A.Identitas Klien
Keluhan Utama
Dua tahun lalu Tn. N pergi ke panti dengan alasan keinginan sendiri tinggal di panti
tersebut. Lalu Tn. N mengatakan nyeri bertambah saat melakukan aktivitas dan
berkurang jika beristirahat serta meminum obat. Nyeri dirasakan dengan skala 6 (0-10).
Tn. N mengatakan nyeri seperti dicengkram pada bagian tengkuk leher hingga kepala,
nyeri dirasakan hilang timbul.
Pasien mengatakan dalam keluarganya terdapat penderita hipertensi yaitu ibunya. Selain itu,
tidak ada penyakit keturunan lainnya dan penyakit menular seperti HIV dan TBC.
E. Genogram
++
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal
: Klien
1. Keadaan Umum
2. Integument
I: simetris antara kanan dan kiri, lesi (-), konjungtiva merah muda, reflek cahaya (+)
P: nyeri tekan (-), edema palpebra (-), benjolan (-)
ketajaman mata menurun
5. Telinga
7. Leher
I: tidak ada lesi, bisa melakukan rotasi
P: tidak ada pembesaran nodul-nodul
Inspeksi : composmentis
Palpasi : nyeri tekan (-), syaraf perifer ulna, median, radial (+)
Perkusi : refleks bisep (+), trisep (+), patella (+)
H. Pengkajian Emosi
PERTANYAAN TAHAP 1
1. Apakah pasien mengalami sukar tidur? Tidak
2. Apakah pasien sering merasa gelisah? Tidak
3. Apakah pasien sering murung atau menangis sendiri? Tidak
4. Apakah pasien sering was-was atau khawatir? Tidak
.
Skor benar 8 dan skor salah 2 dengan kategori kerusakan intelektual utuh.
N. Pengkajian Sosial
+ - ASPEK YANG
DITANYAKAN
DO:
- TD 150/100 mmHg.
- RR 20 x/menit
- Skala nyeri 6 (0-10).
Afterload meningkat
Kelemahan
Intoleransi aktivitas
1. Nyeri kronis berhubungan dengan kurangnya suplai O2 ditandai dengan pasien mengatakan
nyeri pada telungkuk dan TD 150/100 mmHg.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan ditandai dengan pasien
mengakatan cepat lelah saat beraktivitas dan tampak lemas.
PERENCANAAN
DIAGNOSIS TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
Nyeri kronis Setelah dilakukan asuhan 1. Ajarkan teknik 1. Teknik relaksasi dapat
berhubungan keperawatan selama 2 x 24 relaksasi. menurunkan tekanan
kepala.
3. Kontrol faktor 3. Untuk mengurangi
lingkungan yang stimulus nyeri bagi
mungkin mempengaruhi pasien
nyeri pasien