Anda di halaman 1dari 5

KEPERAWATAN ANAK

TELAAH JURNAL COVID 19

Disusun Oleh :
Kelompok 2
Anis Wahyu Fitriono 2020.02.T076
Agus Nur Setiawan 2020.02.T083
Krisna Bayu Mahardika 2020.02.T089
Angga Wasito Adi P 2020.02.T112
Tutuk Tri Inawati 2020.02.T077
Nurul Hosiseh 2020.02.T094
Kutsiyawati 2020.02.T105
Shela Rindayanti 2020.02.T119
Nur Itikavia 2020.02.T136

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN NON REGULER


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI
2020/2021
VIRUS COVID - 19

A. Abstrak
Coronavirus Disease (Covid-19) pertama kali dilaporkan di Wuhan, Cina pada 31
Desember 2019. Covid-19 menyebar dengan cepat hingga ke negara-negara lain
didunia, dan diakhir jauari 2020 World Health Organization (WHO) menyatakan Covid-
19 sebagai Public Health Emergency Of International (PHEIC). Sampai bulan juni 2020,
tercatat sekita 8 juta kasusu Covid-19 yang terbukti, dengan 119.759 kasus baru dan
jumlah kematian sebanyak 440.290 kasus di dunia.
Di Indonesia kasus Covid-19 yang sudah terbukti adalah 40.400 kasus dengan 1.160
kasus baru dan 2231 total kasus meninggal dunia. Kasus pediatrik Covid-19 yang
pertama dilaporkan di Shenzhen pada januari 2020. Ikatan Dokter Anak Indonesia
(IDAI) menyatakan, hingga 18 Mei 2020 terdapat 584 anak terkonfirmasi positif Covid-
19, 3.324 anak berstatus PDP, 129 anak berstatus PDP meninggal, dan 14 anak
meninggal akibat Covid-19. Munculnya virus Covid-19 di Indonesia mempengaruhi
aktivitas anak-anak yang harus ikut berdiam diri di rumah guna mencegah penularan
virus secara meluas. Interaksi sosial merupakan salah satu perkembangan salah satu hal
yang dibutuhkan oleh anak untuk bisa membangun karakter dan kemampuan sosialnya
dalam berinteraksi dengan orang lain.
Metode penelitian ini yang digunakan kajian literatur. Cooper dalam Creswell
mengukakan bahwa kajian literatur memiliki beberapa tujuan yaitu memberitahukan
kepada pembaca akan hasil penelitian lain yang berhubungan erat dengan penelitian yang
dikerjakan saat itu, mengaitkan penelitian dengan literatur-literatur yang ada, dan
mengisi celah-celah dalam penelitian-penelitian sebelumnya.
Hasil penelitian mendekripsikan bahwa perkembangan perilaku sosial anak berubah
dikarenakananak merasa aktivitasnya dibatasi dengan teman sebaya harus digantikan
dengan peran orang tua dan anggota keluarga yang lainnya.

B. Deskripsi
Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory
Syndrome Coronavirus 2 (SARSCov-2). SarsCov-2 ditularkan dari manusia yang
terinfeksi ke manusia lain. Jalur transmisi utama virus ini melalui inhalasi langsung
droplet saluran nafas ( dari batuk atau bersin orang yangterinfeksi) dan kontak langsung.
Penularan pada anak sebagai besar (75%) adalah dari kontak dengan perabotan rumah
tangga (transmisi dalam keluarga). Masa inkubasi penyakit ini berkisar 2-14 hari, sebagai
besar 3-7 hari. Ada yang menyebutkan masa inkubasi diperkirakan 5-6 hari dengan
kisaran 2-26 hari. Pada anak yang terinfeksi Covid-19 umumnya menimbulkan gejala
ringan atau sedang, jarang bermanisfestasi berat dibandingkan orang dewasa sedangkan
pada neonates, khususnya bayi premature masih belum diketahui jelas. Dan tidak
terdapat perbedaan pada jumlah anak lak-laki dan perempuan yang terinfeksi Covid-19.
Perilaku prososial adalah tindakan sukarela yang dimaksudkan untuk membantu atau
menguntungkan orang lain atau sekelompok orang. Perilaku prososial ini meliputi
berbagi suatu dengan orang lain, menunjukkan kesediaan untuk bekerja sama dan
membantu, perilaku prososial memainkan peranan penting dalam kehidupan. Hal seperti
ini tidak hanya dialami dan dirasakan oleh orang dewas saja melainkan pada anak-anak
juga. Serta kebijakan yang dikeluarkan pemerintah adanya Social Distancing yang
dimungkinkan untuk mengurangi atau menghambat penyebaran virus, dan kebijakan ini
sangat efektif dengan mencegah orang sakit melakukan kontak langsung kepada orang
lainnya yang tidak sakit sehingga mencega penularan.
C. Analisis PICO
1. P = Populasi
Populasi yang diambil adalah data dari luar negeri dan Indonesia
2. I = Intervensi
Dalam mengatasi pandemi Covid-19 pemerintah melakukan Lockdown atau sosial
distancing untuk mengurangi penyebaran virus corona.
3. C = Comparation
Dalam jurnal penelitian ini terdapat perbandingan antara jurnal internasional dan
nasional untuk mengetahui hasil survey saat dilakukan penelitian.
4. O = Outcome
Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa pada masa pandemi Covid-19 ini dapat
mempengaruhi perilaku anak , dikarenakan selama pandemi anak lebih banyak
berinteraksi dengan orang tua dan keluarga selama dirumah bukan lagi dengan teman
sebayanya.
D. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian beserta kategori kasus masyarakat di pandemi Covid-19,
masyarakat yang memiliki risiko rendah untuk terpapar infeksi virus Covid-19. Beberapa
faktor yang dapat terpapar virus Covid-19 yakni kontak langsung dengan orang positif
Covid-19 dan dapat juga melalui udara (droplet). Karena droplet akan menguap dan
membentuk partikel kecil sehingga lebih muda terbawa oleh udara dan membebaskannya
dari gaya gravitasi. Maka dari itu, perlunya tindakan pencegahan berupa memaksimalkan
penggunaan ventilasi, menghindari adanya potensi resirkulasi udara, serta meminimalkan
jumlah orang dalam suatu ruangan tertentu yang saling berbagi lingkungan yang sama.
Dengan melihat dan memperhatikan orang lain, anak menambah wawasan dan
pengetahuannya dalam ruang lingkup sosial. Kebanyakan dari informasi tersebut
diperoleh oleh anak-anak dari kegiatan bermainnya. Bermain adalah suatu kegiatan yang
menyenangkan untuk anak-anak, karena pada dasarnya dunia anak-anak adalah dunia
bermain. Ketika bermain anak-anak bebas mengekspresikan perasaannya, seperti rasa
marah, sedih, senang, gembira, dan puas. Apalagi bila anak bermain bersama temannya
secara berkelompok, anak bisa mendapatkan lebih banyak informasi dari segala macam
emosi yang diperlihatkan oleh teman-temannya dari pada bermain sendirian. Karena hal
itu, interaksi sosial pada anak usia dini memanglah sangat dibutuhkan karena anak
nantinya akan diajarkan bagaimana hidup bermasyarakat, lalu anak juga akan diajarkan
berbagai peran yang nantinya akan menjadi indentifikasi dirinya, selain itu pula saat
melakukan interasi sosial anak akan memperoleh berbagai informasi yang ada
disekitarnya. Akan tetapi, pembatasan interaksi sosial pada masa pandemi ini membuat
ruang lingkup sosial seorang anak terbatas, mereka tidak bisa keluar rumah dan bermain
bersama teman sebaya dengan leluasa. Hal ini dapat berdampak pada keadaan psikologis
seorang anak dan bisa membuatnya asing dengan lingkungan sosialnya nanti dan
membuatnya enggan untuk berinteraksi dengan orang lain.

E. Manfaat dan Kekurangan


1. Manfaat
Mengetahui bagaimana cara mengatasi virus Covid-19 disaat pandemi
2. Kekurangan
Terdapat kata-kata menggunakan Bahasa inggris dan kata ilmiah yang sulit
dimengerti
F. Kesimpulan
Pembatasan interaksi sosial memiliki pengaruh yang besar bagi anak usia dini dalam segi
perkembangan karakter, karena dengan adanya pembatasan tersebut ruang lingkup
seorang anak dalam bersosial menjadi sempit.

G. Saran
1. Perlu penelitian lebih lanjut tentang Covid-19
DAFTAR PUSTAKA

Di, M., & Pandemi, M. (2020). Gambaran pengetahuan masyarakat tentang covid-19 dan
perilaku masyarakat di masa pandemi covid-19. 8(3), 491–504.

Diah Handayani, Dwi Rendra Hadi, Fathiyah Isbaniah, Erlina Burhan, H. A. (2019). Penyakit
Virus Corona 2019. 40(2).

Hasanah, N., & Drupadi, R. (2020). Perilaku Prososial Anak selama Pandemi Covid-19. 5.

Kedokteran, F., & Lampung, U. (2020). Wellness and healthy magazine. 2(February), 187–
192.

Norkhalifah, S., Pendahuluan, A., & Metode, B. (2020). PANDEMI COVID-19 PADA ANAK
USIA DINI. 0–3.

Susilo, A., Rumende, C. M., Pitoyo, C. (2020) Coronavirus Disease 2019: Tinjau Literatur
Terkini Coronavirus Disease 2019: Review Of Current Literatures. 7 (1), 45-67

Anda mungkin juga menyukai