Anda di halaman 1dari 5

DATA YANG DIPERLUKAN DALAM ASESMEN

Mata Kuliah Asesmen ABK

Dosen Pengampu : Dwi Endah Pertiwi, M.Pd

Oleh

NURUL AINA FEBRIYANIE

NIM. 41032102200074

A3 PLB/IV

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR BIASA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA

2022
DATA YANG DIPERLUKAN DALAM ASESMEN

Menurut Mahmud, data minimal yang diperlukan dalam asesmen yaitu :

 Identitas Anak dan Orang tua/Wali


Identitas anak merupakan informasi yang paling dasar atau informasi awal mengenai
siapakah anak yang akan di asesmen, usia anak, jenis kelamin, kelas, alamat, dll. Identitas
anak menjadi salah satu data yang yang terpenting dalam asesmen karena jika tidak ada
identitas anak, maka asesmen tidak bisa dilakukan. Identitas juga diperlukan untuk
membedakan hasil asesmen antar individual, sehingga penentuan strategi dan rancangan
program pembelajaran diberikan secara khusus kepada masing-masing anak yang berbeda.
Selain identitas anak, diperlukan juga identitas orang tua/wali anak yang mencakup nama
orang tua/wali, hubungan orang tua/wali, data sosial ekonomi orang tua, serta tanggapan dan
tanggungan orang tua terhadap anak. Data mengenai tanggapan orang tua yaitu persepsi
orang tua terhadap anak yang bersangkutan, harapan orang tua, dan bantuan yang diharapkan
orang tua untuk anak yang di asesmen.

 Karakteristik Kemampuan dan Ketidakmampuan (Motorik, Kognitif, Bahasa dan


Komunikasi, Sosial-Emosional, dan Perilaku Adaptif)
Data ini penting untuk mengetahui informasi mengenai kemampuan atau
ketidakmampuan yang dialami oleh anak baik itu secara motorik, kognitif, bahasa, sosial-
emosional, dan perilaku adaptif sehingga dapat membantu guru dalam merancang program
pembelajaran yang berkaitan dengan upaya menstimulasi aspek perkembangan yang
terhambat.
Informasi perkembangan motorik diperlukan untuk mengetahui aspek-aspek
perkembangan motorik anak yang meliputi motorik kasar, motorik halus, dan keseimbangan.
Asesmen perkembangan motorik dapat membantu guru dalam memahami tingkat
kemampuan motorik anak, sehingga hasil analisis motorik ini dapat menentukan aspek
motorik mana yang menjadi kelemahan anak, dan pada aspek motorik apa yang dianggap
cukup baik. Berdasarkan analisis ini, program pembelajaran dirancang dengan upaya
menstimulasi perkembangan motorik yang terhambat.
Data perkembangan kognitif diperlukan untuk menggali informasi mengenai
keterampilan kognitif dasar pada anak misalnya membaca, menulis, dan matematika.
Informasi ini mencakup keterampilan mengklasifikasikan, keterampilan mengurutkan obyek
atau menyusun obyek dari yang terkecil sampai yang terbesar, keterampilan dalam
korespondensi dan keterampilan dalam konservasi. Dengan mengetahui keterampilan
kognitif pada anak, dapat membantu guru mengetahui tingkat kognitif dasar pada anak, baik
yang dikuasai maupun belum dikuasai anak.
Data perkembangan bahasa diperlukan untuk mengetahui kemampuan atau
ketidakmampuan bahasa pada anak yang berdampak langsung pada pembelajaran.
Keterampilan bahasa dan komunikasi ini mencakup kemampuan memahami makna kata,
kemampuan mengekspresikan diri secara verbal, dan kemampuan dalam pelafalan
(artikulasi). Sehingga dapat membantu guru mengetahui tingkat kemampuan bahasa dan
kesulitan komunikasi yang dialami oleh anak.
Data sosial-emosional diperlukan untuk menganalisis kemampuan atau hambatan terkait
sosial dan emosional pada anak, seperti bagaimana anak bisa mengelola dan
mengekspresikan emosi yang sesuai serta kemampuan anak untuk berinteraksi dengan
lingkungan di sekitarnya. Hasil dari analisis perkembangan sosial dan emosional ini dapat
menjadi intervensi lanjutan bagi anak.
Data perilaku adaptif diperlukan untuk menganalisis apakah anak mampu menyesuaikan
diri dengan norma lingkungannya atau apakah anak kesulitan dalam keterampilan hidup
sehari-hari. Apabila anak mengalami hambatan perilaku adaptif, maka anak dapat diberikan
program pembelajaran yang dapat membantunya memiliki keterampilan adaptif (activities of
daily living) melalui latihan, motivasi, pengalaman, lingkungan sosial, dll.

 Riwayat Perkembangan, Riwayat Kesehatan, Riwayat Pendidikan


Informasi riwayat perkembangan anak erat kaitannya dengan riwayat kesehatan anak
yang merupakan suatu keadaan anak sejak di dalam kandungan hingga tahun-tahun terakhir.
Informasi ini mencakup bagaimana perkembangan bayi di dalam kandungan, penyakit pada
masa kehamilan, proses kelahiran, tanda-tanda kelainan pada saat bayi dilahirkan,
perkembangan pada masa balita, perkembangan fisik, perkembangan bahasa, perkembangan
sosial, kualitas gizi, penyakit pada anak, imunisasi dll. Informasi ini penting karena dengan
mengetahui latar belakang perkembangan dan kesehatan anak, mungkin dapat menemukan
penyebab permasalahan perkembangan dan pembelajaran pada anak.
Selain itu, riwayat pendidikan pada anak dibutuhkan untuk mengetahui informasi terkait
pendidikan yang telah ditempuh anak sebelumnya. Ketika anak memasuki TK atau SD,
apakah anak pernah mengalami kesulitan saat belajar di kelas, apakah anak pernah tidak naik
kelas, prestasi belajar yang dicapai, pelajaran yang dianggap sulit atau pelajaran yang
disenangi, dan apakah anak pernah mendapatkan pelayanan khusus saat di kelas. Riwayat
pendidikan ini dapat menjadi patokan rancangan program pembelajaran selanjutnya yang
dibuatkan secara khusus sesuai kebutuhan anak.

 Perilaku Khas Anak


Perilaku khas anak diperlukan untuk mengetahui seberapa sering perilaku atau karakteristik
tertentu yang muncul pada anak yang mungkin bisa berpengaruh terhadap proses
pembelajaran, baik itu menghambat pembelajaran atau memberikan motivasi pembelajaran.
Data ini dapat membantu guru dalam memahami karakteristik khusus anak dalam kehidupan
sehari-hari.

 Pola Hubungan Anak dengan Lingkungan


Data ini diperlukan untuk mengetahui pola hubungan anak dengan lingkungannya atau
dengan kata lain untuk memahami bagaimana anak berinteraksi dengan orang-orang di
sekitarnya seperti orang tua, kakak/adik, dan teman sebaya. Hubungan orang tua-anak dapat
mencakup apakah anak tinggal serumah dengan orang tua, apakah anak hanya diasuh oleh
salah satu orang tua, atau apakah anak diasuh oleh wali/saudara. Dari data ini dapat diketahui
apakah ada hambatan belajar anak yang disebabkan oleh hubungan sosial anak dengan
lingkungannya.

 Kebutuhan Anak dan Layanan yang Diperlukan


Data ini diperlukan untuk membantu guru menemukenali kebutuhan dan pelayanan khusus
apa saja yang dibutuhkan oleh anak, baik itu penanganan medis, terapi, dan pelayanan
pendidikan untuk mengembangkan potensi mereka. Sehingga data kebutuhan dan layanan
khusus ini diperlukan untuk menentukan apa yang sesungguhnya dibutuhkan anak dan guru
dapat menyusun program pembelajaran yang bersifat realistis sesuai dengan kenyataan yang
objektif serta memonitor kemajuan anak dari pelayanan yang telah diberikan.

Referensi :

Yowono, Imam. (2015). Identifikasi dan Asesmen Anak Berkebutuhan Khusus Setting
Pendidikan Inklusif. Banjarmasin : Penerbit Pustaka Banua.
Mahmud, Muhdar. (2018). Asesmen Anak Berkebutuhan Khusus. Online :
https://docplayer.info/48285096-Asesmen-anak-berkebutuhan-khusus-oleh-drs-
muhdar-mahmud-m-pd.html

Anda mungkin juga menyukai