Anda di halaman 1dari 4

1.

Deskriptif

Paragraf deskriptif adalah sebuah paragraph yang menggambarkan sebuah objek dengan
tujuan agar para pembaca merasa seolah-olah melihat sendiri objek yang digambarkan itu.
Paragraf deskripsi ini menggambarkan sesuatu dengan kata-kata secara jelas dan terperinci.

Paparan deskriptif berisi penjelasan singkat mengenai produk/jasa yang ditawarkan. Ciri-ciri
paparan deskriptif:
a. Menggambarkan atau melukiskan suatu objek seperti benda, tempat dan suasana
tertentu.
b. Melibatkan panca indra.
c. Menjelaskan ciri fisik dan sifat objek tertentu seperti warna, ukuran, bentuk, dan
kepribadian secara terperinci.
d. Banyak ditemukan kata-kata atau frase bermakna keadaan atau kata sifat.

Berikut ini contoh paragraf deskriptif:

Menjadi pengusaha muda bukan hal yang mustahil. Sosok pengusaha muda di jaman modern
ini bukan lagi pria dewasa yang sehari-hari mengenakan jas, berdasi, saptu kulit mengkilap,
membawa koper kulit, dan pulpen mahal. Saat ini, banyak pengusaha muda usia belasan yang
menjalankan bisnis dengan masih memakai baju rumah, sandal jepit, duduk di depan komputer
sambil menikmati kopi dan camilan.

2. Naratif

Paragraf naratif adalah jenis karangan yang mengungkapkan suatu kisah, peristiwa, atau
pengalaman pribadi berdasarkan urutan-urutan kejadian atau peristiwa. Paragraf naratif
merupakan paragraf yang berisi tentang pemaparan suatu kejadian yang dirangkai dalam
kesatuan waktu.
Ciri-ciri paragraf naratif sebagai berikut:
a. Mementingkan urusan waktu maupun peristiwa.
b. Terdapat dalam karya fiksi (cerpen, novel, roman) dan non fiksi (biografi, sejarah,
promosi).
c. Berusaha menjawab apa yang terjadi.

Penyusunan paragraf naratif:


a. Menentukan produk yang akan dipaparkan.
b. Menetapkan sasaran pembaca.
c. Merancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam bentuk skema alur
secara urut.
d. Merangkai menjadi satu paragraf padu.
e. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan target pasar.
Unsur yang harus termuat dalam paparan naratif, diantaranya:
a. Kesatuan (kohesi); kalimat dalam paragraf bersama-sama mendukung suatu hal atau
tema tertentu.
b. Kepaduan (koherensi); kalimat yang membangun paragraf saling terkait antara kalimat
yang satu dan kalimat lainnya yang membentuk paragraf tersebut.
c. Kelengkapan; paparan dibangun oleh beberapa kalimat yang terdiri atas kalimat utama
dan kalimat uraian atau penjelas.
d. Kevariasian; kalimat yang membangun paparan tersebut bervariasi, baik dari segi
struktur kalimat, bentuk kata, maupun pilihan kata (diksi) yang digunakan.

Jenis-jenis paparan naratif:


a. Narasi informative; narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat
tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan seseorang.
b. Narasi ekspositorik; narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat
tentang suatu produk dengan tujuan memperluas pengetahuan seseorang tentang
produk tersebut. Cerita yang ditonjolkan biasanya permasalahan. Ketentuan eksposisi
berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak
memasukan unsur sugestif atau bersifat objektif.
c. Narasi artistic; narasi yang bertujuan untuk memberikan tujuan tertentu, menyampaikan
mandate terselubung kepada pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah
melihat.
d. Narasi sugestif; narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu,
menyampaikan suatu amanat kepada pembaca dan pendengar.

Berikut ini contoh paragraf naratif:

Awalnya saya ragu menjalankan bisnis olshop ini. Saya kan masih sekolah, tidak punya modal,
dan sama sekali tidak ada keluarga yang berbisnis. Tetapi, saya memberanikan diri. Saya
memulai dengan mencari produk yang sesuai dengan minat saya, yaitu pernik remaja putra.
Saya mencari produsen yang reputasinya baik, kemudian menjalin kontak. Saya menggunakan
kamera HP untuk menghasilkan foto produk yang bagus, sesuai petunjuk dari beberapa portal
fotografi. Saya mulai membuka olshop saya di medsos, kemudian masuk ke marketplace. Saat
ini, saya sudah memiliki omzet sekitar 5 juta setiap bulan. Cukup untuk membiayai sekolah
saya.

3. Argumentatif

Paragraf argumentasi adalah sebuah paragraf yang gagasan utamanya dikembangkan dengan
memaparkan pendapat, ulasan, pokok bahasan dan ide pribadi penulisnya. Tujuan dari
paragraf argumentasi yakni untuk meyakinkan serta mempengaruhi pembaca agar
mempunyai pendapat yang sama dengan pendapat penulis.
Teks yang terdiri atas paparan alasan dan pendapat untuk membangun suatu kesimpulan.
Ditulis dengan maksud untuk memberikan alasan, memperkuat atau menolak suatu
pendapat, pendirian atau gagasan. Paparan ini lebih sulit dari paparan lainnya karena
memerlukan bukti yang meyakinkan sehingga pembaca terpengaruh dan membenarkan
gagasan, pendapat, sikap, dan keyakinan kita. Berikut adalah ciri-cirinya:
a. Menjelaskan pendapat agar pembaca yakin.
b. Memerlukan fakta untuk membuktikan berupa gambar/grafik.
c. Penutup berisi kesimpulan.
d. Mengandung data atau fakta yang dapat dipertanggungjawabkan
e. Penjelasannya disampaikan secara logis.

Teknik pengembangan paparan argumentatif:


a. Teknik deduktif; teknik berdasarkan atas dara yang sudah ada.
b. Teknik induktif; teknik didasarkan pada pengamatan langsung atau bukti nyata dan
disempurnakan dengan simpulan.
c. Teknik induksi generalisasi; metode induksi yang menhasilkan suatu kesimpulan umum
berdasarkan dara yang ada.
d. Teknik induksi analog; penalaran dengan cara membandingkan dua hal yang banyak
mengandung persamaan.

Struktur teks dalam menulis kalimat atau paparan argumentatif:


a. Pendahuluan; berisi latar belakang masalah atau pengenalan masalah.
b. Isi; berisi pendapat, ide, poit of view, dan gagasan yang disertai dengan fakta yang
menguatkan sekaligus membuktikan gagasan tersebut benar adanya.
c. Penutup; terdiri dari kesimpulan akhir, berisi kesimpulan yang logis, dan dapat diterima
oleh nalar pembaca.

Berikut ini contoh paragraf argumentatif:

Memang banyak orang yang meragukan kemampuan saya sebagai remaja untuk berbisnis.
Tetapi, ternyata tidak sesulit itu. Saya tetap bisa sekolah seperti biasa, menyelesaikan semua
tugas, meraih nilai rapot yang bagus, sambil tetap berbisnis. Semua bisa saya jalankan dengan
bantuan aplikasi online yang sangat membantu. Jadi saya buka toko di pagi hari. Saat di
sekolah, saya tutup toko agar bisa fokus. Saya buka toko lagi sore hari, sambil mengerjakan
tugas-tugas. Intinya, sangat mungkin anak muda berbisnis. Syaratnya hanyalah bisa
mengorganisir kegiatan dan waktu, sehingga semua bisa berjalan dengan baik. Pendapat yang
menyatakan anak sekolah tidak bisa berbisnis, itu salah.

4. Persuasif

Paragraf persuasif adalah paragraf yang bertujuan untuk mempengaruhi, mengimbau,


membujuk, atau merayu pembaca sehingga terpengaruh untuk mengikuti keinginan penulis.
Paragraf persuasif merupakan sebagian dari macam-macam paragraf atau jenis-jenis
paragraf yang berisi ide, gagasan, atau pendapat penulis disertai imbauan atau ajakan kepada
orang lain, dimana penulis mengharapkan adanya sikap motoric berupa gerakan yang
dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam paparanya dan
pembaca yakin bahwa ide, gagasan atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti.
Biasanya disertai penjelasan dan fakta atau bukti.

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan emotif yang berusaha membangkitkan dan
merangsang emosi, ciri-cirinya:
a. Ada bujukan atau ajakan untuk berbuat sesuatu.
b. Persuasi bertolak dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.
c. Harus menimbulkan kepercayaan para pembaca.
d. Dapat menciptkakan kesepakatan atau penyesuaian melalui kepercayaan antara penulis
dengan pembaca.
e. Sedapat mungkin menghindari konflik.
f. Memerlukan fakta dan data.

Penyusunan:
a. Menentukan produk.
b. Merumuskan tujuan.
c. Mengumpulkan data.
d. Menyusun kerangka karangan.
e. Mengembangkan kerangka karangan.

Syarat penyusunan paparan persuasive:


a. Pilihan kata; memilih kata yang tepat dan menarik.
b. Kemampuan mengolah emosi pembaca; gunakan kalimat ajakan, berisikan pesan yang
bisa mempengaruhi, memiliki maksud atau tujuan dari penulis yang ingin disampaikan.
c. Bukti/fakta; menambahkan bukti atau fakta untuk memperkuat gagasan yang kita tulis
dalam paparan persuasif.

Teknik yang digunakan dalam penyusunan paparan persuasif:


a. Ingratiation; memuji seseorang/siapapun agar au menuruti keinginan sebagai upaya
menghormati dan mengharrgai orang lain.
b. Supplication; menunjukan bahwa diri kita belum cukup mampu dalam berbagai hal.
c. Self promotion; menampilkan kehebatan kita yang nyata dan bukan seperti
menyombongkan/angkuh.
d. Rasionalisasi; suatu dasar pembenaran terhadap suatu persoalan.
e. Sugesti; usaha membujuk atau mempengaruhi orang lain untuk menerima suatu
pendirian tertentu.

Berikut ini contoh paragraf persuasif:

Setiap orang memiliki kesempatan yang sama dalam meraih kehidupan yang lebih baik melalui
jalur bisnis. Syarat utama menjadi pebisnis adalah tekad yang kuat dan kemampuan
mengorganisir. Kabar baiknya, kemampuan ini bisa dipelajari dan dilatih secara mandiri, sebab
saat ini sudah banyak sekali portal yang menyediakan sarana belajarnya secara gratis. Jadi,
jangan ragu memulai berbisnis. Pilih saja produk yang sudah kamu kenal. Cari produsen atau
agen yang terpercaya. Cari informasi atau tutorial membuka dan mengelola toko, kemudian
langsung mulai. Konsisten lakukan penawaran dan buat interaksi yang baik dengan semua
kontak dan teman kamu. Ini semua mudah kok. Yuk, kita berbisnis.

Tugas

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan paparan produk menurut pendapatmu!


2. Jelaskan pentingnya paparan produk/jasa menurut pendapatmu!
3. Penyusunan paparan produk/jasa dapat dilakukan deskriptif, naratif, argumentative dan
persuasive. Manakah jenis paparan yang lebih baik digunakan dalam penjualan produk?
Berikan alasamu!
4. Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan jenis paparan produk!
5. Buatlah salah satu jenis paparan deskriptif, naratif, argumentative atau persuasive
mengenai produk/jasa!

Anda mungkin juga menyukai