Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

LEUKIMIA

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1 :
MOH ILHAM FIKRIANTO ALI
NIVITA NANDA GABRIELA TOSUBU
AISA T HASAN
DESLIN N SALARUPA
NI KADEK PHANI ARDIANI
IRMAWATI
SAIDATUL FAUJIAH
SUSANTI
YOLIN MERI CRISTIN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIDYA NUSANTARA PALU
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha


Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah


berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun
dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para


pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
DAFTAR ISI

SAMPUL....................................................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................
A. Latar belakang.......................................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................................
C. Tujuan...................................................................................................................
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................
A. Definisi........................................................................................................
B. Etiologi.......................................................................................................
C. Patofisiologi...............................................................................................
D. Manifestasi klinis........................................................................................
E. Komplikasi.................................................................................................
F. Penatalaksanaan..........................................................................................
BAB 3 ASUHAN KEPERAWATAN....................................................................
A. Pengkajian..................................................................................................
B. Diagnosa Keperawatan...............................................................................
C. Intervensi....................................................................................................
D. Implementasi..............................................................................................
E. Evaluasi......................................................................................................
BAB 4 PENUTUP...................................................................................................
A. Kesimpulan....................................................................................................
B. Saran.............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam hidupnya, organisme memerlukan makanan dan oksigen


untukmelangsungkan metabolisme. Proses metabolisme, selain menghasilkan
zat-zat yang berguna juga menghasilkan sampah (zat sisa) yang harus
dikeluarkan dari tubuh. Bahan-bahan yang diperlukan tubuh seperti
makanan,oksigen, hasil metabolisme dan sisanya diangkut dan diedarkan
didalama tubuh melalui sistem peredaran darah. Hasil pencernaan makanan dan
oksigen diangkut dan diedarkan oleh darah keseluruh jaringan tubuh,
sementara sisa-sisa metabolisme diangkut oleh darah dari seluruh jaringan
tubuh menuju organ-organ pembuangan.
Komponen sistem peredaran darah, Darah adalah jaringan terspesialisasi
yang mencakup cairan kekuningan atau plasma darah yang didalam nya
terkandung sel- sel darah. Sel-sel darah terdiri dari sel darah merah ( eritrosit ),
sel darah putih (leukosit ) dan keping darah ( trombosit ).Komposisi plasma
dalam darah sekitar 55 %, sedangkan sel-sel darah dan trombosit sekitar 45 %
Sel dan keping darah lebih berat dibandingkan plasma sehingga dapat di
pisahkan melalui prosedur yang di sebut sentrifugasi.
Fungsi darah yaitu Mengangkut oksigen ke jaringan di seluruh tubuh,
Mengangkut sari-sari makanan keseluruh tubuh, Mengangkut sisa-sisa
metabolisme, seperti karbon dioksida, urea,dan asam laktat kealat ekskresi
seperti Mengedarkan hormon dari kelenjar hormon ketempat yang
membutuhkan, Mengatur pH tubuh, mengatur suhu tubuh, melawan bibit
penyakit serta melakukan mekanisme pembekuan darah.
Leukemia umumnya muncul pada diri seseorang sejak dimasa kecilnya,
Sumsum tulang tanpa diketahui dengan jelas penyebabnya telah memproduksi
sel darah putih yang berkembang tidak normal atau abnormal. Normalnya, sel
darah putih me-reproduksi ulang bila tubuh memerlukannya atau ada tempat
bagi sel darah itu sendiri. Tubuh manusia akan memberikan tanda/signal secara
teratur kapankah sel darah diharapkan be-reproduksi kembali.
Pada kasus Leukemia (kanker darah), sel darah putih tidak merespon
kepada tanda/signal yang diberikan. Akhirnya produksi yang berlebihan tidak
terkontrol (abnormal) akan keluar dari sumsum tulang dan dapat ditemukan di
dalam darah perifer atau darah tepi. Jumlah sel darah putih yang abnormal ini
bila berlebihan dapat mengganggu fungsi normal sel lainnya, Seseorang
dengan kondisi seperti ini (Leukemia) akan menunjukkan beberapa gejala
seperti; mudah terkena penyakit infeksi, anemia dan perdarahan.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan makalah dari pembuatan makalah ini yaitu:
1. Apa Itu Kanker Darah (Leukimia)
2. Apa Etiologi Leukimia
3. Apa Patofiologi Leukimia
4. Apa Manifestasi Klinis
5. Apa Komplikasi Leukimia
6. Bagaimana Penatalaksanaan Leukimia
7. Bagaimana Asuhan Keperawatan Pada Leukimia
C. Tujuan
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk Mengetahui Pengertian Tentang Kanker Darah (Leukimia)
2. Untuk Mengetahui Etiologi Leukima
3. Untuk Mengetahui Patofisiologi Leukimia
4. Untuk Mengetahui Manifestasi Klinis Leukimia
5. Untuk Mengetahui Komplikasi Leukimia
6. Untuk Mengetahui Komplikasi Leukimia
7. Untuk Mengetahui Asuhan Keperawatan Leukimia
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi
Leukimia adalah proliferasi tak teratur atau akumulasi sel darah putih
dalam sum-sum tulang menggantikan elemen sum-sum tulang normal
(Smeltzer, S C and Bare, B.G, 2002: 248 )
Leukemia adalah proliferasi sel darah putih yang masih immature dalam
jaringan pembentukan darah (Suriadi, & Yuliani R, 2006: hal. 175)
Leukemia juga bias didefinisikan sebagai keganasan hematologis akibat
proses neoplastik yang disertai gangguan diferensiasi pada berbagai tingkatan
sel induk hematopoetik (Wiwik H. &AndiSulistyo H., 2008: 87)
Berdasarkan dari beberapa pengetian diatas maka penulis berpendapat
bahwa leukimia adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh prolioferasi
abnormal dari sel-sel leukosit yang menyebabkan terjadinya kanker pada alat
pembentuk darah. Leukimia juga mempunyai beberapa jenis leukimia, seperti :

1. Leukemia Mielogenus Akut

AML mengenai sel stem hematopeotik yang kelak berdiferensiasi ke


semua sel Mieloid: monosit, granulosit, eritrosit, eritrosit dan trombosit.
Semua kelompok usia dapat terkena; insidensi meningkat sesuai
bertambahnya usia. Merupakan leukemia nonlimfositik yang paling sering
terjadi.
2. Leukemia Mielogenus Kronis

CML juga dimasukkan dalam sistem keganasan sel stem mieloid.


Namun lebih banyak sel normal dibanding bentuk akut, sehingga penyakit
ini lebih ringan. CML jarang menyerang individu di bawah 20 tahun.
Manifestasi mirip dengan gambaran AML tetapi tanda dan gejala lebih
ringan, pasien menunjukkan tanpa gejala selama bertahun-tahun,
peningkatan leukosit kadang sampai jumlah yang luar biasa, limpa
membesar.

3. Luekemia Limfositik Akut

ALL dianggap sebagai proliferasi ganas limfoblast. Sering terjadi


pada anak-anak, laki-laki lebih banyak dibanding perempuan, puncak
insiden usia 4 tahun, setelah usia 15 ALL jarang terjadi. Manifestasi
limfosit immatur berproliferasi dalam sumsum tulang dan jaringan perifer,
sehingga mengganggu perkembangan sel normal.

4. Leukemia Limfositik Kronis

CLL merupakan kelainan ringan mengenai individu usia 50 sampai 70


tahun. Manifestasi klinis pasien tidak menunjukkan gejala, baru
terdiagnosa saat pemeriksaan fisik atau penanganan penyakit lain.

B. Etiologi
Untuk penyebab sendiri sampai saat ini masih belum diketahui. Tetapi
kebanyakan telah ditemukan beberapa faktorpenyebabnya. Antara lain:
1.  Radiasi
Menurut data, LMA lebih disebabkan karena serangan radiasi. Sedang
LLK sendiri jarang mendapat laporan karena faktor radiasi. Widiw,
jadi ada kemungkinan pegawai radiologi bisa memiliki kemungkinan
terkena serangan Leukemia, penderita dengan radioterapi lebih sering
menderita leukimia, Sebenarnya untuk serangan Leukemia pada anak-
anak sendiri meningkat setelah pengeboman Hiroshima dan Nagasaki
di Jepang. Semenjak itu, mulai banyak laporan mengenai anak-anak
yang menderita Leukemia ini.
2. Faktor Leukemogenik
Maksudnya disini itu karena faktor zat kimia tertentu. Biasanya Racun
lingkungan seperti benzena, Insektisida, obat-obatan terapi kaya
kemoterapi juga akan memungkinkan terjadinya Leukemia.
3. Virus
Virus ini biasanya sih Virus HTLV penyebab utamanya. HTLV ituT-
cell Leukemia Viruses yang merupakan penyebab utama dari ketidak
normalan perkembangan sel darah putih. Biasanya sih HTLV I atau II.
Virus lainnya antara lain retrovirus atau virus leukemia feline.
4. Herediter        
Herediter disini maksudnya keturunan. Biasanya orang yang memiliki
Sindrom Down lebih rentan terkena Leukemia dibanding yang tidak.
Kemungkinan terkenanya sekitar 20 kali lebih rentan dibanding yang
normal. 

C. Patofisiologi

Pada keadaan normal, sel darah putih berfungsi sebagai pertahanan  kita
dengan infeksi. Sel ini secara normal berkembang sesuai dengan perintah,
dapat dikontrol sesuai dengan kebutuhan tubuh kita. Lekemia meningkatkan
produksi sel darah putih pada sumsum tulang yang lebih dari normal. Mereka
terlihat berbeda dengan sel darah normal dan tidak berfungsi seperti biasanya.
Sel lekemia memblok produksi sel  darah putih yang normal , merusak
kemampuan tubuh terhadap infeksi. Sel lekemia juga merusak produksi sel
darah lain pada sumsum tulang termasuk sel darah merah dimana sel tersebut
berfungsi untuk menyuplai oksigen pada jaringan.

Menurut Smeltzer dan Bare (2001) analisa sitogenik menghasilkan banyak


pengetahuan mengenai aberasi kromosomal yang terdapat pada pasien dengan
leukemia,. Perubahan kromosom dapat meliputi perubahan angka, yang
menambahkan atau menghilangkan seluruh kromosom, atau perubahan
struktur, yang termasuk translokasi ini, dua atau lebih kromosom mengubah
bahan genetik, dengan perkembangan gen yang berubah dianggap
menyebabkan mulainya proliferasi sel abnormal. Leukemia terjadi jika proses
pematangan dari stem sel menjadi sel darah putih mengalami gangguan dan
menghasilkan perubahan ke arah keganasan. Perubahan tersebut seringkali
melibatkan penyusunan kembali bagian dari kromosom (bahan genetik sel
yang kompleks). Penyusunan kembali kromosom (translokasi kromosom)
mengganggu pengendalian normal dari pembelahan sel, sehingga sel
membelah tak terkendali dan menjadi ganas. Pada akhirnya sel-sel ini
menguasai sumsum tulang dan menggantikan tempat dari sel-sel yang
menghasilkan sel-sel darah yang normal. Kanker ini juga bisa menyusup ke
dalam organ lainnya, termasuk hati, limpa, kelenjar getah bening, ginjal dan
otak.
D. Manifestasi Klinis

Gejala Leukemia yang ditimbulkan umumnya berbeda diantara penderita,


namun demikian secara umum dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Anemia. Penderita akan menampakkan cepat lelah, pucat dan bernafas


cepat (sel darah merah dibawah normal menyebabkan oxygen dalam
tubuh kurang, akibatnya penderita bernafas cepat sebagai kompensasi
pemenuhan kekurangan oxygen dalam tubuh).
2. Perdarahan. Ketika Platelet (sel pembeku darah) tidak terproduksi dengan
wajar karena didominasi oleh sel darah putih, maka penderita akan
mengalami perdarahan dijaringan kulit (banyaknya jentik merah
lebar/kecil dijaringan kulit).
3. Terserang Infeksi. Sel darah putih berperan sebagai pelindung daya tahan
tubuh, terutama melawan penyakit infeksi. Pada Penderita Leukemia, sel
darah putih yang diterbentuk adalah tidak normal (abnormal) sehingga
tidak berfungsi semestinya. Akibatnya tubuh si penderita rentan terkena
infeksi virus/bakteri, bahkan dengan sendirinya akan menampakkan
keluhan adanya demam, keluar cairan putih dari hidung (meler) dan
batuk.
4. Nyeri Tulang dan Persendian. Hal ini disebabkan sebagai akibat dari
sumsum tulang (bone marrow) mendesak padat oleh sel darah putih.
5. Nyeri Perut. Nyeri perut juga merupakan salah satu indikasi gejala
leukemia, dimana sel leukemia dapat terkumpul pada organ ginjal, hati
dan empedu yang menyebabkan pembesaran pada organ-organ tubuh ini
dan timbulah nyeri. Nyeri perut ini dapat berdampak hilangnya nafsu
makan penderita leukemia.
6. Pembengkakan Kelenjar Lympa. Penderita kemungkinan besar
mengalami pembengkakan pada kelenjar lympa, baik itu yang dibawah
lengan, leher, dada dan lainnya. Kelenjar lympa bertugas menyaring
darah, sel leukemia dapat terkumpul disini dan menyebabkan
pembengkakan.
7. Kesulitan Bernafas (Dyspnea). Penderita mungkin menampakkan gejala
kesulitan bernafas dan nyeri dada, apabila terjadi hal ini maka harus
segera mendapatkan pertolongan medis.

E. Komplikasi
Komplikasi  dibagi  menjadi  dua  macam  yaitu  akibat  dari  penyakitnya 
sendiri dan akibat  dari  pengobatan. Komplikasi dari  penyakit : Perdarahan
akibat  dari trombositopenia yang  sering berakibat  fatal apabila  terjadi 
perdarahan otak. Infiltrasi sel  leukemia  ke otak pun dapat  menyebabkan 
gejala-gejala peninggian tekanan intrakranial.
Komplikasi terapi adalah  terjadinya  gejala  akibat pemberian 
kortikosteroid dalam jangka  waktu  lama berupa : mooface. hipertensi,
osteoporosis , diabetes , gangguan  keseimbangan  elektrolit dan  masking
effect terhadap adanya  infeksi. Komplikasi akibat  pemberian  terapi  dengan
terapi  dengan  antimetabolik menimbulkan  ulserasi  traktus  digestivus 
sehingga  mengakibatkan lebih  mudah infiltrasi dengan berbagai  macam 
bakteri  dan  jamur.

F. Penatalaksanaan
1. Kemoterapi
Kebanyakan pasien leukemia akan diberikan kemoterapi.
Tujuannya adalah untuk memusnahkan sel leukemia. Regimen
kemoterapi yang digunakan tergantung dari jenis leukemianya.

Terdapat tiga fase pelaksanaan kemoterapi :


a. Fase induksi
Dimulasi 4-6 minggu setelah diagnosa ditegakkan. Pada fase ini
diberikan terapi kortikostreroid (prednison), vincristin dan L-
asparaginase. Fase induksi dinyatakan behasil jika tanda-tanda
penyakit berkurang atau tidak ada dan dalam sumsum tulang
ditemukan jumlah sel muda kurang dari 5%.
b. Fase Profilaksis Sistem saraf pusat
Pada fase ini diberikan terapi methotrexate, cytarabine dan
hydrocotison melaui intrathecal untuk mencegah invsi sel leukemia ke
otak. Terapi irradiasi kranial dilakukan hanya pada pasien leukemia
yang mengalami gangguan sistem saraf pusat.
c. Konsolidasi
Pada fase ini kombinasi pengobatan dilakukan unutk
mempertahankan remisis dan mengurangi jumlah sel-sel leukemia
yang beredar dalam tubuh. Secara berkala, mingguan atau bulanan
dilakukan pemeriksaan darah lengkap untuk menilai respon sumsum
tulang terhadap pengobatan. Jika terjadi supresi sumsum tulang, maka
pengobatan dihentikan sementara atau dosis obat dikurangi. (Betz,
Cecily L. 2002. : 302).
2. Terapi Irradiasi kranial
Terapi Radiasi (juga disebut sebagai radioterapi) menggunakan sinar
berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel leukemia. Bagi sebagian besar
pasien, sebuah mesin yang besar akan mengarahkan radiasi pada limpa,
otak, atau bagian lain dalam tubuh tempat menumpuknya selsel leukemia
ini. Beberapa pasien mendapatkan radiasi yang diarahkan ke seluruh
tubuh. (Iradiasi seluruh tubuh biasanya diberikan sebelum transplantasi
sumsum tulang.)
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
1. Data Demografi
Identitas pasien meliputi: Nama,jenis kelamin, umur, alamat,
agama,bangsa/suku,pekerjaan,status perkawinan, ruangan , Nomor tempat
tidur, tanggal masuk, tanggal pengkajian dan diagnosa.
2. Riwayat Kesehatan Pasien
a. Riwayat kesehatan masa lalu
Klien belum pernah masuk rumah sakit dengan penyakit yang dialami
klien sekarang.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
1) Keluhan Utama
Keluhan utama klien masuk Rumah Sakit adalah lemah, lelah,
wajah terlihat pucat, sakit kepala, anoreksia, muntah, sesak, nafas
cepat.
2) Alasan Masuk Rumah Sakit
Alasan masuk Rumah Sakit adalah perdarahan yang tak berhenti-
henti.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
A anggota keluarga apakah ada yang mederita penyakit yang sama dengan
klien.
4. Genogram
Mengetahui silsilah keluarga dalam bentuk diagram dan mengetahui jalan
menularnya penyakit.
5. Pola Fungsi Kesehatan
a. Makanan/cairan
Gejala : makanan yang disukai yang dapat mencakup makanan tinggi
garam, lemak dan kolesterol
Tanda : BB normal atau obesitas, adanya edema
b. Aktivitas/ Istirahat
Gejala : kelemahan, letih, napas pendek, gaya hidup monoton
Tanda : frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung,
takipnea.
6. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik yang dilakukan adalah pemeriksaan per sistem B1-B5.
a. B1 (breathing)
Dispnea yang berkaitan dengan aktivitas, takipnea, ortopnea, dispnea
nocturnal proksimal, batuk dengan atau tanpa sputum, riwayat
merokok
Tanda : distress respirasi/ penggunaan otot aksesoris pernapasan,
bunyi napas tambahan, sianosis.
b. B2 (bleeding)
Penderita ALL mudah mengalami peradarahan spontan yang tidak
terkontrol dengan trauma minimal, gangguan visual akibat perdarahan
retina, demam, lebam, purpura, perdarahan gusi, dan epistaksis.
Keluhan berdebar, takikardi, suara murmur jantung, kulit dan mukosa
pucat, defisit saraf kranial, terkadang ada peradarahan
serebral.Kenaikan TD, hipotensi postural, perubahan warna kulit dan
suhu dingin.
c. B3 (brain)
Keluhan nyeri abdominal, sakit kepala, nyeri persendian, dada terasa
lemas, kram pada otot, meringis, kelemahan, dan hanya berpusat pada
diri sendiri. Perubahan orientasi, penurunan kekuatan genggaman,
perubahan retinal optik.
1) Nuerosensori
Penurunan kemampuan koordinasi, perubahan mood, bingung,
disorientasi, kehilangan konsentrasi, pusing, kesemutan, telinga
berdenging, dan kehilangan rasa (baal).
2) Pola kognitif dan persepsi
Penderita ALL sering ditemukan mengalami penurunan kesadaran
(somnolen), iritabilitas oto dan sering kejang, adanya keluhan
sakit kepala, serta disorientasi karena leukosit yang abnormal
berinfiltrasi ke SSP.
3) Pola mekanisme koping dan stres
Penderita berada dalam kondisi yang lemah dengan pertahan
tubuh yang sangat rendah. Dalam pengkajian dapat ditemukan
adanya depresi, penarikan diri, cemas, takut, marah dan
iritabilitas. Juga ditemukan perubahan suasana hati dan bingung.
d. B4 (bladder)

Pada inspeksi didapatkan adanya abses perianal serta hematuria.

e. B5 (bowel)

Anak sering mengalami penurunan nafsu makan, anoreksia, muntah,


perubahan sensasi rasa, penurunan BB, gangguan menelan, serta
faringitis.
Dari pemeriksaan fisik ditemukan adanya distensi abdomen,
penurunan bising usus, pembesaran limpa, pembesaran hepar akibat
invasi sel-sel darah putih yang berproliferasisecara abnormal, ikterus,
stomatitis, uloserasi oral, dan adanya pembesaran gusi (bisa menjadi
indikasi terhadap acute monolytic leukemia).

- Pola eliminasi

Diare, penegangan padaperinneal, nyeri abdomen, serta


ditemukan darah segar di dalam feses, darah dalam urine, serta
penurunan urine output.

7. Data Psikologi
Termasuk Konsep diri, status emosi, gaya komunikasi, pola koping, pola
interaksi.
8. Data Sosial
Termasuk pendidikan dan pekerjaan, hubungan sosial dan gaya hidup
9. Data Spiritual
Bagaimana kebiasaan ibadahnya sebelum dan sesudah MRS
10. Data Penunjang

a. Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik


1.Hitung darah lengkap complete blood cell (CBC). Anak dengan CBC
kurang dari10.000/mm3 saat didiagnosis memiliki memiliki prognosis
paling baik; jumlahlekositlebih dari 50.000/mm3 adalah tanda prognosis
kurang baik pada anak sembarang umur.
2. Fungsi lumbal untuk mengkaji keterlibatan susunan saraf pusat
3.Foto toraks untuk mendeteksi keterlibatan mediastinum.
4.Pemindaian tulang atau survei kerangka untuk mengkaji keterlibatan
tulang.
5. Pemindaian ginjal, hati, limpa untuk mengkaji infiltrat leukemik.
6. Jumlah trombosit menunjukkan kapasitas pembekuan.
(Betz, Cecily L. 2002. hal : 301-302).

Pemeriksaan Penunjang
1. Hitung darah lengkap : menunjukkan normositik, anemia normositik.
2. Hemoglobin : dapat kurang dari 10 gr/100ml( N : 12.0 – 16.0 gr/ml).
3. Trombosit : sangat rendah (< 50000/mm).
4. Sel Darah Putih : mungkin lebih dari 50000/cm dengan peningkatan sel
darah putih immatur (N : 5000-10000/ mm3).
Kolesterol Lipoprotein Density High : mungkin meningkat (Nilai normal:
110-210 IU/L)
5. Asam urat serum : 10-15 mg/dl (N: 2,6 – 7 mg/dl)
6. Tembaga serum : meningkat (normal 100-150 mg)
7. Zink serum : menurun (normal 80 – 110 mikrogram/dl)
8. Foto dada dan biopsi nodus limfe : dapat mengindikasikan derajat
keterlibatan
11. Pengobatan
Diambil dari pengobatan yang dilakukan dirumah sakit, harus
mencantumkan nama obat, dosis dan cara pemberian.

B. Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri b/d sumsum tulang yang dikemas dengan sel leukemia


2. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan umum, peningkatan laju metabolik
3. Resiko terjadi perdarahan b/d trombositopenia

C. Intervensi

NO NIC (INTERVENSI KEPERAWATAN )


DIAGNOSA NOC TINDAKAN RASIONAL
KEPERAWATAN
1. Nyeriberhubungandenga Nyeriteratasi ManajemenNyeri
nsumsum tulang yang Guidance
dikemas dengan sel Tujuan : 1. Kajikeluhannyeri, 1. Menentukan intervens
leukemia Setelahdilakukantinda perhatikanperubahanpad lebih lanjut dan tingka
kankeperawatanselama aderajatdansisi nyeri
3 x 24 jam , nyeri (gunakanskala 0-10)
dapat berkurang, 2. Awasitanda vital, 2. Mengetahui tingka
dengan perhatikanpetunjuk non- perkembangan klien
Kriteriahasil : verbal misalteganganotot,
gelisah.
1. Pasienmenyatakan Support
nyerihilangatauter 3. 3. Mengurangi rasa nyer
kontrol Berikantindakankenyamanan pada klien
2. Menunjukkanperil ( pijatan,
akupenangananny kompresdingindandukunganp
eri
3. Tampakrileksdan
sikologis)
mampuistirahat

4. Posisi mempengaruh
Tingkat Teaching status nyeri klien
ketergantungan: 4. Ajarkanpasian agar 5. Memperbaiki sirkulas
partly merubahposisisecaraperiodik jaringan dan mobilisas
5.Ajarkanlatihanrentanggera sendi
klembut. 6. Memperbaiki
sirkulasi jaringan
6. Ajarkan klien untuk
mengubah posisi secara
periodik 7. Meningkatkan
Development Environment istirahat klien
7. Berikanlingkungantenangd
ankurangirangsanganpenu
hstress 8. Menurunkan
ketidaknyamanan
8. Tempatkanpadaposisinya tulang
mandansokongsendi,
ekstremitasdenganbantal. 9. Dapat diberika
Collaboration secara profilaksi
9. atau mengoba
Berikanobatsesuaiindikasi : infeksi secara khusus
analgesik (asetaminofen),
narkotik (kodein, meperidin,
morfin, hidromorfon)
Agenantiansietas (diazepam,
lorazepam)

Intoleransiaktivitasberhu
Pasienmampumentoler
2. bungandengankelemaha
ansiaktivitas
numum, 1. Menentukan derajat da
Tujuan; Manajemen Aktivitas
peningkatanlajumetaboli
k efek ketidakmampuan
Setelahdilakukantinda Guidance
kankeperawatanselama 1. perhatikanketidakmampu 2. Mengetahui tingka
3x24 anuntukberpartisipasidal kebutuhan klien da
intoleransiaktivitasdap amaktivitas. membantu pemiliha
atdiatasi, 2. Kajitingkataktivitasklien intervensi
Kriteriahasil :
1.
Peningkatantolerans
iaktivitas yang
dapatdiukur
2. Berpartisipasida 3. Memaksimalkan sediaa
lamaktivitasseha energi klien untu
ri- perawatan diri mandiri
harisesuaitingka Support
tkemampuan 3. Berikan bantuan dalam 4. Membantu dalam prose
3. Menunjukkanpe aktivitas sehari-hari penyembuhan klien
nurunantandafisi
ologistidaktolera Teaching
nmisalnadi, 4. Implementasikanteknikp
pernafasandan enghematanenergi,
TD dalambatas contohlebihbaikdudukdar
normal ipadaberdiri,
pengunaankursiuntukma
ndi 5. Meningkatkan
kebutuhan istirahat klien
Developmnent
Environment 6. Mempertahankan
5. Ciptakanlingkungan yang keseimbangan caira
nyamanuntukistirahatpasien dan elektroli
Collaboration menurunkan resik
6. Berikan cairan IV sesuai komplikasi ginjal
indikasi
7.Aspirin dapa
menyebabkan perdaraha
lambung atau penuruna
jumlah trombosit lanjut

7. Hindari antipiretik yang


mengandung aspirin

Resikoterjadiperdarahan
berhubungandengantro 1. Normal untuk trombosit
3. mbositopenia 150.000-300.000/ml
Pasienbebasdarigejala
perdarahan
Tujuan: ManajemenPerdarahan 2. Memberi rasa nyaman
Setelahdilakukantinda Guidance pada klien
kankeperawatanselama 1. Pantauhitungtrombositden
3x24 jam, ganjumlah 50.000/ ml,
resikoterjadinyaperdar resikoterjadiperdarahan 3. Kulit yang luka resiko
ahantidakterjadi, 2.Inspeksikulit, mulut, untuk berdarah
dengan hidungurin, feses, 4. Meminimalkan
Kriteriahasil: muntahandantempattusukan kebutuhan atau
1. TD 90/60mmHg IV terhadapperdarahan meningkatkan efek oba
2. Nadi 100 x/mnt Support
3. Ekskresidansek 3. Cegah ulserasi oral dan 5. Dapat membantu
resinegtifterhad rektal mngevaluasi data
apdarah 4. Jikaterjadiperdarahan, verbal, dan
4. Ht 40-54% tinggikanbagian yang ketidakefektivan
(laki-laki), 37- sakitdanberikankompresdingi intervensi
47% ndantekanperlahan
( perempuan) 5. Pantau TV interval 6. Menghindari terjadinya
seringdanwaspadaitandaperd
5. Hb 14-18 gr% perdarahan
arahan
Tingkat
ketergantungan : partly
Teaching
6.
Anjurkanpadapasienuntukme 7. Membatu dalam proses
nggunakansikatgigihalusatau penyembuhan klien da
pencukurlistrik meningktakan intesitas
istirahat
Developmnent
Environment
7.Berikan lingkungan yang
8. Mempercepat prose
nyaman untuk istirahat
penyembuhan klien
pasien dan batasi jumlah
pengunjung

Collaboration 9. Memperbaiki jumlah


8.Kolaborasikandengandokte sel darah merah dan
rdalam pemberianobat- kapasitas O2 untuk
obatan memperbaiki anemia.
Berguna
9.Berikan sel darah merah, mencegah/mengobati
trombosit atau faktor perdarahan
pembekuan
D. Implementasi
Implementasi keperawatan adalah pelaksanaan dari perencanaan
keperawatan yang telah dibuat untuk mencapai hasil yang efektif. Dalam
pelaksanaan implementasi keperawatan, penguasaan keterampilan dan
pengetahuan harus dimiliki oleh setiap perawat sehingga pelayanan yang
diberikan baik mutunya. Dengan demikian tujuan dari rencana yang telah
ditentukan dapat tercapai (Wong.D.L. 2004: hal. 331).

E. Evaluasi
Evaluasi adalah suatu penilaian terhadap keberhasilan rencana
keperawatan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan klien. Menurut Wong.
D.L, (2004 hal 596-610) hasil yang diharapkan pada klien dengan leukemia
adalah:
1. Anak tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi
2.Berpartisipasi dalam aktifitas sehari-sehari sesuai tingkat kemampuan,
adanya laporan peningkatan toleransi aktifitas.
3.Anak tidak menunjukkan bukti-bukti perdarahan.
4.Anak menyerap makanan dan cairan, anak tidak mengalami mual dan muntah
5.Membran mukosa tetap utuh, ulkus menunjukkan tidak adanya rasa tidak
nyaman
6.Masukan nutrisi adekuat
7.Anak beristirahat dengan tenang, tidak melaporkan dan atau menunjukkan
bukti-bukti ketidaknyamanan, tidak mengeluhkan perasaan tidak nyaman.
8.Kulit tetap bersih dan utuh
9.Anak mengungkapkan masalah yang berkaitan dengan kerontokan rambut,
anak membantu menentukan metode untuk mengurangi efek kerontokan
rambut dan menerapkan metode ini dan anak tampak bersih, rapi, dan
berpakaianmenarik.
11.Anak dan keluarga menunjukkan pemahaman tentang prosedur, keluarga
menunjukkan pengetahuan tentang penyakit anak dan tindakannya. Keluarga
mengekspresikan perasaan serta kekhawatirannya dan meluangkan waktu
bersamaanak.
12.Keluarga tetap terbuka untuk konseling dan kontak keperawatan, keluarga
dan anak mendiskusikan rasa takut, kekhawatiran, kebutuhan dan keinginan
mereka pada tahap terminal, pasien dan keluarga mendapat dukungan yang
adekuat.
BAB 4
PENUTUP

A. SIMPULAN
Leukemia (kanker darah) adalah jenis penyakit kanker yang
menyerang sel-sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum tulang (bone
marrow). Leukemia umumnya muncul pada diri seseorang sejak dimasa
kecilnya, Sumsum tulang tanpa diketahui dengan jelas penyebabnya telah
memproduksi sel darah putih yang berkembang tidak normal atau
abnormal.Pada kasus Leukemia (kanker darah), sel darah putih tidak
merespon kepada tanda/signal yang diberikan. Akhirnya produksi yang
berlebihan tidak terkontrol (abnormal) akan keluar dari sumsum tulang dan
dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi.
B. SARAN
Kami yakin makalah ini banyak kekurangannya maka dari itu kami
sangat mengharapkan saran dari teman-teman dalam penambahan untuk
kelengkapan makalah ini karena dari saran yang kami terima dapat
mengkoreksi makalah yang kami buat ini. Atas saran dari teman-teman
kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Wiwik H. &AndiSulistyo H., 2008, Pengertian Leukemia, EGC: Jakarta

Ramadhani, Nurlaila.2009. AsuhanKeperawatanPadaKlienDengan


Leukemia.SalembaMedika: Jakarta

Buku Nelson Edisi ke 15 Behrman, kliegman dan Arvin.2000.Ilmu Kesehatan


Anak Edisi 15 Volume 3.Jakarta : EGC

Wilkinson, M. Judith. 2007. Buku Saku Diagnosa Keperawatan dengan Intervensi


NIC dan Kriteria Hasli NOC. EGC : Jakarta

Suriadi & Rita. 2005. Asuhan Keperawatan pada Anak, CV Sagung Seto : Jakarta.

Hidayat, alimul aziz. 2006. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta: Salemba
Medika.

Anda mungkin juga menyukai