Anda di halaman 1dari 12

MEMORI KASASI

Terhadap Putusan Pengadilan Tinggi Agama Bandung


Nomor 243/Pdt.G/2022/PTA.Bdg Tanggal 31 Agustus 2022 juncto
Putusan Pengadilan Agama Bogor
Nomor 121/Pdt.G/2022/PA.Bgr Tanggal 14 Juni 2022

Antara
Dwiyani Andarcahyani binti Sigit Budi Santoso ……….…….selaku Pemohon Kasasi
d/hTerbanding d/h Tergugat

Melawan

Achmad Zaenal Pribadi bin A. Zubaidi,...............................…selaku Termohon Kasasi


d/hPembanding d/h
Penggugat
______________________________________________________________________
No. Ref.: ……../IX/shmp/ltr/2022 Jakarta, 16 September 2022

Kepada Yth.
Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Jalan Merdeka Utara Nomor 9 - 13
Jakarta Pusat

Melalui:
Kepaniteraan Pengadilan Agama Bogor
Jl. KH. R. Abdullah Bin Nuh, RT.01, RW.03
Kelurahan Curug Mekar, Kecamatan Bogor Barat
Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini, BENY RADJA JH MANURUNG, S.H., M.H. dan
SYUKNI TUMI PENGATA, S.H., M.H., Advokat pada Kantor SHM PARTNERSHIP,
No. Ref.: 379/VII/shmp/ltr/2021
Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia
Hal: -2-

beralamat di Menara Rajawali, Lantai 7, Jl. Dr Ide Anak Agung Gde Agung, Lot#5.1,
Kawasan Mega Kuningan. Jakarta Selatan 12950, yang dalam hal ini bertindak untuk dan
atas nama Dwiyani Andarcahyani binti Sigit Budi Santoso selaku Pemohon Kasasi
d/h Terbanding d/h Tergugat (selanjutnya disebut “Pemohon Kasasi”) dalam Perkara
Nomor 121/Pdt.G/2022/PA.Bgr juncto Nomor 243/Pdt.G/2022/PTA.Bdg, berdasarkan
Surat Kuasa Khusus tertanggal ..........................., dengan ini menyampaikan Memori
Kasasi sehubungan dengan pengajuan kasasi terhadap Terhadap Putusan Pengadilan
Tinggi Agama Bandung Nomor 243/Pdt.G/2022/PTA.Bdg Tanggal 31 Agustus 2022
juncto Putusan Pengadilan Agama Bogor Nomor 121/Pdt.G/2022/PA.Bgr Tanggal 14 Juni
2022 (selanjutnya disebut “Putusan Judex Factie”), sebagaimana Pemohon Kasasi
uraikan di bawah ini.

I. FORMALITAS PENGAJUAN KASASI

Majelis Hakim Agung Yang Mulia,

1. Bahwa, Putusan Judex Factie telah dinyatakan dalam sidang yang terbuka untuk
umum di Pengadilan Tinggi Agama Bandung (selanjutnya disebut “PTAB”) pada
tanggal 31 Agustus 2022, dan diberitahukan kepada Pemohon Kasasi oleh Jurusita
Pengadilan Agama Bogor pada tanggal …………… berdasarkan Relas
Pemberitahuan Isi Putusan Pengadilan Tinggi Agama Bandung Nomor
243/Pdt.G/2022/PTA.Bdg.

2. Bahwa, Pasal 46 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah


Agung, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004
Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 Tentang
Mahkamah Agung, dan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 Tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung
(selanjutnya disebut “UU No. 14/1985”) mengatur sebagai berikut:

“Permohonan kasasi dalam perkara perdata disampaikan secara tertulis atau


lisan melalui Panitera Pengadilan Tingkat Pertama yang telah memutus
No. Ref.: 379/VII/shmp/ltr/2021
Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia
Hal: -3-

perkaranya, dalam waktu 14 (empat belas) hari setelah putusan atau penetapan
Pengadilan yang dimaksudkan diberitahukan kepada pemohon.”

3. Bahwa Pemohon Kasasi telah mengajukan dan menyatakan permohonan kasasinya


pada tanggal ...................., berdasarkan Risalah Pernyataan Permohonan Kasasi
No. ....................... sehingga dengan demikian Permohonan Kasasi yang diajukan
oleh Pemohon Kasasi masih dalam tenggang waktu sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan.

4. Bahwa, selanjutnya Pasal 47 UU No. 14/1985 mengatur sebagai berikut:

“Dalam pengajuan permohonan kasasi pemohon wajib menyampaikan pula


memori kasasi yang memuat alasan-alasannya, dalam tenggat waktu 14 (empat
belas) hari setelah permohonan yang dimaksud dicatat dalam buku daftar.”

5. Bahwa, Memori Kasasi aquo telah disampaikan oleh Pemohon Kasasi melalui
Kepaniteraan Pengadilan Agama Bogor pada tanggal ………….. sehingga
pengajuan Memori Kasasi aquo juga telah sesuai dengan jangka waktu yang diatur
peraturan perundang-undangan.

6. Bahwa, dengan demikian Permohonan Kasasi dan penyampaian Memori Kasasi


aquo oleh Pemohon Kasasi telah memenuhi syarat formal sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, sehingga patut dinyatakan diterima.

II. TANGGAPAN UMUM ATAS PUTUSAN PENGADILAN TINGGI AGAMA


BANDUNG NOMOR 243/PDT.G/2022/PTA.BDG juncto PUTUSAN
PENGADILAN AGAMA BOGOR NOMOR 121/PDT.G/2022/PA.BGR

Majelis Hakim Agung Yang Mulia,

7. Bahwa, Pemohon Kasasi berkeberatan dengan amar Putusan Judex Factie yang
berbunyi sebagai berikut:
MENGADILI :
No. Ref.: 379/VII/shmp/ltr/2021
Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia
Hal: -4-

I. Menyatakan permohonan banding Pembanding formal dapat diterima;


II. Membatalkan putusan Pengadilan Agama Bogor Nomor 121/Pdt.
G/2022/PA.Bgr. tanggal 14 Juni 2022 Masehi, bertepatan dengan tanggal 14
Dzulqaidah 1443 Hijriyah, dengan:

MENGADILI SENDIRI
Dalam Konvensi

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;


2. Menetapkan:
2.1. Sebidang tanah seluas 300 m°, berikut bangunan rumah tinggal yang
berdiri diatasnya, dengan bukti kepemilikan berupa Sertifikat Hak Guna
Bangunan No. 984 atas nama Achmad Zaenal Pribadi yang berlokasi di
Taman Yasmin, JI. Yasmin Raya No. 132 RT 005 RW 009, Kelurahan
Cilendek Timur, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor;
2.2. Sebidang tanah seluas 140 m‘ berikut bangunan rumah tinggal yang berdir
diatasnya, dengan bukti kepemilikan berupa Sertifikat Hak Milik Nomor
3638 atas nama Dwiyani Andarcahyani yang berlokasi di Taman Yasmin,
JI. Pakis Gunung I No. 14, RT 005 RW 009, Kelurahan Cilendek Timur,
Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor; adalah harta bersama Penggugat
dan Tergugat;

3. Menetapkan sebidang tanah seluas 300 m°, berikut bangunan rumah tinggal yang
berdiri diatasnya, dengan bukti kepemilikan berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan
No. 984 atas nama Achmad Zaenal Pribadi yang berlokasi di Taman Yasmin, JI.
Yasmin Raya No. 132 RT 005 RW 009, Kelurahan Cilendek Timur, Kecamatan
Bogor Barat, Kota Bogor menjadi Hak Penggugat;
4. Menetapkan sebidang tanah seluas 140 m‘ berikut bangunan rumah tinggal yang
berdiri diatasnya, dengan bukti kepemilikan berupa Sertifikat Hak Milik Nomor
3638 atas nama Dwiyani Andarcahyani yang berlokasi di Taman Yasmin, JI.
Pakis Gunung I No. 14, RT 005 RW 009, Kelurahan Cilendek Timur, Kecamatan
Bogor Barat, Kota Bogor, menjadi hak Tergugat;
5. Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya;

Dalam Rekonvensi Dalam Eksepsi


- Menolak eksepsi Tergugat;
No. Ref.: 379/VII/shmp/ltr/2021
Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia
Hal: -5-

Dalam Pokok Perkara

1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi sebagian:


2. Menetapkan
2.1. 2 (dua) sepeda gunung merk Specialized dan Polygon warna merah tahun
2012;
2.2. 1 (satu) buah kulkas 2 pintu, merk LG;
2.3. 1 (satu) buah microwave merk Panasonic, (rusak);
2.4. 9 (sembilan) buah mangkok;
2.5. 17 (tujuh belas) buah piring;
2.6. 1 (satu) set unit kasur 160x200 merk Serta;
2.7. 4 (empat) unit lemari pakaian, merk informa;
2.8. 1 (satu) unit lemari panjang, merk informa;
2.9. 1 (satu) buah meja makan, merk informa;
2.10. 1 (satu) set kursi tamu kayu;
2.11. 1 (satu) set sofa warna coklat muda, men informa,
2.12. 1 (satu) unit televisi, HD, 42 inchi, merk sony,'
2.13. 1 (satu) buah Air Conditioner, merk Panasonic;
2.14. 1 (satu) buah kamera merk Nikon D7000, adalah harta bersama antara
Penggugat Rekonvensi dangan Tergugat Rekonvensi;
3. Menetapkan bagian dari harta bersama tersebut pada diktum angka 2 (2.1
sampai dengan 2.14) adalah seperdua (½) menjadi hak milik Penggugat
rekonvensi dan seperdua (½) menjadi hak milik Tergugat rekon\/ensi;
4. Menghukum Tergugat rekonvensi untuk menyerahkan bagian harta bersama
tersebut kepada Penggugat rekonvensi pada diktum angka 2 (2.1sampai dengan
2.14) dan apabila tidak dapat dilaksanakan secara natura, maka dilakukan
pelelangan melalui Kantor Lelang Negara dan hasilnya ½ (seperdua) menjadi hak
milik Penggugat Rekonvensi dan ½ (seperdua) menjadi hak milik Tergugat
Rekonvensi;
5. Menolak gugatan Penggugat rekonvensi selain dan selebihnya;

Dalam Konvensi Dan Rekonvensi


- Menghukum Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi untuk membayar biaya
perkara sejumlah Rp3.230.000,00 (tiga juta dua ratus tiga puluh ribu rupiah);
III. Membebankan kepada Pembanding untuk membayar biaya perkara banding sebesar
Rp150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah);
No. Ref.: 379/VII/shmp/ltr/2021
Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia
Hal: -6-

8. Bahwa, sebelum Pemohon Kasasi menguraikan lebih lanjut dalil-dalil keberatan


Pemohon Kasasi terhadap Putusan Judex Factie, Pemohon Kasasi mohon kiranya
agar hal-hal yang telah Pemohon Kasasi uraikan dalam Jawaban, Duplik, Akta Bukti,
dan Kesimpulan dalam persidangan di Pengadilan Agama Bogor dan dalam Memori
Kontra Banding dalam persidangan di Pengadilan Tinggi Agama Bandung dianggap
sebagai bagian integral yang tidak terpisahkan dari Memori Kasasi aquo.

III. ALASAN-ALASAN KASASI

III. 1. JUDEX FACTIE SALAH MENERAPKAN HUKUM DENGAN


MENGABAIKAN KETENTUAN-KETENTUAN UU NO 1 TAHUN 1974
DAN KAIDAH-KAIDAH HARTA BERSAMA DALAM ALQURAN,
SUNNAH DAN FIQH

Majelis Hakim Agung Yang Mulia,

9. Bahwa, Pemohon Kasasi berkeberatan dengan pertimbangan hukum Judex Factie


dalam Putusan PTA Bandung pada alinea ke-3 halaman 11 sebagai berikut:

Menimbang, bahwa dari jawaban Tergugat tersebut Majelis Hakim Tingkat Banding
berpendapat oleh karena telah diakui Tergugat, maka berdasarkan ketentuan Pasal
176 HIR obyek tersebut harus ditetapkan sebagai harta bersama antara Penggugat
dan Tergugat;
- Bahwa Undang-undang Nomor 1 tahun 1974, Pasal 35 menyatakan :
- Harta benda yang diperoleh selama perkawinan menjadi harta bersama.
No. Ref.: 379/VII/shmp/ltr/2021
Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia
Hal: -7-

- Harta bawaan dari masing-masing suami atau isteri serta harta benda yang
diperoleh dari masing-masing sebagai hadiah atau warisan adalah dibawah
penguasaan masing-masing sepanjang para pihak tidak menentukan lain

- Bahwa Pasal 36 menyatakan : Mengenai harta bersama, suami atau isteri dapat
bertindak atas persetujuan kedua belah pihak. Mengenai harta bawaan masing-
masing, suami dan isteri mempunyai hak sepenuhnya untuk melakukan
perbuatan hukum mengenai harta bendanya.

- Bahwa Pasal 37 UU Perkawinan menyatakan bahwa bila perkawinan putus


karena perceraian, harta bersama diatur menurut hukumnya masing-masing.
Ditegaskan di dalam Pasal 31 Ayat ( 1 ) UU Nomor 1 Tahun 1974 mengenai hak
dan kewajiban suami istri, yaitu: “ hak dan kewajiban isteri adalah seimbang
dengan hak dan kedudukan suami dalam rumah tangga dan pergaulan hidup
bersama dalam masyarakat”. Pasal 31 Ayat (2) UU Nomor 1 Tahun 1974: “
masing-masing pihak berhak untuk melakukan perbuatan hukum”.

- Bahwa Aturan mengenai suami atau istri tanpa persetujuan pihak lain tidak
diperbolehkan menjual atau memindahkan harta bersama juga diatur dalam
Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam pasal 92
yang berbunyi: Suami atau istri tanpa persetujuan pihak lain tidak diperbolehkan
menjual atau memindahkan harta bersama. Oleh karena itu, suami/isteri yang
menjual harta bersama baik itu sebagian atau seluruhnya seperti tanah beserta
rumah yang tanpa persetujuan istri/suami adalah tidak sah, hal ini dikuatkan
dengan Putusan Mahkamah Agung Nomor 701 K/Pdt.1977, menyatakan bahwa
“Jual beli tanah yang merupakan harta bersama yang dijual suami tanpa
persetujuan istri adalah tidak sah dan batal demi hukum. Sertifikat tanah yang
dibuat atas jual beli yang tidak sah tidak mempunyai kekuatan hukum.”
No. Ref.: 379/VII/shmp/ltr/2021
Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia
Hal: -8-

III.2. JUDEX FACTIE SALAH MENERAPKAN HUKUM DENGAN


MENGABAIKAN PASAL 1320 KUHPERDATA

Majelis Hakim Agung Yang Mulia,

14. Bahwa, Pemohon Kasasi berkeberatan dengan pertimbangan hukum Judex Factie
pada halaman 11-12 alinea ke 5 Putusan PN Jaksel No. 28/2020 sebagai berikut:

Menimbang, bahwa dengan adanya kesepakatan bersama antara Penggugat


dengan Tergugat tersebut maka semua persetujuan itu tidak dapat ditarik kembali
selain kesepakatan kedua belah pihak, pula Tergugat sebagaimana dalam
jawabannya poin 21 yang menyatakan barang- barang/harta bersama (gono gini)
sudah disepakati dan diatur pembagiannya antara Penggugat Rekonvensi dengan
Tergugat Rekonvensi, bahkan baik Penggugat maupun Tergugat telah tidak
mengajukan permohonan pembatalan terhadap kesepakatan tersebut, dengan
demikian pernyataan bersama berlaku sebagai Undang-Undang bagi mereka yang
membuatnya;

- Bahwa dalam Putusan Pengadilan tingkat pertama yakni dalam hal ini Putusan
Pengadilan Agama Bogor nomor 121/Pdt.G/2022/PA.Bgr dalam pertimbangannya
dalam halaman 83 yaitu :
 Menimbang, bahwa telah terjadi kesepakatan antara Penggugat dan
Tergugat tentang pembagian harta bersama tersebut yang dibuat dalam
Surat Pernyataan Bersama antara Penggugat dan Tergugat tanggal 16
Agustus 2014;
 Menimbang, bahwa suatu persepakatan perdamaian tidak bertentangan
dengan syarat-syarat ketentuan suatu persetujuan sebagaimana
disebutkan dalam pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
yakni: 1. Sepakat mereka yang mengikrarkan dirinya.
2. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan.
3. Suatu hal tertentu. Dan
4. Suatu sebab yang halal;,
No. Ref.: 379/VII/shmp/ltr/2021
Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia
Hal: -9-

 bahwa pernyataan bersama Penggugat dan Tergugat angka 4 yang


berbunyi: ―Bahwa apabila kami selaku mantan suami dan mantan istri
dan atau salah satunya meninggal dunia, maka terhadap harta yang telah
disebut dalam poin 1 dan atau poin 2 di atas adalah menjadi harta warisan
dari kedua anak yang lahir dari hasil perkawinan dan akan diselesaikan
sebagai mana ditentukan dan diatur dalam ketentuan hukum Islam,
bertentangan hukum dan klausula harta poin 1 dan 2 menjadi harta
warisan kedua anak hasil perkawinan Penggugat dan Tergugat tidak
memenuhi syarat ke empat Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata yaitu suatu sebab yang halal dengan alasan:
 Bahwa tirkah/harta warisan merupakan hak mutlak ahli waris yang berhak
mendapatkan warisan dari pewaris;
 Bahwa ahli waris yang berhak mendapatkan warisan dari pewaris telah
ditentukan sebagaimana tercantum dalam Pasal 174 Kompilasi Hukum
Islam;
 Bahwa membatasi hak waris kepada ahli waris tertentu padahal ada ahli
waris lain yang berhak adalah perbuatan zhalim yang diharamkan Allah
dan bertentangan dengan hukum Islam;
 Bahwa berdasarkan Hadis Riwayat Tirmizi dari Amr bin Auf Rasulullah
SAW. Bersabda; ―Dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat
mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan
yang haram.
 Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di
atas kesepakatan antara Penggugat dan Tergugat tentang pembagian
harta bersama tersebut yang dibuat dalam Surat Pernyataan Bersama
antara Penggugat dan Tergugat tanggal 16 Agustus 2014 dinyatakan tidak
memenuhi syarat suatu perjanjian/persetujuan sehingga dianggap tidak
sah;
- Bahwa dalam pertimbangan majelis di tingkat pertama sudah sangat lah jelas
dasar-dasar pertimbangan hukumnya terkait dengan sahnya suatu perjanjian
berdasarkan ketentuan perundang-undangan
- Bahwa Pasal 1320 KUH Perdata mengatur 4 syarat sah perjanjian yaitu:
Kesepakatan para pihak, Kesepakatan berarti ada persesuaian kehendak yang
bebas antara para pihak mengenai hal-hal pokok yang diinginkan dalam
No. Ref.: 379/VII/shmp/ltr/2021
Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia
Hal: -10-

perjanjian. Dalam hal ini, antara para pihak harus mempunyai kemauan yang
bebas (sukarela) untuk mengikatkan diri, di mana kesepakatan itu dapat
dinyatakan secara tegas maupun diam-diam. Bebas di sini artinya adalah bebas
dari kekhilafan, paksaan, dan penipuan. Secara a contrario, berdasarkan Pasal
1321 KUH Perdata, perjanjian menjadi tidak sah, apabila kesepakatan terjadi
karena adanya unsur-unsur kekhilafan, paksaan, atau penipuan.
- Bahwa syarat yang kedua yaitu Kecakapan para pihak Menurut Pasal 1329 KUH
Perdata, pada dasarnya semua orang cakap dalam membuat perjanjian, kecuali
ditentukan tidak cakap menurut undang-undang.
- Bahwa syarat yang ke tiga Mengenai suatu hal tertentu Hal tertentu artinya adalah
apa yang diperjanjikan hak-hak dan kewajiban kedua belah pihak, yang paling
tidak barang yang dimaksudkan dalam perjanjian ditentukan jenisnya dan
merupakan barang-barang yang dapat diperdagangkan.
- Bahwa syarat ke empat yaitu Sebab yang halal, Sebab yang halal adalah isi
perjanjian itu sendiri, yang menggambarkan tujuan yang akan dicapai oleh para
pihak. Isi dari perjanjian itu tidak bertentangan dengan undang-undang,
kesusilaan, maupun dengan ketertiban umum
- Bahwa majelis hakim yang mulia, sungguh sangat lah jelas dan masuk akal
pertimbangan majelis hakim tingkat pertama yang berpendapat bahwa Surat
Pernyataan Bersama antara Penggugat dan Tergugat tanggal 16 Agustus 2014
tersebut dinyatakan tidak sah.

III.4. JUDEX FACTIE SALAH MENERAPKAN HUKUM DENGAN


MENGESAMPINGKAN DOKTRIN HUKUM TERKAIT HARTA BERSAMA
DAN MENGESAMPINGKAN YURISPRUDENSI MAHKAMAH AGUNG
TERKAIT TENTANG KONSEP PEMBAGIAN HARTA BERSAMA
BERDASARKAN PERSETUJUAN KEDUABELAH PIHAK

Majelis Hakim Agung Yang Mulia,


No. Ref.: 379/VII/shmp/ltr/2021
Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia
Hal: -11-

IV. KESIMPULAN

Majelis Hakim Agung Yang Mulia,

Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, maka sangatlah beralasan menurut


hukum bagi Pemohon Kasasi untuk memohon agar Majelis Hakim Agung Yang Mulia
berkenan memeriksa kembali perkara aquo dan berkenan untuk menjatuhkan putusan
sebagai berikut:

MENGADILI

1. Menerima Permohonan Kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi untuk


seluruhnya;

2. Membatalkan atau menyatakan batal Putusan Pengadilan Tinggi Agama Bandung


Nomor 243/Pdt.G/2022/PTA.Bdg tanggal 31 Agustus 2022 juncto Putusan
Pengadilan Agama Bogor Nomor 121/Pdt.G/2022/PA.Bgr tanggal 14 Juni 2022.

MENGADILI SENDIRI:

Mengabulkan seluruh petitum Pemohon Kasasi sebagaimana dinyatakan dalam bagian


Petitum Jawaban tanggal …………. dalam Perkara Nomor 243/Pdt.G/2022/PA.Bgr;

Atau apabila Majelis Hakim Agung Yang Mulia berpendapat lain, Pemohon Kasasi mohon
putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono) demi keadilan berdasarkan Ketuhanan
Yang Maha Esa.

Hormat kami,
No. Ref.: 379/VII/shmp/ltr/2021
Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia
Hal: -12-

Kuasa Hukum Pemohon Kasasi


SHM PARTNERSHIP

BENY RADJA JH MANURUNG, S.H., M.H. SYUKNI TUMI PENGATA, S.H.,


M.H.

Anda mungkin juga menyukai