Anda di halaman 1dari 10

EKOTOKSIKOLOGI

POLUTAN ISOTOP RADIOAKTIF

VANESSA YUNITA LEMPAS 20506001


GABRYELA DAMAYANTI BUTAR-BUTAR 20506014
AMELIA MEISINDI MUMU 18506005 JULIMAN
PUTRA GULO 20506009
DEFINISI
Radioaktif
Berhubungan dengan pemancaran partikel dari sebuah ini atom

Inti Radioaktif
Unsur inti atom yang mmepunyai sifat memancarkan salah satu partikel alfa, beta atau
gamma.
  Radioaltivitas
Peluruhan inti atom yang berlangusung secara spontan, tidak terkontrol
dan menghasilkan radiasi. Unsur yang memancarkan radiasi seperti ini
dinamakan zar radioakttif
A.SUMBER POLUTAN RADIONUKLIDA

Menurut Wardhana (1994) a. Penambangan, Pengolahan dan Proses Kimia Bahan Nuklir
untuk dapat mengetahui b. Proses Pengkayaan dan Fabrikasi Bahan Bakar Nuklir
masalah pencemaran c. Operasi Reaktor Nuklir
radioaktivitas lingkungan d. Reprocessing Bahan Bakar
terlebih dahulu harus e. Pengelolaan Limbah Radioaktif
diketahui kemungkinan f. Proses Pembuatan Radionuklida
sumber-sumber pencemaran g. Penggunaan Radioisotop di Bidang Riset, Industri dan Kedokteran
radioaktivitas lingkungan, h. Proses Dekontaminasi dan Dekomisioning suatu Fasilitas Nuklir
yang antara lain dapat i. Akselerator
berasal dari: j. Pemakaian Bahan Bakar Fosil
k. Percobaan dan Ledakan Bom Atom
ALAMI
Radionuklida di alami terbagi dalam tiga kategori, yaitu radionuklida primordial,
radionuklida sekunder, dan radionuklida kosmogenik

• Nuklida primordial atau isotop primordial adalah nuklida yang ditemukan di bumi yang telah


ada saat sejak sebelum bumi ini terbentuk. Radionuklida primordial diproduksi dalam
nukleosintesis bintang dan ledakan supernova bersama dengan nuklida stabil.
• Radionuklida sekunder adalah isotop radiogenik yang berasal dari peluruhan radionuklida
primordial. . Radionuklida ini muncul dalam rantai peluruhan isotop primordial thorium-232,
uranium-238, dan uranium-235. Contohnya yaitu termasuk isotop alami polonium dan
radium.
• Nuklida kosmogenik atau Isotop kosmogenik adalah isotop yang dihasilkan oleh interaksi
sinar kosmik dengan inti atom. Nuklida kosmogenik diproduksi di meteorit dan bahan luar
angkasa lainnya yang berada di atmosfer bumi. Contohnya karbon-14 yang dihasilkan oleh
reaksi 14N (n,p) 14C dan terbentuk di atmosfer akibat dari sinar kosmik.
B.EMISI POLUTAN RADIONUKLIDA
Pemakaian energi di indonesia untuk pembangkit listrik masih sangat bergantung pada
pembakaran bahan bakar fosil seperti batubara, minyak bumi dan gas. Dari pembakaran
bahan bakar fosil tersebut dihasilkan gas CO2, NOx dan SO2 yang dapat menimbulkan
pencemaran udara dan dihasilkan pula polutan radioaktif. Kenaikan jumlah gas CO2 di
udara akibat pembakaran bahan bakar fosil akan meningkatkan efek rumah kaca yang
dapat menyebabkan pemanasan global, dan akhirnya dapat mempengaruhi perubahan
iklim serta rusaknya ekosistem dibumi. Sedangkan polutan radioaktif terjadi karena
batubara mengandung unsur radioaktif alam yang terjebak dalam batubara, dimana pada
saat batubara dibakar terjadi penguraian yang menyebabkan unsur radioaktif alam
tersebut ikut keluar bersama-sama dengan gas lainnya ataupun terikut dalam abu hasil
pembakaran, Unsur radioaktif dalam batubara terdiri dari kalium, uranium, thorium, dan
juga hasil peluruhannya yaitu seperti radium, radon, polonium, bismuth dan timbal.
C. DISTRIBUSI DAN TRANSFORMASI POLUTAN RADIONUKLIDA
Radionuklida yang masuk ke lingkungan memiliki risiko berbahaya sebagai kontaminasi
radioaktif. Radionuklida tersebut juga dapat menyebabkan kerusakan apabila digunakan secara
berlebihan, sehingga makhluk hidup yang terpapar dapat keracunan radiasi.

Potensi kerusakan kesehatan akibat paparan radionuklida bergantung pada sejumlah


faktor, dan dapat merusak fungsi jaringan atau organ. Contohnya pada manusia,
paparan radiasi dapat mengakibatkan kulit menjadi kemerahan dan rambut rontok,
bahkan dapat menimbulkan luka bakar radiasi dan sindrom radiasi akut. Selain itu,
paparan radiasi dalam jangka panjang dapat menyebabkan sel rusak dan bahkan
menyebabkan kanker.
Contoh lain yaitu pancaran radiasi memiliki efek positif pada pertumbuhan
tanaman pada tingkat radiasi yang lebih rendah, tapi dapat menimbulkan
efek berbahaya pada tingkat tinggi. Tanaman membutuhkan beberapa jenis
radiasi non-pengion seperti sinar matahari dalam proses fotosintesis.
PAPARAN ATAU EXPOUSE POLUTAN RADIONUKLIDA
Dari tabel dapat dijelaskan bahwa polutan
radioaktif Pb, Po, Pa, Ra dan U termasuk
golongan logam berat dan bila masuk
kedalam tubuh manusia akan berdampak
buruk terhadap kesehatan. Paparan radiasi β
yang dihasilkan dari Pb-210 merupakan
bahaya radiasi eksternal dan internal
terhadap tubuh manusia, sedangkan radiasi α
yang dihasilkan dari Po-210 sampai dengan
U-238 merupakan bahaya radiasi internal.

Bahaya radiasi eksternal artinya unsur radioaktif tersebut walaupun berada di


luar tubuh manusia tetap dapat merupakan sumber bahaya radiasi, karena daya
tembusnya yang besar. Sedangkan bahaya radiasi internal artinya unsur radioaktif
tersebut tidak berbahaya kalau hanya berada di luar tubuh karena daya tembusnya
relatif sangat pendek, akan tetapi menjadi berbahaya bila masuk kedalam tubuh
manusia karena daya ionisasinya yang besar.
RESPON ORGANISME TERHADAP POLUTAN RADIONUKLIDA

Penggunaan zat radioaktif yang berlebihan akan


memberikan dampak negatif. Pencemaran radioaktif
berupa pancaran radiasi sinar alfa, beta, dan gamma akan
sangat membahayakan makhluk hidup sekitar, salah
satunya adalah mutasi gen yang terjadi akibat perubahan
struktur zat serta pola reaksi kimia yang merusak sel-sel
tubuh makhluk hidup
RESPON POPULASI , KOMUNITAS DAN EKOSISTEM TERHADAP
POLUTAN RADIONUKLIDA

Polutan konvernsional dari hasil pembakaran batubara yang selama ini diketahui oleh masyarakat
adalah gas-gas berupa CO (karbojn moniksida), Nox (oksida-oksida bitrogen), Sox (oksida-oksida
belerang) dan juga partikel-partikel tersebut dapat menimbulkan dampak pemcemanaran
lingkungan, selian timbulnya hujan asam maupun efek rumah kaca di sebabkan oleh ga hasil
pembakaran batubara. Bahan radioaktif alamiah yang terdapat di alam disebut NORM.

Pada saat pembakaran batubara terjadi cracking yang menyebabkan unsur radioaktif alam tersebut
akan ikut keluar Bersama-sama dengan gas emisi lainnya. Dalam proses pengolahan tersebut,
unsur radioaktif alam akan ikut terkonsentrasi dan akhirnya membentuk radioaktif yang disebut
TENORM.
Dampak negatif dari radiasi zat radioaktif, antara lain:

1. Radiasi zat radioaktif dapat menimbulkan kerusakan jaringan tubuh dan


menurunkan kekebalan tubuh.
2. Radiasi zat radioaktif terhadap kelenjar-kelenjar kelamin dapat mengakibatkan
kemandulan dan mutasi genetik pada keturunannya.
3. Radiasi zat radioaktif dapat mengakibatkan terjadinya pembelahan sel darah putih,
sehingga mengakibatkan penyakit leukimia.
4. Radiasi zat radioaktif dapat menyebabkan kerusakan somatis berbentuk lokal
dengan tanda kerusakan kulit, kerusakan sel pembentuk sel darah, dan kerusakan
sistem saraf.

Anda mungkin juga menyukai