kemanakah mereka..
siapakah mereka..
Resensi puisi:
1. Tema: Perjuangan.
2. Perasaan penulis dalam puisi: Kagum terhadap ibu-ibu yang berjuang sejak pagi buta.
3. Pesan yang ingin disampaikan:
a) Gigih berjuang dan selalu bersemangat.
b) Hargai dan hormatilah perjuangan wanita.
c) Berlomba-lombalah dalam persaingan sehat.
d) Pantang menyerah menghadapi kerasnya hidup.
4. Perbandingan isi puisi dengan zaman sekarang:
a) Banyak ibu-ibu terutama yang hidup di desa berjuang menghidupi keluarganya
dengan cara berjualan.
b) Ibu-ibu tersebut bersemangat mencari nafkah sejak pagi buta.
c) Para ibu-ibu banyak yang bersaing berjualan di pasar demi mendapatkan hidup
yang berkecukupan.
d) Meski ibu-ibu tersebut adalah wanita, mereka berhati baja dan perkasa bekerja
keras di kota karena memiliki cinta yang tulus kepada keluarganya di kota.
GADIS PEMINTA-MINTA
Resensi:
1. Tema: Kemanusiaan.
2. Perasaan penulis dalam puisi: Prihatin kepada gadis peminta-minta.
3. Pesan yang ingin disampaikan:
a) Kita harus memiliki rasa simpati dan empati di dalam kehidupan
bermasyarakat.
b) Anak-anak Indonesia berhak memiliki pendidikan yang tinggi untuk
menggapai cita-citanya.
c) Kita harus saling menghargai antar sesama tanpa memandang status sosial.
d) Dunia berputar, sehingga tidak sepatutnya kita menganggap remeh orang lain.
4. Perbandingan isi puisi dengan zaman sekarang:
a) Gadis kecil berkaleng kecil itu telah menjadi ikon ibu kota yang berkehidupan
gemerlap.
b) Masih banyak ditemukan gadis yang menjadi peminta-minta di jalanan.
c) Kehadiran gadis peminta-minta ini seakan-akan menjadi pelengkap ibu kota,
bahwa di balik gemerlapnya ibu kota, terdapat kehidupan yang kelam.
d) Ibu kota akan terasa “mati” jika tanpa kehadiran gadis kecil berkaleng kecil.
SAJAK ORANG LAPAR
o Allah!
burung gagak menakutkan
dan kelaparan adalah burung gagak
selalu menakutkan
kelaparan adalah pemberontakan
adalah penggerak gaib
dari pisau-pisau pembunuhan
yang diayunkan oleh tangan-tangan orang miskin
o Allah !
kelaparan adalah tangan-tangan hitam
yang memasukkan segenggam tawas
ke dalam perut para miskin
o Allah !
kami berlutut
mata kami adalah mata Mu
ini juga mulut Mu
ini juga hati Mu
dan ini juga perut Mu
perut Mu lapar, ya Allah
perut Mu menggenggam tawas
dan pecahan-pecahan gelas kaca
o Allah !
betapa indahnya sepiring nasi panas
semangkuk sop dan segelas kopi hitam
o Allah !
kelaparan adalah burung gagak
jutaan burung gagak
bagai awan yang hitam
menghalang pandangku
ke sorga Mu
1. Tema: Kemiskinan.
2. Perasaan penulis dalam puisi: Benci terhadap kelaparan.
3. Pesan yang ingin disampaikan:
Kelas: XI IPA 5