Rencana Proyek :
Eksekusi besi-besi tua bekas rel-rel, locomotif kereta, gerbong-gerbong/lory serta pabrik yang tersebar
dilahan-lahan Recht van Eigendom atas nama Siti Aminah Njimas Entjeh (OSAH); yang dipakai/dikelola
oleh Perum Perhutani, PT. PN dan PT. RNI.
2. Bahwa Putusan Pengadilan Tinggi Bandung tersebut telah dikuatkan oleh Putusan Kasasi No.1044
K Pdt/2003, tanggal 20 November 2007; yang amarnya pada pokoknya “ Menolak permohonan
Kasasi dari Pemohon Ny,Rd.Ida Roosliah tersebut “; dan menyatakan Tn.Ence Kartama adalah
Pemilik Yang Sah secara Hukum atas Seluruh lahan – lahan sengketa atas nama Njimas Entjeh
(OSAH);
3. Bahwa atas Putusan Kasasi tersebut Para Ahli waris Pemohon Kasasi telah melakukan Peninjauan
Kembali dan telah diputus oleh Hakim Mahkamah Agung RI, sebagaimana Putusan Peninjauan
Kembali No.653 PK/Pdt/2012, tanggal 28 November 2013, yang amarnya pada pokoknya, “
Menolak permohonan Peninjauan Kembali dari Para Pemohon Peninjauan Kembali”;
4. Bahwa atas putusan Peninjauan Kembali tersebut Para Ahli waris Pemohon Peninjauan Kembali
telah melakukan Peninjauan Kembali dan telah diputus oleh Hakim Mahkamah Agung RI,
sebagaimana Putusan Peninjauan Kembali No.203 PK/Pdt/2017 tertanggal 12 Juli 2017 yang
amarnya pada pokoknya “Menolak permohonan Peninjauan Kembali Para Pemohon Peninjauan
Kembali”;
6. Ahliwaris adalah pemilik yang yang sah secara hukum atas seluruh asset sengketa lahan atas
nama Njimas Entjeh (OSAH) diperkuat dengan Vonis Landraad tahun 1900 yang dalam amar
putusannya menjelaskan dan menerangkan bahwa Njimas Entjeh (OSAH) adalah Wanita Pribumi
yang memiliki asset berupa tanah-tanah dan terdaftar pada Lembaran Negara/Kerajaan
Belanda/Staatblad juga pada lembaga Balai Harta Peninggalan DKI DepKeh & Ham RI; Arsip
Nasional, dan diakui Mahkamah Internasional sebagai wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
7. Rekomendasi dari Dewan Perwakilan Rakyat RI. Tentang Penyelesaian harta peninggalan Milik
Keluarga Njimas Entjeh (OSAH), tertanggal 14 Juni 2006 yang isinya angka 2: merekomendasikan
kepada pihak-pihak terkait, baik Instansi Pemerintah; BUMN; BUMD; PTPN VIII; PERHUTANI, dan
lain-lain; atau pihak swasta untuk dapat memberikan ijin/persetujuan pelepasan dan
mengembalikan asset diberbagai lokasi milik keluarga Njimas Entjeh (OSAH) yang sudah memiliki
kekuatan hukum tetap tentang Kepemilikannya.
1. Pabrik Gula Sindang Laut, Kab. Cirebon Jawa Barat dengan estimasi besi +/- 10.000 ton
2. Pabrik Gula Gondang Winangun, Kab. Klaten Jawa Tengah dengan estimasi besi +/- 25.000 ton
3. Pabrik Gula Ceper, Kab. Klaten Jawa Tengah dengan estimasi besi +/- 30.000 ton
4. Pabrik Gula Kanigoro, Kab. Madiun, Jawa Timur dengan estimasi besi +/- 12.500 ton
Mekanisme Transaksi :
Letter of Intent dengan melengkapi company profile Peleburan dan Trader nya.
Bukti kemampuan finansial.
Kontrak harga dengan mekanisme bongkar sendiri.
Timbang bayar untuk 2 sd 3 kali pengangkutan pertama, selanjutnya setelah barang clean dan
clear sampai di peleburan diberlakukan deposit menyusut 5 Milyar.