INDUKSI MATEMATIKA
MAN 3 CILACAP
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
A. Pengantar Induksi Matematika
1. Notasi Sigma
Notasi sigma adalah cara singkat atau pelambangan dalam menuliskan
penjumlaha berurutan suku-suku baarisan bilangan yang mempunyai pola
tertentu. Deret bilangan U 1 +U 2 +U 3 +U 4 +¿...+U n jika dituliskan menggunakan
n
notasi sigma menjadi ∑ Uk , dibaca sigma dari U k yang bergerak dari K¿
k =1
2). 5
∑ k 2=12+ 22+3 2+ 42 +52
k=1
3) 6
∑3 b+2=(3 × 4+ 2)+(3× 5+2)+(3 ×6+ 2)
b=4
b. menyatakan Deret dalam Bentuk Notasi Sigma
langkah-langkah menyatakan penjumlahan beruntun menjadi notasi sigma
sebagai berikut.
1). Mencari rumus suku umum (suku ke-n) dari suatu penjumlahan.
2). Mencari batas bawah dan batas atas.
Contoh :
Nyatakan deret berikut dalam notasi sigma 3+5+7+...+35
Penyelesaian :
1). Menentukan rumus suku umum
Deret 3+5+7+9+...+35 merupakan deret arimetika yang memiliki suku pertama
U 1= a = 3, suku kedua U 2=5, dan terakhir U n = 35.
Beda deret :
B=U 2−¿U ¿= 5-3=2
1
=3+(n-1)2
=3+ 2n-2
=2n+1
2). Mencari batas bawah dan batas atas batas bawah notasi sigma adalah k = 1
karena 3 merupakan suku pertama deret tersebut.
Menentukan batas atas sigma:
U n =35↔ 2 n+1=35
↔ 2n = 34
↔ n = 17
Diperoleh atas batas n = 17
Bentuk notasi sigma dari deret 3+5+7+9+...+35 adalah 17
` ∑ 2k + 1
k=1
2. Sifat-Sifat Notasi Sigma
Sifat-sifat yang berlaku pada notasi sigma sebagai berikut.
a. Sifat-sifat notasi sigma untuk variabel tak berindeks.
1). n n
∑ k=∑ i
k=1 i=1
2). n
∑ c= ( n−m+1 ) c ; dengan c kostanta
k=m
3). n n
∑ c k = c ∑ k; dengan c konstanta
k=1 k=1
1). n n
∑ ak = ∑ ai
k=1 i=1
2). n n
∑ c a k = c ∑ a k; dengan c konstanta
k=1 i=1
3). n
∑ a k = a s; s = 1,2,3,x x x,n
k=s
∑ 2 k =( 2 ×2 ) +( 2× 3 ) +( 2 ×4 ) +( 2×5)
k =2
= 4 + 6+ 8 + 10 = 28
B. Induksi Matematika
1. Induksi Matematika Sederhana
Misalkan akan dibuktikan bahwa rumus atau sifat atau pernyataan P(n)
berlaku untuk semua bilangan asli n. Pembuktian rumus atau sifat P(n)
menggunakan induksi metematika dapat dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut.
a. Buktikan P(n) benar untuk n = 1.
b. Asumsikan P(n)benar untuk n = k, lalu buktikan P(n)benar untuk n= k+1.
Langkah a dinamakan langkah dasar atau basis induksi, sedangkan
langkah b dinamakan langkah induksi. Langkah induksi berisi asumsi
(andaian) yang menyatakan bahwa P(n) benar untuk n =k. Asumsi
tersebut dinamakan hipotesis induksi.
2. Induksi Matematika yang Diperluas
Bagaimana cara membuktikan suatu pernyataan P(n) berlaku untuk setiap
bilangan asli n ≥ m? Anda dapat membuktikan pernyataan tersebut
menggunakan induksi matematika yang diperluas.
Langkah-langkah pembuktiannya sebagai berikut.
a. Buktikan P(n) benar untuk n = m.
b. Asumsikan P(n) benar untuk n = k denan ≥ m, lalu buktikan P(n) benar
untuk n = k + 1.
3. Induksi Matematika Kuat
Langkah-langkah membuktikan suatu pernyataan P(n) benar untuk setiap
bilangan asli n menggunakan induksi matematika kuat sebagai berikut.
a. Buktikan p(n) benar untuk n = 1.
b. Asumsikan P(n) benar untuk n = 1,2,3,...,n = k + 1.
Apabila kedua langkah tersebut terbukti benar maka P(n) benar untuk semua
bilangan asli n ≥ m.