Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PSIKOSOSIAL & BUDAYA DALAM KEPERAWATAN


“PERAN DIRI”

Dosen Pengampu ; Salahuddin Liputo, S.Psi, M.Psi

OLEH;
KELOMPOK 4
- Nindy Rahmatia Dini - Ramaditha Kaluku
- Nur Fadilla Kumai - Rasmiati Misbahuddin
- Nurul Amelia Hamidun - Rianty Nur Safitri Naue
- Olan Ilahude - Riska Akmalia Ina
- Putri Regina R. Butuo - Siti Nikma A. Tohopi

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO

2021
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nya lah, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, tepat pada
waktunya adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas psikososial
dan budaya dalam keperawatan, pada semester 3.

Dalam penyelesaian makalah ini , kami banyak mengalami kesulita, terutama
disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak dan kami ucapkan terima kasih kepada bapak
Salahuddin Liputo, S.Psi, M.Psi yang telah memberi pengarahan kepada kami sehingga
kami bisa menyelesaikan makalah ini.

Karena itu, sudah sepantasnya jika kami mengucapkan terima kasih kepada semua


pihak yang terlibat. Penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan
makalah yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang. Harapan kami, semoga makalah
yang sederhana ini, dapat memberi manfaat terutama ilmu pengetahuan menganai
“Psikososial & Budaya Dalam Keperawatan.”

2
DAFTAR ISI

K A T A P E N G A N T A R..................................................................2
D A F T A R I S I....................................................................................3
BAB 1.......................................................................................................4
PENDAHULUAN....................................................................................4
A. Latar Belakang..................................................................................4
B. Tujuan penulisan..............................................................................5
C. Rumusan masalah.............................................................................5
BAB 2.......................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................6
A. Konsep Dasar....................................................................................6
B. Kasus dan Asuhan keperawatan.......................................................7
C. Manfaat Peran diri dalam keperawatan..........................................11
BAB 3.....................................................................................................12
PENUTUP..............................................................................................12
A. Kesimpulan.....................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….13

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peran adalah seperangkat perilaku yang diharapkan secara sosial yang berhubungan dengan
fungsi individu pada berbagai kelompok sosial. Peran adalah sikap dan perilaku nilai serta tujuan
yang diharapkan seseorang berdasarkan posisinya di masyarakat (Keliat, 1992). Terdiri dari
konflik peran yang tidak jelas dan peran yang tidak sesuai atau peran yang terlalu banyak. Posisi
di masyarakat dapat merupakan stresor terhadap peran karena struktur sosial yang menimbulkan
kesukaran.
      Peran mencakup harapan atau standar perilaku yang telah diterima oleh keluarga, komunitas,
dan kultur. Perilaku didasarkan pada pola yang ditetapkan melalui sosialisasi.
Stresor Peran
Peran membentuk pola perilaku yang diterima secara sosial yang berkaitan dengan fungsi
seorang individu dalam berbagai kelompok sosial (Stuart dan Sundeen, 1991).
Konflik Peran
- Konflik peran adalah tidak adanya kesesuaian harapan peran (Broadweel, 1983). Terdapat
tiga jenis dasar konflik peran : interpersonal, antar-peran, dan peran personal.
- Konflik interpersonal : terjadi ketika satu orang atau lebih mempunyai harapan yang
berlawanan atau tidak cocok secara individu dalam peran tertentu.
- Konflik antar-peran : terjadi ketika tekanan atau harapan yang berkaitan dengan satu peran
melawan tekanan atau harapan yang saling berkaitan.
- Konflik peran personal : terjadi ketika tuntutan peran melanggar nilai personal individu.
Ambiguitas Peran
Ambiguitas peran mencakup harapan peran yang tidak jelas. Ketika terdapat ketidakjelasan
harapan, maka orang menjadi tidak pasti apa yang harus dilakukan, bagaimana harus
melakukannya, atau keduanya. Situasi seperti ini sering menegangkan dan membingungkan.
Ambiguitas peran umum terjadi pada masa remaja dan dalam situasi pekerjaan.

4
Ketegangan Peran
Ketegangan peran perpaduan antara konflik peran dan ambiguitas peran. Ketegangan peran dapat
diekspresikan sebagai perasaan frustrasi ketika seseorang merasakan tidak adekuat atau merasa
tidak sesuai dengan peran. Ketegangan peran sering berkaitan dengan stereotip peran jender
(Stuart dan sundeen, 1991).

B. Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari makalah ini adalah untuk mengetahui tentang peran diri pribadi
dan
peran diri dalam keperawatan.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu mengenal defenisi peran,pembagian peran,transisi peran,penyebab  gangguan peran.
b. Mampu mengenal proses keperawatan dari klien dengan gangguan penampilan peran.
c. Agar pembaca memiliki pengetahuan tentang tinjauan teoritis dari peran diri.

C. Rumusan masalah
Rumusan masalah tentang makalah ini adalah sebagai berikut ;
a. Bagaimana asuhan keperawatan dengan masalah gangguan penampilan peran?
b. Apa definisi peran diri secara umum?
c. Bagaimana pembagian peran dalam keperawatan?

5
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar
1. Defenisi Peran
a. Peran diri adalah serangkaian prilaku yang di harapkan oleh masyarakat yang sesuai
dengan fungsi yang ada dalam masyarakat atau suatu pola atau sikap, perilaku, nilai dan
tujuan yang di harapkan dari seseorang berdasarkan posisinya di masyarakat (Alimul, A.
2007).
b. Peran diri adalah sikap dan perilaku nilai serta tujuan yang diharapkannya dari seseorang
berdasarka dan posisinya di masyarakat (Keliat, 1992 ).
c. Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seesorang pada situasi sosial
tertentu. (Kozier Barbara, 1995:21).
d. Peran adalah serangkaian prilaku yang di harapkan oleh masyarakat yang sesuai dengan
fungsi yang ada dalam masyarakat atau suatu pola atau sikap, perilaku, nilai dan tujuan
yang di harapkan dari seseorang berdasarkan posisinya di masyarakat (Aziz. A, 2007).
Jadi, peran diri adalah sikap dan perilaku nilai serta tujuan yang diharapkannya dari
seseorang berdasarkan posisinya di masyarakat.
2. Pembagian peran
Peran terbagi menjadi 2 macam :
a. Peran yang ditetapkan adalah peran dimana seseorang tidak punya pilihan.
 Contohnya kita sebagai perawat, karena tidak ada tim kesehatan lain , kita harus selalu
siap.
b. Peran yang diterima adalah peran yang terpilih atau dipilih oleh individu.
 Contohnya Peran sebagai perawat, itu yang kita pilih.
3. Transisi Peran
Sepanjang kehidupan individu sering menghadapi perubahan-perubahan peran, baik yang
sifatnya menetap atau sementara yang sifatnya dapat karena situasional. Hal ini, biasanya disebut
dengan transisi peran.
Transisi peran tersebut dapat di kategorikan menjadi beberapa bagian, seperti berikut :

6
a. Transisi peran perkembangan adalah perubahan normatif yang berkaitan dengan
pertumbuhan. Perubahan ini termasuk tahap perkembangan dalam kehidupan individu atau
keluarga dan norma-norma budaya, nilai-nilai tekanan untuk penyesuain diri.
 Contohnya sewaktu anak anak begini peran dan tugasnya, remaja  dan dewasa begini
perannya.
b. Transisi peran situasi terjadi dengan bertambah atau berkurangnya anggota keluarga melalui
kelahiran atau kematian.
 Contohnya, kerja kita hanya belajar, tapi karena tua kita telah meninggal kerja orang tua
kita yang mengerjakan.
4. Gangguan penampilan peran
Gangguan penampilan peran adalah berubah atau terhenti fungsi peran yang disebabkan oleh
penyakit, proses menua, putus sekolah, putus hubungan kerja pada klien yang sedang dirawat di
rumah sakit otomatis peran sosial klien berubah menjadi peran sakit. Peran klien yang berubah
adalah :
 Peran dalam keluarga
 Peran dalam pekerjaan / sekolah
 Peran dalam berbagai kelompok
Klien tidak dapat melakukan peran yang biasa dilakukan klien selama dirawat dirumah sakit
atau kembali dari rumah sakit.
 Tanda dan gejala yang dapat dikaji :
1. Mengingkari ketidakmampuan menjalankan peran.
2. Ketidakpuasan peran.
3. Kegagalan menjalankan peran yang baru.
4. Ketegangan menjalankan peran yang baru.
5. Kurang tanggung jawab.
6. Apatis / bosan / jenuh adan putus asa.
 Faktor - faktor yang dapat mengakibatkan gangguan peran sebagai berikut :
1. Konflik peran interpersonal
2. Kehilangan hubungan yang penting.
3. Perubahan peran seksual.
4. Keragu - raguan peran.

7
B. Kasus dan Asuhan keperawatan
Kasus
Seorang mahasiswa S1 keperawatan yang bernama Ny. J umur 23 tahun, selama ini tinggal
bersama orangtuanya. Selama masa perkuliahan Ny. J bercita-cita untuk menyelesaikan kuliah
tepat waktu agar bisa mendapatkan pekerjaan dan dapat membahagiakan kedua orang tua.
Tetapi, setelah 4 tahun menempuh pendidikan Ny. J tidak mampu menyelesaiakan
pendidikannya tepat waktu. Ny. J sekarang tampak sering murung, sedih, nafsu makan menurun
dan malas melanjutkan pendidikannya. Ny j merasa peran dirinya sebagai anak tunggal yang
tidak memenuhi keinginan orang tua.

1. Pengkajian
a. Identitas Klien :
1) Nama : Ny. J
2) Umur : 23 tahun
3) Jenis kelamin : perempuan
 Data subjektif :
- Klien mengatakan merasa gagal dalam memenuhi keinginan orang tuanya.
- Keluarga klien mengatakan klien sering murung dan menyendiri.
 Data objektif :
- Klien nampak kurus, gelisah dan sedih.
 Keadaan umum : klien terlihat sedih dan murung
 Riwayat penyakit sekarang :
 Riwayat penyakit dahulu : -

b. Pemeriksaan Fisik
 Keadaan umum : klien terlihat sedih dan murung
 Kesadaran : compos mentis
 Ttv : td : 130/90 sh : 36,5
N : 90x/menit r : 26x/menit
 Status mental : penampilan klien tampak kusut dan kurus

8
c. Analisa Data
Data Etiologi Masalah keperawatan
Ds : Lingkungan Penampilan peran tidak
- Klien mengatakan merasa efektif
gagal dalam memnuhi Malas
keinginan orang tuanya
- Keluarga klien Mengabaikan pendidikan

mengatakan klien sering


murung dan menyendiri Nilai anjlok

Do :
Stress
- Klien Nampak kurus,
gelisah dan sedih
Support system
Ttv : Td : 130/90
Sh : 36,5
Penampilan peran tidak
N : 90x/Menit
efektif
R : 26x/Menit

2. Diagnosa Keperawatan
Penampilan peran tidak efektif berhubungan faktor lingkungan
a. Kriteria Hasil :
a) Menyatakan penerimaan situasi diri.
b) Membuat tujuan realitas / rencana untuk masa depan.
c) Memasukkan perubahan dalam konsep diri tanpa peran diri negatif.

3. Intervensi
Diagnosa Tujuan Intervensi
Penampilan peran tidak 1. Bina hubungan saling
efektif berhubungan faktor percaya dengan klien.
Lingkungan. 2. Kaji perubahan pada

9
pasien.
3. Terima dan akui
ekspresi frustasi
ketergantungan,
marah, kedukaan, dan
kemarahan.
4. Berikan harapan
dalam parameter
situasi individu jangan
memberikan
keyakinan yang salah.
5. Berikan penguatan
positif terhadap
kemajuan dan dorong
usaha untuk proses
pemulihan.

4. Implementasi ( Pelaksanaan )
Intervensi Implementasi
1. Bina hubungan saling percaya dengan 1. memBina hubungan saling percaya
klien. dengan klien.
2. Kaji perubahan pada pasien. 2. mengKaji perubahan pada pasien.
3. Terima dan akui ekspresi frustasi 3. menerima dan mengakui ekspresi
ketergantungan, marah, kedukaan, dan frustasi ketergantungan, marah,
kemarahan. kedukaan, dan kemarahan.
4. Berikan harapan dalam parameter 4. memberikan harapan dalam parameter
situasi individu jangan memberikan situasi individu jangan memberikan
keyakinan yang salah. keyakinan yang salah.
5. Berikan penguatan positif terhadap 5. memberikan penguatan positif
kemajuan dan dorong usaha untuk terhadap kemajuan dan dorong usaha
proses pemulihan untuk proses pemulihan

10
6. Evaluasi
Evaluasi
S : klien mengatakan sudah menerima keadaan
O : klien terlihat senang dan mudah bersosialisasi
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi

C. Manfaat Peran diri dalam keperawatan


Beberapa manfaat peran diri dalam keperawatan :
1. Agar kita mengetahui peran diri  sebagai perawat dengan ruang lingkup yang lebih luas tidak
sebatas hanya merawat.
2. Agar kita lebih memahami asuhan keperawatan dengan segala bagian – bagiannya.

11
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peran diri adalah sikap dan perilaku nilai serta tujuan yang diharapkannya dari seseorang
berdasarkan posisinya di masyarakat.
Asuhan keperawatan adalah serangkaian pelaksanaan yang berhubungan dengan :
1. Pengkajian
2. Diagnosa keperawatan
3. Perencanaan
4. Implementasi ( Pelaksanaan )
5. Evaluasi  
6. Dokumentasi
Manfaat dari mempelajari peran dari bagi seorang perawat :
- Agar kita mengetahui peran diri  sebagai perawat dengan ruang lingkup yang lebih luas tidak
sebatas hanya merawat.
- Agar kita lebih memahami asuhan keperawatan dengan segala bagian – bagiannya.

B.     Saran
Semoga dari makalah yang kami berikan, Mahasiswa dapat memahami tentang peran diri
pribadi serta bagi keperawatan.

12
DAFTAR PUSTAKA
Potter dan Perry ,Fundamental Keperawatan Edisi 4, Jakarta : EGC
http://www.g-excess.com/28234/peran-diri-sebagai-salah-satu-bagian-dari-konsep-diri/
#sthash.cqoDW0cF.dpuf 
http://muhammadikbal-muhammadikbal.blogspot.com/2011/05/peran-diri.htm 
http://yoehades flyingdutchman.blogspot.com

13

Anda mungkin juga menyukai