Anda di halaman 1dari 10

Diagnosis kehamilan

Pelayanan kebidanan berfokus pada kebutuhan Perempuan sepanjang siklus hidupnya, pendekatan
yang Dilakukan sesuai dengan kebutuhan disetiap individu

Bidan dalam memberikan pelayanan berfokus pada perempuan, dengan meyakini bahwa kehamilan
dan persalinan bukan sekedar peristiwa klinis tetapi juga peristiwa transisi sosial dan psikologis yang
amat kritis bagi seorang perempuan.

Upaya promotif,Upaya Preventif, Upaya Kuratif,Upaya Rehabilitatif

PERUBAHAN PADA SISTEM REPRODUKSI.UterusVagina/VulvaOvarium

PayudaraSistem ,EndokrinSistem

PernafasanSistem

PerkemihanSistem

Pencernaan Sistem

KardiovaskulerSistem

IntegumenSistem

MetabolismeSistem

Muskuloskeletal

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya

janin (280 hari/ 40 minggu) atau 9 bulan 7 hari. Trimester I : 0-12 mingguTrimester II : 12 – 18
mingguTrimester III : 18 – 40 minggu

Tujuan Asuhan Kehamilan

Memantau kemajuan kehamilan dan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh

kembang bayiMeningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan
bayiMengenali secara dini adanya ketidaknormalan/komplikasi yang mungkin terjadi

selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan

pembedahan

Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu dan bayi

dengan trauma seminimal mungkin

Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI Ekslusif

Peran ibu dan keluarga dalam menerima kehamilan

Tanda dan Gejala Kehamilan

Tanda tidak Pasti

• Amenorea

• Mual (Emesis)
• Sinkope (Pingsan)

• Payudara tegang

• Sering Miksi (BAK)

• Pigmentasi kulitTanda dugaan kehamilan

• Uterus membesar

• Pemeriksaan Dalam : Tanda Hegar, Tanda Chadwicks, Tanda Piscaseck

• Ballotement

• PP Test (+)

Tanda Pasti Kehamilan

• Gerakan janin dalam rahim

• Denyut Jantung Janin (DJJ)Diagnosis Kehamilan

Pemeriksaan Abdomen :

Pemeriksaan Tinggi

Fundus Uteri (TFU)Pemeriksaan palpasi

Abdomen (Leopold I, Leopold II, Leopold III, Leopod IV)

Pemeriksaan Laboratorium : Uji Hormonal Kehamilan (hCG) pada awal Kehamilan

Pemeriksaan Penunjang : Pemeriksaan USG

Manajemen Kebidanan

Metode atau bentuk pendekatan yang Digunakan bidan dalam memberikan asuhan

Kebidanan sehingga langkah-langkah dalamMenejemen kebidanan merupakan alur pikir Bidan


dalam pemecahan masalah atau Pengambilan keputusan klinis.

Asuhan dilakukan harus dicatat secaraBenar, sederhana, jelas, dan logis Sehingga perlu suatu
metodePendokumentasian

Prinsip Manajemen kebidanan

Sistematis dan Relevan

Mengidentifikasi masalah dan Diagnosa

Mengidentifikasi kebutuhanInformasi dan support

Membuat rencana asuhan

Komprehensif

Bertanggung jawab terhadap

implementasiKonsultasi, perencanaan dan melaksanakan

manajemen dengan kolaborasi


Manajemen terhadap komplikasi tertentu

Evaluasi bersama klien

Proses Manajemen Kebidanan Varney

Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental Dan sosial yang utuh dan bukan hanya tidak
adanya Penyakit atau kelemahan, dalam segala hal yang Berhubungan dengan sistem reproduksi dan
fungsi-Fungsinya serta proses-prosesnya.

Langkah-langkah asuhan kebidanan menuru Varney (1997), yaitu sebagai berikut:

Langkah I : Pengumpulan DataLangkah Anemnesa fisik, khusus, penunjang, evaluasi hasil asuhan , II :
Interpretasi Data DasarLangkah III : Identifikasi Diagnosis/Masalah Potensial Dan Antisipasi
PenanganannyaLangkah IV : Menetapkan Kebutuhan Tindakan SegeraLangkah V : Menyusun
Rencana AsuhanLangkah VI : Pelaksanaan langsung asuhan dengan Efisien dan aman

Kunjungan Ulang

Anamnesa : Keluhan, gerakan janin, pola nutrisi, Kondisi psikologis ibu

Pemeriksaan fisik : BB, Tanda-Tanda Vital, LILA, Pemeriksaan Head to Toe (Mata, payudara,
Abdomen (TFU, Leopold, DJJ), ektermitas)Pemeriksaan penunjang (Laboratorium) : Hb, Glukosa
urine, protein urine.

• Penatalaksanaan Asuhan

1. Oleh bidan  Tanggung jawab bidan


2. Kolaborasi dengan dokter
3. Oleh tenaga kesehatan lain  Asuhan menjadi efisien

Langkah VII : Evaluasi

JADWAL ANC2016 (WHO) Buku KIA

•4 kali (TM 1 : 1x, TM 2 : 1x, TM 3 : 2x)2020 (WHO)

Buku KIA

•6 kali (TM 1 : 2x, TM 2 : 1x, TM 3 : 3x)Kunjungan Ulang

Anamnesa : Keluhan, gerakan janin, pola nutrisi, Kondisi psikologis ibuPemeriksaan fisik : BB, Tanda-
Tanda Vital, LILA, Pemeriksaan Head to Toe (Mata, payudara, Abdomen (TFU, Leopold, DJJ),
ektermitas)Pemeriksaan penunjang (Laboratorium) : Hb, Glukosa urine, protein urine.

Prinsip Penggunaan Obat-obatan Pada periodeKehamilan. Memberikan manfaat Yang optimal pada
ibu Dan memberikan Risiko atau efek Samping yang minimal Bagi janin.Setiap penggunaan

Obat dalamKehamilan harus di Bawah supervisi dariTenaga kesehatan.

Pemberian obatPada ibu hamil Harus aman, Efektif danRasional

Pemberian Obat pada Masa Kehamilan Menurut FDA (Food and Drug Administration)
Kategori A : Penelitian terkontrol pada manusia membuktikan Tidak ada resiko bagi janin.
Diantaranya : Vitamin C, Vitamin B6, Asam folat, paracetamol, zinc. Dengan Memperhatikan dosis
perharinya tidak berlebihan.

Kategori B : Penelitian pada hewan tidak menunjukan adanya Resiko namun belum ada penelitian
pada manusia.

Kategori C : Tidak terdapat data yang memadai dari penelitian

Kategori D : Terdapat bukti adanya resiko pada janin

Kategori X : Risiko pada janin sudah terbukti lebih besar

Daripada manfaatnya.

Rekomendasi suplemen / vitamin Dalam kehamilan

Fe (Zat Besi)Suplementasi Fe pada ibu Hamil dapat menurunkan Sebesar 73% insiden anemia Pada
kehamilan aterm dan 67% insiden anemia defisiensi Besi pada kehamilan atermSuplementasi Fe
dapat Meningkatkan antara lain Jumlah retikulosit, sel darahMerah (RBC) dan hemoglobin

Asam folat Asam folat tidak dapat disintesis Oleh tubuh, sehingga Pemenuhan kebutuhannya Harus
diperoleh dari makanan Maupun suplementasi American Academy of Pediatrics And The National
Healthy Mother, Health Babies Coalition Merekomendasikan setiap ibu Hamil mengkonsumsi asam
folat 0,4 mg /400 µg per hariRekomendasi suplemen / vitamin Dalam kehamilan

Vitamin A Suplementasi vitamin A pada kehamilanBerperan dalam pembelahan sel, Pertumbuhan


maturasi organ dan Rangkan janin, perbaikan system imun Dan pertahanan diri dari infeksi,
Pertumbuhan penglihatan janin, sertaMenjaga kesehatan mata ibu.Kebutuhan vitamin A sekitar 800
Mcg/hariRekomendasi suplemen / vitamin Dalam kehamilan

Vitamin D Berdasarkan studi yang Dilakukan di Amerika, Rekomendasi suplementasiVitamin D


selama kehamilan Adalah 2000 IU. Referensi lain Juga menyebutnkan 10 mcg Beberapa studi
menunjukkan bahwa efek paling Sering akibat defisiensi vitamin D ini adalah Preeklamsi. Sedangkan
efek bagi janin adalahBerat badan lahir rendah, berisiko KMK (kecilMasa kehamilan) dan gangguan
pertumbuhan Tulang (ricketsia, craniotabes, osteopenia, dan Fetal bone ossification ).Rekomendasi
suplemen / vitamin Dalam kehamilan

Vitamin C Vitamin C merupakan yang Larut dalam air. Vitamin C Berperan penting dalam Kesehatan
ibu dan janin Serta perkembangan janin.Kebutuhan vitamin C Menurut AKG dari

Kemenkes RI adalah 85 Mg/hari

Kalsium Suplementasi kalsium Selama kehamilan Dilakukan untuk Mengurangi resiko Terjadinya
hipertensi.Selama hamil konsumsi Kalsium setidaknya 1.000 mgRekomendasi suplemen / vitamin
dalam kehamilan

Vitamin B6Manfaat Vitamin B6 untuk Ibu hamil adalah Mengurangi gejala mual dan Muntah
Kebutuhan Vitamin B6 1,8-2 Mg/hari

Omega 3 EPA + DHA paling banyak Berfungsi dalam Memperbaiki fungsi Membrane sel, serta
Perkembangan otak dan Retina. Suplementasi EPA + DHA Juga berperan dalam Memperpanjang
periode Gestasi (mencegah Terjadinya persalinanPrematur). Kebutuhan DHA
400mg/hari.Rekomendasi suplemen / vitamin dalam Kehamilan
Zinc Menurut WHO kekurangan Zinc dapat membahayakan Perkembangan janin. Kebutuhan zinc 11-
12 Mg/hari Obat Herbal atau Jamu-jamuan ?Risiko atau keamanan berbagai obat herbal sebagian
Besar sulit diperkirakan karena obat-obat ini tidak Diatur dosis ambang keracunan (toksik) atau dosis
Terapinya sebagian besar berdasarkan pengalaman.

Saat ini masih terbatas penelitian tentang potensi Kecacatan Beberapa obat herbal mengandung
bahan farmasi secara Teoritis yang menimbulkan gangguan pada janinEmesis dan Anti emesis

• The American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menganjurkan konsumsi

Vitamin B6 untuk mengatasi gejala mual dan muntah (morning sickness) pada ibu hamil 10-25 mg.

• Suplemen Jahe

• Hiperemesis Gravidarum Kolaborasi dengan dokter Konstipasi pada ibu hamil

• Ibu hamil dapat menggunakan obat laksatif atau Metilselulosa. Anjuran : Konsumsi makanan tinggi
serat Dan cukup cairan, olahraga ringan (membantu Meningkatkan sirkulasi yang dapat merangsang
sistem Pencernaan).

• Untuk ibu hamil yang mengalami diare Kolaborasi Dengan dokter bisa menggunakan obat
loperamid, untuk Mengganti cairan tubuh yang hilang bisa diganti oralit.

Prinsip Screening

Screening merupakan tindakan awal yang Dilakukan petugas kesehatan terhadap pasien.

TORCH (Toksoplasma, Other Disease, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes Simplex Virus)

Screening Dilakukan di Trimester I Kehamilan Pemeriksaan TORCH Dilakukan untuk Mendeteksi


antibodi Yang baru atau yang Diproduksi tubuh.Pemeriksaan Ig M dan Ig G Jika hasil pemeriksaan
Kedua antibodi positif Dokter melakukan Pemeriksaan lainnyaPemeriksaan Penunjang LanjutanTes
pungsi lumbal

(Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes Simplex Virus disistem saraf Pusat), Tes Kultur
lesi kulit, (Herpes Simples Virus) Tes Kultur Urine (Cytomegalovirus)Toksoplasma Infeksi yang
disebabkan pparasit ProtozoaToxoplasma gondii Komplikasi : Abortus, IUFD, Masalah Infeksi,
Ensefalitis, gangguan Pertumbuhan Screening dengan Pemeriksaan Sample darah dan kadar antibodi
(rapid test antibodi IgM) Tes dilakukan untuk mengetahui Apakah toksoplasma mempengaruhi
Janin  Amniocentensis dan USG

Rubella Infeksi virus dengan gejala ruam Kemerahan pada kulit Komplikasi : Abortus, Masalah
Infeksi, Gangguan pertumbuhan Screening dengan Pemeriksaan Sample darah dan kadar
antibodiCytomegalovirus (CMV) Virus (kelompok virus herpes) yang menginfeksi Dengan tanda
pembesaran ukuran sel (2x lipat) Dari ukuran sel yang tidak terinfeksi Komplikasi : Persalinan
prematur, IUFD, masalah Infeksi, mikrosefali, pneumonia, gangguan Pertumbuhan Screening
pemeriksaan antibodi dan Pemeriksaan sample darahTes dilakukan untuk mengetahui apakah
Cytomegalovirus (CMV)mempengaruhi janin  Amniocentensis dan USG

Herpes Simplex Virus (HSV)Penyebab HSV-1 dan HSV 2, selama reaktivasi Virus diproduksi di sel dan
dikirim melalui sel Saraf akson menuju kulit Komplikasi : Meningitis, Masalah InfeksiPemeriksaan
fisik, Kultur virus herpes simplex, Pemeriksaan laboratorium (Tes Antibodi)Syphilis Penyebab Bakteri
Treponema Pallidium Penyakit Infeksi Menular Seksual Diagnosis Tes Serologi (Tes non Treponema 
tes RPR(Rapid Plasma Reagin), VDRL (Veneral))Tes Serologi (Tes Treponema) tes TPHA (Treponema
Pallidum Haemagglutination Assay), TP Rapid Treponemal Pallidum Rapid) Komplikasi Abortus, Still
Birth, BBLR, Infeksi neonatus Screening: Rapid test

Sifilis, Pemeriksaan Darah, Test Swab Screening:

Rapid test sifilis, Pemeriksaan darah, Test Swab

Hepatitis B Hepatitis B Merupakan Infesi pada hati Disebabkan Virus hepatitis B KomplikasiSirosis
hati atau kanker Hati (karsinoma Hepatoselluler)Screening Pemeriksaan HBsAg Pada ibu
hamilGolongan Darah dan Faktor RhesusScreeninG Pemeriksaan : Golongan Darah (A,B,O,AB)Jenis
Rhesus Rhesus +, RhesusAnti Prophylaxis for Rhesus Ibu dengan Rhesus (-), Sedangkan Rhesus Janin
(+)Sensitisasi Alloimunisasi) Komplikasi : Destruksi Eritrosit janin, Ikhterus, anemia, Hydrops
fetalisKomplikasi : Hemolytic Desease of newborn Profilaksis : Imunoglobulin G Anti -D
Inkompatibilitas RhesusIbu hamil memiliki rhesus (-) sedangkan pasangan memiliki rhesus (+)
Screening : Pemeriksaan golongan darah dan rhesusScreening Down Syndrome and Alpha
Fetaprotein

Screening Down Syndrome and Alpha FetaproteinTest Darah dan USG Kehamilan

Trimester I

PAPP A (Pregnancy Associated Plasma Protein A)HcG

Trimester II

Kadar Alpha Protein (AFP), Estriol, HcG, Hormon InhibitionPemeriksaan MS AFP (Maternal Serum
Alpha Fetoprotein) UE3 & HcGTriple Screen TestResiko Kelainan Genetik Resiko kelainan Trisomi 21

Test Darah dan USG Kehamilan

Trimester IPAPP A (Pregnancy Associated Plasma Protein A)HcG

Trimester II

Kadar Alpha Protein (AFP), Estriol, HcG, Hormon Inhibition Pemeriksaan MS AFP (Maternal Serum
Alpha Fetoprotein) UE3 & HcGTriple Screen Test Resiko Kelainan Genetik Resiko kelainan Trisomi
21Group B Hemolytic Streptococous Dilakukan Screening di

Trimester III Kehamilan Komplikasi : Persalinan Prematur, Infeksi Komplikasi early onset Pada bayi :
Meningitis, Pneumonia, sepsisScreening : Swab pada Vagina dan Rectum, Pemeriksaan

Sickle Cell Anemia Merupakan hemoglobinopati autosomal resesif yang Menyebabkan pembuluh
darah dan hemolisis Anemia Sel Sabit (Sickle Cell Anemia), tanda dan gejalanya : Kadar hemoglobin
menurun, komplikasi vasooklusif, hemolisis Sickle Cell Disease Hemoglobin dan perubahan bentuk
sel Darah merah Screening : Pemeriksaan analisis Hemoglobin (HbS)

Thalasemia merupakan penyakit kelainan darah merah, penyakit ini disebabkan karena
Berkurangnya atau tidak terbentuknya protein (globin) pembentuk hemoglobin, Hal ini
menyebabkan eritrosit mudah pecah dan mengakibatkan terjadi anemia.
Thalasemia Minor Pembawa sifat/carier Resiko memiliki anak dengan Thalasemia bila menikah
dengan Thalasemia minor Thalasemia Intermedia Kadar Hb 8-10 gr/dL, memerlukan Transfusi darah
namun tidak rutin Memerlukan pengobatan rutin Untuk mencegah komplikasi lebih Lanjut

Thalasemia Mayor Terapi transfusi darah rutin,, Konsumsi obat kelasi Fe teratur dan Pemantauan
oleh dokter Komplikasi : perubahan bentuk fisik Tubuh, gangguan tumbuh kembang.

Screening talasemia yaitu peneriksaan darah perifer dan analisis Hemoglobin (Hb

)Vaginal Infection Penyebab infeksi vagina disebabkan oleh jamur dan virus, gejala infeksi vagina
Berupa keputihan (flour albus) yang abnormal. Vaginosis Bakterialis Disebabkan oleh bakteri

Tanda dan gejala : Flour albus Abnormal Chlamydia Disebabkan oleh bakteri Tanda dan gejala : Flour
albus Abnormal, disparenia.Gonore Disebabkan oleh bakteriTanda dan gejala : Flour albus Abnormal,
disparenia, Disuria, pembengkakan pada

Vulva dan vagina. Screening infeksi vagina dengan pemeriksaan urine, pemeriksaan swab
(sekresi)Vaginal Infection Penyebab infeksi vagina disebabkan oleh jamur dan virus, gejala infeksi
vagina Berupa keputihan (flour albus) yang abnormal.Candida Vaginalis Disebabkan oleh jamur

Tanda dan gejala : Flour albus Abnormal, disuria, disparenia Tricomonas Vaginalis Disebabkan oleh
bakteri Tanda dan gejala : Flour albus Abnormal Screening infeksi vagina dengan pemeriksaan
urine, pemeriksaan swab

Pemeriksaan kesejahteraan janin dilakukan saat Pemeriksaan antenatal baik kunjungan antenatal
Pertama ataupun kunjungan ulang antenatalIndikasi Pemeriksaan Kesejahteraan Janin Salah satu
indikator kesejahteraan janin adalah DJJ.

Pemeriksaan DJJ dilakukan dengan Auskultasi dengan Alat fetoskop, doopler, ultrasonografi (USG),
Kardiotopografi (CTG).

Faktor yang mempengaruhi DJJ diantaranya kualitas dan Keefektifan sirkulasi uteroplasenta, aliran
darah Umbilicus, pertukaran gas pernafasan dan sirkulasi janin.Gerakan Janin Perhitungan gerakan
janin sejauh Ini merupakan teknik paling mudah Diantara berbagai teknik Pengkajian/kesejahteraan
janinPerlu diperhatikanadalah bahwa Penurunan gerakan janin dari pola Pergerakan janin
merupakan masalah Dan berhentinya gerakan janin Berkaiatan erat dengan kematian janin

Yang menjelang.Gerakan janin dipengaruhi banyak hal, termasuk Kapan dalam sehari gerakan
muncul, usia Kandungan, kadar glukosa, stimulus suara, status Perilaku janin, kebiasaan merokok
ibu dan Penggunaan obat-obatan tertentu, serta Hipoksia dan asidemia.Usia kandungan 28 minggu
merupakan Waktu yang tepat untuk memulai Perhitungan gerakan janin. Jumlah gerakan Janin
minimal terdapat 10 kali gerakanDalam 10 jam Pemeriksaan Denyut Jantung Janin (DJJ)

Tujuan pemantauan Denyut Jantung Janin (DJJ) adalah

Untuk mendeteksi tanda-tanda bahaya yang Kemungkinan merugikan dan untuk melakukan
Intervensi pada waktu yang tepat. Denyut Jantung Janin (DJJ) dapat dipantau dengan Auskultasi
intermitten atau dengan alat elektronik. Auskultasi Denyut Jantung Janin (DJJ), selain Menggunakan
monitor elektronik janin, auskultasi Denyut jantung janin dapat dilakukan dengan

Memakai fetoskop monoaural, doppler, USG.Interpretasi Denyut Jantung Janin (DJJ)Denyut Jantung
Janin (DJJ) di dalam rentang denyut jantung Normal tanpa fluktuasi yang besar dari denyut rata-rata
(yang diperoleh diantara kontraksi) yaitu 120-160 dpm.DJJ rata-rata diantara kontraksi kurang dari
100 dpm. DJJ kurang dari 100 dpm 30 detik setelah kontraksi. DJJ lebih dari 160 dpm (takikardi)
khususnya bila terjadi Melalui tiga atau lebih kontraksi pada pasien yangFetoskop
MonoauralKeuntungan

• Tersedia cukup banyak dan Mudah digunakan.

• Non-Invasif.

• Tidak mahal

• Suara tonus jantung janin Mempertegas kehidupan janin.Keterbatasan

• Memerlukan posisi terlentang, Merupakan predisiposisi untuk sindrom Hipotensi telentang.

• Tidak memberikan pencatatan yang Permanen.

• Perhitungan DJJ intermitten.

• Tidak dapat mengkaji variabilitas DJJ.

• Kejadian yang tidak normal dapat Terjadi selama periode yang tidak Dipantau

• Tidak memungkinkan deteksi dini pola-Pola yang tidak normal.

• Tidak menangkap deselarasi lambat dan Dangkal yang berhubungan dengan

Hipoksia

Transduser ultrasound (Doppler): gelombang bunyi frekuensi tinggi Merefleksikan kerja mekanik
jantung janin (metode eksternal yang Mudah dan andal yang digunakan selama periode antepartum)

Transduser ultrasound (Doopler)Keuntungan

• Mudah digunakan.

• Dapat digunakan selama periode Antepartum.

• Tidak memerlukan membran yang Ruptur atau dilatasi serviks.

• Tidak ada bahaya yang diketahui Terhadap maternal dan janin.Keterbatasan

• Membutuhkan kerjasama pasien dalam pembatasan Gerakan.

• Membutuhkan reposisi bila posisi janin atau maternal Berubah, yang bisa mengakibatkan
kehilangan sinyal.

• Tidak bisa dengan akurat mengkaji variabilitas DJJ dasar.

• Dapat menghitung ganda sebuah DJJ yang lambat yang Kurang dari 60 dpm (karena tidak mampu
untuk Membedakan bunyi jantung pertama dari bunyi jantung Yang kedua sehingga keduanya
dihitung sama).

• Dapat menghitung setengah sebuah takikardisritmia lebih Dari 180 dpm (karena ketidakmampuan
untuk mengeset Kembali, yang dapat mengakibatkan loncatan atau Penurunan setiap denyut
jantung.

• Denyut jantung maternal dapat terhitung bila ultrasound Ditempatkan diatas pembuluh darah
arteri maternal Seperti aorta.
• Pasien yang gemuk mungkin sulit untuk dipantau karena Jarak yang lebih jauh antara transduser
dan jantung janin.Taksiran Berat Janin

Tujuan menghitung TBJ (Taksiran Berat Janin) :

1. Memprediksi kesehatan janin.


2. Memprediksi adanya kelainan mayor pada janin.
3. Memprediksi kemampuan janin dan ibu dalam proses Persalinan apakah bisa diproses
dengan normal, Spontan per vaginam atau seksio sesaria.
4. Memprediksi kondisi ibu selama dan setelah proses Kehamilan dan melahirkan.Taksiran
berat janin dapat dihitung dari rumus Johnson Toshack (Johnson Toshack Estimated Fetal
Weight) yang Diambil dari tinggi fundus uteri

Keterangan :

N = 11 bila kepala di bawah spina ischiadica

N = 12 bila kepala di atas spina ischiadica

N = 13 bila kepala belum masuk pintu atas panggul

Profil biofisik

Tes profil biofisik adalah tes yang mengukur Kesejahteraan janin.

Tes biofisik mengabungkan tes USG dan tes non stress (NST).

Tes biofisik termasik tes non stress yang dilakukan dengan Monitor elektronik jantung janin.

Profil biofisik mengukur denyut jantung bayi, pernafasan, Pergerakan tubuh, tonus otot, jumlah
cairan ketuban.Profil biofisik dilakukan di trimester III kehamilan, bila

Kehamilan resiko tinggi dapat dilakukan pada minggu 32-34 minggu dengan 1-2x seminggu selama
12 Minggu.Tes Fetal Nonstress Test (NST)

NST merupakan cara pemeriksaan janin dengan Menggunakan kardiotokografi (CTG), pada umur
Kehamilan ≥ 32 minggu. Pemeriksaan ini dilakukan Untuk melihat hubungan perubahan denyut
jantung Dengan gerakan janin.Fungsi Pemeriksaan NST

a. Pemeriksaan NST dilakukan untuk menilai gambaran DJJDalam hubungannya dengan


gerakan/aktivitas janin.
b. Dilakukan untuk menilai apakah bayi merespon stimulusSecara normal dan apakah bayi
menerima cukup oksigen.
c. Yang dinilai adalah gambaran denyut jantung janin (DJJ)Dalam hubungannya dengan gerakan
atau aktivitas janin.Sebaliknya, bila janin kurang baik, pergerakan bayi tidakDiikuti oleh
peningkatan frekuensi denyut jantung janin.

Contoh Alat Cardiotopografi (CTG)

Keterangan :

NST reaktif dianggap indikator yang Sangat baik untuk mengetahui Kesejahteraan janin pada
trimester ke Tiga, karena janin pasti menerima suplai Oksigen yang adekuat dan nutrient lain Melalui
plasenta dan secara neurologis, Tidak mengalami depresi. Akselerasi DJJ Yang dikaitkan erat dengan
gerakan

Janin.Keterangan :

NST reaktif dianggap indikator yang sangat baik untukMengetahui kesejahteraan janin pada
trimester ke tiga,Karena janin pasti menerima suplai oksigen yangAdekuat dan nutrient lain melalui
plasenta dan secaraNeurologis, tidak mengalami depresi. Akselerasi DJJ Yang dikaitkan erat dengan
gerakan janin.

Tanda-Tanda IUFD

Intrauterin Fetal Death) DJJ (-) Gerakan Janin (-)Rahim tidak Membesar, TFU Menurun.Reaksi
biologis Menjadi (-) setelah Janin mati kira-kira 10 hari

Kelainan Kongenital dan Ketidaknormalan pada janinDeteksi Dini dan Pemeriksaan

Pada trimester awal kehamilan, pengambilan sampel vilus Korionik (chorionic villus sampling)
digunakan untuk Mengidentifikasi penyakit genetik yang mempengaruhi Janin. CVS dapat dilakukan
lebih awal (pada 3 bulan Pertama) dan hasilnya bisa didapatkan lebih cepat (5 Sampai 7 hari untuk
hasil preliminary).Kelainan Kongenital dan Ketidaknormalan pada janin Deteksi Dini dan Pemeriksaan
Amniosintesis biasanya dilakukan Setelah usia gestasi 15 minggu

Anatomi Cairan Ketuban

Selaput ketuban terdiri atas 2 Lapisan : amnion dan korion

Fungsi dari cairan ketuban ini antara lain:

a) Melindungi janin terhadap trauma dari luar.


b) Memungkinkan janin bergerak dengan bebas.
c) Melindungi suhu tubuh janin.
d) Meratakan tekanan di dalam uterus pada partus, Sehingga serviks membuka.Anatomi
Cairan Ketuban

Komposisi : Cairan ketuban terdiri atas 98% air, sisanya terdiri atas garam Anorganik serta bahan
organik, sel-sel epitel, dan verniks kaseosa (lemak yang Meliputi kulit bayi). Protein ditemukan rata-
rata 2,6% gram per liter, sebagian besar sebagai albumin.

Pada usia kehamilan 12 minggu volumenya ± 50 ml, pada usia 20 minggu antara 350-400 ml, dan
pada saat usia kehamian mencapai 36-38 minggu kira-kira 1000 ml.

Anda mungkin juga menyukai