• korupsi adalah kejahatan luar biasa (extraordinary crime) yang dapat bersifat lintas negara • Konvensi PBB Anti Korupsi atau United Nations Convention Against Corruption (UNCAC) ditandatangi pada tanggal 18 Desember 2003 di Merida, Mexico. • UNCAC meliputi serangkaian panduan dalam melaksanakan pemberantasan korupsi, meliputi upaya pencegahan, perumusan jenis-jenis kejahatan yang termasuk korupsi, proses penegakan hukum, ketentuan kerjasama internasional serta mekanisme pemulihan aset terutama yang bersifat lintas negara. • Indonesia meratifikasi UNCAC melalui UU nomor 7 tahun 2006. Indonesia wajib mengimplementasikan pasal-pasal UNCAC dan mengikuti mekanisme peer review implementasi UNCAC dalam 2 putaran yaitu putaran pertama (2010-2012) dengan Inggris dan Uzbekistan sebagai reviewer dan putaran kedua (2016-2019) dengan Yaman dan Ghana sebagai reviewer. ISI UNCAC 1) tindakan-tindakan pencegahan, 2) kriminalisasi dan penegakkan hukum, 3) kerjasama internasional, 4) pengembalian asset dan 5) mekanisme implementasi.
Tujuan dari disusunnya konvensi ini adalah:
1. meningkatkan dan memperkuat upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi secara lebih efektif dan efisien; 2. meningkatkan, memfasilitasi, dan mendukung kerja sama internasional dan bantuan teknis dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi termasuk dalam pengembalian aset . KORUPSI MENURUT UNCAC • PENYUAPAN PEJABAT PUBLIK (PASAL 15) • PENYUAPAN PEJABAT PUBLIK ASING DAN PEJABAT ORGANISASI INTENASIONAL PUBLIK (PASAL 16) • PENGGELAPAN,PENYALAHGUNAAN,ATAU PENYIMPANGAN KEKAYAAN LAIN OLEH PEJABAT PUBLIK (PASAL 17) • PEMANFAATAN PENGARUH (TRADING IN INFLUENCE) (PS 18) • PENYALAHGUNAAN FUNGSI (PASAL 19) • MEMPERKAYA DIRI SENDIRI SECARA TIDAK SAH (PASAL 20) • PENYUAPAN DI SEKTOR SWASTA (PASAL 21) • PENGGELAPAN KEKAYAAN DI SEKTOR SWASTA (PASAL 22) Peraturan Terkait Penerapan UNCAC di Indonesia 1. UU No. 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana kemudian diamandemen; 2. UU No. 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (UU TPPU); 3. UU No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN); 4. UU No. 8 tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, sebagaimana kemudian diamandemen; 5. UU No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik; 6. UU No. 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme; 7. UU KPK dan Perubahannya 8. Peraturan [Presiden] No. 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, sebagaimana kemudian diamandemen; 9. UU No. 1 tahun 2006 tentang Bantuan Hukum Timbal Balik dalam Perkara Pidana. 10. Lembaga-lembagayang terlibatdalamupaya pencegahandan penanggulangan korupsi • Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK); • Kejaksaan Agung; • lembaga peradilan; • Kementerian Hukum dan HAM; • Kementerian Luar Negeri; • Kementerian Keuangan; Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI); • Badan Pemeriksa Keuangan (BPK); • Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP); • Ombudsman Republik Indonesia; • Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK); • Otoritas Jasa Keuangan (OJK); • Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas); • Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi; • Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN); • Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), • Komisi Yudisial (KY). IMPLEMENTASI UNCAC DI INDONESIA • Tindak pidana yang ditetapkan sejalan dengan UNCAC terutama dimasukkan dalam UU No. 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah melalui UU No. 20/2001, KUHP, dan UU No. 8/2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. Perbuatan mencakup: 1. suap aktif dan pasif pada pejabat publik di tingkat nasional, 2. penyalahgunaan jabatan; 3. penyertaan dalam tindak pidana dan dalam upaya percobaan melakukan tindak pidana; 4. penggelapan dalam sektor publik dan sektor swasta; 5. pencucian hasil–hasil kejahatan; 6. dan penyembunyian hasil–hasil kejahatan; 7. berbagai jenis tindak pidana, termasuk tindak pidana yang dilakukan di luar negeri dapat dikenakan hukuman penjara selama empat tahun atau lebih, merupakan tindak pidana asal dalam tindak pidana pencucian uang. • UU terkait pertanggungjawaban pidana korporasi masih belum berkembang, • Penyuapan pejabat-pejabat publik asing dan pejabat-pejabat organisasi internasional publik, memperdagangkan pengaruh, memperkaya diri secara tidak sah, dan suap di sektor swasta masih belum ditetapkan sebagai tindak pidana. Telah ada beberapa pertimbangan yang disampaikan terkait pemidanaan atas perbuatan tersebut dalam RUU Pemberantasan Korupsi dan RUU Perampasan Aset. • pelaku penyalahgunaan jabatan dapat diancam hukuman penjara seumur hidup, sedangkan pelaku suap dapat diancam hukuman penjara satu sampai lima tahun. Perbedaan ancaman hukuman ini mungkin perlu ditinjau kembali INVESTIGASI • Fungsi investigasi dijalankan oleh KPK, Kejaksaan, dan Kepolisian.