Anda di halaman 1dari 12

Bekasi, 02 November 2022

Kepada Yth.

Yang Mulia Majelis Hakim Perkara No. 330/Pdt.G/2022/PN.Bks

Di –

Pengadilan Negeri Bekasi

Perihal: KESIMPULAN

Assalamualaikum Wr. Wb

Dengan Hormat,

Perkenankanlah PUTRA KURNIADI, S.H., MUHAMMAD ADI CAHYANINGTYAS, S.H.,


ABDUL AZIS, S.Ag., S.H., DEDY PRASTOWO, S.H., MOCHAMAD REZA ANDHIKA,
S.H., semuanya merupakan advokat pada Kantor Hukum JUN & KURNIADI LAW OFFICE
beralamat di Plaza 3 Pondok Indah, Blok A, No. 3B, Jalan TB. Simatupang, Pondok
Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Kami selaku Kuasa Hukum Penggugat
menyampaikan Kesimpulan, dengan urutan dan uraian sebagai berikut:

PENDAHULUAN
Bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan perkawinan pada tanggal 5
September 2014 berdasarkan Kutipan Akta Nikah Nomor 275/15/IX/2014 yang dikeluarkan oleh
Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan VII Padang Pariaman Sumatra Barat.
Bahwa tempat tinggal Penggugat dan Tergugat pada saat keluarganya dalam keadaan
harmonis terletak di Jalan Kemanggisan Pulo II Nomor 20A RT 2 RW 9, Kelurahan Palmerah,
Kecamatan Palmerah, Kota/Kabupaten Jakarta Barat.
Bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai satu orang anak yang bernama AL
RASYA DIANSYAH PUTRA, laki-laki, yang lahir pada tanggal 23 Juni 2014 di Jakarta
berdasarkan Kutipan Akta Kelahiran Nomor 10452/KLU/00-JB/2014 yang dikeluarkan oleh
Dukcapil Jakarta Barat.
Bahwa antara Penggugat dan Tergugat selama melangsungkan sebuah pernikahan Suami
dari ibu elly melakukan tindak kekerasan selama pernikahan dan melakukan perselingkuhan
dengan wanita selain ibu elly oleh itu lah ibu elly mendaftarkan gugatan cerai di Pengadilan
Agama Depok
Bahwa setelah Pengadilan Agama Depok memutus dalam tingkat pertama menyatakan
bahwa antara Penggugat dan Tergugat tidak bisa di satukan kembali dalam bahtera rumah tangga
selayaknya suami istri maka Pengadilan Agama menyatakan keduanya sudah tidak berhak
sebagai suami istri berdasarkan putusan perkara register nomor 3317/Pdt.G/2020/PA.Dpk pada
tanggal 22 April 2021 dan telah dikeluarkan akta cerai nomor 1427/AC/2021/PA.Dpk
Bahwa di dalam putusan perkara register nomor 3317/Pdt.G/2020/PA.Dpk antara Penggugat
dan Tergugat tidak adanya mengajukan hak asuh anak, harta gono gini, biaya anak pada tingkat
pertama maka dari itu Penggugat selaku ibu dari anak yang bernama AL RASYA DIANSYAH
PUTRA mengajukan gugatan hak asuh anak ke Pengadilan Agama Depok yang mendasari
bahwa Penggugat mengajukan gugatan hak asuh anak di landasi bahwa Penggugat selaku ibu
tidak bisa melihat, menjaga, mengawasi, mendidik dalam belajar dan memberikan kasih saya
selayaknya seorang ibu kepada anak kandung nya sendiri yang di halangi oleh Tergugat selaku
Ayah kandungnya maka dari itu lah Penggugat mengajukan gugatan ini ke Pengadilan Agama
Depok
Bahwa di dalam pasal Pasal 14 UU NO 35 TAHUN 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, dimana setiap anak tetap berhak
untuk bertemu langsung dan berhubungan pribadi secara tetap dengan kedua orang tuanya.
Bahwa di dalam Undang – Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, Pasal
57 Ayat (1) yang berbunyi "Setiap Anak berhak untuk dibesarkan, dipelihara, dirawat, dididik,
diarahkan dan dibimbing kehidupannya oleh Orang tua atau Walinya sampai dewasa sesuai
dengan ketentuan Peraturan Perundang – Undangan

pasal 59  Ayat (1) yang berbunyi “Setiap Anak berhak untuk tidak dipisahkan dari Orang Tuanya
secara bertentangan dengan kehendak Anak sendiri, kecuali jika ada alasan dan atauran yang sah
yang menunjukkan bahwa pemisahan itu adalah demi kepentingan terbaik bagi Anak”

Bahwa dari dasar itu lah Penggugat mengajukan gugatan hak asuh dan biaya anak ini ke
Pengadilan Agama Depok, dikarenakan:
- Bahwa Tergugat tidak melaksanakan kewajiban untuk memberikan nafkah pada sang
anak.
- Bahwa Tergugat kurang memberi kasih sayang dan perhatian pada sang anak.
- Bahwa Tergugat tidak bisa mendidik anak dengan baik dan benar.
- Bahwa Tergugat menikah kembali dan anak dari Penggugat dan Tergugat ini
diurus/diasuh oleh mertua Tergugat yang sekarang menjadi ibu tirinya dan tidak
memiliki hubungan darah dengan si anak, yaitu seharusnya si anak diasuh sendiri dengan
Tergugat selaku Ayah kandung yang memiliki hubungan darah dengan si anak.
- Bahwa Tergugat ini tinggal di Jakarta Barat, sedangkan mertuanya di Karawang dan si
anak sekarang tinggal di Karawang dengan mertuan dari isteri Tergugat yang sekarang,
maka dari itu menjadi alasan Penggugat mengajukan hak asuh anaknya terhadap
Tergugat karena anaknya tidak mendapatkan perhatian dan kasih saying dari Tergugat.
- Bahwa perilaku Tergugat Ketika melihat anak sakit tidak pernah diurusi (tidak mau
mengurus).
- Bahwa Tergugat lalai dalam menjalankan kewajiban sebagai pengasuh anak (orang tua).
Berdasarkan hal – hal yang di sampaikan dalam uraian diatas maka menjadi alasan gugatan
ini diajukan ke Pengadilan Agama Depok, dan Penggugat memohon kepada Majelis dalam hal
Memeriksa dan mengadili suatu perkara untuk menetapkan Penggugat sebagai pemegang hak
asuh anak atas nama AL RASYA DIANSYAH PUTRA.
Bahwa sesuai dengan Kompilasi Hukum Islam (KHI) dalam Pasal 105 jo. Pasal 156 KHI
disebutkan bahwa: Dalam hal terjadinya perceraian;

a. Pemeliharaan anak yang belum mumayyiz/belum berumur 12 (dua belas) tahun adalah
hak ibunya;
1. Wanita – wanita dalam garis lurus ke atas dari ibu

2. Ayah

3. Wanita – wanita dalam garis lurus ke atas dari ayah

4. Saudara perempuan dari anak yang bersangkutan dan

5. Wanita – wanita kerabat sedarah menurut garis samping dari ayah.

b. Pemeliharaan anak yang sudah mumayyiz diserahkan kepada anak untuk memilih
diantara ayah/ibunya sebagai pemegang hak pemeliharaannya

c. Biaya pemeliharaan ditanggung oleh ayahnya, juga menjelaskan bahwa hak asuh anak
yang masih dibawah umur 12 (dua belas) tahun adalah hak dari pada ibu kandungnya,
dan posisi ibu kandung tersebut dapat digantikan apabila ibu tersebut telah meninggal
dunia, dalam pasal ini disebutkan posisi ibu dapat digantikan oleh ayah, apabila si ibu
telah meninggal dunia dan perempuan garis keatas dari ibu (nenek/tantenya) juga sudah
tidak ada.
Bahwa berdasarkan ketentuan – ketentuan diatas, jika anak yang belum atau di bawah usia
12 tahun, maka karena itu hak asuh anak tersebut jatuh kepada ibunya untuk di rawat dan di jaga
sampai dewasa. Serta ayah dari anak tersebut tetap wajib untuk menanggung semua biaya
pemeliharaan anak tersebut yang dimana di asuh dan di rawat bersama ibu nya demi kebutuhan
anak yang tercukupi selama di asuh dan di rawat sampai dewasa
Bahwa berdasarkan Undang – Undang Tentang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974, Pasal 41
Huruf A yang berbunyi sebagai berikut, baik ibu/bapak tetap berkewajiban memelihara dan
mendidik anak-anaknya, semata-mata berdasarkan kepentingan anak bilamana ada perselisihan
mengenai penguasaan anak-anak, pengadilan memberi keputusan, Pasal 41 Huruf B berbunyi
“Bapak yang bertanggung jawab atas semua biaya pemeliharaan dan pendidikan yang diperlukan
anak itu, bilamana bapak dalam kenyataan tidak dapat memberi kewajiban tersebut, pengadilan
dapat menentukan bahwa ibu ikut memikul biaya tersebut’’.
Dalam kitab At-Targib wat At-Tarhib, karangan Imam Al Mundziri, terdapat hadits Nabi
Muhammad ‫ ﷺ‬yang menyinggung persoalan tersebut
ُ‫ه‬Hَ‫ق هَّللا ُ بَ ْين‬ َ ‫ َم ْن فَ َّر‬:ُ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يَقُوْ ل‬
َ ‫ ِدهَافَ َّر‬Hَ‫ َد ٍة َو َول‬Hِ‫ق بَ ْينَ َوال‬ َ ِ ‫ْت َرسُوْ َل هَّللا‬ َ َ‫ض َى هَّللا ُ َع ْنهُ ق‬
ُ ‫ َس ِمع‬:‫ال‬ َ ْ‫َوع َْن َأبِى َأيُّو‬
ِ ‫ب َر‬
‫َوبَ ْينَ َأ ِحبَّتِ ِه يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة‬

Dari Abu Ayyub RA, dia berkata: aku mendengar Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda, “Barangsiapa
yang memisahkan ibu dari anaknya, maka Allah akan memisahkan pula dia dengan para
kekasihnya di hari kiamat.” (HR Turmudzi dan Daruquthni)
Bahwa berdasarkan hal diatas pula beralaskan juga untuk Penggugat mengajukan biaya
terhadap anak tersebut agar diberikan oleh Tergugat kepada Penggugat, yaitu sebesar Rp.
5.000.000 (lima juta rupiah) setiap bulannya, diluar biaya pendidikan dan kesehatan dengan
penambahan 10% setiap tahunnya.
Bahwa Penggugat juga mohon kepada Majelis Hakim untuk memerintahkan kepada
Tergugat, untuk memelihara dan merawat anak terebut untuk menyerahkan secara sukarela
kepada Penggugat selaku ibunya, dan apabila Tergugat/siapapapun yang mengasuh anak tersebut
tidak menyerahkan secara sukarela bisa ajukan eksekusi kepada Pengadilan Agama Depok.
Bahwa terhadap anak Penggugat dan Tergugat, sebagaimana tersebut diatas, Penggugat
mohon agar anak-anak tersebut, diasuh dan dipelihara Penggugat, mengingat:
- Penggugat sanggup mengasuh dan memelihara serta mendidik anak tersebut hingga
dewasa/mandiri.
- Anak tersebut belum berusia 12 (dua belas) tahun
- Bahwa sekarang ini, Penggugat dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, sesuai dengan
kentuan dan perundang-undangan yang berlaku, yang berhak untuk memelihara dan
mengasuh anak tersebut adalah Penggugat sebagai ibunya.
Bahwa mohon biaya perkara yang timbul ditetapkan sesuai undang – undang yang berlaku.

POKOK PERKARA

1. Mengabulkan gugatan Penggugat sepenuhnya.


2. Menyatakan anak yang Bernama AL RASYA DIANSYAH PUTRA, laki-laki, lahir di
Jakarta, 23 Juni 2014, berada dalam pengasuhan Penggugat selaku ibu kandung anak
tersebut.
3. Menghukum Tergugat untuk memberikan nafkah kepada Penggugat untuk anak yang
bernama AL RASYA DIANSYAH PUTRA dalam setiap bulannya sejumlah Rp.
5.000.000 (lima juta rupiah) sampai anak tersebut dewasa/berumur 21 tahun diluar
biaya Pendidikan dan Kesehatan dengan kenaikan 10% setiap tahunnya.
4. Menguhukum kepada Tergugat/siapapun yang menguasai/mengasuh anak tersebut
dalam dictum 2 (dua), untuk menyerahkan kepada Penggugat seketika secara sukarela,
apabila tidak diserahkan dapat diajukan eksekusi kepada Pengadilan Agama Depok.
5. Membebaskan biaya perkara sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

FAKTA – FAKTA YANG TERUNGKAP DALAM PERSIDANGAN

1. Bahwa, anak tidak diasuh oleh orang yang mempunyai hubungan darah.
2. Bahwa, didalam persidangan Penggugat telah mengajukan bukti dan saksi, berupa:

a. Alat Bukti Penggugat:

 Bukti P-1 :Kartu Tanda Penduduk (KTP) Penggugat

 Bukti P-2 : Kartu Keluarga Penggugat

 Bukti P-3 : Akta cerai nomor 1427/AC/2021/PA.Dpk

 Bukti P-4 : Salinan putusan nomor 3317/Pdt.G/2020/PA.Dpk

 Bukti P-5 :Akta kelahiran atas nama AL RASYA DIANSYAH PUTRA

 Bukti P-6 : Bukti transfer Penggugat kepada Pengasuh anak Penggugat yang
merupakan tetangga Tergugat. Keterangan: Alat bukti ini untuk
menunjukkan Penggugat selalu berkirim uang untuk anak Penggugat
dan Tergugat walaupun tidak tinggal satu atap.

 Bukti P-7 : Bukti pembayaran biaya rumah sakit untuk anak Penggugat.
Keterangan: Alat bukti ini untuk menunjukkan Penggugat yang sering
membawa anak Penggugat bila anak tersebut sakit.
 Bukti P-8 : Screenshot percakapan whatsapp antara Penggugat dan Kakak
Penggugat. Keterangan: Alat bukti ini untuk menunjukkan pembantu
Tergugat sering bercerita buruk Tergugat dengan mengikutsertakan
anak Penggugat.

 Bukti P-9 : Screenshot percakapan whatsapp antara Penggugat dan teman wanita
Tergugat. Keterangan: Alat bukti ini untuk menunjukkan seorang
wanita yang mengaku punya hubungan asmara dengan Tergugat dengan
membawa anak Penggugat.

 Bukti P-10: Screenshot percakapan whatsapp antara Penggugat dan tetangga


Tergugat. Keterangan: Alat bukti ini untuk menunjukkan tetangga
Tergugat sering menitipkan anak Penggugat kepada tetangga.

 Bukti P-11: Surat keterangan nikah siri antara Tergugat dengan isteri Tergugat
saat ini. Keterangan: Alat bukti ini untuk menunjukkan bahwa
Tergugat menikah siri dengan seorang wanita yang bernama Windi,
dimana anak Penggugat dititipkan kepada orang tua Windi tersebut.

b. Saksi-Saksi Penggugat:

SAKSI I : KURNIA
Saksi merupakan kenal dengan Tergugat. Saksi mengetahui bahwa Penggugat pernah menikah
secara sah dengan Tergugat, dan saksi mengetahui nama anak mereka, yaitu AL RASYA
DIANSYAH PUTRA (dipanggil RASYA). Saksi megetahui bahwa RASYA saat ini tinggal
dengan orang tua dari istri Tergugat yang saat ini (istri baru). Saksi mengetahui bahwa saat
RASYA diasuh oleh Tergugat, telat 1 (satu) tahun untuk sekolah pada tingkat Sekolah Dasar
(SD). Saksi tidak mengetahui serta tidak kenal dengan Saudari Ambar. Saksi tidak mengetahui
bahwa RASYA pindah sekolah dari semula di Jakarta dipindahkan oleh Tergugat ke Karawang,
Jawa Barat. Saksi tidak mengetahui pekerjaan Tergugat, yang diketahui bahwa, Penggugat selalu
memenuhi kebutuhan sekolah RASYA.
SAKSI II : ANGELINA
Saksi merupakan kenal dengan Tergugat serta kenal dengan RASYA. Saksi mengetahui bahwa,
Penggugat selalu berusaha memenuhi kebutuhan sekolah RASYA. Saksi mengetahui bahwa
Tergugat, dalam kondisi duda sebelum menikahi Penggugat. Saksi mengetahui bahwa Penggugat
dan Tergugat sudah selesai proses cerai, namun untuk proses hak asuh anak, belum selesai. Saksi
megetahui bahwa RASYA saat ini tinggal dengan orang tua dari istri Tergugat yang saat ini (istri
baru). Akses untuk bertemu dengan RASYA, menjadi sulit dan dibatasi, begitu juga dengan
komunikasi. Saksi mengetahui bahwa, RASYA telat 1 (satu) tahun untuk sekolah pada tingkat
Sekolah Dasar (SD). Saksi mengetahui bahwa, RASYA anak yang pendiam dan belakangan
waktu ini menjadi timbul rasa takut. Saksi tidak mengetahui Tergugat saat ini kerja dimana.
Saksi mengetahui Penggugat saat ini kerja didaerah Kemanggisan.

TANGGAPAN PENGGUGAT ATAS KETERANGAN PEMBUKTIAN


PENGGUGAT

Bahwa keterangan dari kedua orang saksi yang diajukan oleh Penggugat sama-sama
membenarkan bahwa:
1. Tergugat sudah tidak memikirkan kondisi psikologi RASYA, dengan membatasi dan/atau
mempersulit Penggugat untuk berinteraksi. Yang mana, Penggugat adalah ibu kandung
dari RASYA.
2. Penggugat selalu berusaha memenuhi kebutuhan sekolah RASYA.
3. Penggugat khawatir akan tumbuh kembang RASYA.

KESIMPULAN PENGGUGAT

Bahwa dalam proses pembuktian pada persidangan, semua saksi yang diajukan oleh
Penggugat, mengakui dan membenarkan bahwa:
1. Bahwa RASYA tidak diasuh oleh orang yang mempunyai hubungan darah dengan
RASYA.
2. Bahwa Tergugat menghalangi dan/atau membatasi akses Penggugat kepada RASYA
dalam hal kunjungan dan/atau hal apapun. Serta, Penggugat hanya boleh melihat
RASYA, didalam rumah, tidak memperbolehkan RASYA untuk dibawa.
3. Bahwa Tergugat sudah menikah kembali.
4. Bahwa Tergugat sangat serius sekali dalam hal menghalangi, membatasi, dan/atau
menjauhkan Penggugat dengan RASYA. Hal tersebut ditunjukka dengan
mensekolahkan RASYA di Karawang, Jawa Barat.
5. Maka dari itu, maka syarat yuridis untuk memberikan hak asuh anak kepada Penggugat
sebagai ibu kandungnya merupakan yang sudah seharusnya. Hal tersebut sesuai dengan
Pasal 105 Kompilasi Hukum Islam (KHI), yang menyatakan bahwa:
Dalam hal terjadinya perceraian:
a. Pemeliharaan anak yang belum mumayyiz atau belum berumur 12 (dua belas)
tahun adalah hak ibunya.
b. Pemeliharaan anak yang sudah mumayyiz diserahkan kepada anak untuk
memlih di antara ayah/ibunya sebagai pemegang hak pemeliharaannya.
c. Biaya pemeliharaan ditanggung oleh ayahnya.

Serta, posisi ibu kandung tersebut dapat digantikan apabila ibu tersebut telah meninggal
dunia, dalam pasal ini disebutkan posisi ibu dapat digantikan oleh ayah, apabila si ibu
telah meninggal dunia dan perempuan garis keatas dari ibu (nenek/tantenya) juga sudah
tidak ada.

TENTANG HADHANAH DAN NAFKAH ANAK

1. Bahwa anak Penggugat dan Tergugat sebagaimana tersebut di atas, Penggugat mohon
agar anak-anak tersebut diasuh dan dipelihara Penggugat, mengingat:
a. Penggugat sanggup mengasuh dan memelihara serta mendidik anak tersebut
hingga dewasa atau mandiri

b. Anak tersebut belum berusia 12 (dua belas) tahun


c. Bahwa sekarang ini Penggugat dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, sesuai
dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku, yang berhak untuk
memelihara dan mengasuh anak tersebut adalah Penggugat sebagai ibunya

2. Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut, cukup beralasan secara hukum anak tersebut
diasuh dan dipelihara (hadhanah) oleh Penggugat. Untuk itu mohon hak hadhanah
ditetapkan kepada Penggugat

3. Bahwa besaran nafkah yang di tanggung oleh Penggugat setiap bulanannya dapat
dijadikan patokan oleh Majelis Hakim dalam menetukan besaran uang nafkah yang
harus diberikan oleh Tergugat kepada Penggugat.

4. Bahwa untuk memenuhi kebutuhan anak Penggugat dan Tergugat, Tergugat sebagai
ayahnya mempunyai kewajiban untuk memenuhi nafkah anak tersebut. Penggugat
menuntut agar Tergugat memenuhi nafkah anak tersebut minimal sebesar
Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah) setiap bulannya, dengan kenaikan 10% setiap
tahunnya, diluar biaya pendidikan dan kesehatan.

PERMOHONAN PENGGUGAT

Bahwa berdasarkan seluruh uraian yang telah Penggugat kemukakan di atas, maka mohon
kepada Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Agama Depok yang memeriksa, memutus, ,dan
mengadili perkara ini agar berkenan memberikan putusan dengan amar putusan sebagai berikut:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat sepenuhnya.


2. Menyatakan anak yang Bernama AL RASYA DIANSYAH PUTRA, laki-laki, lahir di
Jakarta, 23 Juni 2014, berada dalam pengasuhan Penggugat selaku ibu kandung anak
tersebut.
3. Menghukum Tergugat untuk memberikan nafkah kepada Penggugat untuk anak yang
bernama AL RASYA DIANSYAH PUTRA dalam setiap bulannya sejumlah Rp.
5.000.000 (lima juta rupiah) sampai anak tersebut dewasa/berumur 21 tahun diluar
biaya pendidikan dan kesehatan dengan kenaikan 10% setiap tahunnya.
4. Menguhukum kepada Tergugat/siapapun yang menguasai/mengasuh anak tersebut
dalam dictum 2 (dua), untuk menyerahkan kepada Penggugat seketika secara sukarela,
apabila tidak diserahkan dapat diajukan eksekusi kepada Pengadilan Agama Depok.
5. Membebaskan biaya perkara sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Atau
Apabila Yang Mulia Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex
aequo et bono).

Demikian Kesimpulan kami, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.


Wassalamualaikum Wr. Wb

Hormat Kami
KUASA HUKUM PENGGUGAT

PUTRA KURNIADI, S.H., MUHAMMAD ADI CAHYANINGTYAS, S.H.,

ABDUL AZIS, S.Ag., S.H., DEDY PRASTOWO, S.H


MOCHAMAD REZA ANDHIKA, S.H

Anda mungkin juga menyukai