CYBER LAW
Zulafwan, M.Kom
jurisdiction
Trans-national extradition
Yurisdiksi dalam Dunia Siber
Yurisdiksi Teritorial
Setiap Negara memiliki yurisdiksi terhadap kejahatan-kejahatan yang dilakukan di dalam wilayah atau
teritorialnya. dengan pertimbangan:
• Negara dimana kejahatan dilakukan adalah Negara yang ketertiban sosialnya paling terganggu;
• Biasanya pelaku ditemukan Negara dimana kejahatan dilakukan;
• Akan lebih mudah menemukan saksi dan bukti-bukti sehingga proses persidangan dapat lebih
efisien dan efektif;
• Sesroang WNA yang dating ke wilayah suatu Negara dianggap menyerahkan diri pada system HN
Negara tersebut, sehingga ketika ia melakukan pelanggaran HN di Negara yang ia datangi maka ia
harus tunduk pada hokum stempat meskipun mungkin apa yang ia lakukan sah (lawful) menurut
system HN negaranya sendiri.
Ada beberapa perkecualian yang diatur dalam HI dimana Negara tidak dapat menerapkan yurisdiksi
territorialnya diantaranya : pejabat diplomatic negara asing, negara dan kepala negara asing,
kapal public negara asing, organisasi internasional, pangkalan militer negara asing
Prinsip-Prinsip Yurisdiksi dalam Hukum Internasional
Teritorial Subjektif
Teritorial Objektif
Nasionalitas Aktif
• Berdasarkan prinsip ini Negara memiliki yurisdiksi
terhadap warga yang melakukan kejahatan di luar
negeri.
• Indonesia memiliki yurisdiksi untuk mengadilil TKI
yang membunuh majikannya di Arab Saudi atas
dasar prinsip ini.Dalam praktik sering terjadi klaim
yang tumpang tindih dari beberapa Negara karena
pelaku kejahatan memiliki kewarganegaraan
ganda.Karenanya sangat penting bagi suatu
Negara untuk membuat aturan tegas siapa yang
berhak mendapatkan kewarganegaraan di
negaranya.
Prinsip-Prinsip Yurisdiksi dalam Hukum Internasional
Nasionalitas Pasif
• Negara memiliki yurisdiksi terhadap warganya yang
menjadi korban kejahatan yang dilakukan orang asing di
luar negeri.
• Dengan prinsip ini maka Indonesia akan memiliki yurisdiksi
berdasarkan prinsip nasionalitas pasif terhadap Philip
(Warga Filipina) yang membunuh Soni (Warga Indonesia)
di Thailand. Dalam kasus US v Yunis 1989, Amerika
mengadili Yunis, warga Libanon yang dituduh terlibat
pembajakan pesawat Yordania di Timur Tengah atas
dasar prinsip nasionalitas pasif.Beberapa warga AS yang
ada dalam pesawat Yordania itu menjadi korban
perbuatan Yunis.
Prinsip-Prinsip Yurisdiksi dalam Hukum Internasional
Prinsip Universal
• Berdasarkan prinsip ini setiap Negara memiliki
yurisdiksi untuk mengadili pelaku kejahatan
internasional yang dilakukan dimanapun tanpa
memperhatikan kebangsaan pelaku maupun
korban.
• Alasan munculnya prinsip ini adalah bahwa pelaku
dianggap orang yang sangat kejam, musuh seluruh
umat manusia, jangan sampai ada tempat untuk
pelaku meloloskan diri dari hukuman, sehingga
tuntutan yang dilakukan oleh suatu Negara
terhadap pelaku adalah atas nama seluruh
masyarakat internasional.
Prinsip-Prinsip Yurisdiksi dalam Hukum Internasional
Prinsip Perlindungan
• Berdasarka prinsip ini Negara memiliki yurisdiksi
trehadap orang asing yang melakukan yurisdiksi
terhadap orang asing yang melakukan kejahatan
yang sangat serius yang mengancam kepentingan
vital Negara, keamanan, integritas dan kedaulatan,
serta kepentingan vital ekonomi Negara.
• Indonesia menyatakan dalam Kitab Undang-
undang Hukum PIdananya bahwa Indonesia
memiliki yurisdiksi terhadap seseorang yang ada di
luar negeri yang melakukan tindakan mengancam
dan kepentingan vital ekonomi Indonesia.
Bentuk Kerja Sama Antarnegara
Dalam Penerapan Yurisdiksi
• Kerja sama penerapan yurisdiksi atau penegakan hokum yang
tertua adalah ekstradisi kemudian diikuti kerja sama penegakan
hokum lainnya seperti, dengan “mutual assistance” (MLAT’s);
“transfer of sentenced person” (TSP); “transfer of criminal
proceedings” (TCP), dan “joint investigation” serta “handing over”