Anda di halaman 1dari 14

Mekoniko Tonoh Jilid 2

70

Pp +o H

1
T
H
3

B
(d) Kondisi pasif (+0) (e)

{�
' /
'
5
_,. -" �
4 5 -- ���
---�A A" ., 4 - 2
- -

��������-� - ��
- -� -� . ���������� ��
- -�.�

(j) Kondisi pas if (-0)

Gambar 9.20 (Lanjutan)

10-5 TEORI TEKANAN TANAH MENURUT COULOMB -------­

Kira-kira 200 tahun yang lalu, Coulomb memperkenalkan suatu teori mengenai tekanan tanah aktif dan
pasif yang bekeija pada tembok penahan. Dalam teorinya, coulomb menganggap bawah bidang longsor
adalah rata. Geseran antara tembok dengan tanah di belakang tembok ikut diperhitungkan. Prinsip umum
dari penurunan teori tekanan tanah menurut coulomb untuk tanah sering tak berkohesi (kekuatan gesemya
dinyatakan dengan persamaan t1 = cr tan 1/J) diberikan di bawah ini.

Kondisi Aktif
Anggaplah bahwa AB (Gambar 1 0-2la) adalah muka sebelah belakang dari sebuah tembok penahan yang
dipergunakan untuk menahan urugan tanah tak berkohesi, yang permukaannya mempunyai kemiringan
tetap dengan horisontal yaitu sebesar a.. BC adalah sebuah bidang keruntuhan yang dicoba. Dalam
memperhitungkan kestabilan dari kemungkinan keruntuhan blok tanah (failure wedge) ABC, gaya-gaya
yang diperhitungkan (per satuan lebar tembok) adalah:
1 . W, berat dari blok tanah
2. F, resultante dari gaya geser dan gaya normal pada permukaan bidang longsor, BC. Gaya resultan
tersebut membuat kemiringan sebesar 1/J dengan normal dari bidang BC.
Bob 10 • Tekonon Tonoh ke Somping 71

90 - 8 - o

(a) (b)

Gambar 1 0-21 Tekanan aktif menurut coulomb (a) blok keruntuhan yang dicoba, (b) poligon gaya.

3. Pa , gaya aktif per satuan lebar tembok. Arah Pa ini akan membuat sudut sebesar D dengan normal
dari permukaan tembok yang menahan tanah. D adalah sudut geser antara tanah dengan tembok.

Segitiga gaya untuk blok tanah adalah seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 1 0-21 b. Dari rumus
sinus kita mendapatkan:

w
sin(90 + (} + D - � + l/>) sin(� - l/>) ( 10-44)
atau:
p = sin(� l/>)
( 10-45)
- .

a sin(90 + 8 + 5 - � + l/>)
W

Dari Gambar 1 0-2la, berat dari blok tanah adalah:

(10-46)
Tapi,

AD AB sin (90 + 8 - �)
( 1 0-47)
___H_ sin(90 + 8 - �)
cos e
·

cos((} - �)
H .
cos e

I
Lagi, dari rumus sinus

AB BC ( 10-48)
sin (� - a.) sin (90 - (} + a)
72 Mekanika Tanah Jilld 2

atau
cos (9 - a) . cos ( 9 - a)
BC = AB = . H (10-49)
sin (� - a) cos 9 sin (� - a)
·

Dengan memasukkan Persamaan (10-47) dan (10-49) ke dalam Persamaan (10-46), kita dapatkan

_.u-2 cos ( 9 - �) cos (9 - a )


1 '{n
W - -
·
(10-50)
2 cos 2 9 sin (� - a)

Selanjutnya, harga W kita masukkan ke dalam Persamaan (10-45)

Pa = 12 yy2 [ cos2 9cos sin(�


·
( 9 - �) cos ( 9
-a
·

sin (90
)
a) sin (� - a
· 9
-
- � +
·

+ 8
)
+ t/J )
] (10-5 1)

Parameter-parameter yang ada dalam Persamaan (10-5 1 ) yaitu: y, H, 9, a, t/J, dan 8 adalah tetap,
sedangkan � adalah satu-satunya yang variabel. Dalam menentukan harga kritis dari � untuk mendapatkan
Pa yang maksimum, kita mempunyai:
dPa (10-52)
= 0
d�
Setelah menyelesaikan Persamaan 10-52, harga � yang didapatkannya dimasukkan ke dalam Persamaan
10-5 1 . Tekanan tanah aktif Pa, menurut coulomb yang didapat adalah:
p
a = 12 Ka yf-12 (10-53)

dengan Ka adalah koefisien tekanan tanah aktif menurut coulomb dan harganya adalah

( t/J - 9)
sin ( 0: + t/J ) · sin ( t/J - a ) 2
cos (8 + 9) cos (9 - a)
·
] (10-54)

Perlu diketahui bahwa bila a = 0°, 9 = 0°, dan 8 = 0°, maka koefisien tekanan tanah aktif menurut
Coulomb menjadi sama dengan g � :;� :� , di sini harga tersebut sama dengan koefisien tekanan tanah
aktif menurut Rankine seperti yang telah dibicarakan pada bagian awal dari bab ini.
Variasi dari harga Ka untuk tembok penahan dengan muka sebelah belakang tegak (9 = 0) dan
permukaan tanah urugan di belakang tembok datar (a = 0) diberikan dalam Tabel 10-2. Dari tabel
tersebut dapat dilihat bahwa untuk harga t/J tertentu, geseran tembok menyebabkan berkurangnya harga
koefisien tekanan tanah aktif.

CONTOH 1 0-7:
Suatu tembok penahan tegak seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 1 0-22a. Turunkan persamaan untuk menghitung
gaya aktif per satuan lebar tembok dengan menggunakan teori Coulomb, untuk bidang keruntuhan yang dicoba-coba.
Diberikan
sudut geser dari tanah = 1/J
sudut geser dari tembok = 0
berat volume tanah = r

Penyelesaian:
Keseimbangan polygon gaya untuk suatu bidang keruntuhan yang dicoba (trial wedge) ditunjukkan dalam Gambar
1 0-22b dengan:
Bab 10 • Tekanan Tanah ke Samping 73

pa w TABEL 1 D-2 Harga K, [Persamaan 1 0-54] untuk


8 = 0°, a = oo
sin (13 - 1/J) cos (l3 - 1/J)
o (derajat)
atau
.!. I/> 0 5 10 15 20 25
P. = W tan (13 - 1/J) (derajat)
Bila 28 0,3610 0,3448 0,3330 0,3251 0,3203 0,31 86
W = .l yH 2 cot 13 30 0,3333 0,3189 0,3085 0,3014 0,2973 0 ,2956

M aka
2 32
34
36
0,3073
0,2596
0,2596
0,2945

,
0,2714
0 249 7
0 ,2853
0,2633
0,2426
0,2791
0,2579
0,2379
0,2755
0,2549
0,2354
,
0,2745
0 2 542
0,2350
38 0,2379 0,2292 0,2230 0,2 1 90 0,2169 0,2167
pa .l yH 2 cot 13 · tan(l3 - tP) 42 0 , 1 982 0,1916 0,1870 0,1841 0, 1 828 0,1 831
2
( 10-55a)

Untuk harga maksimum dari Pa,

dPa 0 .l yH 2 [ ctg 13 · sec 2 (13 - 1/J) - tan(l3 - $) cosec 2 13)]


dl3
= =

2
atau
ctg � · sec2 (� - 1/J) = tan (� - 1/J) cosec 2 � ·

atau
ctg 13 tan(l3 - 1/J)
cosec 2 13 sec 2 (13 - 1/J)
atau
tan(90 - 13) _ tan(l3 - tP)
-
sec 2 (90 - 13) sec 2 (13 - 1/J)

Dari persamaan di atas kita mengetahui bahwa:


90 - 13 = 13 - 1/J
atau
13 =
( 45 + %) ( 10-55b)

A c

H •.
-: .

w w

(a) (b)

Gambar 1 D-22
74 Mekanika Tanah Jilid 2

Dengan memasukkan harga � yang diberikan oleh Persamaan (10-55b) ke dalam Persamaan (10-55a), kita
dapatkan:

Harga P. tersebut adalah sama seperti yang diberikan dalam Persamaan 10-2 1 .

Kondisi Pasif
Gambar 1 0-23a menunjukkan suatu tembok penahan dengan urugan tanah non-kohesi yang kemiringannya

PP
serupa dengan yang diberikan dalam Gambar 10-21a. Keseimbangan polygon gaya dari blok tanah
(wedge) ABC untuk kondisi pasif ditunjukkan dalam Gambar 10-23b. adalah notasi untuk gaya pasif.
Notasi lain yang digunakan untuk kondisi pasif adalah sama seperti yang digunakan dalam kondisi aktif
seperti yang dibicarakan dalam sub-bab ini. Urutan perhitungan yang akan dilakukan adalah sama seperti
yang kita lakukan pada kondisi aktif yaitu:

pp = 12 Kp
,. 2
"'H (10-56)

dengan:
K = koefisien tekanan tanah pasif menurut Coulomb
p

KP = cos2 (l/> 8)
l
[ - sin(l/J - 8) sin(l/J
+
2 (10-57)
+ a)
cos 2 8 cos (8 - 8) 1
cos(8 - 8) cos(a - 8)

Untuk tembok dengan permukaan licin dan muka sebelah belakang tegak, serta permukaan tanah
urugan yang datar (yaitu 8 = 90°, a = 0°, dan 8 = 0°), Persamaan 10-57 dengan:

KP = 1 + sin l/>
1 - sin l/>
= tan 2 (45 1)2
+

Persamaan di atas sama seperti koefisien tekanan tanah pasif menurut Rankine yang diberikan dalam
Persamaan 10-19.
KP
K
Variasi dengan l/> dan 8 (untuk 8 = 0, dan a = 0) diberikan dalam Tabel 1 0-3. Dari tabel tersebut
kita dapat melihat bahwa untuk harga-harga a dan l/J tertentu, harga p bertambah besar dengan
bertambahnya sudut geser tembok. Perlu diketahui bahwa dengan membuat asumsi bahwa bidang longsor
adalah bidang rata (dalam teori Coulomb), maka tekanan tanah pasif yang dihasilkan adalah sangat besar
(overestimate), terutama untuk 8 > {· Keadaan ini sangat tidak aman dalam perencanaan. Akan tetapi,
bagaimana menghitung tekanan tanah pasif dengan menggunakan permukaan bidang longsor lengkung
akan kita bahas dalam Subbab 10- 1 1 .

1 0-6 PENYELESAIAN CARA GRAFIS UNTUK TEKANAN


TANAH AKTIF MENURUT COULOMB
Suatu metode penyelesaian cara grafis dari teori tekanan tanah menurut coulomb diperkenalkan oleh
Culmann ( 1875). Penyelesaian Culmann ini dapat dipergunakan untuk segala jenis permukaan tembok
baik licin maupun kasar tanpa memperdulikan ketidakteraturan dari permukaan tanah urugan di belakang
tembok dan beban di atasnya. Dengan demikian, metode ini sangat bagus dan berguna untuk memperkirakan
Bob 10 • Tekanan Tanah ke Samping 75

[ 1 80 - (90 - (J + 8) - (� + ')]

(b)
Gambar 1D-23 Tekanan pasif menurut Coulomb; (a) blok keruntuhan yang dicoba; (b) polygon.

besamya tekanan tanah arah horisontal. Langkah-langkah penyelesaian dari cara Culmann dalam
menghitung tekanan tanah aktif untuk tanah urugan yang tidak berkohesi (c = 0) diterangkan di bawah
ini dengan mempraktekan Gambar 1 0-24a:
1 . Gambar bentuk dari tembok penahan dan tanah urugan di belakang tembok dengan skala tertentu.
2. Tentukan besamya 1f1 (derajat) = 90 - 0 - 8, dengan 0 = kemiringan dari muka tembok sebelah
belakang terhadap garis tegak, dan 8 = sudut geser tembok.
3. Gambar suatu garis BD yang membuat suatu sudut qJ dengan horisontal.
4. Gambar suatu garis BE yang membuat suatu sudut 1f1 dengan garis BD
5. Untuk mempertimbangkan beberapa bidang longsor yang dicoba-coba, gambar garis-garis BC1 , BC2,
BC3 • • • BC
•.

6. Tentukan besamya luasan dari ABCI ' ABC2, ABC3 ABC • • • •.

7. Tentukan berat tanah W, per satuan lebar tembok penahan untuk ti-ap-tiap bidang longsor yang
dicoba sebagai berikut:
Mekonika Tanah Jilid 2
76

(b)

Gambar 1 0-24 Penyelesaian cara Culmann untuk tekanan tanah aktif.

W1 = (luasan dari ABC1) x (y) x (1)


W2 = (luasan dari ABC2) X (y) X (1)
W3 = (luasan dari ABC3) X (y) X (1)

Wn = (luasan dari ABC) X (y) X (1)


8. Tentukan besamya skala untuk beban dan gambarkan W1 , W2 , W3, Wn yang telah ditentukan pada
• • •

langkah 7 pada garis BD. (Catatan: BC1 = W1, Bc2 = W2, Bc3 = W3, Ben = W).
• • •

9. Gambar c1c1', c2c2', c3c3',


• en< sejajar dengan garis BE. (Catatan: c1', c2', c3', • • • < terletak pada
• •

garis berturut-turut BC1, BC2, BC3, •BC).


• •

10. Gambar suatu kurva menerus melalui titik-titik c1', c2', c3',•c;. Kurva menerus tersebut dinamakan
• •

"garis culmann".
1 1 . Gambar garis singgung B 'D ' pada kurva menerus yang telah dibuat pada langkah no. 10, B 'D ' adalah
sejajar dengan garis BD. Misalkan < adalah titik singgungnya.
12. Gambar garis cac.' sejajar dengan garis BE.
1 3 . Tentukan gaya aktif per satuan lebar tembok sebagai berikut:
Pa = (panjang garis cac) X (skala beban)
14. Gambar garis Be.' C0• ABC. adalah bidang longsor yang dicari.

Perlu diperhatikan bahwa prosedur penggambaran ini pacta dasamya mencakup beberapa polygon
gaya untuk beberapa bidang longsor yang dicoba dan untuk menentukan harga maksimum gaya aktif
yang akan menekan tembok penahan. Sebagai contoh, Gambar 10-24b menunjukkan polygon gaya untuk
bidang longsor ABC. (serupa dengan apa yang diberikan dalam Gambar 10-2 1b), yang mana:
W = berat dari blok tanah ABCa.
Pa = gaya aktif yang bekerja pada tembok penahan
Bob 10 • Tekanan Tanah ke Samping 77

F = resultan gaya geser dan gaya normal yang bekerja sepanjang BC0•
� = LC0BF (sudut antara bidang longsor dengan horisontal).

Segitiga gaya (Gambar 1 0-24b) merupakan putaran dari segitiga gaya Bc1c1', Bc2c2', Bc3c3' • • • dan
Be.< adalah bersesuaian dengan bidang longsor yang dicoba berturut-turut ABC1, ABC2, ABC3, • • •

ABC •.

Tahapan penggambaran grafik yang telah diberikan di atas akan kita bahas secara terinci satu demi
satu dengan harapan agar dapat memberikan pengertian yang mendasar bagi para pembaca. Masalah ini
sebetulnya dapat diselesaikan dengan mudah dan efektif apabila menggunakan jasa komputer.

1 0-7 TITIK TANGKAP RESULTAN GAVA AKTIF


Dari pembahasan sebelumnya, kita mengetahui bahwa penyelesaian dengan metode Culmann hanya
memberikan besarnya gaya aktif per satuan lebar tembok, penahan-tidak termasuk lokasi titik kerja
resultan gayanya. Cara analitis yang digunakan untuk menentukan lokasi dari titik kerja resultan gaya
tersebut adalah agak berbelit-belit. Karena alasan tersebut, metode prakiraan dengan ketelitian yang
cukup tinggi dapat digunakan. Metode ini diberikan dalam Gambar 10-25 pada saat ABC berupa blok
beruntuhan (failure wedge) yang ditentukan dengan metode culman. 0 adalah titik berat dari blok tanah
ABC. Apabila garis 00' digambar sejajar dengan bidang longsor BC, maka titik potong antara garis
tersebut dengan muka sebelah belakang tembok penahan, akan memberikan titik yang menyebabkan gaya
Pa bekerja. Jadi, Pa bekerja pada titik 0' miring dengan sudut o dengan normal dari muka tembok sebelah
belakang.

� 0
/
/
I
/
/
/

, -· : ,
. : .
• I

Gambar 1 0-25 Metoda pendekatan untuk menentukan titik tangkap dari resultan gaya aktif.

CONTOH 1 0-8:
Suatu tembok penahan setinggi 15 ft dengan tanah berbutir sebagai urugan di belakang tembok diberikan dalam
Gambar 1 0-26. Diketahui bahwa y = 1 00 lb/ft3, If> = 35°, dan 8 = 1 0°, tentukan besamya gaya aktif per lebar tembok
yang bekerja pada tembok tadi.

Penyelesaian:
Untuk masalah yang diberikan di sini, ljl = 90 - 8 - {j = 90° - 5° - 10° = 75°. Berat blok tanah yang ditinjau adalah
sebagai berikut:
,

78 Mekanika Tanah Jilid 2

Blok tonah Berat blok tonah

berat ABC1 + berat C1BC2

= 377 1,88 + !(17!)(2, 5) X 100


= 3771,88 + 2187, 5 = 5959, 38 lb

ABC3 berat ABC2 + berat C2BC3


= 5959,38 + 2187,5 = 8146,88 lb
berat ABC3 + berat C3BC4
:::: 8146.88 + 2 1 87,5 = 10334,38 lb

berat ABC4 + berat C4BC5


= 10334,38 + 2187,5 = 12521,88 lb

Dalam Gambar 1 0-26

Bc1 == 377 1,88 lb

Bc2 = 5959, 38 1b

Bc3 = 8 1 46, 88 lb

Bc4 = 1 0334, 38 lb

Bc5 = 1 2521, 88 lb

Gaya aktif per satuan lebar tembok yang bekerja adalah sebesar = 4200 lb.

� � 4:: 4::
"l "1 lr) "!.
5 ft N N N N

I · · I · · I · · I · I· • I
·

c, c, C1 c. c,

17,5 ft
15 ft
r = 1 oo 1b/ft1
t; = 35°
0= 10°
c=O

. . ·:··� -:: : - F
5 ft

L.___..J

4000 lb

Gambar 1 D-26
Bob 10 • Tekanan Tanah ke Samping 79

1 0-8 ANALISIS PENDEKATAN DARI GAYA AKTIF YANG BEKERJA


PADA TEMBOK PENAHAN
Secara praktis, perhitungan gaya aktif yang bekerja pada tembok penahan dapat dibuat dengan metode
Coulomb atau metode Rankine. Prosedur perhitungannya untuk tembok penahan dengan urugan tanah
berbutir ditunjukkan dalam Gambar 10-27.
Gambar 10-27a menunjukkan suatu tembok penahan dengan urugan di belakang tembok mempunyai
permukaan yang rata. Apabila metode Coulomb digunakan, maka gaya aktif per satuan lebar tembok Pa'
dapat ditentukan dengan Persamaan (10-53) (atau dengan cara Culmann). Gaya tersebut akan bekerja
pada tembok dengan kemiringan 8 terhadap normal dari muka tembok Sf;belah belakang. Akan tetapi, bila
kita menggunakan metode Rankine, gaya aktif tadi akan dihitung pada bidang vertikal yang digambar
melalui tumit dari tembok [Persamaan 10-21].

P, = -i Ka yH
2

dengan:
1 - sin lf>
1 + sin lf>
A A
. , .
. •.

P. (Coulomb)
H H

T
H (atau)
3
j_ · : . :. · .
· ·::' .: . ·:: ··-..
:' . ·.

.
B
t-- K;tH -1
(a)

a.

H H

(atau)

7 ·. ..
··
: ·. > ;; .
·
1 ·:
: �

.
. .
.
: �
·.
: '• . . (b)
Gambar 1 G-27 Analisis pendekatan dari gaya aktif yang bekerja pada tembok dengan urugan tanah tak berkohesi.
80 Mekanika Tanah Jilid 2 �

Untuk masalah seperti itu, komponen vertikal dari gaya P. (yang ditentukan dengan cara Rankine)
ditambahkan pada berat dari blok tanah W,, untuk analisis stabilitas.
Gambar 10-27b menunjukkan suatu tembok penahan dengan urugan di belakang tembok terdiri dari
tanah berbutir yang mempunyai permukaan rniring. Persamaan 10-53 atau penyelesaian Culmann dapat
digunakan untuk menentukan besamya gaya aktif yang bekerja pada bidang vertikal yang ditarik melalui
turnit dari tembok, komponen vertikal dari gaya tersebut kemudian dapat ditambahkan pada berat dari
blok tanah ABC untuk analisis stabilitas. Tetapi, perlu diperhatikan dalam masalah ini bahwa arah dari
2
gaya aktif tidak lagi horisontal, dan bidang vertikal BC bukan merupakan bidang utama kecil (minor
2
principal plane). Harga P. yang ditentukan dengan cara Rankine dapat diberikan dengan hubungan:

(10-58)
dengan:
H1 BC , dan
2
K. koefisien tekanan aktif menurut Rankine
(10-59)
cos a.
cos a. - �cos2a. - cos 2 1j>
cos a. + �cos2 a. - cos 2 1j>

dalam kasus ini:


a. = kemiringan permukaan tanah urug

P. yang dihitung dengan Persamaan 10-58 terletak pada jarak � dari titik B dan membentuk sudut
a. dengan arah horisontal. Harga Ka yang dihitung dengan Persamaan 10-59 untuk bermacam-macam
sudut kemiringan a., dan sudut geser tanah lj>, diberikan dalam Tabel 10-4. Untuk permukaan tanah urugan
yang rata (yaitu, a. = 0). Persamaan 10-59 berubah menjadi

K. =
1 - sin 1/>
I + sin 1/>
= tan2 45 - ( t)
TABEL 1 0-4 Harga K, [Persamaan 1 0-59]
l{> (derajat)

J. a 28 30 32 34 36 38 40
(derajat)

0 0,361 0,333 0,307 0,283 0,260 0,238 0,2 1 7


5 0,366 0,337 0,31 1 0,286 0,262 0,240 0,2 1 9
10 0,380 0,350 0,321 0,294 0,270 0,246 0 , 22 5
15
20
25
,
0,409
0 46 1
0,573
0,373
0,414
0,494
0,341
0,374
0,434
0,31 1
0,338
0,385
0,283
0,306
0,343
0,258
0,277
0,307
0,235
0,250
0 ,275

1 0-9 PENYELESAIAN CARA GRAFIS UNTUK GAVA AKTIF YANG


BEKERJA PADA TEMBOK PENAHAN DENGAN URUGAN TANAH KOHESIF
Penyelesaian cara Culmann, yang kita bahas dalam Subbab 10-6, adalah untuk menentukan besamya gaya
aktif yang bekerja pada tembok penahan yang mempunyai urugan tanah berbutir. Cara grafis yang serupa
juga dapat digunakan untuk menentukan besamya gaya aktif per satuan lebar tembok penahan dengan
urugan tanah kohesif. Cara ini dinamakan sebagai "Trial Wedge Solution (penyelesaian bidang kelongsoran
Bob 10 • Tekanan Tanah ke Samping 81

cara coba-coba)". Gambar 1 0-28a menunjukkan suatu tembok penahan AB. Kekuatan geser tanah urugan
dapat dituliskan dengan persamaan
't1 = c + 0' tan tP

dengan:
c = kohesi

Perlawanan geser antara tembok dengan tanah dapat diberikan dengan persamaan:

( 10-60)
dengan:
ea = lekatan antara tanah dengan dinding

Seperti telah kita ketahui dalam Subbab 1 0-3 bahwa setelah selang waktu tertentu retak sampai
dengan kedalaman 2c If( n. a akan terbentuk di dalam tanah kohesif. Untuk menentukan gaya aktif yang
Y 'V
bekerja pada tembok, akan lebih aman kalau kita menganggap teijadi keretakan pada tanah. Garis B1B2
(Gambar 1 0-28a) menunjukkan perpanjangan dari kemungkinan retak-retak tarikan yang teijadi pada
tanah urugan. Agar dapat memaharni prinsip dasar blok tanah AB 1 BDD' (Gambar 1 0-28a). Untuk
menghitung besarnya gaya aktif yang bekeija pada tembok sebagai akibat dari blok tanah tersebut, kita
perlu menggambar suatu polygon gaya. Gaya-gaya per satuan lebar tembok yang perlu diperhatikan untuk
keseimbangan dari blok tanah tersebut adalah sebagai berikut:
1 . W = berat blok tanah AB1BDD' (arah dan besarnya diketahui)
2. Ca = ca (BB1 ) = gaya letakan oleh tanah urugan sepanjang muka tembok sebelah belakang (arah
dan besarnya diketahui)
3. C = c( BD) = gaya kohesi sepanjang permukaan dari bidang longsor yang dicoba (arah dan besarnya
diketahui).
4. F = resultan dari gaya geser dan gaya normal yang bekerja pada permukaan dari bidang longsor yang
dicoba BD (hanya arahnya saja yang diketahui).

B,

·.:: �·· : .. . . .

(a) (b)

Gambar 1 0-28 Polygon gaya dari suatu bidang keruntuhan yang dicoba untuk gaya aktif yang disebabkan oleh urugan
. tanah yang berkohesi.
82 Mekoniko Tonoh Jilid 2

5. Pa = gaya aktif yang disebabkan oleh blok tanah di atas bidang longsor yang dicoba (hanya arahnya
saja yang diketahui).

Polygon gaya dari gaya-gaya tersebut di atas diberikan dalam Gambar 10-28b.
Untuk menentukan besamya gaya aktif maksimum yang bekerja pada tembok penahan, kita harus
mencoba beberapa bidang longsor dan menggambar polygon gayanya. Hal ini diberikan dalam Gambar
10-29. Tembok penahan AB adalah sama seperti yang diterangkan dalam Gambar 10-28. Prosedur untuk
mengestimasi besarnya gaya aktif maksimum Pa, adalah sebagai berkut:
1 . Gambar tembok penahan dengan skala yang sesuai (Gambar 10-29a).
2. Gambar garis B1B2 yang merupakan perpanjangan maksimum dari retak tarikan yang terjadi di dalam
tanah.
3. Gamba; beberapa bidang longsor yang dicoba-coba seperti AB1BDp1', AB1 BD2D2' (Catatan:
• • •

DP1', DP2' • • adalah garis-garis vertikal).


4. Tentukan berat blok tanah per satuan lebar tembok sebagai berikut:
w1 = (luasan dari AB1BD1D1') x (y)
w2 = (luasan dari AB1BD2D2') x (y), dan seterusnya.
5. Tentukan () dan 90 () - 8.-

6. Tentukan (�1 rp), (�2 rp) . . . (�. - rp) dengan �1 = LD1BE, �2 = LD2BE, . . . �. = LD.BE.
- -

7. Titik skala untuk beban yang dianggap sesuai.


8. Dengan skala untuk beban yang dipilih dalam langkah no.7, gambar ac1 = WI ' ac2 = W2 ac. = • • •

w. (Gambar 10-29b).

9. Gambar ab = Ca = ea (BB1 ). Perlu diperhatikan bahwa gaya lekatan Ca adalah longsor yang
ditinjau, dan ab membentuk sudut () dengan garis vertikal.
10. Hitung gaya kohesi yang bekerja sepanjang bidang longsor sebagai:
C1 = c(BD1 ), C2 = c(BD2 ) C. = c(BD. ).
• • • ,

1 1 . Gambar be 1 = Cl ' be2 = C2 be . = c.. masing-masing membuat sudut �1, �2


• • • , �. • • •

dengan bidang horisontal.


12. Gambar garis-garis c1d1, c2d2 •c.d. yang masing-masing membuat sudut (�1 rp) , (�2 - rp) . . .
• •
-

(�. - rp) dengan garis vertikal (yang diketahui hanya arahnya saja sedang besarnya F1, F2 , F. • • •

tidak diketahui).
13. Gambar garis-garis e1d1, e2d2 • , e.d. yang membuat sudut (90 - () 0) dengan garis vertikal (arah
• •
-

dari semua gaya aktif yang dicoba-coba adalah sama).


a

T
H

e"

(b)

Gambar 1 o-29 Penyelesaian dengan cara bidang keruntuhan coba-coba untuk menentukan besamya gaya aktif
Bob 10 • Tekonon Tonoh ke Somping 83

14. Sekarang titik-titik d1 , d2, . . . dn diketahui. Gambar kurva yang menerus melalui titik-titik tersebut.
15. Gambar garis singgung a'e' pada kurva d1, d2, . . . dn garis a'e' adalah sejajar dengan ae4• Titik
singgungnya adalah da.
1 6. Gambar suatu garis eada yang membuat sudut (90 - 0 - d) dengaan vertikal (yaitu, eada yang sejajar
dengan eldl' c2d2 . . . cndn).
17. Gaya aktif maksimum:
Pa = (panjang dari eada) x (skala beban)
i
langkah no.7

Sejauh ini kita telah membahas masalah satu demi satu agar dapat memberikan dasar pengertian
kepada pembaca. Masalah ini akan lebih mudah bila diselesaikan dengan menggunakan komputer.
Kini marilah kita melangkah ke paragraf berikut.

1 0- 1 0 GAYA AKTIF PADA TEMBOK PENAHAN AKIBAT GEMPA


Analisis Coulomb untuk gaya aktif yang bekerja pada tembok penahan dapat dengan mudah dikembangkan
untuk memasukkan gaya akibat gempa. Untuk mengerjakan hal tersebut, marilah kita meninjau suatu
tembok penahan setinggi H dengan permukaan urugan di belakang tembok miring seperti ditunjukkan
dalam Gambar 1 0-30a, ABC adalah suatu bidang longsor yang dicoba. Gaya-gaya yang bekerja pada blok
keruntuhan adalah sebagai berikut:
a. Berat blok tanah di atas bidang longsor, W
b. Resultan gaya geser dan gaya normal pada permukaan bidang longsor BC, F.
c. Gaya aktif per satuan lebar tembok, Pa, ·
d. Gaya inersia arah horisontal, khW
e. Gaya inersia arah vertikal, kv W

Perlu diperhatikan bahwa:


komponen horisontal dari percepatan gempa
kh = ( 1 0-61 )
g
komponen vertikal dari percepatan gempa
k
v = ----"--------0..--'---=--=---
(10-62)
g
dengan:
g = percepatan gravitasi.

Polygon gaya dari gaya-gaya tersebut di atas ditunjukkan dalam Gambar 10-30b. Hubungan untuk
gaya aktif pae' dapat dinyatakan sebagai berikut:
P,, t yH2 (1 - kv )Ka ' (10-63)
dalam kasus ini:

/Ca = -----------

� cos ( o +
cos2

�) {1
--:-' --

[
�) ...:.
(</>'----- 0 - ...!. -------

a. - �) Y2
2
}
----:--:;- ( 10-64)

J
cos2 0 cos 0 (o
+ sin + </>) sin (</>
-
+
cos (0 + 0 + �) cos (6 - a.)
dengan

(10-65)
.
# .... ...

Anda mungkin juga menyukai