Disusun oleh :
Bismillahirrohmanirrohim,
1.yuliharti.,M.A
2.muhammad mufti fashlih,M.Pd
(Selaku dosen pengampu)
Saya berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi saya sendiri dan Pembaca
pada umumnya dalam kehidupan masyarakat dan beragama, sehingga Terciptalah
masyarakat yang bertaqwa.
14, Maret,2022
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………….
I
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan Pembahasan…………………………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN
B. Pengertian sunnah…………………………………………………….. 9
C.Pengertian Khobar ………………………………………………………………..
9
A. Kesimpulan……………………………………………………………………….
12
B. Saran………………………………………………………………………………
.. 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hadits Nabi merupakan sumber ajaran Islam, di samping al-Qur’an. “Hadits
Atau disebut juga dengan Sunnah, adalah segala sesuatu yang bersumber atau
Didasarkan kepada Nabi SAW., baik berupa perkataan, perbuatan, atau
taqrir-nya.
Hadits, sebagai sumber ajaran Islam setelah al-Qur’an, sejarah perjalanan
hadits
Tidak terpisahkan dari sejarah perjalanan Islam itu sendiri.
Hadits Nabi yang berkembang pada zaman Nabi (sumber aslinya), lebih
Banyak berlangsung secara hafalan dari pada secara tulisan. Penyebabnya
adalah
Nabi sendiri melarang para sahabat untuk menulis hadits-nya, dan menurut
Penulis karakter orang-orang Arab sangat kuat hafalannya dan suka
menghafal,
Dan ada kehawatiran bercampur dengan al-Qur’an. Dengan kenyataan ini,
sangat
Logis sekali bahwa tidak seluruh hadits Nabi terdokumentasi pada zaman Nabi
Secara keseluruhan.
Pada realitas kehidupan masyarakat muslim, perkembangan hadits Nabi
Secara kuantitatif cukup banyak sekali. Selain perkembangan hadits yang
cukup Banyak, juga banyak istilah-istilah yang digunakan. Pada masyarakat
umum yang Dikenal adalah Hadits dan as-Sunnah, sedangkan pada kelompok
tertentu, dikenal istilah Khabar dan Atsar. Untuk itu, pada pembahasan
makalah ini, pemakalah
Akan menyoroti : (1) pengertian Hadits, dan perbedaan Hadits dengan al-
Khabar, Dan al-Atsar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Hadis?
2. Apa yang dimaksud dengan Sunnah?
3. Apa yang dimaksud dengan Khobar?
4. Apa yang dimaksud dengan Atsar?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian Hadis.
2. Untuk mengetahui pengertian Sunnah.
3. Untuk mengetahui pengertian Khobar.
4. Untuk mengetahui pengertian Atsar.
BAB II
PEMBAHASAN
1 Pengertian hadis
Penggunaan kata hadis ditinjau dari sudut kebahasaan tersebut juga dapat
ditemukan dalam AlQuran disebut sebanyak 28 kali dengan rincian 23 dalam
bentuk mufrad dan 5 dalam bentuk jamak menuru MM.azami menggunakan
hadis dari sudut kebahasaan kebahasaan dalam Alquran di antara lain.
A. komunikasi religius pesan atau Al Qur’an , sebagaimana terdapat dalam QS. Al-
zumar,23 “ هللا نزل احسن الحديث كتاباAllah telah menurunkan perkataan yang paling baik
(yaitu ) Alquran dalam hadis nabi yang diriwayatkan oleh al-bukhari sesungguhnya
sebaik-baik hadits (cerita) adalah kitab Allah (Alqur’an)”
B. Cerita sejarah (historical stories) sebagaimana terdapat dalam QS. Taha: 9
و هل ا تاك حديث موسي-
“Dan apakah telah sampai kepadamu kisah Musa” dalam Hadis nabi: “ceritakanlah
mengenai Bani Israil dan tidak mengapa.”
2. Sunnah
Sunnah secara etimologi berarti jalan lurus dan berkesinambungan,yang baik
maupun yang buruk, sebagimana yang dapat di lihat dari perkataan Rasulullah:
barangsiapa yang merintis suatu jalan yang baik maka ia akan memperoleh
pahalanya dan juga para orang yang mengamalkannya sesudahnya tidak
mengurangi yang demikian itu akan pahala mereka sedikitpun dan siapa yang
merintis jalan yang buruk ia akan menerima dosanya dan dosa orang yang
mengamalkan tanpa mengurangi dosa sedikitpun.
Berdasarkan hadis tersebut para ulama memberikan pengertian sunnah secara
bahasa sebagai berikut:
السيرة و الطر ثقة المعتاد حسنة ما نت او سيئة
Jalan dan kebiasaan yang baik atau yang jelek,atau dikatakan pula dengan:
السيرة حسنة أو سيئة
“ jalan (yang ditempuh) baik yang terpuji atau tercela”.
bisa juga diartikan dengan:
الطر يقةالمسقيمة
“ jalan yang lurus atau .”
Sedangkan menurut istilah (terminologi) yang di gunakan muhaddisin, Sunnah
adalah:
Segala sesuatu yang dikaitkan dengan nabi Muhammad shallallahu alaihi Wa
sallam baik berbentuk perkataan, perbuatan, dan taqrir, bentuk fisik moral
maupun perjalanan hidup baik dilakukan sebelum diangkat menjadi nabi (seperti
bertahanus di gua Hira ) maupun sesudah menjadi rasul.
Adapun Sunnah adalah perbuatan Nabi yang bersifat mutawâtir, yakni cara
Rasulullah melaksanakan suatu ibadah yang dinukil kepada umatnya Dengan
amaliah yang mutawâtir pula.
Menurut kalangan ulama Ushul sunnah adalah sesuatu yang disandarkan kepada nabi
Muhammad SAW selain Alquran baik berupa perkataan perbuatan nabi shallallahu
salam san Alquran baik berupa perkataan perbuatan ataupun takdir yang pantas menjadi
dalil hukum syara sedangkan sunnah adalah hal-hal yang berasal dari nabi SAW tetap
hal ini tidak fardu yang tidak wajib ulama Ushul fiqih membatasi definisi di atas dengan
surat Alquran karena mereka memandang rasul sebagai syar'i yaitu yang merumuskan
hukum dan menjelaskan kepada umat manusia tentang peraturan-peraturan dan kaidah-
kaidah hukum yang berlaku dalam kehidupan ini sedangkan sunnah ulama fiqih adalah:
هي كل ما قلت عن النبي صلي هللا عليه و سلم و لم يكن من باب الفر ض وال الواجب
“Setiap yang datang dari rosul Saw yang bukan fardhu dan tidak pula wajib.
Hal ini karena sasaran ulama Ushul fiqh adalah perbuatan mukallaf yang terdiri dari
wajib, sunnah, haram, makruh, dan mubah,
Dari pengertian diatas tidak terlihat adanya perbedaan yang signifikan antara hadis dan
Sunnah keduanya hampir dikaitkan dengan nabi Muhammad walaupun berbeda
hanyalah pengertian yang dikemukakan oleh hajat al-hakim yang lebih memperluas
jangkauan makna sunnah terhadap perilaku nabi sebelum diangkat menjadi rasul namun
demikian jika dilihat dari historis tentang perkembangan makna sunnah ada di antara
ulama yang membedakan antara Sunnah dan hadits sunnah dipahami sebagai tradisi
faktual yang berlaku di tengah masyarakat muslim pada masa Rasulullah sedangkan
hadits adalah keterangan keterangan yang disampaikan secara lisan oleh Rasulullah
menyangkut sesuatu masalah dunia dan agama jadi sudah di kalangan sahabat jauh lebih
populer dibandingkan dengan hadis sehingga setiap sunnah dapat dikatakan bersifat
mutawatir sedangkan hadits tidak semua demikian karenanya suatu hadis belum tentu
menjadi sunnah tetapi secara esensial bahwa sunnah adalah hadits.
3.Khobar
Khabar menurut bahasa berarti Al naba yaitu berita sedangkan menurut istilah terdapat
tiga pendapat yaitu:
A.Khabar adalah sinonim dari Hadis yaitu yang disandarkan kepada nabi
Muhammad saw dari segala dari perkataan perbuatan taqrir dan sifat.
B.Kabar berbeda dengan hadis hadis adalah sesuatu yang berasal dari nabi
sedangkan khabar adalah berita yang datang dari selain nabi atas dasar dan
muhadditsin, sedangkan mereka yang berkecimpung dalam kegiatan sejarah dan
sejenisnya disebut Akbariy.
C.Khabar lebih umum dari hadis hadis adalah sesuatu yang berasal dari nabi
sedangkan khabar adalah sesuatu yang datang dari nabi atau dari selain nabi
( orang lain) pendapat ini, maka seorang ahli al- hadits atau ahli al-sunnah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR RUJUKAN
Daftar Rujukan
Ash-Shiddieqy, Hasbi. Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadis. Jakarta: Bulan
Bintang, 1980.
______. Kriteria antara Sunnah dan Bid’ah. Jakarta: Bulan Bintang, 1986.
Ismail, Syuhudi. Hadis Nabi yang Tekstual dan Kontekstual. Jakarta: Bulan
Bintang, 1991.
Midong, Baso. Kualitas Hadis dalam Kitab Tafsir An-Nur Karya T.M. Hasbi