Anda di halaman 1dari 13

2016

KELAS :
V-A
SDN I
DOMPU

KLIPING TEMA PUISI

OLEH :
KELOMPOK B
NADHIF
AFIT
ADIT
KAINUL
DEWA

BERPEDOMANLAH PADA CITA-CITA

Ya, kita hidup dalam dunia yang penuh ketakutan


kehidupan manusia sekarang digerogoti
dan dijadikan pahit-getir oleh rasa ketakutan
Ketakutan akan hari depan
ketakutan akan bom hidrogen
ketakutan akan ideologi-ideologi
Mungkin rasa takut itu
pada hakekatnya merupakan bahaya yang
lebih besar daripada bahaya itu sendiri
Sebab rasa takutlah yang
mendorong orang berbuat tolol
berbuat tanpa berpikir
berbuat hal yang membahayakan
Dalam permusyawaratan Tuan-tuan
saya minta, jangan kiranya Tuan-tuan
terpengaruh oleh ketakutan itu
Sebab ketakutan adalah zat asam
yang mencapkan perbuatan manusia
menjadi pola yang aneh-aneh
Berpedomanlah pada harapan
dan ketetapan hati
berpedomanlah pada cita-cita
berpedomanlah pada impian dan angan-angan
( Karya : B u n g K a r n o )

AKU MELIHAT INDONESIA

Jikalau aku berdiri di pantai Ngliyep


Aku mendengar Lautan Hindia bergelora
membanting di pantai Ngliyep itu
Aku mendengar lagu, sajak Indonesia
Jikalau aku melihat
sawah-sawah yang menguning-menghijau
Aku tidak melihat lagi
batang-batang padi yang menguning menghijau
Aku melihat Indonesia
Jikalau aku melihat gunung-gunung
Gunung Merapi, Gunung Semeru, Gunung Merbabu
Gunung Tangkuban Perahu, Gunung Kelebet
dan gunung-gunung yang lain
Aku melihat Indonesia
Jikalau aku mendengarkan
Lagu-lagu yang merdu dari Batak
bukan lagi lagu Batak yang kudengarkan
Aku mendengarkan Indonesia
Jikalau aku mendengarkan Pangkur Palaran
bukan lagi Pangkur Palaran yang kudengarkan
Aku mendengar Indonesia
Jikalau aku mendengarkan lagu Olesio dari Maluku
bukan lagi aku mendengarkan lagu Olesio
Aku mendengar Indonesia
Jikalau aku mendengarkan burung Perkutut
menyanyi di pohon ditiup angin yang sepoi-sepoi
bukan lagi aku mendengarkan burung Perkutut
Aku mendengarkan Indonesia
Jikalau aku menghirup udara ini
Aku tidak lagi menghirup udara
Aku menghirup Indonesia
Jikalau aku melihat wajah anak-anak
di desa-desa dengan mata yang bersinar-sinar
Pak Merdeka; Pak Merdeka; Pak Merdeka!
Aku bukan lagi melihat mata manusia
Aku melihat Indonesia
( Karya : B u n g K a r n o )

KAMI BUKAN BANGSA YANG PANDIR

Ada sebabnya aku mengadakan perlawatan ini


aku ingin agar Indonesia dikenal orang
Aku ingin memperlihatkan kepada dunia
bagaimana rupa orang Indonesia
Aku ingin menyampaikan kepada dunia
bahwa kami bukan Bangsa yang Pandir
seperti orang Belanda berulang-ulang
mengatakan kepada kami
Bahwa kami bukan lagi
Inlander goblok hanya baik untuk diludahi
seperti Belanda mengatakan kepada kami berkali-kali
Bahwa kami bukan lagi
penduduk kelas kambing yang berjalan
menyuruk-nyuruk dengan memakai sarung dan ikat kepala
merangkak-rangkak seperti yang dikehendaki
oleh majikan-majikan kolonial di masa silam
( Karya : B u n g K a r n o )

SEJARAHLAH YANG AKAN MEMBERSIHKAN NAMAKU


Dengan setiap rambut di tubuhku
aku hanya memikirkan tanah airku
Dan tidak ada gunanya bagiku
melepaskan beban dari dalam hatiku
kepada setiap pemuda yang datang kemari
aku telah mengorbankan untuk tanah ini
Tidak menjadi soal bagiku
apakah orang mencapku kolaborator
Aku tidak perlu membuktikan kepadanya
atau kepada dunia, apa yang aku kerjakan
Halaman-halaman dari revolusi Indonesia
akan ditulis dengan darah Sukarno
Sejarahlah yang akan membersihkan namaku
( Karya : Bung Karno )

MENGGERAKKAN TENAGANYA
Diberi hak-hak atau tidak diberi hak
Diberi pegangan atau tidak diberi pegangan
Diberi penguat atau tidak diberi penguat
Tiap-tiap makhluk
Tiap-tiap umat
Tiap-tiap bangsa tidak boleh tidak
Pasti akhirnya bangkit
Pasti akhirnya bangun
Pasti akhirnya menggerakkan tenaganya
Kalau ia sudah terlalu sekali merasakan
celakanya diri oleh suatu daya angkara murka!
Jangan lagi manusia
Jangan lagi bangsa
Walau cacing pun tentu berkeluget-keluget
kalau merasa sakit!
( Karya : Bung Karno )

SINAR ITU DEKAT


Jikalau kita insyaf
bahwa kekuatan hidup itu
letaknya tidak dalam menerima
tetapi dalam memberi
Jikalau kita semua insyaf
bahwa dalam percerai-beraian itu
letaknya benih perbudakan kita;
Jikalau kita semua insyaf
bahwa permusuhan itulah yang menjadi
asal kita punya via dolorosa
Jikalau kita insyaf
bahwa roch rakyat kita masih penuh
kekuatan untuk menjunjung diri
menuju Sinar yang satu
yang berada di tengah-tengah kegelapan gulita
yang mengelilingi kita ini
pastilah persatuan itu terjadi
dan pastilah Sinar itu tercapai juga
Sebab Sinar itu dekat
( Karya : Bung Karno )

JANGAN SEKALI-KALI MENINGGALKAN SEJARAH


Sekali lagi saya ulangi kalimat ini
membuang hasil-hasil positif dari masa yang lampau
hal itu tidak mungkin
sebab kemajuan yang kita miliki sekarang ini
adalah akumulasi dari pada hasil-hasil
perjuangan di masa yang lampau
Seorang pemimpin yaitu Abraham Lincoln berkata:
One connot escape history
orang tak dapat melepaskan diri dari sejarah
Saya pun berkata demikian!
Tetapi saya tambah. Bukan saja
One connot escape history
tetapi saya tambah: Never leave history
Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah
Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah!
Jangan sekali-kali meninggalkan sejarahmu yang sudah!
Hai bangsaku, karena jika engkau meninggalkan yang sudah,
engkau akan berdiri di atas vacuum
engkau akan berdiri di atas kekosongan
lantas engkau menjadi bingung dan perjuanganmu
paling-paling hanya akan berupa amuk
amuk belaka
Amuk, seperti kera kejepit di dalam gelap!
( Karya : Bung Karno )

DIMAKAN API UNGGUN


Saya merasa
diri saya sebagai
sepotong kayu
dalam satu gundukan kayu api unggun
sepotong dari pada ratusan
atau ribuan kayu di dalam api unggun besar
saya menyumbangkan sedikit
kepada nyala api unggun itu
tetapi sebaliknya
saya dimakan oleh api unggun itu!
Dimakan apinya api unggun
( Karya : Bung Karno )

SEMANGKUK KECIL NASI SEHARI

Kita negara-negara berpolitik bebas di dunia


yang mengakui dan menerima kenyataan
adanya bangsa-bangsa yang baru bangkit
mempunyai kewajiban yang mengikat untuk
memperoleh pengertian dan rakyat-rakyat di negara lain
untuk mengatakan terus terang kepada mereka
bahwa mereka tidak dapat terus hidup
di atas berjuta-juta rakyat yang miskin
Masyarakat-masyarakatnya mereka mewah berlimpah
dibangun di atas keringat dan susah payah
dan air mata dari jutaan manusia
yang melalui malam senggang mereka tidak
dengan mata melekat pada pesawat televisi
tapi dalam kegelapan yang ditembus oleh nyala lilin
yang sehari-harinya bukan dirundung
oleh kepunyaan tetangga mereka
tetapi oleh keinginan untuk memberi kepada
anak-anak mereka semangkuk kecil nasi sehari
( Karya : Bung Karno )

MEMBANGUN KEBANGGAAN

Manusia tidak hanya cukup untuk makan


Sungguhpun gang-gang di Jakarta penuh lumpur
dan jalanan masih kurang
namun aku telah membangun gedung-gedung bertingkat
sebuah jembatan berbentuk daun semanggi
jalan raya yang hebat yang dikenal dengan Jakarta Bypass
dan menamai jalan dengan nama-nama para pahlawan kami
Jalan Diponegoro, Jalan Thamrin, Jalan Cokroaminoto dan lain-lain
Banyak orang berhati katak
dengan mentalitas warung kopi
menghitung-hitung pengeluaran itu
dan menuduhkan menghamburkan harta rakyat
ini semua bukan untuk kejayaanku
semua ini dibangun demi kejayaan bangsa
supaya bangsaku dihargai oleh seluruh dunia
Tulang punggung tanah airku membeku
ketika mendengar pertandingan Asian Games 1963
akan diadakan di ibukotanya
Kami lalu mendirikan stadion dengan atap melingkar
yang tak ada duanya di dunia
Kota-kota lain mempunyai stadion yang lebih besar
tapi tak satu pun yang mempunyai
atap melingkar seperti kepunyaan kami
Yah, memberantas kelaparan memang penting
akan tetapi memberi makan jiwa yang
telah diinjak-injak dengan sesuatu
yang dapat membangkitkan kebanggan mereka
ini pun penting

( Karya : Bung Karno )

SUDAH BER-IBU KEMBALI


Sudah lama bunga Indonesia
tiada mengeluarkan harumnya
semenjak sekar yang
terkemudian sudah menjadi layu
Tetapi sekarang bunga Indonesia
sudah kembang kembali
kembang ditimpa cahaya bulan persatuan indonesia
dalam bulan yang terang-benderang ini
berbaurlah segandi segala bunga-bungaan yang harum
dan menarik hati yang tahu akan harganya bunga
sebagai hiasan alam yang
diturunkan Tuhan Illahi
Kembangnya bunga ini
ialah bangunnya bangsa Indonesia
menurut langkah yang terkemudian sekali
didahului oleh bangunnya laki-laki Indonesia
beserta pemudanya
Langkah yang terkemudian
tetapi jejak yang pertama sekali
dalam sejarah Indonesia
dan permulaan zaman baru
Sudah lama Indonesia kehilangan ibu
sudah lama Indonesia kehilangan puterinya
tetapi berkat disinari cahaya persatuan Indonesia
bertemulah anak piatu dengan ibu
yang disangka sudah hilang
berjabat tanganlah dengan puteri yang
dikatakan sudah berpulang
Pertemuan anak piatu dengan ibu kandung
ialah saat yang semulia-mulianya
dalam sejarah anak piatu
yang ber-ibu kembali
Saat ini tiada dapat dilupakan
sedih dan suka
pedih dan pilu bercampur-baur
karena kenang-kenangan yang sudah berlalu
Dan oleh karena nasib baru yang akan dimulai
Baru sekarang Persatuan Indonesia ada romantiknya
Apa gunanya gamelan dalam pendopo kalau tidak dibunyikan
terletak saja jadi pemandangan
kaum keluarga turun-temurun
Gamelan Indonesia berbunyi kembali
berbunyi dalam pendopo Indonesia
dan melagukan persatuan Indonesia
pada waktu bulan purnama raya
penuh dengan bau bunga
dan kembang yang harum
Indonesia piatu sudah ber-ibu kembali
( Karya : Bung Karno )

UNDANG-UNDANG
Jiwa ular kambang dan jiwa inlander
itulah racun yang menghinggapi kita
di tahun-tahun yang terakhir ini
Jikalau ingin merdeka sejati-jatinya merdeka
milikilah jiwa yang merdeka
milikilah jiwa yang besar
Buktikanlah memiliki jiwa yang besar itu
jiwa merdeka itu
jiwa yang tak segan bekerja dan memberi
jiwa yang dinamis yang bisa
berdiri sendiri di atas kaki sendiri
bukan jiwa yang meminta, merintih
mengemis saja ke kanan dan ke kiri
sambil bermimpi dapat mencapai
derajat penghidupan yang makmur
dengan seboleh-bolehnya tidak bekerja sama sekali
Kita tidak hidup di alam impian
kita hidup di alam kenyataan
Kita tidak hidup di alam impian
Kita hidup di alam kenyataan
Kita tidak hidup di alam sorga
Kita hidup di alam dunia
Di dalam dunia itu
untuk semua makhluk besar-kecil
tiada undang-undang lain
melainkan undang-undang yang berbunyi:
Jikalau mau hidup, harus makan
yang dimakan hasil kerja;
jika tidak bekerja, tidak makan;
jika tidak makan pasti mati!
Inilah undang-undangnya dunia
Inilah undang-undangnya hidup
Mau tak mau semua makhluk
harus menerima undang-undang ini
Terimalah undang-undang ini
dengan jiwa besar dan merdeka
jiwa yang tidak menengadah
melainkan kepada Tuhan.
( Karya : Bung Karno )

KESAKTIAN PANCASILA

Hari ini...
Hari kesaktian pancasila
1 Oktober milenium kedua
Aku tak faham...
Sakti dari mana
Pun dari segi apa
Yang ku tahu...
Pancasila adalah ideologi negara
Negara Indonesia
Yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa
Kemanusiaan yang adil dan beradap
Persatuan Indonesia
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Itulah bunyi pancasila
Yang sejak SD guruku mendiktekannya
Dalam tiap upacara bendera
Dan kini kutulis puisi tuknya
Tuk hari kesaktiannya
Hari kesaktian pancasila
Karya : Nissa Fitri N

PANCASILA
Kau lah dasar kokoh penopang negara
Memberi kami tumpuan untuk meraih cita cita
Kaulah pusat pembentuh hukum yang berkuasa
Membuat kami teratur dalam menjalankan negara tercinta
Sebait singkat dalam setiap sila mu
Memiliki makna luas berilmu
Hari hari ku yang di penuhi bait dalam sila mu
Di penuhi indah oleh norma penyejuk jiwaku
Saat syair dalam kehebetan mu mulai terlupakan
Menjadikan anak bangsa terjerumus dalam keburukan
Tak ada persatuan, Tak ada kejujuran
Yang ada hanya kemunafikan
Kami yang mencari jalan dalam kegelapan hukum
Berharap kau bersinar memancarkan keadilan
Memecahkan segala urusan yang terangkum
Demi nikmatnya kemakmuran
Pemuda pemudi indonesia penerus bangsa
Terus berjuang menjunjung tinggi nama mu
Meneriakan serta menjalankan makna
PANCASILA satu pedoman ku
Karya : Nissa Fitri N

PAHLAWAN

Dalam pengharapan tentang sosok pahlawanku


dari raga hingga ke jiwa........
dari jejakmu hingga langkahmu...
yg tertinggalkan di bumi TUHAN ini
meski sejengkal kenang memudar
namun segenggam harap manismu terdengar
sebab,engkau adalah sang pahlawan
yg tak sedikitpun berdegub jantung berdetak,
yg hanya karna letusan senapan serdadu melesat,
akan tetapi terdengar merdu di telingamu
wahai engkau pahlawanku.....
selamat jalan....
selamat menikmati...doa-doa...
yang kami panjatkan untukmu
meski hanya dengan memunguti helai demi helai doa
yang meninabobokanmu di ranjang syurga
merah putihmu engkau persembahkan
untuk anak cucumu,dan
menghangatkan dalam jiwa
memurnikandalam kenangan bangsa
yang memutihkan langit untuk KITA
yang memerahkan tanah untuk INDONESIA.
Karya : Nissa Fitri N

AKU PEMUDA INDONESIA


Ku kembali mengenang ke masa itu
Momen kemerdekaan Indonesia 68 tahun lalu
Masa-masa yang dinantikan bangsa Indonesia
Masa dimanaIndonesia lepas dari jeratan penjajah
Akulah pemuda Indonesia
Pemuda yang memegang kendali terhadap Indonesia
Pemuda yang bertanggung jawab terhadap kemerdekaan
Yang bertanggung jawab atas kemunduran atau kemajuan
Aku berseru: Aku pemuda Indonesia!
Tanah airku hanya satu, tanah air Indonesia
Bangsaku hanya satu, bangsa Indonesia
Dan, bahasaku hanya satu, bahasa Indonesia
Akulah pemuda Indonesia
Pemuda Indonesia yang penuh tanggung jawab
Tanggung jawab untuk mengemban tugas bangsa
Yang lebih maju
Karya : Marsaulina Agnes Klsxiipa4sman42
*DUA PULUH DELAPAN OKTOBER*

Hari ini hari yang bersejarah


Awal dari perjuangan yang tak kenal lelah
Pemuda Indonesia telah bersumpah
Indonesiaku tidak untuk terpecah belah
Satu nusa, satu bangsa, satu bahasa
Untuk satu tujuan mulia, cita-cita bangsa
Menjunjung tinggi tanah air, tanah airku Indonesia
Para pemuda yang telah berjasa
kan selalu berjaga sepanjang masa
Hati yang satu, bersama wujudkan asa
Wahai pemuda, jangan berputus asa
Enyahkan segala rintangan yang ada
Menang dan kalah sudahlah biasa
Usah menyimpan dendam di dada
Dua puluh delapan Oktober
Akan selalu ada di setiap masa
Pedihnya rasa waktu itu
Adalah serpihan kenangan yang memilukan jiwa
Tak ada satu pun yang bisa membantu
Dan, kini kami hadir untuk bersatu
Bersatu padamu Indonesiaku
Wahai pemuda...
Tetaplah bersatu
Kobarkan semangatmu untuk Indonesia
Dan, darahku...jiwaku...
Hanya untukmu Indonesia
Karya : Syifa Harumi xiipa2sman42

*SUMPAH PEMUDA*
Wahai para pemuda pendahulu
Yang hidup pada masa dahulu
Yang telah membuat kami semua bersatu
Nyalakan lentera semangat Nusantara
Di kala sekarang kau hanyalah kenangan
Namun gema janji dan sumpahmu
Masih tetap mengaum, meraung-raung
Keras membahana di seluruh peloksok negeri
Dan, Sumpah Dua Puluh Delapan Oktober-mu
Leburkan dalam satu kebhinekaan
Para pemuda Indonesia
Karya : Agnes Tri Pratiwi Xiipa2sman42

Anda mungkin juga menyukai