Anda di halaman 1dari 25

UPAYA PAKSA

Dr. Nurini Aprilianda


UPAYA PAKSA
Penyidik berwenang melakukan upaya
paksa
Penangkapan;
Penahanan;
Penggeledahan;
Penyitaan;
Bedah mayat;
Penggalian mayat
PENANGKAPAN
 Pengekangan kebebasan sementara waktu bila tdpt ckp
bukti (ps 1(20) KUHAP)
 Yg wenang:
1. Penyelidik a/ perintah penyidik u/ penyelidikan (ps 16
(2) KUHAP)
2. Penyidik/penyidik pbt u/ kepent penyidikan (ps 16 (2)
KUHAP)
3. Dilakukan bila ada dugaan seseorg adalah pelaku tp
didasrkan bukti permulaan yg ckp (ps 17 KUHAP)
 Apa itu Bukti permulaan yg ckp ?
1. Ada lap/pengaduan
2. Min 2 alat bukti (kaitkan dgn ps 184 KUHAP)
 Lamanya paling lama 1 hr (1x 24 jam) mengacu psl 19 (1)
KUHAP jo 1 (31) KUHAP
Dasar Alasan Penangkapan
(Pasal 17)
 Dugaan keras telah melakukan TP
 Berdasarkan bukti permulaan yang cukup (adanya laporan atau
pengaduan dengan didukung minimal satu alat bukti)
1. Rapat kerja mahkejapol 21 maret 1984  laporan/pengaduan+ satu
alat bukti
2. SKEP kapolri  No.Pol.SKEP/04/I/1982, 16 Feb 1982  Bukti yang
merupakan keterangan dan data yang terkandung dalam dua
diantara:
a. Laporan Polisi
b. Berita acara pemeriksaan di TKP
c. Laporan hasil penyelidikan
d. Keterangan saksi
e. Barang Bukti
 Diperbaiki dengan putusan MK No. 21/PUU-XII/2014
Bukti permulaan yang cukup = Bukti yang cukup = 2 alat bukti
 Dlm keadaan biasa (ps 18 KUHAP)
1. Ada ST(18(1))
2. Ada sprint penangkapan berisi identitas tsk, alasan
penangkapan & uraian singkat tp yang disangkakan
serta tpt diperiksa
3. Srt tembusan pd kel tsk(18(3))
Bila 3 syarat diatas tdk terpenuhi, polisi dpt
dipraperadilankan
• Dlm keadaan khusus ( tertangkap tangan) :
Langsung tanpa sprint, tsk & brg bukti lgsg
diserahkan penyidik/penyidik pbt (18 (2))
• Prinsipnya, penangkapan hanya dilakukan thd
kejahatan.
• Pd pelanggaran tdk diadakan penangkapan, kec
bila tsk dipanggil scr sah 2x berturut2 tdk hadir
tanpa alasan yg jelas
PENAHANAN
 Merup penempt tsk di tpt ttt (ps 1(21))
 Beda penangkapan dgn penahanan (pengertian, waktu & pihak yg
wenang)
 Dasar Hukum : Pasal 20 - 31 KUHAP
 Tujuan : (Pasal 20)
– Kepentingan Penyidikan
– Kepentingan Penuntutan
– Kepentingan Persidangan
 Pihak yang berwenang (Pasal 20)
– Penyidik
– Penuntut Umum
– Hakim
TENGGANG WAKTU PENAHANAN
(PASAL 24 – 28)
Pasal Tingkat Tahap I Tahap II Perpanjangan
(hari) (hari) Penahanan

24 Penyidikan 20 40 PU
25 Penuntutan 20 30 Ketua PN
26 PN 30 60 Ketua PN
27 PT 30 60 Ketua PT
28 MA 50 60 Ketua MA
Jumlah 150 250
TOTAL 400
TENGGANG WAKTU PENAHANAN
(PASAL 29)
Alasan:
• Tersangka/terdakwa mengalami gangguan fisik/mental
berat dibuktikan dengan surat keterangan dokter
• Perkara pidana diancam 9 tahun atau lebih

Tingkat Tahap I (hari) Tahap II Perpanjangan


(hari) Penahanan
Penyidikan 30 30 Ketua PN
Penuntutan 30 30 Ketua PN
PN 30 30 Ketua PT
PT 30 30 Hakim MA
MA 30 30 Ketua MA
TOTAL 300
 Dasar/ Alasan penahanan
1. Alasan yuridis/obyektif (ps 21 (4))
Tp diancam pid penjara lbh dr 5 thn/ walau
kurang dr 5 thn tp scr limitatif dlm ps 21 (4)
dpt dilakukan penahanan
2. Alasan subyektif (ps 21 (1))
Ada dugaan kuat berdsr bukti yg ckp
Penegak hk khawatir bila tdk ditahan :
Tsk melarikan diri
Tsk menghilangkan/merusak brg bukti
Tsk mengulangi tp
 TP yang secara limitatif dalam KUHAP disebutkan untuk
dapat dilakukan penahanan, antara lain :
 Pasal 282 ayat 3 KUHP
 Pasal 296 KUHP
 Pasal 351 ayat I KUHP
 Pasal 353 ayat 1 KUHP
 Pasal 372,378 KUHP
 Penyelundupan di UU No. 10 Tahun 1995
 TP dalam UU Imigrasi
 TP Narkotika
Prosedur Penahanan
( Pasal 21 ayat 2 dan 3)
 Tidak diperlukan surat tugas, bila merupakan
kelanjutan dari tindakan penangkapan oleh petugas
sebelumnya
 Adanya Surat Perintah Penahanan atau Penahanan
Lanjutan (bila penahanannya diperpanjang)
 isi surat perintah : identitas dan alasan
penahanan/uraian singkat TP yang
disangkakan/didakwakan.
 Tembusan Surat Perintah Penahanan harus
disampaikan kepada keluarga tersangka/terdakwa.
Jenis-Jenis Penahanan (Pasal 22)

 Jenis (Pasal 22 ayat 1)


 Penahanan rumah tahanan negara
 Penahanan rumah
 Penahanan kota
 Dasar alasan penyusunan jenis penahanan :
Disusun dari Penahanan yang terberat sampai
penahanan yang paling ringan sifatnya.
 Konsekuensi hukum : Tidak dapat dibolak-balik
penyebutan susunannya
Penahaaan Rumah Tahanan Negara
(RUTAN)
 tersangka/terdakwa ditempatkan di tempat tertentu
terpisah dari keluarga dan lingkungan sosialnya.
 RUTAN seharusnya dibangun di setiap
Kabupaten/Kota, bahkan dimungkinkan cabang
RUTAN di kecamatan ( Pasal 18 PP No.27 Tahun
1983 tentang Pelaksanaan KUHAP yang telah diubah
melalui PP No. 58 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
KUHAP)
 Tetapi dalam kenyataannya ketentuan Pasal 18
diatas belum dapat dilaksanakan. Sebagai contoh di
Kota/Kab Malang belum tersedia bangunan khusus
untuk RUTAN.
 berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman No.
03/1983 tentang Penetapan Lembaga
Pemasyarakatan (LP) tertentu sebagai RUTAN ( di
Lampiran II nya menentukan sebagian ruangan di
LP dialihfungsikan sebagai RUTAN) Contoh:
penerapan di LP Laki-Laki Klas 1 Lowokwaru dan
LP Wanita Klas II di Malang.
 Berdasarkan Penjelasan Pasal 22 ayat 1 KUHAP,
penahanan RUTAN dapat dilakukan di Kantor
Kepolisian, kejaksaan atau LP.
 Selama dilakukan penahanan di RUTAN
tersangka/terdakwa tetap harus dijamin hak-haknya
sebagimana ditentukan dalam KepMenKeh No.
04/1984 tentang Tata Cara Penempatan,
Perawatan Tahanan dan Tata Tertib RUTAN.
Penahanan Rumah

 Dilaksanakan di rumah tempat tinggal atau


kediaman tersangka/terdakwa dengan
dibawah pengawasan. (lazimnya yang
melakukan pengawasan adalah pihak
Kepolisian selama 24 jam).
 Dimungkinkan untuk keluar rumah tapi
atas ijin petugas dan bila perlu dilakukan
pengawalan.
Penahanan Kota
 Dilaksanakan di kata tempat tinggal atau kata
tempat kediaman tersangka/terdakwa
 Adanya kewajiban untuk melaporkan diri pada
waktu yang ditentukan kepada instansi yang
melakukan penahanan.
 Terhadap tersangka/terdakwa dapat dilakukan
penahanan di Desa tempat tinggal atau tempat
kediarnan, apabila memang tersangka/terdakwa
tidak bertempat tinggal di kota
Pengaruh Penahanan terhadap Pidana yang
dijatuhkan
(pasal 22 ayat 5)

 Pengurangan seluruh masa penahanan bagi


penahanan biasa
 Pengurangan sepertiga masa penahanan
bagi penahanan rumah
 Pengurangan seperlima masa penahanan
bagi penahanan kota
PENGALIHAN PENAHANAN
(PASAL 23)

Wewenang :
 Penyidik (Surat Perintah)
 Penuntut Umum (Surat Perintah)
 Hakim (Penetapan)

 Sifat Pengalihan Penahanan:


Terberat  Terendah
Terendah  Terberat
PENGAJUAN KEBERATAN
TERHADAP PASAL 29

 Tahap penyidikan dan penuntutan kepada


Ketua PT

 PN dan PT kepada Ketua MA


 Bila melampaui batas yg
ditentukan UU maka aparat dpt
dipraperadilankan

 Pihak kel dpt ajukan keberatan


perpanjangan penahanan. Pd
penyidikan & penuntutan
diajukan pd KaPN, sedangkan
pd tahap PN & PT diajukan ke
KaMA
Penangguhan Penahanan
 Diatur dlm ps 31 KUHAP, tp lbh lanjut diatur
dlm PP 27/1983 (ps 35&36) serta
Kepmenkeh 14/ 1983 angka 8
 Adalah mengeluarkan tsk/ tdkw dr tahanan
seblm batas waktu penahanan berakhir
 Proses sama ddn proses perj perdata,
berdasar kesepakatan 2 pihak, yaitu antara
tsk/tdkw, kel /penasehat hk dgn aparat
penegak hk
 Proses awal hrs berasal tr tsk,tdkw/ke/ph
ditujukan pd aparat yg menahan
PENANGGUHAN PENAHANAN
(PASAL 31)
 Wewenang
Penyidik
Penuntut Umum
Hakim
 Dasar Alasan:
Permintaan tersangka/terdakwa
 Pelaksanaan:
Dengan atau tanpa jaminan uang atau
jaminan orang
PROSEDUR PENANGGUHAN PENAHANAN
A. Jaminan Uang

Aparat 4
5
Hukum Bukti Setor

disetor & dititipkan


PENANGGUHAN Kesepakatan
1 Jumlah Uang PN
3

Tersangka/
Terdakwa
PROSEDUR PENANGGUHAN PENAHANAN
B. Jaminan Orang

Kesepakatan
Besar Uang
Tersangka/ Aparat +
Terdakwa Hukum Persetujuan
+ orang sebagai
jaminan
Orang Lain
(keluarga/PH)

PENANGGUHAN
 Alasan penangguhan tdk diatur dlm KUHAP (sakit,
pencari nafkah, krn pekerjaan)
 Ada 2 jenis penangguhan (ps 31)
1. Jaminan uang
 Hrs sdh disepakati besarnya dan dibuat scr tertulis
 Uang jaminan dibyr ke panitera PN dan dpt bukti beruipa resi
rangkap 3
 Status uang yg dititipkan adalah milik tsk
 Bila tsk lari & selama 3 bln tdk ditemukan dgn penetapan PN,
maka uang jaminan jd milik neg
2. Jaminan Orang
 Penjamin beri pernyataan & kepastian pd instansi yg menahan, ia
bersedia & bertgjwb menanggung resiko bila tsk/tdkw melarikan
diri.
 Pd jaminan orang jg diikuti dgn jaminan uang, tp tdk perlu
disetorkan, ckp dibuat tertulis o/ pp
 Jaminan uang br dibyr bila tsk/tdkw lari & 3 blm dicr tdk ketemu
 Bila tidak mau bayar, maka dilakukan penyitaan thdp kekayaan
penjamin u/ dijual lelang

Anda mungkin juga menyukai