TERHADAP
ANTARA
DERRY SUSANTO
SEBAGAI TERGUGAT/TERBANDING
MELAWAN
MUTMAINAH
SEBAGAI PENGGUGAT/PEMBANDING
1
Bekasi, 02 Februari 2023
Kepada Yth,
KETUA PENGADILAN TINGGI NEGERI JAWA BARAT
Jl. Cimuncang No. 21D, Padasuka, Kec. Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat
40125, Indonesia
Melalui:
KEPANITERAAN PENGADILAN NEGERI BEKASI
Grand Depok City, Komplek Pemda Sektor Anggrek,
Jl. Boulevard Grand Depok City, Kalimulya,
Kec. Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat
Di Tempat
Dengan Hormat
Melawan
MUTMAINAH, lahir di Jakarta, pada tanggal 26 Agustus 1960, Warga Negara Indonesia,
pekerjaan Mengurus Rumah Tangga, alamat tempat tinggal di Jl. Makmur Raya No. 152,
RT.003/RW.010, Kel/Desa. Jatimulya, Kec. Tambun Selatan, Kab. Bekasi, pemegang Nomor
Induk Kependudukan 3216066608600007, untuk selanjutnya disebut SEBAGAI
PENGGUGAT/PEMBANDING.
Dengan ini perkenankan kami mengajukan Kontra Memori Banding atas Memori Banding
yang diajukan oleh Pembanding pada tanggal 02 Februari 2023, sebagai berikut:
2
Bahwa Adapun Amar Putusan PUTUSAN PENGADILAN NEGERI BEKASI
NOMOR : 330/PDT.G/2022/PN.BKS, TANGGAL 28 DESEMBER 2022 Masehi bertepatan
dengan tanggal 4 Jum. Akhir 1444 Hijriah telah dijatuhkan oleh Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Bekasi, yang amarnya sebagai berikut:
MENGADILI
DALAM KONVENSI :
DALAM EKSEPSI:
DALAM REKONVENSI :
3
2. Bahwa Pembanding dalam Memori Bandingnya mendalilkan persoalan “Bahwa Judex
Facti dalam hal membaca materi kurang cermat dan teliti sehingga dalam memberikan
pertimbangan hukum didalam putusannya kami menilai kurang memahami pokok
perkara yang sebenarnya” yang menilai pertimbangan Majelis Hakim yang tidak
berdasar yang terkesan berat sebelah dan hanya membela kepentingan hukum
Tergugat tanpa mempertimbang secara adil juga kepentingan Penggugat adalah tidak
tepat, bahwa menanggapi dalil Pembanding tersebut, majelis Hakim dalam
pertimbangan nya sudah tepat, menilai hakim yang memeriksa dan mengadili suatu
perkara telah melihan alat bukti, keterangan saksi dan fakta – fakta yang terungkap di
dalam persidangan, maka dari itu majelis hakim mengadili telah secara adil dalam
memutus perkara yang sedang bersengketa
Bahwa dalam memori banding yang di ajukan oleh penggugat di pengadilan tinggi
negeri bandung kepada tergugat tidak lah benar yang sebenarnya adalah bahwa alat
bukti yang di ajukan serta beberapa saksi yang di hadirkan oleh penggugat dan
tergugat pada tingkat pertama serta telah di dengarkan kesaksiannya serta di sumpah
di dalam pengadilan yang menerangkan bahwa adanya pengukuran dari BPN untuk
mengukur luar tanah dan bangunan pernyataan dari saksi Penggugat yang dikuatkan
dengan kesaksian dan bukti yang diajukan dari pihak Tergugat maka dari pernyataan
saksi yang di hadirkan oleh pihak penggugat telah di dengar dan telah menguatkan
jawaban gugatan yang di ajukan oleh pihak tergugat, maka dari itu majelis hakim
mengadili telah secara adil dalam memutus perkara yang sedang bersengketa.
3. Bahwa karena Judex Facti telah melampaui kewenangannya, salah menerapkan dan
melanggar hukum, maka putusan a quo sudah seharusnya dibatalkan oleh Pengadilan
Tinggi Negeri Bandung dalam tingkat Banding TIDAK BENAR bahwa menanggapi
dalil Pembanding tersebut, majelis Hakim dalam pertimbangan nya sudah tepat,
menilai hakim yang memeriksa dan mengadili suatu perkara telah melihan alat bukti,
keterangan saksi dan fakta – fakta yang terungkap di dalam persidangan, maka dari
itu majelis hakim mengadili telah secara adil dalam memutus perkara yang sedang
bersengketa serta kami selaku Tim penasehat hukum dari terbanding menaruh curiga
bahwa pembanding mengada – ngada untuk menghindarkan dari pembayaran yang
harus di bayarkan kepada Terbanding yang dimana di dalam putusannya
memenangkan dari pihak Tergugat atau Terbanding saat ini
4. Bahwa yang menjadi objek sengketa adalah Terbitnya Akta Pengikatan Jual Beli No.
3 tanggal 09 September 2019 secara cacat prosedur yang diterbitkan oleh
TERBANDING II/semula TERGUGAT II d.K/TERGUGAT II d.R selaku
Notaris/PPAT di Bekasi tidak benar yang sebenarnya adalah bahwa antara
Penggugat dan Tergugat adanya perjanjian pengikatan Jual beli (PPJB) yang mana
objek dalam PPJB tersebut adalah AJB nomor: 1062/2002 atas nama Mutmainah dan
AJB tersebut dititipkan langsung oleh Penggugat bersama anak dari Penggugat yang
bernama Dinna Meutia Azzahra
Bahwa dalam pembuatan PPJB tersebut didasari atas kesepakatan antara Penggugat
dan Tergugat atau terbanding, yang didasari atas pengakuan hutang oleh Penggugat
sendiri atau Penggugat secara langsung datang kerumah Tergugat atau terbanding
dalam keadaan menangis-nangis dan memohon kepada Tergugat atau terbanding agar
hutang anak penggugat lunas dan sebagai penganti hutang tersebut Rumah beserta
4
AJB tersebut diserahkan kepada Tergugat atau terbanding sebagai pengganti dari
Hutang tersebut
Bahwa di dalam pengajuan gugatan baru pada tingkat banding kami menyakini bahwa
selaku Tim penasehat hukum dari terbanding menaruh curiga bahwa pembanding
mengada – ngada untuk menghindarkan dari pembayaran yang harus di bayarkan
kepada Terbanding yang dimana di dalam putusannya memenangkan dari pihak
Tergugat atau Terbanding saat ini
Bahwa dalam pembuatan PPJB tersebut didasari atas kesepakatan antara Penggugat
dan Tergugat atau terbanding, yang didasari atas pengakuan hutang oleh Penggugat
sendiri atau Penggugat secara langsung datang kerumah Tergugat atau terbanding
dalam keadaan menangis-nangis dan memohon kepada Tergugat atau terbanding agar
hutang anak penggugat lunas dan sebagai penganti hutang tersebut Rumah beserta
AJB tersebut diserahkan kepada Tergugat atau terbanding sebagai pengganti dari
Hutang tersebut;
Bahwa untuk menjamin kepasatian rumah dan AJB milik Penggugat tersebut menjadi
pengganti hutang dan supaya jelas peralihannya, maka Tergugat atau terbanding
meminta kepada Penggugat untuk sama-sama membuat PPJB ke kantor PPAT, yang
mana Penggugat menyarankan untuk Tergugat atau terbanding 1 menggunakan PPAT
pilihan Tergugat atau terbanding yaitu di kantor Notaris/PPAT Imron. S.H., M.Kn
(Tergugat 2 ), dan terkait biaya diserahkan kepada Tergugat atau terbanding untuk
membiayainya
5
pendapat dari Tergugat yang dimana sudah di tuangkan kedalam jawaban gugatan
milik Tergugat yang sudah di hadirkan dan di bacakan kedalam persidangan maka
dari itu kami selaku tim penasihat hukum menduga bahwa pihak penggugat atau
pembanding ingin mengulur waktu untuk membayarkan hutang atau obyek yang telah
di kasih kepada tergugat atau terbanding sebagai bentuk pengganti hutang yang di
miliki oleh anak Penggugat kepada Tergugat atau terbanding
Bahwa dalam pembuatan PPJB tersebut didasari atas kesepakatan antara Penggugat
dan Tergugat atau terbanding, yang didasari atas pengakuan hutang oleh Penggugat
sendiri atau Penggugat secara langsung datang kerumah Tergugat atau terbanding
dalam keadaan menangis-nangis dan memohon kepada Tergugat atau terbanding agar
hutang anak penggugat lunas dan sebagai penganti hutang tersebut Rumah beserta
AJB tersebut diserahkan kepada Tergugat atau terbanding sebagai pengganti dari
Hutang tersebut;
8. Bahwa selain itu sebenarnya eksepsi hanya diajukan oleh TERBANDING II /semula
TERGUGAT II d.K/TERGUGAT II d.R, sementara TERBANDING I/ semula
TERGUGAT I d.K/PENGGUGAT d.R TIDAK PERNAH MENGAJUKAN
EKSEPSI kepada Majelis Hakim Tingkat Pertama, namun Majelis Hakim Tingkat
Pertama dalam putusan akhir mengabulkan Eksepsi PARA TERGUGAT, yang
mengandung arti bahwa eksepsi tersebut termasuk eksepsi dari TERBANDING I
6
/TERGUGAT I d.K/PENGGUGAT d.R., faktanya tidak demikian adanya; tidak
benar yang sebenarnya adalah bahwa tim penasehat hukum dari pihak penggugat
atau pembanding tidak memahami putusan yang telah di putus, tidak adanya
keterikatan dengan tergugat atau terbanding 1 dalam hal mengajukan eksepsi karena
tergugat atau terbanding 1 tidak mengajukan eksepsi pada tingkat pertama oleh karena
itu kami selaku tim penasehat hukum dari tergugat atau terbanding 1 meminta bahwa
pada point 9 memori kasasi milik penggugat untuk di tolak oleh majelis hakim yang
mengadili dan memerika suatu perkara
dari pihak Penggugat. Yang sebenarnya adalah antara Penggugat dengan Tergugat 1
telah melakukan kesepakatan dengan timbulnya surat pernyataan pengalihan
penguasaan atas tanag dan bangunan yang berdasarkan SHM nomor Nomor 17367 /
Jatimulya menjadi Milik dari Tergugat 1 sebagai penganti hutang tersebut Rumah
beserta AJB tersebut diserahkan kepada Tergugat 1 sebagai pengganti dari Hutang
tersebut dan sebagai dasar atau di jadikan bahan pertimbangan Tergugat II yang
berhak memiliki atas tanah beserta bangunan adalah dari pihak Tergugat I yang
7
mengkuatkan dasar dari Tergugat I adalah timbulnya PPJB yang di tanda tangani oleh
kedua belah pihak antara Penggugat dengan Tergugat yang juga di saksikan oleh anak
– anak dari Penggugat sebagai saksi dalam penandatanganan surat PPJB atas tanah
dan bangunan tersebut
Bahwa pada pasal 1320 ayat (1) menyatakan sebagian salah satu syarat sahnya
suatu perjanjian diperlukan adanya “sepakat mereka yang mengikatkan
dirinya”. Pasal 1338 ayat (1) menentukan bahwa “semua perjanjian yang dibuat
secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi yang membuatnya”
Bahwa telah memenuhi semua unsur yang telah terjadinya jual beli dari kedua belah
pihak untuk melakukan pembayaran hutang piutang yang telah di lakukan oleh anak
penggugat beserta ibu atau orang tua dari Dina Mutia Azzarra dan di saksikan oleh
semua anak dari Mutmainah untuk di jadikan saksi dalam perjanjian jual beli yang
dimana telah di buktikan pada tingkat pertama oleh tergugat 1 dalam hal bukti – bukti
yang telah di hadirkan kedalam persidangan telah di periksa oleh majelis hakim serta
penasehat hukum dan para pihak yang dimana telah membenarkan bukti tersebut di
dalam pembuktian yang telah di lakukan oleh pihak tergugat
8
10. Bahwa kami keberatan terhadap pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Pertama
tersebut di atas karena tidaklah tepat menghubungkan antara hubungan hukum hutang
piutang dengan hubungan hukum perikatan jual beli karena merupakan dua peristiwa
hukum yang berbeda dan subjek dari para pihak yang terkait juga berbeda, dan selain
itu Majelis Hakim Tingkat Pertama sama sekali tidak memperhatikan materi Gugatan,
dari Replik, bukti-bukti surat dan keterangan saksi-saksi yang telah diajukan oleh
PEMBANDING/semula PENGGUGAT d.K/TERGUGAT I d.R sebagai bahan
pertimbangan tidak benar yang sebenarnya adalah bahwa Pada umumnya
transaksi hutang piutang diwali dengan kesepakatan/perjanjian baik lisan atau tertulis
yang dapat di buktikan dengan surat perikatan/perjanjian seperti akta, kwitansi, surat
yang berisi hak dan kewajiban kedua belah pihak, serta tanggal dimulai dan tanggal
jatuh tempo (pelunasan), yang dimana penggugat selaku orang tua dari Dina Mutia
Azzarra menyerahkan secara langsung sebuah ajb yang terdiri dari tanah beserta
bangunan kepada tergugat 1 telah terjadinya kesepakatan kedua belah pihak tanpa
adanya unsur pemaksaan dan penggugat secara sadar memberikan sebuah ajb tersebut
kepada tergugat 1
Pasal 1338 KUHPerdata, “Semua persetujuan yang dibuat sesuai dengan undang-
undang berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya”.
“Persetujuan itu tidak dapat ditarik kembali selain dengan kesepakatan kedua belah
pihak, atau karena alasan-alasan yang ditentukan oleh undang – undang. Persetujuan
harus dilaksanakan dengan itikad baik”
Pasal 1339 KUHPerdata: “...Persetujuan tidak hanya mengikat apa yang dengan tegas
ditentukan di dalamnya, melainkan juga segala sesuatu yang menurut sifatnya
persetujuan dituntut berdasarkan keadilan, kebiasaan, atau undang- undang...”
11. Bahwa berdasarkan fakta – fakta hukum yang berlangsung selama persidangan,
didukung oleh bukti – bukti surat serta saksi – saksi yang dihadirkan oleh kedua belah
pihak, ternyata TERBANDING I /semula TERGUGAT I d.K/PENGGUGAT d.R,
tidak dapat membuktikan adanya hubungan hutang piutang antara anak
PEMBANDING/semula PENGGUGAT d.K/TERGUGAT d.R dengan
TERBANDING I /semula TERGUGAT I d.K/PENGGUGAT d.R, sehingga dalil
adanya hubungan hutang piutang hanya berdasarkan klaim sepihak tanpa didukung
bukti yang cukup dari pihak TERBANDING I/ semula TERGUGAT I
d.K/PENGGUGAT d.R tidak benar yang sebenarnya adalah bahwa tim
penasasehat hukum bersama penggugat atau pembanding tidak cermat dalam melihat
bukti yang telah di hadirkan kedalam persidangan pada tingkat pertama, yang dimana
tim penasehat hukum beserta para pihak telah melihat dan mendengar dari beberapa
saksi yang di ajukan oleh tergugat 1 menyatakan bahwa telah terjadinya hutang
9
piutang antara anak penggugat dengan tergugat 1 serta penggugat secara sadar
menyerahkan sebuah ajb dengan Nomor 1062 / 2002 kepada tergugat 1 untuk menjadi
pengganti pembayaran atas hutang yang dimiliki oleh anak penggugat, serta adanya
bukti berupa foto penggugat dengan anaknya dalam hal penyerahan sebuah ajb
kepada tergugat di tempat kediaman tergugat maka dari itu kami sebagai tim
penasehat hukum meminta yang mulia majelis hakim yang memeriksa dan mengadili
suatu perkara untuk memutus sengketa atau perkara ini kepada tergugat yang mana
pada kenyataannya tergugat pemilik yang sah atas SHM Nomor: 17367 / Jatimulya
atas nama Mutmainah dengan adanya bukti berupa AJB serta PPJB yang di hadirkan
kedalam persidangan oleh tergugat
12. Bahwa di dalam persidangan perkara a quo telah terungkap adanya fakta hukum
berupa pengakuan dari TERBANDING II/semula TERGUGAT II d.K/ TERGUGAT
II d.R yang secara jelas dan tegas pada tingkat mediasi mengakui bahwa
TERBANDING I /semula TERGUGAT I d.K/PENGGUGAT d.R telah berlaku tidak
jujur kepada TERBANDING II/semula TERGUGAT II d.K/TERGUGAT II d.R
karena TERBANDING I /semula TERGUGAT I d.K/PENGGUGAT d.R menyatakan
telah membeli sebidang tanah dari PEMBANDING/semula PENGGUGAT
d.K/TERGUGAT I d.R namun faktanya adalah masalah hutang piutang dan untuk itu
TERBANDING II/semula TERGUGAT II d.K/TERGUGAT II d.R juga memohon
kepada Majelis Hakim Tingkat Pertama untuk dilakukan pembatalan atas Akta
Pengikatan Jual Beli No. 3 tanggal 09 September 2019 tersebut tidak benar
sebenarnya adalah Bahwa dalil – dalil yang di sampaikan Penggugat dalam gugatan
pada tingkat pertama di Pengadilan Negeri Bekasi pada point 3 dan diulang kembali
oleh penggugat dalam memori kasasi pada point 12, yang menyatakan Bahwa
Jawabannya yang menyebutkan pembuatan PPJB atas kesepakatan antara Penggugat
dan Tergugat 1 yang di dasari atas pengakuan hutang oleh Penggugat sendiri atau
Penggugat secara langsung datang kerumah TK-1 dalam keadaan menangis-nangis
dan memohon kepada TK-1 agar hutang anak penggugat lunas dan sebagai penganti
hutang tersebut Rumah beserta AJB tersebut diserahkan kepada TK-1 sebagai
pengganti dari Hutang tersebut namun dalam rangka pengurusan peningkatan surat
rumah milik Penggugat dari AJB menjadi SHM bukan untuk membuat pengakuan
hutang dengan Tergugat 1 adalah tidak benar yang sebenarnya adalah bahwa antara
Penggugat dan Tergugat dalam pembuatan PPJB tersebut didasari atas kesepakatan
antara Penggugat dan TK-1, yang didasari atas pengakuan hutang oleh Penggugat
sendiri atau Penggugat secara langsung datang kerumah TK-1 dalam keadaan
menangis-nangis dan memohon kepada TK-1 agar hutang anak penggugat lunas dan
sebagai penganti hutang tersebut Rumah beserta AJB tersebut diserahkan kepada TK-
1 sebagai pengganti dari Hutang tersebut;
PPJB timbul untuk menjadi jaminan hutang piutang yang di berikan oleh
Penggugat untuk menjadi alat tukar pembayaran hutang piutang yang di miliki
oleh anak Penggugat yang bernama Dinna kepada Tergugat I maka dari itu
antara Penggugat dan Tergugat I telah sama sama sepakat untuk mengurus
kepindah tangan obyek berupa tanah dan bangunan tersebut menjadi milik dari
Tergugat I oleh sebab itu Tergugat dan Penggugat membuat PPJB di kantor
notaris atau PPAT untuk mengurus AJB tersebut sebagai jaminan utang
piutang yang telah di buat atau sepakat antara Penggugat dan Tergugat
10
Penggugat dengan Tergugat 1 telah melakukan kesepakatan dengan timbulnya surat
pernyataan pengalihan penguasaan atas tanah dan bangunan yang berdasarkan SHM
nomor Nomor 17367 / Jatimulya menjadi Milik dari Tergugat 1 sebagai penganti
hutang tersebut Rumah beserta AJB tersebut diserahkan kepada Tergugat 1 sebagai
pengganti dari Hutang tersebut dan sebagai dasar atau di jadikan bahan pertimbangan
Tergugat II yang berhak memiliki atas tanah beserta bangunan adalah dari pihak
Tergugat I yang mengkuatkan dasar dari Tergugat I adalah timbulnya PPJB yang di
tanda tangani oleh kedua belah pihak antara Penggugat dengan Tergugat yang juga di
saksikan oleh anak – anak dari Penggugat sebagai saksi dalam penandatanganan surat
PPJB atas tanah dan bangunan tersebut
Maka dari itu telah terjadinya Pengikatan Jual Beli No. 3 tanggal 09 September 2019
yang di lakukan oleh Penggugat dengan Tergugat 1 telah memenuhi semua unsur dari
sebuah pengikatan jual beli dan tidak melanggar unsur – unsur yang terdapat dalam
pengikatan jual beli tersebut maka dari itu pengikatan jual beli nomor 3 tanggal 09
september 2019 telah sah di lakukan oleh karena itu dalam memori kasasi milik
penggugat kami selaku tim penasehat hukum tergugat meminta bahwa majelis hakim
yang memeriksa dan mengadili suatu perkara a quo memutus bahwa memori kasasi
yang telah di daftarkan ke tingkat banding untuk di tolak dan menyatakan bahwa ppjb
yang telah di lakukan untuk di sahkan di dalam persidangan
Bahwa di dalam pasal 37 ayat 2 menyatakan pemindahan hak atas bidang tanah hak
milik, yang dilakukan di antara perorangan warga Negara Indonesia yang dibuktikan
dengan akta yang tidak dibuat oleh PPAT, tetapi yang menurut Kepala Kantor
Pertanahan tersebut kadar kebenarannya dianggap cukup untuk mendaftar
pemindahan hak yang bersangkutan yang dimana semua prosedur yang telah diikuti
oleh Tergugat I sudah benar dan sama sama sepakat antara Penggugat dan Tergugat
maka peralihan hak atas tanah ( PPJB ) tersebut sah dan sesuai prosedur yang berlaku
11
dengan saat surat dikirim masih belum pulih 100% tidak benar yang sebenarnya
adalah Bahwa pada Pasal 1870 KUH Perdata Sebagai informasi untuk Anda, PPJB
adalah suatu perjanjian yang dibuat oleh calon penjual dan calon pembeli suatu
tanah/bangunan sebagai pengikatan awal sebelum para pihak membuat Akta Jual Beli
(“AJB”) di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT)
Dari dasar itu lah Tergugat dan Penggugat bersepakat untuk membuat PPJB di
hadapan Notaris untuk menaikkan dari AJB ke SHM yang dimana Penggugat sendiri
lah yang mengusulkan kepada Tergugat untuk membikin PPJB serta SHM di kantor
Notaris dan PPAT yang telah di sepakati bersama antara Penggugat dan Tergugat
Bahwa AJB diperlukan ketika Penggugat dan Tergugat akan membuat sertifikat tanah
( SHM ). Akta ini merupakan bukti bahwa peralihan hak dengan cara jual beli tersebut
telah sah sehingga bisa dibuatkan sertifikat tanahnya oleh PPAT. Bagaimanapun juga,
sertifikat tanah adalah bukti kepemilikan yang memiliki kekuatan di mata hukum,
bukan AJB. Dasar hukum AJB sebagai bukti peralihan hak atas tanah merujuk pada
Pasal 37 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah (“PP 24/1997”), yang menerangkan bahwa peralihan hak atas tanah dan/atau
bangunan, salah satunya, melalui jual beli, hanya dapat didaftarkan jika dibuktikan
dengan akta PPAT.
14. Bahwa pada dasar itulah Penggugat meminta tolong kepada Tergugat I untuk
menaikan AJB ke SHM atas dasar permintaan dari Penggugat yang dimana nantinya
akan di gunakan atau di jual kembali oleh Penggugat untuk membayarkan hutang
kepada Tergugat 1 dari hasil Penjualan tersebut dan sisanya dari hasil penjualan
tersebut di kasih semua kepada anak Penggugat yang bernama Dinna Meutia Azzahra
15. Bahwa untuk menjamin agar jawaban gugatan pada tingkat pertama serta konta
memori kasasi tergugat atau terbanding tidak dirasa sia-sia dikemudian hari, yang
dikhawatirkan akan dialihkan atau dipindah tangan kepada orang lain, maka sudah
sepatutnya secara hukum dimohonkan kepada Ibu/Bapak Majelis Hakim yang
memeriksa perkara ini dapat meletakkan sita jaminan (Conservatoir Beslag) atas tanah
objek yang disengketakan
16. Bahwa kami keberatan atas pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam
merumuskan pertimbangan hukum sebagai alasan dalam menjatuhkan putusan (ratio
decidendi) dengan menyatakan Gugatan PEMBANDING/semula PENGGUGAT
d.K/TERGUGAT d.R kurang pihak sehingga gugatan tidak dapat diterima (Niet
Onvankelijk Verklaard), dimana fakta sesungguhnya gugatan PEMBANDING /
PENGGUGAT d.K/TERGUGAT d.R telah terbukti secara sempurna dan lengkap
sesuai dengan azas Hukum Acara Perdata sebagaimana yang termaktub di dalam
Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung R.I pada tanggal 16-6-1971 Reg. No.
305.K/SIP/1971 yang berbunyi:
12
“Azas Hukum Acara Perdata bahwa hanya Penggugat yang berwenang untuk
menentukan siapa-siapa yang akan digugatnya” bahwa kami bersependapat dengan
memori banding pada point 14 yang mana gugatan penggugat telah memenuhi siapa
saja para pihak yang berpekara serta di daftarkan oleh penggugat di Pengadilan
Negeri Bekasi
17. Bahwa putusan Majelis Hakim Tingkat pertama dalam perkara a quo menurut kami
selaku Tergugat terdahulu atau terbanding tidak mencerimkan rasa keadilan dalam
masyarakat khususnya bagi pencari keadilan, oleh karena itu mohon agar kiranya
Majelis Hakim Banding Pengadilan Tinggi Bandung berkenan untuk membatalkan
Putusan Pengadilan Negeri Bekasi Nomor 330/Pdt.G/2022/PN.Bks tanggal 28
Desember 2022 tersebut dan mengadili sendiri dengan memperhatikan bukti-bukti
surat dan keterangan saksi-saksi dari kedua para pihak yang telah diajukan di dalam
persidangan perkara a quo pada Pengadilan Negeri Bekasi untuk memutus perkara
bahwa Tergugat telah menguatkan bukti – bukti dan kedua saksi dari pihak tergugat
dengan penggugat menyatakan bahwa telah terjadinya perjanjian jual beli antara
penggugat dengan tergugat yang dimana adanya ppjb yang di tanda tangani oleh para
ahli waris dari penggugat
Berdasarkan hal – hal yang telah diuraikan diatas, Mohon Majelis Hakim pada
Pengadilan Tinggi Agama Jawa Barat berkenan memeriksa, mengadili, dan memutus
dengan Putusan sebagai berikut:
DALAM KONVENSI:
13
8. Menolak Uang Paksa yang timbul dalam perkara ini;
9. Menyatakan dan menghukum penggugat untuk membayar biaya yang timbul
atas perkara aquo.
DALAM REKONVENSI
Atau
Apabila Yang Mulia Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex
aequo et bono).
14
Hormat kami,
Kuasa Hukum Penggugat/Terbanding
15