Anda di halaman 1dari 37

Menikmati Cer

ita Sejarah
Disusun oleh:
Kelompok 2
Dini Tria Rizkina
Miftahul Jannah
M. Rahid
M. Sugma Al-hafi
zh
Zhira Maghfirah
Kelas: XII Mipa 3
Guru Pembimbin
g: Ernida S.pd
A. Mengidentifikasi Informasi dalam Teks
Certita Sejarah
Pengertian Teks Sejarah

Teks cerita sejarah adalah teks yang didalamnya


menjelaskan dan menceritakan tentang fakta kejadian masa
lalu yang menjadi latar belakang dan memiliki kesejarahan
yang besifat naratif atau deskritif
Teks cerita sejarah dibagi menjadi 2 :

1. Teks cerita sejarah fiksi : 2. Teks cerita Non-fiksi : Teks


Teks cerita sejarah yang cerita sejarah yang nyata.
tidak nyata. Contoh :
Contoh :  Biografi
 Novel  Autobiografi
 Cerpen  Cerita perjalanan
 Legenda  Catatan Sejarah
 Roman
Strukur Teks Cerita Sejarah

 Orientasi,merupakan bagian pengenalan atau


pembuka dari teks cerita sejarah.
 Urutan peristiwa,merupakan rekaman peristiwa
sejarah yang terjadi.
 Reorientasi,berisi komentar pribadi penulis tentang
peristiwa atau kejadian sejarah yang diceritakan.
Mendata Informasi Penting Dalam Teks Sejarah
Majapahit

• Raden Wijaya berhasil menjadi Raja Majapahit pertama


bergelar kertarajasa Jayawardhana
• Ronggo Lawe diangkat menjadi adipati dituban
• Sang Prabu telah menikah dengan empat putri mendiang Raja
Kertanegara (Dyah Tribunan) yang menajdi permaisuri,yang
kedua adalah Dyah Nara Indraduhita, ketiga adalah Dyah Jaya
inderadewi, dan Dyah Gayatri yang juga disebut Retno Sutawan
atau Rajapatni, telah menikah lagi dengan seorang senopati
perkasa bernama Kebo Anabrang atau juga Mahisa Anabrang
untuk membawa pulang dua putri bersaudara
• Terjadilah persaingan diantara para istri ini dalam merebutkan
cinta kasih dan perhatian Sri Baginda yang tentu saja akan
mengangkat derajat masing-masing hingga terjadi perpecahan
diam-diam diantara mereka
• Ronggo Lawe berpihak kepada Dyah Gayatri
• Sang prabu mengangkat Senopati Nambi sebagai Patih kerjaan
Majapahit
• Adipati Ronggo Lawe mempunyai istri yang setia yaitu Dewi
Mertorogo
• Mego lamat adalah salah satu diantara kuda-kuda kesayangan
Adipati Ronggo Lawe, seekor kuda yang amat indah dan kuat,
warna bulunya abu-abu muda.
• Ronggo Lawe menghadap Sang Prabu tanpa pemberitahuan
dan menentang pengangkatan Patih Nambi
• Ronggo Lawe adalah keponakam Lembu sora
Menentukan Hal-hal Menarik Dalam Novel Sejarah

1. Novel tersebut menggunakan sudut pandang campuran.


Beberapa bagian ditemukan menggunakan sudut pertama
orang tunggal.
2. Pada beberapa bagian, novel tersebut mendeskripsikan
karakter, objek, maupun peristiwa begitu detil
3. Novel tersebut menampilkan beberapa karakter yang pernah
hidup dalam kehidupan nyata
4. Novel mampu menggugah rasa penasaran kita akan Kerajaan
Majapahit dan beberapa kemelut atau peristiwa yang terkait
dalam kerajaan tersebut
Ciri-Ciri teks cerita sejarah :

1. Disajikan secara kronologis atau urutan peristiwa atau


urutan kejadian
2. Bentuk teks csrita ulang (recount)
3. Struktur teksnya: orientasi,urutan peristiwa,reorientasi
4. Sering menggunakan konjungsi temporal
5. Isi berupa fakta
6. Menggunakan konjungsi temporal
7. Menggunakan kata benda(Nomina)
8. Menggunakan verba
Kata nomina dibagi menjadi 3 kelompok yaitu:
• Nomina modifikatif misalnya dua botol, ruang makan dan lain
sebagainya.
• Nomina kordinatif (kata benda saling menerangkan), misalnya
sandang pangan, lahir batin, hak dan kewajibannya.
• Nomina apositif sebagai keterangan yang diselipkan atau
ditambahkan, misalnya pergi berlibur ke garut, teman sekamarku,
Aulia dan sebagainya.
B. Menganalisis Kebahasaan Teks Cerita (Novel)
Sejarah
Membaca novel sejarah tidak dapat dilepaskan
dari Bahasa yang digunakan. Seperti diketahui bersama
bahwa Bahasa novel sejarah yang dianut adalah Bahasa
yang digunakan dalam karya sastra pada umumnya,
yakni konotatif dan emotif. Bahan dasar novel sejarah
adalah Bahasa. Bahasa merupakan sistem tanda yang
digunakan oleh masyarakat.
Beberapa kaidah kebahasaan yang
digunakan pada novel sejarah

2. Menggunakan banyak kata yang


1. Menggunakan banyak
menyatakan urutan waktu ( konjungsi
kalimat bermakna lampau
kronologis, temporal). Seperti: sejak
Contoh: Prajurit-prajurit yang
saat itu, setelah itu, mula-mula,
telah diperintahkan
kemudian.
membersihkan gedung bekas
Contoh: Setelah juara gulat itu pergi,
asrama telah menyelesaikan
Sang Adipati bangkit dan berjalan
tugasnya.
tenang-tenang masuk ke Kadipaten.
3. Menggunakan banyak kata kerja yang menggambarkan suatu
tindakan (kata kerja material).
Contoh:
a. Di depan Ratu Biksuni Gayatri yang berdiri, Sri Gitarja duduk
bersimpuh.
b. Ketika para Ibu Ratu menangis yang menulari siapa pun untuk
menangis, Dyah Wiyat sama sekali tidak menitikkan air mata.

4. Mengunakan banyak kata kerja yang menunjukkan kalimat tak langsung


sebagai cara menceritakan tuturan dari seorang tokoh oleh pengarang.
a. Menurut Sang patih, Galeng telah periksa seluruh kamar Syahbandar dan
ia telah melihat banyak botol dan benda-benda yang ia tak tahu nama
dan gunanya.
b. Riung Samudera menyatakan bahwa ia masih bingung dengan semua
penjelasan kendit Galih tentang masalah itu.
5. Menggunakan banyak kata kerja yang menyatakan setuatu yang
dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh (kata kerja mental), misalnya,
merasakan, menginginkan, mengharapkan, mendambakan,
mengaanggap.
Contoh:
a. Gajah Mada sependapat dengan Jalan pikiran Senopati Gajah
Enggon.
b. Melihat itu, tak seorang pun yang menolak karena semua berpikir
Patih Gajah Mada memang mampu dan layak berada di tempat.
6. Menggunakan banyak dialog
Contoh:
“Mana surat itu?”
“Ampun, Gusti Adipati, Patik takut
maka Patik bakar.” 7. Menggunakan kata-kata sifat (descriptive
language) untuk menggambarkan tokoh,
tempak, atau suasana.
Contoh:
Dari apa yang terjadi itu terlihat betapa besar
wibawa Gajah Mada, bahkan beberapa prajurit
harus mengakui wibawa yang dimiliki Gajah
Mada jauh lebih besar dari wibawa
Jayanegara. Sri Jayanegara masih bisa diajak
bercanda, tetapi tidak dengan Patih Gajah
Mada, sang pemilik wajah yang amat beku itu.
Menjelaskan Makna Kias yang Terdapat dalam Teks
Cerira (Novel) Sejarah

a. Makna Kias
Makna Kias adalah makna yang 1. Diantara para Ibu Ratu yang terpukul
mengandung pengandaian atau hatinya, hanya Ibu Ratu Rajapatni
pengibaratan. Makna kias arti Biksumi Gayatri yang bisa berpikir
tidak sebenarnya, konotatif. Kata sangat tenang
atau frasa bermakna kias ini Terpukul hatinya = sangat sedih.
digunakan penulis untuk
membangkitkan imajinasi 2. Mampukah Cakradar menjadi tulang
pembaca saat membacanya serta punggung mendampingi istrinya
memperindah cerita. menyelenggarakan pemerintahan?
Tulang punggng = sandaran, sumber
kekuatan.
b. Peribahasa
Peribahasa adalah kelompok kata atau kalimat yang
menyatakan suatu maksud, keadaan seseorang, atau hal
yang mengungkapkan kelakuan, perbuatan atau hal
mengenai diri seseorang. Peribahasa mencakup
ungkapan, pepatah, perumpamaan, ibarat, tamsil.
Peribahasa digunakan penulis untuk memperkuat latar
waktu dan tempat kejadian cerita.
Contoh:
Hidup rakyat Majapahit boleh dikata gemah ripah loh
jinawi kerta tata rajaharja, hukumditegakkan, keamanan
Negara dijaga menjadikan siapa pun merasa tenang dan
tentram hidup dibawah panji gula kelapa.
Peribahasa gemah ripah loh jinawi kerta tata raharja
merupakan peribahasa Jawa, yang artinya hidup makmur
aman tenteram.
Tabel Analisis Unsur Kebahasaan dalam Novel Sejarah
No Kaidah bahasa Kutipan teks

1. Kalimat bermakna lampau • "Dan tidakkah kita seharusnya membela diri dengan gagah
perkasa seperti mendiang ayah?“
• Tarikan dagunya yang meruncing, mulut yang tidak cengeng,
sepasang mata yang bersinar-sinar penuh keberanian,
serupa benar dengan mendiang ayahnya, seorang perwira
yang digdaya dan perkasa, Lembu Tirta yang terkenal sebagai
seorang di antara benteng-benteng Mojopahit, yang
membantu perjuangan Raden Wijaya yang kini telah menjadi
Raja Mojopahit pertama bergelar Sang Prabu Kertarajasa
Jayawardana.
• Anak laki-laki ini baru berusia tiga tahun ketika ayahnya
gugur di medan perang, akan tetapi karena seringnya dia
mendengar penuturan ibunya tentang kegagahan ayahnya
itu sehingga kini melihat ibunya ketakutan dan hendak
melarikan diri, dia merasa penasaran sekali.
2. Penggunaan konjungssi yang menyatakan urutan Konjungsi yang menyatakan urutan waktu
waktu disebut pula konjungsi temporal, seperti kata
lalu, kemudian, selanjutnya, berikutnya,
setelah, dll.
3. Penggunaan kata kerja material a. Gajah Mada sependapat dengan Jalan
pikiran Senopati Gajah Enggon.
b. Melihat itu, tak seorang pun yang menolak
karena semua berpikir Patih Gajah Mada
memang mampu dan layak berada di
tempat.

4. Penggunaan kalimat tidak langsung Yang penting kalian ketahui adalah bahwa
terdengar olehku adanya berita angin bahwa
Kadipaten Tuban nampaknya bersiap-siap
hendak memberontak Mojopahit. - Dan aku
tahu benar bahwa kekalutan ini tentu akan
dipergunakan kesempatan baik oleh musuh
besar kita
5. Penggunaan kata kerja mental Kata kerja mental adalah kata kerja yang
menunjukkan perasaan seseorang seperti
mencintai, merindu, dll
6. Penggunaan dialog “Mana surat itu?”
“Ampun, Gusti Adipati, Patik takut maka Patik
bakar.”
7. Penggunaan kata sifat • Ibu itu berusia kurang dari empat puluh
tahun, masih cantik sekali biar pun
pakaiannya sederhana saja.
• Kulitnya kuning langsat dan wajahnya
masih kelihatan segar dan belumada
keriput merusak kulit mukanya.
Latihan

1. Ia tahu benar Tholib Sungkar Az-Zubaid adalah kucing hitam di waktu malam dan
burung merak di siang hari.
Makna:
Tokoh "Tholib Sungkar Az-Zubaid" menurut ungkapan tersebut memiliki dua karakter
yang berbeda. Pada pagi hari, ia merupakan sosok yang gemar menyombongkan dirinya
sendiri. Sementara di malam hari, ia tampil sebagai orang yang biasa, tidak berbeda
dengan orang lain.
2. Dalam hati kecilnya bayangan Sang Adipati, yang jelas memberanikan istrinya, antara
sebentar mengawang dan mengancam hendak merobek-robek hatinya.
Makna:
Seseorang membayangkan sejenak munculnya tokoh seorang adipati yang membuat
sang istrinya berani melakukan sesuatu, namun di saat yang bersamaan melakukan
tindakan yang menyakiti hati sang istri.
3. Bau kemenyan menyebar menyapa hidung siapa pun tanpa kecuali.
Makna:
Kemenyan memiliki aroma yang sangat menyengat dan bila aroma tersebut tertiup
angin maka aroma yang sangat menyengat itu dapat tercium oleh siapapun.

4. Cakradara sama sekali tidak menyadari seseorang mengikuti gerak kakinya dengan
pandangan tidak berkedip dan isi dada yang mengombak.
Makna:
Tokoh Cakradara sama sekali tidak menyadari bahwa ada seseorang yang
membuntutinya dengan saksama dan tanpa suara sama sekali.

5. Majapahit memang bisa berada dalam genggamannya, dan kekuasaan manakah yang
lebih tinggi dibandingkan kekuasaan seorang raja?
Makna:
Kutipan tersebut mengungkapkan kemampuan seseorang yang dianggap mampu
menjadi raja Majapahit, suatu jabatan yang dianggap sebagai kekuasaan tertinggi saat
itu.
C. Mengonstruksi Nilai -Nilai dalam Novel
Sejarah ke dalam Teks Eksplanasi
Mengidentifikasi Nilai –Nilai dalam Novel
Sejarah.
Karya sastra yang baik,termasuk novel sejarah,selalu mengandung nilai
(Value).nilai tersebut dikemas secara implisit ,dalam alur, latar, tokoh, tema.nilai yang
terkandung dalam novel antara lain nilai nilai budaya, nilai moral,nilai agama,nilai
sosial, nilai estetis.

1. Nilai budaya adalah nilai yang dapat memberikan atau mengandung hubungan
yang mendalam dengan suatu masyarakat,peradaban atau kebudayaan.nilai budaya
mengajarkan hidup tenang,tidak terburu buru,segala sesuatu nya harus di
hubungkan dengan alam.
2. Nilai moral/etik adalah nilai yang dapat memberikan atau memancarkan petuah
atau ajaran yang berkaitan dengan moral dan etika.
3. Nilai agama adalah dalam cerita yang berkaitan atau bersumber
pada nilai nilai agama.
4. Nilai sosial adalah nilai yang berkaitan dengan tata pergaulan
antara individu dalam masyarakat.
5. Nilai estetis adalah nilai yang berkaitan dengan keindahan
struktur pembangun cerita ,fakta cerita,maupun teknik
penyajian cerita.
Mengaitkan Nilai Nilai dalam Novel sejarah dengan
Kehidupan.

Selain mengandung keindahan, karya sastra juga memiliki nilai manfaat bagi
pembaca. Penciptanya dilakukan bersama –sama dan sendiri.karya sastra
memang merupakan dokumen sosial yang lebih dahulu disebut jalan keempat
kebenarannya melalui sastra pembaca seringkali jauh lebih baik dari pada
melalui tulisan –tulisan nonsastra serta dapat menghayati hakikat eksistensi
manusia dengan segala permasalahannya.
Menyajikan Nilai Novel Sejarah ke dalam Sebuah
Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi yaitu teks yang menjelaskan tentang proses


terjadinya sesuatu atau terbentuknya suatu fenomena alam atau
sosial.
Teks ekplanasi disusun dengan struktur yang terdiri atas
bagian –bagian yaitu:
-Pernyataan umum
-Dereta penjelasan (Eksplanasi)
-Penutup
Latihan
1.Untuk meningkatkan pemahaman mu tentang nilai nilai dalam novel sejarah,bacalah dengan
saksama kutipan novel sejarah berikut ini,kemudian tentukan nilai yang terkandung di
didalamnya.
Jawabannya:
Terdapat nilai budaya ,yang mengajarkan hidup tenang ,tidak terburu-buru,segala sesuatunya harus di
hubungkan dengan alam.
Terdapat nilai moral/etik, ketakutan membela kebenaran sama buruknya dengan kejahatan karena sama –
sama melanggar keadilan.
Terdapat nilai agama ,tampak pada aktivitas rakyat dari berbagai agama mendoakan kertarajasa
jayawadhana yang sedang sakit.
Terdapat nilai sosial, tampak pada tingkatan menyumbang dan kesediaan untuk membantu pelaksanaan
pesta perkawinan.
Dan juga terdapat nilai estetis ,terkait dengan teknik penyajian cerita ,teknik yang digunakan pengarang
adalah teknik showing (deksritif),teknik ini efektif untuk mengambarkan suasana,tempat ,waktu sehingga
pembaca dapat membayangkan seolah –olah menyaksikan dan merasakan sendiri.
LATIHAN
Bacalah kembali teks novel sejarah pangeran diponogoro :menggagas ratu adil .Tuliskan
dan jelaskan teks novel sejarah tersebut !

NO Nilai nilai yang Jawaban


terkandung dalam novel
sejarah
1 Nilai Moral Mengutamakan kejujuran ,tercemin dari sifat
perjuangan yang anti kebatilan dan kejahatan.
2 Nilai Budaya Mengutamakan kepentingan rakyat ,tercemin
dalam sikapnya merakyat ,kediamannya
ditengah-tengah rakyat ,kediamannya
ditengah-tengah rakyat dan berjuang untuk
membebaskan penderitaan rakyat.
3 Nilai Sosial Mengutamakan kemerdekaan tercemin dari
sifat perjuangannya yang anti penjajah.
4 Nilai Ketuhanan(religi) Mengutamakan ketaqwaan ,tercermin dari
ketaatan melaksanakan perintah -perintah
agama.
D. Menulis Novel Sejarah Pribadi
Menyusun Kerangka Novel Sejarah
Berdasarkan Peristiwa Sejarah

Peristiwa Sejarah Pengambangan Peristiwa


Meletusnya Gunung kelud tahun 1966 Aku dilahirkan di pengungsian saat Gunung
Kelud meletus tahun 1966. Karena
minimnya fasilitas kesehatan di
pengungsian, ibu meninggal saat
melahirkanku.
Kecelakaan kereta api di Bintaro pada 19 Dalam kecelakaan kereta api di Bintaro
Oktober 1987 tanggal 19 Oktober 1987, aku masih berusia
8 tahun. Kedua orang tuaku tewas dalam
peristiwa itu. Aku sendiri kehilangan
sebelah kakiku yang tertindih pintu kereta
api.
Mengmbangkan Teks Cerita sejarah

Cara Nadeea menulis Nadeea Mulai Berimajinasi


• Dia mulai menonton bola. • Seandainya Edwin van der Sar
• Dia mulai membaca cerita ayahku.
bola. • Dia seorang penjaga gwang
• Dia mulai membayangkan keamanan Belanda.
idolanya.
Mengmbangkan Cerita ala Permainan
Nadeea Membuat Konflik Bola
• Nadeea membayangkan • Permainan dimulai: siapa Nadeea,
kebahagiaan dari sang siapa ayanhnya, siapa ibunya, siapa
ayahnya. temannya, dimana tinggalnya, dimana
• Nadeea I ngin ayahnya sekolahnya, kejadian apa yang
menjadi mentari. menyedihkan sebelum permainan
dimulai, dan sebagainya.

Kekecewaan Evan
• Belanda masuk semifinal piala Eropa.
• Belanda dikalahkan Portugal.
Setiap Orang Memiliki Sisi
yang Berbeda Upaya saling Mengasihi
• Evan semakin kecewa ketika • Evan dan ayahnya pindah
tim belanda takluk oleh ke apaetemen dekat
Rep. Cheska untuk berebut stadion.
posisi ketiga. • Harapannya komunikasi
• Ia mau bertemu teman- makin akrab.
temannya.
Evan Menemukan Mentari
Harapan Evan di Piala Dunia • Bersama Mandy, Evan mau
• Edwin van de Sar pindah ke menyaksikan ayahnya
MU. bertanding di piala dunia di
• Berbagai media Jerman.
menjadikannya headline. • Belanda masuk final piala
dunia.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai