Anda di halaman 1dari 14

DIAH GUSTINIATI

MAULANI,S.H.,M.H,

Bentuk-Bentuk Upaya
Paksa
A. Penangkapan

Suatu tindakan penyidik berupa


pengekangan sementara waktu kebebasan
tersangka atau terdakwa apabila terdapat
cukup bukti guna kepentingan penyidikan
atau penuntutan dan atau peradilan dalam
hal serta menurut cara yang diatur dalam
undang-undang hukum acara pidana (Pasal
1 butir 20)
1. Pejabat yang berwenang menagkap
a. Penyidik (Pasal 1 butir 20 KUHAP)
b. Penyelidik dan Penyidik Pembantu atas perintah
Penyidik (Pasal 16 KUHAP).

2. Tujuan dan Alasan Penangkapan


Tujuan : untuk kepentingan penyelidikan atau penyidikan
(Pasal 16 ayat (1) dan (2) KUHAP)
Alasan: adanya dugaan keras melakukan tindak pidana
berdsar bukti permulaan yang cukup (Pasal 17)
3. Syarat Sahnya Penangkapan (Pasal 18 ayat 1 -3 KUHAP)
a.Dengan menunjukkan surat tugas penangkapan yang dikeluarkan
oleh penyidik atau penyidik pembantu
b.Dengan memberikan surat perintah penangkapan kepada tersangka
yang mencatumkan identitas tersangka dan menyebutkan alasan
penangkapan serta uraian kejahatan
c.Surat perintah penangkapan tersebut harus dikeluarkan oleh pejabat
Polri yang berwenang dalam melakukan penyidikan di daerah
hukumnya
d.Menyerahkan tembusan surat perintah penangkapan kepada
keluarga tersangka setelah penangkapan dilakukan (pas 18 ayat(1)
dan ayat (3)).
4. Batas waktu penangkapan
Seorang hanya dapat dikenakan penangkapan maksimum
satu hari, apabila lebih dari satu hari beraarti sudah terjadi
pelanggaran hukum dan dengan sendirinya penangkapan
dianggap tidak sah (Pasal 19 ayat 1)

Apabila hal tersebut dilabggar, tersangka, penasehat


hukum, atau keluarganya dapat mengajukan pra peradilan
dan dapat menuntut ganti rugi (Pasal 77 dan Pasal 95
KUHAP)
Apabila dalam prosesnya mengalami hambatan-hambatan
seperti daerah masih tertutup dari sarana komunikasi, misalnya
daerah Papupa dan Daerah Istimewa Aceh. Pedoman
pelaksanaan KUHAP memberikan jalan untuk mengatasi
masalah tersebut :
A.Penangkapan supaya dilakukan sendiri atau dipimpin oleh
penyidik sehingga segera dapat dilakukan pemeriksaan ditempat
yang terdekat.

B.bila penangkapan dilakukan oleh penyelidik, pejabat penyidik


mengeluarkan surrat perintah kepada penyelidik untuk membawa
dan menghadapkan orang yang ditangkap kepada penyidik
B. Penahanan
1. Tujuan
“untuk kepentingan penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan hakim di
sidang pengadilan” (Pasal 20 KUHAP)

2. Alasan
a. Alasan Objektif
Pasal 21 ayat (4) KUHAP, yaitu:
- Tindak pidana diancam dengan pidana penjara
- Tindak pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 282 ayat 3, pasal 296, Pasal 335
ayat 1, Pasal 331 ayat 1, Pasal 335 ayat 1, Pasal372, Pasal 378, Pasal379 huruf
a, Pasal 453, Pasal 454, Pasal 459, Pasal 480, dan Pasal 506 KUHP, Pasal 25
dan @6 Rechtenordonnantie, Pasal 1, 2, dan 4 UU Tindak Pidana Imigrasi ( UU
Darurat No 8 Th 1955), Pasal 36 Ayat (7), 41, 43, 47, dan Pasal 48 UU No 9
Tahun 1976 tentang Narkotika
b. Alasan Subjektif
Pasal 21 ayat 1 KUHAP, “ ada dugaan keras
tersangka atau tedakwa melakukan tindak ppidana
dan dikhawatirkan akan :
-Melarikan diri;
-Merusak atau menghilangkan barang bukti; dan atau
-Mengulangi tindak pidana
-Dikhawatirkan mempengaruhi saksi; dan
-Mempersulit pemeriksaan
3. Pejabat dan Lama Penahanan
(pasal 24 -28)
Tabel 1. Pejabat dan Lama Penahanan
no Pejabat Lama Pejabat Lama Jumlah
Penahanan Perpanjangan perpanjangan

1 Penyidik 20 H P. Umum 40 H 60 H
2 P. Umum 20 H Ket. PN 30 H 50 H
3 Hakim PN 30 H Ket. PT 60 H 90 H
4 Hakim PT 30 H Ket PT 60 H 90 H
5 Hakim MA 30 H Ket. MA 60 H 110 H
Jumlah total 400 H

Apakah penahanan diatas dapat diperpanjang lagi? Dapat, berdasar Pasal 29 KUHAP
Tabel 2. Perpanjangan Penahanan Pasal 29
KUHAP
No Pejabat Penahanan Pejabat Jumlah Jumlah Jumlah
Perpanjang Perpanjang Perpanjang Total
an an Pertama an Kedua
1 Penyidik Umum Ket PN 30 H 30 H 60 H
2 P. Umum Ket PN 30 H 30 H 60 H
3 Hakim PN Ket PT 30 H 30 H 60 H
4 Hakim PT MA 30 H 30 H 60 H
5 Hakim MA Ket MA 30 H 30 H 60 H
Jumlah Total 300 H
4. Penangguhan penahanan
• Pasal 31 KUHAP:
1. Atas permintaan tersangka atau terdakwa, penyidik atau
penuntut umum atau hakim, sesuai dengan kewenangan
masing-masing dapat mengadakan penangguhan
penahanan dengan atau tanpa jaminan uang atau orang,
berdasarkan syarat yang ditentukan;
2. Karena jabatannya penyidik atau penuntut umum atau
hakim sewaktu-waktu dapat mencaut penangguhan
penahanan dalam hal tersangka atau terdakwa
melanggar syarat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
Kesimpulan penangguhan penahanan:
a.Atas permintaan tersangka atau terdakwa;
b.Dengan atau tanpa jaminan, uang atau orang
c.Diberikan oleh Penyidik, PU atau Hakim
Pengaturan lebih rinci diatur dalam PP No 27 tahun 1983
tentang pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara
Pidana
Uang jaminan disimpan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri

Tersangka/terdakwa melarikan diri, 3 bulan tidak ditemukan,


Uang jaminan jadi milik Negara dan disetor ke Kas Negara
KUHAP membagi jenin penahanan menjadi tiga
yaitu:
1.Penahanan Rumah (Pasal 22 ayat 2)
2.Penahanan Kota (Pasal 22 ayat 3)
3.Penahanan Rutan ( Rumah tahanan Negara)
(Pasal 18,19, dan PP 27/1983)
Ketiga jenis penahanan di atas dapat digunakan
untuk mengurangi lamanya pidana penjara yang
diberikan oleh hakim
• Pasal 22 ayat (4) KUHAP
a.Tahanan Rumah, dikurangi 1/3 dari lama
penahanan
b.Tahanan Kota, dikurangi 1/5 dari lama
penahanan
c.Tahanan Rutan, dikurangkan seluruhnya.

Anda mungkin juga menyukai