Penyakit Hirschsprung (HD) ditandai dengan tidak adanya sel ganglion di usus distal dan
sepenuhnya dipahami. Saat ini belum ada penjelasan yang pasti mengenai terjadinya spastik
Aganglionosis terbatas pada rektosigmoid pada 75% pasien, sigmoid, fleksura limpa
atau kolon transversum pada 17% dan kolon total bersama dengan segmen pendek ileum
terminal pada 8%. Insiden HD diperkirakan 1 dari 5.000 kelahiran hidup. Penyakit ini lebih
sering terjadi pada anak laki-laki dengan rasio laki-laki-perempuan 4:1. Dominasi pria kurang
terlihat pada HD segmen panjang, di mana rasio pria dan wanita adalah 1,5-2:1.
Etiologi
Dalam bentuk fetus, neuroblas yang diturunkan dari neural crest pertama kali muncul di
esofagus yang sedang berkembang pada minggu ke-5, dan kemudian bermigrasi ke bawah
yaitu kanalis analis dengan arah kraniokaudal selama minggu ke-5 hingga ke-12 kehamilan.
Tidak adanya sel ganglion di HD telah dikaitkan dengan kegagalan migrasi sel krista saraf.
Faktor genetik telah terlibat dalam etiologi HD. HD diketahui terjadi dalam kasus
keluarga. Insiden kasus familial yang dilaporkan bervariasi dari 3,6% hingga 7,8% dalam
rangkaian yang berbeda. Insiden familial 15-21% telah dilaporkan pada aganglionosis kolon
total dan 50% pada aganglionosis usus total yang lebih jarang. Beberapa gen dan molekul
pensinyalan telah diidentifikasi yang mengontrol morfogenesis dan diferensiasi sistem saraf
enterik (ENS). Gen-gen tersebut akan mengalami mutasi atau delesi, yang menyebabkan
terganggunya perkembangan ENS. Salah satu gen ini, RET dengan aktivitas tirosin kinase
terlibat dalam perkembangan ganglia enterik yang berasal dari sel krista saraf vagal. Mutasi
gen RET menyumbang 50% materi genetik dari keluarga dan 15-20% kasus sporadis HD.
komponen genetik dalam etiologi HD. Sindrom Down adalah kelainan kromosom yang
paling sering berkaitan dengan aganglionosis dan telah dilaporkan terjadi pada 4,5-16% dari
semua kasus HD. Abnormalitas kromosom lain yang telah dijelaskan terkait dengan HD
meliputi: delesi interstisial 13q distal, delesi parsial 2p dan translokasi resiprokal, dan trisomi
18 mosiac. Sejumlah sindrom herediter yang tidak biasa telah dilaporkan pada pasien dengan
HD. Beberapa sindrom tersebut yaitu sindrom Waardenburg, sindrom Von Recklinghausen,