DISUSUN OLEH
SUHAINA RAHMAWATI 2720160004
EGA SAFITRI 2720160005
DIAN PEBRIANA 2720160025
DINI DWI NOVITA 2720160030
NAILA RIZKI HAFILUDIN 2720160039
RANI RAHMANNINGSIH 2720160041
SITI REVIYANI 2720160043
ZULIA DESNITA 2720160065
JAMALUDIN MALIK 2720160096
A. Laporan kasus
1. Pengkajian
a. Identitas klien
Nama : Tn.R
Umur : 25 tahun
Jenis kelamin : Laki laki
Agama : Islam
Tanggal masuk :21 Deseriber 2018
Tanggal pengkajian :14 Januari 2019
No RM :1896 16
Diagnose medis :Skizofrania Paranoid
Informasi :Klien
b. Alasan masuk
Klien mengatakan masuk RSKD Duren Sawit Jakata di bawa oleh orang panti
social Budi Mulia I karena marah-marah di panti, menendang-nendang pintu, klien
mendengar suara ada yang mangetuk-ngetuk pintunya di setiap pukul 1-6 pagi, saat
dikaji klien mengatakan dirumah sakit masih mendengar suara-suara yang tidak
nyata. klien lehth banyak diam, dan sering melamun sehingga klien mendengar
suara-suara yang tidak nyata.
Masalah keperawatan
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
Resiko perilaku kekerasan
Isolasi sosial
c. Faktor predisposisi
Sebelumnya klien sadah pernah masuk RSKD Duren Sawit Jakarta pada tahun
2017, saat dilakukan pengkajian sudah masuk rumah sakit jiwa duren sawit yang ke-
2 kali, pegobatan yang sebelumnya kurang berhasil karna putus obat. Klien tidak
pernah mengalani aniaya seksual, klien tidak pernah menjadi korban dalam
kekerasan keluarga, klien pernah mencederai dirinya sendiri yaitu dengan memotong
tangan kanan nya, klien mengatakan tidak pernah ada riwayat jatuh, klien tidak
pernah terbentur di bagian kepala, di dalam keluarga tidak ada yang mengalami
gangguan jiwa.
Masalah keperawatan :
Resiko perilaku kekerasan
Regiment terapeurik tidak efekif
d. Pemeriksean fisik
1) Tanda -tanda vital
TD: 120/90 mmhg
N : 79 x/menit
S : 36,8 C
RR: 18 x/ menit
2) Keluhan fisik Klien mengatakan tidak ada keluhan
e. Psikososial
Klien merupakan anak ke 2 dari 4 bersaudara, klien belum menikah saat ini klien
tinggal di panti social Budi Mulia II Cengkareng. Pola komunikasi klien dengan
teman - teman nya di panti kurang, klienselalu tertutup dan apabila ada masalah klien
tidak mau cerita dengan temannya. Klien lebih senang menyendiri.
Masalah keperawatan: Isolasi sosial
f. Konsep diri
1) Gambaran diri
Klien mengatakan menyukai seluruh anggota tubuhnya karna semua
adalah anugrah dari Tuhan. Tetapi klien malu dengan keadaan tangan kananrya
yang diamputasi.
2) Identitas
Klien mampu menyebutkan nama, umur, tempat tanggal lahir, alamat,
jenis kelamin , status klien belum menikah dan saat ini klien tidak bekerja.
3) Peran
Klien mengatakan peran klien sebagai anak dan belum menikah.
4) Ideal diri
Klien mengatakan ingin cepat pulang ke panti, ingin bertemu teman teman
di panti. Klien ingin mempunyai tangan yang lengkap.
5) Harga diri
Klien mengatakan tidak mampu mengatasi rasa percaya dirinya sehingga
timbul rasa malu untuk bergaul dengan orang lain, klien mengatakan malu karena
tidak memiliki tangan yang lengkap, saat dilakukan pegkajian klien tampak
menunduk dan kontak mata kurang.
Masalah keperawatan : gangguan konsep diri harga diri rendah
g. Hubungan social
a) Orang berarti
Klien mengatakan orang yang paling berarti ibunya, tetapi klien tidak
mengetahui keberadaan ibunya.
b) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Selama di rumah sakit klien terlihat sering menyendiri di kamar, diam dan
jarang bergabung dengan pasien lainnya.
Masalah keperawatan : isolasi social
c) Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat
Klien mengatakan saat di panti jarang berkumpul dengan teman temannya,
klien mengatakan malas keluar kamar, klien lebih senang sendiri.
Masalah keperawatan : isolasi sosial
h. Spiritual
Klien mengatakan beragama islam dan percaya akan adanya Allah SWT. dirumah
klien melaksanakan sholat 5 waktu dan sering mengikuti kegiatan keagamaan. Pada
saat di rumah sakit klien jarang melaksanakan sholat karena malas.
i. Status mental
1) Penampilan
Penampilan klien tidak rapih, klien mandi tetapi tidak menggunakan sabun
mandi dan ganti baju dari kemarin. Kuku klien tampak panjang rambut
berantakan Masalah keperawatan : Defisit perawatan diri
2) Pembicaraan
Selama wawancara klien berbicara cepat dan gagap , terkadang tidak
nyambung hasil observasi klien jarang berbicara dengan klien lain
Masalah keperawatan : Isolasi sosial
3) Aktivitas motorik klien
Klien tampak lesu, gelisah sering mondar - mandir, tampak berbicara
sendiri dan senyum - senyum sendiri.
Masalah keperawatan : Gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran
4) Alam perasaan
Klien mengatakan sedih dan sudah bosan di rumah sakit , klien ingin
pulang ke panti , bertemu dengan teman - temannya di panti.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan masalah keperawatan
5) Afek
Saat dilakukan pengkajian afek klien sesuai tetapi saat di lakukan
observasi afek klien labil terkadang klien senang sekali kadang sedih.
Masalah keperawatan: Gangguan persepsi sensori : Halusinasi
k. Mekanisme koping
Klien mengatakan lebih sering memendam masalahnya sendiri
Masalah keperawatan : isolasi sosial
l. Aspek medik
Diagnose medik : skizofrenia paranoid
1) Diazepam 2 x1 mg (oral)
2) Trihexyphenidyl 2 x 2 mg (oral)
m. Masalah keperawatan
a. Gangguan persepsi sensori : halusiansi pendengaran
b. Isolasi social
c. Resiko perilaku kekerasan
d. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
e. Deficit perawatan diri
f. Regiment terapeutik tidak efektif
Analisa data
No Data Masalah
1. Ds :
Klien mengatakan sering Gangguan persepsi sensori halusinasi
mendengar suara ketuk – ketuk pendengaran
pintu
Klien mengatakan suara itu
muncul saat klien sedang sendiri
di jam 1 – 6 pagi.
Do :
Klien tampak melamun
Klien tampak mondar mandir
2. Ds : Isolasi sosial
Klien mengatakan lebih suka
sendiri
Do :
Klien tampak menyendiri
Saat pengkajian klien lebih
sering mengalihkan pandangan
Klien lebih sering menunduk
3. Ds : Resiko perilaku kekerasan
Do :
Klien tampak mondar mandir
Tatapan mata klien tajam dan
merah
Tangan klien tampak mengepal
3. Pohon masalah
Halusinasi pendengaran
4. Diagnosis Keperawatan
3. Tujuan 4.1 setelah 2x interkasi 4.1 diskusikan dengan klien Dengan mengetahui dosis,
khusus V klien mampu tentang manfaat dan kerugian frekuensi klien dan keluarga
klien dapat menyebutkan : tidak minum obat, nama, dapat melaksanakan secara
memanfaatka a. Manfaat minum warna, dosis, cara efek terapi benar
n obat obat dan efek samping pengobatan
dengan baik b. Kerugian tidak obat
minum obat
c. Nama , warna,
dosis, efek terapi
dan efek samping
obat
Selasa 2. Defisit Tujuan 1. Setelah 1x interaksi 1. Bina hubungan percaya dengan Hubungan saling percaya
15/01/19 Perawatan Umum : klien menunjukkan tanda- menggunakan terapeutik merupakan dasar untuk
Diri Klien dapat tanda percaya pada Sapa klien dengan ramah kelancaran hubungan interaksi
mandiri perawat baik verbal maupun selanjutnya.
dalam Wajah nonverbal
perawatan tersenyum Perkenalkan nama, nama
diri selam 5 Mau berkenalan panggilan dan tujuan perawat
hari Ada kontak mata berkenalan
perawatan. Menerima Tanyakan nama lengkap dan
Tujuan kehadiran perawat nama panggilan yang disukai
Khusus I : Bersedia_mencerit klien
Klien dapat akan rasaannya Buat kontrak yang jelas
membina Tunjukkan sikap jujur dan
hubungan menepati janji setiap kali
saling interaksi
percaya Beri perhatian kepada klien
dan perhatiakn kebutuhan
dasar klien
Tanyakan perasaan klien dan
masalah yang dihadapi
4. Setelah 1x
interaksi klien Reinforcement yang positif akan
2.1 Diskusi dengan klien
klien dapat membangkitkan harga diri klien
Penyebab klien tidak
menyebutkan
merawat diri
Penyebab tidak
Manfaat menjaga perawatan
merawat dini
diri untuk keadaan fisik,
Menfaat menjaga
mental, dan sosial.
perawatan diri
Tanda-landa perawatan diri
Tanda-tanda bersih
yang baik
dan rapih
Penyakit atau gangguan
Gangguan yang
dialami perawatan kesehatan yang biasa dialami
diri tidak oleh klien bila perawatan diri
diperhatikan tidak adekuat
5. Setelah I x
klien 5.1 Diskusi frekuensi
menyebutkan menjaga perawatan diri
frekuensi selama ini :
menjaga Mandi.
perawatan diri Gosok gigi.
interaksi klien Keramas.
Frekuensi mandi. Berpakaian.
Frekuensi gosok Berhias.
gigi Gunting kuku.
Frekuensi keramas.
Frekuensi ganti
pakaian.
Frekuensi berhias.
Frekuensi_ gunting
kuku.
Kamis 3. Resiko Tujuan Setelah 1x intervensi klien . Biaya hubungan saling percaya Membina hubungan saling
17/01/19 Perilaku umum : menunjukkan tanda-tanda dengan menggunakan terapeutik percaya merupakan dasar
Kekerasan Klien dapat percaya kepada perawat : Sapa klien dengan ramah terjadinya komunikasi terapeutik
mengontrol Ekspresi wajah baik verbal maupun
perilaku bersahabat nonverbal
kekerasan Menunjukkan rasa Perkenalkan nama, nama
senang panggilan dan tujuan
Tujuan Ada kontak mata perawatan berkenalan
khusus 1 : Mau menyebutkan Tanyakan nama lengkap dan
Klien dapat nama nama panggilan yang di sukai
membina Mau menjawab klien
hubungan salam Buat kontak yang jelas
saling Mau duduk Tunjukkan sikap jujur dan
percaya berdampingan menepati janji setiap kali
dengan perawatan interaksi
Bersedia Beri perhatian kepada klien
mengungkapkan dan perhatikan kebutuhan
masalah yang dasar klien
dihadapi Tanyakan perasaan klien dan
masalah yang dihadapi
Tanda sosial :
Bermusuhan yang dialami
saat terjadi perilaku
kekerasan
Membantu klien
memberikan jalan
Tujuan 4. Diskusikan dengan klien perilaku
terbaik
khusus 4: kekerasan yang dilakukan selama
Klien dapat 4. Setelah 1x interaksi ini:
Mengidentifikasi
mengidentifi klien menjelaskan: pengetahuan dan
Mitifasi klien menceritakan
kasi jenis Jenis-jenis ekspresi melakukan cara yang
perilaku jenis-jenis tindakan
kemarahan yang sehat.
kekerasan kekerasan yang selama ini
dilakukan
yang pernah pernah dilakukannya
Perasaanya saat
dilakukannya Motifasi klien menceritakan
melakukan
perasaan klien setelah
kekerasan
tindakan tersebut terjadi
Evektifitas cara yang
dipakai dalam Diskusikan apakah dengan tindakan
menyelesaikan masalah yang dilakuannya masalah yang
dialami teratasi
K: - klien meminum
obat secara teratur
P: intervensi
dilanjutkan sp3
bercakap-cakap
dengan orang lain.
Selasa Defisit Sp 1: S:
15/01/201 Perawatan Jam 15:30 WIB - Klien
9 diri - Menjelaskan mengatakan
kepada klien tubuhnya lebih
pentingnya bersih jika
merawat diri mandi
- Memotivasi menggunakan
klien untuk sabun
mandi O:
menggunakan - Klien mandi
sabun menggunakan
- Membantu klien sabun
memasukan - Klien tampak
kedalam lebih segar
kegiatan harian. A: - defisit perawatan
diri
P:
K: - klien akan mandi
dan merias diri
P: evaluasi sp 1
defisit perawatan diri
Selasa Isolasi Sp 2: S:
15/01/201 sosial Jam 16:30 WIB - Klien mampu
9 - Menanyakan menyebutkan
nama, jika klien nama perawat
lupa - Klien
perkenalkan mengatakan
kembali mau
- Mengajak klien berkenalan
untuk dengan
berkenalan perawat lain
dengan 1 orang O:
perawatn - Klien
- Membantu klien berkenalan
untuk dengan suster
memasukan irna
kedalam jadwal A: isolasi sosial
kegiatan harian
P:
K: - klien akan
memulai berkenalan
dengan orang lain
P: - intervensi
dilanjutkan sp 2
berkenalan dengan 2
orang
Rabu Gangguan Sp 1: S:
16/01/201 konsep diri: Jam :11:00 WIB - Klien
9 harga diri - Mengidentifikas mengatakan
rendah i kemampuan sudah
yang dimiliki memasukan
klien kedalam
- Membantu klien jadwal harian
memilih O:
kegiatan yang - Klien sudah
dilatih sesuai mau
dengan melakukan
kemampuan kegiatan
klien - Merapihkan
- Melatih klien tempat tidur
sesuai - Wajah klien
kemampuan tampak senang
yang dimiliki A: - gangguan konsep
- Membantu klien diri: harga diri rendah
memasukan
kedalam jadwal P: anjurkan klien
kegiatan harianuntuk selalu
melakukan hal yang
positif yang dimiliki.
Rabu Gangguan Sp 3: S:
16/01/201 persepsi Jam 11.30 WIB - Klien
9 sensori - Menjelaskan mengatakan
halusinasi kepada klien mau belajar
cara mengontrol cara
halusinasi yang mengontrol
ke 3 yaitu halusinasi
dengan cara yang ke 3
bercakap-cakap O:
dengan orang - Klien cukup
lain kooperatif
- Membantu klien - Klien
memasukan mempraktikan
kedalam jadwal cara
kegiatan harian. mengontrol
halusinasi
yang ke 3
A: gangguan persepsi
sensori halusinasi
P: - intervensi
dilanjutkan sp 4
melakukan aktivitas
terjadwal
Kamis Resiko Sp1 S:
17/01/201 perilaku Jam 10.00 WIB - Klien
9 kekerasan - Mengajarkan mengatakan
klien meredakan lebih tenang
marah dengan setelah
cara relaksasi menarik nafas
menarik nafas dalam
dalam O:
- Membantu klien - Klien
memasukan kooperatif
kedalam jadwal - Klien tampak
kegiatan harian lebih tenang
- Klien
mengikuti apa
yang diajarkan
klien
A: resiko perilaku
kekerasan
P: mengevaluasi sp 1
Jumat Gangguan Sp 4 S:
18/01/201 persepsi Jam 12.30 WIB - Klien
9 sensori - Mengevaluasi sp memgatakan
halusinasi 1-3 mau
- Mengajarkan mengikuti cara
klien mengontrol
mengontrol halusinasi
halusinasi cara yang ke4
ke 4 yaitu O:
melakukan - Klien cukup
aktivitas kooperatif
terjadwal - Klien mampu
- Membantu klien mengulang
memasukan ke mengontrol
dalam jadwal halusinasi sp
kegiatan harian 1-3
A: gangguan persepsi
sensori
P: masalah teratasi
Sabtu Isolasi Sp 3: S:
19/01/201 sosial Jam 11.00WIB - Klien
9 - Mengevaluasi mengatkan
jadwal kegiatan senang vbisa
harian berkenalan
- Memberikan dengan
klien banyak orang
kesempatan O:
berkenalan - Klien
dengan 2orang mempraktekan
atau lebih berkenalan 2
- Membantu klien orang
mengisi jadwal A: isolasi sosial
kegiatan harian P: masalah teratasi