PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pelayanan kesehatan, ada proses perencanaan pelaksanaan yang
membutuhkan perhitungan yang begitu baik. Adanya waktu dan anggaran
merupakan hal penting yang perlud iperhitungkan dengan tepat. Hal tersebut
dikarenakan waktu dan anggaran merupakan komponen yang harus dipergunakan
secara efektif dan efisien.Perhitungan Program Evaluation and Review Technique
(PERT) merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan dalam menghitung
anggaran dan waktu yang dibutuhkan dalam suatu program kesehatan.
Program Evaluation and Review Technique (PERT) merupakan suatu metode
berbentuk jejaring yang terdiri atas sekumpulan aktivitas atau kegiatan yang
pelaksanaan nya berhubungan dari satu kegiatan dengan kegiatan lainnyayang
digunakan untuk mengidentifikasi kegiatan yang bisa direduksi pada suatuproyek
atau program khususnya pada program dengan kapasitas besar (Lawrence,1978).
Semakin besar proyek maka program atau proyek tersebut memiliki kegiatan
yang banyak, oleh sebab itu PERT hadir untuk memecah subproyek menjadi lebih
sederhana agar efisien.
PERT digunakan untuk mengetahui kapan perkiraan waktu tercepat suatu
program secara keseluruhan bisa diselesaikan dan kegiatan apa yang harus
diselesaikan tepat waktu agar program selesai secepat mungkin.
PERT juga menyediakan informasi perkiraan waktu penyelesaian setiap
kegiatan dalam program baik waktu memulai atau mengakhiri kegiatan.Untuk
mengetahui waktu yang diperlukan dalam suatu kegiatan yang pelaksanaannya harus
ditunda agar tidak berpengaruh buruk bagi program, memberikan informasi terkait
waktu luang yang mungkin dimiliki suatu kegiatan, dan mengetahui biaya tambahan
yang diperlukan apabila terjadi hal yang tidak diinginkan (Kumar, 2009).
Untuk management proyek-proyek berskala besar yang berhasil memerlukan
perencanaan, penjadwalan, dan pengkoordinasian yang hati-hati dari berbagai
aktivitas yang saling berkaitan. Untuk itu kemudian dikembangkan dalam prosedur-
prosedur formal yang didasarkan atas penggunaan jaringan kerja (network) dan
teknik-teknik network.
Analisa jaringan kerja merupakan suatu perpaduan pemikiran yang logis,
digambarkan dengan suatu jaringan yang berisi lintasan-lintasan kegiatan dan
memungkin kanpengolahan secara analitis. Analisa jaringan kerja memungkinkan
suatu perencanaan yang efektif dari suatu rangkaian yang mempunyai interaktivitas.
Teknik metode banyak bermanfaat terutama dalam hal perencanaan, penjadwalan,
dan pengawasan pembangunan proyek, juga bermanfaat dalam pengambilan
keputusan (decisionmaking) serta kegiatan-kegiatan operasional lainnya. Penerapan
metode manajemen disegala bidang kegiatan pada kenyataannya prosedurnya
tidaklah begitu kompleks, hal tersebut dapat dilihat secara sistematis dan
sederhana dengan menggunakan analisa jaringan kerja.
Sejarah Perkembangan
a. Critical Path Method (CPM)
Critical Path Analysis (CPA) yang dikembangkan di tahun 1950
oleh DuPont Perusahaan dan Remington Rand Corporation. Teknik Ini
secara khusus dikembangkan untuk mengelola proyek pembangkit listrik
pemeliharaan. Mereka ingin mengembangkan alat manajemen yang akan
membantu dalam penjadwalan kimia tanaman untuk menutup down
pemeliharaan dan kemudian restart mereka sekali pemeliharaan selesai.
Teknik CPM juga dapat menyelamatkan satu perusahaan.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui
tentang Konsep PERT(Program Evaluation And Review Technique)
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khususnya adalah:
a. Untuk Mengetahui Tentang Konsep PERT
b. Untuk Mengetahui Tentang Karakteristik PERT
c. Untuk Mengetahui Tentang Diagram PERT
d. Untuk Mengetahui Tentang Kelebihan dan Kekurangan Metode PERT
e. Untuk Mengetahui Tentang Manfaat Diagram PERT
f. Untuk mengetahui Tentang Terminologi atau Unsur PERT
g. Untuk Mengetahui Tentang Metode PERT
C. Manfaat
Adapun Manfaat Dari Penulisan Makalah ini adalah :
Agar pihak akademisi bisa menggunakan makalah ini sebagai referensi atau pedoman
dalam pendidikan atau dalam penelitian
BAB II
STUDI KEPUSTAKAAN
Gambar diatas merupakan contoh gambaran jalur pada PERT dimana panah A
berperan sebagai kegiatan pendahulu dari kegiatan Bdan kegiatan C. kemudian
kegiatan B dan C merupakan kegiatan penerus dari kegiatan A. dan kegiatan B
merupakan kegiatan pendahulu dari D. panah putus-putus menghubungkan
peristiwa 3dan 4 merupakan semua contoh kegiatan
7. Waktu optimis (O)
Merupakan waktu minimum yang mungkin diperlukan untuk menyelesaikan
suatu kegiatan dan merupakan estimasi waktu tercepat dalm menyelesaikan
program.
8. Waktu pemisis (P)
Merupakan waktu maksimal yang mungkin digunakan dalam menyelesaikan
suatu kegiatan. Asumsi yang biasanya timbul adalah kegiatan atau program akan
berjalan tidaksesuai dengan waktu permisis.
9. Waktu realistis
Merupakan estimasi waktu normal dalam menyelesaikan suatu kegiatan.
Penyelesain yang berjalan sesuai dengan waktu normal maka dapat diasumsikan
bahwa proses suatu program berjalan dengan semestinya (normal).
10. Wewaktu harapan
Estimasi waktu yang paling baik untuk menyelesaikan suatu tugas.
Imlikasinya merupakan waktu yang diharapkan merupakan rata-rata yang
diperlukan suatu kegiatan.
Dari berbagai masalah dalam mengerjakan proyek pada segala aspek. Banyak terjadi
keterlambatan dalam proses pengerjaannya. Dikarenakan selama ini perusahaan hanya
menentukan jadwal berdasarkan pengalaman saja, sehingga tidak diketahui kegiatan kritis
dalam kegiatan pengerjaan proyek. Oleh sebab itu, perlu diberikan solusi dengan pendekatan
yang berbasis komputer yaitu membangun aplikasi manajemen risiko dengan penerapan
metode PERT pada aplikasi tersebut.
Beberapa kajian untuk mendapatkan data dilakukan berupa wawancara dan studi
pustaka. Adapun wawancara dilakukan dengan manager proyek untuk mendapatkan
informasi mengenai proyek yang sedang dikerjakan dan pengambilan data kegiatan yang
terdapat dalam proyek pembangunan kapal.
Metode PERT yang diimplementasikan ke dalam sistem informasi manajemen proyek
pembangunan mampu membantu manajer proyek dalam memonitor kegiatan pembangunan
dengan memperkirakan waktu penyelesaian proyek dengan menggunakan sistem yang telah
dibuat. Sistem mampu secara otomatis memetakan jalur kritis, mengidentifikasi awal dan
akhir waktu setiap kegiatan untuk mencari jadwal proyek, dan menghitung jumlah waktu
slack untuk setiap kegiatan sehingga dapat meminimalisasi terjadinya keterlambatan proyek
dan dapat meminimalisasi biaya-biaya yang ditimbulkan akibat keterlambatan pengerjaan.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pembahasan
PERT merupakan suatu alat dalam manajemen proyek yang akan digunakan
untuk melakukan penjadwalan, mengatur dan menentukan bagian –bagian pekerjaan
yang ada didalam suatu proyek. PERT bisa juga disebut sebagai singkatan dari
program evaluation and review technique ( teknik menilai dan meninjau kembali
sebuah program). Teknik PERT adalah suatu metode yang bertujuan agar sebanyak
mungkin mengurangi adanya penundaan dan gangguan produksi, serta
mengkoordinasikan berbagai bagian dari suatu pekerjaan secara menyeluruh dan
mempercepat selesainya proyek (Upadi 2011).
Karakteristik dasar dari PERT adalah sebuah jalur krtitis, dengan mengetahui jalur
kritis maka sebuah proyek yang penyelesaiannya membutuhkan jangka waktu yang
lama dapat diminimalisis penyelesaiannnya.sedangkan karateristik proyek merupakan
kegiatan terbatas oleh waktu : sifatnya sementara, diketahi kapan dimulai dan
berakhirTerbatas oleh biaya, terbatas oleh kualitas dan tidak berulang.
Diagram PERT mempunyai dua komponen yang ditandai dengan adanya busur
dan titik. Aktivitas yang digambarkan pada sebuah busur dan miletones digambarkan
pada titik lingkaran. Dalam mengelolah proyek, aktivitas merupakan kegiatan yang
harus dikerjakan dan sebuah event atau acara adalah bagian dari tahapan penyelesaian
dari satu atau lebih kegiatan. Sebelum sebuah kegiatan dapat dimulai dan semua
kegiatan yang menjadi bagian dari prasyarat bagi kegiatan tersebut harus sudah
terselesaikan
Proses Perencanan PERT ( Program Evaluation and Review Technique) dialukan
dengan mengindentifikasi aktivitas dan togak proyek (miletones) yang , menentukan
urutan yang paling tepat dari kegiatan-kegiatan menyusun model diagram jaringan,
memperkirankan waktu yang digunakan untuk masing- masing kegiatan, menentukan
tahapan dari jalur kritis melakukan pemantuan beserta evaluasi serta adanya kolerasi
pada diagram PERT selama proyek berlansung.
Metode PERT dapat digunakan untuk memperkirakan waktu pada penyelesaian
kasus dalam membuat rencana, jadwal, ataupun sebagai alat bantu dalam pengawasan
program. Selanjutnya didapati juga hasil dari perhitungan PERT bahwa efektivitas
waktu yang dapat digunakan untuk menyelesaikan kasus pada proses. Penerapan
metode PERT juga dapat digunakan untuk pertimbangan alternatif percepatan waktu
proses.
Teknik PERT dapat memberikan bimbingan kepada rumah sakit sehingga kinerja
rumah sakit dapat meningkat. Hal ini terbukti dengan kenaikan yang signifikan dari
rumah sakit dari waktu ke waktu. Dalam pengambilan keputusan, teknik ini
membantu rumah sakit untuk menyelesaikan masalah operasi bisnis dengan bantuan
matematika dalam bidang transportasi, pengurutan, penugasan kerja dan lain-lain.
Dalam mengerjakan projek sering terjadi masalah yaitu keterlambatan
penyelesaain projek, tidak ada perencanaan yang teapat untuk suatu projek sehingga
penyelesaian projek menjadi lama dan menimbulkan masalah baru yaitu masalah
biaya. Oleh karena itu untuk mengerjakan suatu projek diperlukan perlu diberikan
solusi dengan pendekatan yang berbasis komputer yaitu membangun aplikasi
manajemen risiko dengan penerapan metode PERT pada aplikasi tersebut.
Metode PERT yang diimplementasikan ke dalam sistem informasi manajemen
proyek pembangunan mampu membantu manajer proyek dalam memonitor kegiatan
pembangunan dengan memperkirakan waktu penyelesaian proyek dengan
menggunakan sistem yang telah dibuat. Sistem mampu secara otomatis memetakan
jalur kritis, mengidentifikasi awal dan akhir waktu setiap kegiatan untuk mencari
jadwal proyek, dan menghitung jumlah waktu slack untuk setiap kegiatan sehingga
dapat meminimalisasi terjadinya keterlambatan proyek dan dapat meminimalisasi
biaya-biaya yang ditimbulkan akibat keterlambatan pengerjaan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. PERT merupakan suatu alat dalam manajemen proyek yang akan digunakan untuk
melakukan penjadwalan, mengatur dan menentukan bagian –bagian pekerjaan yang
ada didalam suatu proyek
2. Dua komponen diagram (jaringan ) PERT yaitu :
b. Aktivitas (activities)
Aktivitas digambarkan oleh brosur, suatu pekerjaan/ tugas dimana
penyelesaian memerlukan periode waktu, biaya, serta fasilitas tertentu dan diberi
symbol tanda panah.
b. Tonggak Event (milestones)
Ditandai pemulaan dan akhir suatu kegiatan. Peristia yang diberi symbol
lingkaran (nodes) dan nomor yang dimulai diawali nomor paling kecil bagi
peristiwa yang didahuluinya
B. Saran
Diharapkan dari penulisan PERT ini, mahasiswa lain dapat belajar bersama dan
memahami secara jelas mengenai materi Program Evaluation and Review Technique
(PERT), dan bermanfaat bagi semua orang, serta dapat lebih meningkatkan dan dapat
digunakan lebih intens dalam pengaturan waktu.
DAFTAR PUSTAKA
Kumar, R. (2009, July). Modelling and Simulation Concepts. PERT and CPM
Lawrence J, K. (1978). PERT/CPM and Supplementary Analytical Techniques: An analysis
of Aerospace Usage (AIR FORCE INST OF TECH WRIGHT-PATTERSONAFB OH
SCHOOL OF ENGINEERING).
Jain, S. (2013). Application of PERT Technique in Health Programme Monitoring and
Control. INTERNATIONAL JOURNAL OF RESEARCH IN COMMERCE, IT &
MANAGEMENT
Monica Deol dkk. (2016). Application of Operational Research as a Management Tool in
Hospitals- A Systemic Review. International Journal of Engineering and Management
Research. Volume-6, Issue-4, July-August 2016. ISSN (ONLINE): 2250-0758, ISSN
(PRINT): 2394-6962
Sri Vidya COLLEGE. (2016). Introduction to CPM / PERT Techniques.