-nilai fungsi objektif tersebut. Dari ketiga hasil tersebut, dapat diperoleh bahwa
agar biaya yang dikeluarkan minimum, Ling ling harus menyewa 60 truk jenis B dan tidak menyewa truk jenis A.

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Nama :
Kelas/semester :
Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik mampu menentukan nilai optimum fungsi tujuan suatu daerah penyelesaian SPtLDV
2. Peserta didik mampu membuat model matematika masalah program linear dan menyelesaikannya
Petunjuk
Pikirkan penyelesaian soal dibawah ini terlebih dahulu. Setelah itu kamu dapat mengerjakan soal yang sudah
ditentukan oleh guru. Jika mengalami kesulitan ketika mengerjakannya, tanyakan pada gurumu, tetapi berusahalah
semaksimal mungkin terlebih dahulu.
1. Bu Sinta seorang penjahit. Ia memiliki persediaan 4 meter kain wol dan 5 meter kain satin. Dari kain
tersebut akan dibuat dua model baju pesta. Baju pesta model I memerlukan 1 meter kain wol dan 2 meter
kain satin. Baju pesta model II memerlukan 2 meter kain wol dan 1 meter kain satin. Baju pesta model I
dijual seharga Rp600.000,00 dan baju pesta pesta model II seharga Rp500.000,00. Jika seluruh baju pesta
yang dibut Bu Sinta terjual, hasil penjualan maksimum kedua baju tersebut adalah......

EVALUASI

1. Di sebuah kantin, Ani dan kawan-kawan membayar tidak lebih dari Rp36.000,00 untuk 4 mangkuk soto
dan 6 gelas es teh yang dipesannya. Dikantin yang sama Adi dan kawan-kawan membayar tidak lebih dari
Rp56.000,00 untuk 8 mangkuk soto dan 4 gelas es teh. Jika kita memesan 5 mangkuk soto dan 3 gelas es
teh dikantin tersebut, maksimum uang yang harus kita bayarkan sebesar....

a. Rp28.000,00 d. Rp36.000,00

b. Rp30.000,00 e. Rp38.600,00

c. Rp35.000,00

Pertemuan 4

SK/KD

3.4 Menjelaskan matriks dan kesamaan matriks dengan menggunakan masalah kontekstual dan melakukan operasi
pada matriks yang meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar, dan perkalian, serta transpose

4.3 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan matriks dan operasinya

MATERI

 Pengertian Matriks dan Macam-Macam Matriks


1. Matriks
2. Macam-macam Matriks
3. Kesamaan Dua Matriks
a. Matriks A = (a ¿¿ij)¿ dikatakan sama dengan matriks B = (b¿ ¿ij)¿ jika dan hanya jika :
b. Ordo matriks A sama dengan ordo matriks B
c. Setiap elemen yang seletak pada matriks A dan matriks B mempunyai nilai yang sama, a ij=bij (untuk
semua nilai i dan j).
4. Sifat-sifat Matriks

Contoh Soal :

( )
−1 4 0
1. Diketahui matriks A = 3 2 7 . Tentukan :
11 −8 3
a. Ordo matriks A
b. Nilai a 12 , a21 , dan a 33 ,
c. Nilai a 23+ a31
d. Transpos matriks A

Jawaban :
a. Matriks A mempunyai 3 baris dan 3 kolom sehingga matriks A berordo 3 x 3
b. a 12=4 , a 21=3 dan a 33 = 3
c. a 23 + a31 = 7 + 11 = 18

( )
−1 3 11
T
d. A = 4 2 −8
0 7 3

2. Diketahui P = ( x−2 y x+ y
5 )
dan Q =
2 1
3 5( )
. Jika P=Q, tentukan nilai x dan y

Jawaban :
P=Q

↔ ( x−2 y x+ y
5 )( )
=
2 1
3 5
Dari kesamaan matriks di atas diperoleh :
x + y = 1 .....(1)
x – y = 3 .....(2)
Eliminasi y dari persamaan (1) dan (2)
x+y=1
x–y=3 +
2x = 4
↔ x=2
Substitusikan x = 2 ke dalam persamaan (1)
x+y=1
↔2+y=1
↔ y=1–2
↔ y=-1
Jadi, nilai x = 2 dan y = -1

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


Nama :
Kelas/semester :
Tujuan Pembelajaran: Peserta didik mampu menjelaskan konsep matriks dan kesamaan matriks dengan benar
Petunjuk
Pikirkan penyelesaian soal dibawah ini terlebih dahulu. Setelah itu kamu dapat mengerjakan soal yang sudah
ditentukan oleh guru. Jika mengalami kesulitan ketika mengerjakannya, tanyakan pada gurumu, tetapi berusahalah
semaksimal mungkin terlebih dahulu.

1. Perhatikan matriks-matriks berikut.

( ) ( )
4 3 9 1 3
A= (−2 0
1 0 )
, B = 3 2 5 , C = −2 −4
9 5 1 7 1
Tentukan :
a. Transpos dari matriks A, B, dan C

b. Nilai x + y jika diketahui C T =D dengan D = ( x +3


3
−2 7
−1− y 1 )
EVALUASI

( )
1 9 12
1. Jumlah elemen-elemen diagonal utama matriks P= −6 5 0 adalah....
2 8 −10
a. 19 d. – 4
b. 16 e. – 6
c. 4

( )
9 −2 1
2. Diketahui matriks A = 3 0 7 , nilai a 31−a23 adalah....
2 −1 −4
a. 2 d. – 4
b. 1 e. – 6
c. –1

3. (−25 14)
Transpos matrik C adalah . Jika matrik D = 2C –I, matrik d adalah...

a. (−52 107 ) (−32 107 )


d.

b. (−5
10 7 )
2
(−32 77 )
e.

c. (−45 12)
Pertemuan 5
SK/KD
3.2 Menjelaskan matriks dan kesamaan matriks dengan menggunakan masalah kontekstual dan melakukan operasi
pada matriks yang meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar, dan perkalian, serta transpose

4.3 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan matriks dan operasinya

MATERI

1. Operasi Matriks
a. Penjumlahan Matriks
Berlaku untuk matriks berordo sama, apabila tidak sama maka tidak bisa dikerjakan.
Berlaku sifat-sifat penjumlahan matriks sebagai berikut :
- Sifat komutatif : A + B = B + A
- Sifat asosiatif : A + ( B + C ) = ( A + B ) + C
- Matriks O (matriks yang semua elemennya sama dengan nol) sehingga
A + O = O + A=A
- Untuk setiap matriks A terdapat lawan matriks A yaitu matriks –A (matriks yang semua
elemennya sama dengan matriks A tetapi berlainan tanda) maka berlaku
A + (-A) = (-A) + A = O
- ( A+ B)T = A T + BT
b. Pengurangan Matriks
Mirip dengan penjumlahan matriks, pengurangan dua atau lebih matriks hanya dapat dilakukan
jika ordo matriks-matriks tersebut sama tetapi tidak berlaku sifat komutatif.
c. Perkalian skalar dengan matriks
Jika A adalah sebuah matriks dan k adalah suatu bilangan real maka hasil perkalia skalar dan
matriks (kA) berupa matriks baru yang diperoleh dengan mengalikan setiap elemen matriks A
dengan k.
d. Perkalian Matriks
Misalkan diketahui matriks Am × p dan matriks B p ×n . Perkalian matriks A dan B yaitu AB
menghasilkan matrks baru berordo m x p. Jadi, ditulis Am × p x B p ×n = C m ×n . Sebagai catatan,
perkalian matriks A x B berbeda dengan B x A. Perkalian matrks A x B hanya dapat dilakukan jika
kolom matriks A sama dengan baris matriks B.

e. Pemangkatan Matriks
Pemangkatan matriks hanya berlaku pada matriks persegi. Misalkan matriks A adalah
matriks persegi n x n maka A2 = AA, A3 = AAA, dan seterusnya.
Contoh soal :

1. Diketahui matriks A= (−15 62) B=(01 37)


, dan C= (−24 0 1
3 3 )
. Tentukan :

a. 2A + B – A
b. AC

Jawaban :
a. 2A + B – A = 2 (−15 62)+( 01 37 )−(−15 62 )
=
(2 ×(−1)
2× 5 )( ) (
2× 6 + 0 3 − −1 6
2 ×2 1 7 5 2 )
= (−2
10 4 ) ( 1 7 ) ( 5 2 )
12 0 3
+ −
−1 6

=
(−2+10+0−1−5(−1) 12+3−6
4+7−2 )
= (−16 99)
b. AC = (−15 62)(−24 0 1
3 3 )
=
(
−1 × 4+6 ×(−2) −1 × 0+6 ×3 −1× 1+ 6 ×3
5 × 4+ 2×(−2) 5 × 0+2 ×3 5 ×1+2 ×3 )
= (−16
16
18 17
6 11 )
2. Diketahui matriks A= ( 01 64) B=(a0 24 )
, , dan C= ( 6b −50 ) . Jika AB + C = D dengan

D= (2 b−1
6
26 )
5 a+1
, tentukan :

a. Nilai a
b. Nilai b
c. Nilai 3a – b

Jawaban :

a. AB + C = D

↔ (01 46 )(a0 24 )+(6b −5


0)(
=
6
2 b−1
5 a+1
26 )
↔ (01×× a+ 4 ×0
a+6 × 0 1 ×2+6 × 4
+ )(
0 ×2+ 4 × 4 6 −5
b 0
=
6
2 b−1 )(
5 a+1
26 )
↔ (0+a+00 + )(
0+16 6 −5
2+ 24 b 0
=
6
2 b−1 )(
5 a+1
26 )
↔ (0a 1626)+( 6b −50 )=( 2b−1
6 5 a+ 1
26 )
↔ ( a+b
6 11
26 )=(
6
2b−1
5 a+1
26 )
Dari kesamaan matriks diperoleh :
5a + 1 = 11
↔ 5a = 10
10
↔ a = =5
2
b. Dari kesamaan matriks diperoleh :
a + b = 2b – 1
↔ a – b = -1
↔ 2 – b = -1
↔ - b = -1 – 2
↔b=3

c. 3a – b = 3 x 2 – 3 = 3

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Nama :
Kelas/semester :
Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik mampu menjelaskan sifat-sifat operasi matriks dengan benar
2. Peserta didik mampu melakukan operasi matriks dengan benar
Petunjuk
Pikirkan penyelesaian soal dibawah ini terlebih dahulu. Setelah itu kamu dapat mengerjakan soal yang sudah
ditentukan oleh guru. Jika mengalami kesulitan ketika mengerjakannya, tanyakan pada gurumu, tetapi berusahalah
semaksimal mungkin terlebih dahulu.Fotolah hasil pekerjaan kalian dan kirimlah jawaban tersebut.

1. Nilai a + b + c yang memenuhi persamaan matriks

(−21 23)(3cc 2aa )=(168 ab 94c)−(2ab −6


5c )
adalah....

K=(
1 3)
L=(
5 3)
5 6 1 2
1. Diketahui matriks dan . Jika M = 2K - LT , matriks M = ....

A=( ) B=(
−3 11 )
0 −3 2 −8
2. Diketahui matriks dan , tentukan AB
1 5
EVALUASI

1. Diketahui persamaan matriks

3 ( 46 1b)+( 31a 54 )=(25 14)(31 42 ) .Nilai dari 3a + 3b = .....

a. – 27 d. 27
b. – 17 e. 37
c. 17

2. Diketahui matriks P= (−10


8 4) (−9 2 )
15 , Q= 4 4
, dan R= (05 −6
7 )
. Jika P + QR = S, matriks S = .....

a. (3018 1985) (−10


d.
18 85 )
19

b. (3018 1185) e. (−20


18 85 )
19

c. (1018 1985)
3. Diketahui matriks K= (21 17) L=(−64 39)
, , dan M = (63 −25 ) . Matriks K T + L−M T adalah

a. (100 187 ) (1210 141 )


d.

b. (100 181 ) e. (−10


12
18 )
7

c. (−10
0
18 )
1

Pertemuan 6

SK/KD

3.3 Menganalisis sifat-sifat determinan dan invers matriks berordo 2×2 dan 3×3
4.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan determinan dan invers matriks berordo 2×2 dan 3×3

MATERI

1. Determinan Matriks
Determinan adalah suatu bilangan real yang diperoleh dari suatu proses dengan aturan tertentu
terhadap matriks bujur sangkar. Determinan dari sebuah matriks dinotasikan dengan
det (A), atau |A| 

2. Determinan matriks berordo 2x2


Jika A = ( ac db ) maka determinan matriks A adalah det (A) = | A| = |ac db| = ad – bc

Contoh Soal :

Jika A = (13 24) maka det (A) = |13 24| =1x4–2x3=4–6=-2

3. Determinan matriks berordo 3x3

( )
a b c
Jika B = d e f maka determinan matriks B adalah
g h i

| |
a b c
| B | = d e f = aei + bfg + cdh – ceg – afh – bdi
g h i

Contoh :

( ) | |
1 2 3 1 2 3
Matriks B = 4 3 2 , Det (B) = |B| = 4 3 2
1 5 4 1 5 4

= 1x3x4 + 2x2x1 + 3x4x5 – 3x3x1 – 1x2x5-2x4x4


= 12 + 4 + 60 – 9 – 10 – 32 = 25

4. Jenis Matriks Berdasarkan Nilai Determinannya


Berdasarkan nilai determinannya, matriks dibagi menjadi dua yaitu matriks singular dan matriks
nonsingular.
1) Jika det (A) = 0, matriks A disebut matriks singular.
2) Jika det (A) ≠ 0, matriks A disebut matriks nonsingular.

5. Invers Matriks
Misalkan A dan B merupakan dua matriks persegi dengan ordo sama. Jika matriks A dan B memenuhi
hubungan AB = BA = I, dikatakan A dan B merupakan dua matriks yang saling invers. Matriks B disebut
invers perkalian dari matriks A dan dinotasikan dengan A−1. Matriks A disebut invers perkalian dari
matriks B dan dinotasikan dengan B−1.
6. Rumus Invers Matriks Berordo 2x2

Jika A = ( ac db ) , invers dari matriks A adalah :

−1
A =
1
(
d −b
ad−bc −c a )
Contoh :
Tentukan Invers dari matriks berikut :

A= (13 24 )
Jawab :

−1
A =
1
(
d −b
ad−bc −c a )
=
1 4 −2
1× 4−2 ×3 −3 1 ( )
=
1 4 −2
4−6 −3 1 ( )
= (
1 4 −2
−2 −3 1 )

( )
1 1
×4 ×(−2)
−2 −2
=
1 1
×(−3) ×1
−2 −2

( )
−2 1
= 3 1
2 −2

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Nama :
Kelas :
Tujuan Pembelajaran: Peserta didik mampu menentukan determinan dan invers matriks dengan benar
Petunjuk
Pikirkan penyelesaian soal dibawah ini terlebih dahulu. Setelah itu kamu dapat mengerjakan soal yang sudah
ditentukan oleh guru. Jika mengalami kesulitan ketika mengerjakannya, tanyakan pada gurumu, tetapi berusahalah
semaksimal mungkin terlebih dahulu.

( )
−1 0 3
1. Determinan matriks P= 0
2 1 adalah....
−3 1 0
2. Jika matriks K= (
20 −6
−18 2
, L= ) (
−17 4
15 0 )
, dan M = K + L, determinan matriks M adalah....
3. Diketahui matriks A= ( 24 13 ) dan B= (−11 21) . Tentukan invers dari matriks A dan B

EVALUASI

1. Diketahui matriks A= (12 23), B=(−12 10) , dan matriks P = B – A. Determinan matriks P adalah...

a. –6 d. 9
b. 0 e. 12
c. 6

2. Diketahui matriks A= (−13 −11 ) , B=(21 15 ) , dan matriks C = B – A. Invers matriks C adalah...

a.
1
−1
C =
8 (−42 21) d. C
1
−1
8
= (42 −12 )
−1
b. C =
1
8 (−4
−2 1 )
−2 −1
e. C =
1
8 (−1
−2 4 )
−2

−1
c. C =
1
8 (12 24 )
3. Jika matriks K= (−18
20 −6
2 ) (
, L=
−17 4
15 0 )
, dan M = K + L, determinan matriks M adalah....

a. 12 d. – 6
b. 6 e. – 12
c. 0

Pertemuan 7

SK/KD

3.5 Menganalisis dan membandingkan transformasi dan komposisi transformasi dengan menggunakan matriks
3.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan matriks transformasi geometri (translasi, refleksi, dilatasi dan
rotasi)

MATERI

TRANSFORMASI GEOMETRI

1. Translasi (Pergeseran)
a. Bentuk Translasi
Translasi merupakan transformasi yang memindahkan titik dengan jarak dan arah tertentu. Pada
translasi digunakan pendekatan koordinat.
Titik (x,y) ditranslasikan oleh T menghasilkan titik ( x ' , y ' ) dengan rumus :
( xy '' )=( xy )+(ba)=( xy++ab )
b. Komposisi Translasi

Titik A ditranslasikan oleh T 1= ( ab) menghasilkan titik A' lalu A' ditranslasikan olehT 2= ( cd)
menghasilkan titik A' ' .
Titik (x,y) ditranslasikan oleh T 1 dilanjutkan T 2 menghasilkan titik( x '' , y ' ' ) dengan rumus :

( xy '' '' )=( xy )+(ba)+(dc )=( xy +a+


+b+ d )
c

Contoh Soal :
1. Tentukan hasil translasi setiap titik berikut :

a. A (2, - 3) oleh T = (−24 )


T =( ) (−26 )
2
b. B (-3, 4) oleh 1 dilanjutkan T 2= .
4
Jawaban :
a. Hasil translasi titik A (2, - 3). Koordinat (2, -3) artinya x = 2 dan y = -3, hasil translasi titik (x,y)
oleh T adalah ( x ' , y ' ) dengan :

( xy '' )=( x+y +ba )=(−3+(−2)


2+ 4
)=(65) Jadi, hasil translasi adalah A' (6,-5)

b. Hasil translasi titik B (-3, 4). Koordinat (-3, 4) artinya nilai x = -3 dan y = 4. Hasil translasi titik
(x,y) oleh T 1 dilanjutkan T 2 adalah ( x '' , y ' ' ) dengan :

+b+ d ) ( 4+ 4+(−2)) ( 6 )
( xy '' '' )=( xy +a+ c −3+2+6 5
= = Jadi hasilnya adalah B' '(5,6)

2. Refleksi (Pencerminan)
1. Bentuk Refleksi
Refleksi merupakan transformasi yang memindahkan titik menurut sifat-sifat cermin.
Pencerminan biasanya terhadap sebuah garis tertentu yang bertindak sebagai cermin. Bentuk refleksi
dan hasil refleksinya :
Contoh Soal :
1. Tentukan hasil refleksi setiap titik berikut.
a. Refleksi titik A(3, -4) terhadap sumbu Y
b. Refleksi titik B(-2, -1) terhadap garis x = 3
c. Refleksi titik C (-1, 3) terhadap garis y = -1 dilanjutkan terhadap sumbu X
d. Refleksi titik D(4, 2) terhadap titik asal dilanjutkan terhadap garis y = x
Jawaban :

a. Matriks transformasi refleksi terhadap sumbu Y yaitu (−10 01)


( xy '' )=(−10 01)( xy) (−10 01)(−43 )=(−3

−4 )

b. (−10 01)
Matriks transformasi refleksi terhadap garis x = 3 yaitu

( xy '' )=(−10 1)( y ) ( 0 ) ( 0 1 )(−1 ) ( 0 )


0 x +¿ 2 a −1 0 −2 + ¿ 2(3)

= (−12 )+¿ (60)=(−18 )


c. Refleksi titik C (-1, 3) terhadap garis y = -1

( xy '' )=(10 −10 )( xy)+¿ (20b) (10



0 −1
−1 3 )( ) (
+¿
0
2(−1) )
= (−1
−3 ) (−2 ) (−5 )
+¿ 0 = −1
Refleksi titik C ' (-1, -5) terhadap sumbu X

( xy '' '' )=(10 −10 )( xy '' )=( 10 −10 )(−1


−5 ) ( 5 )
=
−1

d. Refleksi terhadap titik D (4, 2) terhadap titik asal.

( xy '' )=(−10 −10 )( xy )=(−10 −10 )( 42 )=(−4


−2 )
Refleksi titik D ' (-4, -2) terhadap garis y = x

( xy '' '' )=(01 10)( xy '' )=( 01 10)(−5


−2 )=( −2 )
−4

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


Nama :
Kelas :
Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik mampu menjelaskan translasi beserta matriks transformasinya dengan benar
2. Peserta didik mampu menjelaskan refleksi beserta matriks transformasinya dengan benar.
Petunjuk
Pikirkan penyelesaian soal dibawah ini terlebih dahulu. Setelah itu kamu dapat mengerjakan soal yang sudah
ditentukan oleh guru. Jika mengalami kesulitan ketika mengerjakannya, tanyakan pada gurumu, tetapi berusahalah
semaksimal mungkin terlebih dahulu.

1. Titik A ditranslasikan oleh T = (−36 ) menghasilkan titik A ' (4, -2). Koordinat titik A adalah....

2. Tentukan hasil refleksi setiap titik berikut.


a. Titik C (-1, -2) terhadap sumbu X dilanjutkan terhadap garis x = 3
b. Titik D (2, -1) terhadap titik asal dilanjutkan terhadap garis y = -1

EVALUASI

1. Hasil translasi titik B (3, 4) oleh translasi T 1= (−23) dilanjutkan T 2= (−14 ) adalah....

a. B' ' (9, 8) d. B' ' (5, 6)


b. B' ' (9, 6) e. B' ' (3, 4)
c. B' ' (5, 8)
2. Titik C (-2, 3) direfleksikan terhadap garis x = 1. Koordinat titik C ' adalah....
a. C ' = (4, -3) d. C ' = (3, -4)
b. C ' = (-4, 3) e. C ' = (-3, -4)
c. C ' = (-4, -3)
3. Hasil refleksi titik D (3, -4) terhadap garis y = -x dilanjutkan refleksi terhadap sumbu Y adalah....
a. D ' ' (3, 4) d. D ' ' (-4, 3)
b. D ' ' (-3, 4) e. D ' ' (-4, -3)
c. D ' ' (-3, -4)

Pertemuan 8

SK/KD

3.6 Menganalisis dan membandingkan transformasi dan komposisi transformasi dengan menggunakan matriks
3.6 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan matriks transformasi geometri (translasi, refleksi, dilatasi dan
rotasi)

MATERI

TRANSFORMASI GEOMETRI

1. Rotasi (Perputaran)
Rotasi merupakan putaran benda pada poros yang tetap. Rotasi termasuk transformasi geometri.
Rotasi dapat diartikan sebagai transformasi yang memindahkan titik-titik dengan cara memutar titik-titik
tersebut sejauh α terhadap titik pusat tertentu.
a. Rotasi terhadap Titik Pusat (0,0)

b. Rotasi terhadap Titik Pusat (m,n)

c. Komposisi Rotasi terhadap Titik Pusat (0,0)

d. Komposisi Rotasi terhadap Titik Pusat (m, n)

( xy '' '' )=(cos ⁡(α + β)


sin ⁡(α + β) )( ) ( )
−sin ⁡( α + β ) x−m m
cos ⁡(α + β ) y −n
+
n
Contoh Soal :
1. Tentukan koordinat hasil rotasi setiap titik berikut.
a. A (2, -1) sebesar 90ᵒ terhadap titik pusat (0,0)
b. B (-1, 4) sebesar 270ᵒ terhadap titik pusat (2, 1)
c. C (4, 2) sebesar 120ᵒ dilanjutkan sebesar 60ᵒ terhadap titik pusat (0,0)
Jawaban :

a. ( xy' )=( cos α


sin α
−sin α x
cos α y )( ) (
→=
cos 90 ᵒ −sin 90 ᵒ 2
sin 90ᵒ cos 90 ᵒ −1 )( )
= (01 −1 2
)( ) ( )
=
0 −1 2
1

b. ( xy '' )=(cos α
sin α )( ) ( )
−sin α x−m + m
cos α y −n n

= (cos 270ᵒ
sin270 ᵒ cos 270 ᵒ )(
−sin 270 ᵒ −1−2 2
4−1
+
1 )()
= (−10 10 )(−33)+(12)=(33 )+( 21)=( 54 )
c. ( xy '' '' )=(cos( ¿ α + β )¿−sin
¿ )( y )
⁡( α + β ) cos (α + β)¿ x

=
(cossin(120
(120 °+ 60 °)
°+ 60°)
−sin(120 °+ 60 °) 4
cos (120 ° +60 °) 2)( )
= (cos 180 °
sin180 ° cos 180° 2)( ) (
−sin 180° 4 −1 0 4
=
0 −1 2
=
−4
−2 )( ) ( )
2. Dilatasi (Perkalian)
Dilatasi merupakan perubahan ukuran suatu benda. Dilatasi termasuk transformasi geometri.
Dilatasi dapat diartikan sebagai transformasi yang mengubah ukuran (memperbesar atau
memperkecil) suatu bangun geometri, tetapi tidak mengubah bentuk bangun geometri tersebut.
a. Dilatasi terhadap Titik Pusat (0,0)

b. Dilatasi terhadap Titik Pusat (m, n)

c. Komposisi Dilatasi terhadap Titik Pusat (0,0)

( xy '' '' )=(k 0k


1 2
)( )
0 x
k1 k2 y

d. Komposisi Dilatasi terhadap Titik Pusat (m, n)

( xy '' '' )=(k 0k


1 2
)( ) ( )
0 x−m m
k 1 k 2 y−n
+
n

Contoh Soal
1. Tentukan hasil dilatasi setiap titik berikut.
a. Titik A(-1, 3) dengan faktor skala -2 terhadap titik pusat (0,0)
b. Titik B(1, -5) dengan faktor skala 3 terhadap titik pusat (2, -2)
c. Titik C(-2, 1) dengan faktor skala 2 dilanjutkan dengan faktor skala -2 terhadap titik pusat (1,
2)

Jawaban

a. ( xy '' )=(k0 0k )( xy )=(−20 −20 )(−13)=(−62 )


b. ( xy '' )=(30 03 )(−5+2
1−2
)+(−22 )
= (30 03 )(−1
−3 ) (−2 ) (−9 ) (−2) (−11 )
+
2
=
−3
+
2
=
−1

c.
( xy' '' )=((2)(−2)
'
0 )(
0
( 2 ) (−2) 1−2 )()
−2−1 + 1
2

= (−40 )( ) ( ) ( ) ( ) ( )
0 −3 1
+ =
−4 −1 2
12 1
4
+ =
2
13
6
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Nama :
Kelas :
Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik mampu menjelaskan rotasi beserta matriks transformasinya dengan benar
2. Peserta didik mampu menjelaskan dilatasi beserta matriks transformasinya dengan benar.
Petunjuk
Pikirkan penyelesaian soal dibawah ini terlebih dahulu. Setelah itu kamu dapat mengerjakan soal yang sudah
ditentukan oleh guru. Jika mengalami kesulitan ketika mengerjakannya, tanyakan pada gurumu, tetapi berusahalah
semaksimal mungkin terlebih dahulu.

1. Tentukan hasil rotasi dari titik A(-1, 4) sebesar 270ᵒ terhadap titik pusat P(-2, 1)
2. Tentukan hasil dilatasi setiap titik berikut.
a. Titik K(-2, 1) dengan faktor skala -2 terhadap titik pusat (0,0)
1
b. Titik L(-5 -4) dengan faktor skala dilanjutkan dengan faktor skala -2 terhadap titik pusat (1, -1)
3
EVALUASI
1. Titik A(-2, 1) dirotasikan sebesar 270ᵒ terhadap titik pusat (0,0). Hasil rotasi titik A adalah....
a. A' =(2 ,−1) d. A' =(1 ,−2)
' '
b. A =(2,1) e. A =(−1,2)
'
c. A =(1,2)
2. Titik A(2, -3) didilatasikan dengan faktor skala 3 terhadap titik pusat (1, -2). Hasil dilatasi titik A adalah....
a. A' =(6 ,−9) d. A' =(4 ,−1)
'
b. A =(5 ,−7) e. A' =(3 ,−1)
c. A' =(4 ,−5)

1
3. Titik C(-4, -2) didilatasikan dengan faktor skala dilanjutkan dengan faktor skala -2 terhadap titik pusat (-
3
1, 1). Hasil dilatasi titik C adalah....
a. C ' ' =(3,1) d. C ' ' =(1 ,3)
b. C ' ' =(3 ,−1) e. C ' ' =(−1,3)
c. C ' ' =(1 ,−3)

Anda mungkin juga menyukai