Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

ANALISIS JURNAL

A. Judul penelitian: pengaruh pemberian teknik relaksasi nafas dalam terhadap tingkat nyeri
pada pasien post operasi.
B. Peneliti : Satriyo Agung, Annisa Andriyani, Dewi Kartika Sari.
C. Ringkasan jurnal : Pendahuluan;Nyeri pasca bedah merupakan satu dari masalah-
masalah keluhan pasien tersering di rumah sakit.Teknik relaksasi yang digunakan dalam
mengatasi nyeri post operasi di Rumah Sakit adalah dengan latihan nafas dalam.
Tujuan;Mengetahui pengaruh pemberian teknik relaksasi nafas dalam terhadap
tingkat nyeri pada pasien post operasi dengan anestesi umum diRSUD Dr. Moewardi
Surakarta. Metode;Penelitian ini menggunakan desain Pre Eksperiment Design dengan
rancangan One Group Pre-Post Test. Pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan teknik Purposive Sampling dengan jumlah sampel penelitian 30
responden, sedangkan instrumen penelitian menggunakan lembar observasi, skala
nyeri diskriptif dan lembar panduan untuk melakukan teknik relaksasi napas dalam.
Penelitian ini menggunakan analisa univariat dan bivariat. Pada analisa bivariat
menggunakan uji Wilcoxon. Hasil; Hasil penelitian menunjukan bahwa teknik
relaksasi napas dalam ini mampu dilakukan oleh seluruh responden (100%),
sebagian besar tingkat nyeri yang dirasakan responden sebelum diberikan teknik
relaksasi nafas dalam adalah skala 6 atau nyeri sedang dan setelah diberikan teknik
relaksasi nafas dalam menjadi skala 3 atau nyeri ringan. Dari hasil analisa bivariat
diperoleh nilai z hitung sebesar 4,830 dengan angka signifikan (p) 0,000.
Berdasarkan hasil tersebut diketahui z hitung (4,830) > z tabel (1,96) dan angka
signifikan (p) < 0,05 sehingga ada pengaruh signifikan pemberian teknik relaksasi
nafas dalam terhadap tingkat nyeri pada pasien post operasi dengan anestesi umum
di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Kesimpulan;Ada pengaruh signifikan pada
pemberian teknik relaksasi nafas dalam terhadap tingkat nyeri pada pasien post
operasi dengan anestesi umum di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

D. Tujuan penelitian : . Tujuan;Mengetahui pengaruh pemberian teknik relaksasi nafas


dalam terhadap tingkat nyeri pada pasien post operasi.
E. Kelebihan dan kekurangan
1. Kelebihan
a. Teknik ini mudah dilakukan, dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja tanpa
alat atau media.
b. Teknik ini dapat dilakukan secara mandiri oleh pasien setelah di ajarkan oleh
perawat.
c. Abstrak cukup tergambarkan dengan jelas dan sudah mencakup keseluruhan
secara mendetail.
2. Kekurangan
a. Pada jurnal ini tidak dijelaskan secara rinci bagaimana melakukan teknik relaksasi
nafas dalam sehingga pembaca harus mencari reverensi lain untuk mengetahuinya
b. Di jurnal tidak ada mengenai kualifikasi peneliti
c. Saran untuk peneliti agar menjelasn secara detail teknik relaksasi nafas dalam.
BAB II
PEMBAHASAN
Analisa PICO

P (problem/population ) : Penelitian ini termasuk jenis penelitian Pre


Eksperiment dengan rancangan One Group Pre-Post Test.Teknik sampling
yang akan di gunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling.
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah pasien pasca operasi yang dirawat
inap kelas III di RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada bulan Juni sampai Juli
2011. Dalam penelitian ini, penulis menetapkan jumlahsampel penelitian
sejumlah 30 orang.

I (intervensi) : Tindakan nonfarmakologis yang di anjurkan dalam penangananan


nyeri yaitu pemberian teknik relaksasi nafas dalam Salah satu tanggung
jawab perawat adalah memberi kenyamanan dan rasa aman kepada pasien
dengan cara membantu pasien dalam menemukan cara untuk mengatasi nyeri.
Ada sejumlah terapi yang dapat perawat lakukan dalam penatalaksanaan
nyeri akut post operasi diantaranya yaitu dengan terapi farmakologis yaitu
menggunakan obat analgetik dengan cara berkolaborasi dengan medis dan
dapat juga dengan terapi nonfarmakologis yaitu dengan menggunakan teknik
relaksasi.

C (compration bila ada) : ditemukan Perbandingan skala nyeri pasien


menunjukkan adanya penurunan skala intensitas nyeri NRS 0-10,
sebelum dilakukan pemberian teknik relaksasi nafas dalam skala intensitas nyeri
4,5,6, dan 7, setelah dilakukan teknik relaksasi nafas dalam skala intensitas
nyeri menurun menjadi 2, ,3, 4, dan 5. Hal ini sesuai dengan teori-teori yang
ada, salah satunya adalah teori yang paling terkenal yang diungkapkan oleh
Tamsuri (2006) yaitu teori gerbang terbuka, yang mana teori ini menyatakan
bahwa dengan adanya suatu stimulasi dari luar, impuls yang ditransmisikan
oleh serabut berdiameter besar akan menghambat impuls dari serabut
berdiameter kecil, sehingga sensasi yang dibawa oleh serabut kecil akan
berkurang atau bahkan tidak dihantarkan ke otak oleh subtansia gelatinosa, oleh
karenanya sensasi nyeri akan berkurang atau bahkan tidak ada.

O (outcame) : Setelah dilakukan pemberian teknik relaksasi nafas dalam


menunjukkan setelah diberi teknik relaksasi nafas dalam sebagian besar
pasien dengan skala nyeri 3, atau skala nyeri ringan. Hal ini menunjukkan
teknik relaksasi nafas dalam efektif menurunkan intensitas nyeri. Hal ini
sesuai dengan teori bahwa dengan pemberian teknik relaksasi nafas dalam akan
memungkinkan meningkatnya suplai oksigen ke jaringan sehingga akan dapat
menurunkan tingkat nyeri yang dialami oleh individu (Perry, 2005).

BAB III
KESIMPULAN

Penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian teknik relaksasi


nafas dalam terhadap tingkat nyeri pada pasien post operasi dengan anestesi
umumdi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta, dapat diambil
kesimpulan yaitu yang pertama adalah sebelum dilakukan pemberian teknik
relaksasi nafas dalam, sebagian besar pasien mengalami nyeri dengan skala
intensitas nyeri pada skala 6 atau nyeri sedang.Kedua, setelah dilakukan
pemberian teknik relaksasi nafas dalam, sebagian besar pasien mengalami
nyeri dengan skala intensitas 3 atau nyeri ringan. Ketiga, sebelum dilakukan
pemberian teknik relaksasi nafas dalam sebagian besar 26 responden
mengalami nyeri sedang. Setelah dilakukan perlakuan pemberian teknik
relaksasi nafas dalam sebagian kecil 18 responden mengalami nyeri ringan.
Keempat, ada pengaruh signifikan pada pemberian teknik relaksasi nafas
dalam terhadap tingkat nyeri pada pasien post operasi dengan anestesi umum
di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Y.P. (2007). “Perbedaan Pemberian Teknik Relaksasi Nafas Dalam dan Terapi Musik
Terhadap Tingkat Nyeri Pasien Post Operasi dengan Anestasi Umum di RSUDProf. Dr.
Margono Soekarjo Purwokerto.” Skripsi. Program Studi Diploma IV Keperawatan Klinik
Medikal Bedah PoliteknikKesehatan Semarang.

Istichomah. (2007). Pengaruh teknik pemberian kompres terhadap perubahan skala nyeri
pada klien kontusio di RSUD Sleman.http://p3m.amikom.ac.id

Kresnahadi, A.A. (2009). “Efektifitas pemberian teknik relaksasi napas dalam terhadap
penurunan tingkat nyeri sendi lutut pada atlet basket berprestasi di GOR Ngurah Rai
Denpasar.” Skripsi. Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran.

Potter, P.A., & Perry, A.G. (2005). Buku ajar fundamental keperawatan : Konsep, proses, dan
praktik (Fundamentals of nursing : Concepts, process, and practice).Alih Bahasa : Renata
Komalasari. Edisi 4. Volume 2. Jakarta: EGC.

Prasetyo, S.N. (2010). Konsep Dan Proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Smeltzer, S.C., & Bare, B.G. (2001). Bukuajar keperawatan medikal-bedah Brunner &
Suddarth (Brunner & suddarth’s textbook of medical-surgical nursing). Alih Bahasa: Agung
Waluyo. Edisi 8. Volume 1. Jakarta : EGC.

Tamsuri, A. (2006). Konsep Dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta: EGC.Yuliawati, S., Irawati, D.,
Sutadi, H. (2008). Pengaruh kombinasi teknik relaksasi.

sistematik dan analgesik terhadap rasa nyeri pasien pasca bedah abdomen. Tesis: Universitas
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai