Anda di halaman 1dari 5

SOAL 3.

1 :
Suatu uap yang dapat mengembun memiliki entropi molar sebagai berikut. c v =T ( Ts ) = 52 RT
[ ( )]
5 v
a
s=s 0+ R ln C ( vb ) u+ 2
v Hasil untuk cp dapat diperoleh dengan cara yang sama seperti dalam
masalah 2.17.
Sedangkan C danS0 adalah konstanta.
(a) Carilahpersamaan keadaan. (c) Panas yang terkandung q yaitu
(b) Hitunglah kapasitas molar panas cc dan cp. v g b
(c) Hitunglah panasyang tersimpan antara air dan uap pada suhu T, q=T ( s gsl ) =RT ln
tetapan gas R dan gas volume molarvl dan vg. Tentukan nilai-nilai
v lb
eksplisit vl dan vg jika diperlukan?
Sehingga tekanan harus konstan sepanjang garis kesetimbangan, Pl=
PENYELESAIAN 3.1 : PG , kita peroleh
(a) Pertama tentukan u dan s sebagai fungsi temperatur. Kita peroleh RT a RT a
2= 2
1 s v g b v g v lb vl
T
=
u( ) v
Persamaan lain yang setaraan adalah potensial kimia, l =g. Kita tahu
5 a 3 =( a / n )T , v
s 2( )
u+
v
2
c ( v b ) R
5 a 3
a 5
5
bahwa
1
a adalah
, jadi semuanya bisa diselesaikan. Cara

( )
u
= 5
= R u+
2 ( )( )
v
2
u+
v
2
2 ( )
= R u+lain
v
menggunakan
dengan plot temperatur
aturan Maxwell.
yang sama dan mencari volume

c ( vb ) u+ ( av ) 2

SOAL 3.2
Jadi, -1
1 Menghitung koefisien ekspansi termal coex = V (v/T)coex, untuk
1 5R a
T
=
2
u+
v ( ) Gas dalam keadaan setimbangan antara fase gas dan cair. Tentukanlah
persamaan secara umum untuk coex, menggunakan persamaan gas ideal .
Jelaskan perilakunya.
1
a 1 2
( )
u+
v
=
T 5R
PENYELESAIAN :
Hal ini secara mutlak diasumsikan bahwa total volume sistem dipertahankan
konstan. Kita
a 5 memiliki,
u+ = RT
v 2
a 5
Lalu, kita subtitusi
u+ menjadi
RT sehingga persamaan s Untuk gas ideal v = RT=P. Kemudian
v 2
menjadi

[ ]
5
2
s=s 0+ R ln C ( 5 RT /2 ) ( vb ) Oleh karena itu

5 a
Jika
u= RT , maka a yaitu
2 v
Menurut rumus Clapeyron-Clausius
5 a {
a=uTs= RT T s0 + R ln C ( vb ) ( 5 RT /2 ) 2
2 v
[
5
]}
Apabila,

P= ( av ) T
Menjadi

( av )= va T ( v b
2
R
) atau

( av )= vb
RT

a
v 2

Sehingga P adalah Dimana q = (h)lg, kita dapat menuliskan :


a RT a
P= ( )
= 2
v T vb v coex =
1
T
1
[ ( )]
T dp
P dt
coex

Persamaan ini adalah persamaan van der Waals.

(b) Kita peroleh,


[ ( )]
Memnghitung fluida monoatomik sepanjang kurva koeksistensi cairan gas
1 T q
coex =
1 fluidanya. Hituntglah laju laju perubahan potensial kimia pada kurva
T P TV koeksistensi ( t)coex, dimana adalah potensial kimia dan T adalah
temperatur. Ungkapkan jawaban anda dalam bentuk s l, vl, sg, dan vg yang
entropi molar dan volume molar dari cairan dan gas, masing-masing.
RT /P
T ( ) PENYELESAIAN 3.4
q Kita mempunyai
( P , T )=l ( P , T )= g ( P ,T ) , maka

coex = T *coret nilai T dan P
1 g g
1
P

d
dT
= +( ) ( ) dTdP
T P P T
T
Dengan

Sehingga menghasilkan : ( T ) =s ss ss
g

P
g
g

g
l

( p ) =v vs s
g

T v g
g

g
l

l
SOAL 3.3 :
Buktikan bahwa kemiringan kurva sublimasi zat murni di tiga titik harus
lebih besar dari kurva penguapan pada triple point.
Maka dapat kita substitusikan nilai di atas, sehingga diperoleh
d s s s s
=s g g l + v g g l
dT s g s l v g v l

d s s
=s g+ v g g l
dT v g v l

d s g v g+ s g v l + v g s g v
=
dT v gvl
Sehingga diperoleh :
d S gS l S g v lv g S
Gambar 1. Kemiringan Kurva Zat Murni
( ) dT coex
=S g + v g
v g v l
=
v g v l
l

PENYELESAIAN 3.3:
Titik tripel didefinisikan oleh persamaan berikut untuk 2 tahap:
SOAL 3.5 :
Suatu sistem pada wujud padat memiliki energi bebas Helmholtz per mol,
a s=B/T v 3 , dan dalam wujud cair memiliki energi bebas Helmholtz
Persamaan Clayperon :
per mol, al =A /T v2 , di mana A dan B adalah konstanta, v adalah

volume per mol, dan T adalah temperatur.


(A) Hitunglah kerapatan energi bebas Gibbs pada wujud cair dan padat
(B) Bagaimana volume molar, v, dari cair dan padat terkait pada perubahan
wujud cair- padat?
(C) Berapakah kemiringan kurva koeksistensi pada kurva P-T?
Definisi dari sublimasi dan penguapan kurva diberikan pada Gambar. 3.4
dari buku teks PENYELESAIAN 3.5 :
[1]. Akibatnya, lereng penguapan dan sublimasi kurva diberikan oleh (A) Dari definisi, g = a + Pv, dan P = (a/v)T. Maka,
Hubungan : g = a + Pv
g = a + v((a/v)T), sehingga diperoleh
g = a-v(a/v)T
Selanjutnya kita dapat mencari nilai gs dengan cara sebagai berikut
g = a + Pv
Proses penguapan merupakan perubahan bentuk dari cairan (liqued) menjadi gs = as + Psvs
gas (Gas). Dan dari padat (solid) mrnjadi gas (gas). gs = as + vs((as/vs)T)
Dimana vg adalah volume gas, vl adalah volume cairan, dan vs adalah 3 3
dengan nilai a s=B/T v atau a s=BT v , maka
volume saat zat berbentuk padat (solid)
Karena keadaan padat menentukan bahwa ss < sl ,sehingga
gs =BT v3 3
s v ( BT v s / v s)T

3 4
gs =BT v s v (3 BT v s )

gs =BT v3 3
s + 3 BT v s
SOAL 3.4
gs =4 BT v s
3 Ps = 3B / Tvs4
, sehingga diperoleh
1/4 ( 3 B )1 / 4
( Ps ) =
gs =4 B/T v 3s (T v 4s )
1/ 4

Selanjutnya kita juga dapat mencari nilai gl dengan cara yang sama,
yaitu ( 3 B )1 / 4
1/4
g = a + Pv ( Ps ) = 1 / 4
gl = al + Plvl (T ) v
gl = al + v((al/vl)T)
al =A /T v2 al =AT v 2 ( 3 B )1/ 4
dengan nilai atau , maka v = 1/ 4
( T ) ( P s )1 / 4
gl= AT v2 2
l v ( AT v l / v l)T
Selanjutnya
2 3 gs = as + Psvs
gl= AT v v (2 AT v )
l l
B ( 3 B )1 /4
gs = + P s
gl= AT v2 2
l + 2 AT v l T v3 ( T )1 / 4 ( P s )1/ 4
2
gl=3 A T v l , sehingga diperoleh B 1 ( 3 B )1 /4
gs = + Ps
T ( 3 B )1 / 4
3
( T )1 /4 ( P s )1/ 4
gl=3 A /T v 2l
(B) Karena P = (a/v)T kita dapat mencari nilai Ps dan Pl,, yaitu
( ( T )1/ 4 ( Ps )1 /4 )
P = (a/v)T 3/4 3 /4
a s=B/T v 3 a s=BT v3 B (T ) ( Ps) ( 3 B )1/ 4
dengan nilai atau , maka gs = + P s
T ( 3 B )3 / 4 (T )1 /4 ( P s )1/ 4
Ps = (as/vs)T
3
Ps=( BT v s / v s )T Sehingga diperoleh
1
4
Ps=(3 BT v ) 4 gs = (3 B)1 /4 P3 /4 T 4
s 3
4
Ps=3 BT v s , sehingga diperoleh
Dengan cara yang sama kita juga dapat mencari nilai g l yaitu
g = a + Pv
Ps = 3B / Tvs4 gl = al + Plvl

Selanjutnya dengan nilai al =A /T v2 atau al =AT v 2 , dengan nilai a s= A/T v 2 atau a s= AT v2 dan

maka Pl=2 A /T v 3l , maka


Pl = (al/vl)T
2
Pl=( AT v / v l)T l Pl = 2A / Tvl3
1 /3 ( 2 A )1 /3
Pl=(2 AT v )
3 ( Pl ) = 1 /3
l
(T v 3l )
Pl=2 AT v 3
l , sehingga diperoleh
1 /3 ( 2 A )1/ 3
( Pl ) =
Pl=2 A /T v 3l (T )1 /3 v
Karena pada prubahan wujud Ps = Pl = P, maka (2 A )1 /3
Ps = Pl v=
3B 2A ( T )1/ 3 ( Pl ) 1/3
=
T v 4s T v 3l Selanjutnya
gl = al + Plvl
4
2 A T vs A ( 2 A )1/3
= gl= P
3 B T v 3l T v2
l
(T )1 /3 ( P l )1/ 3
Dengan mencoret nilai T, maka kita memperoleh
A 1 ( 2 A )1 /3
v 3l 2 A gl= P s 1 /3
= T ( 2 A )1 /3
2
( T ) ( Ps )1 /3
v 4s 3 B
(C) Sekarang kita dapat menyatakan energi bebas Gibbs per mol dalam
( ( T )1/ 3 ( Pl )1 /3 )
bentuk P, yaitu 2 /3 2 /3
g = a + Pv B (T ) ( Ps ) (2 A )1 /3
gs = as + Psvs gl = P s
T (2 A )2 /3 (T )1 /3 ( P s )1 /3
dengan nilai al =B /T v 3 atau a s=BT v3 dan Ps = 3B /

Tvs4, maka Sehingga diperoleh


3
gl= (2 A)1 /3 P2/ 3 T 1/ 3
2
Karena pada titik transisi gl = gs, kita memperoleh
7 /4 1 /3 12 21 4
P 3 A
T (
= 8 /3 1 / 4
2 B ) =
3 A
24
2 B
3

SOAL 3.6 :
Menyimpulkan persamaan Maxwell menggunakan sifat energi bebas
Helmholtz Gibbs

PENYELESAIAN 3.6 :
Karena sistem dalam kesetimbangan, pekerjaan maksimum diekstraksi
Gambar 3.2: Kurva atas sesuai dengan T = 1.5, yang lebih rendah - untuk
selama proses perubahan wujud adalah APo v . Mari kita lihat T = 0.5.
Gambar 3.1

Gambar 3.1 Gambar 3.2: Kurva atas sesuai dengan T = 1. 05, yang lebih rendah -
Kami melihat bahwa P0 V = P0 (Vg-VI) pada daerah persegi panjang putus- untuk T = 0.85.
putus. Untuk mendapatkan A adalah biarkan terjadi isoterm. karena T =
konstan, Gunakan fakta-fakta ini untuk memperoleh hubungan :
c
A= PdV
a
Dan
Pada daerah di bawah isoterm a-b-c. Mengurangkan daerah kita
merekonstruksi aturan Maxwell.

Dimana
SOAL 3.7 :
Untuk gas van der Waals, plot tekanan yang sama di dalam pesawat P - V (P
and V adalah pengurangan tekanan dan volume) untuk pengurangan dan
temperatur T = 0.5, T = 1.0, dan T = 1.5. Untuk T = 0.5, P = 0.1 adalah
tekanan kesetimbangan wilayah koeksistensi gas cair?
dengan dan
PENYELESAIAN 3.7 :
Kita menggunakan Maple untuk memplot kurva. Bentuk grafik yang kita
lihat bahwa T = 0,5 tidak ada yang stabil. Untuk menggambarkan situasi
kita memotong kurva di sekitar T = 1

SOAL 3.8 PENYELESAIAN 3.8 :


Pertimbangkan campuran biner yang terdiri dari dua jenis partikel, A dan B. Mari kita menyatakan nsebagai n= nx dan membagi Eq. 3-1 dengan
Untuk ini sistem persamaan mendasar kabut energi Gibbs adalah n kita mendapatkan

Kombinasikan hukum pertama dan kedua

Mari kita membagi Eq. 3-2 menjadi

(S adalah total entropi dan V adalah total volume dari sistem) dan potensial
kimia A dan B intensif sehingga
Menyamakan sisi kanan persamaan ini kita membuktikan Persamaan. (3.3).
Selanjutnya, entropi adalah variabel luas. Akibatnya, adalah harus menjadi
fungsi homogen n.
Menggantikan ekspresi ini ke dalam Persamaan. (3.3) kita membuktikan ds s s dP
Persamaan. (3.4). = +
dT T P dT
kita tahu bahwa ( s / T ) p=cp/T dan dari hubungan maxwell
( s / P )T =( s/ T )P
SOAL 3.9 :
Pertimbangkan campuran cairan (l) partikel A dan B hidup bersama dalam Sejak s=0
kesetimbangan dengan Campuran uap (g) dari partikel A dan B. Tunjukkan
bahwa generalisasi dari Clausius-Clapeyron persamaan untuk kurva ( c P ) /T =(dP/dT ) ( v / T )P =(dP/dT ) v ( P )
koeksistensi antara fase cair dan uap ketika fraksi mol
dari A dalam fase cair tetap diberikan oleh Jawabannya adalah :
d cP
( )
dT coex
=
T P

SOAL 3.11 :
Air memiliki panas tersimpan penguapan, h = 540 kal/gr. Satu mol uap
disimpan pada titik kondensasi di bawah tekanan, T1 = 373 K. Kemudian
suhu diturunkan ke T2 = 336 K. Apakah fraksi uap mengembun menjadi
PENYELESAIAN 3.9 :
air? (Perlakukan uap sebagai gas ideal dan abaikan volume air).
Mari kita gunakan Eq. 3-4 untuk tahap gas, kita dapatkan :
SOLUSI 3.11:
Mari kita menggunakan persamaan Clausius-Clapeyron untuk kasus
campuran cair-uap. Karena vg<<vl, maka kita peroleh

Membagi persamaan ini dengan dT kita memperoleh ( dPdT )


coex
=
q
Tv
g

Disini q adalah panas tersimpan per mol. Menganggap uap sebagai gas
ideal, kita peroleh
dP qP
Sekarang, mari kita memperhitungkan bahwa pada kurva koeksistensi = P=P0 eq /RT
dT R T 2

sehingga Sebagai konsekuensi,


P1
P2
=exp
[
q ( T 1T 2 )
R T1 T2 ]
SOAL 3.10 : Sehingga volume dipertahankan konstan,
Sistem memiliki garis perubahan wujud kontinyu (garis lamda) atau terpisah
peringkat dua tahap, I dan II, dari sistem. Molar kapasitas panas cP dan
muai P termal yang berbeda dalam dua tahap. Hitunglah lereng (Dp/dt)
coex dari garis dalam suhu T, molar volume yang v, cP = CIP- CIIP dan P
ng1 P1
g
= =exp
n2 P2
q(T 1T 2)
R T 1T 2 [=exp
] [
18 h (T 1T 2 )
R T 1T 2 ]
= IP-IIP Di sini kita telah menghitung bahwa berat molekul dari H 2O adalah 18.
Kemudian jumlah relatif dari gas terkondensasi yaitu

[ ]
PENYELESAIAN 3.10 : n1n2 18 h(T 1T 2)
Pada perubahan wujud berkelanjutan entropi kontinu, s = 0. Pada saat yang =1exp
sama s=s (P,T) dan sepanjang kurva koeksistensi P adalah fungsi dari suhu. n1 R T 1T 2
Untuk setiap fase, ds sebagai dT= s t+s dT.

Anda mungkin juga menyukai