DOSEN:
Riantty Mansyur, STr. Keb
Kelompok 1:
1. Fadila thalib
2. Ade Marchelina lauma
3. Sri ayu datukramat
4. Elsy Kauwan
5. Hastita mamonto
6. Wita Mumude
7. Fitriani R Sading
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karuniaNya, karena atas izin dan karuniaNyalah kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “Pemberian Obat Pada Ibu Hamil”. Adapun tujuan
kami sebagai penulis dalam membuat makalah ini adalah untuk membuat
pembaca mengerti dan memahami tentang kehamilan ganda serta komplikasinya.
Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan,
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh
karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya
mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya.Kritik konstruktif dari pembaca sangat
kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua.
DAFTAR ISI
1.1 Latar Belakang
Banyak fakta yang mengatakan bahwa 80% ibu hamil dan ibu menyusui
terpaksa minum obat karena masalah kesehatan yang mereka alami, 12% ibu
hamil mengkonsumsi obat-obat analgetika, sedangkan 9% menggunakan obat
yang diresepkan dokter, akibat penyakit yang menyertai seperti hipertensi dan
asma. Dengan hal demikian akan menimbulkan dampak kecacatan pada bayi,
seperti yang dialami 1 diantara 25 bayi di Australia mengalami cacat lahir relative
berkaitan dengan penggunaan obat.
1.3 Tujuan
Obat ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahan untuk digunakan dalam
menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan
penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan,
memperelok badan atau bagian badan manusia (SK Menteri Kesehatan.
No.25/Kab/B.VII/ 71 tanggal 9 Juni 1971).
Menurut Ansel (2001), obat adalah zat yang digunakan untuk diagnosis,
mengurangi rasa sakit, serta mengobati atau mencegah penyakit pada manusia
atau hewan.
Tidak ada obat yang mutlak aman untuk ibu hamil, obat bisa menimbulkan
efek teratogenik berupa kecacatan fisik dan juga pertumbuhan yang terganggu,
karsinogenesis, gangguan fungsional atau mutagenesis.
b. Absorbsi paru
c. Distribusi
d. Pengikatan protein
f. Eliminasi ginjal
b. Keseimbangan asam-basa
konsentrasi obat dalam darah ibu aliran darah plasenta sifat fisiokimia
obat (berat molekul rendah, obat yang larut dalam lemak, non-polar, dan tidak
terionisasi akan lebih mudah melewati membran plasenta), hanya obat yang
berada dalam bentuk bebas dari ikatan protein yang dapat melewati membran
plasenta
Rujukan yang paling dipercaya kalangan medis untuk sesuatu obat itu
aman atau tidak untuk wanita hamil adalah Pedoman yang disusun US FDA
(Badan POM Amerika Serikat).
1. Kategori A
Studi terkontrol pada wanita tidak memperlihatkan adanya resiko bagi
janin pada trimester pertama kehamilan. Dan tidak ada bukti mengenai resiko
pada trimester ke dua dan ketiga. Kemungkinan adanya bahaya terhadap janin
sangat rendah.
- Folic acid masuk kategori C jika dosisnya melebihi 0,8 mg per hari,
2. Kategori B
3. Kategori C
4. Kategori D
Terdapat bukti adanya resiko terhadap janin manusia. Obat ini hanya
diberikan bila manfaat pemberian jauh lebih besar dibandingkan resiko yang akan
terjadi. (terjadi situasi yang dapat mengancam jiwa ibu hamil, dalam hal mana
obat lain tidak dapat digunakan/ tidak efektif).
5. Kategori X
1. Preparat Antasid
Kewaspadaan
o Penggunaan antasid apapun dalam waktu yang lama dapat menyebabkan
pembentukan batu ginjal.
o Jika sudah terdapat insufisiensi renal dengan derajat berapapun (seperti
pada pre-eklampsia atau jika ada bukti ISK yang berkali-kali),penggunaan
antasid sebaiknya dihindari karena preparat ini dapat menumpuk dan
menyebabakn toksitositas.
o Penggunaan antasid lebih dari tiga bulan dapat disertai dengan cacat lahir.
(Van Way,1999)
2. Obat antagonis Histamin²
o Tidak dapat diserap dengan baik jika diminum dengan antasid, harus
berselang 2 jam.
o Kebiasaan merokok akan mengurangi kesembuhan ulkus dan
meningkatkan penguraian obat-obat antagonis H2.
3. Obat pencahar (Laksatit)
Fungsinya sebagai obat yang memfalisitasi evakuasi usus. Obat ini diberikan
dalam bentuk preparat oral, enema, atau supositoria.
Bronkodilator
• Anti-inflamasi
b. Gangguan mental
• Antipsikotik (proklorperazin)
c. Diabetes mellitus
d. Epilepsi
- Natrium valproat
- Fenitoin
- felbamat
- gabapentin
- lamotrigin
- okskarbazepin
- tiagabin
- topiramat
- vigabatrin
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Obat yang aman digunakan untuk ibu hamil dengan berkategori A B dan C
serta obat yang tidak baik dikonsumsi untuk ibu hamil dengan kategori D dan X.
3.2 Saran
Ibu hamil disarankan agar tidak terlalu bergantung pada obat ketika
mengalami keluhan dan lebih baik mengkonsumsi yang alami
DAFTAR PUSTAKA
https://rsudza.acehprov.go.id/tabloid/2019/05/07/pemberian-obat-pada-ibu-hamil-
dan-menyusui/
https://www.ydhartono.com/2017/10/pemberian-obat-pada-ibu-hamil-dan.html?
m=1