Anda di halaman 1dari 30

RAPAT PERMUSYAWARATAN

Dipimpin oleh Ketua Pengadilan/hakim senior pada kamar ketua dan dilaksanakan
secara singkat. Ketua pengadilan berhak memanggil para pihak sebelum menentukan
penetapan dismissal.

Sebelum rapat, panitera membuat resume gugatan yang berisi:


1. subjek gugatan, dan kuasanya (jika dikuasakan)
2. apa objek gugatan, dan apakah memenuhi syarat?
3. Apakah yang menjadi alas an gugatan (apakah memenuhi Pasal 53)
4. Apa petitumnya?

alasan dismissal :
1. Pokok gugatan tidak termasuk wewenang pengadilan (hakim menanyakan
fakta hukum yang mendasari gugatan
2. Syarat gugatan (formal dan meteriil) pada Pasal 56 tidak dipenuhi oleh
penggugat
3. Gugatan tidak didasarkan pada alas an yang layak
4. Apa yang dituntut sudah dipenuhi pada KTUN
5. gugatan prematur/daluarsa
Ketua Pengadilan Selamat Pagi, Bapak Ibu!
Penggugat & Selamat Pagi
Tergugat
Ketua Pengadilan Hari ini rapat permusyawaratan, ada beberapa hal yang
perlu saya konfirmasi. Yang mana penggugatnya? Yang
mana Tergugatnya?
Baik, saudara penggugat, Apa alasan Saudara mengajukan
gugatan?
Penggugat Kami mengajukan gugatan kepada Gubernur Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta mengenai proyek
Reklamasi yang dilaksanakan oleh PT Muara Wisesa
Samudera berdampak terhadap Kawasan perikanan dan
lingkungan hidup dan melanggar Asas Umum Pemerintahan
Yang Baik dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Ketua Pengadilan Kepada Tergugat apakah benar?
Tergugat Ya benar, Ketua.
Akan tetapi dalam Surat Keputusan objek sengketa berupa
SK Nomor 2238 Tahun 2020 Tanggal 23 Desember 2020 in
casu obyek gugatan:
a. Bahwa dalil Para Penggugat yang menyatakan
Keputusan Gubernur Nomor 2238 Tahun 2014 tanggal
23 Desember 2020 in casu objek gugatan bertentangan
dengan:
(1) Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia Tahun 1945
(2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(3) UU No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Adalah tidak berdasar dan mengada-ada.
b. Bahwa dalam ketentuan Pasal 6 Peraturan Menteri
Kelautan dan Perikanan Nomor: 28/PERMEN-KP/2014
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 17/PERMEN-KP/2013 tentang
Perizinan Reklamasi di Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau
Kecil disebutkan”
“Gubernur berwenang menerbitkan Izin Lokasi
Reklamasi dan Izin pelaksanaan Reklamasi pada:
(a) Wilayah Iintas kabupaten/kota;
(b) Perairan laut di luar kewenangan kabupaten/kota
sampai dengan paling jauh 12 (dua belas) mil laut
diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan /
atau ke arah perairan kepulauan; dan;
(c) Kegiatan reklamasi di pelabuhan perikanan yang
dikelola oleh pemerintah provinsi”;
c. Bahwa sedangkan dalam ketentuan Pasal 8 ayat (2)
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
28/PERMEN-KP/2014 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
17/PERMEN-KP/2013 tentang Perizinan Reklamasi di
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dinyatakan:
“Izin Pelaksanaan Reklamasi dengan luasan di atas 500
(lima ratus) hektar harus mendapatkan rekomendasi dari
Menteri”;
d. Bahwa berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan tersebut di atas, Keputusan Gubernur Nomor
2238 Tahun 2020 tanggal 23 Desember 2020 in casu
objek gugatan yang memberikan izin pelaksanaan
reklamasi Pulau G kepada PT. Muara Wisesa Samudra,
yang letaknya di Sub Kawasan Barat dengan jarak di
bawah 12 (dua belas) mil laut dari garis pantai dan
dengan luasan ± 161 ha, merupakan kewenangan penuh
dari Tergugat;
e. Bahwa dengan demikian, izin pelaksanaan reklamasi
Pulau G kepada PT Muara Wisesa Samudra yang
letaknya di Sub Kawasan Barat dengan jarak di bawah
12 (dua belas) mil laut dari garis pantai dan dengan
luasan + 161 ha tidak memerlukan rekomendasi dari
Menteri Kelautan dan Perikanan RI;
f. Bahwa dengan demikian, dalil Para Penggugat yang
menyatakan Keputusan Gubernur Nomor 2238 Tahun
2020 tanggal 23 Desember 2020 in casu objek gugatan
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
sebagaimana yang disebutkan Para Penggugat di atas
adalah tidak benar dan tidak sesuai dengan fakta yuridis
yang ada;

Kemudian mengenai prosedur penerbitan dan materi


Keputusan Gubernur Nomor 2238 Tahun 2020 Tanggal 23
Desember 2020 in casu objek gugatan sudah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan dan tidak melanggar asas-
asas umum pemerintahan yang baik;

Pembacaan putusan yang dihadiri oleh pihak penggugat dan Tergugat


“Rapat Permusyawaratan memutuskan gugatan diterima, dan akan dilanjutkan dengan
acara biasa”
Petugas :
Pembacaan tata tertib persidangan

TATA TERTIB PERSIDANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA


FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
1. Pada Saat Majelis Hakim Memasuki dan Meninggalkan Ruang Sidang,
Semua yang Hadir Berdiri Untuk Menghormati;
2. Selama Sidang Berlangsung, Pengunjung Sidang Harus Duduk Dengan
Sopan dan Tertib Ditempatnya Masing-masing dan Memelihara
Ketertiban Dalam Ruang Sidang;
3. Para Pihak dan Pengunjung Sidang Diharuskan Memakai Pakaian yang
Pantas dan Sopan, dan Dilarang Makan, Minum, Merokok, Membaca
Koran atau Melakukan Tindakan yang Dapat Mengganggu Jalannya
Persidangan;
4. Dalam Ruang Sidang Siapapun Wajib Menunjukkan Sikap Hormat
Kepada Pengadilan;
5. Siapapun Dilarang Membawa Senjata Api, Senjata Tajam, Bahan
Peledak atau Alat Maupun Benda yang Dapat Membahayakan
Keamanan Sidang dan Siapa yang Membawanya Wajib Menitipkan
Pada Tempat yang Disediakan Khusus Dibagian Keamanan Pengadilan
Tata Usaha Negara Jakarta;
6. Segala Sesuatu yang Diperintahkan Oleh Ketua Sidang Untuk
Memelihara Tata Tertib Di Persidangan Wajib Dilaksanakan Dengan
Segera dan Cermat;
7. Tanpa Surat Perintah Petugas Keamanan Pengadilan Karena Tugas
Jabatannya Dapat Mengadakan Penggeledahan Badan Untuk Menjamin
Bahwa Kehadiran Seorang Di Ruang Sidang Tidak Membawa Senjata,
Bahan atau Maupun Benda yang Dapat Membahayakan Keamanan
Sidang;
8. Pengambilan Foto, Rekaman Suara atau Rekaman Televisi Harus
Meminta Izin Terlebih Dahulu Kepada Hakim Ketua Sidang;
9. Siapapun Di Sidang Pengadilan Bersikap Tidak Sesuai Dengan Martabat
Pengadilan dan Tidak Mentaati Tata Tertib Persidangan dan Setelah
Hakim Ketua Sidang Memberi Peringatan, Masih Tetap Melanggar Tata
Tertib Tersebut, Maka Atas Perintah Hakim Ketua Sidang, yang
Bersangkutan Dikeluarkan Dari Ruang Sidang dan Apabila Pelanggaran
Tata Tertib Dimaksud Bersifat Suatu Tindakan Pidana, Tidak
Mengurangi Kemungkinan Dilakukan Penuntutan Terhadap Pelakunya.

SIDANG PERTAMA
PEMERIKSAAN PERSIAPAN
Panitera:
Sidang Peradilan Semu Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret yang
memeriksa sengketa Tata Usaha Negara dengan nomor :
01/G.TUN/2021/PTUN.FH.UNS.SKA antara THERESIA ISWARI selaku
PENGGUGAT melawan Gubernur Provinsi DKI Jakarta selaku TERGUGAT
akan segera dimulai.
Majelis Hakim memasuki ruang sidang, Hadirin dimohon untuk berdiri.

Hakim : “Sidang Peradilan Semu Fakultas Hukum Universitas Sebelas


Ketua Maret yang berwenang memeriksa dan memutus sengketa Tata
Usaha Negara dalam Perkara Nomor:
01/G.TUN/2021/PTUN.FH.UNS.SKA, Antara THERESIA
ISWARI selaku PENGGUGAT melawan Gubernur Provinsi
DKI Jakarta selaku TERGUGAT, Pada hari senin tanggal 4
Januari 2021, dinyatakan dibuka dan tertutup untuk umum
(KETOK PALU 3X)
Baik agenda sidang hari ini adalah pemeriksaan persiapan yang
diajukan oleh THERESIA ISWARI melawan Gubernur
Provinsi DKI Jakarta yang berkedudukan di DKI Jakarta.

Kepada Saudara Penggugat, Apakah saudara didampingi oleh


kuasa hukum saudara?
Penggugat : Iya Yang Mulia, Saya didampingi oleh Kuasa Hukum Saya
yaitu Astri, S.H., M.H. dan Abraham , S.H., M.H. (sambil
menunjuk ke arah Kuasa Hukum)
Hakim : Baik, Kepada Kuasa Hukum Penggugat silakan maju ke depan
Ketua untuk memperlihatkan surat izin beracara dan surat kuasa dari
Penggugat. Kepada Kuasa Hukum Tergugat silakan maju untuk
memeriksanya.
Kuasa : (Maju kedepan sambil menyerahkan surat-surat yang
Penggugat diminta Majelis Hakim) Berikut Surat Izin Beracara dan surat
kuasa kami Yang Mulia.
Hakim : (Hakim ketua meneliti surat izin kemudian mempersilahkan
Ketua para hakim anggota melihat dan meneliti juga).

“Baik, Terima kasih, silahkan kembali ke tempat duduk


saudara”
“Kepada Saudara Tergugat, apakah saudara tergugat
didampingi kuasa hukum saudara?”
Tergugat : Iya Yang Mulia, saya didampingi oleh kuasa hukum saya Yang
Mulia.
Hakim : Kepada Kuasa Hukum Tergugat silakan maju kedepan untuk
Ketua memperlihatkan surat izin beracara dan surat kuasa dari
Tergugat. Kepada Kuasa Hukum Penggugat silakan maju untuk
memeriksanya
Kuasa : (Maju kedepan sambil menyerahkan surat surat yang diminta
Hukum Majelis Hakim) Berikut Surat izin beracara dan surat kuasa
Tergugat Kami Yang Mulia.
Hakim : (Hakim Ketua meneliti surat izin beracara dan surat kuasa dan
Ketua mempersilahkan para hakim anggota untuk melihat dan meneliti
juga)
Terima kasih silahkan kembali ke tempat duduk saudara
“Baik, kami beritahukan kepada pihak Penggugat beserta kuasa
hukumnya bahwa acara pada hari ini adalah pemeriksaan
persiapan berkas gugatan yang telah disampaikan sebelumnya
kepada kami.”
“Kepada saudara Tergugat, apa latar belakang dikeluarkannya
surat keputusan! Mengapa bisa dikeluarkan? Dan apa sebab dan
alasan sengketa muncul?
Tergugat : Baik, Yang Mulia. Sengketa muncul karena diterbitkannya
Surat Keputusan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Nomor 2238 Tahun 2020 Tentang Pemberian Izin Pelaksanaan
Reklamasi Pulau G Kepada PT Muara Wisesa Samudra
tertanggal 23 Desember 2020.
Hakim : Dari saudara penggugat apakah ada tanggapan?
Penggugat : Tidak Ada Yang Mulia...
Hakim : Setelah Kami mempelajari dan meneiliti isi gugatan yang
Ketua saudara ajukan, terdapat hal-hal yang harus diperbaiki dalam isi
surat gugatan saudara. Maka untuk itu diharap Saudara
Penggugat atau Kuasa Hukumnya untuk memperbaiki dan
melengkapi isi surat gugatannya.

Majelis Hakim akan memberi waktu 30 hari kepada pihak


penggugat dan kuasanya untuk memperbaiki dan melengkapi isi
surat gugatan sebagaimana yang telah kami sampaikan.

Dengan demikian sidang persiapan hari ini dianggap cukup dan


akan dilanjutkan tanggal 27 Januari 2021 dengan agenda
pembacaan surat gugatan dari pihak penggugat. 
(Memerintahkan Panitera untuk mencatat agenda sidang
selanjutnya) “Kepada Panitera agar mengagendakan
persidangan berikutnya”

Diberitahukan kepada Pihak Penggugat beserta Kuasa


Hukumnya agar hadir dipersidangan ini tanpa harus dipanggil
lagi.  Sidang hari ini dinyatakan ditunda dan ditutup. (Ketuk
palu 1x)
SIDANG KEDUA
PEMBACAAN SURAT GUGATAN
Hakim : Sidang Peradilan Semu Fakultas Hukum Universitas Sebelas
Ketua Maret yang berwenang memeriksa dan memutus sengketa Tata
Usaha Negara dalam Perkara Nomor:
01/G.TUN/2021/PTUN.FH.UNS.SKA, Antara THERESIA
ISWARI selaku PENGGUGAT melawan Gubernur Provinsi
DKI Jakarta selaku TERGUGAT, Pada hari senin tanggal 27
Januari 2021, dinyatakan dibuka dan tertutup untuk umum
(Ketuk Palu 1x)
Kepada pihak penggugat dan tergugat beserta kuasa
hukumnya dipanggil masuk ke ruang sidang.
Petugas : (Memanggil Masuk Penggugat, Tergugat, dan Kuasa
Hukumnya)
Kepada Saudara Theresia Iswari dan Kuasa Hukumnya serta
Saudara Gubernur DKI Jakarta dan Kuasa Hukumnya,
dipersilahkan memasuki ruang sidang.
(Setelah pihak Penggugat masuk, Petugas Sidang menutup
pintu Ruang Sidang)
Hakim : Sesuai dengan berita acara persidangan tanggal 4 Januari 2021
Ketua yang lalu, maka agenda sidang hari ini adalah pembacaan
gugatan oleh pihak pengugat.
Baik, Kepada Saudara Penggugat, apakah Saudara didampingi
oleh kuasa hukum saudara?
Penggugat : Iya Yang Mulia. Saya didampingi oleh Kuasa Hukum Saya.
Hakim : Kepada pihak penggugat atau kuasa hukumnya, Apakah saudara
Ketua sudah siap untuk membacakan suratan gugatan saudara?
Kuasa : Kami sudah siap untuk membacakan gugatan kami, Yang Mulia
Hukum
Penggugat
Hakim : Kepada pihak Tergugat agar mendengar dan menyimak dengan
Ketua baik gugatan dari Penggugat . Kepada Kuasa Hukum Penggugat
Silahkan dibacakan gugatannya
Kuasa : ..................................(Membacakan Gugatan)
Hukum
Penggugat (Setelah selesai membaca surat gugatan)
Demikian pembacaan gugatan kami Yang Mulia..
Hakim : Terima kasih kuasa hukum penggugat.
Ketua Kepada Tergugat dan Kuasa Hukumnya, Apakah saudara sudah
memahami dan mengerti isi gugatan tersebut?
Kuasa : Kami memahami dan mengerti isi gugatan tersebut Yang Mulia.
Tergugat
Hakim : Baik, Saudara Tergugat, apakah saudara akan mengajukan
Ketua jawaban atas gugatan yang telah disampaikan oleh Penggugat &
Kuasa Hukumnya?
Kuasa : Iya Yang Mulia, Kami mohon waktu satu minggu untuk
Tergugat mempersiapkannya.
Hakim : Bagaimana dengan pihak pengugat, apakah setuju dengan
Ketua waktu satu minggu yang diminta oleh pihak tergugat..? (sambil
melihat ke arah pihak penggugat)
Kuasa : Kami tidak keberatan, Yang Mulia.
Penggugat
Hakim : (Majelis Hakim Bermusyawarah)
Ketua Baiklah, sidang hari ini ditunda dan akan dilanjutkan minggu
depan pada hari Rabu, 3 Februari 2021 dengan acara
Pembacaan jawaban gugatan dari pihak Tergugat..”
(Memerintahkan Panitera untuk mencatat agenda sidang
selanjutnya)
Kepada Panitera agar mencatat dan mengagendakan
persidangan berikutnya

Diberitahukan kepada Para Pihak beserta Kuasa Hukumnya


agar hadir dipersidangan ini tanpa harus dipanggil kembali..”

Dengan demikian sidang hari ini dinyatakan ditunda dan


ditutup.
(KETUK PALU 1X)

SIDANG KETIGA
PEMBACAAN JAWABAN TERGUGAT (EKSEPSI)
Hakim : Sidang Peradilan Semu Fakultas Hukum Universitas Sebelas
Ketua Maret yang berwenang memeriksa dan memutus sengketa Tata
Usaha Negara dalam Perkara Nomor:
01/G.TUN/2021/PTUN.FH.UNS.SKA, Antara THERESIA
ISWARI selaku PENGGUGAT melawan Gubernur Provinsi
DKI Jakarta selaku TERGUGAT, Pada hari Rabu tanggal 3
Februari 2021, dinyatakan dibuka dan tertutup untuk umum
(Ketuk Palu 1x)
Kepada pihak penggugat dan tergugat beserta kuasa
hukumnya dipanggil masuk ke ruang sidang.
Petugas : (Memanggil Masuk Penggugat, Tergugat, dan Kuasa
Hukumnya)
Kepada Saudara Theresia Iswari dan Kuasa Hukumnya serta
Saudara Gubernur DKI Jakarta dan Kuasa Hukumnya,
dipersilahkan memasuki ruang sidang.
(Setelah pihak Penggugat masuk, Petugas Sidang menutup
pintu Ruang Sidang)
Hakim : Sesuai dengan berita acara persidangan tanggal 27 Januari
Ketua 2021 yang lalu, maka agenda sidang hari ini adalah pembacaan
Jawaban tergugat oleh pihak tergugat. Kepada Saudara
Tergugat, apakah saudara sudah menyiapkan jawaban gugatan
saudara?
Kuasa : Kami sudah siap dengan jawaban gugatan kami Yang Mulia
Tergugat
Hakim : Baik, silahkan dibacakan.
Ketua
Kuasa : Baik Yang Mulia,
Tergugat ..................................(Membacakan jawaban Gugatan)
(Setelah selesai membaca jawaban gugatan)
Demikian pembacaan jawaban gugatan kami Yang Mulia.

Hakim : Terima kasih kuasa hukum tergugat.


Ketua Kepada Penggugat dan Kuasa Hukumnya, apakah saudara
sudah memahami dan mengerti isi gugatan tersebut?
Kuasa : Kami memahami dan mengerti isi jawaban gugatan
Penggugat tersebut Yang Mulia.
Hakim : Baik, Kepada Pihak Penggugat atas jawaban gugatan Pihak
Ketua Tergugat, Apakah Saudara Penggugat dan Kuasa Hukumnya
akan mengajukan Replik?
Kuasa : Iya Yang Mulia. Kami akan menanggapinya secara tertulis. ---
Hukum untuk itu kami mohon diberi waktu guna kami mempersiapkan
Penggugat Replik kami.
Hakim : Berapa Lama saudara akan menyiapkan Replik Saudara?
Ketua
Kuasa : Kami membutuhkan waktu satu minggu untuk mempersiapkan
Penggugat Replik Kami Yang Mulia
Hakim : pihak Tergugat, apakah setuju dengan waktu satu minggu yang
Ketua diminta oleh pihak Penggugat..?” (sambil melihat ke arah pihak
Penggugat)
Kuasa : Kami tidak keberatan Majelis Hakim yang mulia.
Hukum
Penggugat
Hakim : (Majelis Hakim Bermusyawarah)
Ketua Baiklah, sidang hari ini ditunda dan akan dilanjutkan minggu
depan  pada hari Selasa, 9 Februari 2021  dengan acara
Pembacaan Replik dari pihak Penggugat.
(Memerintahkan Panitera untuk mencatat agenda sidang
selanjutnya)
Kepada Panitera agar mencatat dan mengagendakan
persidangan berikutnya

Diberitahukan kepada Para Pihak beserta Kuasa Hukumnya


agar hadir dipersidangan ini tanpa harus dipanggil kembali.
Dengan demikian sidang hari ini dinyatakan ditunda dan
ditutup.
(KETUK PALU 1X)

SIDANG KEEMPAT
PEMBACAAN REPLIK PENGGUGAT
Hakim : Sidang Peradilan Semu Fakultas Hukum Universitas Sebelas
Ketua Maret yang berwenang memeriksa dan memutus sengketa Tata
Usaha Negara dalam Perkara Nomor:
01/G.TUN/2021/PTUN.FH.UNS.SKA, Antara THERESIA
ISWARI selaku PENGGUGAT melawan Gubernur Provinsi
DKI Jakarta selaku TERGUGAT, Pada hari Selasa tanggal 9
Februari 2021, dinyatakan dibuka dan tertutup untuk umum
(Ketuk Palu 1x)
Kepada pihak penggugat dan tergugat beserta kuasa
hukumnya dipanggil masuk ke ruang sidang.
Petugas : (Memanggil Masuk Penggugat, Tergugat, dan Kuasa
Hukumnya)
Kepada Saudara Theresia Iswari dan Kuasa Hukumnya serta
Saudara Gubernur DKI Jakarta dan Kuasa Hukumnya,
dipersilahkan memasuki ruang sidang.
(Setelah pihak Penggugat masuk, Petugas Sidang menutup
pintu Ruang Sidang)
Hakim : Sesuai dengan berita acara persidangan tanggal 3 Februari 2021
Ketua yang lalu, maka agenda sidang hari ini adalah pembacaan
Replik oleh pihak pengugat. Kepada Saudara Penggugat,
apakah saudara sudah menyiapkan replik saudara..?”
Kuasa : Kami sudah siap dengan Replik Kami, Yang Mulia.
Penggugat
Hakim : Baik, Silakan....
Ketua
Kuasa : ..................................(Membacakan replik)
Penggugat (Setelah selesai membaca replik)
Demikian pembacaan Replik kami Yang Mulia.
Hakim : Terima kasih kuasa hukum Penggugat..
Ketua Kepada Tergugat dan Kuasa Hukumnya, apakah saudara sudah
memahami dan mengerti isi dari Replik tersebut?
Kuasa : Kami sudah memahami dan mengerti isi Replik tersebut Yang
Tergugat Mulia.
Hakim : Apakah saudara Tergugat akan mengajukan Duplik?
Ketua
Kuasa : Ya, Yang Mulia. Kami akan mengajukan duplik, untuk itu kami
Tergugat mohon diberi waktu guna mempersiapkan duplik kami.
Hakim : Butuh berapa lama untuk menyiapkan duplik saudara?
Ketua
Kuasa : Kmai memohon waktu satu minggu untuk mempersiapkan
Tergugat duplik kami, Yang Mulia.
Hakim : Bagaimana dengan pihak penggugat, apakah setuju dengan
Ketua waktu satu minggu yang diminta oleh pihak tergugat?
Kuasa : Kami tidak keberatan Yang Mulia.
Penggugat
Hakim : (Kemudian Majelis Hakim bermusyawarah)
Ketua Baiklah, sidang hari ini ditunda dan akan dilanjutkan minggu
depan  tanggal 16 Februari 2021 dengan acara
Pembacaan duplik dari pihak Tergugat
(Memerintahkan Panitera untuk mencatat agenda sidang
selanjutnya)
Kepada Panitera agar mencatat dan mengagendakan
persidangan berikutnya..
Diberitahukan kepada Para Pihak beserta Kuasa Hukumnya
agar hadir dipersidangan ini tanpa harus dipanggil kembali..
Dengan demikian sidang hari ini dinyatakan ditunda dan
ditutup..
(KETUK PALU 1X)
SIDANG KELIMA
PEMBACAAN DUPLIK TERGUGAT
Hakim : Sidang Peradilan Semu Fakultas Hukum Universitas Sebelas
Ketua Maret yang berwenang memeriksa dan memutus sengketa Tata
Usaha Negara dalam Perkara Nomor:
01/G.TUN/2021/PTUN.FH.UNS.SKA, Antara THERESIA
ISWARI selaku PENGGUGAT melawan Gubernur Provinsi
DKI Jakarta selaku TERGUGAT, Pada hari Selasa tanggal 16
Februari 2021, dinyatakan dibuka dan tertutup untuk umum
(Ketuk Palu 1x)
Kepada pihak penggugat dan tergugat beserta kuasa
hukumnya dipanggil masuk ke ruang sidang.
Petugas : (Memanggil Masuk Penggugat, Tergugat, dan Kuasa
Hukumnya)
Kepada Saudara Theresia Iswari dan Kuasa Hukumnya serta
Saudara Gubernur DKI Jakarta dan Kuasa Hukumnya,
dipersilahkan memasuki ruang sidang.
(Setelah pihak Penggugat masuk, Petugas Sidang menutup
pintu Ruang Sidang)
Hakim : Sesuai dengan berita acara persidangan tanggal 9 Februari
Ketua 2021 yang lalu, maka agenda sidang hari ini adalah pembacaan
duplik oleh pihak tergugat. Kepada Saudara Tergugat, apakah
saudara sudah menyiapkan Duplik saudara..?
Kuasa : Kami sudah siap dengan duplik Kami Yang Mulia.
Tergugat
Hakim : Baik, silakan.....
Ketua
Kuasa : ..................................(Membacakan duplik)
Tergugat (Setelah selesai membaca duplik)
Demikian pembacaan duplik kami Yang Mulia..
Hakim : Terima kasih kuasa hukum Tergugat..
Ketua Kepada Penggugat dan Kuasa Hukumnya, apakah saudara
sudah memahami dan mengerti isi dari Duplik tersebut?
Kuasa : Kami sudah memahami dan mengerti isi duplik tersebut Yang
Penggugat Mulia..
Hakim : Dengan demikian, acara jawab menjawab telah dianggap
Ketua selesai. Dan dilanjutkan dengan acara pemeriksaan alat-alat
bukti berupa surat atau dokumen dan saksi saksi.
Kepada pihak Penggugat dan kuasa hukumnya apakah sudah
siap untuk mengajukan alat bukti surat dan saksi..?
Kuasa : Pada persidangan kali ini, kami belum mempersiapkan alat
Penggugat bukti berupa surat dan saksi,,untuk itu kami mohon diberi
waktu satu minggu guna kami mempersiapkannya, Yang Mulia.
Hakim : Dan kepada saudara tergugat atau kuasa hukumnya, diminta
Ketua juga untuk mempersiapkan alat bukti surat dan saksi pada
persidangan berikutnya..
Kuasa : Baik, Yang Mulia.
Tergugat
Hakim : (Majelis Hakim bermusyawarah)
Ketua Baiklah, sidang hari ini ditunda dan akan dilanjutkan minggu
depan  tanggal 23 Februari 2021 dengan acara Sidang
Pembuktian.
(Memerintahkan Panitera untuk mencatat agenda sidang
selanjutnya)
Kepada Panitera agar mencatat dan mengagendakan
persidangan berikutnya...
Diberitahukan kepada Para Pihak beserta Kuasa Hukumnya
agar hadir dipersidangan ini tanpa harus dipanggil kembali....
Dengan demikian sidang hari ini dinyatakan ditunda dan
ditutup..
(KETUK PALU 1X)
SIDANG KEENAM
SIDANG PEMBUKTIAN
Hakim : Sidang Peradilan Semu Fakultas Hukum Universitas Sebelas
Ketua Maret yang berwenang memeriksa dan memutus sengketa Tata
Usaha Negara dalam Perkara Nomor:
01/G.TUN/2021/PTUN.FH.UNS.SKA, Antara THERESIA
ISWARI selaku PENGGUGAT melawan Gubernur Provinsi
DKI Jakarta selaku TERGUGAT, Pada hari Selasa tanggal 23
Februari 2021, dinyatakan dibuka dan tertutup untuk umum
(KETUK PALU 1X)
Kepada pihak penggugat dan tergugat beserta kuasa
hukumnya dipanggil masuk ke ruang sidang.
Petugas : (Memanggil Masuk Penggugat, Tergugat, dan Kuasa
Hukumnya)
Kepada Saudara Theresia Iswari dan Kuasa Hukumnya serta
Saudara Gubernur DKI Jakarta dan Kuasa Hukumnya,
dipersilahkan memasuki ruang sidang.
(Setelah pihak Penggugat masuk, Petugas Sidang menutup
pintu Ruang Sidang)
Hakim : Sesuai dengan berita acara persidangan tanggal 16 Februari
Ketua 2021 yang lalu, maka agenda sidang hari ini adalah
pemeriksaan alat bukti berupa surat atau dokumen dan saksi
saksi baik dari Penggugat maupun Tergugat.
Kepada Pihak Penggugat Apakah saudara sudah siap dengan
alat bukti saudara?
Kuasa : Kami sudah siap dengan alat bukti kami, Yang Mulia.
Penggugat
Hakim : Baiklah, kepada pihak penggugat silakan maju kedepan untuk
Ketua menyerahkan Alat Bukti berupa surat-surat dan dokumen-
dokumen Saudara.....
Dan kepada Pihak Tergugat silakan maju untuk
memeriksanya...
Kuasa : Baik Yang Mulia, berikut Alat Bukti kami, Yang Mulia.
Penggugat 1 Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 2238
Tahun 2021 Tentang Pemberian Izin Pelaksanaan
Reklamasi Pulau G Kepada PT. Muara Wisesa Samudra
2 Daftar Tabel UP-3 Dokumen Izin Lingkungan Provinsi
DKIJakarta
3 Akta Pernyataan Keputusan Rapat Yayasan Wahana
Lingkungan Hidup Indonesia Nomor 01 tanggal 3 Agustus
2012
4 Surat Keterangan Lurah Mampang Prapatan Nomor :
0178/1.842.0/02,

Hakim : (Majelis Hakim memeriksa alat bukti, hakim ketua dulu,


Ketua kemudian Hakim Anggota I, baru Hakim Anggota II)

Silakan diperiksa dari Pihak Tergugat...


Kuasa : (Melihat sekilas, gimmick baca berkas)
Tergugat Cukup, Yang Mulia…
Hakim : Silakan kembali ketempat.
Ketua Baiklah, setelah penyerahan alat bukti berupa surat oleh Pihak
Penggugat, maka agenda sidang selanjutnya adalah pembuktian
alat bukti surat dari pihak Tergugat. Apakah Pihak Tergugat
sudah siap dengan Alat Bukti, Saudara?
Kuasa : Kami sudah siap dengan alat bukti kami, Yang Mulia…
Tergugat
Hakim : Baiklah, kepada pihak Tergugat silakan maju kedepan untuk
Ketua menyerahkan Alat Bukti berupa surat-surat dan dokumen-
dokumen Saudara.....
Dan kepada Pihak Penggugat silakan maju untuk
memeriksanya..
Kuasa : Baik Yang Mulia, Berikut Alat Bukti kami, Yang Mulia
Tergugat
Hakim : (Majelis Hakim memeriksa surat-surat dari pihak
Ketua Tergugat)
Silakan diperiksa dari pihak Penggugat…..
Kuasa : (Memeriksa Alat Bukti Tergugat)
Penggugat Cukup Yang Mulia...
Hakim : Dengan demikian pemeriksaan Alat bukti berupa surat-surat
Ketua dan dokumen-dokumen dari kedua belah pihak dianggap
selesai, untuk itu sidang dilanjutkan dengan pemeriksaan para
saksi yaitu mendengar keterangan saksi yang diajukan dalam
persidangan ini yang dimulai dari Pihak Penggugat.
PEMERIKSAAN SAKSI DARI PIHAK PENGGUGAT
Hakim : Kepada Pihak Penggugat, Apakah sudah siap dengan saksi-
Ketua saksi, Saudara?
Kuasa : Kami sudah siap Yang Mulia…. Dan kami akan menghadirkan
Penggugat 2 (dua) orang saksi dan 1 orang ahli, dengan Saksi kami yang
pertama adalah Saksi Diding.
Kalo udah selesai pemeriksaan saksi pertama:
Saksi kami yang kedua adalah Saksi Rokili
Alat bukti kami selanjutnya adalah Ahli Sesaria
Kameswari, M.Eng.
Hakim : Petugas diperintahkan menghadirkan saksi Penggugat (sesuai
Ketua nama saksi) kedalam ruang sidang.
Petugas : Siap. Kepada saksi/ Ahli (nama) dipersilakan masuk ke dalam
ruang sidang...
Hakim : Saudara saksi/Ahli, sebelum memberikan kesaksian, Majelis
Ketua Hakim meminta saudara menyerahkan kartu identitas saudara
ke depan.
(jeda bentar nyerahin kartu)
Baik, Silakan duduk, Saudara saksi, sehat dan siap ya? Untuk
mengikuti persidangan hari ini? Baik, sebelumnya saya akan
menanyakan identitas saksi terlebih dahulu
Saksi/Ahli : Baik Yang Mulia
Hakim : Nama Saudara?
Saksi/Ahli :
Hakim : Tempat tanggal lahir?
Saksi / Ahli :
Hakim : Alamat?
Saksi / Ahli :
Hakim : Agama Saudara?
Saksi/Ahli :
Hakim : Pekerjaan Saudara?
Saksi/Ahli :
Hakim : Jenis Kelamin..........., kewarganegaraan indonesia, benar?
Saksi/Ahli : Benar Yang Mulia.
Hakim : Apakah anda mempunyai hubungan keluarga dengan
penggugat?
Saksi/ Ahli :
Hakim : apakah anda mempunyai hubungan keluarga dengan tergugat?
Saksi/Ahli :
Hakim : Apakah anda mempunyai hubungan pekerjaan dengan
penggugat?
Saksi/Ahli :
Hakim : Apakah anda mempunyai hubungan pekerjaan dengan tergugat?
Saksi/Ahli :
Hakim : Apakah saudara bersedia untuk bersumpah menurut agama
saudara?
Saksi/Ahli :
Hakim : baiklah, kepada petugas diperintahkan untuk menyumpah
saksi....
Petugas : Siap Yang Mulia
Hakim : Saksi dipersilakan untuk berdiri, silakan ikuti lafal sumpah yang
saya ucapkan
Jika saksi islam : “Demi Allah Saya bersumpah sebagai
saksi, bahwa saya akan memberikan keterangan dengan
sebenar-benarnya dan tiada lain dari pada yang sebenarnya”
(saksi mengikuti lafal sumpah)
Jika saksi Kristen :
Saksi dipersilakan untuk berdiri, silakan ikuti lafal janji yang
saya ucapkan dengan meletakkan tangan kiri di atas alkitab dan
tangan kanan mengikuti apa yang saya lakukan (V)
“Saya berjanji sebagai saksi, akan memberikan keterangan
dengan sebenar-benarnya dan tiada lain dari pada yang
sebenarnya. Semoga Tuhan Menolong Saya”
Jika Ahli Kristen :
Ahli dipersilakan untuk berdiri, silakan ikuti lafal janji yang
saya ucapkan dengan meletakkan tangan kiri di atas alkitab dan
tangan kanan mengikuti apa yang saya lakukan (V)
“Saya berjanji sebagai Ahli, Bahwa Saya akan memberikan
pendapat dengan sebaik-baiknya, Sesuai dengan ilmu
pengetahuan yang Saya miliki.”
Hakim Saudara silakan duduk Kembali dan kepada petugas silakan
Kembali ketempat.
Saudara saksi, Saudara saksi telah bersumpah/berjanji menurut
agama saudara, sehingga Saudara saksi harus memberikan
keterangan yang sejujur-jujurnya, apakah saudara bersedia?
Jika Ahli : Saudara Ahli, Saudara Ahli telah bersumpah/berjanji
menurut agama saudara, sehingga Saudara Ahli harus
memberikan pendapat berdasarkan ilmu pengetahuan yang
saudara miliki, apakah saudara bersedia?

Saksi/Ahli : Saya bersedia yang mulia


Majelis hakim (ketiga hakim) memberikan pertanyaan yang
relevan dengan perkara dan proporsional. Selanjutnya
menawarkan kepada tergugat untuk menanggapi keterangan
saksi. Tergugat dapat menanggapi keterangan yang diberikan
oleh saksi ataupun tidak.
(HAKIM MEMBERIKAN PERTANYAAN KEPADA SAKSI)
Contoh:
Jelaskan apa yang saudara ketahui tentang sengketa ini?
Hakim : Saudara Penggugat setelah mendengar keterangan saksi, apakah
Ketua Saudara ingin memberikan pertanyaan?
Kuasa : Iya Yang Mulia
Penggugat
Hakim : Silakan
Ketua
Kuasa : (MEMBERIKAN PERTANYAAN KEPADA SAKSI)
Penggugat Cukup yang mulia, terimakasih.
Hakim : Baik, dari pihak tergugat apakah ada pertanyaan?
Ketua
Tergugat : Ada Yang Mulia
Hakim : Silakan
Ketua
Kuasa : (MEMBERIKAN PERTANYAAN KEPADA SAKSI)
Tergugat Cukup Yang Mulia.
Hakim : Baik saudara saksi/Ahli, untuk sementara keterangan/pendapat
Ketua saudara saksi/Ahli kami anggap cukup, silakan meninggalkan
ruang persidangan, dan mengambil kartu identitas saudara di
meja panitera, silakan..
Saksi : Terima kasih, Yang Mulia.
Hakim : Baik, kepada pihak penggugat, saksi selanjutnyaa.....
Ketua
Balik lagi ke pemanggilan saksi alurnya..” Saksi kami yang kedua adalah …..”
sampe selesai
PEMBUKTIAN OLEH PIHAK TERGUGAT
Hakim : Kepada pihak penggugat apakah masih ada saksi lainnya?
Ketua
Kuasa : Cukup Yang Mulia.
Penggugat
Hakim : Baik, dikarenakan pemeriksaan saksi oleh pihak penggugat
Ketua telah selesai maka selanjutnya adalah pemeriksaan saksi oleh
pihak tergugat.
Hakim : Kepada Pihak Tergugat, Apakah sudah siap dengan saksi-saksi,
Ketua Saudara?
Kuasa : Kami sudah siap Yang Mulia…. Dan kami akan menghadirkan
Tergugat 2 (dua) orang saksi dan 1 orang ahli, dengan Saksi kami yang
pertama adalah Saksi Bani Sadar.
Kalo udah selesai pemeriksaan saksi pertama:
Saksi kami yang kedua adalah Saksi Solaeman
Alat Bukti kami selanjutnya adalah Ahli HESTI D.W.
NAWANGSIDI
Hakim : Petugas diperintahkan menghadirkan saksi Tergugat (sesuai
Ketua nama saksi) kedalam ruang sidang.
Petugas : Siap. Kepada saksi/Ahli (nama) dipersilakan masuk ke dalam
ruang sidang...
Hakim : Saudara saksi/Ahli, sebelum memberikan kesaksian, Majelis
Ketua Hakim meminta saudara menyerahkan kartu identitas saudara
ke depan.
(jeda bentar nyerahin kartu)
Baik, Silakan duduk, Saudara saksi/Ahli, sehat dan siap ya?
Untuk mengikuti persidangan hari ini? Baik, sebelumnya saya
akan menanyakan identitas saksi/Ahli terlebih dahulu
Saksi/Ahli : Baik Yang Mulia
Hakim : Nama Saudara?
Saksi/Ahli :
Hakim : Tempat tanggal lahir?
Saksi / Ahli :
Hakim : Alamat?
Saksi / Ahli :
Hakim : Agama Saudara?
Saksi/Ahli :
Hakim : Pekerjaan Saudara?
Saksi/Ahli :
Hakim : Jenis Kelamin..........., kewarganegaraan indonesia, benar?
Saksi/Ahli : Benar Yang Mulia.
Hakim : Apakah anda mempunyai hubungan keluarga dengan
penggugat?
Saksi/ Ahli :
Hakim : apakah anda mempunyai hubungan keluarga dengan tergugat?
Saksi/Ahli :
Hakim : Apakah anda mempunyai hubungan pekerjaan dengan
penggugat?
Saksi/Ahli :
Hakim : Apakah anda mempunyai hubungan pekerjaan dengan tergugat?
Saksi/Ahli :
Hakim : Apakah saudara bersedia untuk bersumpah menurut agama
saudara?
Saksi/Ahli :
Hakim : baiklah, kepada petugas diperintahkan untuk menyumpah
saksi....
Petugas : Siap Yang Mulia
Hakim : Saksi dipersilakan untuk berdiri, silakan ikuti lafal sumpah yang
saya ucapkan
Jika saksi islam : “Demi Allah Saya bersumpah sebagai
saksi, bahwa saya akan memberikan keterangan dengan
sebenar-benarnya dan tiada lain dari pada yang sebenarnya”
(saksi mengikuti lafal sumpah)
Jika saksi Kristen :
Saksi dipersilakan untuk berdiri, silakan ikuti lafal janji yang
saya ucapkan dengan meletakkan tangan kiri di atas alkitab dan
tangan kanan mengikuti apa yang saya lakukan (V)
“Saya berjanji sebagai saksi, akan memberikan keterangan
dengan sebenar-benarnya dan tiada lain dari pada yang
sebenarnya. Semoga Tuhan Menolong Saya”
Jika Ahli Kristen :
Ahli dipersilakan untuk berdiri, silakan ikuti lafal janji yang
saya ucapkan dengan meletakkan tangan kiri di atas alkitab dan
tangan kanan mengikuti apa yang saya lakukan (V)
“Saya berjanji sebagai Ahli, Bahwa Saya akan memberikan
pendapat dengan sebaik-baiknya, Sesuai dengan ilmu
pengetahuan yang Saya miliki.”
Hakim Saudara silakan duduk Kembali dan kepada petugas silakan
Kembali ketempat.

Jika Saksi : Saudara saksi, Saudara saksi telah


bersumpah/berjanji menurut agama saudara, sehingga Saudara
saksi harus memberikan keterangan yang sejujur-jujurnya,
apakah saudara bersedia?

Jika Ahli : Saudara Ahli, Saudara Ahli telah


bersumpah/berjanji menurut agama saudara, sehingga
Saudara Ahli harus memberikan pendapat berdasarkan
ilmu pengetahuan yang saudara miliki, apakah saudara
bersedia?

Saksi/Ahli : Saya bersedia yang mulia


Majelis hakim (ketiga hakim) memberikan pertanyaan
yang relevan dengan perkara dan proporsional. Selanjutnya
menawarkan kepada tergugat untuk menanggapi
keterangan saksi. Tergugat dapat menanggapi keterangan
yang diberikan oleh saksi ataupun tidak.
(HAKIM MEMBERIKAN PERTANYAAN KEPADA
SAKSI)
Contoh:
Jelaskan apa yang saudara ketahui tentang sengketa ini?
Hakim : Saudara Tergugat setelah mendengar keterangan saksi/Ahli,
Ketua apakah Saudara ingin memberikan pertanyaan?
Kuasa : Iya Yang Mulia
Tergugat
Hakim : Silakan
Ketua
Kuasa : (MEMBERIKAN PERTANYAAN KEPADA SAKSI)
Tergugat Cukup yang mulia, terimakasih.
Hakim : Baik, dari pihak penggugat apakah ada pertanyaan?
Ketua
Penggugat : Ada Yang Mulia
Hakim : Silakan
Ketua
Kuasa : (MEMBERIKAN PERTANYAAN KEPADA SAKSI)
Penggugat Cukup Yang Mulia.
Hakim : Baik saudara saksi/Ahli, untuk sementara keterangan saudara
Ketua saksi/Ahli kami anggap cukup, silakan meninggalkan ruang
persidangan, dan mengambil kartu identitas saudara di meja
panitera, silakan..
Saksi/Ahli : Terima kasih, Yang Mulia.
Hakim : Baik, kepada pihak penggugat, saksi selanjutnyaa.....
Ketua
Balik lagi ke pemanggilan saksi alurnya..” Saksi kami yang kedua adalah …..”
sampe selesai
Hakim : saudara penggugat dan tergugat, pemeriksaan bukti-bukti
Ketua dianggap sudah cukup, pemeriksaan dilanjutkan dengan acara
kesimpulan. Saudara penggugat, apakah saudara akan
mengajukan kesimpulan?
Penggugat : Iya Yang Mulia
Hakim : Kapan Saudara siap dengan kesimpulan saudara?
Ketua
Penggugat : Kami siap dengan 7 hari Yang Mulia.
Hakim : Saudara Tergugat, Apakah saudara juga akan mengajukan
Ketua kesimpulan?
Tergugat : Iya Yang Mulia, dan kami juga membutuhkan waktu 7 hari.
Hakim : Baik 7 hari kedepan tanggal berapa ya,, Panitera?
Ketua
Panitera : Hari Selasa tanggal 2 Maret 2021, dan tidak ada jadwal
persidangan, Yang Mulia.
Hakim : Baiklah, untuk memberikan kesempatan kepada penggugat dan
Ketua tergugat untuk mempersiapkan kesimpulan, maka sidang
ditunda selama 7 hari dan akan dilanjutkan pada tanggal 2
Maret 2021, kepada para pihak diperintahkan untuk hadir di
persidangan tanpa surat panggilan dari pengadilan....
Maka dengan demikian sidang dinyatakan ditunda dan ditutup
(ketuk palu 1 x)
SIDANG KETUJUH
KESIMPULAN
Hakim : Sidang Peradilan Semu Fakultas Hukum Universitas Sebelas
Ketua Maret yang berwenang memeriksa dan memutus sengketa Tata
Usaha Negara dalam Perkara Nomor:
01/G.TUN/2021/PTUN.FH.UNS.SKA, Antara THERESIA
ISWARI selaku PENGGUGAT melawan Gubernur Provinsi
DKI Jakarta selaku TERGUGAT, Pada hari Selasa tanggal 02
Maret 2021, dinyatakan dibuka dan tertutup untuk umum
(Ketuk Palu 1x)
Kepada pihak penggugat dan tergugat beserta kuasa
hukumnya dipanggil masuk ke ruang sidang
Petugas : (Memanggil Masuk Penggugat, Tergugat, dan Kuasa
Hukumnya)
Kepada Saudara Theresia Iswari dan Kuasa Hukumnya serta
Saudara Gubernur DKI Jakarta dan Kuasa Hukumnya,
dipersilahkan memasuki ruang sidang.
(Setelah pihak Penggugat masuk, Petugas Sidang menutup
pintu Ruang Sidang)
Hakim : Sesuai dengan berita acara persidangan tanggal 23 Februari
Ketua 2021 yang lalu, maka agenda sidang hari ini adalah pembacaan
Kesimpulan dari kedua belah pihak, yang diawali dengan pihak
penggugat.
Hakim : Saudara Penggugat saudara sudah siap dengan kesimpulan
Ketua saudara?
Penggugat : Siap Yang Mulia
Hakim : Baik silakan maju untuk menyerahkannya kepada majelis
Ketua hakim
Penggugat : Baik Yang Mulia(Maju kedepan)
Hakim : Baik selanjutnya adalah penyerahan kesimpulan dari pihak
Ketua tergugat. Suadara Tergugat sudah siap dengan kesimpulan
saudara?
Tergugat : Sudah Yang Mulia.
Hakim : Baik Silakan maju kedepan untuk menyerahkannya kepada
Ketua majelis hakim.
Tergugat : Baik Yang Mulia (Maju Kedepan)
Baik dikarenakan kedua belak pihak penggugat dan tergugat
telah menyerahkan kesimpulannya, maka untuk memberikan
kesempatan bagi majelis hakim untuk bermusyawarah dan
menyiapkan putusan. Maka persidangan akan ditunda selama 2
minggu. Dari para pihak penggugat dan tergugat apakah
keberatan?
Penggugat : Tidak Yang Mulia
dan
Tergugat
Hakim : Baik, Panitera dua minggu kedepan tanggal berapa?
Ketua
Panitera : Hari Selasa, tanggal 16 Maret 2021 Yang Mulia
Hakim : Baiklah untuk menyiapkan putusan, Maka sidang ditunda
Ketua selama 2 minggu kedepan dan dilanjutkan pada hari Selasa, 16
Maret 2021. kepada para pihak diperintahkan untuk hadir di
persidangan tanpa surat panggilan dari pengadilan...
Untuk itu sidang dinyatakan ditunda dan ditutup
(ketuk palu 1 x)
SIDANG KEDELAPAN
PEMBACAAN PUTUSAN
Hakim : Sidang Peradilan Semu Fakultas Hukum Universitas Sebelas
Ketua Maret yang berwenang memeriksa dan memutus sengketa Tata
Usaha Negara dalam Perkara Nomor:
01/G.TUN/2021/PTUN.FH.UNS.SKA, Antara THERESIA
ISWARI selaku PENGGUGAT melawan Gubernur Provinsi
DKI Jakarta selaku TERGUGAT, Pada hari Selasa tanggal 16
Maret 2021, dinyatakan dibuka dan tertutup untuk umum
(Ketuk Palu 1x)
Kepada pihak penggugat dan tergugat beserta kuasa
hukumnya dipanggil masuk ke ruang sidang.
Petugas : (Memanggil Masuk Penggugat, Tergugat, dan Kuasa
Hukumnya)
Kepada Saudara Theresia Iswari dan Kuasa Hukumnya serta
Saudara Gubernur DKI Jakarta dan Kuasa Hukumnya,
dipersilahkan memasuki ruang sidang.
(Setelah pihak Penggugat masuk, Petugas Sidang menutup
pintu Ruang Sidang)
Hakim : Sesuai dengan berita acara persidangan tanggal 02 Maret 2021
Ketua yang lalu, maka agenda sidang hari ini adalah pembacaan
putusan oleh Majelis Hakim. Pihak Penggugat dan Tergugat
harap mendengarkannya dengan cermat.

PEMBACAAN PUTUSAN
(Dibacakan oleh majelis hakim scr bergantian, mulai hakim
ketua, hakim anggota 1 kemudian hakim anggota 2 dan untuk
amar dibacakan oleh hakim ketua. Setelah amar selesai
dibacakan ketuk palu 1x)
Hakim : (Ttd surat putusannya)
Ketua Demikian putusan ini diputuskan dalam rapat permusyawaratan
pada tanggal 10 Maret 2021 oleh Majelis Hakim Tata Usaha
Negara Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret yang
dihadiri oleh (NAMA HAKIM KETUA) sebagai hakim ketua,
dan (NAMA HAKIM ANGGOTA I) dan (NAMA HAKIM
ANGGOTA II) masing masing sebagai hakim anggota.
Hakim : Putusan ini diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum
Ketua pada Hari Selasa, Tanggal 16 Maret 2021, oleh Majelis Hakim
tersebut dengan dibantu oleh NAMA PANITERA selaku
Panitera Pengganti Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta,
dengan dihadiri oleh Penggugat dan Tergugat beserta Kuasa
Hukumnya
Hakim : Saudara penggugat, apakah saudara penggugat sudah mengerti
Ketua isi putusan tadi?
Penggugat : Mengerti Yang Mulia
Hakim : Apakah saudara tergugat sudah mengerti isi putusan tadi?
Ketua
Tergugat : Mengerti Yang Mulia
Hakim : Baiklah, Saudara Tergugat dan Penggugat, apabila saudara-
Ketua saudara tidak puas atas putusan Majelis Hakim, saudara
mempunyai hak untuk mengajukan upaya hukum banding ke
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara FH UNS dalam tenggang
waktu 14 hari terhitung sejak putusan ini dibacakan.
Hakim : Baiklah, dengan selesainya dibacakannya putusan, maka selesai
Ketua sudah seluruh rangkaian pemeriksaan dalam sengketa ini, dan
selanjutnya persidangan dalam sengketa ini DINYATAKAN
SELESAI DAN DITUTUP
KETUK PALU 3X
Panitera : SIDANG TELAH SELESAI, MAJELIS HAKIM
MENINGGALKAN RUANG SIDANG, HADIRIN
DIMOHON UNTUK BERDIRI

YEEEEEEEEEEEE SELESAAAIIIIIIIIIII 😊

Anda mungkin juga menyukai