Anda di halaman 1dari 17

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam Islam untuk menjadi umat muslim yang seutuhnya, maka harus
melaksanakan semua perintah Allah SWT serta menjahui larangannya. Seperti
melakukan shalat yang terlebih dahulu harus berwudhu’ serta melakukan puasa
yang bagi sebagian umat lalai dalam mengerjakannya.

Dibalik semua yang diperintahkan ternyata mengadung segudang manfaat


yang tidak disangka-sangka oleh umat manusia, baik itu dalam berwudhu’, shalat
maupun berpuasa. Oleh karena itu pada pembahasan ini akan penulis sampaikan
manfaat dari setiap tindakan tersebut.

B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah pada makalah ini adalah:
1. Bagaimana manfaat puasa bagi kesehatan
2. Bagaimanakah manfaat Wudhu bagi kesehatan?
3. Bagaimana manfaat shalat bagi kesehatan?

C. Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan penulisan pada makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui manfaat puasa bagi kesehatan.
2. Untuk mengetahui manfaat Wudhu bagi kesehatan.
3. Untuk mengetahui manfaat shalat bagi kesehatan
2

BAB II
PEMBAHASAN

A. Manfaat Puasa Bagi Kesehatan


Pengaruh mekanisme puasa terhadap kesehatan jasmani meliputi berbagai
aspek kesehatan, diantaranya yaitu :
a. Memberikan kesempatan istirahat kepada alat pencernaan, Pada hari-
hari ketika tidak sedang berpuasa, alat pencernaan di dalam tubuh
bekerja keras, oleh karena itu sudah sepantasnya alat pencernaan diberi
istirahat.
b. Membersihkan tubuh dari racun dan kotoran (detoksifikasi). Dengan
puasa, berarti membatasi kalori yang masuk dalam tubuh kita sehingga
menghasilkan enzim antioksidan yang dapat membersihkan zat-zat
yang bersifat racun dan karsinogen dan mengeluarkannya dari dalam
tubuh.
c. Menambah jumlah sel darah putih. Sel darah putih berfungsi untuk
menangkal serangan penyakit sehingga dengan penambahan sel darah
putih secara otomatis dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
d. Menyeimbangkan kadar asam dan basa dalam tubuh, Memperbaiki
fungsi hormon, meremajakan sel-sel tubuh,
e. Meningkatkan fungsi organ tubuh

Puasa juga mencegah lebih banyak lagi zat racun yang memasuki tubuh.
Organ hati dalam hal ini bisa melakukan metabolisme dan pengeluaran racun
secara lebih efektif. Sistem kekebalan tubuh juga rehat dari tugas mengusir racun
yang berasal dari makanan, air, maupun udara.

Puasa dapat menjaga perut yang penuh disebabkan banyak makan adalah
penyebab utama kepada bermacam-macam penyakit terutamanya kegendutan
yang menyebabkan timbulnya penyakit lain. Maka puasalah satu-satunya cara
yang dapat memelihara anggota badan daripada semua penyakit kerana
melaluinya unsur-unsur racun di dalam makanan dapat dinetralkan setelah
3

berpadu di antara satu sama lain. Sesungguhnya kesan lapar di dalam perbuatan
adalah lebih baik daripada penggunaan obat.

B. Manfaat Wudhu bagi Kesehatan


Wudhu memiliki banyak sekali faedah , diantaranya adalah :
1. Memadamkan Api Kemarahan
2. Memelihara Kebugaran dan Kesegaran Tubuh
3. Menjaga Kekebalan Tubuh
4. Mengendurkan Otot-otot Tubuh
5. Mencegah Terjadinya Penuaan Dini
6. Mengusir Kuman 
7. Menjaga Keseimbangan PH
8. Membuat Wajah Lebih Cerah dan Berbinar
9. Melancarkan System Peredaran Darah
10. Menjaga Kebersihan Hidung
11. Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut 
12. Melindungi Kulit dari Berbagai Macam Penyakit
13. Menjernihkana Hati dan Mengembalikan Semangat Hidup

1. Manfaat secara umum


Kulit merupakan organ yang terbesar tubuh kita yang fungsi utamanya
membungkus tubuh serta melindungi tubuh dari berbagai ancaman kuman, racun,
radiasi juga mengatur suhu tubuh, fungsi ekskresi ( tempat pembuangan zat-zat
yang tak berguna melalui pori-pori ) dan media komunikasi antar sel syaraf untuk
rangsang nyeri, panas, sentuhan secara tekanan.  Begitu besar fungsi kulit maka
kestabilannya ditentukan oleh pH (derajat keasaman) dan kelembaban. Bersuci
merupakan salah satu metode menjaga kestabilan tersebut khususnya kelembaban
kulit.
Kalau kulit sering kering akan sangat berbahaya bagi kesehatan kulit
terutama mudah terinfeksi kuman. Dengan bersuci berarti terjadinya proses
peremajaan dan pencucian kulit, selaput lendir, dan juga lubang-lubang tubuh
4

yang berhubungan dengan dunia luar (pori kulit, rongga mulut, hidung, telinga).
Seperti kita ketahui kulit merupakan tempat berkembangnya banya kuman dan
flora normal, diantaranya Staphylococcus epidermis, Staphylococcus aureus,
Streptococcus pyogenes, Mycobacterium sp (penyakit TBC kulit). Begitu juga
dengan rongga hidung terdapat kuman Streptococcus pneumonia (penyakit
pneumoni paru), Neisseria sp, Hemophilus sp.
Seorang ahli bedah diwajibkan membasuh kedua belah tangan setiap kali
melakukan operasi sebagai proses sterilisasi dari kuman. Cara ini baru dikenal
abad ke-20,sebagaimana kita tahu jepang membutuhkan 100 tahun untuk
membiasakan cuci tangan, kapanye2 cuci tangan juga sedang gencar2nya di media
massa, padahal umat Islam sudah membudayakan sejak abad ke-14 yang lalu.
Luar Biasa!
2. Keutamaan Berkumur –kumur.
Dari Humran budak Utsman bin Affan dia berkata:

‫غ َعلَى يَ َديْ ِه ِم ْن ِإنَاِئِه َفغَ َسلَ ُه َما‬ َ ‫وء فََأ ْفَر‬ ٍ ‫َأنَّه رَأى عثْما َن بن ع َّفا َن دعا بِوض‬
ُ َ ََ َ َْ َ ُ َ ُ
‫اسَتْنَثَر مُثَّ َغ َس َل‬ ِ ‫ات مُثَّ َأدخل مَيِينه يِف الْو‬ ٍ ‫ث مَّر‬
ْ ‫اسَتْن َش َق َو‬ْ ‫ض َو‬ َ ‫ض َم‬ ْ َ‫ضوء مُثَّ مَت‬ ُ َ َُ َ َ ْ َ َ ‫ثَاَل‬
‫َو ْج َههُ ثَاَل ثًا َويَ َديْ ِه ِإىَل الْ ِم ْر َف َقنْي ِ ثَاَل ثًا مُثَّ َم َس َح بَِرْأ ِس ِه مُثَّ َغ َس َل ُك َّل ِر ْج ٍل ثَاَل ثًا‬
‫ال َم ْن‬ َ َ‫ضوِئي َه َذا َوق‬ ُ ‫ضُأ حَنْ َو ُو‬ َّ ‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم َيَت َو‬
َ َّ ‫ت النَّيِب‬ ُ ْ‫ال َرَأي‬
َ َ‫مُثَّ ق‬
‫ِّث فِي ِه َما َن ْف َسهُ َغ َفَر اللَّهُ لَهُ َما‬ ُ ‫صلَّى َر ْك َعَتنْي ِ اَل حُيَد‬ َ َّ‫ضو ي َه َذا مُث‬
‫ضَأ حَنْو و ِئ‬
ُ ُ َ َّ ‫َت َو‬
‫َّم ِم ْن َذنْبِ ِه‬
َ ‫َت َقد‬
“Bahwa dia melihat Utsman bin Affan minta untuk diambilkan air wudlu.
Lalu beliau menuang bejana itu pada kedua tangannya, lalu dia mencuci
kedua tangannya tersebut hingga tiga kali. Kemudian beliau memasukkan
tangan kanannya ke dalam air wudlunya, kemudian berkumur, menghirup
air ke dalam hidung, dan mengeluarkannya. Kemudian beliau mencuci
mukanya tiga kali, mencuci kedua tangannya hingga ke siku sebanyak tiga
kali. Kemudian beliau mengusap kepalanya lalu mencuci setiap kakinya
5

tiga kali. Setelah itu beliau berkata, “Aku telah melihat Nabi -shallallahu
‘alaihi wasallam- berwudhu seperti wudhuku ini, kemudian beliau
bersabda, “Barangsiapa yang berwudhu seperti wudhuku ini, kemudian dia
shalat dua rakaat, dan tidak menyibukkan hatinya dalam kedua rakaat itu,
maka Allah akan mengampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Al-Bukhari
no. 164 dan Muslim no. 226)
Dari Abdullah bin Zaid ketika beliau memperagakan sifat wudhunya Nabi
-shallallahu ‘alaihi wasallam-:

‫ض‬
َ ‫ض َم‬ ْ ‫فََأ ْك َفَأ َعلَى يَ ِد ِه ِم ْن الت َّْو ِر َفغَ َس َل يَ َديْ ِه ثَاَل ثًا مُثَّ َْأد َخ َل يَ َدهُ يِف الت َّْو ِر فَ َم‬
‫ات مُثَّ َْأد َخ َل يَ َدهُ َفغَ َس َل َو ْج َههُ ثَاَل ثًا مُثَّ َغ َس َل‬ ٍ َ‫ث َغرف‬
َ َ ‫اسَتْنَثَر ثَاَل‬ ْ ‫اسَتْن َش َق َو‬ ْ ‫َو‬
ً‫يَ َديْ ِه َمَّرَتنْي ِ ِإىَل الْ ِم ْر َف َقنْي ِ مُثَّ َْأد َخ َل يَ َدهُ فَ َم َس َح َرْأ َسهُ فََأ ْقبَ َل هِبِ َما َو َْأد َبَر َمَّرة‬
ِ ‫اح َد ًة مُثَّ َغسل ِر ْجلَْي ِه ِإىَل الْ َك ْعَبنْي‬ ِ‫و‬
ََ َ
“Dia menuangkan air dari gayung ke telapak tangannya lalu mencucinya
tiga kali. Kemudian dia memasukkan tangannya ke dalam gayung, lalu
berkumur-kumur, memasukkan air ke hidung, dan mengeluarkannya
kembali dengan tiga kali cidukan. Kemudian dia memasukkan tangannya ke
dalam gayung, lalu membasuh mukanya tiga kali. Kemudian dia membasuh
kedua tangannya dua kali sampai ke siku. Kemudian memasukkan
tangannya ke dalam gayung, lalu mengusap kepalanya dengan tangan;
mulai dari bagian depan ke belakang dan menariknya kembali sebanyak
satu kali. Lalu dia mencuci kedua kakinya hingga mata kaki.” (HR. Al-
Bukhari no. 186 dan Muslim no. 235)

Berkumur-kumur berarti membersihkan rongga mulut dari penularan


penyakit. Sisa makanan sering mengendap atau tersangkut di antara sela gigi yang
jika tidak dibersihkan ( dengan berkumur-kumur atau menggosok gigi) akhirnya
akan menjadi mediasi pertumbuhan kuman. Dengan berkumur-kumur secara
6

benar dan dilakukan lima kali sehari berarti tanpa kita sadari dapat mencegah dari
infeksi gigi dan mulut. 
Penelitian modern membuktikan bahwa berkumur dapat menjaga mulut
dan tenggorokan dari radang dan menjaga gusi dari luka. Berkumur juga dapat
menjaga dan membersihkan gigi dengan menghilangkan sisa-sisa makanan yang
terdapat di sela-sela gigi setelah makan. Manfaat berkumur lainnya yg juga
penting adalah menguatkan sebagian otot-otot wajah dan menjaga kesegarannya.
Berkumur merupakan latihan penting yang diakui oleh pakar dalam bidang
olahraga, karena berkumur jika dilakukan dengan menggerakkan otot-otot wajah
dengan baik dapat menjadikan jiwa seseorang tenang. 
3. Istinsyaq
Istinsyaq berarti menghirup air dengan lubang hidung, melalui rongga
hidung sampai ke tenggorokan bagian hidung (nasofaring). Fungsinya untuk
mensucikan selaput dan lendir hidung yang tercemar oleh udara kotor dan juga
kuman.Selama ini kita ketahui selaput dan lendir hidung merupakan basis
pertahanan pertama pernapasan.
Dengan istinsyaq mudah-mudahan kuman infeksi saluran pernapasan akut
(ISPA) dapat dicegah. Penelitian ilmu modern yang dilakukan oleh tim
kedokteran Universitas Aleksandria membuktikan bahwa kebanyakan orang yg
berwudhu secara kontinyu, maka hidung mereka bersih dan bebas dari debu,
bakteri dan mikroba. Tidak diragukan lagi bahwa lubang hidung merupakan
tempat yg rentan dihinggapi mikroba dan virus, tetapi dengan membasuh hidung
secara kontinyu den melakukan istinsyaq (memasukan dan mengeluarkan air ke
dan dari hidung di saat berwudhu), maka lubang hidung menjadi bersih dan
terbebas dari radang dan bakteri, dan ini mencerminkan kesehatan tubuh secara
keseluruhan. Proses ini dapat menjaga manusia akan bahaya pemindahan mikroba
dari hidung ke anggota tubuh yg lain
4. Membasuh Wajah dan Kedua Telapak Tangan
Membasuh wajah dan kedua telapak tangan sampai ke siku memiliki
manfaat yang sangat besar dalam menghilangkan debu dan mikroba, lebih dari
membasuh hidung. Membasuh wajah dan kedua telapak tangan sanpai ke siku
7

juga daat menghilangkan keringat dan permukaan kulit dan membersihkan kulit
dari lemak yg dipartisi oleh kelenjar kulit, dan ini biasanya menjadi tempat yg
ideal untuk berkembang biaknya bakteri.
Begitu pula dengan pembersihan telinga sampai dengan pensucian kaki
beserta telapak kaki yang tak kalah pentingnya untuk mencegah berbagai infeksi
cacing yang masih menjadi masalah terbesar di negara kita
5. Membasuh Kedua Telapak Kaki
Membasuh kedua telapak kaki dengan memijat secara baik danpat
mendatangkan perasaan tenang dan nyaman, karena telapak kaki merupakan
cerminan seluruh perangkat tubuh. Orang yang berwudhu seakan-akan memijat
seluruh tubuhnya satu-persatu, padahal ia hanya membasuh kedua telapak kakinya
dengan air dan memijatnya dengan baik. Ini merupakan salah satu rahasia
timbulnya perasaan tenang dan nyaman yang dirasakan oleh seorang muslim
setelah berwudhu.
Wudhu dan Aliran Darah Perifer 
Dalam hadits riwayat empat Imam (Imam Abu Hanifah, Imam Malik,
Imam Syafi’i, Imam Ahmad Hambali)  diterangkan.“Sempurnakanlah dalam
berwudhu dan gosoklah sela-sela jari kalian...” perintah ini secara medis sangat
bermakna. Mengapa sela-sela jari yang disebut?, ternyata di bagian itulah berjalan
serabut saraf, arteri, vena, dan pembuluh limfe. Penggosokan daerah sela-sela jari
itu sudah barang tentu memperlancar..aliran darah perifer (terminal) yang
menjamin pasokan makanan dan oksigen. Kita tahu berapa banyak pasien yang
mengalami sumbatan aliran darah dan berakibat pembusukan jari-jari. Tidak
jarang diantara mereka harus menjalani amputasi..elain itu, serabut saraf juga
secara langsung distimulasi oleh perbuatan kita menggosok sela-sela jari. Ujung
jari sampai telapak tangan adalah bagian yang paling sensitif, karena paling
banyak mengandung simpul reseptor saraf. Tiam 1 cm2 kulit di daerah itu,
terdapat 120 – 230 ujung saraf peraba.
8

Titik-titik penting terdapat di Anggota Wudhu

Kita dapat memahami bahwa anggota wudhu yang dibasuh adalah bagian-
bagian tubuh yang biasanya banyak bersentuhan dengan dunia luar. Bagian-
bagian tersebut umumnya tidak tertutup pakaian, abhakan memang menjadi alat
kontak tubuh kita dengan lingkungan, sehingga paling banyak mengalami
kontaminasi (kotoran), dan oleh karena secara logis paling perlu dibasuh. Inilah
aspek higine dalam ritual wudhu.

Disisi lain, daerah ujung lengan (siku ke bawah) dan ujung tungkai 
(lutut kebawah) terdapat titik- titik penting dalam akupuntur. Seluruh organ
bagian dalam memiliki lima buah titik penting apabila dilakukan stimulasi akam
memperbaiki fungsinya. Beberapa gangguan fungsi organ juga bisa dinormalkan
dengan cara menstimulasi titik-titik penting tersebut.  

Nabi Muhammad bersabda "  “berwudhu dan gosoklah sela-sela jari


kalian...” Perintah ini secara medis sangat bermakna. Mengapa sela – sela jari
yang disebut?, ternyata di bagian itulah berjalan serabut saraf, arteri, vena, dan
pembuluh limfe. Penggosokan daerah sela-sela jari itu sudah barang tentu
memperlancar aliran darah perifer (terminal) yang menjamin pasokan makanan
dan oksigen. Kita tahu berapa banyak pasien yang mengalami sumbatan aliran
darah dan berakibat pembusukan jari – jari. Tidak jarang diantara mereka harus
menjalani amputasi.

Selain itu, serabut saraf juga secara langsung distimulasi oleh perbuatan
kita menggosok sela – sela jari. Ujung jari sampai telapak tangan adalah bagian
yang paling sensitif, karena paling banyak mengandung simpul reseptor saraf.
Tiam 1 cm2 kulit di daerah itu, terdapat 120 – 230 ujung saraf peraba.

Ear Acupunture

Akupuntur telinga berkembang menjadi suatu cabang spesialis kedokteran


di China. Menurut ilmu akupuntur telinga adalah representasi dari tubuh manusia.
Bentuk telinga serupa dengan bentuk tubuh saat masih berupa janin yang
9

meringkuk dalam rahim ibu. Kepalanya adalah bagian sering dipasan anting.
Daerah lubang adalah rongga tubuh tempat tersimpanya organ-organ dalam.
Melakukan stimulasi seperti wudhu akan berpengaruh baik terhadap fungsi organ
dalam. Adapun lingkaran luar menggambarkan punggung. Pemijatannya juga
seakan-akan melakukan stimulasi daerah punggung dan ruas-ruas tulang belakang.
lmu Brain Gym juga menjelaskan gerakan pasang telinga. Caranya, telinga
digosok-gosok sendiri dengan lembut, hingga timbul warna kemerahan dan
dirasakan dengan sensasi yang lebih hangat. Metode ini menambah konsentrasi
dan daya serap belajar anak disekolah. Akibatnya prestasi juga meningkat.
Sebaiknya anak-anak diajari untuk melakukan ini secara sadar, saat memulai
belajar, baik di sekolah maupun dirumah.

C. Manfaat Shalat Bagi Kesehatan


1. Takbiratul ikhrom: Berdiri tegak lurus
Berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalu melipatnya di
depan perut atau dada bagian bawah. Gerakan ini melancarkan aliran darah, getah
bening dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan
darah mengalir lancar ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu
meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar. Kemudian kedua
tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini
menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian
atas.
2. Ruku’
Ruku’ adalah membengkokan tulang belakang, dan meluruskannya
meregangkan antara tulang dan otot punggung, ruku’ yang sempurna adalah
ditandai tulang belakang yang luruh sehingga bila diletakkan segelas air diatas
punggung tersebut tidak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang.
Meletakkan tangan pada lutut seraya meluruskan tulang belakang dan
menahannya akan mempelancar perdarahan dan getah bening. Karena itu,
makanan bagi tulang belakang beserta ligament dan otot pendukungnya akan
terjamin. Lebih jauh Aliah BP. Hasan dalam bukunya Pengantar Psikologi
10

Kesehatan Islami mengatakan bahwa ruku’ merupakan salah satu metode untuk
menguatkan otot-otot pada persendian kaki yang dapat meringankan tegangan
pada lutut, ketika ruku’ seseorang meregangkan otot punggung sebelah bawah,
otot paha, dan otot betis secara penuh. Tekanan akan terjadi pada otot lambung,
perut dan ginjal, sehingga darah akan terpompa ke atas tubuh. Dan ketika
melakukan qauna atau berdiri setelah ruku’, secara spiritual ruku’ dapat
membentuk seseorang dalam kehidupannya tidak sombong, memulai
merendahkan dan menundukkan diri, dan senantiasa berusaha dalam memperhalus
hati dan memperbaharui kekhusyu’an shalat, merasakan bahwa dirinya hina dan
merasakan pula kemuliaan Allah, kemudian ia memuji dan mengakui keagungan
Allah. hal ini tercermin dalam ucapan dalam ruku’ “Subhâna Rabbî al-‘adhîmi wa
bihamdihi” ( Maha suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan segala puji bagi-
Nya ).
3. I’tidal
Bangun dari rukuk, tubuh kembali tegak setelah, mengangkat kedua
tangan setinggi telinga. i’tidal adalah variasi postur setelah rukuk dan sebelum
sujud. Gerak berdiri bungkuk berdiri sujud merupakan latihan pencernaan yang
baik. Organ-organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan
pelonggaran secara bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi lebih lancar. Postur
tubuh kembali tegak, sehingga memberikan tekanan pada aliran darah untuk
bergerak keatas. Hal ini dapat membuat tubuh mengalami relaksasi dan
melepaskan ketegangan, hal serupa juga terjadi ketika berdiri setelah sujud.

4. Sujud 
Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi
pada lantai. sujud bermanfaat memompa aliran getah bening ke bagian leher dan
ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa mengalir
maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Karena itu,
lakukan sujud dengan tuma’ninah, jangan tergesa gesa agar darah mencukupi
kapasitasnya di otak. Postur ini juga menghindarkan gangguan wasir. Khusus bagi
11

wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan
kesehatan organ kewanitaan. 
Dengan melakukan gerakan sujud secara rutin, pembuluh darah di otak
terlatih untuk menerima banyak pasokan oksigen. Pada saat sujud, posisi jantung
berada di atas kepala yang memungkinkan darah mengalir maksimal ke otak. Itu
artinya, otak mendapatkan pasokan darah kaya oksigen yang memacu kerja sel-
selnya. Dengan kata lain, sujud yang tumakninah dan kontinyu dapat memacu
kecerdasan. 
5. Duduk Tasyahud
Duduk ada dua macam, yaitu iftirosy (tahiyyat awal) dan tawarruk
(tahiyyat akhir). Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki. Manfaatnya,saat
iftirosy, bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan syaraf. Posisi ini
menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya
tak mampu berjalan. Duduk tawarruk sangat baik bagi pria sebab tumit menekan
aliran kandung kemih (urethra), kelenjar kelamin pria (prostata) dan saluran vas
deferens. Jika dilakukan. dengan benar, postur irfi mencegah impotensi. Variasi
posisi telapak kaki pada iffirosy dan tawarruk menyebabkan seluruh otot tungkai
turut meregang dan kemudian relaks kembali. Duduk dalam tasyahud dengan
menekukan jari – jari yang berada pada kaki yang kanan, ini berfungsi untuk me-
refleksi (berfungsi pijat refleksi) syaraf-yaraf kaki dan memperlancar peredaran
darah hingga ke syaraf kepala, posisi duduk tasyahud juga dapat membantu
pencernaan dengan menggerakkan isi perut ke arah bawah. Tubuh akan
mengalami relaksasi, dan merangsang otot-otot pangkal paha, sehingga dapat
mengurangi rasa nyeri dan sakit pada pangkal paha.

6. Salam
Gerakan memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal.
Manfaatnya untuk mererelaksasi otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan
aliran darah di kepala. Gerakan ini mencegah sakit kepala dan menjaga
kekencangan kulit wajah. Serata bermanfaat bagi kedua otot leher meregang
bergantian, dimulai dari kiri yang padat dan diakhiri oleh kanan. Hal ini
12

merupakan pemusatan getah bening seluruh tubuh ke jantung. Bertambah lama


salam akan bertambah dahsyat karena otot yang menggerakkannya bertambah
kuat
7. Thuma’ninah
          Sudah seharusnya shalat kita dilaksanakan dengan thuma’ninah yaitu
dengan tenang, rileks, dan santai setelah melakukan aktivitas dalam mengarungi
semua dimensi kehidupan. HampIr semua rukun-rukun shalat untuk melakukan
thuma’ninah. Thuma’ninah merupakan bentuk relaksasi dalam shalat, dimana
seseorang berdiam sejenak untuk merasakan istirahat atau bersantai-santai setelah
mengalami kontraksi atau peregangan otot dan syaraf. Melalui thuma’ninah
diharapkan seseorang mengalami kedamaian dan ketenangan, sehingga dapat
mengurangi rasa kecemasan, dll.
13

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berpuasa merupakan tindakan yang dilakukan dengan semata-mata
menahan diri dari haus dan lapar untuk menunaikan kewajibannya serta
mengharapkan keridhaan Allah, begitu pula dengan yang lain, sehingga tidak
disadari terdapat berbagai hikmah yang dikandungnya untuk kebaikan tubuh
manusia.

B. Saran
Sebagai pemakalah kami menyadari bahwa penyusunan penulisan dam
penyampaian masih terdapat banyak kekurangan. Kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan guna memperbaiki penyusunan makalah
dimasa mendatang.
14

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Azwar, Bahar, Fikih Kesehatan; Dari Ibadah, Pengobatan, sampai Penyakit Flu


Burung, Jakarta: Quantum Media, 2005
Akrom, Muhammad, Terapi Wudhu; Sempurna Shalat, Bersihkan Penyakit,
Yogyakarta: Mutiara Media, 2010
Darmawan, Lita, Cara Instan Membuat Gigi Sehat dan Cantik dengan Dental
Cosmetics + Kiat Merawat Gigi yang Tepat dan Efektif, Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama, 2007.
Ginting, B., Mulut Sehat Gigi Kuat, Bandung: Indonesia Publishing House, 1985
Hilmi Al-Khuli, Menyingkap Rahasia Gerakan-Gerakan Sholat; Keajaiban
Gerakan-Gerakan Sholat terhadap Kesehatan Psikologis dan Fisik
Manusia, Yogyakarta: DIVA Press, 2008
W. Al-Hafidz, Ahsin, Fikih Kesehatan, Jakarta: Amzah, 2007
15

AGAMA DAN KESEHATAN

MAKALAH

DISUSUN
OLEH:
MUAZZINAH
NIM: 171101076

Dosen Pebimbing: Drs. H. Mursyid Yahya. M.Pd

JURUSAN PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATAN


STIKES DARUSSALAM LHOKSEUMAWE
2017
16

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul “AGAMA
DAN KESEHATAN” dengan lancar, dalam pembuatan makalah ini.
Bersama ini pula kami menyampaikan terima kasih kepada Bapak, selaku
dosen pengajar yang telah memberi penjelasan dan bimbingan sehingga kami
dapat menyelasaikan makalah tepat pada waktunya. Dalam penyusunan makalah
ini banyak pihak yang terlibat baik secara langsung atau maupun tidak langsung,
sehingga pekerjaan yang sangat berat ini menjadi sedikit ringan, maka tidak
berlebihan apa bila pada kesempatan ini kami menghanturkan dan menyampaikan
rasa terimakasih kepada teman-teman yang telah membantu sehingga makalah ini
dapat terselesaikan dengan baik.

Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam
pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima
saran dan kritik yang bersifat membangun. Sekian terima kasih.

Lhokseumawe, 24 November 2017

Penyusun

i
17

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................i


DAFTAR ISI ......................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah..................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................1
C. Tujuan Penulisan.............................................................................1
BAB II: PEMBAHASAN ..................................................................................2
A. Manfaat Puasa Bagi Kesehatan..........................................................2
B. Manfaat Berwudhu Bagi Kesehatan..................................................3
C. Manfaat Shalat Bagi Kesehatan.........................................................8
BAB II : PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................13
B. Saran ...........................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA

ii

Anda mungkin juga menyukai