Hukum Lingkungan
Hukum Lingkungan
Disusun Oleh :
Rizki Amelia
195010101111108
Absen : 32
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS HUKUM
MALANG
2021
Kasus 1
Putusan Pengadilan Negeri Tanjung Selor
Putusan Nomor 9/Pid.B/LH/2020/PN TJS
KESATU
Bahwa Terdakwa MUSLIMIN Als PAK MUS Bin MARSAIT pada hari Senin
tanggal 09 September 2019 sekitar pukul 10.00 wita atau setidak-tidaknya pada suatu
waktu lain dalam bulan September 2019 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu lain
dalam tahun 2019 bertempat di lahan yang berada di Rt. 13 Desa Apung Kecamatan
Tanjung Selor Kabupaten Bulungan atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang
masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Tanjung Selor, melakukan
pembukaan lahan dengan cara membakar, perbuatan tersebut terdakwa lakukan
dengan cara sebagai berikut:
- Bahwa berawal pada saat Saksi KUSNAN MUSTOFA Als MUSTOFA Bin
SAIMO menelphone Terdakwa meminta tolong untuk membersihkan lahan milik
Saksi KUSNAN MUSTOFA Bin SAIMO yang berada di Rt. 13 Desa Apung
Kecamatan Tanjung Selor Kabupaten Bulungan dengan mengatakan “besok tolong
dibersihkan ya lahanku, dirintis”, lalu Terdakwa menjawab “iya”, selanjutnya
keesokan harinya Terdakwa langsung membersihkan lahan milik Saksi KUSNAN
MUSTOFA Als MUSTOFA Bin SAIMO dengan cara terlebih dahulu memotong
kayu dan ranting pohon setelah itu kayu, daun dan ranting pohon tersebut Terdakwa
kumpulkan sampai beberapa hari sampai kering untuk kemudian Terdakwa bakar,
selanjutnya hari Senin tanggal 09 September 2019 sekitar pukul 10.00 wita dengan
menggunakan 1 (satu) buah korek gas warna ungu Terdakwa membakar tumpukan
kayu, ranting dan daun yang telah kering tersebut untuk mempermudah
membersihkan lahan/ membuka lahan milik Saksi KUSNAN MUSTOFA Als
MUSTOFA Bin SAIMO, selanjutnya sekitar pukul 17.00 wita Terdakwa pulang
meninggalkan lahan milik Saksi KUSNAN MUSTOFA Als MUSTOFA Bin
SAIMO yang Terdakwa bakar tersebut;
- Bahwa selanjutnya hari Selasa tanggal 10 September 2019 tanpa Terdakwa ketahui
lahan yang telah Terdakwa bakar tersebut telah merembet atau menyebar ke lahan
masyarakat diantaranya milik Saksi SAFARUDIN Als CAMBANG, Saksi
AHMAD KUSRAN Als AMAT Bin KARMOJAYUS, Saksi SUDARNO Als
DARNO Bin SAIDIN, Saksi H. DEDI SURATMIN Spdi Bin H. TARIMAN, Saksi
HARIS Als TAJAMA, Saksi SUKIRMAN Als KIRMAN Als BPK DESI Bin
TARIMAN, Saksi TANI Bin ABDULLAH dengan luas lahan total kurang lebih 37
(tiga puluh tujuh) hektar, dimana lahan Saksi SUKIRMAN Als KIRMAN Als BPK
DESI Bin TARIMAN terbakar seluas kurang lebih 1 (satu) hektar adapun lahan
SUKIRMAN Als KIRMAN Als BPK DESI Bin TARIMAN tersebut terdapat
tanam tumbuh berupa 50 (lima puluh) pokok tanaman lada yang ditanam sejak
tahun 2006, 3 (tiga) pokok pohon manga, 1 (satu) pokok pohon terap, 1 (satu) pokok
pohon rambutan sehingga Saksi SUKIRMAN Als KIRMAN Als BPK DESI Bin
TARIMAN mengalami kerugian materiiil sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta
rupiah);
- Bahwa berdasarkan Laporan Hasil Uji No. 018/LHU/LAB.T/IX/2019 tanggal 30
September 2019 yang dikeluarkan oleh Laboratorium Pusat Penelitian Lingkungan
Hidup dan Sumber Daya Alam (P2LH-SDA) dan dibuat serta ditandatangani oleh
Kepala P2LH-SDA DR. IR. H. DHARMA WIDADA, MT terhadap Analisa sampel
debu arang, ranting pohon, daun rumput dan tanah permukaan didapatkan hasil
yaitu:
- Bahwa dari hasil tersebut telah dikirimkan sampel bekas kebakaran maupun yang
belum terbakar sebagai perbandingan dan saat diuji lab yaitu 50% khusus tanah
permukaan, dan untuk ranting pohon dan daun rumput 46% yang belum terbakar,
sedangkan dari data hasil Lab menyatakan terdapat penurunan kadar Carbon
Organik akibat dari kebaran tersebut sehingga berpengaruh terhadap ekosistem;
- Bahwa Terdakwa dalam membuka lahan tersebut tidak melaporkan dan
menyampaikan terlebih dahulu jadwal rencana pembersihan lahan kepada lembaga
adat atau kepala desa serta dalam melakukan pembakaran tidak dikelilingi oleh
sekat bakar sebagai pencegah penjalaran api ke wilayah sekelilingnya.
Menimbang, bahwa perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana
dalam Pasal 108 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
ATAU
KEDUA
Bahwa Terdakwa MUSLIMIN Als PAK MUS Bin MARSAIT pada hari Senin tanggal
09 September 2019 sekitar pukul 10.00 wita atau setidak-tidaknya pada suatu waktu lain dalam
bulan September 2019 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu lain dalam tahun 2019
bertempat di lahan yang berada di Rt. 13 Desa Apung Kecamatan Tanjung Selor Kabupaten
Bulungan atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum
Pengadilan Negeri Tanjung Selor, barang siapa karena kesalahan menyebabkan kebakaran,
ledakan atau banjir jika karena perbuatan itu timbul bahaya umum bagi nyawa orang lain, atau
jika karena perbuatan itu mengakibatkan orang mati, perbuatan tersebut terdakwa lakukan
dengan cara sebagai berikut:
- Bahwa berawal pada saat Saksi KUSNAN MUSTOFA Als MUSTOFA Bin
SAIMO menelphone Terdakwa meminta tolong untuk membersihkan lahan milik
Saksi KUSNAN MUSTOFA Bin SAIMO yang berada di Rt. 13 Desa Apung
Kecamatan Tanjung Selor Kabupaten Bulungan dengan mengatakan “besok tolong
dibersihkan ya lahanku, dirintis”, lalu Terdakwa menjawab “iya”, selanjutnya
keesokan harinya Terdakwa langsung membersihkan lahan milik Saksi KUSNAN
MUSTOFA Als MUSTOFA Bin SAIMO dengan cara terlebih dahulu memotong
kayu dan ranting pohon setelah itu kayu, daun dan ranting pohon tersebut Terdakwa
kumpulkan sampai beberapa hari sampai kering untuk Bahwa berawal pada saat
Saksi KUSNAN MUSTOFA Als MUSTOFA Bin SAIMO menelphone Terdakwa
meminta tolong untuk membersihkan lahan milik Saksi KUSNAN MUSTOFA Bin
SAIMO yang berada di Rt. 13 Desa Apung Kecamatan Tanjung Selor Kabupaten
Bulungan dengan mengatakan “besok tolong dibersihkan ya lahanku, dirintis”, lalu
Terdakwa menjawab “iya”, selanjutnya keesokan harinya Terdakwa langsung
membersihkan lahan milik Saksi KUSNAN MUSTOFA Als MUSTOFA Bin
SAIMO dengan cara terlebih dahulu memotong kayu dan ranting pohon setelah itu
kayu, daun dan ranting pohon tersebut Terdakwa kumpulkan sampai beberapa hari
sampai kering;
- Bahwa selanjutnya hari Selasa tanggal 10 September 2019 tanpa Terdakwa ketahui
lahan yang telah Terdakwa bakar tersebut telah merembet atau menyebar ke lahan
masyarakat diantaranya milik Saksi SAFARUDIN Als CAMBANG, Saksi
AHMAD KUSRAN Als AMAT Bin KARMOJAYUS, Saksi SUDARNO Als
DARNO Bin SAIDIN, Saksi H. DEDI SURATMIN Spdi Bin H. TARIMAN, Saksi
HARIS Als TAJAMA, Saksi SUKIRMAN Als KIRMAN Als BPK DESI Bin
TARIMAN, Saksi TANI Bin ABDULLAH dengan luas lahan total kurang lebih 37
(tiga puluh tujuh) hektar;
- Bahwa berdasarkan Laporan Hasil Uji No. 018/LHU/LAB.T/IX/2019 tanggal 30
September 2019 yang dikeluarkan oleh Laboratorium Pusat Penelitian Lingkungan
Hidup dan Sumber Daya Alam (P2LH-SDA) dan dibuat serta ditandatangani oleh
Kepala P2LH-SDA DR. IR. H. DHARMA WIDADA, MT terhadap Analisa sampel
debu arang, ranting pohon, daun rumput dan tanah permukaan didapatkan hasil
yaitu:
NO. PARAMETER METHODE SATUAN HASIL
ANALISA
Carbon Organik
1. Sampel Debu Walklay&Black % 6,23
Arang
2. Ranting Pohon Walklay&Black % 26,07
3. Daun Rumput Walklay&Black % 25,13
4. Tanah Walklay&Black % 2,46
Permukaan
- Bahwa dari hasil tersebut telah dikirimkan sampel bekas kebakaran maupun yang
belum terbakar sebagai perbandingan dan saat diuji lab yaitu 50% khusus tanah
permukaan, dan untuk ranting pohon dan daun rumput 46% yang belum terbakar,
sedangkan dari data hasil Lab menyatakan terdapat penurunan kadar Carbon
Organik akibat dari kebaran tersebut sehingga berpengaruh terhadap ekosistem;
- Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa tersebut menyebabkan pasien penyakit
ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut di UPT Puskesmas Bumi Rahayu
mengalami peningkatan yaitu bulan Agustus sebanyak 72 (tujuh puluh dua) pasien
sedangkan pada bulan September sebanyak 87 (delapan puluh tujuh) pasien.
Menimbang, bahwa perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam
pidana dalam Pasal 188 KUHP.
- Bahwa dari hasil tersebut telah dikirimkan sampel bekas kebakaran maupun yang
belum terbakar sebagai perbandingan dan saat diuji lab yaitu 50% khusus tanah
permukaan, dan untuk ranting pohon dan daun rumput 46% yang belum terbakar,
sedangkan dari data hasil Lab menyatakan terdapat penurunan kadar Carbon
Organik akibat dari kebaran tersebut sehingga berpengaruh terhadap ekosistem;
- Bahwa ahli menjelaskan kearifan lokal adalah Terdakwa dalam membuka lahan
tidak membuat sekat bakar dan lalai dalam memadamkan api sehingga
menyebabkan api menjalar ke wilayah sekitar yang mengakibatkan gangguan
kesehatan di sekitar lokasi kebakaran;
- Bahwa ahli menjelaskan kearifan lokal adalah melakukan pembakaran lahan
dengan luas lahan maksimal 2 hektar perkepala keluarga untuk ditanami tanaman
jenis varietas lokal dan dikelilingi oleh sekat bakar sebagai pencegahan penjalaran
api ke wilayah sekelilingnya hal tersebut diatur dalam Pasal 69 ayat 1 huruf h dan
ayat 2 UU 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup.
H. Berdasarkan alat bukti dan barang bukti yang diajukan diperoleh Fakta Hukum
sebagai berikut :
Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti yang diajukan diperoleh
Fakta Hukum sebagai berikut:
- Bahwa benar, dalam persidangan telah didengar keterangan – keterangan saksi ,
yang telah diberikan menurut tata cara sesuai dengan ketentuan perundang –
undangan yaitu diberikan dalam keadaan bebas, tanpa tekanan, ataupun paksaan
maupun pengaruh dari pihak manapun dan atau dalam bentuk apapun, tidak
dilakukan hal – hal atau digunakan pertanyaan yang mengakibatkan saksi
memberikan jawaban keterangan yang tidak bebas serta tidak menjerat ( Vide pasal
52, pasal 172 ayat (1), (2) pasal 118 (1), (2) dan pasal 153 ayat (2) b serta pasal 166
KUHP;
- Bahwa benar, Saksi KUSNAN MUSTOFA Als MUSTOFA Bin SAIMO
menjelaskan jika Terdakwa pernah meminta pekerjaan kepada saksi kemudian saksi
MUSTOFA meminta Terdakwa untuk merintis lahan saksi MUSTOFA yang
luasnya kurang dari 2 hektar;
- Bahwa benar, Saksi MUSTOFA membenarkan jika Terdakwa merintis lahan saksi
MUSTOFA dengan cara dibakar;
- Bahwa benar, saksi meringankan atas nama DAHLAN bahkan menyebutkan jika
benar Terdakwa merintis dengan cara membakar lahan;
- Bahwa benar, dalam persidangan terdakwa mengakui telah membakar lahan milik
Saksi MUSTOFA seluas 1,5 hektar dan Terdakwa dalam membuka lahan tersebut
Terdakwa tidak memperhatikan kearifan local dengan melaporkan dan
menyampaikan terlebih dahulu jadwal rencana pembersihan lahan kepada lembaga
adat atau kepala desa serta dalam melakukan pembakaran tidak dikelilingi oleh
sekat bakar sebagai pencegah penjalaran api ke wilayah sekelilingnya;
- Bahwa benar, berdasarkan keterangan saksi- saksi di persidangan dimana antara
keterangan saksi yang satu dengan lainnya saling bersesuaian serta keterangan
terdakwa yang dihubungkan dengan alat bukti surat dan barang bukti sehingga
merupakan suatu petunjuk adanya suatu perbuatan pidana, dimana pelakunya
adalah Terdakwa MUSLIMIN Als PAK MUS Bin MARSAIT. Menimbang, bahwa
segala sesuatu yang terungkap di persidangan dan relevan untuk dijadikan
pertimbangan tetapi belum termuat dalam putusan ini, untuk mempersingkat dan
menghindari terulang-ulangnya penulisan maka cukup dimuat dalam berita acara
pemeriksaan persidangan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan
putusan, serta dianggap telah termuat dan dipertimbangkan dalam putusan ini;
MENGADILI :
1. Menyatakan Terdakwa MUSLIMIN Als PAK MUS Bin MARSAIT telah terbukti
secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana “melakukan
pembukaan lahan dengan cara membakar” sebagaimana dalam dakwaan Pertama;
2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa MUSLIMIN Als PAK MUS Bin MARSAIT
oleh karena itu dengan pidana penjara selama 3 (tiga) tahun dan 6 (enam) bulan dan
pidana denda sejumlah Rp. 3.000.000.000,00 (tiga milyar rupiah) dengan ketentuan
apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama
3 (tiga) bulan;
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa
dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
4. Menetapkan terdakwa tetap berada dalam tahanan;
5. Menetapkan barang bukti berupa: - 1 (satu) buah korek gas warna ungu. Dirampas
untuk dimusnahkan.
6. Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp.
5.000,00 (Lima Ribu Rupiah);
Kasus 2
Putusan Pengadilan Negeri Gunung Sugih
Putusan Nomor 547/Pid.Sus/2020/PN Gns
Kasus : Tindak pidana melakukan dumping limbah ke media lingkungan hidup tanpa izin.
A. Identitas Terdakwa
Nama lengkap : Hj.KARDINAH Binti MADYO SENTONO
Tempat lahir : Sendang Asih
Umur/tanggal lahir : 56 Tahun/ 20 Oktober 1964
Jenis kelamin : Laki-laki
Kebangsaan/kewarganegaraan : Indonesia
Tempat tinggal : Dusun VIII Rt/Rw 015/008 Kelurahan Sendang Agung
Kecamatan Sendang Agung Kabupaten Lampung
Tengah
Agama : Islam
Pekerjaan : PNS Bidan
B. Pembacaan Tuntutan Pidana yang diajukan oleh Penuntut Umum yang pada
pokoknya sebagai:
- Menyatakan Terdakwa Hj. KARDINAH Binti MADYO SENTONO bertindak
untuk dan atas nama Klinik Pratama Rawap Inap Hj Kardinah bersalah telah
melakukan tindak pidana “Setiap orang yang melakukan dumping limbah dan/atau
bahan ke media lingkungan hidup tanpa izin sebagaimana dimaksud pasal
60”sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 104 Undang-Undang RI
Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Jo
Pasal 60 Undang-Undang Lingkungan Hidup;
- Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Hj. KARDINAH Binti MADYO
SENTONO bertindak untuk dan atas nama Klinik Pratama Rawap Inap Hj Kardinah
dengan pidana penjara selama 6 (enam) bulan dengan masa percobaan selama 1
(Satu) tahun dan denda sebesar Rp 5.000.000,-(Lima Juta Rupiah) Subsidiar 3 (tiga)
kurungan;
- Menyatakan barang bukti berupa :
1. 1 (satu) botol infus (flabot).
2. 1 (satu) Selang Infus (infuset). Dirampas Untuk Dimusnahkan
3. 1 (satu) bundel Akta Pendirian Nomor 06 PT. KARDINAH JAYA PRASTIWI,
tanggal 22 Oktober 2014.
4. 1 (satu) bundel Izin Operasional Nomor : 439 / KPTS / D.2 / 2015 tanggal 31
Desember 2015.
5. 1 (satu) lembar Surat Keterangan Bukti Laporan Kegiatan (HO) nomor : 503 /
587 / LT-DG / LPD.1 / VIII / 2016, tgl 11 Agustus 2016.
6. 1 (satu) lembar KEPMENKUMHAM Nomor : AHU – 31165.40.10.2014
Tentang Pengesahan pendirian PT. KARDINAH JAYA PRASTIWI.
7. 1 (satu) bundel UKL-UPL klinik Hj. Kardinah.
Dikembalikan kepada Terdakwa Hj.Kardinah Binti Madyo Sentono
- Menetapkan agar Terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp.2.000,-
(dua ribu rupiah);
KESATU
Bahwa ia Terdakwa Hj. KARDINAH Binti MADYO SENTONO, pada hari
Senin tanggal 14 Oktober 2019 sekira Jam 16.15 Wib atau pada suatu waktu dalam
bulan Oktober tahun 2019 bertempat di Klinik Pratama Rawat Inap Hj Kardinah Di
Dusun VIII Rt/Rw 15/08 Kec.Sendang Agung Kec.Sendang Agung Kabupaten
Lampung Tengah, setidak-tidaknya disuatu tempat dalam daerah hukum Pengadilan
Negeri Gunung Sugih yang berhak dan berwenang mengadili, Setiap orang yang
melakukan dumping limbah dan/atau bahan ke media lingkungan hidup tanpa izin
sebagaimana dimaksud pasal 60. Perbuatan tersebut dilakukan oleh Terdakwa dengan
cara sebagai berikut :
o Bahwa berawal pada waktu tersebut diatas, ketika Saksi RIDWAN Bin
ROHMAT dan Saksi RM FERRYMAN Bin RM FAISAL setelah
mendapat info dari masyarakat bahwa klinik pratama rawat inap hj.
Kardinah yang beralamatkan di Dusun VIII Rt/Rw 15/08 Kec. Sendang
Agung Kec. Sendag Agung Kab. Lampung Tengah, melakukan dumping
limbah ke media lingkungan. Bahwa pada saat dilakukan penggeledahan
ditemukan barang bukti berupa: 1 (satu) selang infus dan 1 (satu) botol
Infus yang diambil pada klinik Hj. KARDINAH untuk memastikan bahwa
ada atau tidaknya perbuatan tersebut, namun ketika telah dilakukan
pengecekan, bahwa didapati klinik yang dimaksud benar melakukan
dumping limbah ke media lingkungan dengan cara membuang sisa
aktifitas medis berupa botol infus dan selang infus yang dibuang ke tempat
sampah domestik;
o Berdasarkan keterangan Saksi EKO SETIAWAN BIN AMBAR WIJAYA
dan Saksi INDAH UMI KHOLIFAH Binti SUKEMI bahwa tata cara apa
bila ada pasien yang datang adalah mendaftar dan kemudian didaftarkan
oleh perawat atau bidan yang pada saat itu bertugas, kemudian diperiksa
Tanda – Tanda Vitalnya (TTV), lalu setelah diperiksa TTV kemudian
dilakukan rekam medik, setelah itu dilakukan pemeriksaan oleh dr. FERDY
atau bidan Hj. Kardinah, apabila harus dilakukan rawat inap, maka pasien
masuk di kamar rawat inap, dilakukan pemasangan Infus dan diberikan
obat-obatan sesuai apa yang dikeluhkan, kemudian apabila infus habis,
maka dilakukan pergantian infus, dan sisa aktivitas medis berupa infusyang
telah digunakan kemudian di Kotak sampah medis lalu setelah menumpuk
dipindahkan ke Gudang penyimpanan yang letaknya di belakang gedung
klinik, namun ada sebagian yang ikut terbawa ke tempat sampah domestik
yang letaknya ada di belakang klinik, setelah pasien dinyatakan sembuh
oleh dokter setelah pemeriksaan, maka pasien dapat pulang, lalu pasien
melengkapi administrasi sehingga pasien bisa pulang. Bahwa apabila infus
habis, maka dilakukan pergantian infus, dan sisa aktivitas medis berupa
infus yang telah digunakan kemudian di Kotak sampah medis lalu setelah
menumpuk dipindahkan ke Gudang penyimpanan yang letaknya di
belakang gedung klinik, namun ada sebagian yang ikut terbawa ke tempat
sampah domestik yang letaknya ada di belakang klinik. Bahwa karena setiap
sisa aktifitas medis, berupa jarum di kumpulkan di tempat yang disediakan
di setiap ruangan pada safety box, dan untuk botol infus (flabot), selang
infus (infuset) diletakan di gudang dan di tempat sampah yang letaknya di
belakang klinik Hj. Kardinah;
o Bahwa berdasarkan Keterangan Saksi SURATMI alias AMI Binti
MUSTORI(alm) dan Saksi ROISATUN NISA Binti AHMAD NIZUDIN
bertugas membersihkan klinik. Apabila didalam klinik ada bekas obat, infus
, termasuk jarum suntik, dan bersama perawat dan bidannya. bahwa saksi di
upah masing-masing sebesar Rp. 800.000,- per bulan dan yang memberikan
upah adalah sdri. Hj. KARDINAH. bahwa sisa aktifitas medis berupa
bungkus obat, botol infus yang telah menumpuk pada lubang sampah
dibelakang klinik dibakar menggunakan korek gas, dan yang menyuruh
adalah sdri. HJ. Kardinah. Bahwa yang menyuruh Para Saksi membuang
dan membakar sampah sisa aktifitas medis klinik hj. Kardinah adalah
Terdakwa Hj. Kardinah Binti MADYO SENTONO. Adapun Terdakwa Hj.
Kardinah Binti MADYO SENTONO berkata kepada saya “KALAU
SAMPAH SUDAH PENUH YA DIBAKAR”.Bahwa Hj KARDINAH Binti
MADYO SENTONO hal ini tidak memiliki izin dari pihak berwenang
untuk melakukan dumping limbah dan/atau bahan ke media lingkungan
hidup tersebut;
o Berdasarkan Keterangan Ahli ,
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
Pasal 104 Undang-Undang RI Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Jo Pasal 60 Undang-Undang RI Nomor
32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
ATAU
KEDUA
Bahwa ia Terdakwa Hj. KARDINAH Binti MADYO SENTONO, pada hari
Senin tanggal 14 Oktober 2019 sekira Jam 16.15 Wib atau pada suatu waktu dalam
bulan Oktober tahun 2019 bertempat di Klinik Pratama Rawat Inap Hj Kardinah Di
Dusun VIII Rt/Rw 15/08 Kec.Sendang Agung Kec.Sendang Agung Kabupaten
Lampung Tengah, setidak-tidaknya disuatu tempat dalam daerah hukum Pengadilan
Negeri Gunung Sugih yang berhak dan berwenang mengadili, Setiap orang yang
menghasilkan limbah B3 dan tidak melakukan pengelolaan sebagaimana dimaksud
pasal 59. Perbuatan tersebut dilakukan oleh Terdakwa dengan cara sebagai berikut :
o Bahwa berawal pada waktu tersebut diatas, ketika Saksi RIDWAN Bin
ROHMAT dan Saksi RM FERRYMAN Bin RM FAISAL setelah mendapat
info dari masyarakat bahwa klinik pratama rawat inap hj. Kardinah yang
beralamatkan di Dusun VIII Rt/Rw 15/08 Kec. Sendang Agung Kec. Sendag
Agung Kab. Lampung Tengah, melakukan dumping limbah ke media
lingkungan. Bahwa pada saat dilakukan penggeledahan ditemukan barang
bukti berupa: 1 (satu) selang infus dan 1 (satu) botol Infus yang diambil pada
klinik Hj. KARDINAH untuk memastikan bahwa ada atau tidaknya
perbuatan tersebut, namun ketika telah dilakukan pengecekan, bahwa
didapati klinik yang dimaksud benar melakukan dumping limbah ke media
lingkungan dengan cara membuang sisa aktifitas medis berupa botol infus
dan selang infus yang dibuang ke tempat sampah domestik;
o Berdasarkan keterangan Saksi EKO SETIAWAN BIN AMBAR WIJAYA
dan Saksi INDAH UMI KHOLIFAH Binti SUKEMI bahwa tata cara apa
bila ada pasien yang datang adalah mendaftar dan kemudian didaftarkan
oleh perawat atau bidan yang pada saat itu bertugas, kemudian diperiksa
Tanda – Tanda Vitalnya (TTV), lalu setelah diperiksa TTV kemudian
dilakukan rekam medik, setelah itu dilakukan pemeriksaan oleh dr. FERDY
atau bidan Hj. Kardinah, apabila harus dilakukan rawat inap, maka pasien
masuk di kamar rawat inap, dilakukan pemasangan Infus dan diberikan
obat-obatan sesuai apa yang dikeluhkan, kemudian apabila infus habis,
maka dilakukan pergantian infus, dan sisa aktivitas medis berupa infusyang
telah digunakan kemudian di Kotak sampah medis lalu setelah menumpuk
dipindahkan ke Gudang penyimpanan yang letaknya di belakang gedung
klinik, namun ada sebagian yang ikut terbawa ke tempat sampah domestik
yang letaknya ada di belakang klinik, setelah pasien dinyatakan sembuh
oleh dokter setelah pemeriksaan, maka pasien dapat pulang, lalu pasien
melengkapi administrasi sehingga pasien bisa pulang. Bahwa apabila infus
habis, maka dilakukan pergantian infus, dan sisa aktivitas medis berupa
infus yang telah digunakan kemudian di Kotak sampah medis lalu setelah
menumpuk dipindahkan ke Gudang penyimpanan yang letaknya di
belakang gedung klinik, namun ada sebagian yang ikut terbawa ke tempat
sampah domestik yang letaknya ada di belakang klinik. Bahwa karena setiap
sisa aktifitas medis, berupa jarum di kumpulkan di tempat yang disediakan
di setiap ruangan pada safety box, dan untuk botol infus (flabot), selang
infus (infuset) diletakan di gudang dan di tempat sampah yang letaknya di
belakang klinik Hj. Kardinah;
o Bahwa berdasarkan Keterangan Saksi SURATMI alias AMI Binti
MUSTORI(alm) dan Saksi ROISATUN NISA Binti AHMAD NIZUDIN
bertugas membersihkan klinik. Apabila didalam klinik ada bekas obat, infus
, termasuk jarum suntik, dan bersama perawat dan bidannya. bahwa saksi di
upah masing-masing sebesar Rp. 800.000,- per bulan dan yang memberikan
upah adalah sdri. Hj. KARDINAH. bahwa sisa aktifitas medis berupa
bungkus obat, botol infus yang telah menumpuk pada lubang sampah
dibelakang klinik dibakar menggunakan korek gas, dan yang menyuruh
adalah sdri. HJ. Kardinah. Bahwa yang menyuruh Para Saksi membuang
dan membakar sampah sisa aktifitas medis klinik hj. Kardinah adalah
Terdakwa Hj. Kardinah Binti MADYO SENTONO. Adapun Terdakwa Hj.
Kardinah Binti MADYO SENTONO berkata kepada saya “KALAU
SAMPAH SUDAH PENUH YA DIBAKAR”.Bahwa Hj KARDINAH Binti
MADYO SENTONO hal ini tidak memiliki izin dari pihak berwenang
untuk melakukan dumping limbah dan/atau bahan ke media lingkungan
hidup tersebur;
o Bahwa berdasarkan keterangan Ahli Drs IYAN SUWARGANA,M.Si
perbuatan Klinik Pratama Rawat Inap Hj Kardinah bahwa Merujuk tata cara
penetapan limbah B3 sebagaimana dijelaskan pada point 9 di atas, maka
limbah dari hasil aktivitas medis dari fasilitas pelayanan kesehatan (klinik)
yang sudah termuat dalam daftar limbah B3 sebagaimana Lampiran I
Peraturan Pemerintah Nomor 101 tahun 2014 tidak perlu lagi dilakukan uji
ke laboratorium untuk penetapan limbah B3-nya karena sudah jelas
merupakan limbah B3 berdasarkan Lampiran I Peraturan Pemerintah
Nomor 101 tahun 2014 tersebut. Uji laboratorium seperti uji infeksius dan
uji karakteristik lainnya hanya dilakukan terhadap limbah di luar daftar
Limbah B3 sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan Pemerintah
No 101 tahun 2014 yang terindikasi memiliki karakteristik Limbah
B3.Berdasarkan Pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor 101 tahun 2014
tentang Pengelolaan Limbah B3 secara tegas mengatur bahwa limbah B3
adalah yang tercantum dalam Lampiran I Peraturan Pemerintah Nomor 101
tahun 2014 tersebut;
o Bahwa berdasarkan keterangan Ahli Drs IYAN SUWARGANA,M.Si
perbuatan Klinik Pratama Rawat Inap Hj Kardinah yaitu memperlakukan
sisa dari hasil aktifitas medis dengan cara membuangnya di tempat
pembuangan sampah domestik dan ditemukan di dalam gudang tanpa izin
TPS adalah sebagai bentuk pengelolaan limbah B3 yang tidak benar dan
melanggar peraturan perundangan-undangan yang berlaku, karena
berdasarkan Pasal 59 Ayat 1 Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pasal 3 Peraturan
Pemerintah No 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah B3
menyatakan bahwa Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajib
melakukan pengelolaan limbah B3 yang dihasilkan dengan tata cara
pengelolaan untuk limbah klinis dari fasyankes merujuk pada Permen LHK
No. P.56/Menlhk-Setjen/2015 tentang Tata cara dan persyaratan teknis
pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun dari fasilitas pelayanan
kesehatan. Dengan demikian, sisa dari hasil aktifitas medis dengan cara
membuangnya di tempat pembuangan sampah dan membakarnya dan
terdapat juga limbah medis telah dikubur melanggar peraturan yang berlaku
sebagaimana dijelaskan di atas;
o Bahwa berdasarkan keterangan Ahli Drs IYAN SUWARGANA,M.Si
perbuatan Klinik Pratama Rawat Inap Hj Kardinah tidak diperbolehkan
Limbah B3 atau Limbah dari sisa aktivitas medis di buang di tempat
pembuangan sampah domestik, mengingat limbah bahan berbahaya dan
beracun mempunyai potensi yang cukup besar untuk menimbulkan dampak
negatif apabila dibuang dan dibakar tanpa mengikuti ketentuan peraturan
yang berlaku;
H. Berdasarkan alat bukti dan barang bukti yang diajukan diperoleh Fakta Hukum
sebagai berikut :
- Bahwa Terdakwa mengerti saat ini dilakukan pemeriksaan terkait dengan temuan
Limbah medis berupa selang infus dan botol cairan infus yang dibuang ditempat
sampah domestik dan Gudang Penyimpanan di Lingkungan klinik Hj. KARDINAH
yang letak tempat sampahnya berada di sebelah kanan Gudang Penyimpanan
Limbah;
- Bahwa sesuai dengan Surat Pernyataan Pemrakarsa Pada UKL – UPL dan yang
saya tanda Tangani Pada Bulan September 2014 Terdakwa selaku pemilik dan
bidan pada klinik Pratama Rawat Inap Hj. KARDINAH alamat alamat Kel.
Sendang Agung Kec. Sendang Agung Kab. Lampung Tengah;
- Terdakwa menjelaskan bahwa tersangka Tugas pokok saya adalah : 1. Pemeriksaan
ibu hamil dan persalinan;
- Bahwa Klinik Hj. KARDINAH memiliki badan hukum berdasarkan Keputusan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor : AHU – 31165.40.10.2014 tentang
pengesahan pendirian badan hukum perseroan terbatas PT. KARDINAH JAYA
PRASTIWI tanggal 24 Oktober 2014; - Bahwa izin Tempat Penyimpanan
Sementara Sedang dalam proses, berdasarkan Surat Rekomendasi TPS B3 dan Izin
Lingkungan Nomor : 503 / / D.b.VI / 18 / 2020, Gunung Sugih tanggal 16 Januari
2020;
- Bahwa benar foto yang diperlihatkan adalah posisi pengambilan tempat sampah
medis yang dibuang berupa selang Infus dan Botol Infus;
- Bahwa foto yang kedua tersebut adalah tempat penyimpanan limbah medis
sementara;
- Bahwa foto yang keempat adalah klinik hj. Kardinah milik saya dan tempat
Terdakwa bekerja;
- Bahwa sisa aktivitas medis berupa infus yang telah digunakan kemudian di Kotak
sampah medis lalu setelah menumpuk dipindahkan ke Gudang penyimpanan yang
letaknya di belakang gedung klinik, namun ada sebagian yang ikut terbawa ke
tempat sampah domestik yang letaknya ada di belakang klinik.
- Bahwa limbah yang ditunjukan oleh penyidik pembantu satreskrim polres lampung
tengah adalah yaitu berupa limbah botol infus (flabot), selang infus (infuset) adalah
sisa aktivitas medis ditemukan di klinik HJ. KARDINAH kel. Sendang Agung
Kecamatan Sendang Agung Kabupaten Lampung Tengah di tempat Terdakwa
bekerja Karena kelalaian cleaning service, tidak menaruh di gudang Tempat
penyimpanan sementara, yang seharusnya di letakan di TPS, namun terbawa pada
pembuangan sampah domestik (rumah tangga) pada saat dilakukan pembersihan
pada klinik.
- Bahwa yang membakar sisa limbah aktivitas medis adalah prt, yaitu saksi Suratmi
dan saksi Roisatun Nisa atau perawat atau bidan yang saat itu bertugas;
- Bahwa memang sisa aktifitas medis berupa selang infus dan botol infus memang
diletakan di gudang penyimpanan sementara klinik dan tempat sampah domestik
tersebut adalah kelalaian antara bidan, perawat, atau PRT;
- Bahwa yang Terdakwa ketahui bahwa sisa aktifitas medis memang diletakan di
gudang penyimpanan sementara, dan untuk di tempat sampah domestik Terdakwa
tidak mengetahui;
- Bahwa Terdakwa tidak melakukan serangkaian tindakan bahwasannya Terdakwa
mengetahui bahwa sisa aktifitas medis yang diletakan di gudang penyimpanan
sementara harus memiliki izin;
- Bahwa untuk limbah B3 yang tertumpuk di dalam gudang setiap 6 bulan sekali
dilakukan oleh PT. Biuteknika bina prima, dengan perjanjian kerjasama Nomor :
BBP/SPK/241/VIII/2019;
- Bahwa sebelumnya Klinik Hj. Kardinah bekerjasama dengan pihak biuteknika,
klinik Hj. Kardinah bekerjasama dengan Pihak Puskesmas Sendang Agung, namun
karena adanya aturan baru pada yang Terdakwa lupa tahunnya, maka terputus
begitu saja;
MENGADILI
1. Mneyatakan Terdakwa Hj. KARDINAH Binti MADYO SENTONO
terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
“Melakukan dumping limbah ke media lingkungan hidup tanpa izin”,
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Hj. KARDINAH Binti MADYO
SENTONO oleh karena itu dengan pidana penjara selama
..................................................................... dan denda sebesar
Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda
tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana penjara selama ..... (.........)
bulan;
3. Menetapkan pidana tersebut tidak usah dijalani kecuali jika dikemudian
hari ada putusan hakim yang menentukan lain disebabkan karena
Terpidana melakukan suatu tindak pidana sebelum masa percobaan selama
........ berakhir;
4. Menyatakan barang bukti berupa :
▪ 1 (satu) botol infus (flabot);
▪ 1 (satu) Selang Infus (infuset); Dirampas Untuk Dimusnahkan
▪ 1 (satu) bundel Akta Pendirian Nomor 06 PT. KARDINAH JAYA
PRASTIWI, tanggal 22 Oktober 2014;
▪ 1 (satu) bundel Izin Operasional Nomor : 439 / KPTS / D.2 / 2015
tanggal 31 Desember 2015;
▪ 1 (satu) lembar Surat Keterangan Bukti Laporan Kegiatan (HO)
nomor : 503 / 587 / LT-DG / LPD.1 / VIII / 2016, tgl 11 Agustus
2016;
▪ 1 (satu) lembar KEPMENKUMHAM Nomor : AHU –
31165.40.10.2014 Tentang Pengesahan pendirian PT. KARDINAH
JAYA PRASTIWI;
▪ 1 (satu) bundel UKL-UPL klinik Hj.Kardinah;
Dikembalikan kepada Terdakwa Hj Kardinah Binti Madyo Sentono;
5. Membebankan Terdakwa untuk membayar biaya perkara sejumlah
Rp2.000,00 (dua ribu rupiah);