Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 2

HUKUM LINGKUNGHAN

Nama: Hermaputri Lestari


NIM: 010002004016

Analisis putusan Mahkamah Agung RI Nomor 261/PID.B/LH/2017/PN PTti, dan jelaskan:


Apa masalah hukum dari kasus tersebut?
1
Apa peranan Agus Suryanto Bin Cokro Djiyo dalam kasus tersebut sehingga
penuntut umum mengajukan tuntutan agar yang bersangkutan dituntut pidana
2
penjara?

Sebutkan tuntutan pidana yang diajukan penuntut umum


3
sebutkan ancaman pidana dalam UUPPLH terhadap perbuatan yang didakwa
4 penuntut umum

Sebutkan pidana yang dijatuhkan Mahkamah Agung RI kepada terdakwa


5
Mengapa meskipun PT. Eben Haezer Logam telah mempunyai izin untuk
pemanfaatan limbah namun perbuatannya tetap dikatakan memenuhi unsur
6
"melakukan dumping limbah ke media lingkungan hidup tanpa izin"?

Apakah dalam kasus tersebut perusahaan penghasil limbah seperti PT. APac Inti
7 Corpora di Ungaran juga dikenai pidana?

ketentuan apakah yang digunakan oleh saksi ahli sebagai dasar dalam memberikan
8 pendapat mengenai pengertian pengelolaan limbah B3?

Apakah berdasarkan UUPPLH kasus ini dapat diselesaikan di luar pengadilan?


9 Jelaskan

Apakah jika terjadi kerugian yang diderita warga, PT Eben Haezer Logam
10
bertanggung jawab secara mutlak?jelaskan.

----selamat bekerja----

Jawaban:

1. Pelanggaran terhadap UU No. 32 Tahun 2009 Mengenai Perlindungan dan


Pengelolaan Lingkungan Hidup mengenai sebagaimana diatur dalam pidana
dalam Pasal 104 jo Pasal 60 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
dumping limbah yang berbunyi, “setiap orang dilarang melakukan dumping
limbah dan/atau bahan ke media lingkungan hidup tanpa izin.”
2. Peranan Agus Suryanto Bin Cokro Djiyo dalam kasus tersebut adalah Direktur
PT. Eben Haezer Logam yang beralamat di Jalan Ki Hajar Dewantoro No.2 Desa
Growong Kidul Rt.05 Rw.04 Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, setidak-
tidaknya pada suatu tempat dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Pati,
melakukan dumping limbah dan / atau bahan ke media lingkungan hidup
tanpa izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60 Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

3. Berikut tuntutan pidana yang diajukan oleh Penuntut Umum yang pada
pokoknya sebagai berikut;

MENUNTUT :

Supaya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pati yang memeriksa dan mengadili perkara
ini memutuskan:

1. Menyatakan terdakwa AGUS SURIYANTO Bin COKRO DJIYO telah terbukti


secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana“melakukan dumping
limbah dan / atau bahan ke media lingkungan hidup tanpa izin
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60” sebagaimana diatur dan diancam
pidana dalam Pasal 104 jo Pasal 60 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup sebagaimana
dalam Dakwaan Jaksa Penuntut Umum ;
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa AGUS SURIYANTO Bin COKRO
DJIYO dengan pidana penjara selama 5 (lima) bulan dengan masa
percobaan selama 10 (sepuluh) bulan dan denda sebesar Rp 2.000.000,-
(dua juta rupiah) Subsidair 2 (dua) bulan kurungan;
3. Menyatakan barang bukti berupa : - 5 (lima) kilogram limbah B3 jenis fly
ash, bottom ash yang tercampur limbah B3 lain.
Dirampas untuk dimusnahkan;
4. Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000,- (
lima ribu rupiah);

4. Setiap orang yang melakukan dumping limbah dan/atau bahan ke media


lingkungan hisup tanpa izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60, dipidana
dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp.
3.000.000.000,00 (tiga milyar rupiah).

5. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa AGUS SURIYANTO Bin COKRO DJIYO


dengan pidana penjara selama 5 (lima) bulan dengan masa percobaan selama
10 (sepuluh) bulan dan denda sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah)
Subsidair 2 (dua) bulan kurungan.
6. Walaupun sudah mendapatkan izin tetapi terdakwa mengakui bersalah
karenan telah salah dalam penempatan limbah.

Bahwa terdakwa dalam menempatkan atau menyimpan limbah jenis fly ash
dan bottom ash, di area sebelah kanan gudang/ bangunan PT. Eben Haezer
Logam tidak dilengkapi dengan Izin dumping atau pembuangan limbah B3 ke
media lingkungan hidup, sehingga berpotensi mengakibatkan terjadinya
pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.

Bahwa saksi sebagai Kepala Bagian Umum yang mengurusi Administrasi PT.
EBEN HAEZER LOGAM mengetahui memiliki izin pemanfaatan limbah B3 tetapi
untuk dumping limbah B3 tidak mempunyai izin;

Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan keterangan saksi benar


dan terdakwa menyatakan tidak keberatan;

7. Menurut saya, dalam kasus tersebut perusahaan seperti PT. APac Inti Corpora
tidak dikenai pidana karena sudah mengantongi izin dari pihak berwenang dan
sudah pasti tidak membahayakan lingkungan.

8. Menimbang bahwa terdakwa didakwa melakukan tindak pidana dalam


dakwaan tunggal, yaitu:Pasal 104 Jo Pasal 60 UU RI nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidupyang unsur-unsurnya
adalah sebagai berikut:

1.SetiapOrang;
2. melakukan dumping limbah dan / atau bahan ke media lingkungan hidup
tanpa izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60;

Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim


mempertimbangkan sebagai berikut: 1. Unsur “Setiap Orang”;

Menimbang bahwa yang dimaksud setiap orang adalah pribadi/orang


merupakan subyek hukum pendukung hak dan kewajiban yang mampu
melakukan perbuatan yang dapat dipidana dan dipersalahkan sebagai pelaku
dari suatu tindak pidana;

Menimbang bahwa perbuatan terdakwa AGUS SURIYANTO Bin COKRO DJIYO


adalah pribadi atau orang yang beridentitas tersebut dalam dakwaan dan telah
dibenarkan oleh saksi-saksi, keadaan sehat dan berdasarkan identitas yang
terdapat dalam surat dakwaan, keterangan mana sesuai dengan pemeriksaan
sidang, telah ternyata terdakwa merupakan subyek hukum sebagai pelaku
perbuatan dari tindak pidana yang didakwakan kepadanya dan bukan orang
lain selain terdakwa;
Menimbang bahwa dengan demikian unsur “setiap orang” telah terpenuhi ;

2. Unsur “melakukan dumping limbah dan / atau bahan ke media lingkungan


hidup tanpa izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60”;

Menimbang bahwa yang dimaksud dumping menurut Pasal 1 angka 24

Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan


Lingkungan Hidup adalah kegiatan membuang, menempatkan, dan/atau
memasukkan limbah dan/atau bahan dalam jumlah, konsentrasi, waktu dan
lokasi tertentu dengan persyaratan tertentu ke media lingkungan hidup
tertentu;

9. Bisa dilakukan diluar pengadilan tetapi tidak diperlukan. Karena menurut Pasal
85, Penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan dilakukan
untuk mencapai kesepakatan mengenai: a. bentuk dan besarnya ganti rugi; b.
tindakan pemulihan akibat pencemaran dan/atau perusakan; c. tindakan
tertentu untuk menjamin tidak akan terulangnya pencemaran dan/atau
perusakan; dan/atau d. tindakan untuk mencegah timbulnya dampak negatif
terhadap lingkungan hidup.

10. Menimbang, bahwa pada saat terdakwa memerintahkan kepala gudang untuk
membuang atau menempatkan limbah B3 di luar Gudang penyimpanan tidak
mengajukan/ permohonan ijin atau rekomendasi kepada Pihak Dinas
Lingkungan Hidup Kab. Pati terlebih dahulu;

Sehingga menurut Pasal 88: Setiap orang yang tindakannya, usahanya,


dan/atau kegiatannya menggunakan B3, menghasilkan dan/atau mengelola
limbah B3, dan/atau yang menimbulkan ancaman serius terhadap lingkungan
hidup bertanggung jawab mutlak atas kerugian yang terjadi tanpa perlu
pembuktian unsur kesalahan.

Apakah jika terjadi kerugian yang diderita warga, PT Eben Haezer Logam
WAJIB bertanggung jawab secara mutlak.

Pada Pasal 87 (1) Setiap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang
melakukan perbuatan melanggar hukum berupa pencemaran dan/atau
perusakan lingkungan hidup yang menimbulkan kerugian pada orang lain atau
lingkungan hidup wajib membayar ganti rugi dan/atau melakukan tindakan
tertentu.

Anda mungkin juga menyukai