Pelayanan kebidanan berfokus pada kebutuhan Perempuan sepanjang siklus hidupnya, pendekatan
yang Dilakukan sesuai dengan kebutuhan disetiap individu
Bidan dalam memberikan pelayanan berfokus pada perempuan, dengan meyakini bahwa kehamilan
dan persalinan bukan sekedar peristiwa klinis tetapi juga peristiwa transisi sosial dan psikologis yang
amat kritis bagi seorang perempuan.
PayudaraSistem ,EndokrinSistem
PernafasanSistem
PerkemihanSistem
Pencernaan Sistem
KardiovaskulerSistem
IntegumenSistem
MetabolismeSistem
Muskuloskeletal
janin (280 hari/ 40 minggu) atau 9 bulan 7 hari. Trimester I : 0-12 mingguTrimester II : 12 – 18
mingguTrimester III : 18 – 40 minggu
Memantau kemajuan kehamilan dan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang bayiMeningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan
bayiMengenali secara dini adanya ketidaknormalan/komplikasi yang mungkin terjadi
pembedahan
Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu dan bayi
Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI Ekslusif
• Amenorea
• Mual (Emesis)
• Sinkope (Pingsan)
• Payudara tegang
• Uterus membesar
• Ballotement
• PP Test (+)
Pemeriksaan Abdomen :
Pemeriksaan Tinggi
Manajemen Kebidanan
Metode atau bentuk pendekatan yang Digunakan bidan dalam memberikan asuhan
Asuhan dilakukan harus dicatat secaraBenar, sederhana, jelas, dan logis Sehingga perlu suatu
metodePendokumentasian
Komprehensif
Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental Dan sosial yang utuh dan bukan hanya tidak
adanya Penyakit atau kelemahan, dalam segala hal yang Berhubungan dengan sistem reproduksi dan
fungsi-Fungsinya serta proses-prosesnya.
Langkah I : Pengumpulan DataLangkah Anemnesa fisik, khusus, penunjang, evaluasi hasil asuhan , II :
Interpretasi Data DasarLangkah III : Identifikasi Diagnosis/Masalah Potensial Dan Antisipasi
PenanganannyaLangkah IV : Menetapkan Kebutuhan Tindakan SegeraLangkah V : Menyusun
Rencana AsuhanLangkah VI : Pelaksanaan langsung asuhan dengan Efisien dan aman
Kunjungan Ulang
Pemeriksaan fisik : BB, Tanda-Tanda Vital, LILA, Pemeriksaan Head to Toe (Mata, payudara,
Abdomen (TFU, Leopold, DJJ), ektermitas)Pemeriksaan penunjang (Laboratorium) : Hb, Glukosa
urine, protein urine.
• Penatalaksanaan Asuhan
Buku KIA
Anamnesa : Keluhan, gerakan janin, pola nutrisi, Kondisi psikologis ibuPemeriksaan fisik : BB, Tanda-
Tanda Vital, LILA, Pemeriksaan Head to Toe (Mata, payudara, Abdomen (TFU, Leopold, DJJ),
ektermitas)Pemeriksaan penunjang (Laboratorium) : Hb, Glukosa urine, protein urine.
Prinsip Penggunaan Obat-obatan Pada periodeKehamilan. Memberikan manfaat Yang optimal pada
ibu Dan memberikan Risiko atau efek Samping yang minimal Bagi janin.Setiap penggunaan
Pemberian Obat pada Masa Kehamilan Menurut FDA (Food and Drug Administration)
Kategori A : Penelitian terkontrol pada manusia membuktikan Tidak ada resiko bagi janin.
Diantaranya : Vitamin C, Vitamin B6, Asam folat, paracetamol, zinc. Dengan Memperhatikan dosis
perharinya tidak berlebihan.
Kategori B : Penelitian pada hewan tidak menunjukan adanya Resiko namun belum ada penelitian
pada manusia.
Daripada manfaatnya.
Fe (Zat Besi)Suplementasi Fe pada ibu Hamil dapat menurunkan Sebesar 73% insiden anemia Pada
kehamilan aterm dan 67% insiden anemia defisiensi Besi pada kehamilan atermSuplementasi Fe
dapat Meningkatkan antara lain Jumlah retikulosit, sel darahMerah (RBC) dan hemoglobin
Asam folat Asam folat tidak dapat disintesis Oleh tubuh, sehingga Pemenuhan kebutuhannya Harus
diperoleh dari makanan Maupun suplementasi American Academy of Pediatrics And The National
Healthy Mother, Health Babies Coalition Merekomendasikan setiap ibu Hamil mengkonsumsi asam
folat 0,4 mg /400 µg per hariRekomendasi suplemen / vitamin Dalam kehamilan
Vitamin C Vitamin C merupakan yang Larut dalam air. Vitamin C Berperan penting dalam Kesehatan
ibu dan janin Serta perkembangan janin.Kebutuhan vitamin C Menurut AKG dari
Kalsium Suplementasi kalsium Selama kehamilan Dilakukan untuk Mengurangi resiko Terjadinya
hipertensi.Selama hamil konsumsi Kalsium setidaknya 1.000 mgRekomendasi suplemen / vitamin
dalam kehamilan
Vitamin B6Manfaat Vitamin B6 untuk Ibu hamil adalah Mengurangi gejala mual dan Muntah
Kebutuhan Vitamin B6 1,8-2 Mg/hari
Omega 3 EPA + DHA paling banyak Berfungsi dalam Memperbaiki fungsi Membrane sel, serta
Perkembangan otak dan Retina. Suplementasi EPA + DHA Juga berperan dalam Memperpanjang
periode Gestasi (mencegah Terjadinya persalinanPrematur). Kebutuhan DHA
400mg/hari.Rekomendasi suplemen / vitamin dalam Kehamilan
Zinc Menurut WHO kekurangan Zinc dapat membahayakan Perkembangan janin. Kebutuhan zinc 11-
12 Mg/hari Obat Herbal atau Jamu-jamuan ?Risiko atau keamanan berbagai obat herbal sebagian
Besar sulit diperkirakan karena obat-obat ini tidak Diatur dosis ambang keracunan (toksik) atau dosis
Terapinya sebagian besar berdasarkan pengalaman.
Saat ini masih terbatas penelitian tentang potensi Kecacatan Beberapa obat herbal mengandung
bahan farmasi secara Teoritis yang menimbulkan gangguan pada janinEmesis dan Anti emesis
Vitamin B6 untuk mengatasi gejala mual dan muntah (morning sickness) pada ibu hamil 10-25 mg.
• Suplemen Jahe
• Ibu hamil dapat menggunakan obat laksatif atau Metilselulosa. Anjuran : Konsumsi makanan tinggi
serat Dan cukup cairan, olahraga ringan (membantu Meningkatkan sirkulasi yang dapat merangsang
sistem Pencernaan).
• Untuk ibu hamil yang mengalami diare Kolaborasi Dengan dokter bisa menggunakan obat
loperamid, untuk Mengganti cairan tubuh yang hilang bisa diganti oralit.
Prinsip Screening
Screening merupakan tindakan awal yang Dilakukan petugas kesehatan terhadap pasien.
(Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes Simplex Virus disistem saraf Pusat), Tes Kultur
lesi kulit, (Herpes Simples Virus) Tes Kultur Urine (Cytomegalovirus)Toksoplasma Infeksi yang
disebabkan pparasit ProtozoaToxoplasma gondii Komplikasi : Abortus, IUFD, Masalah Infeksi,
Ensefalitis, gangguan Pertumbuhan Screening dengan Pemeriksaan Sample darah dan kadar antibodi
(rapid test antibodi IgM) Tes dilakukan untuk mengetahui Apakah toksoplasma mempengaruhi
Janin Amniocentensis dan USG
Rubella Infeksi virus dengan gejala ruam Kemerahan pada kulit Komplikasi : Abortus, Masalah
Infeksi, Gangguan pertumbuhan Screening dengan Pemeriksaan Sample darah dan kadar
antibodiCytomegalovirus (CMV) Virus (kelompok virus herpes) yang menginfeksi Dengan tanda
pembesaran ukuran sel (2x lipat) Dari ukuran sel yang tidak terinfeksi Komplikasi : Persalinan
prematur, IUFD, masalah Infeksi, mikrosefali, pneumonia, gangguan Pertumbuhan Screening
pemeriksaan antibodi dan Pemeriksaan sample darahTes dilakukan untuk mengetahui apakah
Cytomegalovirus (CMV)mempengaruhi janin Amniocentensis dan USG
Herpes Simplex Virus (HSV)Penyebab HSV-1 dan HSV 2, selama reaktivasi Virus diproduksi di sel dan
dikirim melalui sel Saraf akson menuju kulit Komplikasi : Meningitis, Masalah InfeksiPemeriksaan
fisik, Kultur virus herpes simplex, Pemeriksaan laboratorium (Tes Antibodi)Syphilis Penyebab Bakteri
Treponema Pallidium Penyakit Infeksi Menular Seksual Diagnosis Tes Serologi (Tes non Treponema
tes RPR(Rapid Plasma Reagin), VDRL (Veneral))Tes Serologi (Tes Treponema) tes TPHA (Treponema
Pallidum Haemagglutination Assay), TP Rapid Treponemal Pallidum Rapid) Komplikasi Abortus, Still
Birth, BBLR, Infeksi neonatus Screening: Rapid test
Hepatitis B Hepatitis B Merupakan Infesi pada hati Disebabkan Virus hepatitis B KomplikasiSirosis
hati atau kanker Hati (karsinoma Hepatoselluler)Screening Pemeriksaan HBsAg Pada ibu
hamilGolongan Darah dan Faktor RhesusScreeninG Pemeriksaan : Golongan Darah (A,B,O,AB)Jenis
Rhesus Rhesus +, RhesusAnti Prophylaxis for Rhesus Ibu dengan Rhesus (-), Sedangkan Rhesus Janin
(+)Sensitisasi Alloimunisasi) Komplikasi : Destruksi Eritrosit janin, Ikhterus, anemia, Hydrops
fetalisKomplikasi : Hemolytic Desease of newborn Profilaksis : Imunoglobulin G Anti -D
Inkompatibilitas RhesusIbu hamil memiliki rhesus (-) sedangkan pasangan memiliki rhesus (+)
Screening : Pemeriksaan golongan darah dan rhesusScreening Down Syndrome and Alpha
Fetaprotein
Screening Down Syndrome and Alpha FetaproteinTest Darah dan USG Kehamilan
Trimester I
Trimester II
Kadar Alpha Protein (AFP), Estriol, HcG, Hormon InhibitionPemeriksaan MS AFP (Maternal Serum
Alpha Fetoprotein) UE3 & HcGTriple Screen TestResiko Kelainan Genetik Resiko kelainan Trisomi 21
Trimester II
Kadar Alpha Protein (AFP), Estriol, HcG, Hormon Inhibition Pemeriksaan MS AFP (Maternal Serum
Alpha Fetoprotein) UE3 & HcGTriple Screen Test Resiko Kelainan Genetik Resiko kelainan Trisomi
21Group B Hemolytic Streptococous Dilakukan Screening di
Trimester III Kehamilan Komplikasi : Persalinan Prematur, Infeksi Komplikasi early onset Pada bayi :
Meningitis, Pneumonia, sepsisScreening : Swab pada Vagina dan Rectum, Pemeriksaan
Sickle Cell Anemia Merupakan hemoglobinopati autosomal resesif yang Menyebabkan pembuluh
darah dan hemolisis Anemia Sel Sabit (Sickle Cell Anemia), tanda dan gejalanya : Kadar hemoglobin
menurun, komplikasi vasooklusif, hemolisis Sickle Cell Disease Hemoglobin dan perubahan bentuk
sel Darah merah Screening : Pemeriksaan analisis Hemoglobin (HbS)
Thalasemia merupakan penyakit kelainan darah merah, penyakit ini disebabkan karena
Berkurangnya atau tidak terbentuknya protein (globin) pembentuk hemoglobin, Hal ini
menyebabkan eritrosit mudah pecah dan mengakibatkan terjadi anemia.
Thalasemia Minor Pembawa sifat/carier Resiko memiliki anak dengan Thalasemia bila menikah
dengan Thalasemia minor Thalasemia Intermedia Kadar Hb 8-10 gr/dL, memerlukan Transfusi darah
namun tidak rutin Memerlukan pengobatan rutin Untuk mencegah komplikasi lebih Lanjut
Thalasemia Mayor Terapi transfusi darah rutin,, Konsumsi obat kelasi Fe teratur dan Pemantauan
oleh dokter Komplikasi : perubahan bentuk fisik Tubuh, gangguan tumbuh kembang.
Screening talasemia yaitu peneriksaan darah perifer dan analisis Hemoglobin (Hb
)Vaginal Infection Penyebab infeksi vagina disebabkan oleh jamur dan virus, gejala infeksi vagina
Berupa keputihan (flour albus) yang abnormal. Vaginosis Bakterialis Disebabkan oleh bakteri
Tanda dan gejala : Flour albus Abnormal Chlamydia Disebabkan oleh bakteri Tanda dan gejala : Flour
albus Abnormal, disparenia.Gonore Disebabkan oleh bakteriTanda dan gejala : Flour albus Abnormal,
disparenia, Disuria, pembengkakan pada
Vulva dan vagina. Screening infeksi vagina dengan pemeriksaan urine, pemeriksaan swab
(sekresi)Vaginal Infection Penyebab infeksi vagina disebabkan oleh jamur dan virus, gejala infeksi
vagina Berupa keputihan (flour albus) yang abnormal.Candida Vaginalis Disebabkan oleh jamur
Tanda dan gejala : Flour albus Abnormal, disuria, disparenia Tricomonas Vaginalis Disebabkan oleh
bakteri Tanda dan gejala : Flour albus Abnormal Screening infeksi vagina dengan pemeriksaan
urine, pemeriksaan swab
Pemeriksaan kesejahteraan janin dilakukan saat Pemeriksaan antenatal baik kunjungan antenatal
Pertama ataupun kunjungan ulang antenatalIndikasi Pemeriksaan Kesejahteraan Janin Salah satu
indikator kesejahteraan janin adalah DJJ.
Pemeriksaan DJJ dilakukan dengan Auskultasi dengan Alat fetoskop, doopler, ultrasonografi (USG),
Kardiotopografi (CTG).
Faktor yang mempengaruhi DJJ diantaranya kualitas dan Keefektifan sirkulasi uteroplasenta, aliran
darah Umbilicus, pertukaran gas pernafasan dan sirkulasi janin.Gerakan Janin Perhitungan gerakan
janin sejauh Ini merupakan teknik paling mudah Diantara berbagai teknik Pengkajian/kesejahteraan
janinPerlu diperhatikanadalah bahwa Penurunan gerakan janin dari pola Pergerakan janin
merupakan masalah Dan berhentinya gerakan janin Berkaiatan erat dengan kematian janin
Yang menjelang.Gerakan janin dipengaruhi banyak hal, termasuk Kapan dalam sehari gerakan
muncul, usia Kandungan, kadar glukosa, stimulus suara, status Perilaku janin, kebiasaan merokok
ibu dan Penggunaan obat-obatan tertentu, serta Hipoksia dan asidemia.Usia kandungan 28 minggu
merupakan Waktu yang tepat untuk memulai Perhitungan gerakan janin. Jumlah gerakan Janin
minimal terdapat 10 kali gerakanDalam 10 jam Pemeriksaan Denyut Jantung Janin (DJJ)
Untuk mendeteksi tanda-tanda bahaya yang Kemungkinan merugikan dan untuk melakukan
Intervensi pada waktu yang tepat. Denyut Jantung Janin (DJJ) dapat dipantau dengan Auskultasi
intermitten atau dengan alat elektronik. Auskultasi Denyut Jantung Janin (DJJ), selain Menggunakan
monitor elektronik janin, auskultasi Denyut jantung janin dapat dilakukan dengan
Memakai fetoskop monoaural, doppler, USG.Interpretasi Denyut Jantung Janin (DJJ)Denyut Jantung
Janin (DJJ) di dalam rentang denyut jantung Normal tanpa fluktuasi yang besar dari denyut rata-rata
(yang diperoleh diantara kontraksi) yaitu 120-160 dpm.DJJ rata-rata diantara kontraksi kurang dari
100 dpm. DJJ kurang dari 100 dpm 30 detik setelah kontraksi. DJJ lebih dari 160 dpm (takikardi)
khususnya bila terjadi Melalui tiga atau lebih kontraksi pada pasien yangFetoskop
MonoauralKeuntungan
• Non-Invasif.
• Tidak mahal
• Kejadian yang tidak normal dapat Terjadi selama periode yang tidak Dipantau
Hipoksia
Transduser ultrasound (Doppler): gelombang bunyi frekuensi tinggi Merefleksikan kerja mekanik
jantung janin (metode eksternal yang Mudah dan andal yang digunakan selama periode antepartum)
• Mudah digunakan.
• Membutuhkan reposisi bila posisi janin atau maternal Berubah, yang bisa mengakibatkan
kehilangan sinyal.
• Dapat menghitung ganda sebuah DJJ yang lambat yang Kurang dari 60 dpm (karena tidak mampu
untuk Membedakan bunyi jantung pertama dari bunyi jantung Yang kedua sehingga keduanya
dihitung sama).
• Dapat menghitung setengah sebuah takikardisritmia lebih Dari 180 dpm (karena ketidakmampuan
untuk mengeset Kembali, yang dapat mengakibatkan loncatan atau Penurunan setiap denyut
jantung.
• Denyut jantung maternal dapat terhitung bila ultrasound Ditempatkan diatas pembuluh darah
arteri maternal Seperti aorta.
• Pasien yang gemuk mungkin sulit untuk dipantau karena Jarak yang lebih jauh antara transduser
dan jantung janin.Taksiran Berat Janin
Keterangan :
Profil biofisik
Tes biofisik mengabungkan tes USG dan tes non stress (NST).
Tes biofisik termasik tes non stress yang dilakukan dengan Monitor elektronik jantung janin.
Profil biofisik mengukur denyut jantung bayi, pernafasan, Pergerakan tubuh, tonus otot, jumlah
cairan ketuban.Profil biofisik dilakukan di trimester III kehamilan, bila
Kehamilan resiko tinggi dapat dilakukan pada minggu 32-34 minggu dengan 1-2x seminggu selama
12 Minggu.Tes Fetal Nonstress Test (NST)
NST merupakan cara pemeriksaan janin dengan Menggunakan kardiotokografi (CTG), pada umur
Kehamilan ≥ 32 minggu. Pemeriksaan ini dilakukan Untuk melihat hubungan perubahan denyut
jantung Dengan gerakan janin.Fungsi Pemeriksaan NST
Keterangan :
NST reaktif dianggap indikator yang Sangat baik untuk mengetahui Kesejahteraan janin pada
trimester ke Tiga, karena janin pasti menerima suplai Oksigen yang adekuat dan nutrient lain Melalui
plasenta dan secara neurologis, Tidak mengalami depresi. Akselerasi DJJ Yang dikaitkan erat dengan
gerakan
Janin.Keterangan :
NST reaktif dianggap indikator yang sangat baik untukMengetahui kesejahteraan janin pada
trimester ke tiga,Karena janin pasti menerima suplai oksigen yangAdekuat dan nutrient lain melalui
plasenta dan secaraNeurologis, tidak mengalami depresi. Akselerasi DJJ Yang dikaitkan erat dengan
gerakan janin.
Tanda-Tanda IUFD
Intrauterin Fetal Death) DJJ (-) Gerakan Janin (-)Rahim tidak Membesar, TFU Menurun.Reaksi
biologis Menjadi (-) setelah Janin mati kira-kira 10 hari
Pada trimester awal kehamilan, pengambilan sampel vilus Korionik (chorionic villus sampling)
digunakan untuk Mengidentifikasi penyakit genetik yang mempengaruhi Janin. CVS dapat dilakukan
lebih awal (pada 3 bulan Pertama) dan hasilnya bisa didapatkan lebih cepat (5 Sampai 7 hari untuk
hasil preliminary).Kelainan Kongenital dan Ketidaknormalan pada janin Deteksi Dini dan Pemeriksaan
Amniosintesis biasanya dilakukan Setelah usia gestasi 15 minggu
Komposisi : Cairan ketuban terdiri atas 98% air, sisanya terdiri atas garam Anorganik serta bahan
organik, sel-sel epitel, dan verniks kaseosa (lemak yang Meliputi kulit bayi). Protein ditemukan rata-
rata 2,6% gram per liter, sebagian besar sebagai albumin.
Pada usia kehamilan 12 minggu volumenya ± 50 ml, pada usia 20 minggu antara 350-400 ml, dan
pada saat usia kehamian mencapai 36-38 minggu kira-kira 1000 ml.