Disusun oleh :
Ichbal Zul Hilmi - 6052001477
Ryu Zustine Paulus Simanjuntak - 6052001265
Galih Rifki Wiratama - 6052101360
Muhammad Raffigo Jusuf - 6052102282
Mfalme Alby Putra - 6052101340
Fakultas Hukum
Ilmu Hukum
2022
Penggugat (nama tidak disebutkan) umur 26 tahun, agama Islam,pendidikan terakhir
SMA, pekerjaan SPG, tempat tinggal di Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala, Kota
Makassar, disebut sebagai Penggugat
Tergugat, (nama tidak disebutkan) umur 40 tahun, agama Islam,pendidikan terakhir S1,
pekerjaan Pemborong Bangunan, tempat tinggal Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan
Biringkanaya, Kota Makassar, dalam hal ini memberikan kuasa kepada Mashuri Pandudaya, SH
dan Syamsul Alam, SH, MH, Advokat/Penasehat Hukum, pada Kantor “ARH Law Firm”,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus yang terdaftar pada register surat kuasa Pengadilan Agama
Makassar, Nomor 603/SK/X/2017/PA.Mks, tanggal 24 Oktober 2017, disebut sebagai Tergugat
KASUS POSISI
Penggugat berumur 26 tahun ber agama islam yang bekerja sebagai SPG bertempat
tinggal di Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar berdasarkan Putusan
Pengadilan Agama Makassar Nomor: 1112/Pdt.G/2017/PA.Mks. Antara Penggugat dan
Tergugat umur 40 tahun, agama Islam,pendidikan terakhir S1, pekerjaan Pemborong Bangunan,
tempat tinggal Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar telah bercerai
di Pengadilan Agama Makassar dengan Akta Cerai Nomor: 1289/AC/2017/PA/Mks.Penggugat
mendalilkan Bahwa setelah anak yang bernama ANAK dalam cenderung dalam pemeliharaan
Penggugat, namun ketika Tergugat ingin bertemu dan membawa anak tersebut, Penggugat
mengizinkan Tergugat karena sebelumnya antara Penggugat dan Tergugat telah bersepakat
untuk memelihara anak secara bergantian tetapi sejak tanggal 01 Oktober 2017 Tergugat tidak
mengizinkan Penggugat bertemu dengan anak kandungnya sendiri.penggugat mendalilkan
Tergugat tidak dapat menjadi ayah yang baik karena Tergugat mencoba memisahkan seorang ibu
dengan anaknya.Tergugat bekerja sebagai pemborong dan membawa ANAK ke tempat kerjanya
yang membuat penggugat khawatir akan kesehatan anaknya.Pemisahan yang dilakukan oleh
tergugat ditakutkan akan mengganggu pertumbuhan psikis pada anak karena anak masih di
bawah umur dan dinilai belum mummayiz jika hadhannah masih berada pada tergugat.
Tergugat menolak seluruh dalil-dalil dan hal-hal lain yang dari Penggugat kecuali hal-hal
yang tegas dan jelas kebenarannya. Tergugat menolak dalil penggugat yang menyatakan bahwa
anak yang bernama ANAK cenderung dalam pemeliharaan Penggugat. Tergugat menolak
dengan tegas dalil Penggugat yang dalam suratnya mengatakan bahwa Tergugat mengambil dan
membawa anak tersebut sampai sekarang, tidak mengizinkan Penggugat untuk bertemu anaknya
sendiri, lalu Tergugat tidak dapat menjadi ayah yang baik karena mencoba memisahkan antara
ibu dan anaknya.
Tergugat menolak gugatan tersebut, lalu menghukum Penggugat untuk membayar biaya
yang timbul dalam perkara ini atas jawaban Tergugat, Penggugat harus mengajukan replik secara
lisan yang menyatakan bahwa penggugat masih merasa kesulitan untuk menemui anak tersebut,
meskipun ada Penggugat selama 1 minggu dan jika Penggugat mau bertemu anak tersebut,
Penggugat harus menghubungi kuasa Tergugat, Tergugat tidak dapat dihubungi dan sudah tidak
ada komunikasi.
KESIMPULAN
Jadi, berdasarkan keputusan yang ditetapkan oleh Pengadilan Agama Makassar,
kewenangan bertindak yang diberikan oleh hakim berbentuk Hak Asuh bahwa Putusan hakim
sudah benar melihat kebutuhan seorang anak yang masih di bawah umur dan membutuhkan
kedua orang tuanya untuk berkembang terutama secara psikis juga untuk memenuhi tuntutan
penggugat maupun tergugat dalam hak asuh anak sehingga tidak menguntungkan secara
sepihak,usaha mencari jalan tengah untuk mendamaikan kedua belah pihak secara adil
berdasarkan Undang-undang yang telah ditetapkan dan menghasilkan Penggugat mendapatkan
hak pengasuh anak yang Penggugat minta sejak awal putusan ini.
Dan dalam kasus tersebut kedua orang tua sebenarnya cakap dalam memiliki hak asuh
namun dalam pertimbangan hakim dan fakta-fakta dijabarkan, Penggugat mendapatkan apa yang
dia gugat terhadap Tergugat.
DAFTAR PUSTAKA