Anda di halaman 1dari 6

RINGKASAN MATERI NOTASI SIGMA

Nama : Ali Rouf


NPM : 1103190001
Prodi : Pendidikan Biologi / 2019

Pengertian Sigma
Sigma merupakan (huruf besar: Σ, huruf kecil: σ, huruf kecil pada akhir perkataan:
ς) adalah huruf ke-18 dalam susunan alfabet Yunani. Dalam sistem angka Yunani,
huruf ini mempunyai nilai 200. Dalam bidang keilmuan, simbol huruf besar sigma,
Σ digunakan sebagai lambang operator penjumlahan.

Pengertian Notasi Sigma


Notasi Sigma yaitu merupakan simbol untuk menjumlahkan beberapa jumlah
bilangan terurut yang mengikuti suatu pola dan aturan tertentu. Materi notasi
sigma sendiri masih mempunyai hubungan dengan materi barisan dan deret, baik
aritmatika atau geometri. Notasi sigma Matematika dapat dilambangkan dengan
simbol = ∑.

Notasi Sigma
Simbol ∑ tersebut adalah Notasi Sigma Matematika merupakan sebuah Simbol
Huruf yang berasal dari Yunani yang memiliki arti sebagai Penjumlahan, dan perlu
kalian ketahui juga bahwa Sejarah Notasi Sigma ini pertama kali memang
digunakan oleh Bangsa Yunani sebagai salah satu Metode untuk
menyederhanakan penjumlahan dari suatu barisan bilangan.

Materi Notasi Sigma


∑ merupakan notasi sigma, yang dapat digunakan untuk menyatakan
penjumlahan berurutan dari suatu bilangan yang sudah berpola. ∑ merupakan
huruf capital “S” dalam abjad Yunani yaitu huruf pertama dari kata SUM yang
berarti jumlah.

Jika am , am+1 , am+2 , ….. an , merupakan bilangan real dan m dan n merupakan
bilangan bulat sehingga menjadi m ≤ n, maka dapat dinyatakan :

Dalam Notasi Fungsi, definis diatas tersebut dapat kita nyatakan antara lain :
Jadi simbol   tersebut dapat menunjukkan penjumlahan dengan huruf i (dapat
disebut indek penjumlahan) dan akan mengambil nilai bilangan bulat yang
berurutan mulai dari m dan diakhiri dengan n.

Sifat – Sifat Notasi Sigma


Sifat – sifat yang berlaku pada notasi sigma akan erat kaitanya dengan sifat – sifat
operasi penjumlahan pada bilangan. Berikut ini akan kita bahas sifat – sifat notasi
sigma, antara lain :

Sifat 1 :

Jika c adalah konstanta, maka dapat dinyatakan 

Sifat 2 :

Jika c adalah konstanta, maka dapat dinyatakan 

Sifat 3 :

Jika c adalah konstanta, maka dapat dinyatakan 

Sifat 4 :

Jika 1<m<n, maka dapat dinyatakan 

Sifat 5 :

Jika m, n, p adalah konstanta , maka dapat dinyatakan 

Pembuktian :

Misalkan k = j – p, dengan k dan j merupakan variabel penjumlahan, maka :


a. f(k) = f( j – p).
b. Batas bawah penjumlahan akan berubah menjadi k = n ¿ > ¿ j – p = m ¿ > ¿ j =
m + p.
c. Batas atas penjumlahan akan berubah menjadi k = n ¿ > ¿ j – p = n ¿ > ¿ j = n +
p.

RANGKUMAN :
Notasi Sigma juga sangat penting karena banyak digunakan dalam materi lain
seperti barisan dan deret serta induksi matematika. Selain itu dapat juga
digunakan untuk meringkas penjumlahan yang panjang dari suku – suku suatu
deret. Dalam kata lain, notasi sigma memiliki fungsi untuk mempermudah dalam
penghitungan suatu penjumlahan yang sangat panjang.
Contoh Soal Notasi Sigma
Berikut ini akan kita bahas contoh soal dan penyelesaiannya :

Contoh Soal :

1. Berapakah nilai notasi sigma berikut ini :

Penyelesaian :

Kemudian langkah berikutnya yaitu karena masing – masing notasi sigma terdapat
konstanta, maka kita dapat dijabarkan lagi sebagai berikut :

Setelah itu, lakukanlah penjumlahan sesuai dengan penjabaran, Yakni dengan


mengganti k dengan batas-batas penjumlahan, akan dimulai dari batas bawah = 1,
dilanjutkan dengan 2, 3 dan terakhir adalah batas akhir = 4.

Maka :

= 3 (12 + 22 + 32 + 42) + 4 (1 + 2 + 32+ 4)

= 3 (30) + 4 (10) = 310

Jadi, nilai dari   adalah = 310

2. Nilai dari 
3. Nilai dari   adalah ⋯ ⋅

4. Nilai dari   adalah ⋯ ⋅


5. Notasi sigma untuk menyatakan 2 − 6 + 10 − 14 + 18 − ⋯ + 130 − 134 adalah
⋯⋅
Latihan Soal

1. Notasi sigma dari deret − 3 − 1 + 1 + 3 + 5 + 7 + ⋯ + 25 adalah ⋯ ⋅

2. Diketahui 

3. Bentuk   bila diubah ke dalam notasi sigma dengan batas atas


menjadi ⋯

4. Nilai   adalah ⋯ ⋅

5. Bentuk lain dari 

Anda mungkin juga menyukai