Anda di halaman 1dari 32

TUGAS

ANALISA DATA KEPERAWATAN JIWA

DISUSUN OLEH
SUHAINA RAHMAWATI 2720160004
EGA SAFITRI 2720160005
DIAN PEBRIANA 2720160025
DINI DWI NOVITA 2720160030
NAILA RIZKI HAFILUDIN 2720160039
RANI RAHMANNINGSIH 2720160041
SITI REVIYANI 2720160043
ZULIA DESNITA 2720160065
JAMALUDIN MALIK 2720160096
A. Laporan kasus

1. Pengkajian
a. Identitas klien
Nama : Tn.R
Umur : 25 tahun
Jenis kelamin : Laki laki
Agama : Islam
Tanggal masuk :21 Deseriber 2018
Tanggal pengkajian :14 Januari 2019
No RM :1896 16
Diagnose medis :Skizofrania Paranoid
Informasi :Klien

Identitas penaggung jawab


Nama :Ny R
Umur : 26 tahun
Hubungan dergan klien : Petugas panti social Budi Mulia II
Alamat :Jl. Utama V ujung Cengkareng Jakata Barat

b. Alasan masuk
Klien mengatakan masuk RSKD Duren Sawit Jakata di bawa oleh orang panti
social Budi Mulia I karena marah-marah di panti, menendang-nendang pintu, klien
mendengar suara ada yang mangetuk-ngetuk pintunya di setiap pukul 1-6 pagi, saat
dikaji klien mengatakan dirumah sakit masih mendengar suara-suara yang tidak
nyata. klien lehth banyak diam, dan sering melamun sehingga klien mendengar
suara-suara yang tidak nyata.
Masalah keperawatan
 Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
 Resiko perilaku kekerasan
 Isolasi sosial
c. Faktor predisposisi
Sebelumnya klien sadah pernah masuk RSKD Duren Sawit Jakarta pada tahun
2017, saat dilakukan pengkajian sudah masuk rumah sakit jiwa duren sawit yang ke-
2 kali, pegobatan yang sebelumnya kurang berhasil karna putus obat. Klien tidak
pernah mengalani aniaya seksual, klien tidak pernah menjadi korban dalam
kekerasan keluarga, klien pernah mencederai dirinya sendiri yaitu dengan memotong
tangan kanan nya, klien mengatakan tidak pernah ada riwayat jatuh, klien tidak
pernah terbentur di bagian kepala, di dalam keluarga tidak ada yang mengalami
gangguan jiwa.
Masalah keperawatan :
 Resiko perilaku kekerasan
 Regiment terapeurik tidak efekif
d. Pemeriksean fisik
1) Tanda -tanda vital
TD: 120/90 mmhg
N : 79 x/menit
S : 36,8 C
RR: 18 x/ menit
2) Keluhan fisik Klien mengatakan tidak ada keluhan
e. Psikososial
Klien merupakan anak ke 2 dari 4 bersaudara, klien belum menikah saat ini klien
tinggal di panti social Budi Mulia II Cengkareng. Pola komunikasi klien dengan
teman - teman nya di panti kurang, klienselalu tertutup dan apabila ada masalah klien
tidak mau cerita dengan temannya. Klien lebih senang menyendiri.
Masalah keperawatan: Isolasi sosial
f. Konsep diri
1) Gambaran diri
Klien mengatakan menyukai seluruh anggota tubuhnya karna semua
adalah anugrah dari Tuhan. Tetapi klien malu dengan keadaan tangan kananrya
yang diamputasi.
2) Identitas
Klien mampu menyebutkan nama, umur, tempat tanggal lahir, alamat,
jenis kelamin , status klien belum menikah dan saat ini klien tidak bekerja.
3) Peran
Klien mengatakan peran klien sebagai anak dan belum menikah.
4) Ideal diri
Klien mengatakan ingin cepat pulang ke panti, ingin bertemu teman teman
di panti. Klien ingin mempunyai tangan yang lengkap.
5) Harga diri
Klien mengatakan tidak mampu mengatasi rasa percaya dirinya sehingga
timbul rasa malu untuk bergaul dengan orang lain, klien mengatakan malu karena
tidak memiliki tangan yang lengkap, saat dilakukan pegkajian klien tampak
menunduk dan kontak mata kurang.
Masalah keperawatan : gangguan konsep diri harga diri rendah
g. Hubungan social
a) Orang berarti
Klien mengatakan orang yang paling berarti ibunya, tetapi klien tidak
mengetahui keberadaan ibunya.
b) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Selama di rumah sakit klien terlihat sering menyendiri di kamar, diam dan
jarang bergabung dengan pasien lainnya.
Masalah keperawatan : isolasi social
c) Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat
Klien mengatakan saat di panti jarang berkumpul dengan teman temannya,
klien mengatakan malas keluar kamar, klien lebih senang sendiri.
Masalah keperawatan : isolasi sosial
h. Spiritual
Klien mengatakan beragama islam dan percaya akan adanya Allah SWT. dirumah
klien melaksanakan sholat 5 waktu dan sering mengikuti kegiatan keagamaan. Pada
saat di rumah sakit klien jarang melaksanakan sholat karena malas.
i. Status mental
1) Penampilan
Penampilan klien tidak rapih, klien mandi tetapi tidak menggunakan sabun
mandi dan ganti baju dari kemarin. Kuku klien tampak panjang rambut
berantakan Masalah keperawatan : Defisit perawatan diri
2) Pembicaraan
Selama wawancara klien berbicara cepat dan gagap , terkadang tidak
nyambung hasil observasi klien jarang berbicara dengan klien lain
Masalah keperawatan : Isolasi sosial
3) Aktivitas motorik klien
Klien tampak lesu, gelisah sering mondar - mandir, tampak berbicara
sendiri dan senyum - senyum sendiri.
Masalah keperawatan : Gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran
4) Alam perasaan
Klien mengatakan sedih dan sudah bosan di rumah sakit , klien ingin
pulang ke panti , bertemu dengan teman - temannya di panti.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan masalah keperawatan
5) Afek
Saat dilakukan pengkajian afek klien sesuai tetapi saat di lakukan
observasi afek klien labil terkadang klien senang sekali kadang sedih.
Masalah keperawatan: Gangguan persepsi sensori : Halusinasi

6) Interkasi selama wawancara


Selama dilakukan pengkajian klien kooperatif , kontak mata tidak ada,
klien lebih sering megalihkan pandangan. Klien lebih sering menunduk . klien
mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh perawat dan mau
menceritakan masalahnya, klien mau duduk berdampingan dengan perawat.
Masalah keperawatan : Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah, Isolasi social
7) Persepsi
Saat di lakukan pengkajian klien mengatakan masih sering mendengar
suara - suara mengetuk pintu ,klien mengatakan suara itu muncul saat klien
sedang sendiri di jam 1-6 pagi, saat mendengar suara tersebut klien menghardik
halusinasinya. Masalah keperawatan : Gangguan persepsi sensori halusinasi
pendengaran
8) Proses pikir
Klien tampak sering berbicara sendiri sambil mondar-mandir
Masalah keperawatan : Gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran.
9) Isi pikir
Tidak ditemukan gangguan isi pikir.
Masalah keperawatan : Tidak di temukan masalah keperawatan
10) Tingkat kesadaran
Saat dilakukan pengkajian klien beorientasi dengan baik, dalam keadaan
sehat ,tahu tempat, waktu dan tanggal . klien dapat menyebutkan dimana klien
berada saat ini, klien dapat menyebutkan nama hari, tanggal, bulan dan tahun.
Masalah keperawatan: Tidak ditemukan masalah keperawatan
11) Memori
Klien tidak lupa dengan kejadian yang sudah lalu, misalnya klien masih
ingat nama perawat . klien masıh ingat dengan pembicaraan yang kemarin.
Masalah keperawatan : Tidak di temukan masalah keperawatan
12) Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien mampu berkonsentrasi dengan baik di tandai dengan klien tidak
meminta perawat mengulagi pertanyaan yang diberikan.
Masalah keperawatan : Tidak ditemukan masalah keperawatan
13) Kemampuan penilaian
Klien mengatakan dirinya tidak pintar saat sekolah. klien merasa teman -
temannya jauh lebih pintar dari dirinya.
Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah
j. Kebutuhan pasien pulang
1) Makan
Klien mengatakan makan 3x sehari pagi,siang,sore hari. Klien saat makan
klien selalu mengambil makanannya sendiri terkadang duduk dibawah sendirian
terkadang bergabung dengan teman lainnya.
Masalah keperawatan : Isolasi social
2) BAK dan BAB
Klien dapat melakukan aktivitas ini sendiri, dikamar mandi tanpa batuan
perawat Masalah keperawatan : tidak ditemukan masalah keperawatan
3) Mandi
Klien mandi 2x sehari, klien mandi mengguanakan sabun dan menggosok
gigi tetapi klien tidak mengganti pakaiannya.
Masalah keperawatan Deficit perawatan diri
4) Berpakaian dan berhias
Klien mengatakan tidak mengganti pakaiannya dari kemarin. pakaian yang
klien gunakan tampak kotor dan tidak rapi.
Masalah keperawatan : Deficit perawatan diri
5) Istirahat dan tidur
Klien mengatakan pada siang hari tidur jam 13.00 - 15.00 pada malam hari
tidur jam 21.00 - 06.00 Masalah keperawatan : tidak ditemukan maslah
keperawatan
6) Penggunaan obat
Selama di rumah sakit klien masih membutuhkan bantuan minimal dari
perawat, klien masih dipanggil namanya untuk meminum obat oleh oleh
perawatnya. Masalah keperawatan : tidak ditemukan masalah keperawatan
7) Pemeliharaan kesehatan
Saat ini klien membutuhkan dukungan dari keluarga (orang panti) untuk
selalu control ke rumah sakit.

k. Mekanisme koping
Klien mengatakan lebih sering memendam masalahnya sendiri
Masalah keperawatan : isolasi sosial
l. Aspek medik
Diagnose medik : skizofrenia paranoid
1) Diazepam 2 x1 mg (oral)
2) Trihexyphenidyl 2 x 2 mg (oral)
m. Masalah keperawatan
a. Gangguan persepsi sensori : halusiansi pendengaran
b. Isolasi social
c. Resiko perilaku kekerasan
d. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
e. Deficit perawatan diri
f. Regiment terapeutik tidak efektif

Analisa data

No Data Masalah
1. Ds :
 Klien mengatakan sering Gangguan persepsi sensori halusinasi
mendengar suara ketuk – ketuk pendengaran
pintu
 Klien mengatakan suara itu
muncul saat klien sedang sendiri
di jam 1 – 6 pagi.
Do :
 Klien tampak melamun
 Klien tampak mondar mandir
2. Ds : Isolasi sosial
 Klien mengatakan lebih suka
sendiri
Do :
 Klien tampak menyendiri
 Saat pengkajian klien lebih
sering mengalihkan pandangan
 Klien lebih sering menunduk
3. Ds : Resiko perilaku kekerasan
Do :
 Klien tampak mondar mandir
 Tatapan mata klien tajam dan
merah
 Tangan klien tampak mengepal

4. Ds : Deficit perawatan diri


 Klien mengatakan mandi tetapi
tidak menggunakan sabun
 Klien mengatakan mandi 1 x
 Klien mandi tetapi tidak
mengganti pakaiannya
Do :
 Pakaian klien tampak kusut
 Penampilan klien tampak
berantakan
 Kuku klien tampak panjang

5. Ds : Gangguan konsep diri harga diri rendah


 Klien mengatakan malu dan
malas bergabung dengan teman
lainnya
Do :
 Klien tampak menunduk
 Kontak mata klien kurang

3. Pohon masalah

Resiko perilaku kekerasan

Gangguan persepsi sensori :

Halusinasi pendengaran

Isolasi sosial deficit perawatan diri


Gangguan konsep diri

Harga diri rendah

4. Diagnosis Keperawatan

a. Gangguan persepsi sensori Halusinasi pendengaran (D.0085)


b. Isolasi sosial (D.0121)
c. Gangguan konsep harga diri rendah (D.0086)
d. deficit perawatan diri (D.0109
e. Resiko perilaku kekerasan (D.0132)
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN PADA KLIEN HALUSINASI

Nama : TN.R Dx medix : skizofrenia paranoid

Ruangan : Belimbing No. RM : 18.96.16

Rencana Tindakan Keperawatan


Tanggal / N Dx Tujuan Kriteria hasil Tindakan keperawatan Rasional
waktu o keperawatan
dx
Senin 1. Gangguan Tujuan 1. Setelah 1 x interaksi 1.1. Bina hubungan saling Membina hubungan
14/01/2019 persepsi umum : klien menunjukan percaya dengan saling percaya
sensori : Klien dapat tanda – tanda percaya mengungkapkan prinsip merupakan dasar terjadinya
Halusinasi mengontrol kepada perawat : komunikasi terapeutik komunikasi
Pendengaran halusinasj a. Ekspresi wajah a. Sapa klien dengan terapeutik
yang di bersahabat ramah, baik verbal
alaminya b. Ada kontak mata maupun non verbal
c. Mau berjabat b. Perkenalkan diri dengan
Tujuan tangan sopan
khusus I: d. Mau menyebutkan c. Perkenalkan nama
Klien dapat nama lengkap klien dan alamat
membina e. Klien mau duduk yang lengkap
hubungan berdampingan d. Jelaskan tujuan
saling f. Mau mengutarakan pertemuan
percaya masalah yang e. Jujur dan menepati janji
dihadapi f. Tunjukan sikap empati
dan menerima klien apa
adanya
g. Beri perhatian kepada
klien dan perhatikan
kebutuhan dasar klien

2.1 Adakah kontak


sering dan singkat secara Pemahaman klien
Tujuan 2. Setelah 1x interaksi bertahap dalam mengenal
khusus II: klien mampu halusinasi akan
Klien dapat menyebutkan: 2.2 Observasi tingkah laku membantu klien
mengenal a. Isi klien terkait dengan untuk mengenal
halusinasi b. Waktu halusinasi gejala sehingga
c. Frekuensi penghliatannya, jika mengendalikan
d. Situasi dan menemukan klien yang kondisi dirinya
kondisi yang sedang halusinasi pada saat timbul
menimbulkan halusinasi
halusinasi a. Tanyakan apakah
klien mengalami
sesuatu halusinasi
pendengaran
b. Jika klien menjawab
iya tanyakan apa
yang sedang
dialaminya
c. Katakan bahwa
perawat percaya
klien mengalami hal
tersebut namun
perawat sendiri tidak
mengalaminya
(dengan nada sahabat
tanpa menuduh atau
menghakimi)
d. Katakan bahwa ada
klien yang lain yang
mengalami hal yang
sama.
e. Katakana bahwa
perawat akan
membantu klien

2.3 Jika klien tidak sedang


berhalusinasi klarifikasi tentang
adanya pengalaman halusinasi
diskusikan dengan klien:
a. Isi, waktu, dan
frekuensi, terjadinya
halusinasi
(pagi,siangsore,
malam atau sering
dan kadang –
kadang)
Situasi dan kondisi
yang menimbulkan
atau tidak Indentifikasi prilaku yang
2. Setelah dilakukan 1x menimbulkan bermasalah membuat klien dan
interaksi klien menyatakan halusinasi perawat mencapai perubahan
perasaan dan responnya yang di inginkan
saat mengalami:
a. Marah 2.1 diskusikan dengan klien apa
b. Takut yang dirasakan jika terjadi
c. Sedih halusinasi dan beri
d. Senang kesempatan untuk
e. Cemas mengungkapkan perasaanya
f. Jengkel 2.2 diskusikan dengan klien apa
yang dilakukan untuk
mengatasi perasaan tersebut
Tujuan 2.3 diskusikan tentang dampak Identifikasi tindakan yang
khusus III: yang akan dialaminya bila dilakukan membinsa klien dan
klien dapat 1. setelah 1x interaksi klien menikmati perawat menimbulkan alternatife
mengontrol klien mampu tindakan
halusinasinya menyebutkan cara
baru mengontrol 1.1. indentifikasi
halusinasinya bersama klien cara atau
tindakan yang dilakukan jika
terjadi halusinasi (tidur,
marah, menyibukan diri) Reinforcemet positif akan
menimbulkan harga diri dan
2. Setelah 1x interaksi mendukung perilaku klien yang
klien dapat diharapkan
memilih dan
meragakan cara 2.2 diskusikan cara yang
mengatasi digunakan klien:
halusinasi a. jika cara yang
penghliatan digunakan adaptif beri
(pendengaran, pujian
lihat, penghirup, b. jika cara yang
raba , kecap) digunakan maladaptive
diskusikan kerugian Memberi dukungan kepada klien
cara tersebut untuk dapat mengendalikan
situasi sendiri secara bertahap
2.3 setelah 1x dalam menghadapi halusinasi
interaksi klien kesempatan yang diberikan klien
mampu memilih cara yang dilatih
menyebutkan
cara baru 2.3 diskusikan cara baru untuk
mengontrol memutuskan/ mengontrol
halusinasi timbulnya halusinasi:
a. katakan pada diri sendiri
bahwa ini tidak nyata
(saya tidak mau melihat
saat halusinasi terjadi)
b. menemui orang ini
untuk menceritakan
tentang halusinasi Meminimalkan / memiutuskan
c. membuat dan kintak klien dengan halusinasi
melaksanakan kegiatan
sehari hari yang telah
2.4 setelah 2x disusun
interaksi klien d. meminta keluarga /
dapat tteman / perawat jika
mengetahui sedang berhalusinasi
terapiaktifitas
(TAK) 2.4 bantu klien memilih cara
yang sudah dianjurkan dan
dilatih untuk mencobanya
2.5 beri kesempatan untuk
melakukan cara yang dipilih
dan dilatih
2.6 pantau pelaksanaan yang
telah dipilih dan dilatih jika
berhasil ber pujian
2. Tujuan 3.1 Setelah1x interkasi 3.1 buat kontrak dengan keluarga Peran serta keluarga maupun
khusus IV keluarga untuk pertemuan (waktu , umpan balik yang berupa
Klien dapat menyatakan setuju tempat dan topik) dukungan positif terhadap klien
dukungan mengikuti saat mengalami halusinasi
dari keluarga pertemuan dengan
dalam perawat
mengontrol
halusinasinya

3.2 setelah1x interaksi 3.2 diskusikan dengan keluarga Peningkatan pengetahuan


keluarga mampu (pada saat pertemuan keluarga akan menjadi motivasi
menyebutkan keluarga kunjungan rumah ) keluarga
pengertian, tanda a. Pengertian halusinasi
dan gejala proses b. Tanda dan gejala
terjadinya Halusinasi
halusinasi dan c. Proses terjadinya
tindakan untuk halusinasi
mengendalikan d. Cara yang dapat dilakukan
halusinasi klien dan keluarga untuk
memutuskan halusinasi
e. Obat – obatan halusinasi
f. Cara merawat anggota
keluarga yang halusinasi
dirumah ( beri kegiatan,
jangan biarkan sendiri,
makan bersama, memantau
obat – obatan dan cara
pemberiannya)
g. Beri informasi waktu control
ke rumah sakit dan
bagaimana cara mencari
bantuan jika halusinasi tidak
dapat diatasi dirumah

3. Tujuan 4.1 setelah 2x interkasi 4.1 diskusikan dengan klien Dengan mengetahui dosis,
khusus V klien mampu tentang manfaat dan kerugian frekuensi klien dan keluarga
klien dapat menyebutkan : tidak minum obat, nama, dapat melaksanakan secara
memanfaatka a. Manfaat minum warna, dosis, cara efek terapi benar
n obat obat dan efek samping pengobatan
dengan baik b. Kerugian tidak obat
minum obat
c. Nama , warna,
dosis, efek terapi
dan efek samping
obat

4.2 setelah 1x20 menit 4.2 pantau klien saat penggunaan


klien dapat obat
mendemonstrasika 4.3 beri pujian jika klien
n penggunaan obat menggunakan obat dengan
dengan benar benar
4.3 setelah 1x20 menit 4.4 diskusikan akibat berhenti
klien menyebutkan minum obat tanpa konsultasi
akibat berhenti dengan dokter
minum obat tanpaa 4.5 anjurkan klien untuk
konsultasi dokter konsultasi kepada dokter/
perawat jika terjadi hal – hal
yang tidak diinginkan.

4. Isolasi Sosial Tujuan


Senin Umum : 1. Setelah 1x 2.1 Bina hubungan saling Hubungan saling percaya
14/01/19 Klien dapat interaksi klien percaya dengan: merupakan dasar untuk
berinteraksi menunjukan a. Beri salam setiap kelancaran hubungan interaksi
dengan orang tanda-tanda interaksi selanjutnya.
lain. percaya b. Perkenalkan nama,
kepada/ panggilan perawat
Tujuan terhadap dan tujuan perawat
khusus 1: perawat: berkenalan.
Klien dapat Ekspresi wajah cerah, c. Tanyakan dan panggil
membina tersenyum nama kesukaan klien.
hubungan  Mau d. Tunjukan sikap jujur
saling berkenalan dan menempati janji
percaya  Ada kontak setiap kali
mata, berinteraksi
 Bersedia e. Buat kontak interaksi
menceritakan yang jelas
masalah mau f. Dengarkan dengan
menjawab penuh perhatian
salam, ekspresi perasaan
 Mau duduk klien.
berdampingan
dengan
perawat,
 Mau
mengutarakan
masalah yang
Tujuan
dihadapi  Diketahui penyebab
khusus 2 :
Klien mampu hubungan dengan faktor
2.1. Tanyakan pada klien prespitasi yang klien
menyebutkan tentang :
penyebab alami
2. Setelah 1x  Orang yang tinggal serumah,
isolasi social interaksi klien teman sekamar klien
dapat  Orang yang paling dekat
menyebutkan dengan klien di ruang
minimal satu perawatan
penyebab  Apa yang membuat klien  Mendiskusikan tingkat
isolasi social dapat dekat dengan orang kemampuan klien seperti
dari : tersebut menilai realitas dan
 Diri sendiri  Orang yang tidak dekat mengontrol diri
 Orang lain dengan klien di rumah/ruang
 Lingkungan perawatan
 Upaya yang sudah dilakukan
agar dekat dengan orang lain
Tujuan
khusus 3 :
Klien mampu 3.1 Tanyakan pada klien
menyebutkan tentang :
keuntungan  Manfaat berhubungan
berhubungan  Setelah 1x interaksi
sosial
sosial dan dengan klien dapat
 Kerugian isolasi sosial
kerugian keuntungan
3.2 Diskusikan bersama klien
tidak berhubungan
tentang manfaat
berhubungan sosial, misalnya :
berhubungan dengan
sosial  Banyaknya
sosial dan kerugian isolasi
teman
sosial
 Tidak kesepian 3.3 Beri pujian terhadap
 Saling kemampuan klien
menolong dan mengungkapkan
kerugian tidak perasaannya
berhubungan
 Sendiri
 kesepian

Rabu 3. Harga Diri .


16/01/19 Rendah Tujuan umum Setelah dilakukan interaksi 1. Bina hubungan saling percaya dengan Hubungan saling percaya
Klien memiliki 1x dengan klien, klien menggunakan prinsip komunikasi merupakan dasar untuk kelancaran
konsep diri menunjukan ekspresi wajah teraupetik: hubungan interaksi selanjutnya.
yang positif bersahabat, menunjukan rasa  Sapa klien dengan ramah baik
senang, mau mengutarakan verbal maupun non verbal
Tujuan masalah yang dihadapi  Perkenalkan diri dengan
khusus I: sopan
Klien dapat  Jelaskan tujuan pertemuan
membina
hubungan
saling percaya
dengan
perawat.

Tujuan 2. Diskusikan dengan klien tentang:


khusus II : Setelah 1x iteraksi klien  Aspek positif yang dimiliki Dengan Teknik komunikasi yang
Klien dapat menyebutkan : klien, keluarga dan tetap akan memudahkan perawat
mengidentifika  Aspek positif dan lingkungan dan klien berintraksi
si aspek positif kemampuan yang  Kemampuan yang dimiliki
dan dimiliki klien klien
kemampuan  Aspek positif 2.2 Bersama klien buat daftar
yang dimiliki keluarga tentang
 Aspek positif  Aspek positif klien, keluarga,
lingkungan klien lingkungan
 Kemampuan yang dimiliki klien
2.3 Beri pujian yang realitis,
hindarkan memberi penelitian
negatif

Tujuan 3. diskuksikan dengan klien dengan


khusus III: setelah berintraksi 1x klien kemampuan yang dapat Keterbukanaan dan pengertian
Klien menilai menyebutkan kemampuan dilaksanakan tentang berproses yang dimiliki
kemampuan yang dapat dilakukan diskusikan kemampuan yang dapat adalah proses untuk pngertian
yang dimiliki dilanjutkan pelaksanaanya. untuk berubah.
untuk
dilaksanakan

Contoh peran yang dilihat akan


memotivasi klien untuk
melaksanakan kegiatan
Tujuan 1. Rencana Bersama klien aktivitas
khusus IV: setelah 1x interaksi dengan yang dapat dilakukan setiap hari
Klien dapat klien membuat rencana sesuai kemampuan klien:
merencanakan kegiatan harian  Kegiatan mandiri
kegiatan sesuai  Kegiatan dengan bantuan
dengan  Tingkatkan bantuan sesuai
kemmpuan dengan kondisi klien
yang dimiliki.

Memberikan kesempatan pada klien


2. Beri contoh cara pelaksanaan dapat meningkatkan motivasi dan
Tujuan kegiatan yang dapat klien harga diri klien
khusus V : setelah 1x interaksi klien lakukan
Klien dapat melakukan kegiatan sesuai  Anjurkan klien untuk
melakukan jadwal yang dibuat melaksanakan kegiatan yang
kegiatan sesuai direncanakan
rencana yang  Pantau kegiatan yang
dibuat dilaksanakan klien

Selasa 2. Defisit Tujuan 1. Setelah 1x interaksi 1. Bina hubungan percaya dengan Hubungan saling percaya
15/01/19 Perawatan Umum : klien menunjukkan tanda- menggunakan terapeutik merupakan dasar untuk
Diri Klien dapat tanda percaya pada  Sapa klien dengan ramah kelancaran hubungan interaksi
mandiri perawat baik verbal maupun selanjutnya.
dalam  Wajah nonverbal
perawatan  tersenyum  Perkenalkan nama, nama
diri selam 5  Mau berkenalan panggilan dan tujuan perawat
hari  Ada kontak mata berkenalan
perawatan.  Menerima  Tanyakan nama lengkap dan
Tujuan kehadiran perawat nama panggilan yang disukai
Khusus I : Bersedia_mencerit klien
Klien dapat akan rasaannya  Buat kontrak yang jelas
membina  Tunjukkan sikap jujur dan
hubungan menepati janji setiap kali
saling interaksi
percaya  Beri perhatian kepada klien
dan perhatiakn kebutuhan
dasar klien
 Tanyakan perasaan klien dan
masalah yang dihadapi

4. Setelah 1x
interaksi klien Reinforcement yang positif akan
2.1 Diskusi dengan klien
klien dapat membangkitkan harga diri klien
 Penyebab klien tidak
menyebutkan
merawat diri
 Penyebab tidak
 Manfaat menjaga perawatan
merawat dini
diri untuk keadaan fisik,
 Menfaat menjaga
mental, dan sosial.
perawatan diri
 Tanda-landa perawatan diri
 Tanda-tanda bersih
yang baik
dan rapih
 Penyakit atau gangguan
 Gangguan yang
dialami perawatan kesehatan yang biasa dialami
diri tidak oleh klien bila perawatan diri
diperhatikan tidak adekuat

5. Setelah I x
klien 5.1 Diskusi frekuensi
menyebutkan menjaga perawatan diri
frekuensi selama ini :
menjaga  Mandi.
perawatan diri  Gosok gigi.
interaksi klien  Keramas.
 Frekuensi mandi.  Berpakaian.
 Frekuensi gosok  Berhias.
gigi  Gunting kuku.
 Frekuensi keramas.
 Frekuensi ganti
pakaian.
 Frekuensi berhias.
 Frekuensi_ gunting
kuku.

Kamis 3. Resiko Tujuan Setelah 1x intervensi klien . Biaya hubungan saling percaya Membina hubungan saling
17/01/19 Perilaku umum : menunjukkan tanda-tanda dengan menggunakan terapeutik percaya merupakan dasar
Kekerasan Klien dapat percaya kepada perawat :  Sapa klien dengan ramah terjadinya komunikasi terapeutik
mengontrol  Ekspresi wajah baik verbal maupun
perilaku bersahabat nonverbal
kekerasan  Menunjukkan rasa  Perkenalkan nama, nama
senang panggilan dan tujuan
Tujuan  Ada kontak mata perawatan berkenalan
khusus 1 :  Mau menyebutkan  Tanyakan nama lengkap dan
Klien dapat nama nama panggilan yang di sukai
membina  Mau menjawab klien
hubungan salam  Buat kontak yang jelas
saling  Mau duduk  Tunjukkan sikap jujur dan
percaya berdampingan menepati janji setiap kali
dengan perawatan interaksi
 Bersedia  Beri perhatian kepada klien
mengungkapkan dan perhatikan kebutuhan
masalah yang dasar klien
dihadapi  Tanyakan perasaan klien dan
masalah yang dihadapi

 Mengetahui kondisi klien


Tujuan 2. Setelah 1x interaksi saat itu dan mengurangi
khusus 2 : klien dapat tekanan kemarahan klien
Klien dapat menyebutkan perilaku 2. Bantu klien mengungkapkan  Mengidentifikasi
mengidentifi kekerasan yang marahnya penyebab marah
kasi dilakukan :  Motivasi klien untuk  Identifikasi perubahan
penyebab  Menceritakan menceritakan penyebab rasa fisik
perilaku penyebab perasaan kesal atau jengkelnya
kekerasan jengkel / kesal baik  Dengarkan tanpa menyela
yang dari diri sendiri atau memberi penilaian
dilakukannya maupun
lingkungan
Memberikan wawasan yang baru
Tujuan bagi klien terhadap tindakan
khusus 3 3. Setelah 1x interaksi 3. Bantu klien mengungkapkan maladaptif dalam
Klien dapat klien menceritakan tanda- tanda-tanda perilaku kekerasan yang mengekspresikan marahnya
mengindentif tanda saat terjadi perilaku dialaminya :
ikasi tanda – kekerasan : Motivasi klien menceritakan kondisi
tanda  Tanda fisik : mata fisik (tanda-tanda fisik
perilaku merah, tangan
kekerasan mengepal, ekspresi
tangan dll
 Tanda emosional :
Perasaan marah,
jengkel, bicara
keras

Tanda sosial :
Bermusuhan yang dialami
saat terjadi perilaku
kekerasan

 Membantu klien
memberikan jalan
Tujuan 4. Diskusikan dengan klien perilaku
terbaik
khusus 4: kekerasan yang dilakukan selama
Klien dapat 4. Setelah 1x interaksi ini:
 Mengidentifikasi
mengidentifi klien menjelaskan: pengetahuan dan
 Mitifasi klien menceritakan
kasi jenis  Jenis-jenis ekspresi melakukan cara yang
perilaku jenis-jenis tindakan
kemarahan yang sehat.
kekerasan kekerasan yang selama ini
dilakukan
yang pernah pernah dilakukannya
 Perasaanya saat
dilakukannya  Motifasi klien menceritakan
melakukan
perasaan klien setelah
kekerasan
tindakan tersebut terjadi
Evektifitas cara yang
dipakai dalam Diskusikan apakah dengan tindakan
menyelesaikan masalah yang dilakuannya masalah yang
dialami teratasi

Sebagai motivasi untuk


melakukan perilaku kekerasan
Tujuan 1. Diskusikan dengan klien akibat
khusus 5: 5. Setelah 1x interaksi negative (kerugian) cara yang
Klien dapat klien menjelaskan dilakukan pada:
mengidentifi akibat tindak kekerasan
yang dilakukan:  Diri sendiri
kasi akibat
kekerasan  Diri sendiri: luka  Orang lain/keluarga
dijauhi teman dan
lingkungan
lain sebagainya.
 Orang
lain/keluarga: luka
tersinggung
ketakutan dan lain
sebagainya.

Lingkungan: barang atau


benda rusak dan lain
sebagainya
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama : Tn.R Dx : Skizofrenia paranoid

Ruang : Belimbing No.RM : 18.96.16

TGL Diagnose Implementasi Evaluasi Paraf


keperawatan
Senin Gangguan Sp 1: S: Rizk
14/01/201 persepsi Jam 11.30 WIB - Klien i DC
9 sensori - Membina mengatakan
halusinasi hubungan saling namanya Tn.R
pendengara percaya - Klien
n - Menjelaskan mengatakan
dan mendengar
mengenalkan suara-suara
halusinasi ketuk pintu
- Mempraktikan - Klien
cara menghardik mengatakan
halusinasi dapat
- Memasukan mengenal dan
kedalam jadwal menghardik
harian klien. halusinasinya
O:
- Klien
berkenalan
dengan
perawat
- Klien mampu
mempraktikan
cara
menghardik
halusinasi
A:
- Gangguan
persepsi
sensori
halusinasi
pendengaran
P:
K: - klien menghardik
bila halusinasi itu
muncul
P: - Lanjutkan sp 2
mengontrol halusinasi
dengan
mengkonsumsi obat
Senin Isolasi Sp 1: S:
14/01/201 sosial Jam : 12:30 WIB - Klien
9 - Mendiskusikan mengatakan
penyebab isolasi tau
sosial keuntungan
- Menjelaskan dan kerugian
kepada klien tidak
keuntungan bersosialisasi
bersosialisasi O:
dan kerugian - Klien mampu
tidak mengikuti cara
bersosialisasi berkenalan
- Mengajarkan - Klien
klien cara menyebutkan
berkenalan keuntungan
- Memasukan dan kerugian
kedalam jadwal tidak
harian klien bersosialisasi
A: isolasi sosial
P:
K: klien mengatakan
akan latihan untuk
berkenalan dengan
temannya 1x sehari
P: lanjut sp 2
mengajak klien
berkenalan dengan 1
orang perawat
Selasa Gangguan Sp 2 : S:
15/01/201 persepsi Jam 15:00 WIB - Klien
9 sensori - Mengevaluasi sp mengatakan
halusinasi 1 halusinasi menghardik
- Mengajarkan halusinasi jika
klien suara-suara itu
mengontrol muncul
halusinasi - Klien
dengan cara mengatakan
mengkonsumsi memahami
obat obat yang
- Menjelaskan dikonsumsi
obat yang - Klien
dikonsumsi oleh mengatakan
klien akan
- Menjelaskan mengkonsums
manfaat obat i obat secara
yang teratur
dikonsumsi oleh O:
klien. - Klien dapat
- Memasukan ke menyebutkan
dalam jadwal nama-nama
harian klien. obat yang
dikonsumsi
A:
- Gangguan
persepsi
sensori
halusinasi
pendengaran.
P:

K: - klien meminum
obat secara teratur
P: intervensi
dilanjutkan sp3
bercakap-cakap
dengan orang lain.
Selasa Defisit Sp 1: S:
15/01/201 Perawatan Jam 15:30 WIB - Klien
9 diri - Menjelaskan mengatakan
kepada klien tubuhnya lebih
pentingnya bersih jika
merawat diri mandi
- Memotivasi menggunakan
klien untuk sabun
mandi O:
menggunakan - Klien mandi
sabun menggunakan
- Membantu klien sabun
memasukan - Klien tampak
kedalam lebih segar
kegiatan harian. A: - defisit perawatan
diri
P:
K: - klien akan mandi
dan merias diri

P: evaluasi sp 1
defisit perawatan diri
Selasa Isolasi Sp 2: S:
15/01/201 sosial Jam 16:30 WIB - Klien mampu
9 - Menanyakan menyebutkan
nama, jika klien nama perawat
lupa - Klien
perkenalkan mengatakan
kembali mau
- Mengajak klien berkenalan
untuk dengan
berkenalan perawat lain
dengan 1 orang O:
perawatn - Klien
- Membantu klien berkenalan
untuk dengan suster
memasukan irna
kedalam jadwal A: isolasi sosial
kegiatan harian
P:
K: - klien akan
memulai berkenalan
dengan orang lain

P: - intervensi
dilanjutkan sp 2
berkenalan dengan 2
orang

Rabu Gangguan Sp 1: S:
16/01/201 konsep diri: Jam :11:00 WIB - Klien
9 harga diri - Mengidentifikas mengatakan
rendah i kemampuan sudah
yang dimiliki memasukan
klien kedalam
- Membantu klien jadwal harian
memilih O:
kegiatan yang - Klien sudah
dilatih sesuai mau
dengan melakukan
kemampuan kegiatan
klien - Merapihkan
- Melatih klien tempat tidur
sesuai - Wajah klien
kemampuan tampak senang
yang dimiliki A: - gangguan konsep
- Membantu klien diri: harga diri rendah
memasukan
kedalam jadwal P: anjurkan klien
kegiatan harianuntuk selalu
melakukan hal yang
positif yang dimiliki.
Rabu Gangguan Sp 3: S:
16/01/201 persepsi Jam 11.30 WIB - Klien
9 sensori - Menjelaskan mengatakan
halusinasi kepada klien mau belajar
cara mengontrol cara
halusinasi yang mengontrol
ke 3 yaitu halusinasi
dengan cara yang ke 3
bercakap-cakap O:
dengan orang - Klien cukup
lain kooperatif
- Membantu klien - Klien
memasukan mempraktikan
kedalam jadwal cara
kegiatan harian. mengontrol
halusinasi
yang ke 3
A: gangguan persepsi
sensori halusinasi
P: - intervensi
dilanjutkan sp 4
melakukan aktivitas
terjadwal
Kamis Resiko Sp1 S:
17/01/201 perilaku Jam 10.00 WIB - Klien
9 kekerasan - Mengajarkan mengatakan
klien meredakan lebih tenang
marah dengan setelah
cara relaksasi menarik nafas
menarik nafas dalam
dalam O:
- Membantu klien - Klien
memasukan kooperatif
kedalam jadwal - Klien tampak
kegiatan harian lebih tenang
- Klien
mengikuti apa
yang diajarkan
klien
A: resiko perilaku
kekerasan
P: mengevaluasi sp 1
Jumat Gangguan Sp 4 S:
18/01/201 persepsi Jam 12.30 WIB - Klien
9 sensori - Mengevaluasi sp memgatakan
halusinasi 1-3 mau
- Mengajarkan mengikuti cara
klien mengontrol
mengontrol halusinasi
halusinasi cara yang ke4
ke 4 yaitu O:
melakukan - Klien cukup
aktivitas kooperatif
terjadwal - Klien mampu
- Membantu klien mengulang
memasukan ke mengontrol
dalam jadwal halusinasi sp
kegiatan harian 1-3
A: gangguan persepsi
sensori
P: masalah teratasi
Sabtu Isolasi Sp 3: S:
19/01/201 sosial Jam 11.00WIB - Klien
9 - Mengevaluasi mengatkan
jadwal kegiatan senang vbisa
harian berkenalan
- Memberikan dengan
klien banyak orang
kesempatan O:
berkenalan - Klien
dengan 2orang mempraktekan
atau lebih berkenalan 2
- Membantu klien orang
mengisi jadwal A: isolasi sosial
kegiatan harian P: masalah teratasi

Anda mungkin juga menyukai