Anda di halaman 1dari 38

Salsabilla Putri Nurimani (170410200052)

Kelas B

Perubahan
Konstitusi pada
Amandemen I-IV
UUD 1945
Dosen Pengampu: Prof. Dr. Nandang Alamsyah Deliarnoor, S. H., M. Hum.
Menurut KBBI, Amandemen
adalah:
1) Usul perubahan undang-undang
yang dibicarakan dalam Dewan
Perwakilan Rakyat dan
sebagainya
2) Penambahan pada bagian yang
sudah ada
Dengan kata lain, amandemen adalah
perubahan resmi dokumen resmi atau
catatan tertentu, terutama untuk
memperbagusnya. Perubahan ini dapat
berupa penambahan atau juga
penghapusan catatan yang salah, tidak
sesuai lagi.
Latar Belakang
Terjadinya Amandemen

UUD 1945 disusun pada masa Adanya penafsiran para


persiapan kemerdekaan pemimpin terdahulu
Indonesia dalam situasi yang
(Orba) terhadap
serba mendesak, maka ada
beberapa pasal
beberapa pasal tidak lagi
sesuai dengan situasi dan diarahkan untuk
persoalan kenegaraan keuntungan diri sendiri.
sekarang.

PROSEDUR
AMANDEMEN
Terkait mengenai sitem dan prosedur perubahan atau amandemen UUD 1945,
ada empat macam cara perubahan :
a. Perubahan konstitusi yang dilakukan oleh pemegang kekuasaan legislatif, tetapi
menurut pembatasan-pembatasan tertentu.
b. Perubahan konstitusi dilakukan oleh rakyat melalui referendum.
c. Perubahan konstitusi yang dilakukan oleh sejumlah negara-negara bagian.
d. Perubahan konstitusi yang dilakukan dalam suatu konvensi atau dilakukan oleh
suatu lembaga negara khusus yang dibentuk hanya untuk keperluan perubahan.
Prosedur perubahan atau amandemen UUD 1945 secara eksplisit diatur
dalam Pasal 37 Undang-Undang Dasar 1945, yaitu :
1) Usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar dapat diagendakan dalam
sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat apabila diajukan oleh sekurang-kurangnya
1/3 dari jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.
2) Setiap usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar diajukan secara
tertulis
dan ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah beserta
alasannya
3) Untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar, sidang Majelis
Permusyawaratan Rakyat dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota
Majelis Permusyawaratan Rakyat.
4) Putusan untuk mengubah pasal-pasal Undang-
Undang Dasar dilakukan dengan persetujuan
sekurang-kurangnya lima puluh persen ditambah satu
anggota dari seluruh anggota Majelis
Permusyawaratan Rakyat.
5) Khusus mengenai bentuk negara Kesatuan Republik
Indonesia tidak dapat dilakukan
1. Amandemen Pertama, Persoalan
19 Oktober 1999–18
Agustus 2000
Pokok
a. perubahan tentang lembaga pemegang
kekuasaan membuat undang-undang
b. perubahan tentang masa jabatan presiden
c. perubahan tentang hak prerogative
presiden
d. perubahan tentang fungsi menteri
e. perubahan redaksional
Amandemen Kedua, 18 Persoalan
Agustus 2000 – 9
November 2001
Pokok
Pasal-pasal yang di ubah dan ditambahkan mengatur
tentang:
a. pemda
b. wilayah Negara
c. DPR
d. WNI/penduduk
e. HAM
f. Hankam
g. Lambang Negara
h. Lagu kebangsaan
Amandemen Ketiga, 9 Persoalan
November 2001 – 10
Agustus 2002
Pokok
a. Kedaulatan rakyat
b. Tugas MPR
c. Syarat syarat presiden dan wakil presiden
d. Pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung
e. pemberentian Presiden
f. Presiden berhalangan tetap
g. Kekosongan wakil presiden
h. Perjanjian internasional
i. Kementrian Negara
j. DPD
k. Pemilihan umun
l. APBN,pajak dan keuangan Negara
m. Badan pemeriksa keuangan
n. Kekuasaan kehakiman dan Mahkamah Agung
o. Komisi yudisial
Amandemen Keempat, 10 Persoalan
Agustus 2002 – sampai
sekarang
Pokok
1. MPR 2. Pemilihan Presdien dan Wakil Presiden 3. Mekanisme pemilihan jika
Presiden dan Wakil Presiden berhalangan tetap 4. Persetujuan pembuatan
perjanjian internasional 5. Penghapusan DPA 6. Penetapan mata uang dan
pembentukan bank sentral 7. Badan-badan yang memegang kekuasaan kehakiman
8. Hak dan kewajiban warga Negara dalam hal pendidikan dan kebudayaan 14 9.
Perekonomian nasional dan kesejahteraan social. 10. Mekanisme perubahan UUd
1945 11. Aturan peralihan (pasal III ) tentang pembentukan Mahkamah Konstitusi 12.
Aturan tambahan (pasal I) tentang tugas MPR untuk meninjau status hokum
Ketetapan MPRS dan MPR untuk diambil putusan pada siding MPR tahun 2003 13.
Aturan tambahan (pasal II ) tentang isi UUD 1945
yang terdiri atas Pembukaan dan pasalpasal
Perbandingan UUD 1945 Sebelum dan
Sesudah Amandemen
Referensi
Hutasoit, W. (n.d.). Analisa Perbandingan UUD 1945. Universitas
Samarinda.

Sandi, R. (n.d.). Prosedur Amandemen UUD 1945. Universitas


Sriwijaya.

Thaib, D., Hamidi, J., & Huda, N. (2013). Teori dan Hukum
Konstitusi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai