Anda di halaman 1dari 5

SDIT AL MADINAH TANJUNGPINANG

RINGKASAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA


KELAS IV

Tema 8 (Sub Tema 1, 2 dan 3)

KD 3.9 : Mencermati tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi


KD 3.10 : Membandingkan watak setiap tokoh pada teks fiksi

cerita rakyat seperti cerita Roro Jonggrang merupakan salah satu karya sastra.
karya sastra termasuk contoh dari cerita fiksi.
cerita fiksi adalah cerita yang dibuat berdasarkan imajinasi (angan-angan)
pengarang.
cerita fiksi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
✓ bersifat rekaan atau tidak nyata
✓ menggunakan bahasa yang tidak baku (kata yang digunakan tidak sesuai dengan
kaidah pedoman bahasa yang telah ditentukan)
✓ memiliki alur cerita
✓ memiliki pesan moral di dalamnya

Berikut ini jenis-jenis cerita fiksi dan penjelasannya:


No Jenis Cerita Fiksi Penjelasan

1. Cerita Jenaka Cerita yang membawa kesan menggembirakan karena


kelucuannya.

Contoh: cerita Si Kabayan

2. Mitos Cerita prosa rakyat yang benar-benar dianggap terjadi serta


dianggap suci oleh yang mempunyai cerita. Mitos ditokohkan
oleh para dewa atau makhluk setengah dewa.

Contoh: cerita Dewi Padi

3. Legenda Cerita prosa rakyat yang dianggap benar-benar terjadi, tetapi


dianggap tidak suci.

Contohnya:
1. Sangkuriang dan Malin Kundang (di buku JSIT Tema 4
halaman 2-3).
2. Asal Usul Surabaya
3. Terjadinya Gunung Tangkuban Perahu
4. Roro Jonggrang (di buku JSIT Tema 8 halaman 3-4)
5. Asal Usul Gunung Pinang (di buku JSIT Tema 8
halaman 59-62)
6. Batu Menangis (di buku JSIT Tema 8 halaman 86-88)

4. Dongeng Cerita yang tidak benar-benar terjadi.

Contohnya:
1. Aji Saka
2. Pembuat Kendi dan Perajin Emas (di buku JSIT Tema 4
halaman 96-97)
3. Kisah Dayang Bandir dan Sandean Raja (di buku JSIT
Tema 8 halaman 32-33)
4. Bawang Putih dan Bawang Merah (di buku JSIT Tema
8 halaman 132-133)

5. Fabel Cerita yang menceritakan kehidupan hewan yang berperilaku


menyerupai manusia. Cerita tersebut tidak mungkin kisah nyata.
Fabel adalah cerita fiksi, maksudnya khayalan belaka (fantasi).
Kadang fabel memasukkan karakter minoritas berupa manusia.

Contohnya:
1. Si Monyet dan Kura-Kura (di buku JSIT Tema 4
halaman 21-22)
2. Kelinci yang Rajin Bekerja (di buku JSIT Tema 4
halaman 48-49)
3. Persahabatan Ikan Mas dan Burung (di buku JSIT
Tema 4 halaman 74-76)
4. Semut dan Belalang (di buku JSIT Tema 4 halaman 125-
126)
5. Kijang dan Kura-Kura (di buku JSIT Tema 8 halaman
25-26)
6. Kisah Si Raja Parkit (di buku JSIT Tema 8 halaman 93-
94)
7. Burung Tempua dan Burung Puyuh (di buku JSIT
Tema 8 halaman 104-105)
8. Monyet yang Malas (di buku JSIT Tema 8 halaman 116-
117)
9. Buaya dan Burung Penyanyi (di buku JSIT Tema 8
halaman 128)
6. Sage Cerita lama yang berhubungan dengan sejarah serta menceritakan
keberanian, kepahlawanan, kesaktian, dan keajaiban seseorang.

Contohnya:
1. Ciung Wanara
2. Lutung Kasarung (di buku JSIT Tema 8 halaman 41-42)

7. Cerita Pendek Cerita berbentuk prosa dalam ukuran yang luas yaitu cerita
(Cerpen) dengan plot dan tema yang kompleks, karakter yang banyak, dan
setting cerita yang beragam.

Contohnya:
1. Jujur Membawa Berkah (di buku JSIT Tema 4 halaman
29-30)
2. Rajin Membaca Pangkal Pandai (di buku JSIT Tema 4
halaman 115-116)
3. Tiga Permen Lolipop di Majalah Aku Anak Saleh.

8. Novel Suatu cerita dengan alur panjang yang mengarang kehidupan


manusia, bersifat imajinatif, serta menceritakan kehidupan
manusia hingga terjadinya konflik yang dapat menyebabkan
perubahan nasib para pelakunya.

Contohnya: novel Anak Rantau.

❖ Tokoh dan Penokohan dalam cerita


kisah Dayang Bandir dan Sandean Raja (di buku jsit Tema 8 halaman 32-33) pada
cerita tersebut, disebutkan banyak tokoh
tokoh adalah orang/pelaku yang berperan dalam cerita.
penokohan adalah cara pengarang menggambarkan karakter tokoh-tokoh dalam
cerita.
tokoh berdasarkan peran dalam cerita dibedakan menjadi dua:
✓ tokoh utama
adalah tokoh yang memiliki peranan penting dan sering disebut dalam cerita.
✓ tokoh tambahan
adalah tokoh yang sedikit diceritakan dan sebagai pemanis cerita.

cara menentukan tokoh utama pada cerita fiksi:


1. membaca teks dengan seksama (teliti)
2. mencari tokoh yang sering muncul di dala cerita tersebut
3. menentukan sifat tokoh tersebut sesuai cerita

perwatakan adalah penggambaran sifat tokoh dalam cerita.


perwatakan berfungsi menyediakan alasan bagi tindakan tertentu yang dilakukan
tokoh.
macam-macam watak tokoh:
1. Protagonis adalah tokoh yang mendukung cerita.
✓ tokoh berwatakan baik
2. Antagonis adalah tokoh yang menjadi penantang cerita.
✓ tokoh berwatakan jahat
3. Tritagonis adalah tokoh penengah
✓ tokoh yang tidak memihak protagonis dan antagonis.

❖ Unsur Cerita
unsur cerita terbagi menjadi 2:
✓ unsur intrinsik
adalah unsur-unsur yang berasal dari dalam cerita.
• unsur intrinsik terdiri dari unsur-unsur:
1. Tokoh dan penokohan
tokoh adalah orang yang diceritakan atau terlibat dalam suatu cerita.
penokohan adalah watak dari para tokoh.

2. Latar
latar adalah mengenai waktu, suasana, dan tempat cerita tersebut terjadi.
3. Alur
alur adalah urutan peristiwa yang membentuk cerita.
alur terbagi 3:
✓ bagian awal, berisi pemaparan awal cerita bermula.
✓ bagian tengah, berisi konflik atau permasalahan yang terjadi.
✓ bagian akhir, berisi penyelesaian konflik yang terjadi.

4. Tema
tema adalah gagasan pokok yang menjadi permasalahan yang mendasari isi
sebuah cerita fiksi.

5. Amanat
amanat adalah pesan moral, yaitu nilai-nilai yang ingin disampaikan agar
pembaca mendapatkan pelajaran dari cerita tersebut.

✓ unsur ekstrinsik
adalah unsur-unsur yang berasal dari luar cerita.
• unsur ekstrinsik terdiri dari unsur-unsur:
1. Nilai moral
2. Nilai budaya
3. Nilai agama
4. Nilai edukasi/pendidikan

unsur dalam sebuah cerita merupakan bagian yang penting untuk kita pahami.
yang paling penting adalah kita harus dapat mengambil hikmah dari isi cerita
tersebut.
hikmah dapat dijadikan teladan dalam kehidupan sehari-hari.

Ya Allah Ampunilah Kedua Orang Tuaku

Anda mungkin juga menyukai