Anda di halaman 1dari 39

HAK CIPTA

Tim Dosen HKI


Fakultas Hukum
Universitas Brawijaya

1
Pengertian Hak Cipta
• Secara Umum adalah Perlindungan
hukum kepada; pengarang, pencipta lagu,
pembuat program komputer, perancang
situs dan pencipta-pencipta lainnya atas
karya-karya seni, drama dan jenis karya-
karya lainnya yang biasanya mengacu
kepada “ciptaan”.

2
• Pasal 1 angka 1 UU Hak Cipta 2014
menegaskan bahwa “ Hak Cipta adalah
hak eksklusif pencipta yang timbul
secara otomatis berdasarkan prinsip
deklaratif setelah suatu ciptaan
diwujudkan dalam bentuk nyata dengan
tidak mengurangi pembatasan menurut
peraturan perundang-undangan yang
berlaku.”
3
Pencipta dan kepemilikan hak cipta
• Undang-Undang Hak Cipta
membedakan pengertian antara
Pencipta dan Pemegang Hak Cipta
• Pengertian Pencipta didefinisikan
melalui pasal 1 butir 2 UU Hak
Cipta
• Sedangkan Pemegang Hak Cipta
didefinisikan melalui pasal 1 butir 4
4
• Patut diingat bahwa pencipta dapat sekaligus
sebagai pemegang hak cipta dalam hal hak
cipta itu tidak dialihkan ke pihak lain.
Pemegang hak cipta belum tentu sebagai
pencipta karena dapat dimungkinkan
pemegang hak cipta menerima pengalihan hak
dari pencipta ataupun membeli hak cipta
tersebut dari pencipta.

5
• Badan Hukum dapat diberi status dan
bertindak sebagai pencipta (Pasal 2 UU Hak
Cipta)
• Negara sebagai pemegang Hak cipta atas
peninggalan sejarah, budaya nasional, folklor
(Pasal 38 UU Cipta)
• Pasal 39 UU Hak Cipta mengatur tentang
ciptaan anonim dan pseudonim.

6
Konsepsi Kepemilikan Hak Cipta
• Authorship dan Ownership
• Lisensi Penggunaan Hak Cipta
• Kepemilikan Hak Cipta oleh Negara
• Konsep a Work made for Hire
• Karya Derivatif

7
KANDUNGAN HAK CIPTA
• Sebagai Hak Eksklusif, Hak Cipta
mengandung dua esensi Hak yakni:
– Hak Ekonomi, dan
– Hak Moral.

8
• Hak ekonomi melindungi kepentingan
ekonomi pemilik atau pencipta dalam
hubungannya dengan hasil komersial
yang akan diperoleh melalui ciptaan
tersebut.

• Hak moral melindungi integritas dan


reputasi kreatif seperti yang terlihat dalam
ciptaan yang bersangkutan.

9
• Pada Umumnya Hak Ekonomi meliputi
Hak Eksklusif untuk:
1. Mereproduksi/memperbanyak sebuah karya
2. Mendistribusikan salinan sebuah karya kepada
publik.
3. Menyewakan salinan dari sebuah karya.
4. Membuat terjemahan atau adaptasi sebuah karya.
5. Mempertunjukkan dan menyampaikankan sebuah
karya kepada publik.
6. Menerima presentase dari harga jual jika sebuah
karya dijual ulang.

10
• Hak moral didasarkan pada tradisi “Droit d’auteur”
Perancis yang memandang kreasi-kreasi intelektual
sebagai sebuah perwujudan dari semangat atau jiwa
dari pencipta.

• Sebagian besar negara paling tidak mengakui dua


jenis hak moral berikut ini:
1. Hak untuk disebut sebagai pencipta dari sebuah
karya (“hak paternitas” )
2. Hak untuk melindungi integritas dari karya.

11
• Hak Moral tidak dapat dialihkan kepada pihak
lain karena merupakan hak pribadi pencipta
(hanya dapat berpindah kepada ahli waris
pencipta). Akan tetapi di beberapa Negara
dimungkinkan perpindahan hak moral melalui
perjanjian tertulis.

12
• Bagaimana di Indonesia?
Pada UU Hak Cipta, Hak Ekonomi diatur
dalam Bab Ketiga UU
Pada UU Hak Cipta Hak Moral diatur dalam
pasal 5 - 7.

Perhatikan Tabel berikut untuk mengetahui


konsep ttg Hak Moral

13
Konsepsi Hak Moral UU Hak Cipta 2014
(Mnrut the Berne Cvt) (pelanggaran Hak Moral adlh:)
a. The Right of Paternity a) Meniadakan atau tidak
b. The right of Integrity menyebutkan nama pencipta
c. The right of Publication b) Mencantumkan nama pencipta
d. The right to withdraw padahal dia bukan penciptanya
c) Mengganti judul atau anak judul
Menurut Pasal 6bis of The Berne ciptaan
Convention: d) Mengubah isi ciptaan
‘…. The author shall have the right e) Meniadakan atau mengubah
to claim authorship of the work, informasi elektronik tentang
and to object any distortion, informasi manajemen pencipta
mutilation or other modification of,
or any other derogatory action in
relation to the said work, which
would be prejudicial to his honour
or reputation”

14
Hak Terkait
• “Hak terkait” mengacu kepada hak yang diberikan
kepada pelaku seni, produser fonogram
(Rekaman suara) dan badan penyiaran
• 3 Jenis Hak terkait:
a) Hak pelaku seni dalam setiap penampilan mereka
b) Hak Produser rekaman suara/ Fonogram dalam
rekaman-rekamannya
c) Hak organisasi penyiaran

15
• Pasal 1 angka 5 UU Hak Cipta mengatur bahwa
Hak Terkait adalah hak yang berkaitan dengan
Hak Cipta, yaitu hak eksklusif bagi Pelaku
Pertunjukan untuk memperbanyak atau
menyiarkan pertunjukannya;

16
• bagi Produser Fonogram untuk
memperbanyak atau menyewakan karya
rekaman suara atau rekaman bunyinya; dan
bagi Lembaga Penyiaran untuk membuat,
memperbanyak, atau menyiarkan karya
siarannya. (Lebih lanjut baca BAB III UUHC)

17
• Hak cipta dan hak terkait yang melindungi
karya dari berbagai kategori pemegang hak.
Sedangkan hak cipta melindungi karya-karya
pencipta itu sendiri

18
• Hak terkait merupakan Hak Eksklusif Bagi:
a)Pelaku Pertunjukan untuk memperbanyak atau
menyiarkan pertunjukannya dan untuk
memberikan izin atau melarang pihak lain yang
tanpa persetujuannya melakukan itu.
b)Produser Fonogram suara untuk memperbanyak
atau menyewakan karya rekaman suara atau
rekaman bunyinya dan untuk memberikan izin
atau melarang pihak lain yang tanpa
persetujuannya melakukan hal itu dan ;
c) Lembaga Penyiaran , untuk membuat,
memperbanyak, atau menyiarkan karya
siarannya dan untuk memberikan izin atau pihak
lain yang tanpa persetujuannya melakukan itu
19
• Yang dimaksud Pelaku adalah:
– 1. Aktor
– 2. Penyanyi
– 3. Pemusik
– 4. Penari
- 5. Mereka yang menampilkan,
memperagakan, mempertunjukkan,
menyanyikan, menyampaikan,
mendeklamasikan, atau memainkan suatu
karya musik, drama,tari, sastra, foklor, atau
karya seni lainnya.

20
Cakupan dan Jangka Waktu
Perlindungan
• TRIPs tidak secara definitif menetapkan ciptaan yang
dilindungi Hak Cipta, kecuali program komputer (article
10 (1)) dan kompilasi data ( article 10 (2)).

• Ciptaan yang dilindungi Hak Cipta juga tidak terbatas


mengacu pada apa yang ditentukan dalam Berne
Convention Article 2 yang pada dasarnya terdiri dari
Ciptaan Asli ( Original Works), Ciptaan Turunan
(derivative) dari bidang ciptaan sastra, ilmu
pengetahuan, dan ciptaan seni apapun media ekspresi
yang digunakan.

21
• Cakupan Ciptaan yang dilindungi oleh Hak
Cipta di setiap negara bisa berbeda satu sama
lainnya. Tidak semua UU Hak cipta yang
terdapat di berbagai negara memberikan
daftar karya yang banyak, sebagian besar
negara hanya memberikan sejumlah kategori
karya yang biasanya lebih umum dan sangat
fleksibel.

22
• Pasal 40 UU Hak Cipta menetapkan ruang lingkup Ciptaan yang dapat dilindungi
Hak Cipta
(1) Ciptaan yang dilindungi meliputi Ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra, terdiri atas:
a. buku, pamflet, perwajahan karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lainnya;
b. ceramah, kuliah, pidato, dan Ciptaan sejenis lainnya;
c. alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan;
d. lagu dan/atau musik dengan atau tanpa teks;
e. drama, drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan pantomim;
f. karya seni rupa dalam segala bentuk seperti lukisan, gambar, ukiran, kaligrafi, seni pahat, patung, atau
kolase;
g. karya seni terapan
h. karya arsitektur;
i. peta;
j. karya seni batik atau seni motif lain;
k. karya fotografi;
l. Potret;
m. karya sinematografi;
n. terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, basis data, adaptasi, aransemen, modifikasi dan karya lain dari
hasil transformasi;
o. terjemahan, adaptasi, aransemen, transformasi, atau modifikasi ekspresi budaya tradisional;
p. kompilasi Ciptaan atau data, baik dalam format yang dapat dibaca dengan Program Komputer maupun
media lainnya;
q. kompilasi ekspresi budaya tradisional selama kompilasi tersebut merupakan karya yang asli;
r. permainan video; dan
s. Program Komputer.
23
•Suatu Ciptaan yang memenuhi persyaratan
perlindungan Hak Cipta secara otomatis akan
dilindungi selama jangka waktu tertentu.
•Berne Convention dan Article 12 TRIPs
menetapkan jangka waktu Hak cipta adalah 50
tahun.
•Penentuan jangka waktu perlindungan
bertujuan untuk memenuhi kepentingan moril
dan materiil dari pencipta dan ahli warisnya.
24
• Jangka waktu perlindungan hak moral dapat
berbeda antara Negara satu dan lainnya.
Sebagian besar Negara memberlakukan hak
moral berlangsung selamanya, sedangkan di
sebagian Negara hak moral akan habis
bersamaan dengan habisnya hak ekonomi.
• Perlindungan hak terkait berlangsung lebih
singkat daripada hak cipta. Beberapa Negara
menetapkan jangka waktu yang bervariasi dari
20- 50 tahun.
25
• UU Cipta Indonesia mengenal tiga ketentuan
jangka waktu perlindungan
1. Jangka waktu selama hidup pencipta
ditambah 75 tahun setelah pencipta
meninggal berlaku untuk ciptaan asli.
2. 50 tahun sejak pertama kali ciptaan
diumumkan berlaku untuk karya derivatif/
turunan (Pasal 30)
3. Tanpa Batas waktu berlaku untuk folklore
(Pasal 33)

26
Pembatasan hak cipta
• Aspek dari Ciptaan yang tidak dilindungi oleh
Hak Cipta
a) Ide/ Konsep
b) Nama, Judul, Slogan dan frasa-frasa singkat
lainnya
c) Penggunaan fair use dari ciptaan

Dalam Undang-Undang Hak Cipta 2014


Pembatasan Hak Cipta diatur dalam Pasal 26

27
• Kriteria suatu karya untuk mendapatkan
perlindungan hak cipta haruslah merupakan
karya asli (orisinil). Karya tersebut benar-
benar merupakan ekspresi dari penciptanya
bukan tiruan dari orang lain ataupun karya
yang sudah menjadi publik domain.

• Ingat !
– Orisinil tidak sama dg Baru.

• Syarat “Baru” hanya ada di Hak Kekayaan


Industri yg mensyaratkan Pendaftaran
28
• Perolehan dan perlindungan hak cipta
bersifat otomatis dan bersifat
independen yakni perlindungan diberikan
tanpa tergantung pada pengaturan
perlindungan hukum Negara setempat.

29
• Sebuah karya secara otomatis dilindungi,
segera setelah sebuah karya tersebut
terwujud, tanpa adanya pendaftaran
khusus, deposit dan pembayaran. Namun
demikian dibeberapa negara mewajibkan,
bahwa karya tersebut diwujudkan dalam
bentuk tertentu
• Dengan demikian Pendaftaran bukanlah
menjadi suatu keharusan dalam Hak
Cipta, Karena tanpa pendaftaran Hak
Cipta telah diakui dan dilindungi.
30
• Meskipun UU Hak Cipta tidak mewajibkan
suatu ciptaan untuk didaftarkan, Undang-
Undang Hak Cipta mengatur secara khusus
ketentuan mengenai PENCATATAN ciptaan
dan hak terkait dalam BAB X.
• Dari aspek hukum, pencatatan ciptaan tidak
memberi dasar bagi lahirnya hak cipta. Hak
Cipta lahir secara OTOMATIS setelah ciptaan
diwujudkan

31
• Berbeda dengan permintaan Hak
Kekayaan Industri yang mensyaratkan
wajib pengajuan Pendaftaran untuk status
dan perlindungan hukum. Dalam Hak Cipta
pencatatan sekedar berfungsi untuk
pencatatan hak pencipta atas ciptaan,
identitas pencipta dan data lain yang
relevan. Hal ini menjadi penting terutama
untuk mendukung pembuktian ketika
terjadi sengketa kepemilikan hak cipta.

32
Penegakan Hukum Hak Cipta
• Hak ekonomi dikatakan dilanggar jika
seseorang, tanpa izin:
a) Melakukan tindakan yang sebenarnya hanya boleh
dilakukan oleh pemilik hak cipta;
b) Di beberapa negara, melakukan tindakan komersial
terhadap suatu karya atau menfasilitasi alat-alat
untuk memproduksi karya-karya hasil pelanggaran
(misalnya menjual CD bajakan); atau
c) mengimpor atau memiliki sebuah karya yang
dilanggar, kecuali karya-karya tersebut sudah
termasuk dalam pengecualian secara hukum atau
sudah diperbolehkan.
33
• Sebuah hak moral telah dilanggar apabila:
a) Jika kontribusi sebagai pencipta dari sebuah karya tidak
diakui (melanggar hak paternitas); atau
b) Jika suatu karya dirusak atau dimodifikasi dengan cara
yang dapat mengganggu harga diri dan reputasi yang
dimiliki (melanggar hak integritas).

34
Sanksi Pelanggaran Hak Cipta
• Pelanggaran Hak Moral
– Sanksinya: Ganti rugi perdata

• Pelanggaran Hak Ekonomi / Hak Eksklusif


– Sanksinya:
• PERDATA: Ganti rugi perdata
• PIDANA: Penjara dan atau denda

35
• Penyelesaian pelanggaran Hak Moral:
– Pengadilan Niaga  Mahkamah Agung

• Penyelesaian pelanggaran Hak Ekonomi


Perdata:
– Pengadilan Niaga  Mahkamah Agung

• Penyelesaian pelanggaran Pidana:


– Pengadilan Negeri  Pengad Tinggi  MA

36
PERINTAH SEMENTARA PENGADILAN
• Sebelum hakim menjatuhkan putusan akhir,
pemegang Hak Cipta berhak memohon
Pengadilan Niaga agar dlm proses
penyelesaian sengketa, memerintahkan:

– PENETAPAN SEMENTARA

37
PENETAPAN SEMENTARA
• Penetapan berupa perintah Pengadilan Niaga
untuk:
– mencegah masuknya barang yang diduga
melanggar HKI dalam jalur perdagangan,
– mengamankan dan mencegah penghilangan
barang bukti oleh pelanggar HKI.
– Menghentikan pelanggaran guna mencegah
kerugian yang lebih besar atau kerugian yang tidak
dapat diperbaiki lagi bagi pemegang HKI

38
Pengalihan hak cipta
• Hak Cipta merupakan Hak Milik Kebendaan
yang tidak berwujud, dapat beralih atau
dialihkan baik status maupun penguasaannya
kepada orang lain
• Beberapa cara untuk Mengalihkan Hak Cipta
diatur dalam pasal 16.
• Hak Cipta dapat dijadikan sebagai jaminan
Fidusia

39

Anda mungkin juga menyukai