Anda di halaman 1dari 11

TUGAS 1.

PRAKTIK MEMBUAT BAHAN AJAR

DISUSUN OLEH:

NAMA : Wilda Sitorus, S.Pd, M.Si

NO. PESERTA : 19076018010125

NUPTK : 2240771672130013

PROGRAN STUDI SERTIFIKASI : MATEMATIKA-180

PPGDJ ANGKATAN KE : 4 (EMPAT)

SEKOLAH ASAL : SMA NEGERI 5 MEDAN

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
BAHAN AJAR

INDUKSI MATEMATIKA

A. KOMPETENSI DASAR

KD Kode Deskripsi Kompetensi Dasar

Pengetahuan 3.1 Menjelaskan metode pembuktian Pernyataan


matematis berupa barisan, ketidaksamaan,
keterbagiaan dengan induksi matematika
Keterampilan 4.1 Menggunakan metode pembuktian induksi
matematika untuk menguji pernyataan matematis
berupa barisan, ketidaksamaan, keterbagiaan

B. INDIKATOR KOMPETENSI

Kode IPK Indikator Pencapaian Kompetensi


3.1.1 Menjelaskan konsep kontradiksi

3.1.2 Menjelaskan konsep induksi matematis

3.1.3 Menjelaskan metode pembuktian langsung dan


tidak langsung

3.1.4 Mengidentifikasi fakta pada metode


pembuktian langsung, tidak langsung,
kontradiksi, dan induksi matematika

4.1.1 Menggunakan prosedur untuk menguji


kesahihan pernyataan matematis dengan
metode pembuktian langsung, tidak langsung,
kontradiksi, dan induksi matematis

4.1.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan


induksi matematika
4.1.3 Menyajikan penyelesaian masalah yang
berkaitan dengan induksi matematika

C. BAHAN AJAR

MATERI POKOK

I. Notasi Sigma
n
a1  a 2  a3  ...  a n 1  a n   ai
i 1

II. Induksi Matematika

 Pernyataan matematis berupa barisan

 Pernyataan matematis berupa ketidaksamaan

 Pernyataan matematis berupa keterbagian

1.1 NOTASI SIGMA

1.1.1 Pengertian Notasi Sigma

Salah satu cara untuk menulis jumlah dari suatu barisan bilangan adalah dengan
menggunakan simbol  (baca sigma), yaitu salah satu huruf capital Yunani, yang berarti
jumlah.

Misalnya :

1 + 4 + 9 +16 + 25 + 36

Jumlah bilangan di atas dapat ditulis sebagai berikut :

12 + 22 + 32 + 42 + 52 + 62 …. (1)

Tiap suku dalam (1) dapat dinyatakan sebagai k2 untuk k berturut-turut disubstitusikan
dengan 1, 2, 3, 4, 5, dan 6.

Dengan menggunakan tanda sigma, maka jumlah (1) dapat dinyatakan dengan singkat
sebagai berikut.
6
1 + 4 + 9 +16 + 25 + 36 = k
k 1
2
….(2)
6
Notasi k
k 1
2
dibaca jumlah k2 untuk k = 1 sampai dengan 6. 1 dan 6 masing-masing disebut

batas bawah dan batas atas penjumlahan, himpunan {1,2,3,4,5,6} disebut daerah
penjumlahan. Dengan demikian
6

k
k 1
2
= 12 + 22 + 32 + 42 + 52 + 62

= 1 + 4 + 9 +16 + 25 + 36

= 91

Secara umum :
n
a1  a 2  a 3  ...  a n 1  a n   a i
i 1

Contoh 1

Tulislah dengan notasi sigma dari 1 + 3 + 5 + 7 + 11 + 13 + 15.

Jawab:

1 + 3 + 5 + 7 + 11 + 13 + 15 = [2(1) – 1] + [2(2) – 1] + [2(3) – 1] + … + [2(8) – 1]


8
=  2k  1
k 1

Contoh 2
7
Hitunglah  k k `1 .
k 1

Jawab:
7

 k k `1 = 1(1 + 1) + 2(2 + 1) + 3(3 + 1) + 4(4 + 1) + 5(5 + 1) + 6(6 + 1) + 7(7 + 1)


k 1

= 2 + 6 + 12 + 20 + 30 + 42 + 56 = 168

1.1.2 Sifat-sifat Notasi Sigma

Untuk mempermudah perhitungan dalam mengerjakan soal-soal yang berhubungan


dengan notasi sigma, seringkali dibutuhkan pengertian tentang sifat-sifat notasi sigma
berikut.
n
a) u
i 1
i  u1  u 2  u 3  ...  u n

n n
b)  ui   u j
i 1 j 1

n
c)  C  Cn , dimana C merupakan suatu konstanta
i 1

n n
d)  Cu i  C  u i , dimana C merupakan suatu konstanta
i 1 i 1

n n n
e)  u
i 1
i  vi    u i   vi , ruas kanan disebut jumlah monomial
i 1 i 1

n n n n

 ui  vi    u i  2 u i .vi   vi
2 2 2
f)
i 1 i 1 i 1 i 1

n m m
g) u
i 1
i  u  u
i  n 1
i
i 1
i

n n 1 n 1
h)  u i   u i 1   u i 1
i 1 i 0 i 2

n
i) u
i m
i  u n , dimana m = 1, 2, 3, …, n yang merupakan elemen himpunan bilangan asli

1.2 INDUKSI MATEMATIKA

Salah satu cara pembuktian yang penting dalam matematika ialah “induksi
matematika” atau disebut juga dengan “induksi lengkap”. Pada umumnya induksi matematika
dikembangkan untuk membuktikan kebenaran suatu pernyataan. Induksi matematika
digunakan untuk mengecek hasil dari suatu proses secara langsung sesuai pola/aturan
tertentu.

Prinsip induksi matematika untuk pembuktian dijelaskan sebagai berikut.

Misalkan P(n) adalah pernyataan yang memuat semua bilangan asli n dan misalkan a adalah
bilangan asli yang tetap, maka cara pembuktian dengan induksi matematika sebagai berikut.

1. Periksa apakah pernyataan tersebut benar untuk bilangan asli n = a = 1.

 P(a) benar.
2. Misalkan pernyataan tersebut benar untuk n = k, maka harus dibuktikan pernyataan
tersebut benar untuk n = k + 1.

Jika P(k) benar, maka P(k + 1) benar untuk k ≥ a.

Jadi, dari (1) dan (2), pernyataan tersebut benar untuk semua bilangan asli n.

 P(n) benar untuk semua n ≥ a.

Pembuktian pertama disebut basis dan pembuktian kedua disebut langkah induksi.

1.2.2 Metode Pembuktian Induksi Matematika

a) Pernyataan matematis berupa barisan

Contoh 3

Buktikan bahwa 1 + 3 + 5 + … + (2n – 1) = n2 untuk bilangan asli n ≥ 1.

Bukti:

Misalkan P(n) = 1 + 3 + 5 + … + (2n – 1) = n2 .

Untuk membuktikan dengan induksi matematika, maka harus dibuktikan dua hal sebagai
berikut.

Langkah 1 : Basis

Harus dibuktikan bahwa P(1) benar, yaitu bahwa pernyataan benar untuk n = 1. Sebagai
basis, diambil n = 1 karena akan dibuktikan kebenaran pernyataan n ≥ 1 (n terkecil = 1),
sehingga :

P(n) = n2  2n – 1 = n2

Untuk n = 1  2 . 1 – 1 = 12

 1=1

Ruas kiri = ruas kanan. Jadi pernyataan benar untuk n = 1.

Terbukti P(1) benar. … (1)

Langkah 2: Langkah Induksi

Akan dibuktikan implikasi : P(k) benar  P(k + 1) benar.

P(k) benar berarti : 1 + 3 + 5 + … + (2k – 1) = k2


Untuk P(k + 1) = 1 + 3 + 5 + … + (2k – 1) + (2(k + 1) – 1) = (k + 1)2

k2 + 2k + 1 = k2 + 2k + 1

Terbukti P(k + 1) benar. …(2)

Berdasrkan langkah (1) dan (2), disimpulkan bahwa P(n) benar untuk n ≥ 1.

b) Pernyataan matematis berupa ketidaksamaan

Contoh 4

Buktikan n < 3n untuk setiap bilangan asli n.

Bukti:

Langkah 1: Basis

Untuk n = , maka 1 < 31, sehingga rumus berlaku untuk n = 1.

Langkah 2: Langkah induksi

Misalkan rumus berlaku benar untuk n = k, maka k < 3k .

Untuk n = k + 1 akan dibuktikan k + 1 < 3k + 1 .

k < 3k

k + 1 < 3k + 1

< 3k + 6

< 3k + 3 + 3

< 3k + 3k + 3k

< 3 . 3k

< 3k + 1

Rumus terbukti benar untuk n = k + 1.

Jadi, n < 3n untuk setiap bilangan asli n.


c) Pernyataan matematis berupa keterbagian

Contoh 5

Buktikan 4n + 1 – 4 habis dibagi oleh 12.

Bukti:

Akan dibuktikan dengan induksi matematika.

Langkah 1: Basis

Untuk n = 1, maka

S(1) = 41 + 1 – 4 = 16 – 4 = 12

S(n) benar untuk n = 1

Langkah 2: Langkah induksi

Andaikan untuk n = k pernyataan tersebut benar, maka S(k) = 4k + 1 – 4 habis dibagi 12


sehingga :

S(k) = 12p = 4k + 1 – 4

Untuk n = k + 1, maka

S(k + 1) = 4(k +1) + 1 – 4

= 4 . 4k +1 – 4

= 4 . 4k +1 – 16 + 16 – 4

= 4 (4k +1 – 4) + 12

= 4(12p) + 12

= 12 (4p + 1)

S(k + 1) benar.

Jadi, 4n + 1 – 4 habis dibagi oleh 12.


Rangkuman
1. Salah satu cara untuk menulis jumlah dari suatu barisan bilangan adalah dengan menggunakan
simbol  (baca sigma), yaitu salah satu huruf capital Yunani, yang berarti jumlah. Secara
n

umum notasi sigma ditulis : a1  a 2  a 3  ...  a n 1  a n   a i


i 1

2. Sifat-sifat notasi sigma


n
a) u
i 1
i  u1  u 2  u 3  ...  u n

n n
b)  ui   u j
i 1 j 1

n
c)  C  Cn , dimana C merupakan suatu konstanta
i 1

n n
d)  Cu i  C  u i , dimana C merupakan suatu konstanta
i 1 i 1

n n n
e)  u i  vi    u i   vi , ruas kanan disebut jumlah monomial
i 1 i 1 i 1

n n n n

 ui  vi    u i  2 u i .vi   vi
2 2 2
f)
i 1 i 1 i 1 i 1

n m m
g)  ui 
i 1
 ui   ui
i  n 1 i 1

n n 1 n 1
h)  u i   u i 1   u i 1
i 1 i 0 i 2

n
i) u
i m
i  u n , dimana m = 1, 2, 3, …, n yang merupakan elemen himpunan bilangan asli

3. Langkah-langkah pembuktian induksi matematika sebagai berikut :

1. Periksa apakah pernyataan tersebut benar untuk bilangan asli n = a = 1.

 P(a) benar.

2. Misalkan pernyataan tersebut benar untuk n = k, maka harus dibuktikan pernyataan tersebut
benar untuk n = k + 1. Jika P(k) benar, maka P(k + 1) benar untuk k ≥ a.

Jadi, dari (1) dan (2), pernyataan tersebut benar untuk semua bilangan asli n.

 P(n) benar untuk semua n ≥ a.


Uji Kompetensi

A. Soal Objektif

Pilihlah satu jawaban yang benar


10
1. Hasil dari  5  n adalah …
n 1

a. -10

b. -5

c. 0

d. 5

e. 10

B. Soal Subjektif

1. Tulislah dalam bentuk penjumlahan lengkap.


10
a.  5  n
n 1

8
b.  k  1k
k 1

Anda mungkin juga menyukai