DISUSUN OLEH:
NUPTK : 2240771672130013
INDUKSI MATEMATIKA
A. KOMPETENSI DASAR
B. INDIKATOR KOMPETENSI
C. BAHAN AJAR
MATERI POKOK
I. Notasi Sigma
n
a1 a 2 a3 ... a n 1 a n ai
i 1
Salah satu cara untuk menulis jumlah dari suatu barisan bilangan adalah dengan
menggunakan simbol (baca sigma), yaitu salah satu huruf capital Yunani, yang berarti
jumlah.
Misalnya :
1 + 4 + 9 +16 + 25 + 36
12 + 22 + 32 + 42 + 52 + 62 …. (1)
Tiap suku dalam (1) dapat dinyatakan sebagai k2 untuk k berturut-turut disubstitusikan
dengan 1, 2, 3, 4, 5, dan 6.
Dengan menggunakan tanda sigma, maka jumlah (1) dapat dinyatakan dengan singkat
sebagai berikut.
6
1 + 4 + 9 +16 + 25 + 36 = k
k 1
2
….(2)
6
Notasi k
k 1
2
dibaca jumlah k2 untuk k = 1 sampai dengan 6. 1 dan 6 masing-masing disebut
batas bawah dan batas atas penjumlahan, himpunan {1,2,3,4,5,6} disebut daerah
penjumlahan. Dengan demikian
6
k
k 1
2
= 12 + 22 + 32 + 42 + 52 + 62
= 1 + 4 + 9 +16 + 25 + 36
= 91
Secara umum :
n
a1 a 2 a 3 ... a n 1 a n a i
i 1
Contoh 1
Jawab:
Contoh 2
7
Hitunglah k k `1 .
k 1
Jawab:
7
= 2 + 6 + 12 + 20 + 30 + 42 + 56 = 168
n n
b) ui u j
i 1 j 1
n
c) C Cn , dimana C merupakan suatu konstanta
i 1
n n
d) Cu i C u i , dimana C merupakan suatu konstanta
i 1 i 1
n n n
e) u
i 1
i vi u i vi , ruas kanan disebut jumlah monomial
i 1 i 1
n n n n
ui vi u i 2 u i .vi vi
2 2 2
f)
i 1 i 1 i 1 i 1
n m m
g) u
i 1
i u u
i n 1
i
i 1
i
n n 1 n 1
h) u i u i 1 u i 1
i 1 i 0 i 2
n
i) u
i m
i u n , dimana m = 1, 2, 3, …, n yang merupakan elemen himpunan bilangan asli
Salah satu cara pembuktian yang penting dalam matematika ialah “induksi
matematika” atau disebut juga dengan “induksi lengkap”. Pada umumnya induksi matematika
dikembangkan untuk membuktikan kebenaran suatu pernyataan. Induksi matematika
digunakan untuk mengecek hasil dari suatu proses secara langsung sesuai pola/aturan
tertentu.
Misalkan P(n) adalah pernyataan yang memuat semua bilangan asli n dan misalkan a adalah
bilangan asli yang tetap, maka cara pembuktian dengan induksi matematika sebagai berikut.
P(a) benar.
2. Misalkan pernyataan tersebut benar untuk n = k, maka harus dibuktikan pernyataan
tersebut benar untuk n = k + 1.
Jadi, dari (1) dan (2), pernyataan tersebut benar untuk semua bilangan asli n.
Pembuktian pertama disebut basis dan pembuktian kedua disebut langkah induksi.
Contoh 3
Bukti:
Untuk membuktikan dengan induksi matematika, maka harus dibuktikan dua hal sebagai
berikut.
Langkah 1 : Basis
Harus dibuktikan bahwa P(1) benar, yaitu bahwa pernyataan benar untuk n = 1. Sebagai
basis, diambil n = 1 karena akan dibuktikan kebenaran pernyataan n ≥ 1 (n terkecil = 1),
sehingga :
P(n) = n2 2n – 1 = n2
Untuk n = 1 2 . 1 – 1 = 12
1=1
k2 + 2k + 1 = k2 + 2k + 1
Berdasrkan langkah (1) dan (2), disimpulkan bahwa P(n) benar untuk n ≥ 1.
Contoh 4
Bukti:
Langkah 1: Basis
k < 3k
k + 1 < 3k + 1
< 3k + 6
< 3k + 3 + 3
< 3k + 3k + 3k
< 3 . 3k
< 3k + 1
Contoh 5
Bukti:
Langkah 1: Basis
Untuk n = 1, maka
S(1) = 41 + 1 – 4 = 16 – 4 = 12
S(k) = 12p = 4k + 1 – 4
Untuk n = k + 1, maka
= 4 . 4k +1 – 4
= 4 . 4k +1 – 16 + 16 – 4
= 4 (4k +1 – 4) + 12
= 4(12p) + 12
= 12 (4p + 1)
S(k + 1) benar.
n n
b) ui u j
i 1 j 1
n
c) C Cn , dimana C merupakan suatu konstanta
i 1
n n
d) Cu i C u i , dimana C merupakan suatu konstanta
i 1 i 1
n n n
e) u i vi u i vi , ruas kanan disebut jumlah monomial
i 1 i 1 i 1
n n n n
ui vi u i 2 u i .vi vi
2 2 2
f)
i 1 i 1 i 1 i 1
n m m
g) ui
i 1
ui ui
i n 1 i 1
n n 1 n 1
h) u i u i 1 u i 1
i 1 i 0 i 2
n
i) u
i m
i u n , dimana m = 1, 2, 3, …, n yang merupakan elemen himpunan bilangan asli
P(a) benar.
2. Misalkan pernyataan tersebut benar untuk n = k, maka harus dibuktikan pernyataan tersebut
benar untuk n = k + 1. Jika P(k) benar, maka P(k + 1) benar untuk k ≥ a.
Jadi, dari (1) dan (2), pernyataan tersebut benar untuk semua bilangan asli n.
A. Soal Objektif
a. -10
b. -5
c. 0
d. 5
e. 10
B. Soal Subjektif
8
b. k 1k
k 1