Anda di halaman 1dari 4

UAS MK KIMIA DASAR

NAMA:AYU LESTARINA BE SINUHAJI

Prodi:Pendidikan kimia (B)


Nim:20506010

JAGUNG REKAYASA GENETIKA

Jagung reaksi genetika adalah jagung Bt yang telah di sisipi gen dan bakteri bacillus
thuringansis,gen yang diambil dari bakteri tersebut adalah gen penyandi protein Bt yang dapat
membunuh larva hama lepidoptera.hama tersebut dapat dapat mengurangi hasil panen jagung
hingga 30% bahkan bisa lebih.protein toksin mampu berikatan pada dinding usus dan
mengakibatkan hama berhenti makan.selanjutnya,toksin akan menyebabkan dinding usus akan
pecah dan bakteri usus akan berpindah ke rongga tubuh dan berkembang biak dalam
darah.akibatnya, hama lepidoptera akan mati karena keracunan darah.untuk memasukan gen
ke dalam jagung, digunakan suatu prosen yaitu trasformasi.beberapa metode teransformasi
yang telah di aplikasikan pada jagung adalah penembakan mikroproyrktil dan transformasi.jenis
jagung ini dapat di pasarkan di dunia.
Salah satu hambatan yang paling besar dalam upaya peningkatan produksi Jagung adalah
serangan organisme pengganggu tanaman (OPT), seperti Hama dan penyakit tanaman.
Serangan OPT pada tanaman jagung selain Menurukan produksi juga mengurangi pendapatan
petani dan adanya Residu pestisida dalam jumlah besar yang menyebabkan polusi lingkungan.
Tersedianya bioaktif dari kristal protein yang dikode oleh gen Bt, Memungkinkan modifikasi
genetik tanaman jagung yang disisipi dengan Gen Bt untuk menghasilkan jagung transgenik Bt
(Bt corn). Bt protein yang Dihasilkan oleh gen Bt dapat meracuni hama yang menyerang
tanaman Jagung. Setelah dimakan oleh corn borer, Bt protein dipecah oleh suatu Enzim
pemecah dalam pencernaan yang bersifat alkalin dari larva serangga Dan menghasilkan protein
pendek yang mengikat dinding pencernaan. Pengikatan dapat menyebabkan kerusakan
membran sel sehingga larva Berhenti beraktivitas
Terdapat delapan kelompok gen Bt berdasarkan sifat virulensinya (Herman 2002), tetapi yang
sudah banyak ditransformasikan ke dalam Tanaman jagung adalah yang menghasilkan jenis Bt
endotoksin dari gen Cry1Ab. Protein Cry dari gen ini hanya menghasilkan satu jenis yang
mengikat Pada lokasi spesifik dari serangga target
Jagung reaksi genetika ini juga untuk mengekspresikan sifat yang diinginkan oleg para
petani ,termasuk ketahanan terhadap hama dan herbisidi.jagung MG juga menimbulkan
kontraversi sehubyngan dengan efek kesehatan,dampak yang dapat terjadi pada tanaman lain
melalui aliran gen.jagung MG meningkatkan hasil panen dan memberikan manfaat kesehatan
yang sangat baik.
Pertanaman jagung Bt mempunyai dampak positif terhadap lingkungan Karena dapat
menekan penggunaan pestisida. Pengurangan pestisida berarti Menurunkan biaya produksi
Dampak positif lain dari pertanaman jagung Bt adalah ketahanan Tanaman terhadap jamur
toksin dari Fusarium penyebab busuk tongkol, Dibandingkan dengan jagung non-Bt yang
mengalami keruskan berat. Berdasarkan hasil analisis mikotoksin, jagung Bt mempunyai
kandungan Fumonisin 1,5 ppm, sedangkan jagung non-Bt mempunyai kadar yang lebih Tinggi,
mencapai 14,5 ppm.
Kendala permanfaatan jagung reaksi genetic dalam pemulihan konvesional dapat diatasi
melalui genetika yang bertujuan untuk mendapatkan tanaman yang lebih unggul dan tahan
terhadap hama-hama abiotic dan biotik. Reaksi genetic merupakan transfer gen dari dari suatu
spesies ke spesies lainya di mana gen interes berupa suatu frangmen(DNA) ditransformasikan
ke dalam tanaman lain untuk menghasilhan tanaman baru yang lebih baik atau lebih unggul
terdapat dua metode dalam transfer gen yaitu: secara langsung dan tidak langsung
Metode secara langsung adalag:
a.Elektroforasi
Metode ini menggunakan protoplas sebagai inang. Dengan bantuan Polyetilen glikol (PEG),
DNA interes terpresipitasi dengan mudah dankontak dengan protoplas. Setelah dilakukan
elektroforasi dengan voltase Yang tinggi permeabilitas protoplas menjadi lebih tinggi, sehingga
DNA Melakukan penetrasi ke dalam protoplas.
b.Penembakan partikel
yaitu teknologi yang Menggunakan metode penembakan partikel atau gen gun. DNA yang Melapisi
partikel ditembakkan secara langsung ke dalam sel atau Jaringan tanaman. Partikel yang mengandung
DNA Tersebut menembus dinding sel dan membran, kemudian DNA berdifusi Dan menyebar di dalam
sel secara independen.

c. Karbid silicon

yaitu teknologi transfer gen di mana Suspensi sel tanaman inang dicampur dengan serat karbid silikon
yang Mengandung DNA plasmid dari gen interes, kemudian dimasukkan ke Dalam tabung mikro dan
dilakukan pemutaran dengan vortex. Serat Silikon karbida berfungsi sebagai jarum injeksi mikro Untuk
memudahkan perpindahan DNA ke dalam sel tanaman

Transfer gen secara tidak langsung, yaitu transfer gen yang dilakukan Melalui bantuan bakteri
Agrobacterium (tidak langsung ditransfer ke sel Atau tanaman). Gen yang berupa fragmen DNA
disisipkan pada plasmid Ti (tumor inducing) dari bakteri Agrobacterium. Melalui bekteri tersebut Ti yang
Mengandung fragmen DNA diinfeksi ke dalam inti sel dan berintegrasi dalam Genom tanaman.

Memang tidak gampang untuk membedakan jagung transgenik dan jagung hibrida umumnya
yang ditanam oleh para petani. Jika dilihat dari kondisi fisik kedua jagung tersebut serupa,
bedanya pada susunan gen jagung transgenik. Sebab, jagung transgenik itu diciptakan dengan
cara disisipkan gen lain, atau kata lain bukan berasal dari hasil persilangan alami sesama
tanaman jagung unggul tetapi melalui cara mengsisipkan gen bakteri ke gen jagung. Itulah yang
dimaksud dengan jagung transgenik. Karena sulit dilihat secara kasat mata susunan gen jagung
itu, sudah tentu hal itu sulit untuk dibuktikan oleh siapa saja kecuali ada penjelasan informasi
dari sumbernya pada kemasan jagung, atau satu-satunya cara melalui uji laboratorium GMO
(genetically modified organism).
Varietas jagung transgenik itu tidak mungkin diciptakan oleh petani tetapi sudah pasti milik
perusahaan benih raksasa transnasional. Beberapa perusahaan benih raksasa transnasional
yang menciptakan varietas jagung transgenik itu telah mendaftarkan varietas jagung
transgenik/PRG (produk rekayasa genetik) tersebut di Indonesia untuk uji keamanan hayati
antara lain, perusahaan benih Mosanto, Syagenta, dan DuPont. Selain perusahaan benih
raksasa transnasional lainnya seperti PT. Bisi, Tanindo, PT. East West Seed, PT. Advanta, PT. JHS
(jagung manis), PT. Clauss Internasional dan Bayer Crop Science (divisi tanaman kelompok
Bayer) juga beroperasi di wilayah Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur. Saat ini, perusahaan
tersebut menjual benih jagung hibrida.
Menurut salah seorang pejabat Dinas Pertanian Kabupaten Jember, jumlah keseluruhan
perusahaan pembenihan varietas jagung hibrida di wilayahnya, tercatat sebanyak 55
perusahaan benih baik yang skala besar dan skala kecil. Jumlah itu terhitung banyak akan tetapi
kenyataannya hanya setengah saja yang masih beroperasi sedangkan sisanya sudah
menghentikan operasinya, termasuk dua perusahaan benih BUMN yaitu PT. Pertani dan PT.
Jagung Pertiwi, demikian katanya. Berdasarkan informasinya, sampai saat ini belum ada
perusahaan benih yang mendaftarkan penggunaan varietas jagung transgenik, umumnya
perusahaan pembenihan yang beroperasi di daerah sini memproduksi varietas benih jagung
hibrida saja. Hasil panen jagung hibrida itu selanjutnya akan diproses lagi untuk dijual kembali
sebagai bibit jagung hibrida kepada petani di daerah lain.
Pembenihan varietas jagung hibrida lebih menguntungkan
Para petani yang ditemui, berpendapat varietas jagung hibrida dianggap lebih menjanjikan
keuntungan lebih besar dari pada varietas jagung lokal. Sehingga varietas jagung hibrida lebih
disukai dan dipilih petani, dan meninggalkan varietas jagung lokal. Karenanya petani lebih
senang dan tertarik memilih kerjasama dengan pihak perusahaan untuk menanam varietas
jagung hibrida.
Sebanyak sepuluh petani yang bekerja untuk perusahaan benih transnasional yang berbeda
diwawancarai dan jawabannya dirangkum sebagai berikut, petani lebih senang bekerjasama
dengan perusahaan benih transnasional, alasannya pihak perusahaan menyediakan benih
jagung hibrida secara gratis. Perusahaan juga yang menyiapkan pupuk dan bahan kimia
pestisida kepada petani tetapi dalam bentuk pinjaman, dan setelah panen baru dibayar sesuai
harga pasar. Dari sepuluh petani tersebut hanya 3 petani mengaku memilih untuk membeli
pupuk dan obatan sendiri.

DAFTAR PUSTAKA
JAGUNG TRANSGENIK KOME

Agbios GM Data Base. 2007. http://www.agbios.com/dbase.php?

Chan, M.T., T.M. Lee, and H.H. Chang. 1992. Transformation of indica rice

(Oryza sativa L.) mediated by Agrobacterium tumefaciens. Plant Cell Physiol. 33:577-583.

Frame, B.R., H. Shou, R.K. Chikwamba, Z. Zhang, C. Xiang, T.M. Fonger, S.E.K.

Pegg, B. Li, D.S. Nettleton, D. Pei, and K. Wang. 2002. Agrobacterium

Tumefaciens mediated transformation of maize embryos using a

Standard binary vector sistem. Plant physiology,129(1):13-22.

Fromm, M.E., L.P. Taylor, and V. Walbot. 1985.Expression of genes transferred

Into monocot and dicot plant cells by electrophoration. Proc Natl

Acad Sci USA 882:5824-5828.

Fuller, G. 1999. Safety assessment of genetically modified corn: a case study.

Regional Symposium on Genetically Modified Foods: Benefits and

Awareness. Bangkok, March 17-18, 1999.

Anda mungkin juga menyukai