JAKARTA
JAWABAN:
2. Peranan Agus Suryanto Bin Cokro Djiyo dalam kasus tersebut adalah Direktur PT. Eben Haezer
Logam yang beralamat di Jalan Ki Hajar Dewantoro No.2 Desa Growong Kidul Rt.05 Rw.04
Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, setidak-tidaknya pada suatu tempat dalam daerah
hukum Pengadilan Negeri Pati, melakukan dumping limbah dan / atau bahan ke media
lingkungan hidup tanpa izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60 Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
3. Berikut tuntutan pidana yang diajukan oleh Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai
berikut;
MENUNTUT :
Supaya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pati yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan:
1. Menyatakan terdakwa AGUS SURIYANTO Bin COKRO DJIYO telah terbukti secara sah dan
meyakinkan melakukan tindak pidana“melakukan dumping limbah dan / atau bahan ke
media lingkungan hidup tanpa izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60” sebagaimana
diatur dan diancam pidana dalam Pasal 104 jo Pasal 60 Undang-undang Nomor 32 Tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup sebagaimana dalam
Dakwaan Jaksa Penuntut Umum ;
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa AGUS SURIYANTO Bin COKRO DJIYO dengan
pidana penjara selama 5 (lima) bulan dengan masa percobaan selama 10 (sepuluh) bulan
dan denda sebesar Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah) Subsidair 2 (dua) bulan kurungan;
3. Menyatakan barang bukti berupa : - 5 (lima) kilogram limbah B3 jenis fly ash, bottom ash
yang tercampur limbah B3 lain.
Dirampas untuk dimusnahkan;
4. Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000,- ( lima ribu
rupiah);
4.Setiap orang yang melakukan dumping limbah dan/atau bahan ke media lingkungan hisup tanpa izin
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60, dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun
dan denda paling banyak Rp. 3.000.000.000,00 (tiga milyar rupiah).
5. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa AGUS SURIYANTO Bin COKRO DJIYO dengan pidana
penjara selama 5 (lima) bulan dengan masa percobaan selama 10 (sepuluh) bulan dan denda sebesar
Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) Subsidair 2 (dua) bulan kurungan.
6. Walaupun sudah mendapatkan izin tetapi terdakwa mengakui bersalah karenan telah salah dalam
penempatan limbah.
Bahwa terdakwa dalam menempatkan atau menyimpan limbah jenis fly ash dan bottom ash, di area
sebelah kanan gudang/ bangunan PT. Eben Haezer Logam tidak dilengkapi dengan Izin dumping atau
pembuangan limbah B3 ke media lingkungan hidup, sehingga berpotensi mengakibatkan terjadinya
pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.
Bahwa saksi sebagai Kepala Bagian Umum yang mengurusi Administrasi PT. EBEN HAEZER LOGAM
mengetahui memiliki izin pemanfaatan limbah B3 tetapi untuk dumping limbah B3 tidak mempunyai
izin;
Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan keterangan saksi benar dan terdakwa
menyatakan tidak keberatan.
7. Menurut saya, dalam kasus tersebut perusahaan seperti PT. APac Inti Corpora tidak dikenai pidana
karena sudah mengantongi izin dari pihak berwenang dan sudah pasti tidak membahayakan
lingkungan.
8. Menimbang bahwa terdakwa didakwa melakukan tindak pidana dalam dakwaan tunggal, yaitu:
Pasal 104 Jo Pasal 60 UU RI nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidupyang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut:
1.SetiapOrang;
2. melakukan dumping limbah dan / atau bahan ke media lingkungan hidup tanpa izin sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 60;
Menimbang bahwa perbuatan terdakwa AGUS SURIYANTO Bin COKRO DJIYO adalah pribadi atau
orang yang beridentitas tersebut dalam dakwaan dan telah dibenarkan oleh saksi-saksi, keadaan sehat
dan berdasarkan identitas yang terdapat dalam surat dakwaan, keterangan mana sesuai dengan
pemeriksaan sidang, telah ternyata terdakwa merupakan subyek hukum sebagai pelaku perbuatan
dari tindak pidana yang didakwakan kepadanya dan bukan orang lain selain terdakwa;
2. Unsur “melakukan dumping limbah dan / atau bahan ke media lingkungan hidup tanpa izin
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60”;
9. Bisa dilakukan diluar pengadilan tetapi tidak diperlukan. Karena menurut Pasal 85, Penyelesaian
sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan dilakukan untuk mencapai kesepakatan mengenai: a.
bentuk dan besarnya ganti rugi; b. tindakan pemulihan akibat pencemaran dan/atau perusakan; c.
tindakan tertentu untuk menjamin tidak akan terulangnya pencemaran dan/atau perusakan; dan/atau
d. tindakan untuk mencegah timbulnya dampak negatif terhadap lingkungan hidup.
10. Menimbang, bahwa pada saat terdakwa memerintahkan kepala gudang untuk membuang atau
menempatkan limbah B3 di luar Gudang penyimpanan tidak mengajukan/ permohonan ijin atau
rekomendasi kepada Pihak Dinas Lingkungan Hidup Kab. Pati terlebih dahulu;
Sehingga menurut Pasal 88: Setiap orang yang tindakannya, usahanya, dan/atau kegiatannya
menggunakan B3, menghasilkan dan/atau mengelola limbah B3, dan/atau yang menimbulkan
ancaman serius terhadap lingkungan hidup bertanggung jawab mutlak atas kerugian yang terjadi
tanpa perlu pembuktian unsur kesalahan.
Apakah jika terjadi kerugian yang diderita warga, PT Eben Haezer Logam WAJIB bertanggung jawab
secara mutlak.
Pada Pasal 87 (1) Setiap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang melakukan perbuatan
melanggar hukum berupa pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang menimbulkan
kerugian pada orang lain atau lingkungan hidup wajib membayar ganti rugi dan/atau melakukan
tindakan tertentu.