Anda di halaman 1dari 7

AYU ARISKA (07)/XII A4

Penulis  Abi - Sunday, March 20, 2016

Dalam kritik karya seni rupa kritikus dapat memberikan tanggapan dan evaluasi berdasarkan aspek-
aspek simbol, jenis, fungsi, dan nilai estetis yang terdapat dalam karya tersebut. Mengeritik sebuah
karya seni rupa tidak bertujuan untuk mencari-cari kesalahan, kekurangan atau kelemahan sebuah
karya seni rupa. Pada dasarnya melalui kegiatan kritik karya seni rupa dapat belajar memberikan
penilaian secara objektif terhadap kualitas karya seni, untuk meningkatkan kualitas wawasan,
tanggapan dan kepekaan kamu terhadap karya seni. Hasil tanggapan dan evaluasi terhadap karya
diharapkan mendorong perupa untuk meningkatkan kualitas karyanya. Untuk dapat memberikan
apresiasi dapat dilakukan dengan mengamati unsur-unsur dalam sebuah karya. Beberapa unsur yang
dapat diamati antara lain sebagai berikut.

1. Simbol
Kata simbol dalam bahasa Inggris: symbol; Latin symbolium, berasal dari bahasa Yunani
symbolon (symballo) yang berarti menarik kesimpulan, berarti atau memberi kesan. Dalam
seni rupa, kata simbol dapat diartikan sebagai makna yang dikandung dalam karya seni rupa
baik pada wujud objeknya maupun pada unsur-unsur rupanya. Misalnya, unsur warna hijau
yang dominan menjadi adalah simbol kesuburan. Patung dengan objek katak sebagai simbol
pemanggil hujan. Patung dengan objek kuda sebagai simbol kegagahan, dan lain sebagainya.
Secara konseptual, kata simbol ini memiliki beberapa pengertian sebagai berikut.

Sesuatu yang biasanya adalah tanda yang kelihatan yang menggantikan gagasan atau objek tertentu.

Kata, tanda, isyarat, yang digunakan untuk mewakili sesuatu yang lain: arti, kualitas, abstraksi,
gagasan, objek.

Apa saja yang diberikan arti dengan persetujuan umum dan/ atau dengan kesepakatan atau
kebiasaan. Misalnya, lampu lalu lintas.

Tanda konvensional, yakni sesuatu yang dibangun oleh masyarakat atau individu-individu dengan
arti tertentu yang kurang lebih standar yang disepakati atau dipakai anggota masyarakat itu. Arti
simbol dalam konteks ini sering dilawankan dengan tanda alamiah.

2. Jenis

Karya Seni rupa sangat beraneka ragam. Walaupun demikian karya yang beraneka ragam ini dapat
dikelompokan atau dikategorian sesuai dengan jenisnya berdasarkan kesamaan karakteristik yang
dimilikinya. Pengelompokan karya seni rupa berdasarkan jenisnya ini tidak bersifat kaku, tetapi lebih
cenderung untuk kepentingan mempelajari atau mengapresiasinya. Pengelompokan jenis karya seni
rupa ini dapat dilakukan berdasarkan teknik pembuatan dan perwujudannya, bahan dan medium,
objek, tema, isi pesan, gaya pengungkapan, dan sebagainya.

Beberapa teknik dalam Seni Rupa Tiga Dimensi antara lain sebagai berikut.

Teknik Pahat, Yaitu Mengurangi bahan menggunakan alat pahat. misalnya membuat patung dan
telief dengan bahan dasar kayu dan batu.

Teknik Butsir, Yaitu membentuk benda dengan mengurangi dan menambah bahan. misalnya,mebuat
keramik dengan bahan dasar tanah liat

Teknik Cor, yaitu membuat karya seni dengan membuat alat cetakan kemudian dituangkan adinan
berupa seme, gips, dan sebagainya sehingga menghasilkan bentu yang diinginkan. misalnya,
membuat patung

Teknik Las, yaitu membuat karya seni dengan cara mengunakan bahan satu ke bahan lain untuk
mendapatkan bentuk tertentu. misalnya, membuat patung kontemporer dengan bahan dasar logam.

Teknik cetak,  yaitu membuat karya seni dengan cara membuat cetakan terlebih dahulu. misalnya,
membuat keramik dan patung dengan bahan dasar tanah liat dan semen

Beberapa teknik dalam Seni Rupa Dua Dimensi antara lain sebagai berikut.

Linear; cara menggambar dengan teknik menutup obyek dengan garis.

Blok; menutup obyek lukis dengan satu warna.

Arsir; menutup obyek lukis dengan pulasan garis sejajar atau menylang.

Dusel; membuat gelap atau terang obyek lukis dengan goresan miring, menggunakan pensil.

Pointilis: menghitamkan obyek lukis dengan titik-titik.

Aquarel; menggunakan sapuan tipis cat air.

Plakat; menggunaklan sapuan tebal dengan cat minyak.

Beberapa teknik dalam seni grafis antara lain

Cetak Saring (Silkscreen). Cetak saring merupakan salah satu teknik mencetak yang umum dikenal
orang dengan nama sablon.

Cetak Tinggi (Cetak Timbul). Cetak tinggi atau cetak timbul adalah cara membuat acuan cetak
dengan membentuk gambar pada permukaan media cetak secara timbul. 

Cetak Datar (Lithography). Lithography berasal dari bahasa Yunani, yaitu lithos (batu) dan graphien
(menulis). Lithography merupakan seni grafis cetak datar dengan menggunakan acuan cetak dari
lempengan batu kapur. 

Cetak Dalam. Teknik cetak dalam adalah salah satu teknik seni grafis dengan menggunakan acuan
cetak dari logam tembaga. Teknik pembuatan cetak dalam yaitu dengan ditoreh atau digores
langsung.
Cetak Foto atau Fotografi. Cetak foto atau fotografi adalah seni grafis yang proses pembuatannya
melalui pemotretan dengan kamera, pencucian film, dan pencetakan gambar foto.

3. Fungsi

Jenis karya seni rupa pada dasarnya dapat dikategorikan berdasarkan fungsinya. Dengan memahami
pengkategorian karya berdasarkan fungsinya memudahkan melakukan apresiasi dan kritik terhadap
karya seni rupa tersebut. Berdasarkan fungsinya karya seni rupa dikelompokkan menjadi karya seni
murni dan karya seni terapan.

Seni rupa murni (Fine Art). Seni rupa murni tercipta dengan bebas tanpa
mempertimbankan segi fungsi atau kegunaanya.Seni rupa ini sering disebut seni
bebas (fine art). Artinya pencipta bebas mengespirasikan isi hati atau ide dengan
tidak memikirkan segi praktisnya. Jenis seni rupa ini banyak terdapat pada seni
lukis dan seni patung. 
Seni rupa terapan (Applied Art). Seni rupa terapan adalah seni rupa yang tercipta
untuk digunakan. Seni rupa jenis ini banyak terdapat pada kehidupan sehari-hari.
Contohnya bangunan rumah yang indah, gelas minum yang cantik, mobil mewah,
dan lain-lain.

4. Nilai Estetis

Nilai estetis secara umum dapat dimaknai sebagai nilai keindahan dari sebuah karya seni rupa. Nilai
estetis atau nilai keindahan ini dilihat berdasarkan unsur-unsur rupa yang terdapat pada sebuah
karya seni dan prinsip-prinsip penataanya. Unsur-unsur sebuah karya seni rupa misalnya warna,
bangun, bidang, tekstur, garis, dan sebagainya.

Secara umum untuk mengapresiasi karya seni kamu diharapkan memahami dahulu seluk-beluk karya
seni serta menjadi sensitif (peka) terhadap segi-segi estetikanya. Dengan mengerti dan menyadari
sepenuhnya seluk-beluk sesuatu hasil seni serta menjadi sensitif terhadap segi-segi estetiknya
seseorang diharapkan mampu menikmati dan menilai karya tersebut dengan semestinya (Soedarso,
1990). Berikut ini beberapa contoh karya seni rupa berdasarkan simbol, jenis, fungsi, dan estetis.

GAMBAR ASPEK URAIAN HASIL


YANG PENGAMATAN
DIAMATI
Simbol Manusia sebagai
mahluk sosial
senantiasa
berhubungan
dengan
sesamanya.

Jenis Karya seni rupa


patung teknik
cetak (casting)

Fungsi Seni rupa tiga


dimensi murni

Nilai Bentuk fisik baik


Estetis proporsi maupun
gerak

Simbol Mengungkapkan
sebuah proses
pencarian
eksitensi jati diri
manusia
serbagaimana
layaknya sang
Brahmana
pengembara.

Jenis Seni rupa dua


dimensi teknik
pakat (cat
minyak)

Fungsi Seni rupa dua


dimensi murni

Nilai Kisah perjalanan


Estetis spiritual dalam
gaya Surrrealisme
dekoratif yang
sarat dengan
imaji. 
Simbol Simbol dari
bentuk dasar
lingkaran besi
yang mempunyai
esensi sebuah
proses pencarian
jati diri yang kuat
tiada henti.

Jenis Seni tiga dimensi


teknik cor

Fungsi Seni rupa tiga


dimensi murni

Nilai Warna yang


Estetis berupa pamor
gurat-gurat pijar
api merujuk motif
alam dengan sifat
yang keras dan
dramatis.

Simbol Melambangkan
keagungan
anugerah Yang
Maha Esa

Jenis Seni rupa dua


dimensi teknik
plakat

Fungsi Seni rupa dua


dimensi murni

Nilai Perpaduan warna


Estetis dan bentuk yang
sangat menarik 

Simbol Keragaman
mewujudkan
keatuan yang
utuh
Jenis Seni rupa dua
dimensi grafis
teknik cetak
digital

Fungsi Seni rupa dua


dimensi murni

Nilai Perpaduan warna


Estetis dan bentuk yang
sangat menarik

Simbol Dalam karya ini


seorang wanita
yang memakai
rok dan
bersepatu, serta
anak-anak yang
juga memakai rok
menjadi kontras
sekaligus sebagai
simbol
perubahan
zaman.

Jenis Seni rupa dua


dimensi teknik
cukil kayu

Fungsi Seni rupa dua


dimensi murni

Nilai Pencahayaan,
Estetis dan detail
bentuk-
bentuknya telah
mencapai
keunggulan,
sehingga karya
seni grafis yang
realistik ini terasa
hidup.

LABEL:
KELAS XII

   

Anda mungkin juga menyukai