Pengadilan Agama Cilegon yang mengadili perkara-perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara gugatan hak asuh anak (hadhanah) kumulasi dengan gugatan nafkah anak antara: PENGGUGAT, NIK: 3672067011910001, Lahir di Panjang, 30 November 1991, Umur: 29 Tahun, Agama: Islam, Pendidikan: S1, Pekerjaan: Karyawan Swasta, Tempat tinggal di Kota Cilegon, Provinsi Banten. Selanjutnya disebut sebagai “Penggugat”; melawan TERGUGAT, Lahir di Sukoharjo, 16 November 1987, Umur: 34 tahun, Agama: Islam, Pendidikan: SLTA, Pekerjaan: Karyawan Swasta, Tempat Tinggal di Kota Cilegon, Provinsi Banten (PT. Cakrawala Sampurna Lines). Selanjutnya disebut sebagai “Tergugat”;
Pengadilan agama tersebut;
Telah mempelajari berkas perkara dan alat bukti; Telah mendengar keterangan Penggugat, Tergugat dan para saksi di muka persidangan; DUDUK PERKARA Menimbang, bahwa Penggugat berdasarkan surat gugatannya tertanggal 09 Maret 2021 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Cilegon dengan register perkara Nomor 000/Pdt.G/2021/PA.Clg, tanggal 10 Maret 2021, mengajukan hal-hal sebagai berikut: 1. Bahwa, Penggugat telah bercerai dengan Tergugat pada tahun 2020 di Pengadilan Agama Cilegon dengan Nomor Perkara: 354/Pdt.G/2020/PA.Clg tertanggal 30 Juli 2020 dan Akta Cerai Nomor: 424/AC/2020/PA.Clg tertanggal 25 Agustus 2020 dan putusan tersebut telah berkekuatan hukum tetap; 2. Bahwa, selama perkawinan antara Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 1 (satu) orang anak yang bernama: NAMA ANAK, perempuan, lahir di Serang, 22 November 2018; 3. Bahwa, atas putusan dalam Perkara Nomor: 424/Pdt.G/2020/PA.Clg hak asuh atas anak Penggugat dengan Tergugat, yang bernama: NAMA ANAK, perempuan, lahir di Serang, 22 November 2018 belum ditetapkan kepada Penggugat maupun Tergugat; 4. Bahwa, gugatan pengasuhan anak ini diajukan oleh Penggugat guna mendapatkan hak asuk anak yang saat ini diasuh oleh Penggugat dengan alasan sebagai berikut: 4.1. Proses segala administratif atas anak-anak tersebut; 4.2. Penggugat dapat mengasuh dan merawat langsung secara pasti berdasarkan hukum; 5. Bahwa, selama ini NAMA ANAK diasuh dengan baik oleh Penggugat; 6. Bahwa, maksud dari gugatan hak pengasuhan anak tersebut, agar anak dapat dengan pasti berada di bawah pengasuhan Penggugat; 7. Bahwa, mengingat selama ini Penggugatlah yang dengan kemampuan tarbiyyah-nya telah mampu mendidik, mengasuh serta merawat anak, dan mengingat bahwa anak tersebut masih sangat menginginkan dan membutuhkan pengasuhan dan tinggal bersama Penggugat – Ibunya – maka dengan ini, Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Cilegon cq. Majelis Hakim Pemeriksa perkara a quo agar terhadap anak yang bernama: NAMA ANAK, perempuan, lahir di Serang, 22 November 2018, tetap dirawat, diasuh dan tinggal bersama Penggugat; 8. Bahwa, sesuai Pasal 105 jo 156 Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam dan sesuai dengan kemampuan finansial Tergugat maka sudah sepatutnya Tergugat berkewajiban memberikan biaya nafkah yang layak untuk anak hasil perkawinan antara Penggugat dan Tergugat tersebut setiap bulannya sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta
Putusan Perkara Nomor 000/Pdt.G/2021/PA.Clg |2
rupiah) di luar biaya pendidikan dan kesehatan sampai dengan anak tersebut dewasa dan mandiri; 9. Bahwa dengan fakta-fakta tersebut diatas gugatan Penggugat telah memenuhi alasan pemeliharaan anak Pasal 156 Kompilasi Hukum Islam serta alasan tuntutan nafkah anak Pasal 149 huruf (d) dan 156 huruf (d) Kompilasi Hukum Islam 10. Bahwa, Penggugat sanggup membayar biaya perkara yang timbul menurut peraturan perundang-undangan; Berdasarkan alasan/dalil-dalil di atas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Cilegon cq. Majelis Hakim segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi: Primair: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menetapkan sebagai hukum anak yang bernama: NAMA ANAK, perempuan, lahir di Serang, 22 November 2018; tetap dirawat, diasuh dan tinggal bersama Penggugat selaku ibu kandung anak tersebut; 3. Menghukum Tergugat (NAMA TERGUGAT) memberikan nafkah untuk 1 (satu) orang anak yang bernama: NAMA ANAK, perempuan, lahir di Serang, 22 November 2018; setiap bulannya sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah), di luar biaya pendidikan dan kesehatan sampai dengan anak tersebut dewasa dan mandiri; 4. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat; Subsidair: Apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon keputusan yang seadil-adilnya (ex a equoet bono). Bahwa pada hari persidangan perkara ini Penggugat dan Tergugat datang menghadap di persidangan; Bahwa Majelis Hakim tetap memberikan saran dan nasehat kepada Penggugat agar bisa menyelesaikan permasalahannya dengan Tergugat, tapi tidak berhasil; Bahwa kemudian Majelis Hakim telah memerintahkan agar Penggugat dengan Tergugat terlebih dahulu menempuh proses mediasi dengan
Putusan Perkara Nomor 000/Pdt.G/2021/PA.Clg |3
mengangkat seorang Mediator, dan berdasarkan laporan hasil mediasi dari Mediator Saiful, S. Ag, MH tertanggal 22 Maret 2021, upaya mediasi (perdamaian) tersebut tidak berhasil; Bahwa pemeriksaan dilanjutkan dengan pembacaan surat gugatan Penggugat yang mana Penggugat menyatakan untuk tetap mempertahankan isi gugatannya; Bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat telah memberikan jawaban secara lisan, pada prinsipnya membenarkan dalil-dalil gugatan Penggugat tersebut, kecuali yang dibantah dan ditanggapi oleh Tergugat sebagai berikut: 1. Bahwa poin 1 benar; 2. Bahwa poin 2 benar; 3. Bahwa poin 3 benar, Tergugat tidak keberatan anak diasuh oleh Penggugat; 4. Bahwa poin 4 benar, Tergugat tidak keberatan anak diasuh oleh Penggugat; 5. Bahwa poin 5 benar; 6. Bahwa poin 6 benar, Tergugat tidak keberatan anak diasuh oleh Penggugat; 7. Bahwa poin 7 benar, Tergugat tidak keberatan anak diasuh oleh Penggugat; 8. Bahwa poin 8 Tergugat keberatan, Tergugat hanya sanggup memberikan nafkah anak sebesar Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah) dalam bentuk bahan pokok seperti susu, pampers, pakaian, makanan, beras, cemilan dan lain-lain; 9. Bahwa Tergugat bekerja dengan penghasilan bersih setelah dipotong sebesar Rp. 3.500.000,00 (tiga juta lima ratus ribu rupiah); 10. Bahwa Penggugat juga bekerja, sehingga anak diasuh oleh pembantu sampai Penggugat pulang kerumah; Bahwa atas jawaban Tergugat tersebut, Penggugat telah memberikan replik secara lisan, pada prinsipnya tetap mempertahankan gugatannya yang semula kecuali yang dibantah oleh Penggugat sebagai berikut:
Putusan Perkara Nomor 000/Pdt.G/2021/PA.Clg |4
1. Bahwa pada jawaban poin 8, Penggugat tidak keberatan dengan kesanggupan Tergugat untuk memberikan nafkah anak sebesar Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah); 2. Bahwa Penggugat bekerja dengan penghasilan sebesar Rp. 2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu rupiah); Bahwa atas replik Penggugat tersebut, Tergugat telah memberikan duplik secara lisan, pada prinsipnya tetap mempertahankan jawabannya yang semula; Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil dalam surat gugatannya, Penggugat telah mengajukan alat bukti surat berupa: 1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk atas nama Penggugat Nomor 3672067011910001 tertanggal 05 Oktober 2020, yang aslinya dikeluarkan oleh Kota Cilegon, Provinsi Banten, fotokopi tersebut bermaterai cukup dan telah dilegalisasi oleh kantor pos, setelah diteliti ternyata cocok dengan aslinya, diberi tanda (P.1); 2. Fotokopi Kutipan Akta Kelahiran Nomor: 3672-LU-04122018-0004 atas nama NAMA ANAK tertanggal 04 Desember 2018, yang aslinya dikeluarkan dan ditandatangani oleh Pejabat Pencatatan Sipil Kota Cilegon, fotokopi tersebut bermaterai cukup dan telah dilegalisir oleh kantor pos, setelah diteliti ternyata cocok dengan aslinya, diberi tanda (P.2); 3. Fotokopi Akta Cerai Nomor: 424/AC/2020/PA.Clg atas nama NAMA PENGGUGAT dan NAMA TERGUGAT tertanggal 25 Agustus 2020, yang aslinya dikeluarkan dan ditandatangani oleh Panitera Pengadilan Agama Cilegon, fotokopi tersebut bermaterai cukup dan telah dilegalisir oleh kantor pos, setelah diteliti ternyata cocok dengan aslinya, diberi tanda (P.3); 4. Fotokopi Salinan Putusan Nomor: 354/Pdt.G/2020/PA.Clg atas nama NAMA PENGGUGAT dan NAMA TERGUGAT tertanggal 23 Juli 2020, yang aslinya dikeluarkan dan ditandatangani oleh Panitera Pengadilan Agama Cilegon, fotokopi tersebut bermaterai cukup dan telah dilegalisir
Putusan Perkara Nomor 000/Pdt.G/2021/PA.Clg |5
oleh kantor pos, setelah diteliti ternyata cocok dengan aslinya, diberi tanda (P.4); Bahwa Penggugat telah pula menghadirkan 2 (dua) orang saksi di muka persidangan dan telah memberikan keterangan sebagai berikut: Saksi I: NAMA SAKSI, umur 34 tahun, Agama Islam, pekerjaan IRT, pendidikan SLTA, tempat tinggal di Kota Cilegon, pada pokoknya telah memberikan keterangan di bawah sumpahnya sebagai berikut: - Bahwa saksi menerangkan ia adalah kakak kandung Penggugat; - Bahwa Penggugat dengan Tergugat telah bercerai secara resmi melalui putusan pengadilan pada tahun 2020; - Bahwa Penggugat dan Tergugat memiliki satu orang anak perempuan yang bernama NAMA ANAK yang masih berumur 2 tahun lebih; - Bahwa anak tersebut sekarang ini tinggal dan diasuh oleh Penggugat; - Bahwa selama ini anak tersebut dalam keadaan sehat dan tidak kurang apapun bersama Penggugat; - Bahwa Tergugat pernah datang kerumah Penggugat untuk bertemu dengan anaknya; - Bahwa Penggugat bekerja dan anak diasuh oleh pengasuh sampai Penggugat pulang dari kerja; - Bahwa Penggugat tidak pernah melarang Tergugat untuk datang bertemu dengan anaknya; - Bahwa Tergugat masih memberikan biaya untuk anak tersebut dan diterima oleh Penggugat; Saksi II: NAMA SAKSI, umur 37 tahun, Agama Islam, pekerjaan Wiraswasta, pendidikan SLTA, Tempat tinggal di Kota Cilegon, pada pokoknya menerangkan dibawah sumpahnya sebagai berikut: - Bahwa saksi menerangkan ia adalah kakak ipar Penggugat; - Bahwa Penggugat dengan Tergugat telah bercerai secara resmi melalui putusan pengadilan pada tahun 2020; - Bahwa Penggugat dan Tergugat memiliki satu orang anak perempuan yang bernama NAMA ANAK yang masih berumur 2 tahun lebih; - Bahwa anak tersebut sekarang ini tinggal dan diasuh oleh Penggugat;
Putusan Perkara Nomor 000/Pdt.G/2021/PA.Clg |6
- Bahwa selama ini anak tersebut dalam keadaan sehat dan tidak kurang apapun bersama Penggugat; - Bahwa Tergugat pernah datang kerumah Penggugat untuk bertemu dengan anaknya; - Bahwa Penggugat bekerja dan anak diasuh oleh pengasuh sampai Penggugat pulang dari kerja; - Bahwa Penggugat tidak pernah melarang Tergugat untuk datang bertemu dengan anaknya; - Bahwa Tergugat masih memberikan biaya untuk anak tersebut dan diterima oleh Penggugat; Bahwa, untuk menguatkan dalil bantahannya didalam jawaban, Tergugat telah mengajukan alat bukti surat dan satu orang saksi, sebagai berikut: A. Surat: 1. Fotokopi Surat Keterangan Kerja Nomor: 0098/CNSL/SKK/II/2016 tanggal 02 Februari 2016 atas nama NAMA TERGUGAT yang aslinya dikeluarkan oleh Direktur Utama PT. Cakrawala Nusantara Sampurna Line, Kota Cilegon, Provinsi Banten, bermeterai cukup dan telah dilegalisir oleh kantor pos, setelah diteliti tidak ada aslinya, diberi tanda (T.1); 2. Fotokopi Slip gaji atas nama Tergugat yang dikeluarkan oleh PT. Cakrawala Nusantara Sampurna Line tanggal 28 Maret 2021, bermeterai cukup dan telah dilegalisir oleh kantor pos, setelah diteliti tidak ada aslinya, diberi tanda (T.2); 3. Fotokopi Rincian Pengeluaran Tiap Bulan tanpa tanggal dan nomor, bermeterai cukup dan telah dilegalisir oleh kantor pos, setelah diteliti tidak ada aslinya, diberi tanda (T.3); 4. Fotokopi print out pembelian token listrik dari HP tanggal 24 Maret 2021, bermeterai cukup dan telah dilegalisir oleh kantor pos, setelah diteliti tidak ada aslinya, diberi tanda (T.4); 5. Fotokopi print out pembelian token listrik dari HP tanggal 29 Maret 2021, bermeterai cukup dan telah dilegalisir oleh kantor pos, setelah diteliti tidak ada aslinya, diberi tanda (T.5);
Putusan Perkara Nomor 000/Pdt.G/2021/PA.Clg |7
6. Fotokopi Kwitansi Pembelanjaan, bermeterai cukup dan telah dilegalisir oleh kantor pos, setelah diteliti tidak ada aslinya, diberi tanda (T.6); 7. Fotokopi print out percakapan whatsapp tanggal 29 Maret 2021, bermeterai cukup dan telah dilegalisir oleh kantor pos, setelah diteliti tidak ada aslinya, diberi tanda (T.7); B. Saksi: Saksi : NAMA SAKSI, umur 22 tahun, Agama Islam, pekerjaan IRT, pendidikan SLTA, Tempat tinggal di Kota Cilegon, pada pokoknya menerangkan dibawah sumpahnya sebagai berikut: - Bahwa saksi menerangkan ia adalah istri Tergugat; - Bahwa saksi tahu Penggugat dengan Tergugat telah bercerai secara resmi melalui putusan pengadilan pada tahun 2020; - Bahwa saksi tahu Penggugat dan Tergugat memiliki satu orang anak perempuan yang bernama NAMA ANAK yang masih berumur 2 tahun lebih; - Bahwa anak tersebut sekarang ini tinggal dan diasuh oleh Penggugat; - Bahwa selama ini anak tersebut dalam keadaan sehat dan tidak kurang apapun bersama Penggugat; - Bahwa Tergugat pernah datang kerumah Penggugat untuk bertemu dengan anaknya; - Bahwa Penggugat bekerja dan anak diasuh oleh pengasuh sampai Penggugat pulang dari kerja; - Bahwa Penggugat tidak pernah melarang Tergugat untuk datang bertemu dengan anaknya; - Bahwa saksi tahu Tergugat masih memberikan biaya untuk anak tersebut dan diterima oleh Penggugat; - Bahwa Tergugat bersedia dan mampu untuk memberikan nafkah terhadap anak sebesar Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah) dalam bentuk bahan pokok; Bahwa selanjutnya Penggugat menyatakan tidak akan menyampaikan apapun lagi dan telah sampai kepada kesimpulan akhirnya tetap dengan gugatan semula dan mohon putusan;
Putusan Perkara Nomor 000/Pdt.G/2021/PA.Clg |8
Bahwa selanjutnya Tergugat menyatakan tidak akan menyampaikan apapun lagi dan telah sampai kepada kesimpulan akhirnya tetap dengan jawaban semula dan mohon putusan; Bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini maka ditunjuk kepada hal-hal sebagaimana tercantum dalam Berita Acara Sidang perkara ini yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini; PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa maksud dan tujuan dari gugatan Penggugat sebagaimana diuraikan di atas; Menimbang, bahwa dari surat gugatan Penggugat, dapat disimpulkan bahwa pokok sengketa antara Penggugat dan Tergugat adalah kumulasi gugatan hak asuh anak (hadhanah) dan gugatan nafkah anak; Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim mempertimbangkan tentang pokok perkara, maka terlebih dahulu Majelis Hakim akan mempertimbangkan hubungan hukum antara Penggugat dengan Tergugat; Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti P.3 dan P.4 terbukti Penggugat dan Tergugat telah putus perkawinan dengan adanya Akta Cerai Nomor 424/AC/2020/PA.Clg tanggal 25 Agustus 2020; Menimbang, bahwa selama perkawinan Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai seorang anak perempuan bernama NAMA ANAK lahir tanggal 22 November 2018. Karena itu Majelis Hakim berpendapat, anak tersebut merupakan anak kandung dari Penggugat dan Tergugat (bukti P.2);
Menimbang, bahwa tugas pertama dan utama pengadilan perdata
adalah mendamaikan para pihak yang bersengketa karena perdamaian merupakan solusi terbaik untuk menyelesaikan setiap sengketa perdata daripada putusan yang dipaksakan dan oleh sebab itu berdasarkan ketentuan Pasal 154 RBG jo Pasal 39 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 65 dan 82 ayat (1 dan 4) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 dengan Perubahan Pertama dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan Penggugat dengan Tergugat didepan
Putusan Perkara Nomor 000/Pdt.G/2021/PA.Clg |9
sidang baik secara langsung maupun lewat proses mediasi, sesuai dengan ketentuan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi yang telah diubah dengan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2016 dengan bantuan Mediator Saiful, S, Ag, MH yang ditetapkan oleh Majelis Hakim, namun upaya damai tersebut tidak berhasil; Menimbang, bahwa mengenai gugatan hak asuh anak (hadhanah) yang diajukan oleh Penggugat, maka berdasarkan ketentuan Pasal 105 Kompilasi Hukum Islam, untuk dapat berhak memelihara anak, baik ayah dan ibunya, harus dibuktikan unsur-unsurnya, yaitu: 1. Bahwa apakah anak tersebut belum mumayyiz sehingga harus diasuh oleh ayah atau ibunya; 2. Bahwa apakah anak tersebut dalam keadaan dapat berdiri sendiri atau masih butuh biaya dari kedua orangtuanya atau dari pihak ayah atau ibunya; 3. Bahwa yang harus diketahui, hak asuh anak berkaitan dengan kepentingan anak, sehingga harus diketahui secara prinsipil hak-hak anak saat sekarang ini disesuaikan dengan keadaan masing-masing orangtuanya baik ayah maupun ibunya dari berbagai sisi diantaranya sisi finansial dan sisi ketersediaan waktu baik ayah dan ibunya dalam memberikan kasih sayang; 4. Bahwa perceraian yang terjadi antara ayah dan ibu anak-anak tersebut jangan sampai mengganggu perkembangan mental dan psikologis anak tersebut; Menimbang, bahwa terhadap dalil-dalil gugatan Penggugat, Tergugat telah memberikan jawaban secara lisan yang pada pokoknya tidak keberatan anak yang bernama NAMA ANAK dibawah pengasuhan Penggugat; Menimbang, bahwa dengan adanya jawaban dari Tergugat yang pada intinya tidak keberatan anak yang bernama NAMA ANAK dibawah pengasuhan Penggugat, maka Majelis Hakim berpendapat pernyataan Tergugat tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal 105 huruf a Kompilasi Hukum Islam menyatakan bahwa pemeliharaan anak yang belum mumayyiz atau belum berumur 12 tahun adalah hak ibunya, hal ini sesuai dengan hadits dari Nabi
Putusan Perkara Nomor 000/Pdt.G/2021/PA.Clg | 10
Muhammad Shallallaahu alaihi wasallam yang mana ada seorang wanita mengadu kepada Rasulullah:
إن ابين هذا كان بطين له وعاء وثدي له سقاء وحجري له حواء وإن أابه طلقين وأراد أن،اي رسول هللا
(رواه أبو داود وحسنه. أنت أحق به ما مل تنكحي: فقال له رسول هللا صلى هللا عليه وسلم،ينتزعه مين
.)األلباين يف صحيح سنن أيب داود
Artinya: Wahai Rasulullah, anak ini dulu pernah menjadikan perutku sebagai wadahnya, payudaraku sebagai sumber minumnya dan kamarku sebagai rumahnya, kini ayahnya telah menceraikanku dan ingin merampasnya dariku. Rasulullah bersabda kepada wanita ini: kamu lebih berhak terhadapnya selama kamu belum menikah lagi”. (HR. Abu Daud No.2276, Ahmad (2/182) dan Al Hakim dalam Al Mustadrak 2/225 dan dihasankan Albani dalam Shahih Sunan Abi Daud); Menimbang, bahwa meskipun Tergugat tidak keberatan anak yang bernama NAMA ANAK dibawah pengasuhan Penggugat, Majelis Hakim perlu menerangkan bahwa hak asuh anak bersama ibunya hanya berlaku selama anak tersebut belum mumayyiz atau belum berumur 12 tahun, sehingga berdasarkan ketentuan Pasal 105 huruf b menyatakan pemeliharaan anak yang sudah mumayyiz diserahkan kepada anak untuk memilih di antara ayah atau ibunya sebagai pemegang hak pemeliharaanya; Menimbang, bahwa dengan dikabulkannya gugatan Penggugat agar hak asuh anak (hadhanah) dibawah pengasuhan NAMA PENGGUGAT (Penggugat) maka Penggugat sebagai pemegang hak hadhanah (hak asuh anak) harus memberikan akses kepada Tergugat untuk bertemu dengan anaknya, dan jika Penggugat tidak memberikan akses kepada Tergugat untuk bertemu dengan anaknya tersebut maka hal itu bisa menjadi alasan Tergugat untuk mengajukan gugatan pencabutan hak hadhanah (hal ini sesuai dengan Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2017 tentang Pemberlakuan Rumusan Hasil Rapat Pleno Kamar Mahkamah Agung Tahun 2017 Sebagai Pedoman Pelaksanaan Tugas Bagi Pengadilan);
Putusan Perkara Nomor 000/Pdt.G/2021/PA.Clg | 11
Menimbang, bahwa terhadap nafkah anak, Majelis Hakim memberi pertimbangan sebagai berikut: 1. Bahwa pertimbangan terkait dengan hak asuh anak (hadhanah) sebelumnya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan pertimbangan terkait nafkah anak; 2. Bahwa tanggungjawab biaya pemeliharaan anak selama masa pernikahan merupakan tanggungjawab bersama antara suami istri, akan tetapi setelah terjadi perceraian berdasarkan ketentuan Pasal 105 huruf (c) Kompilasi Hukum Islam menerangkan biaya pemeliharaan anak ditanggung oleh ayahnya. Dan berdasarkan ketentuan Pasal 149 huruf (d) Kompilasi Hukum Islam menerangkan bahwa pemberian biaya pemeliharaan anak sampai mereka berumur 21 tahun. Maka Majelis Hakim berpendapat ayah berkewajiban memberikan biaya pemeliharaan atas satu orang anak; 3. Bahwa Islam mewajibkan laki-laki sebagai ayah untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya, tetapi ini bukan berarti perempuan sebagai ibu tidak berkewajiban secara moral membantu biaya hidup anak-anaknya karena ayah dan ibu mempunyai kontribusi yang sama dalam mendidik dan membesarkan anak-anaknya walaupun secara hukum ayah punya tanggungjawab lebih besar dalam hal pemberian biaya hidup dibandingkan seorang ibu; 4. Bahwa dengan demikian Majelis Hakim berpendapat mengenai jumlah pembebanan harus disesuaikan kebutuhan si anak disatu sisi dan kemampuan ayah pada sisi yang lain; 5. Bahwa berdasarkan fakta di persidangan dalam proses jawab menjawab, Tergugat bersedia dan sanggup untuk memberikan nafkah anak sebesar Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah) perbulan dalam bentuk bahan pokok, dan Penggugat tidak keberatan dengan kesanggupan dan kesediaan Tergugat tersebut; 6. Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, Majelis Hakim menilai berdasarkan kesanggupan Tergugat dengan menyanggupi membayar nafkah satu orang anak, yaitu anak yang bernama NAMA ANAK dengan nilai nominal Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah) setiap bulan dalam bentuk bahan
Putusan Perkara Nomor 000/Pdt.G/2021/PA.Clg | 12
pokok diluar biaya pendidikan dan kesehatan dengan tambahan kenaikan 10% (sepuluh persen) setiap tahun hingga anak tersebut dewasa; Menimbang, bahwa mengenai petitum yang memohon agar biaya perkara ditetapkan sesuai peraturan yang berlaku, oleh majelis mempertimbangkan sebagai berikut : Menimbang, bahwa perkara ini termasuk bidang hukum perkawinan dimana dalam hal terjadi perceraian tidak ada pihak yang menang dan kalah dalam perkara ini, maka berdasarkan ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan terakhir dengan Undang-Undang 50 Tahun 2009, biaya perkara dibebankan kepada Penggugat; Memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menetapkan anak bernama NAMA ANAK, perempuan, tanggal lahir 22 November 2018 berada di bawah hak asuh anak (hadhanah) Penggugat (NAMA PENGGUGAT); 3. Memerintahkan Penggugat (NAMA PENGGUGAT) untuk memberikan akses kepada Tergugat (NAMA TERGUGAT) untuk bertemu dengan anaknya yang bernama NAMA ANAK; 4. Menghukum Tergugat (NAMA TERGUGAT) untuk memberi kepada Penggugat (NAMA PENGGUGAT) nafkah anak yang bernama NAMA ANAK setiap bulan sejumlah Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah) dalam bentuk bahan pokok dengan tambahan kenaikan 10% (sepuluh persen) setiap tahun diluar biaya pendidikan dan kesehatan hingga anak tersebut dewasa; 5. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp. 345.000,00 (tiga ratus empat puluh lima ribu rupiah); Demikian putusan ini dijatuhkan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim, pada hari Senin tanggal 12 April 2021 M, bertepatan dengan tanggal 29 Sya’ban 1442 H, oleh kami Ridho Afrianedy, SHI, Lc, MH. sebagai Ketua
Putusan Perkara Nomor 000/Pdt.G/2021/PA.Clg | 13
Majelis, Rusydi Bidawan, SHI, MH. dan Ertika Urie, SHI, MHI., masing- masing sebagai Hakim Anggota. Putusan mana dibacakan pada hari itu juga dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut dengan didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota yang sama dan dibantu oleh Uswatun Hasanah, SHI, sebagai Panitera Pengganti, dengan dihadiri oleh Penggugat, diluar hadirnya Tergugat;
Ketua Majelis
Ridho Afrianedy, SHI, Lc, MH.
Hakim Anggota I Hakim Anggota II
Rusydi Bidawan, SHI, MH. Ertika Urie, SHI, MHI.
Panitera Pengganti
Uswatun Hasanah, SHI.
Perincian Biaya Perkara: 1. Biaya Pendaftaran Rp 30.000,00 2. Biaya Proses Rp 75.000,00 3. Biaya Panggilan Rp 200.000,00 4. Biaya PNBP PanggilanRp 20.000,00 5. Biaya Redaksi Rp 10.000,00 6. Biaya Meterai Rp 10.000,00 J u m l a h Rp. 345.000,00 (tiga ratus empat puluh lima ribu rupiah)