Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ASAM, BASA DAN GARAM


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kimia Dasar II

Dosen Pengampu:
Safwatun Nida, S.Si., M.Pd.

Disusun Oleh:
1. Dhadya Renata Sasinawa (210351626843)
2. Farah Dhilah Balqis (210351626910)
3. Malika Maharani Putri Setyaningtias (210351626890)
4. Nasrunniati Dyahayu Anggi Winarni (210351626863)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya,
kami dapat menyelesaikan penyusunan Makalah yang berjudul “Asam, Basa Dan Garam”.
Adapun tujuan penyusunan makalah ini yaitu untuk memenuhi salah satu syarat tugas mata
kuliah Kimia Dasar II.
Dalam penulisan makalah ini tentu tidak lepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai
pihak terutama orangtua sebagai motivator dan pemberi semangat kepada kami dalam
penyusunan makalah ini, baik berupa dukungan moril maupun materil. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terimakasih kepada beberapa pihak yang telah membantu kami.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan banyak kekurangan
sehingga kami membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna menyempurnakan
penulisan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan para
pembaca pada umumnya.

Penyusun

Malang, 12 Februari 2022


DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Asam, basa dan garam merupakan sesuatu yang tidak asing lagi dalam kehidupan
kita sehari-hari Banyak barang yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari termasuk
ke dalam contoh asam, basa dan garam. Seperti buah-buahan, sayur-sayuran, bahan
industri, obat-obatan dan lain sebagainya.

Hampir setiap hari kita selalu menggunakan senyawa asam, basa dan garam.
Dalam kehidupan sehari-hari kita tak lepas dari senyawa garam karena hampir semua
makan yang kita konsumsi mengandung garam didalamnya. Senyawa garam bersifat asin
hal itulah yang menyebabkan senyawa garam sangat di butuhkan pada sebuah makanan
karena sebagai penyedap makanan. Namun tidak hanya itu saja garam juga seringkali
dimanfaatkan sebagai campuran dari produk pengembang kue dan juga pada deterjen.

Banyak barang yang kita gunakan dan sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-
hari termasuk ke dalam contoh asam dan basa. Seperti buah-buahan, sayur-sayuran,
bahan industri, obat-obatan dan lain sebagainnya.

Sering kali senyawa basa digunakan  para ibu rumah tangga sebagai abu gosok
untuk mencuci piring. Basa dalam abu gosok dapat bereaksi dengan kotoran berupa
lemak atau minyak, sehingga kotoran menjadi larut. Sedangkan, untuk mencuci piring
yang sangat  berminyak perlu menggunakan sabun. Untuk kesehatan basa juga sangat
berperan penting bagi penderita maag karena kandungan obat dari penyakit maag
terdapat kandungan berupa magnesium hidroksida atau aluminium hidroksida yang
merupakan kandungan dari senyawa basa.

Semua senyawa asam mempunyai rasa masam atau kecut. Rasa masam atau kecut
ini desebabkan oleh  adanya senyawa yang bersifat asam. Pada buah-buahan kebanyakan
memiliki rasa asam berkat adanya senyawa asam yang dikandungnya. Senyawa asam
pada jeruk seperti asam sitrat sedangkan anggur mengandung asam tartrat. Selain itu,
senyawa asam dapat kita jumpai dalam lambung dan darah. Pada lambung terdapat asam
klorida yang berperan pada pencernaan makanan serta pada darah terdapat asam karbonat
dan asam phosfat yang berperan pada pengangkutan makanan dalam tubuh.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud asam, basa dan garam?
2. Bagaimana karakteristik asam, basa dan garam?
3. Bagaimana asam, basa dan garam mempengaruhi kehidupan manusia?
4. Bagaimana asam, basa dan garam dalam kehidupan sehari-hari?
5. Bagaimana pengelompokkan asam, basa dan garam?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui mengenai asam, basa dan garam.
2. Untuk mengetahui karakteristik asam, basa dan garam.
3. Untuk mengetahui peranan asam, basa dan garam dalam kehidupan manusia.
4. Untuk mengetahui manfaat asam, basa dan garam dalam kehidupan sehari-hari.
5. Untuk mengetahui pengelompokkan asam, basa dan garam.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Asam
a. Definisi Asam
Istilah "asam" merupakan terjemahan dari istilah yang digunakan untuk
hal yang sama dalam bahasa-bahasa Eropa seperti acid (bahasa Inggris), zuur
(bahasa Belanda), atau Säure (bahasa Jerman) yang secara harfiah berhubungan
dengan rasa masam. Dalam kimia, istilah asam memiliki arti yang lebih khusus.
Terdapat tiga definisi asam yang umum diterima dalam kimia, yaitu definisi
Arrhenius, Bronsted-Lowry dan Lewis.
Menurut Arrhenius : asam adalah suatu zat yang meningkatkan
konsentrasi ion hidronium (H3O+) ketika dilarutkan dalam air. Definisi yang
pertama kali dikemukakan oleh Arrhenius ini membatasi asam dan basa untuk
zat-zat yang dapat larut dalam air. Arrhenius juga menjelaskan bahwa asam
adalah zat yang dalam air dapat melepaskan ion [H+]. Asam merupakan senyawa
yang dapat menghasilkan ion Hidrogen [H+], larutan asam mempunyai rasa asam
dan bersifat korosif.
Menurut Brosted Lowry : asam adalah pemberi proton kepada basa. Asam
dan basa bersangkutan disebut sebagai pasangan asam-basa konjugat. Bronsted
dan Lowry secara terpisah mengemukakan definisi ini, yang mencakup zat-zat
yang tak larut dalam air (tidak seperti pada definisi Arrhenius).
Menurut Lewis : asam adalah penerima pasangan elektron dari basa.
Definisi yang dikemukakan oleh Lewis ini dapat mencakup asam yang tak
mengandung hidrogen atau proton yang dapat dipindahkan, seperti Besi (III)
klorida. Definisi Lewis ini dapat dijelaskan dengan teori orbital molekul.
Walaupun bukan merupakan teori yang paling luas cakupannya, definisi
dari Brønsted-Lowry merupakan definisi yang paling umum digunakan. Dalam
definisi ini, keasaman suatu senyawa ditentukan oleh kestabilan ion hidronium
dan basa konjugat yang terlarutnya ketika senyawa tersebut telah memberi proton
ke dalam larutan tempat asam. Stabilitas basa konjugat yang lebih tinggi
menunjukkan keasaman senyawa bersangkutan yang lebih tinggi pula.

b. Teori Dasar Asam


i. Pada tahun 1887, Svante August Arrhenius menyatakan bahwa “Molekul-
molekul elektrolit selalu menghasilkan ion-ion negatif dan positif jika
dilarutkan dalam air“. Selanjutnya pada tahun 1900, Svante Arrhenius
mengemukakan sebuah teori yang dikenal hingga sekarang, yaitu Teori
Asam Basa Arrhenius yang berbunyi “Asam merupakan suatu senyawa
yang dapat menghasilkan ion Hidrogen [H+] bila dilarutkan dalam air,
sedangkan basa merupakan suatu senyawa yang dapat memberikan ion
Hidroksida (OH) bila dilarutkan dalam air. Contoh :
 Asam Nitrat dalam air
HNO3 H+ + NO3
 Asam Klorida dalam air
HCl H+ + Cl-
Setiap molekul HNO3 dan HCl hanya dapat menghasilkan 1 ion H + yang
disebut dengan Valensi Asam. Asam semacam ini disebut juga asam
monoprotik.
ii. Brønsted-Lowry menyatakan bahwa asam adalah pemberi proton kepada
basa. Asam dan basa yang saling bersangkutan disebut sebagai pasangan
asam-basa konjugat. Bronsted dan Lowry secara terpisah mengemukakan
definisi ini, yang mencakup zat-zat yang tak larut dalam air (tidak seperti
pada definisi Arrhenius).
iii. Lewis menyatakan bahwa asam adalah penerima pasangan elektron dari
basa. Definisi yang dikemukakan oleh Lewis ini dapat mencakup asam
yang tak mengandung hidrogen atau proton yang dapat dipindahkan,
seperti besi (III) klorida. Definisi Lewis dapat pula dijelaskan dengan teori
orbital molekul.

c. Sifat-sifat Asam
Secara umum asam memiliki berbagai sifat, antara lain :
 Rasa : masam ketika dilarutkan dalam air. Rasa masam atau kecut pada
makanan atau minuman tertentu mengindikasikan bahwa makanan dan
minuman tersebut bersifat asam. Contoh : rasa kecut pada cuka
menunjukkan adanya sifat asam dari larutan tersebut. Cuka merupakan
salah satu asam yang kita kenal sehari-hari dengan nama kimia asam
asetat (asam etanoat).
 Sentuhan : asam terasa menyengat bila disentuh, terutama bila
asamnya asam kuat.
 Kereaktifan : asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu
korosif terhadap logam.
 Hantaran listrik : asam dapat menghantarkan arus listrik. Hal ini
dikarenakan asam dapat melepaskan ion-ion dalam larutannya,
sehingga mampu menghantarkan arus listrik. Asam kuat merupakan
elektrolit yang baik. Semakin kuat sifat asam, maka akan semakin baik
pula daya hantar listriknya (memiliki sifat elektrolit yang baik).
Contoh : asam sulfat yang terdapat dalam aki mobil.
 Mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah : dapat mengubah
warna beberapa zat alami maupun buatan. Sifat inilah yang selanjutnya
digunakan untuk mengindentifikasi sifat asam dari beberapa senyawa
asam menggunakan indikator. Indikator yang sering digunakan adalah
kertas lakmus. Asam akan mengubah warna kertas lakmus biru
menjadi merah, sedangkan kertas lakmus merah akan tetap merah.

d. Sifat Kimia Asam


Dalam air, reaksi kesetimbangan berikut terjadi antara suatu asam (HA)
dan air yang berperan sebagai basa :
HA + H2O ↔ A- + H3O+ .
Asam kuat mempunyai nilai Ka yang besar (yaitu, kesetimbangan reaksi berada
jauh di kanan, terdapat banyak H3O+; hampir seluruh asam terurai). Misalnya,
nilai Ka untuk yang kecil (yaitu, sejumlah cukup banyak HA dan A- terdapat
bersama-sama dalam larutan; sejumlah kecil H3O+ ada dalam larutan; asam hanya
terurai sebagian). Misalnya, nilai Ka untuk asam asetat adalah 1,8 × 10-5. Asam
kuat mencakup asam halida HCl, HBr, dan HI (tetapi, asam fluorida, dan HF
relatif lemah). Asam-asam okso, yang umumnya mengandung atom pusat
berbilangan oksidasi tinggi yang dikelilingi oksigen juga cukup kuat (mencakup
HNO3, H2SO4, dan HClO4).

e. Peranan Asam Dalam Kehidupan


Asam merupakan salah satu senyawa yang mempunyai peranan penting
dalam kehidupan. Di dalam bidang industri, asam banyak digunakan dalam proses
pembuatan pupuk, obat-obatan, bahan peledak, plastik, dan pembersihan logam.
Selain itu, terdapat pula beberapa senyawa asam organik yang dimanfaatkan
manusia seperti :
 Sebagai pengawet makanan (asam benzoat).
 Sebagai pemberi cita rasa makanan (asam cuka atau asam asetat).
 Dapat menghilangkan noda pada kain (asam sitrat).
 Sebagai air aki mobil (asam sulfat).
 Sebagai zat aditif atau penyedap rasa (asam tartrat).

f. Dampak Yang Ditimbulkan Dari Asam


Meskipun asam adalah senyawa yang sangat berguna, tetapi asam juga
dapat menimbulkan berbagai kerusakan pada bahan-bahan yang dikenainya
karena asam memiliki sifat korosif. Salah satunya adalah peristiwa hujan asam.
Berikut adalah beberapa dampak yang ditimbulkan oleh hujan asam, antara lain :
 Mungubah pH tanah sehingga kondisinya tidak sesuai dengan tumbuhan dan
mengakibatkan pohon atau tanaman mati.
 Dapat menghilangkan unsur-unsur hara dalam tanah sehingga mengurangi
kesuburan tanah.
 Mengubah pH air sehingga dapat mematikan ikan-ikan dan biota-biota air.
 Merusak bangunan, terutama yang terbuat dari batu pualam (karbonat dan
logam).
Terkait hujan asam, hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang
merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang
bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat
ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat
dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan
yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air pada
permukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman.
Secara alami hujan asam dapat terjadi akibat semburan dari gunung berapi
dan dari proses biologis di tanah, rawa, dan laut. Akan tetapi, mayoritas hujan
asam disebabkan oleh aktivitas manusia seperti industri, pembangkit tenaga
listrik, kendaraan bermotor dan pabrik pengolahan pertanian (terutama amonia).
Gas-gas yang dihasilkan oleh proses ini dapat terbawa angin hingga ratusan
kilometer di atmosfer sebelum berubah menjadi asam dan terdeposit ke tanah.

g. Pengelompokan Asam
 Berdasarkan jumlah atom hidrogen
Berdasarkan jumlah H dalam satu molekul, asam dapat dibedakan menjadi
dua jenis yaitu asam monoprotik dan asam poliprotik. Asam monoprotik
merupakan senyawa yang memiliki satu buah proton (H) sehingga hanya
mampu melepaskan satu proton saja. Contoh senyawa asam monoprotik yaitu
HCl, HBr, HCN. Sedangkan asam poliprotik adalah senyawa yang memiliki
dua atau lebih proton yang dapat dilepaskan. Contoh senyawa asam poliprotik
adalah H2SO4 dan H3PO4.
 Berdasarkan kekuatannya
Berdasarkan kekuatannya, asam terbagi menjadi dua kelompok, yaitu:
 Asam kuat
Asam yang banyak menghasilkan ion yang ada dalam larutannya (asam
yang terionisasi sempurna dalam larutannya). Contoh asam kuat meliputi :
1. Asam klorida (HCl)
2. Asam nitrat (HNO3)
3. Asam sulfat (H2SO4)
4. Asam bromida (HBr)
5. Asam iodida (HI)
6. Asam klorat (HClO3)
7. Asam perklorat (HClO4)
 Asam lemah
Asam yang sedikit menghasilkan ion yang ada dalam larutannya (hanya
terionisasi sebagian). Contoh asam lemah meliputi :
1. Asam format (HCOOH)
2. Asam asetat (Asam cuka) (CH3COOH)
3. Asam fluorida (HF)
4. Asam karbonat (H2CO3)
5. Asam sitrat (C6H8O7)
6. Asam sianida (HCN)
7. Asam nitrit (HNO3)

B. Basa
a. Definisi Basa
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, basa didefinisikan sebagai
senyawa yang cenderung menyumbangkan sepasang elektron yang digunakan
bersama-sama dan cenderung menerima proton. Terdapat tiga definisi basa yang
umum diterima dalam kimia, yaitu definisi Arrhenius, Bronsted-Lowry dan
Lewis.
Menurut Arhenius, basa adalah senyawa yang apabila terlarut dalam air
yang sudah menghasilkan ion hidroksida (OH), dimana semakin banyak ion
hidroksida (OH) yang dihasilkan maka sifat basanya menjadi lebih kuat. Definisi
Arhenius hanya berlaku untuk larutan air dan tidak mengenal basa selain yang
menghasilkan ion OH–.
Menurut Bronsted-Lowry, basa adalah spesi yang menerima proton dari
asam. Asam dan basa yang telah melepas dan menerima proton tersebut
dinamakan pasangan asam-basa konjugasi. Dalam definisi Bronsted-Lowry juga
mencakup zat yang tidak dapat dilarutkan dalam air (tidak seperti definisi
Arhenius yang berlaku untuk zat yg dapat terlarut dalam air).
Menurut Lewis, basa adalah pemberi pasangan elektron asam. Definisi
Lewis ini dapat dijelaskan dengan teori orbital molekul

b. Teori Dasar Basa


i. Pada tahun 1887, Svante August Arrhenius menyatakan bahwa “Molekul-
molekul elektrolit selalu menghasilkan ion-ion negatif dan positif jika
dilarutkan dalam air “. Selanjutnya pada tahun 1900, Svante Arrhenius
mengemukakan sebuah teori yang dikenal hingga sekarang, yaitu Teori
Asam Basa Arrhenius. “Basa merupakan suatu senyawa yang dapat
memberikan ion Hidroksida (OH) bila dilarutkan dalam air. Jumlah ion
(OH-) yang dapat menghasilkan oleh suatu molekul basa disebut Valensi
Biasa.
ii. Bronsted-Lowry menyatakan bahwa basa adalah spesi yang menerima
proton dari asam. Asam dan basa yang telah melepas dan menerima proton
tersebut dinamakan pasangan asam-basa konjugasi. Dalam definisi
Bronsted-Lowry juga mencakup zat yang tidak dapat dilarutkan dalam air
(tidak seperti definisi Arhenius yang berlaku untuk zat yg dapat terlarut
dalam air
iii. Lewis menyatakan bahwa basa adalah pemberi pasangan elektron kepada
asam. Definisi Lewis ini dapat dijelaskan dengan teori orbital molekul.

c. Sifat Basa
Sifat basa secara umum akan dijelaskan sebagai berikut :
 Rasa : memiliki rasa yang pahit saat dilarutkan dalam air. Rasa pahit ini
disebabkan adanya ion OH- di dalamnya. Contoh rasa pahit pada sabun
mengindikasikan adanya sifat basa tersebut.
 Sentuhan : akan terasa licin saat disentuh.
 Hantaran listrik : dapat menghantarkan arus listrik karena basa melepaskan
ion-ion nya. Semakin kuat tingkat kebasaan suatu benda, maka semakin kuat
pula daya hantar listriknya.
 Mengubah lakmus merah menjadi biru : dapat mengubah warna suatu zat. Sifat
basa tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi sifat senyawa suatu zat
dengan indikator. Indikator yang biasa digunakan yaitu kertas lakmus, dimana
basa mengubah lakmus merah menjadi lakmus biru dan lakmus biru tetap
menjadi lakmus biru.

d. Peranan Basa Dalam Kehidupan


Basa merupakan senyawa yang berperan penting dalam kehidupan. Basa
dapat dengan mudah ditemukan di rumah maupun industri. Basa biasanya
dimanfaatkan dalam pembuatan pasta gigi, sabun, detergen, obat nyeri lambung
(antasid), pembersih lantai, dan lain sebagainya.

e. Dampak yang Ditimbulkan Dari Basa


Beberapa senyawa basa kuat seperti Natrium Hidroksida (NaoH) yang
bersifat korosif apabila menyentuh kulit dapat menyebabkan pelepuhan pada
kulit, jika sudah terjadi demikian maka harus segera ditangani agar tidak
menyebabkan kerusakan yang lebih serius. Segera cuci bagian kulit yang terkena
basa dengan air sebanyak-banyaknya lalu bilas dengan larutan asam untuk
menetralisir basa lalu dicuci kembali dengan air.

f. Pengelompokan Basa
 Berdasarkan kekuatannya
Berdasarkan kekuatannya,basa dibagi menjadi 2 yaitu :
 Basa Kuat
Basa kuat adalah senyawa yang dapat dengan mudah terurai atau
terionisasi sempurna menjadi ion OH- di dalam air. Basa kuat biasanya
memiliki pH di atas 11. Contoh basa kuat yaitu :
1. Natrium Hidroksida (NaOH)
2. Lithium Hidroksida (LiOH)
3. Kalium Hidroksida (KOH)
4. Kalsium Hidroksida (CaOH)
5. Barium Hidroksida (BaOH)
 Basa Lemah
Basa lemah adalah senyawa yang tidak terurai atau terionisasi sebagian
menjadi ion OH-. Basa lemah biasanya memiliki pH mulai 8-11. Contoh
basa lemah yaitu :
1. Amonium Hidroksida (NH⁴OH)
2. Amonia (NH³)
3. Besi (II) Hidroksida (Fe(OH)²)
4. Tembaga (II) Hidroksida (Cu(OH)²)
C. Garam
a. Definisi Garam
Garam adalah senyawa yang terbentuk dari reaksi asam dan basa.
Terdapat beberapa contoh garam, antara lain NaCl, CaCl2, ZnSO4, NaNO2, dan
lain sebagainya. Dalam kehidupan sehari–hari tentu tidak asing dengan garam.
Salah satu contoh garam adalah garam dapur (NaCl) yang biasa digunakan untuk
keperluan memasak. Garam dapur dapat diperoleh dari air laut. Petani garam
membuatnya dengan cara penguapan dan kristalisasi. Garam yang diperoleh
kemudian diproses iodisasi (garam kalium, KI) sehingga diperoleh garam
beriodium. Garam dapur juga dapat diperoleh dengan cara mencampur zat asam
dan basa. Mengapa demikian? Asam bereaksi dengan basa membentuk zat netral
dan tidak bersifat asam maupun basa. Reaksi antara asam dan basa dinamakan
reaksi netralisasi. Sebagai contoh asam klorida bereaksi dengan natrium
hidroksida (soda api) akan membentuk garam dapur dan air. Jika dengan
menggunakan proses penguapan, maka air akan menguap dan tersisa endapan
garam dapur saja.
HCl+ NaOH ⇌ NaCl+ H 2O
Reaksi kimia yang dapat menghasilkan garam, antara lain:
1. Asam + basa menghasilkan garam + air
2. Basa + oksida asam menghasilkan garam + air
3. Asam + oksida basa menghasilkan garam + air
4. Oksida asam + oksida basa menghasilkan garam
5. Logam + asam menghasilkan garam + H 2
b. Teori Dasar Garam
i. Collins Dictionary menyatakan bahwa garam adalah zat yang rasanya
sangat kuat, berupa bubuk putih atau kristal, yang digunakan untuk
memperbaiki cita rasa makanan atau mengawetkannya. Garam terjadi
secara alami di air laut.
ii. Merriam-Webster menyatakan bahwa garam adalah senyawa kristal NaCl
yang terdiri dari natrium klorida, berlimpah di alam, dan digunakan
terutama untuk membumbui atau mengawetkan makanan atau dalam
industri.

c. Sifat-sifat Garam
Beberapa hal terkait sifat garam yang perlu diketahui, antara lain :
 Garam terdiri dari Sodium dan Klorin.
 Garam memiliki ion bermuatan negatif (OH -) dan ion bermuatan positif ( H +).
Karena ion bermuatan berlawanan, ion tertarik satu sama lain dengan gaya
tarik elektrostatik yang disebut ikatan ion.
 Jumlah muatan berlawanan yang sama membuat senyawa ionik menjadi netral
tanpa muatan.
 Air asin adalah konduktor listrik yang baik.
 Garam bersifat ionik karena adanya ion.
 Mereka adalah padatan rapuh, keras dan kristal.
 Garam berwarna putih, tidak berbau dan memiliki rasa asin.
 Semua garam kalium (K), amonium (NH4+) dan natrium (Na) larut dalam air
(H2O).
 Nitrit, nitrat, dan bikarbonat dapat larut dalam air.
 Semua oksida logam, logam karbonat, hidroksida, fosfat, dan sulfida tidak
larut dalam air.

d. Peranan Garam Dalam Kehidupan


 Garam meja untuk memasak
Penggunaan garam yang paling familiar tidak diragukan lagi adalah sebagai
unsur untuk memasak. Tubuh manusia tidak mampu menghasilkan garamnya
sendiri, sehingga tubuh bergantung pada berbagai sumber garam dalam
makanan untuk memastikan asupan harian yang diperlukan. Garam juga
memiliki peran penting dalam pembuatan banyak makanan. Selain fungsinya
yang terkenal sebagai pengawet dan penambah rasa, ini juga penting untuk
konsistensi dan tekstur banyak makanan seperti roti dan keju.
 Garam untuk keperluan industri kimia
Mungkin yang kurang diketahui adalah bahwa industri kimia merupakan
konsumen garam terbesar. Garam adalah bahan mentah untuk produksi klorin
dan soda kaustik (diproduksi oleh elektrolisis garam dalam bentuk air garam).
Klorin adalah disinfektan yang sangat efektif dan merupakan komponen
penting dalam pembuatan kimiawi dari ribuan produk yang digunakan setiap
hari. Aplikasi lain dalam industri kimia meliputi :
1. Industri pulp dan kertas : untuk pembuatan pulp dan netralisasi, pencucian
dan pemutihan, dan pemrosesan limbah kertas.
2. Tekstil : penyamakan kulit, finishing wol dan kapas, pewarnaan dan
pemutihan
3. Aditif minyak bumi
4. Pewarna
 Pengolahan air dan berdampak pada efisiesi energi
Air sadah (hard water) adalah air yang mengandung mineral terlarut yang
tidak terlihat, terutama mineral kalsium dan magnesium. Masalah yang terkait
dengan air sadah dapat diatasi dengan memasang pelunak air (water softener).
Pelunak air beroperasi pada proses pertukaran ion. Pada dasarnya air
melewati jutaan manik-manik resin kecil bermuatan negatif yang menarik
mineral yang keras-kalsium dan magnesium. Resin ‘dicuci’ untuk
menghilangkan mineral dan digunakan kembali.
Garam sangat penting untuk regenerasi resin penukar ion. Pelunakan air
meningkatkan efisiensi dan umur perangkat intensif energi. Dengan demikian,
garam membantu mengurangi konsumsi energi dan memotong limbah dari
peralatan yang rusak.

e. Dampak Yang Ditimbulkan Dari Garam


Berikut adalah beberapa risiko dan bahaya yang dapat timbul jika mengkonsumsi
garama secara belebihan, antara lain :
1. Penurunan fungsi otak
Orang dewasa mengkonsumsi banyak garam dalam makanan berisiko
lebih mengalami penyakit jantung. Studi Baycrest juga menunjukkan
bahwa orang dewasa yang mengkonsusi terlalu banyak garam dan
tidak berolahrada, berisiko besar dalam mengalami penurunan
kognitif.
2. Menganggu fungsi ginjal
Salah satu fungsi garam adalah menyeimbangkan kadar cairan dalam
tubuh dengan memberi isyarat ginjal kapan harus menahan air dan
kapan harus membuang air. Namun, konsumsi garam berlebih justru
dapat mengganggu proses tersebut. Jika mengkonsumsi garam
berlebih, ginjal akan mengurangi pengeluaran air ke dalam urin, hal ini
dapat menyebabkan peningkatan volume darah akibat retensi air.
Gejala yang akan timbul diantaranya seperti edema yang ditandai
dengan pembengkakan terutama pada bagian tangan, lengan,
pergelangan kaki, dan kaki.
3. Meningkatkan tekanan darah
Konsumsi garam berlebih juga berbahaya karena dapat memengaruhi
tekanan darah. Semakin tinggi kadar natrium dalam darah, maka
semakin tinggi volume darah. Kenaikan volume darah tersebut
ternyata dapat menimbulkan peningkatan tekanan darah. Selain itu
konsumsi natrium dalam jangka panajang juga dapat merusak dinding
pembuluh darah dan meningkatkan risiko terjadinya hipertensi atau
tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi adalah kekuatan darah
yang mendorong dinding arteri saat jantung memompa darah yang
dapat menyebabkan banyak kondisi serius, seperti stroke dan gagal
jantung. Meskipun tekanan darah meningkat secara alami seiring
bertambahnya usia, menurut American Heart Association salah satu
cara untuk mencgah tekanan darah mengalami kenaikan terlalu banyak
adalah dengan mengurangi asupan garam.
4. Stroke dan dimensia vaskular
Dimensia adalah hilangnya fungsi otak yang mempengaruhi ingatan,
pemikiran, bahasa, penilaian, dan perilaku. Dimensia vaskular dapat
disebabkan oleh pembuluh darah yang tersumbat di otak. Sekitar satu
dari tiga orang yang mengalami stroke dapat juga mengalami dimensia
vaskular.
5. Penipisan tulang
Ekskresi kalsium berlebihan dalam urin dipercaya oleh beberapa ahli
dapat meningkatkan risiko penipisan tulang. Beberapa studi bahkan
telah menemukan bahwa garam dapur dapat menyebabkan tulang
kehilangan kalsium sehingga dapat membuat tulang mejadi lebih
lemah. Dalam jangka waktu yang lama, kehilangan kalsium berlebih
dapat berkaitan dengan risiko terjaidnya osteoporosis terutama pada
wanita pasca menopause.
6. Kanker perut
Pada tahun 1996 yang dipublikasikan di International Journal of
Epidemiology, menemukan bahwa kematian akibat kanker perut pada
pria dan wanita berkaitan erat dengan konsumsi garam berlebih. Selain
itu, asupan garam yang tinggi juga dapat berkaitan dengan sakiy maag.
Meskipun belum ada alasan kiat akan kaitan tersebut, namun gara
mungkin memiliki efek buruk pada lapisan mukosa lambung dan
menyebabkan jaringan lambung menjadi tidak normal dan tidak sehat.
DAFTAR PUSTAKA

Melati, R. R. (2019). Asam, Basa, dan Garam. Duta, 2. https://books.google.co.id/books?


id=2SHCDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=asam+basa&hl=en&sa=X&ved=2ahUKE
wjhu9Gmw7vsAhWTILcAHfMcAtUQ6AEwAHoECAUQAg#v=onepage&q=asam
basa&f=false

National, G., & Pillars, H. (n.d.). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康


関連指標に関する共分散構造分析 Title.

Yusnita, M. (2010). Asam , Basa , dan Garam di Lingkungan Kita. 2.

Anda mungkin juga menyukai