Anda di halaman 1dari 15

KONTRA MEMORI BANDING

TERHADAP

PUTUSAN PENGADILAN NEGERI BEKASI


NOMOR : 330/PDT.G/2022/PN.BKS, TANGGAL 19 DESEMBER 2022

ANTARA

DERRY SUSANTO
SEBAGAI TERGUGAT/TERBANDING

MELAWAN

MUTMAINAH
SEBAGAI PENGGUGAT/PEMBANDING

1
Bekasi, 02 Februari 2023

Kepada Yth,
KETUA PENGADILAN TINGGI NEGERI JAWA BARAT
Jl. Cimuncang No. 21D, Padasuka, Kec. Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat
40125, Indonesia

Melalui:
KEPANITERAAN PENGADILAN NEGERI BEKASI
Grand Depok City, Komplek Pemda Sektor Anggrek,
Jl. Boulevard Grand Depok City, Kalimulya,
Kec. Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat 
Di Tempat

PERIHAL: KONTRA MEMORI BANDING

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Dengan Hormat

Perkenankan Kami, PUTRA KURNIADI, S.H., MUHAMMAD ADI


CAHYANINGTYAS, S.H., ABDUL AZIS, S.Ag., S.H., DEDY PRASTOWO, S.H.,
MOCHAMAD REZA ANDHIKA, S.H., semuanya merupakan advokat pada Kantor
Hukum JUN & KURNIADI LAW OFFICE beralamat di Plaza 3 Pondok Indah, Blok A,
No. 3B, Jalan TB. Simatupang, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
karena sah menurut Hukum berdasarkan surat kuasa tertanggal 24 Oktober 2022 (terlampir),
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama:

DERRY SUSANTO, NIK: 3275050612860013, Laki-laki, Usia: 36 Tahun, Lahir di


Jakarta, 06 Desember 1986, pekerjaan: Karyawan Swasta, beragama: Islam, Alamat: Jl.
Gendul, Cluster Raja Residence No. 7 RT. 005/RW. 018, Kel. Pengasinan, Kec.
Rawalumbu, Bekasi, Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut SEBAGAI
TERGUGAT/TERBANDING;

Melawan

MUTMAINAH, lahir di Jakarta, pada tanggal 26 Agustus 1960, Warga Negara Indonesia,
pekerjaan Mengurus Rumah Tangga, alamat tempat tinggal di Jl. Makmur Raya No. 152,
RT.003/RW.010, Kel/Desa. Jatimulya, Kec. Tambun Selatan, Kab. Bekasi, pemegang Nomor
Induk Kependudukan 3216066608600007, untuk selanjutnya disebut SEBAGAI
PENGGUGAT/PEMBANDING.

Dengan ini perkenankan kami mengajukan Kontra Memori Banding atas Memori Banding
yang diajukan oleh Pembanding pada tanggal 02 Februari 2023, sebagai berikut:

2
Bahwa Adapun Amar Putusan PUTUSAN PENGADILAN NEGERI BEKASI
NOMOR : 330/PDT.G/2022/PN.BKS, TANGGAL 28 DESEMBER 2022 Masehi bertepatan
dengan tanggal 4 Jum. Akhir 1444 Hijriah telah dijatuhkan oleh Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Bekasi, yang amarnya sebagai berikut:

MENGADILI

DALAM KONVENSI :

DALAM EKSEPSI:

- Mengabulkan Eksepsi Para Tergugat ;

DALAM POKOK PERKARA :

- Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima ( Niet Onvankelijk


Verklaard ) ;

DALAM REKONVENSI :

- Menyatakan gugatan Penggugat dalam rekonvensi tidak dapat diterima


( Niet Onvankelijk Verklaard ) ;

DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI :

- Menghukum Penggugat dalam konvensi/ Tergugat dalam rekonvensi untuk


membayar biaya perkara ini sebesar Rp617.000,00 (enam ratus tujuh belas ribu
rupiah);

Bahwa terhadap PUTUSAN PENGADILAN NEGERI BEKASI NOMOR :


330/PDT.G/2022/PN.BKS, TANGGAL 19 DESEMBER 2022, pada hari Rabu
tanggal 02 Februari 2023, TERGUGAT (sekarang TERBANDING) telah menyatakan
Kontra Memori Banding dihadapan Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bekasi,
sebagaimana tercatat dalam Akta Permohonan Banding Nomor :
330/PDT.G/2022/PN.BKS. Dengan demikian Permohonan Kontra Memori Banding
ini telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara sebagaimana yang
telah ditentukan dalam undang-undang, sehingga Permohonan Banding ini dapat
diterima.
Bahwa atas Memori Banding yang diajukan oleh Pembanding/Tergugat, kami selaku
kuasa hukum Terbanding/Penggugat membantah seluruh dalil – dalil yang diajukan oleh
Pembanding, sebagai berikut:
1. Bahwa dalam Putusan Pengadilan Negeri Bekasi, tertanggal 28 Desember 2022,
330/PDT.G/2022/PN.BKS sudah tepat putusan yang telah di berikan oleh majelis
hakim yang mengadili dan memeriksa suatu perkara dengan melihat bukti – bukti dan
para saksi yang menjelaskan letak permasalahan yang telah di daftarkan kedua belah
pihak di Pengadilan Negeri bekasi

3
2. Bahwa Pembanding dalam Memori Bandingnya mendalilkan persoalan “Bahwa Judex
Facti dalam hal membaca materi kurang cermat dan teliti sehingga dalam memberikan
pertimbangan hukum didalam putusannya kami menilai kurang memahami pokok
perkara yang sebenarnya” yang menilai pertimbangan Majelis Hakim yang tidak
berdasar yang terkesan berat sebelah dan hanya membela kepentingan hukum
Tergugat tanpa mempertimbang secara adil juga kepentingan Penggugat adalah tidak
tepat, bahwa menanggapi dalil Pembanding tersebut, majelis Hakim dalam
pertimbangan nya sudah tepat, menilai hakim yang memeriksa dan mengadili suatu
perkara telah melihan alat bukti, keterangan saksi dan fakta – fakta yang terungkap di
dalam persidangan, maka dari itu majelis hakim mengadili telah secara adil dalam
memutus perkara yang sedang bersengketa

Bahwa dalam memori banding yang di ajukan oleh penggugat di pengadilan tinggi
negeri bandung kepada tergugat tidak lah benar yang sebenarnya adalah bahwa alat
bukti yang di ajukan serta beberapa saksi yang di hadirkan oleh penggugat dan
tergugat pada tingkat pertama serta telah di dengarkan kesaksiannya serta di sumpah
di dalam pengadilan yang menerangkan bahwa adanya pengukuran dari BPN untuk
mengukur luar tanah dan bangunan pernyataan dari saksi Penggugat yang dikuatkan
dengan kesaksian dan bukti yang diajukan dari pihak Tergugat maka dari pernyataan
saksi yang di hadirkan oleh pihak penggugat telah di dengar dan telah menguatkan
jawaban gugatan yang di ajukan oleh pihak tergugat, maka dari itu majelis hakim
mengadili telah secara adil dalam memutus perkara yang sedang bersengketa.

3. Bahwa karena Judex Facti telah melampaui kewenangannya, salah menerapkan dan
melanggar hukum, maka putusan a quo sudah seharusnya dibatalkan oleh Pengadilan
Tinggi Negeri Bandung dalam tingkat Banding TIDAK BENAR bahwa menanggapi
dalil Pembanding tersebut, majelis Hakim dalam pertimbangan nya sudah tepat,
menilai hakim yang memeriksa dan mengadili suatu perkara telah melihan alat bukti,
keterangan saksi dan fakta – fakta yang terungkap di dalam persidangan, maka dari
itu majelis hakim mengadili telah secara adil dalam memutus perkara yang sedang
bersengketa serta kami selaku Tim penasehat hukum dari terbanding menaruh curiga
bahwa pembanding mengada – ngada untuk menghindarkan dari pembayaran yang
harus di bayarkan kepada Terbanding yang dimana di dalam putusannya
memenangkan dari pihak Tergugat atau Terbanding saat ini

4. Bahwa yang menjadi objek sengketa adalah Terbitnya Akta Pengikatan Jual Beli No.
3 tanggal 09 September 2019 secara cacat prosedur yang diterbitkan oleh
TERBANDING II/semula TERGUGAT II d.K/TERGUGAT II d.R selaku
Notaris/PPAT di Bekasi tidak benar yang sebenarnya adalah bahwa antara
Penggugat dan Tergugat adanya perjanjian pengikatan Jual beli (PPJB) yang mana
objek dalam PPJB tersebut adalah AJB nomor: 1062/2002 atas nama Mutmainah dan
AJB tersebut dititipkan langsung oleh Penggugat bersama anak dari Penggugat yang
bernama Dinna Meutia Azzahra

Bahwa dalam pembuatan PPJB tersebut didasari atas kesepakatan antara Penggugat
dan Tergugat atau terbanding, yang didasari atas pengakuan hutang oleh Penggugat
sendiri atau Penggugat secara langsung datang kerumah Tergugat atau terbanding
dalam keadaan menangis-nangis dan memohon kepada Tergugat atau terbanding agar
hutang anak penggugat lunas dan sebagai penganti hutang tersebut Rumah beserta

4
AJB tersebut diserahkan kepada Tergugat atau terbanding sebagai pengganti dari
Hutang tersebut

Bahwa di dalam pengajuan gugatan baru pada tingkat banding kami menyakini bahwa
selaku Tim penasehat hukum dari terbanding menaruh curiga bahwa pembanding
mengada – ngada untuk menghindarkan dari pembayaran yang harus di bayarkan
kepada Terbanding yang dimana di dalam putusannya memenangkan dari pihak
Tergugat atau Terbanding saat ini

5. Bahwa selama persidangan perkara a quo pada Pengadilan Tingkat Pertama,


PEMBANDING/semula PENGGUGAT d.K/TERGUGAT d.R telah membuktikan
bahwa PEMBANDING/semula PENGGUGAT d.K/ TERGUGAT d.R adalah pemilik
yang sah atas sebidang tanah dan bangunan yang berdiri di atasnya yang terletak di
Jalan/Kampung Rawasapi RT.003/RW. 010, Dusun III, Kel./Desa Jatimulya, Kec.
Tambun Selatan, Kab. Bekasi, Propinsi Jawa Barat; tidak benar yang sebenarnya
adalah bahwa Penggugat adalah pemilik tanah yang sah atas sebidang tanah dan
bangunan yang berdiri di atasnya yang terletak di jalan / kampung Rawasapi RT 003 /
RW 010 Dusun III Kel / Desa Jatimulya Kec Tambun Selatan Kab Bekasi Provinsi
Jawa Barat dan telah terjadinya penjualan kepada Tergugat atau Terbanding dengan
membuktikan adanya akta jual beli Nomor 1062 / 2002 tanggal 23 Juli 2002 yang di
buat di hadapan Notaris & PPAT Kabupaten Bekasi Dahlia Rasyid Sudarman, S.H.,
menyatakan bahwa yang terletak di jalan / kampung Rawasapi RT 003 / RW 010
Dusun III Kel / Desa Jatimulya Kec Tambun Selatan Kab Bekasi Provinsi Jawa Barat

Bahwa dalam pembuatan PPJB tersebut didasari atas kesepakatan antara Penggugat
dan Tergugat atau terbanding, yang didasari atas pengakuan hutang oleh Penggugat
sendiri atau Penggugat secara langsung datang kerumah Tergugat atau terbanding
dalam keadaan menangis-nangis dan memohon kepada Tergugat atau terbanding agar
hutang anak penggugat lunas dan sebagai penganti hutang tersebut Rumah beserta
AJB tersebut diserahkan kepada Tergugat atau terbanding sebagai pengganti dari
Hutang tersebut;

Bahwa untuk menjamin kepasatian rumah dan AJB milik Penggugat tersebut menjadi
pengganti hutang dan supaya jelas peralihannya, maka Tergugat atau terbanding
meminta kepada Penggugat untuk sama-sama membuat PPJB ke kantor PPAT, yang
mana Penggugat menyarankan untuk Tergugat atau terbanding 1 menggunakan PPAT
pilihan Tergugat atau terbanding yaitu di kantor Notaris/PPAT Imron. S.H., M.Kn
(Tergugat 2 ), dan terkait biaya diserahkan kepada Tergugat atau terbanding untuk
membiayainya

6. Bahwa PEMBANDING/semula PENGGUGAT d.K/TERGUGAT d.R telah


memperkuat pembuktiannya dengan dengan keterangan dari 2 (dua) orang saksi yang
telah hadir di persidangan dan memberikan keterangan di bawah sumpah, yaitu
masing-masing saksi RUMYANAH dan saksi SIHABUDIN tidak benar yang
sebenarnya adalah bahwa kedua saksi yang di hadirkan penggugat atau pembanding
tidak ada yang menguatkan pendapat dari gugatan penggugat maupun pernyataan dari
penggugat, maka dari pernyataan dari kedua saksi yang di hadirkan oleh pengggugat
mengarahkan bahwa adanya pengukuran yang terjadi dan adanya pihak BKN yang
mengukur tanah tersebut dan selanjutnya kesaksian keduanya malahan menguatkan

5
pendapat dari Tergugat yang dimana sudah di tuangkan kedalam jawaban gugatan
milik Tergugat yang sudah di hadirkan dan di bacakan kedalam persidangan maka
dari itu kami selaku tim penasihat hukum menduga bahwa pihak penggugat atau
pembanding ingin mengulur waktu untuk membayarkan hutang atau obyek yang telah
di kasih kepada tergugat atau terbanding sebagai bentuk pengganti hutang yang di
miliki oleh anak Penggugat kepada Tergugat atau terbanding

Bahwa dalam pembuatan PPJB tersebut didasari atas kesepakatan antara Penggugat
dan Tergugat atau terbanding, yang didasari atas pengakuan hutang oleh Penggugat
sendiri atau Penggugat secara langsung datang kerumah Tergugat atau terbanding
dalam keadaan menangis-nangis dan memohon kepada Tergugat atau terbanding agar
hutang anak penggugat lunas dan sebagai penganti hutang tersebut Rumah beserta
AJB tersebut diserahkan kepada Tergugat atau terbanding sebagai pengganti dari
Hutang tersebut;

7. Bahwa PEMBANDING/semula PENGGUGAT d.K/TERGUGAT d.R dalam


persidangan perkara a quo hanya mengajukan bukti-bukti surat sebanyak 34 (tiga
puluh empat) bukti surat yang diberitanda bukti P.1, P.2, P.3, P.3.1, P.3.2, P.3.3.3,
P.3.3.4, P.4, P.5, P.6, P.7, P.8, P.9, P.9.1, P.9.2, P.9.3, P.9.4, P.9.5, P.9.6, P.10, P.11,
P.12, P.13, P.14, P.15. P.16, P.17, P.17.1, P.17.2, P.18 dan P.19, akan tetapi di dalam
Putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama bukti surat PEMBANDING/ semula
PENGGUGAT d.K/TERGUGAT I d.R, bertambah 2 (dua) bukti surat baru, yaitu
yang diberi tanda P.20 dan P.21, dimana kedua bukti surat tersebut (P.20 dan P.21)
bukanlah bukti surat PEMBANDING/ semula PENGGUGAT d.K/TERGUGAT I d.R
dan/atau PEMBANDING/ semula PENGGUGAT d.K/TERGUGAT I d.R tidak
pernah melampirkan dan tidak mengetahui bukti P.20 dan bukti P.21 . Oleh karena itu
mohon kiranya agar Majelis Hakim Banding pada Pengadilan Tinggi Bandung
berkenan untuk memeriksa seluruh bukti-bukti surat baik yang diajukan oleh
PEMBANDING/semula PENGGUGAT d.K/TERGUGAT d.R maupun yang diajukan
oleh TERBANDING I /semula TERGUGAT I d.K/PENGGUGAT d.R dan
TERBANDING II/semula TERGUGAT II d.K/ TERGUGAT II d.R tidak benar
yang sebenarnya adalah seluruh bukti yang di ajukan oleh para pihak yang berpekara
dalam persidangan pada tingkat pertama sudah melalui prosedur yang tepat oleh
majelis hakim yang mengadili dan memutus suatu perkara pada tingkat pertama yang
dimana pada kenyataannya bahwa penasehat hukum yang melihat seluruh bukti yang
di hadirkan serta majelis hakim yang memeriksa telah menerima dan mengechek
keduanya serta telah di akui masing – masing pihak maka dari itu gugatan atau
memori banding yang di ajukan oleh pihak penggugat hanyalah mengada – ngada dan
tidak terbukti maka kami tim penasehat hukum dari pihak terbanding memohon untuk
majelis hakim yang memeriksa dan mengadili suatu perkara untuk menolak seluruh
dalil yang diajukan oleh penggugat dan menguatkan putusan pada tingkat pertama
yang dimana tergugat lah pemilik yang sah dari suatu obyek yang sedang berpekara
pada saat ini

8. Bahwa selain itu sebenarnya eksepsi hanya diajukan oleh TERBANDING II /semula
TERGUGAT II d.K/TERGUGAT II d.R, sementara TERBANDING I/ semula
TERGUGAT I d.K/PENGGUGAT d.R TIDAK PERNAH MENGAJUKAN
EKSEPSI kepada Majelis Hakim Tingkat Pertama, namun Majelis Hakim Tingkat
Pertama dalam putusan akhir mengabulkan Eksepsi PARA TERGUGAT, yang
mengandung arti bahwa eksepsi tersebut termasuk eksepsi dari TERBANDING I

6
/TERGUGAT I d.K/PENGGUGAT d.R., faktanya tidak demikian adanya; tidak
benar yang sebenarnya adalah bahwa tim penasehat hukum dari pihak penggugat
atau pembanding tidak memahami putusan yang telah di putus, tidak adanya
keterikatan dengan tergugat atau terbanding 1 dalam hal mengajukan eksepsi karena
tergugat atau terbanding 1 tidak mengajukan eksepsi pada tingkat pertama oleh karena
itu kami selaku tim penasehat hukum dari tergugat atau terbanding 1 meminta bahwa
pada point 9 memori kasasi milik penggugat untuk di tolak oleh majelis hakim yang
mengadili dan memerika suatu perkara

9. Bahwa di dalam pertimbangannya, sebagaimana yang tertuang pada halaman 51


sampai dengan 53 di dalam putusan, Majelis Hakim Tingkat Pertama berdasarkan
pada gugatan dan jawab menjawab antara PEMBANDING/semula PENGGUGAT
d.K/TERGUGAT I d.R dengan TERBANDING I/semula TERGUGAT I
d.K/PENGGUGAT d.R dan TERBANDING II/semula TERGUGAT II d.R yang
menyimpulkan bahwa permasalahan hukum sebenarnya terjadi berawal dari adanya
hubungan hukum antara anak PEMBANDING/semula PENGGUGAT
d.K/TERGUGAT d.R yang bernama Dinna Meutia Azzahra dengan TERBANDING I
/semula TERGUGAT I d.K/PENGGUGAT d.R berkaitan dengan hutang piutang,
yang kemudian berlanjut dengan pengurusan hak atas tanah milik
PEMBANDING/semula PENGGUGAT d.K/TERGUGAT d.R yang alas haknya
masih berupa Akta Jual Beli (AJB) untuk dinaikan menjadi Sertipikat Hak Milik
(SHM) melalui kantor TERBANDING II/semula TERGUGAT II d.K/TERGUGAT
II. d.R sebagai Notaris dan PPAT di Bekasi, bahwa berdasarkan pertimbangan
sebagaimana tersebut diatas, maka agar permasalahan hukum yang terjadi antara
PEMBANDING/semula PENGGUGAT d.K/TERGUGAT d.R dengan
TERBANDING I /semula TERGUGAT I d.K/PENGGUGAT d.R dan
TERBANDING II/semula TERGUGAT II/ TERGUGAT II d.R bisa terang dan jelas,
maka sudah seharusnya Dinna Meutia Azzahra (Anak PEMBANDING /
PENGGUGAT d.K/TERGUGAT d.R) sebagai orang yang awalnya berhubungan
langsung dengan TERBANDING I /TERGUGAT I d.K/PENGGUGAT d.R dan
TERBANDING II/TERGUGAT II dan bahwa gugatan dapat dikualifikasikan sebagai
kurang pihak yang bertindak sebagai Penggugat atau ditarik sebagai Tergugat tidak
lengkap tidak benar yang sebenarnya adalah yang mana objek dalam PPJB tersebut
adalah AJB nomor: 1062/2002 atas nama Mutmainah dan AJB tersebut dititipkan
langsung oleh Penggugat bersama anak dari Penggugat yang bernama Dinna Meutia
Azzahra, didalam pembuatan PPJB tersebut yang di dasari atas kesepakatan bersama
antara Penggugat dan TK-1, yang didasari atas pengakuan hutang piutang yang di
lakukan oleh Penggugat sendiri atau Penggugat secara langsung datang kerumah
Tergugat 1 dalam keadaan menangis – nangis dan memohon kepada Tergugat 1 agar
hutang anak penggugat lunas dan sebagai penganti hutang tersebut Rumah beserta
AJB tersebut diserahkan kepada Tergugat 1 sebagai pengganti dari Hutang tersebut

dari pihak Penggugat. Yang sebenarnya adalah antara Penggugat dengan Tergugat 1
telah melakukan kesepakatan dengan timbulnya surat pernyataan pengalihan
penguasaan atas tanag dan bangunan yang berdasarkan SHM nomor Nomor 17367 /
Jatimulya menjadi Milik dari Tergugat 1 sebagai penganti hutang tersebut Rumah
beserta AJB tersebut diserahkan kepada Tergugat 1 sebagai pengganti dari Hutang
tersebut dan sebagai dasar atau di jadikan bahan pertimbangan Tergugat II yang
berhak memiliki atas tanah beserta bangunan adalah dari pihak Tergugat I yang

7
mengkuatkan dasar dari Tergugat I adalah timbulnya PPJB yang di tanda tangani oleh
kedua belah pihak antara Penggugat dengan Tergugat yang juga di saksikan oleh anak
– anak dari Penggugat sebagai saksi dalam penandatanganan surat PPJB atas tanah
dan bangunan tersebut

Bahwa pada pasal 1320 ayat (1) menyatakan sebagian salah satu syarat sahnya
suatu perjanjian diperlukan adanya “sepakat mereka yang mengikatkan
dirinya”. Pasal 1338 ayat (1) menentukan bahwa “semua perjanjian yang dibuat
secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi yang membuatnya”

Syarat sah perjanjian jual beli

1. Kata sepakat dari dua pihak yang bertransaksi


2. Kondisi sadar dan tidak ada paksaan
3. Memenuhi syarat usia
4. Ada barang atau jasa yang dijual
5. Biaya yang dibayarkan sesuai kesepakatan

Elemen penting dalam transaksi jual beli

1. Hak dan Kewajiban Para Pihak


2. Penyerahan barang
3. Syarat Pembayaran
4. Pengembalian barang rusak
5. Akta Otentik
6. Saksi

Bahwa telah memenuhi semua unsur yang telah terjadinya jual beli dari kedua belah
pihak untuk melakukan pembayaran hutang piutang yang telah di lakukan oleh anak
penggugat beserta ibu atau orang tua dari Dina Mutia Azzarra dan di saksikan oleh
semua anak dari Mutmainah untuk di jadikan saksi dalam perjanjian jual beli yang
dimana telah di buktikan pada tingkat pertama oleh tergugat 1 dalam hal bukti – bukti
yang telah di hadirkan kedalam persidangan telah di periksa oleh majelis hakim serta
penasehat hukum dan para pihak yang dimana telah membenarkan bukti tersebut di
dalam pembuktian yang telah di lakukan oleh pihak tergugat

Berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Pasal 1457 dinyatakan bahwa


“Jual beli adalah suatu persetujuan dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya
untuk menyerahkan suatu benda dan pihak lain membayar harga yang telah
dijanjikan”. Artinya transaksi jual beli adalah suatu perjanjian yang harus dijamin
secara tertulis. Untuk itu dibuatlah jenis surat perjanjian jual beli rumah yang
mengikat kedua pihak. Surat ini lantas menjadi bukti transaksi sekaligus memastikan
kedua pihak melaksanakan kewajibannya masing-masing

8
10. Bahwa kami keberatan terhadap pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Pertama
tersebut di atas karena tidaklah tepat menghubungkan antara hubungan hukum hutang
piutang dengan hubungan hukum perikatan jual beli karena merupakan dua peristiwa
hukum yang berbeda dan subjek dari para pihak yang terkait juga berbeda, dan selain
itu Majelis Hakim Tingkat Pertama sama sekali tidak memperhatikan materi Gugatan,
dari Replik, bukti-bukti surat dan keterangan saksi-saksi yang telah diajukan oleh
PEMBANDING/semula PENGGUGAT d.K/TERGUGAT I d.R sebagai bahan
pertimbangan tidak benar yang sebenarnya adalah bahwa Pada umumnya
transaksi hutang piutang diwali dengan kesepakatan/perjanjian baik lisan atau tertulis
yang dapat di buktikan dengan surat perikatan/perjanjian seperti akta, kwitansi, surat
yang berisi hak dan kewajiban kedua belah pihak, serta tanggal dimulai dan tanggal
jatuh tempo (pelunasan), yang dimana penggugat selaku orang tua dari Dina Mutia
Azzarra menyerahkan secara langsung sebuah ajb yang terdiri dari tanah beserta
bangunan kepada tergugat 1 telah terjadinya kesepakatan kedua belah pihak tanpa
adanya unsur pemaksaan dan penggugat secara sadar memberikan sebuah ajb tersebut
kepada tergugat 1

Pasal 1131 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (“KUHPerdata”) yang berbunyi:


“Segala barang-barang bergerak dan tak bergerak milik debitur, baik yang sudah ada
maupun yang akan ada, menjadi jaminan untuk perikatan- perikatan perorangan
debitur itu”. Kemudian,

Pasal 1132 KUHPerdata, mengatur: “Barang-barang itu menjadi jaminan bersama


bagi semua kreditur terhadapnya hasil penjualan barang-barang itu dibagi menurut
perbandingan piutang masing-masing kecuali bila di antara para kreditur itu ada
alasan-alasan sah untuk didahulukan”.

Pasal 1338 KUHPerdata, “Semua persetujuan yang dibuat sesuai dengan undang-
undang berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya”.
“Persetujuan itu tidak dapat ditarik kembali selain dengan kesepakatan kedua belah
pihak, atau karena alasan-alasan yang ditentukan oleh undang – undang. Persetujuan
harus dilaksanakan dengan itikad baik”

Pasal 1339 KUHPerdata: “...Persetujuan tidak hanya mengikat apa yang dengan tegas
ditentukan di dalamnya, melainkan juga segala sesuatu yang menurut sifatnya
persetujuan dituntut berdasarkan keadilan, kebiasaan, atau undang- undang...”

11. Bahwa berdasarkan fakta – fakta hukum yang berlangsung selama persidangan,
didukung oleh bukti – bukti surat serta saksi – saksi yang dihadirkan oleh kedua belah
pihak, ternyata TERBANDING I /semula TERGUGAT I d.K/PENGGUGAT d.R,
tidak dapat membuktikan adanya hubungan hutang piutang antara anak
PEMBANDING/semula PENGGUGAT d.K/TERGUGAT d.R dengan
TERBANDING I /semula TERGUGAT I d.K/PENGGUGAT d.R, sehingga dalil
adanya hubungan hutang piutang hanya berdasarkan klaim sepihak tanpa didukung
bukti yang cukup dari pihak TERBANDING I/ semula TERGUGAT I
d.K/PENGGUGAT d.R tidak benar yang sebenarnya adalah bahwa tim
penasasehat hukum bersama penggugat atau pembanding tidak cermat dalam melihat
bukti yang telah di hadirkan kedalam persidangan pada tingkat pertama, yang dimana
tim penasehat hukum beserta para pihak telah melihat dan mendengar dari beberapa
saksi yang di ajukan oleh tergugat 1 menyatakan bahwa telah terjadinya hutang

9
piutang antara anak penggugat dengan tergugat 1 serta penggugat secara sadar
menyerahkan sebuah ajb dengan Nomor 1062 / 2002 kepada tergugat 1 untuk menjadi
pengganti pembayaran atas hutang yang dimiliki oleh anak penggugat, serta adanya
bukti berupa foto penggugat dengan anaknya dalam hal penyerahan sebuah ajb
kepada tergugat di tempat kediaman tergugat maka dari itu kami sebagai tim
penasehat hukum meminta yang mulia majelis hakim yang memeriksa dan mengadili
suatu perkara untuk memutus sengketa atau perkara ini kepada tergugat yang mana
pada kenyataannya tergugat pemilik yang sah atas SHM Nomor: 17367 / Jatimulya
atas nama Mutmainah dengan adanya bukti berupa AJB serta PPJB yang di hadirkan
kedalam persidangan oleh tergugat

12. Bahwa di dalam persidangan perkara a quo telah terungkap adanya fakta hukum
berupa pengakuan dari TERBANDING II/semula TERGUGAT II d.K/ TERGUGAT
II d.R yang secara jelas dan tegas pada tingkat mediasi mengakui bahwa
TERBANDING I /semula TERGUGAT I d.K/PENGGUGAT d.R telah berlaku tidak
jujur kepada TERBANDING II/semula TERGUGAT II d.K/TERGUGAT II d.R
karena TERBANDING I /semula TERGUGAT I d.K/PENGGUGAT d.R menyatakan
telah membeli sebidang tanah dari PEMBANDING/semula PENGGUGAT
d.K/TERGUGAT I d.R namun faktanya adalah masalah hutang piutang dan untuk itu
TERBANDING II/semula TERGUGAT II d.K/TERGUGAT II d.R juga memohon
kepada Majelis Hakim Tingkat Pertama untuk dilakukan pembatalan atas Akta
Pengikatan Jual Beli No. 3 tanggal 09 September 2019 tersebut tidak benar
sebenarnya adalah Bahwa dalil – dalil yang di sampaikan Penggugat dalam gugatan
pada tingkat pertama di Pengadilan Negeri Bekasi pada point 3 dan diulang kembali
oleh penggugat dalam memori kasasi pada point 12, yang menyatakan Bahwa
Jawabannya yang menyebutkan pembuatan PPJB atas kesepakatan antara Penggugat
dan Tergugat 1 yang di dasari atas pengakuan hutang oleh Penggugat sendiri atau
Penggugat secara langsung datang kerumah TK-1 dalam keadaan menangis-nangis
dan memohon kepada TK-1 agar hutang anak penggugat lunas dan sebagai penganti
hutang tersebut Rumah beserta AJB tersebut diserahkan kepada TK-1 sebagai
pengganti dari Hutang tersebut namun dalam rangka pengurusan peningkatan surat
rumah milik Penggugat dari AJB menjadi SHM bukan untuk membuat pengakuan
hutang dengan Tergugat 1 adalah tidak benar yang sebenarnya adalah bahwa antara
Penggugat dan Tergugat dalam pembuatan PPJB tersebut didasari atas kesepakatan
antara Penggugat dan TK-1, yang didasari atas pengakuan hutang oleh Penggugat
sendiri atau Penggugat secara langsung datang kerumah TK-1 dalam keadaan
menangis-nangis dan memohon kepada TK-1 agar hutang anak penggugat lunas dan
sebagai penganti hutang tersebut Rumah beserta AJB tersebut diserahkan kepada TK-
1 sebagai pengganti dari Hutang tersebut;

PPJB timbul untuk menjadi jaminan hutang piutang yang di berikan oleh
Penggugat untuk menjadi alat tukar pembayaran hutang piutang yang di miliki
oleh anak Penggugat yang bernama Dinna kepada Tergugat I maka dari itu
antara Penggugat dan Tergugat I telah sama sama sepakat untuk mengurus
kepindah tangan obyek berupa tanah dan bangunan tersebut menjadi milik dari
Tergugat I oleh sebab itu Tergugat dan Penggugat membuat PPJB di kantor
notaris atau PPAT untuk mengurus AJB tersebut sebagai jaminan utang
piutang yang telah di buat atau sepakat antara Penggugat dan Tergugat

10
Penggugat dengan Tergugat 1 telah melakukan kesepakatan dengan timbulnya surat
pernyataan pengalihan penguasaan atas tanah dan bangunan yang berdasarkan SHM
nomor Nomor 17367 / Jatimulya menjadi Milik dari Tergugat 1 sebagai penganti
hutang tersebut Rumah beserta AJB tersebut diserahkan kepada Tergugat 1 sebagai
pengganti dari Hutang tersebut dan sebagai dasar atau di jadikan bahan pertimbangan
Tergugat II yang berhak memiliki atas tanah beserta bangunan adalah dari pihak
Tergugat I yang mengkuatkan dasar dari Tergugat I adalah timbulnya PPJB yang di
tanda tangani oleh kedua belah pihak antara Penggugat dengan Tergugat yang juga di
saksikan oleh anak – anak dari Penggugat sebagai saksi dalam penandatanganan surat
PPJB atas tanah dan bangunan tersebut

Maka dari itu telah terjadinya Pengikatan Jual Beli No. 3 tanggal 09 September 2019
yang di lakukan oleh Penggugat dengan Tergugat 1 telah memenuhi semua unsur dari
sebuah pengikatan jual beli dan tidak melanggar unsur – unsur yang terdapat dalam
pengikatan jual beli tersebut maka dari itu pengikatan jual beli nomor 3 tanggal 09
september 2019 telah sah di lakukan oleh karena itu dalam memori kasasi milik
penggugat kami selaku tim penasehat hukum tergugat meminta bahwa majelis hakim
yang memeriksa dan mengadili suatu perkara a quo memutus bahwa memori kasasi
yang telah di daftarkan ke tingkat banding untuk di tolak dan menyatakan bahwa ppjb
yang telah di lakukan untuk di sahkan di dalam persidangan

Bahwa berdasarkan PP Nomor 24 tahun 1997 tentang PENDAFTARAN TANAH di


dalam pasal 37 ayat 1 berbunyi Peralihan hak atas tanah dan hak milik atas satuan
rumah susun melalui jual beli, tukar menukar,hibah, pemasukan dalam perusahaan
dan perbuatan hukum pemindahan hak lainnya, kecuali pemindahan hak melalui
lelang, hanya dapat didaftarkan, jika dibuktikan dengan akta yang dibuat oleh PPAT
yang berwenang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Bahwa di dalam pasal 37 ayat 2 menyatakan pemindahan hak atas bidang tanah hak
milik, yang dilakukan di antara perorangan warga Negara Indonesia yang dibuktikan
dengan akta yang tidak dibuat oleh PPAT, tetapi yang menurut Kepala Kantor
Pertanahan tersebut kadar kebenarannya dianggap cukup untuk mendaftar
pemindahan hak yang bersangkutan yang dimana semua prosedur yang telah diikuti
oleh Tergugat I sudah benar dan sama sama sepakat antara Penggugat dan Tergugat
maka peralihan hak atas tanah ( PPJB ) tersebut sah dan sesuai prosedur yang berlaku

13. Bahwa di dalam persidangan juga terbukti jika TERBANDING II/semula


TERGUGAT II d.K/TERGUGAT II d.R memang tidak pernah berhadapan langsung
dengan PEMBELI (in casu TERBANDING I/semula TERGUGAT I
d.K/PENGGUGAT d.R) dan dengan PENJUAL (in casu PEMBANDING/ semula
PENGGUGAT d.K/TERGUGAT I d.R) beserta kelima orang anaknya, untuk
membacakan, menerangkan dan/atau menjelaskan isi dan maksud dari Akta
Pengikatan Jual Beli No.3 tertanggal 09 September 2019 kepada PARA PIHAK, hal
ini sesuai dengan bukti surat dari TERBANDING II/semula TERGUGAT II
d.K/TERGUGAT II d.R kepada PEMBANDING/semula PENGGUGAT
d.K/TERGUGAT I d.R yang mengakui sejak tahun 2018 TERBANDING II/ semula
TERGUGAT II d.K/TERGUGAT II d.R menderita Sakit STROKE dan sampai

11
dengan saat surat dikirim masih belum pulih 100% tidak benar yang sebenarnya
adalah Bahwa pada Pasal 1870 KUH Perdata Sebagai informasi untuk Anda, PPJB
adalah suatu perjanjian yang dibuat oleh calon penjual dan calon pembeli suatu
tanah/bangunan sebagai pengikatan awal sebelum para pihak membuat Akta Jual Beli
(“AJB”) di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT)

Dari dasar itu lah Tergugat dan Penggugat bersepakat untuk membuat PPJB di
hadapan Notaris untuk menaikkan dari AJB ke SHM yang dimana Penggugat sendiri
lah yang mengusulkan kepada Tergugat untuk membikin PPJB serta SHM di kantor
Notaris dan PPAT yang telah di sepakati bersama antara Penggugat dan Tergugat

Bahwa AJB diperlukan ketika Penggugat dan Tergugat akan membuat sertifikat tanah
( SHM ). Akta ini merupakan bukti bahwa peralihan hak dengan cara jual beli tersebut
telah sah sehingga bisa dibuatkan sertifikat tanahnya oleh PPAT. Bagaimanapun juga,
sertifikat tanah adalah bukti kepemilikan yang memiliki kekuatan di mata hukum,
bukan AJB. Dasar hukum AJB sebagai bukti peralihan hak atas tanah merujuk pada
Pasal 37 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah (“PP 24/1997”), yang menerangkan bahwa peralihan hak atas tanah dan/atau
bangunan, salah satunya, melalui jual beli, hanya dapat didaftarkan jika dibuktikan
dengan akta PPAT.

14. Bahwa pada dasar itulah Penggugat meminta tolong kepada Tergugat I untuk
menaikan AJB ke SHM atas dasar permintaan dari Penggugat yang dimana nantinya
akan di gunakan atau di jual kembali oleh Penggugat untuk membayarkan hutang
kepada Tergugat 1 dari hasil Penjualan tersebut dan sisanya dari hasil penjualan
tersebut di kasih semua kepada anak Penggugat yang bernama Dinna Meutia Azzahra

15. Bahwa untuk menjamin agar jawaban gugatan pada tingkat pertama serta konta
memori kasasi tergugat atau terbanding tidak dirasa sia-sia dikemudian hari, yang
dikhawatirkan akan dialihkan atau dipindah tangan kepada orang lain, maka sudah
sepatutnya secara hukum dimohonkan kepada Ibu/Bapak Majelis Hakim yang
memeriksa perkara ini dapat meletakkan sita jaminan (Conservatoir Beslag) atas tanah
objek yang disengketakan

16. Bahwa kami keberatan atas pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam
merumuskan pertimbangan hukum sebagai alasan dalam menjatuhkan putusan (ratio
decidendi) dengan menyatakan Gugatan PEMBANDING/semula PENGGUGAT
d.K/TERGUGAT d.R kurang pihak sehingga gugatan tidak dapat diterima (Niet
Onvankelijk Verklaard), dimana fakta sesungguhnya gugatan PEMBANDING /
PENGGUGAT d.K/TERGUGAT d.R telah terbukti secara sempurna dan lengkap
sesuai dengan azas Hukum Acara Perdata sebagaimana yang termaktub di dalam
Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung R.I pada tanggal 16-6-1971 Reg. No.
305.K/SIP/1971 yang berbunyi:

12
“Azas Hukum Acara Perdata bahwa hanya Penggugat yang berwenang untuk
menentukan siapa-siapa yang akan digugatnya” bahwa kami bersependapat dengan
memori banding pada point 14 yang mana gugatan penggugat telah memenuhi siapa
saja para pihak yang berpekara serta di daftarkan oleh penggugat di Pengadilan
Negeri Bekasi

17. Bahwa putusan Majelis Hakim Tingkat pertama dalam perkara a quo menurut kami
selaku Tergugat terdahulu atau terbanding tidak mencerimkan rasa keadilan dalam
masyarakat khususnya bagi pencari keadilan, oleh karena itu mohon agar kiranya
Majelis Hakim Banding Pengadilan Tinggi Bandung berkenan untuk membatalkan
Putusan Pengadilan Negeri Bekasi Nomor 330/Pdt.G/2022/PN.Bks tanggal 28
Desember 2022 tersebut dan mengadili sendiri dengan memperhatikan bukti-bukti
surat dan keterangan saksi-saksi dari kedua para pihak yang telah diajukan di dalam
persidangan perkara a quo pada Pengadilan Negeri Bekasi untuk memutus perkara
bahwa Tergugat telah menguatkan bukti – bukti dan kedua saksi dari pihak tergugat
dengan penggugat menyatakan bahwa telah terjadinya perjanjian jual beli antara
penggugat dengan tergugat yang dimana adanya ppjb yang di tanda tangani oleh para
ahli waris dari penggugat

Berdasarkan hal – hal yang telah diuraikan diatas, Mohon Majelis Hakim pada
Pengadilan Tinggi Agama Jawa Barat berkenan memeriksa, mengadili, dan memutus
dengan Putusan sebagai berikut:

1. Menolak Permohonan Banding dari Pembanding/Penggugat terdahulu


2. Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Bekasi Nomor:
330/PDT.G/2022/PN.BKS, TANGGAL 19 DESEMBER 2022

Selanjutnya Pengadilan Tinggi Negeri Bandung mengadili sendiri dengan amar


Putusan sebagai berikut:

DALAM POKOK PERKARA :

DALAM KONVENSI:

1. Menolak semua dalil-dalil gugatan Penggugat seluruhnya;


2. Menolak dan menyatakan Tergugat 1 tidak terbukti melakukan perbuatan
melawan Hukum;
3. Menyatakan sebagai hukum Akta Pengikatan Jual Beli (PPJB) tertanggal 09
September 2019 antara penggugat dan Tergugat 1 adalah sah dan berkekuatan
hukum tetap dan mengikat;
4. Menolak ganti rugi dari Tergugat 1 baik materil maupun inmateril kepada
Penggugat;
5. Menyatakan dan menolak sita jaminan terhadap Aset milik Tegugat I yang
terletak di jalan gendul Cluster Raja Residence Nomor 7 RT 005 RW 018 Kel
pengasinan Kec Rawa lumbu Kota Bekasi;
6. Menyatakan Tergugat 1 tidak tunduk pada putusan ini sebelum berkekuatan
hukum mengikat;
7. Menolak dan Menyatakan Agar putusan ini tidak dapat dilaksanakan terlebih
dahulu sebelum berkekuatan hukum mengikat;

13
8. Menolak Uang Paksa yang timbul dalam perkara ini;
9. Menyatakan dan menghukum penggugat untuk membayar biaya yang timbul
atas perkara aquo.

DALAM REKONVENSI

1. Mengabulkan gugatan Rekonpensi dari Penggugat rekonpensi seluruhnya;


2. Menyatakan Tergugat Rekonpensi 1 dan Tergugat Rekonpensi 2 telah melakukan
Perbuatan Melawan Hukum.
3. Menyatakan dan menetapkan sebagai hukum sah dan berharga Sita Jaminan
(CONSERVATOIR BESLAG) yang diletakan atas: sebidang tanah berikut
bangunan diatasnya yang terletak di jalan / kampung Rawasapi RT 003 / RW 010
Dusun III Kel / Desa Jatimulya Kec Tambun Selatan Kab Bekasi Provinsi Jawa
Barat, sesuai dengan Sertifikat Hak Milik Nomor: 17367 / Jatimulya atas nama
Mutmainah.
4. Menyatakan Akta Pengikatan Jual Beli nomor: 03 tanggal 09 September 2019
adalah sah dan berlaku;
5. Menyatakan sebagai hukum Sertifikat Hak Milik Nomor: 17367 / Jatimulya atas
nama Mutmainah adalah sah milik Penggugat Rekopensi sebagai akibat dari Akta
Pengikatan Jual Beli tersebut;
6. Menyatakan Tergugat Rekonvensi yang masih menempati sebidang tanah berikut
bangunan diatasnya yang terletak di jalan / kampung Rawasapi RT 003 / RW 010
Dusun III Kel / Desa Jatimulya Kec Tambun Selatan Kab Bekasi Provinsi Jawa
Barat, sesuai dengan Sertifikat Hak Milik Nomor: 17367 / Jatimulya atas nama
Mutmainah tersebut adalah PERBUATAN MELAWAN HUKUM;
7. Menghukum TERGUGAT REKONVENSI 1 untuk membayar ganti kerugian
Materil sebesar 125.000.000,- (seratus dua puluh lima juta rupiah) dan Inmateril
sebesar Rp. 1.175.000.000 (satu milyar seratus tujuh puluh lima juta rupiah)
kepada PENGGUGAT Rekonvensi secara tunai sekaligus dan seketika pada saat
putusan ini dibacakan;
8. Menghukum dan Memerintahkan Tergugat Rekonvensi 1 untuk menyerahkan hak
yang menjadi bagian Penggugat Rekonevensi tersebut seketika dan sekaligus saat
putusan ini dibacakan secara sukarela dan jika tidak dapat dibagi secara Natura
maka harus dijual lelang terlebih dahulu dengan bantuan kantor Lelang Negara
dengan biaya sepenuhnya ditanggung oleh Penggugat Rekonvensi.
9. Menghukum Penggugat dan Tergugat II untuk membayar semua biaya yang
timbul dalam perkara ini

Atau
Apabila Yang Mulia Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex
aequo et bono).

Demikian Kesimpulan kami, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.


Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

14
Hormat kami,
Kuasa Hukum Penggugat/Terbanding

PUTRA KURNIADI, S.H MUHAMMAD ADI CAHYANINGTYAS, S.H

ABDUL AZIS, S.Ag., S.H DEDY PRASTOWO, S.H

MOCHAMAD REZA ANDHIKA, S.H.,

15

Anda mungkin juga menyukai