Anda di halaman 1dari 14

RESUME 

INJEKSI 
 

 
OLEH 
FANY RISMA AFRIANI
20631974
 
 
 
 
 
 
PRAKTIKUM LABORATORIUM KEPERAWATAN DASAR
PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING 
 
Nama: Fany Risma Afriani
Judul: Injeksi
Tanggal: 20 Desember 2021
 
Disusun untuk memenuhi tugas praktikum laboratoriumKeperawatan Dasar di La
boratorium Keperawatan FakultasIlmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Po
norogo
 
 
Pembimbing Penyusun
   
   
   
(….) (Fany Risma Afriani)
RESUME INJEKSI INTRAVENA

a. Pengertian
Pemberian obat dengan cara memasukkan obat ke dalampembuluh darah vena 
dengan menggunakan spuit.
'Sedangkan pembuluh darah vena adalah pembuluh darahyang menghantarkan 
darah balik ke jantung. Obatdisuntikkan melalui vena. Pemberian obat lewatin
travena bisa dilakukan seara langsung lewat vena, lewat selang intravena mau
pun lewat wadah cairanintravena, tergantung pada kebutuhan mediasi dari kli
en.Pemberian obat melalui wadah cairan intravenadilakukan dengan infus IV. 
Pemberian obat melaluiwadah intravena dilakukan dengan infus IV. Pemberia
nobat dengan cara ini dilakukan jika obat yang diberikanberjumlah cukup bes
ar da membutuhkan waktu yanglama untuk menginjeksikannya.
b. Tujuan
1. Pada pasien yang dalam keadaan darurat, agar obat yang diberikan dapat
menimbulkan efek langsung.
2. Pada pasien yang tidak dapat di beri obat melalui oral.
3. Pada pasien yang tidak diperbolehkan memasukkan obat apapun melalui mulutnya.
c. Klasifikasi
1. Pemberian obat melalui intravena (secara langsung). 
Cara pemberian obat melalui Vena secara langsung, diantaranya Vena
mediana cubiti atau cephalica (lengan), Vena sephenosus (tungkai), Vena
jugularis (leher), Vena frontalis atau temporalis (kepala), yang bertujuan agar
reaksi cepat dan langsung masuk pada pembuluh darah.
2. Pemberian obat melalui intravena (secara tidak langsung).
Merupakan cara pemberian obat dengan menambahkan atau memasukkan
obat ke dalam media (wadah atau selang), yang bertujuan untuk
meminimalkan efek samping dan mempertahankan kadar terapeutik dalam
darah.
d. Indikasi
1. Jaminan bahwa konsentrasi obat yang efektif dicapai dengan cepat.
2. Mengontrol permulaan konsentrasi puncak obat dalam serum.
3. Produksi efek biologis bila obat tidak dapat diabsorpsi melalui rute oral.
4. Pemberian obat kepada pasien yang tidak dapat meminum obat.
e. Kontraindikasi
1. IV sangat berbahaya karena reaksinya terlalu cepat.
2. Menimbulkan kecemasan.
3. Infeksi di pemasangan infus. 
4. Daerah lengan bawah pada pasien gagal ginjal, karena lokasi ini akan digunakan
untuk pemasangan fistula Arteri+Vena (A-V shunt) pada tindakan hemodialisis
(cuci darah) 
f. Kekurangan dan Kelebihan Injeksi Intra Vena
1. Kelebihan :
a. Dapat digunakan untukpasien yang tidak sadar
b. Obat dapat terabsorbsi dengan sempurna
c. Obat dapat bekerja cepat
d. Tidak dapat mengiritasi lambung
2. Kekurangan :
a. Dapat terjadi emboli
b. Dapat terjadi infeksi karena jarum yang tidak steril
c. Pembuluh darah dapat pecah
d. Terjadi ematoma
e. Dapat terjadi alergi
f. Obat tidak dapat ditarik kembali
g. Membutuhkan keahlian khusus
g. Perhitungan Dosis
Hal utama yang harus dilakukan dalam persiapan obat injeksi parenteral
adalah membaca kemasan label obat, karena terdapat perbedaan dosis total
antara ampul/vial satu dengan yang lainnya, sebagai contoh : 
1. Dalam ampul A yang berisi 2 ml cairan, mengandung obat A 0.25 mg/2 ml 
2. Dalam ampul B yang berisi 2 ml cairan, mengandungobat B 5 mg/ml 
Dari contoh diatas diketahui bahwa dosis total obat A dari ampul A adalah
0.25 mg. Sementara dosis total obat B pada ampul B adalah 10 mg. 
Rumus yang dapat digunakan pada saat perhitungan dosis obat injeksi
parenteral adalah sebagai berikut :  
Dimana :  
• D  : Dosis (mg) yang akan diberikan ke pasien  
• H  : Dosis (mg) yang terdapat pada sediaan obat
• Q  : Jumlah volume (ml) yang terdapat pada sediaan obat
• V  :Jumlah volume (ml) yang akan diberikan kepasien
Contoh kasus :  
Seorang pasien jiwa akan diberikanChlorpromazine sebanyak 12.5
mg secara IM. Sediaan obat yang ada berupa ampul berisi 1 ml cairan
Chlorpromazine, dengan dosis 25 mg/ml. Maka jumlah obat yang
diberikan kepada pasien tersebut adalah; 

Catatan : setelah serbuk dalam vial telah dilarutkan, penting untuk memberikan
informasi pada label tambahan mencakup jumlah pelarut, dosis obat dalam ml
(500 mg/ml, 10 mg/2ml, dsb),  waktu pelarutan, dan expired date. 
 
h. SOP
 
 
INJEKSI INTRAVENA

Pengertian Obat disuntikkan melalui vena. Pemberian obat lewat intravena bisadilakukan seara langsung
lewat vena, lewat selang intravena maupunlewat wadah cairan intravena, tergantung pada
kebutuhan mediasi
dariklien. Pemberian obat melalui wadah cairan intravena dilakukandengan infus IV.
Pemberian obat melalui wadah intravena dilakukandengan infus IV. Pemberian obat dengan
cara ini dilakukan jika
obatyang diberikan berjumlah cukup besar da membutuhkan waktu yang
lama untuk menginjeksikannya.
Tujuan Memberikan pengobatan melalui vena
PersiapanAlat/ 1. Bak instrument
Bahan 2. Aquabidest.
3. Disposable spuit sesuai kebutuhan
4. Kapas alcohol pada tempatnya.
5. Obat yang dbutuhkan sesuai order.
6. Bengkok.
7. Sarung tangan.
Pengalas.
ProsedurTindakan Tahap Persiapan
1. Justifikasi Identitas klien
2. Menyiapkan peralatan
3. Mencuci tangan
 
Komunikasi terapeutik:
1. Memperkenalkan diri
2. Menjelaskan pada klien tujuan tindakan yang akan dilakukan
3. Mendapatkan persetujuan klien
4. Mengatur lingkungan sekitar klien
5. Membantu klien mendapatkan posisi yang nyaman
 
Tahap Kerja
Menutup tirai atau pintu
Memakai sarung tangan dan mendekatkan alat-alat pada klien
Memasang pengalas injeksi
Mengambil obat sesuai order, aspirasi masukkan
dalam disposablespuit (yakinkan tidak ada udara yang ada dalam spuit) dan ganti jarum baru.
Menentukan daerah yang akan diinjeksi
Pasang tourniquet pada bagian atas daerah yang akan diinjeksi
Melakukan desinfeksi dengan kapas alcohol dari dalam keluar.
Memberitahu klien ketika akan diinjeksi.
Tarik permukaan kulit kearah bawah, tusukkan jarum ke arah vena dengan sudut 15  sambil
0

diaspirasi jika keluar darah dalam spuit maka lepaskan tourniquet dan obat dimasukkan pelan-
pelansambil observasi denyut nadi pasien.
10. Mencabut jarum jika obat sudah masuk semua dan bekas tusukanjarum ditekan dengan kapas
alcohol.
11. Mengobservasi area injeksi untuk melihat efek samping local
12. Membantu klien pada posisi yang nyaman
 
Tahap Terminasi
1. Membersihkan dan menyimpan kembali peralatan pada tempatnya
2. Mencuci tangan
3. Melakukan evaluasi terhadap klien tentang kegiatan yang telahdilakukan
4. Dokumentasi
 

RESUME INJEKSI INTRACUTAN

a. Pengertian
Memberikan obat melalui suntikan intracutan atauintradermal adalah sua
tu tindakan membantu proses penyembuhan melalui suntikan ke dalam jaring
an kulitatau intra dermis. Istilah intradermal (ID) berasal darikata "intra"
yang berarti lipis dan "dermis"
yang berartisensitif, lapisan pembuluh darah dalam kulit.
Ketika sisianatominya mempunyai derajat pembuluh darah tinggi, pembuluh d
arah betul-betul kecil, makanya penyerapandari injeksi disini lambat dan dibat
asi dengan efeksistemik yang dapat dibandingkan.
Karena absorpsinyaterbatas, maka penggunaannya biasa untuk aksi lokaldala
m kulit untuk obat yang sensitif atau untukmenentukan sensitivitas terhadap 
mikroorganisme.
Injeksi intracutan (IC) adalah pemberian obatkedalam lapisan dermal 
kulit tepat dibawah epidermis. Biasanya hanya sejumlah kecil larutan yang di
gunakan(contoh 0,1
ml).Metode pemberian ini seringkali digunakan untuk uji alergi dan penapisan
tuberkulosis.
b. Tujuan
Dibawah ini merupakan tujuan dilakukannya pemberiansuntikan / injeksi intra
kutan :
1. Pasien mendapatkan pengobatan  sesuai program pengobatan dokter.
2. Memperlancar proses pengobatan dan menghindarikesalahan dalam pemberian oba
t.
3. Membantu menentukan diagnosa terhadap penyakittertentu (misalnya tuberculin te
s).
4. Menghindarkan pasien dari efek alergi obat (dengan skin test).
5. Digunakan untuk test tuberkulin atau tes alergi terhadapobat-obatan tertentu.
6. Pemberian vaksinasi.
c. Klasifikasi
1. Sudut suntikan: kemiringan jarum sekitar 5-15 derajat
2. Lokasi Penyuntikan : lengan bawah bagian dalam atau di tempat lain yang di
anggap perlu. 
 
d. Indikasi
 
Indikasi Injeksi IC
A. Pasien yang membutuhkan tes alergi (mantoux tes).
B. Pasien yang akan melakukan vaksinasi.
C. Menegakkan diagnosa penyakit.
D. Sebelum memasukkan obat.
e. Kontraindikasi
Kontraindikasi Injeksi IC:
A. Pasien yang mengalami infeksi pada kulit.
B. Pasien dengan kulit terluka.
C. Pasien yang sudah dilakukan skin tes.
f. Perhitungan dosis
1) Penghitungan Injeksi Sub Cutan
Setelah memahami tentang perangkat yang digunakan untuk memberikan
obat, kini akan kita lanjutkan dengan menghitung dosisnya. Kita mulai
dengan menghitung dosis injeksi subcutan. Pada pembahasan dosis sub
cutan, kita akan juga membahas tentang dosis pemberian insulin, karena
meskipun pemberiannya sama secara sub cutan, akan tetapi insulin
memiliki kharakteristik tersendiri, baik satuan obatnya maupun spuit yang
digunakan
untuk memasukkan obat.
a. Penghitungan dosis injeksi sub cutan
Disini akan kita berikan contoh , beberapa kasus terkait kebutuhan
terapi secara sub cutan.
Contoh :
Perintah Heparin 250 U SC, Tersedia Heparin 1.000 U/mL dalam vial
Rumus dasar :
= x 1 mL = = 0,25 mL 
Metode Rasio dan Proporsi
H : V = D : X
10.000 : 1 mL = 25000 : x ml
X =  = 0,25 mL 
 
g. SOP 
 
INJEKSI INTRACUTAN
Pengertian Disuntikkan melalui dermis, dibawah epidermis. Tindakan ini
biasanya berupa skintest/pemberian obat antibiotik yang dilakukanuntuk mengetahui reaksi alergo
terhadap obat yang diberikan. Tindakan ini dilakukan dengan sudut penyuntikan 15-
20 derajat.Lokasi penyuntikan yaitu pada lengan bawah bagian dalam atau di bagian lain yang dianggap
perlu
Tujuan 1. Pasien mendapatkan pengobatan sesuai program pengobatandokter
2. Memperlancar proses pengobatan dan menghindari kesalahandalam pemberian obat
3. Membantumenentukandiagnosaterhadappenyakittertentu (misalnya tuberculin tes)
4. Menghindari pasien dari efek alergi obat (dengan skin test)
5. Digunakan untuk test tuberkulin atau tes alergi terhadap obat-obatan tertentu
6. Pemberian vaksinasi
Persiapanalat/bahan
Bak injeksi
Water Injection
Disposable spuit 1 cc dengan jarum No. 27 gauge
Kapas pada tempatnya
Alkohol spray
Obat yang dbutuhkan sesuai order
Bengkok
Sarung tangan
Pengalas injeksi
10. Pulpen
11. Buku injeksi/lembar observasi
Prosedurtindakan Tahap Persiapan
1. Justifikasi Identitas klien
2. Menyiapkan peralatan
3. Mencuci tangan
 
Komunikasi terapeutik:
1. Memperkenalkan diri
2. Menjelaskan pada klien tujuan tindakan yang akan dilakukan
3. Mendapatkan persetujuan klien
4. Mengatur lingkungan sekitar klien
5. Membantu klien mendapatkan posisi yang nyaman
 
Tahap Kerja
1. Menutup tirai atau pintu
2. Memakai sarung tangan dan mendekatkan alat-alat pada klien
3. Meminta klien untuk mengekstensikan siku dan menyanggasiku dan lengan pada permukaan datar
4. Memasang pengalas injeksi
5. Mengambil obat sesuai order, aspirasi masukkan dalam disposable spuit (yakinkan tidak ada udara yang
ada dalam spuit) dan ganti jarum baru.
6. Menentukan daerah yang akan diinjeksi dan lakukandesinfeksi dengan kapas alcohol dari dalam keluar.
7. Memberitahu klien ketika akan diinjeksi.
8. Meregangkan kulit pada area injeksi dengan jari telunjuk danibu jari tangan non dominan
9. Memasukkan jarum dengan perlahan dengan sudut 5 – 15 derajat melalui epidermis sejauh sekitar
3mm.Ujung jarum terlihat di kulit. Sambil memasukkan medikasi, perhatikan munculnya
gelembung kecil berdiameter sekitar 6mm seperti gigitan nyamuk di permukaan kulit.
10. Mencabut disposable spuit dan bekas tusukan di usap dengankapas alcohol serta jangan ditekan.
11. Memberi tanda lingkaran dengan diameter 1-1,5cmmelingkari indurasi kulit.
12. Menginformasikan klien untuk tidak menggaruk danmenekan bekas suntikan.
13. Membantu klien pada posisi yang nyaman
 
Tahap Terminasi
1. Membersihkan dan menyimpan kembali peralatan padatempatnya
2. Mencuci tangan
3. Melakukan evaluasi terhadap klien tentang kegiatan yangtelah dilakukan
4. Dokumentasi

RESUME INJEKSI SUBCUTAN

a. Pengertian
Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk
yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan,
yang disuntikkan dengan cara menusuk jaringan ke dalam otot atau melalui
kulit. Pemberian injeksi merupakan prosedur invasif yang harus dilakukan
dengan menggunakan teknik steril. 
Injeksi subcutan merupakan cara memberikan obat dengan memasukkan obat
ke dalam jaringan subcutan dibawah kulit dengan spuit. Injeksi subkutan
diberikan dengan menusuk area dibawah kulit yaitu jaringan konektif atau
lemak dibawah dermis. Injeksi tidak diberikan pada area yang nyeri, merah,
pruitis atau edema. Pada pemakaian injeksi subkutan jangka lama, maka
injeksi perlu direncanakan untuk diberikan secara rotasi pada area yang
berbeda. Jenis obat yang lazim diberikan secara subkutan adalah vaksin, obat-
obatan preoperasi, narkotik, insulin, dan heparin. 
Pemberian obat melalui subcutan ini pada umumnya dilakukan dalam
program pemberian insulin yang digunakan untuk mengontrol kadar gula
darah. Pemberian insulin terdapat dua tipe larutan, yaitu jernih dan keruh.
Larutan jernih atau juga dimaksudkan sebagai insulin tipe reaksi cepat
(insulin regular) dan larutan yang keruh karena adanya penambahan protein
sehingga memperlambat absorbsi obat atau juga termasuk tipe lambat.
b. Tujuan
Memasukkan sejumlah toksin atau obat pada jaringan subcutan di bawah kulit
untuk di absorbsi. Selain itu alasan kenapa injeksi subcutan ini di pilih adalah
karena dengan penggunaan injeksi ini maka obat dapat menyebar dan diserap
secara perlahan-lahan. Beberapa contohnya adalah injeksi pada vaksin, uji
tiberculin dan dilakukan dalam program pemberian insulin yang di gunakan
untuk mengontrol kadar gula darah.
c. Klasifikasi
Setiap jaringan subkutan dapat dipakai untuk area injeksi ini, yang lazim
adalah  pada lengan atas bagian luar, paha bagian depan. Area lain yang lazim
digunakan adalah perut, area scapula, ventrogluteal dan dorsogluteal. Berikut
ini merupakan posisi pasien yang diberikan injeksi subcutan :
1. Lengan : klien duduk atau bediri
2. Abdomen : klien duduk atau terlentang
3. Tungkai : klien duduk di kursi atau tempat tidur
Area injeksi subcutan perlu dirotasi secara regular untuk meminimalkan
kerusakan jaringan, membantu absorpsi, dan menghindari ketidaknyamanan.
Terutama penting untuk klien yang harus menerima injeksi berulang, seperti
penyandang diabetes. Karena insulin diabsorpsi dengan kecepatan berbeda
pada bagian tubuh yang berbeda, kadar glukosa klien diabetes dapat bervariasi
ketika beragam area digunakan. Insulin diabsorpsi lebih cepat ketika
diinjeksikan di abdomen kemudian ke lengan dan lebih lambat ketika
diinjeksikan ke paha dan bokong. 
d. Indikasi
Bisa dilakukan pada pasien yang tidak sadar, tidak mau bekerja sama karena
tidak memungkinkan untuk diberikan obat secara oral, tidak alergi. Lokasinya
yang ideal adalah lengan bawah dalam dan pinggang bagian atas.
e. Kontraindikasi
Luka, berbulu, alergi, dan infeksi kulit
f. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian injeksi SC
1. Untuk klien berukuran rata-rata, regangkan kulit secara keras pada tempat injeksi
atau cubit dengan tangan dominan anda pencubitan kulit meninggikan jaringan
subkutan, jarum menembus kulit tegang lebih mudah dari kulit kendur.
2. Untuk klien gemuk, cubit kulit pada tempat Injeksi dan injeksikan jarum dibawah
lipatan kulit klien gemuk memiliki lapisan lemak tambahan diatas jaringan
subkutan Insersi cepat dan tepat
3. Injeksikan jarum dengan cepat dan tepat Pada sudut 90 derajat (kemudian
lepaskan- kulit bila dicubit)
g. Perhitungan
Untuk menghitung dosis injeksi subcutan di pakai rumus dasar D/h x V atau
metode rasio dan proporsi. Heparin adalah obat yang sering diberikan
subcutan. Heparin dapat diberikan dengan sudut 60-90 tergantung dari
banyaknya jaringan lemak. Kulit diangkat dan larutan heparin diinjeksikan ke
dalam jaringan subcutan. Jangan lakukan aspirasi dan jangan menggosok
tempat suntikan, karena gosokan dapat mengakibatkan kerusakan pembuluh-
pembuluh darah halus dan perdarahan.
Contoh :
Perintah : heparin 2500 U, SK
Tersedia : heparin 10.000 u/mL dalam vial dengan dosis multipel (10mL) 
Rumus dasar: D/H x V = 2500 U/10000 U x 1 mL=25/100=0,25 mL 
Metode rasio dan proporsi
H:V::D:x
10.000 U:1 mL::2500 U   :x Ml 
10,000 x =2500
X=25/100 = 0,25 mL
Jawab heparin 2500 U = 0,25 mL. 
Contoh:
Perintah : heparin 4000 U, SK 
Tersedia:
Gambar. 
Jawab :
a. D/H x V = 4000/10.000 x 1 = 4/10 = 0,4 mL
b. H    :V::D:x
10.000 U :1 mL::4000    :x mL
10.000 x = 4000
X =4000/10.000 = 0,4 mL
 
h. SOP
 
 
INJEKSI SUBCUTAN

Pengertian Yaitu obat disuntikkan melalui jaringan antara dermis dan kulit. Tindakan ini biasanya berupa
pemberian/injeksi obat insulin, dengan sudut penyuntikan 45 derajat dari permukaan kulit. Lokasi penyuntikan
yaitu pada lengan atas sebelah luar, perut, paha bagian luar/depan (ventrogluteal dan dorsogluteal).
Tujuan  Mengontrol kadar gula darah.
 Memasukkan sejumlah toksin atau obat untuk diabsorbs.
Persiapan Bak instrument.
Alat Bahan
 Aquabidest.
 Disposable spuit sesuai kebutuhan.
 Kapas alcohol pada tempatnya.
 Obat yang dbutuhkan sesuai order.
 Bengkok.
 Sarung tangan.
 Pengalas.
Prosedur Tahap Persiapan
Tindakan1. Justifikasi Identitas klien
2. Menyiapkan peralatan
3. Mencuci tangan
 
Komunikasi terapeutik:
1. Memperkenalkan diri
2. Menjelaskan pada klien tujuan tindakan yang akandilakukan
3. Mendapatkan persetujuan klien
4. Mengatur lingkungan sekitar klien
5. Membantu klien mendapatkan posisi yang nyaman
 
Tahap Kerja
1. Meminta klien untuk merelaksasikan lengan, kaki, atau abdomen, tergantung area yang akan dipilih untuk
injeksi
2. Memakai sarung tangan dan mendekatkan alat-alat padaklien
3. Memasang pengalas injeksi
4. Mengambil obat sesuai order, aspirasi masukkan dalam disposable spuit (yakinkan tidak ada udara yang ada
dalam spuit) dan ganti jarum baru.
5. Menentukan daerah yang akan diinjeksi dan lakukandesinfeksi dengan kapas alcohol dari dalam keluar.
6. Memberitahu klien ketika akan diinjeksi
7. Untuk klien dengan ukuran tubuh rata-rata, tarik kulitdisepanjang area area injeksi atau cubit kulit dengan
tangan non dominan
8. Menginjeksi jarum dengan cepat dan stabil pada sudut 45-90 derajat. Kemudian lepaskan kulit jika dicubit
9. Untuk klien obesitas, cubit kulit pada area daninjeksikan jarum dengan sudut 90 derajat di bawahlipatan
jaringan. Hindari menggerakkan spuit ketika menarik plunger ke belakang untuk mengaspirasi obat. Jika
terlihat darah pada spuit, tarik jarum sedikit,kemudian aspirasi kembali.
10. Masukkan medikasi secara pelahan, jika tidak terdapatdarah saat diaspirasi
11. Mencabut jarum dengan cepat dan stabil jika obat
sudah masuk semua dan bekas tusukan jarum ditekandengan kapas alcohol.
12. Mengobservasi area injeksi untuk melihat efeksamping local
13. Membantu klien pada posisi yang nyaman
 
Tahap Terminasi
1. Membersihkan dan menyimpan kembali peralatan padatempatnya
2. Mencuci tangan
3. Melakukan evaluasi terhadap klien tentang kegiatanyang telah dilakukan
4. Dokumentasi
RESUME INJEKSI INTRAMUSKULAR

Pengertian
Injeksi intramuskular ( IM ) adalah injeksi ke dalam otottubuh baik untuk pem
berian obat ataupun cairan yang bertujuan agar obat/cairan lebih cepat diserap 
ataudiabsorbsi dikarenakan jaringan otot memiliki suplaidarah yang lebih bes
ar daripada jaringan yang beradadibawah kulit serta jaringan otot dapat mena
mpung lebihbanyak obat daripada jaringan subkutan. Jarum yang digunakan
lebih panjang dikarenakan letak otot lebih dalam dibandingkan jaringan
lemak. Diberikan injeksi intramuskuler dikarenakan dosis yang diberikan
lebih besar dan untuk menghindarkan pasien dari efek samping obat yang
mungkin muncul jika diberikan secara oral. Letak injeksi intramuskuler yaitu
pada lengan atas, paha, atau bokong. Lokasi penyuntikan yang dipilih juga
memengaruhi seberapa cepat penyerapan obat oleh tubuh.
b. Tujuan
Pemberian obat melalui intramuskular memungkinkanpenyerapan yang lebih 
cepat daripada injeksi subkutanserta obat akan dilepas secara berkala dalam b
entukdepot obat.
c. Klasifikasi
Lokasi Penyuntikan :
• Pada daerah paha (vastus
lateralis) dengan caraanjurkan pasien untuk berbaring telentang denganlutut sedikit 
fleksi.
• Pada daerah ventrogluteal dengan cara anjurkanpasien untuk miring, tengkurap at
au telentangdengan lutut atau panggul miring dengan tempatyang diinjeksi fleksi.
Area ini paling banyak dipilihuntuk injeksi muscular karena pada
area ini tidakterdapat pembuluh darah dan saraf besar.
• Pada daerah dorsogluteal dengan cara anjurkanpasien untuk tengkurap dengan lut
ut diputar kearahdalam atau miring dengan lutut bagian atas dan pinggul fleksi dan 
diletakkan di depan tungkaibawah.
• Pada daerah deltoid
(lengan atas) dengan caraanjurkan pasien untuk duduk atau berbaringmendatar len
gan atas fleksi.
 
d. Indikasi
Indikasi pemberian obat secara intramuskular biasadilakukan pada pasien yan
g tidak sadar dan tidak maubekerja sama karena tidak memungkinkan untuk d
iberikaobat secara oral, bebas dari infeksi, lesi kulit, jaringanparut, benjolan tu
lang, otot atau saraf besar dibawahnya. Pemeberian obat secara intramuskular 
harus dilakukanatas perintah dokter.
e. Kontraindikasi
Kontra indikasi dalam pemberian obat secaraintramuskular yaitu:
1. infeksi,
2. lesi kulit,
3. jaringan parut,
4. benjolan tulang,
5. benjolan otot, atau
6. benjolan saraf besar dibawahnya.
 
f. Perhitungan dosis
Intramuskuler, dosis yang khas diberikan pada orang dewasa 1-3 ml,contoh
obat analgesik, anti-emetik, sedatif, imunisasi. Tahapan melakukan
perhitungan dosis injeksi :
a) Ambil informasi yang relevan di resep
b) Periksa resep, terutama jika tidak familier dengan obat tersebut atau pasien anak
atau lansia.
c) Periksa apakah obat yang diberikan memiliki perhitungan yang sama dengan resep.
d) Perkirakan jawaban yang mendekati
e) Hitung dengan menggunakan metode yang dipilih
f) Cocokkan apakah jawaban perkiraan bentuk dan jumlahnya sesuai untuk diberikan
melalui rute yang diresepkan.
Dengan rumus :
X = 
1. Matolac
1. Untuk penggunaan jangka pendek untuk nyeri akutsedang sampai dengan berat.
2. Dosis: 10-30 mg tiap 4-6 jam. Maksimal 90 mg,
lama tetapi maksimal (pemberian IM/IV) tidak bolehdari 5 hari. Km: 5 amp 10 mg.
2. Fentanyl
1. Untuk depresi pernafasan, cedera kepala, alkoholisme akut, serangan asma akut, 
intoleransihamil, laktasi.
2. Dosis: pramedikasi, 100 mcg ser IM 30-60 sebelumoperasi.
3. Dolgesik
1. Untuk pengobatan nyeri akut dan kronik yang berat, nyeri pasca operasi.
2. Dosis: dosis tunggal untuk dewasa dan anak-anak > 12 thn : 1 amp (100mg)
IM disuntikan perlahan-lahan. Maksimal 4 amp, anak-anak : 1 thn : 1-2 mg/kg.
 
g. SOP
INJEKSI INTRAMUSKULAR

Pengertian Obat disuntikkan ke jaringan otot. Lokasi penyuntikan dilakukan pada daerah yang memiliki otot yang
tebal, antara lain pada otot pangkal lengan, otot paha luar (1/3 tengah paha sebelah luar) atau pada otot
bokong paha 1/3 bagian dari spina iliaka anterior superior
Tujuan 1. Memberikan medikasi sesuai kolaborasi dokter
2. Memasukkan sejumlah obat pada jaringan otot untuk diabsorbi lebih cepat
3. Indikasi pemberian injeksi intramuskuler (IM)
Persiapan Bak injeksi
Alat/bahanAquabidest
Disposable spuit 5cc / 3cc dengan jarum No. 23gauge
Kapas pada tempatnya
Alkohol spray
Obat yang dibutuhkan sesuai order
Bengkok
Sarung tangan
Pengalas injeksi
10. Pulpen
11. Buku injeksi/lembar observasi
Prosedur Tahap Persiapan
Tindakan 1. Justifikasi Identitas klien
2. Menyiapkan peralatan
3. Mencuci tangan
 
Komunikasi terapeutik:
1. Memperkenalkan diri
2. Menjelaskan pada klien tujuan tindakan yang akandilakukan
3. Mendapatkan persetujuan klien
4. Mengatur lingkungan sekitar klien
5. Membantu klien mendapatkan posisi yang nyaman
 
Tahap Kerja
1. Menutup tirai atau pintu
2. Memakai sarung tangan dan mendekatkan alat-alat pada klien
3. Minta klien berbaring lurus, miring atau pronasi tergantung area yang dipilih
4. Memasang pengalas injeksi
5. Mengambil obat sesuai order, aspirasi masukkan dalam disposable spuit (yakinkan tidak ada udara yang ada
dalam spuit) dan ganti jarum baru.
6. Menentukan daerah yang akan diinjeksi dan lakukan desinfeksi dengan kapas alcohol dari dalam keluar.
7. Memberitahu klien ketika akan diinjeksi.
Memosisikan tangan non dominan pada tanda anatomic yang
benar dan tarik kulit ke bawah untukmemberikan suntikan pada Z-track. Jika massa otot klien sedikit,
ambil otot tubuh antara ibu jari dan telunjuk
9. Masukkan jarum dengan cepat pada sudut 90 derajat pada otot. Setelah jarum masuk, ambil ujung bawah barel
spuit dengan tangan non dominan. Pindahkan tangan dominan pada ujung plunger. Hindari menggerakkan spuit
ketika menarik plunger ke belakang untuk mengaspirasi obat. Jika terlihat darah pada spuit, tarik jarum sedikit,
kemudian aspirasi kembali.
10. Masukkan medikasi perlahan
11. Mencabut jarum jika obat sudah masuk semua dan bekas tusukan jarum ditekan dengan kapasalcohol.
12. Menginstruksikan pada klien untuk tidak menggaruk atau memijit area bekas injeksi
13. Mengobservasi area injeksi untuk melihat efek samping local
14. Membantu klien pada posisi yang nyaman
 
Tahap Terminasi
1. Membersihkan dan menyimpan kembali peralatan pada tempatnya
2. Mencuci tangan
3. Melakukan evaluasi terhadap klien tentang kegiatan yang telah dilakukan
4. Dokumentasi
 
 

Anda mungkin juga menyukai